BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kombinasi antara probiotik dan prebiotik dapat disebut sebagai sinbiotik

dokumen-dokumen yang mirip
bermanfaat bagi kesehatan manusia. Di dalam es krim yoghurt dapat

I. PENDAHULUAN. nilai gizi yang sempurna ini merupakan medium yang sangat baik bagi

I. PENDAHULUAN. mineral, serta antosianin (Suzuki, dkk., 2004). antikanker, dan antiatherogenik (Indrasari dkk., 2010).

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini masyarakat sangat memperhatikan pentingnya pengaruh makanan dan

merupakan salah satu produk pangan yang cukup digemari oleh masyarakat lokal seperti umbi-umbian dan kacang-kacangan. Penggunaan bahan baku yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

bio.unsoed.ac.id I. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu produk olahan susu di Indonesia yang berkembang pesat

BAB I PENDAHULUAN. Allah Subhanahu wa Ta ala menciptakan segala sesuatu tanpa sia-sia,

I. PENDAHULUAN. Yogurt adalah bahan makanan yang terbuat dari susu yang

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN. mempunyai kandungan nutrisi yang lengkap seperti laktosa, lemak, protein,

penyakit kardiovaskuler (Santoso, 2011).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Susu kedelai adalah salah satu hasil pengolahan yang merupakan hasil ekstraksi dari

BAB I PENDAHULUAN. permintaan bahan pangan yang mempunyai nilai gizi tinggi meningkat.

I. PENDAHULUAN. serta mengkonsumsi produk pangan yang baik untuk pencernaan. Probiotik berkembang makin pesat sejalan dengan makin banyaknya

I. PENDAHULUAN. Diversifikasi produk olahan kelapa yang cukup potensial salah satunya adalah

I. PENDAHULUAN. (Dendrocalamus asper) dan bambu legi (Gigantochloa ater). Keunggulan dari

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

LAPORAN AKHIR PKM-P. Oleh:

BAB 1 PENDAHULUAN. disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia diantaranya pisang ambon, pisang raja, pisang mas, pisang kepok

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO) sehat adalah suatu keadaan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Menurut Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, jumlah kasus gizi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merupakan sumber makanan yang bergizi tinggi. Jamur juga termasuk bahan pangan alternatif yang disukai oleh

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan perhatian lebih dibandingkan permasalahan kesehatan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. tetapi juga mempunyai fungsi fisiologis tertentu bagi tubuh (Khomsan, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1960-an ubi jalar telah menyebar hampir di seluruh Indonesia

PENDAHULUAN. Salah satu sumber protein hewani yang memiliki nilai gizi tinggi adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Tempe merupakan produk pangan tradisional Indonesia berbahan dasar kacang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan adalah produk fermentasi berbasis susu. Menurut Bahar (2008 :

BAB I PENDAHULUAN. yang berkhasiat bagi kesehatan (pangan fungsional). atau lebih komponen pangan yang berdasarkan kajian ilmiah mempunyai fungsi

I PENDAHULUAN. (6) Hipotesis Penelitian, (7) Tempat dan Waktu Penelitian

UJI ORGANOLEPTIK FRUITGHURT HASIL FERMENTASI LIMBAH BUAH ANGGUR (Vitis vinifera) OLEH Lactobacillus bulgaricus SKRIPSI

5.1 Total Bakteri Probiotik

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia diantaranya adalah tempe, keju, kefir, nata, yoghurt, dan lainlain.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang Produk pangan yang memiliki kandungan gizi dan. kesehatan sangat penting dalam memenuhi kebutuhan gizi sekaligus

I. PENDAHULUAN. sinar matahari berlebih, asap kendaraan bermotor, obat-obat tertentu, racun

BAB I PENDAHULUAN. muda, apalagi mengetahui asalnya. Bekatul (bran) adalah lapisan luar dari

BAB I PENDAHULUAN. mamalia seperti sapi, kambing, unta, maupun hewan menyusui lainnya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. campuran Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. Berbagai

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan susu segar sebagai bahan dasarnya, karena total padatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebesar 39%. Pada umumnya petani mengusahakan tanaman palawija termasuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pada 2002, konsumsi kalsium di kalangan masyarakat baru mencapai rata-rata

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dijelaskan dalam firman-nya dalam surat al-baqarah ayat 168 sebagai berikut:

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Amerika misalnya, sebagian besar masyarakat menyukai minuman ini, sehingga

II. TINJAUAN PUSTAKA. Bakteri asam laktat (BAL) adalah kelompok bakteri yang bersifat Gram

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masalah umum yang biasa ditemui dalam peggunaan hasil protein

Yoghurt Sinbiotik - Minuman Fungsional Kaya Serat Berbasis Tepung Pisang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pampekan, merupakan kerabat dekat durian yaitu masuk dalam genus Durio.

BAB I PENDAHULUAN. ditambahkan dengan starter Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dadih merupakan hasil olahan susu fermentasi yang berasal dari Sumatera Barat, Jambi dan Riau.

BAB I PENDAHULUAN. di pasar saat ini adalah berbentuk flake. Sereal dalam bentuk flake dianggap

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan produk pangan menggunakan bahan baku kacang-kacangan

BAB I PENDAHULUAN. Berbasis Sumber Daya Lokal yang tertulis dalam Peraturan Presiden RI

BAB I. PENDAHULUAN. bersifat komplek dan kronis. Terjadinya infeksi atau inflamasi pada penderita DM

BAB II LANDASAN TEORI. A.Tinjauan Pustaka. 1.Tanaman Tebu. tinggi dibanding tanaman lain dalam hal pemenuhan kebutuhan pemanis (Lutony,

mi. Sekitar 40% konsumsi gandum di Asia adalah mi (Hoseney, 1994).

I PENDAHULUAN. Bab ini akan menguraikan mengenai Latar Belakang Penelitian, Identifikasi Masalah, Maksud dan Tujuan Penelitian, Manfaat dan Kegunaan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Produk pangan saat ini telah mengalami perubahan trend yang

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Sosis merupakan salah satu makanan olahan daging yang cukup

I. PENDAHULUAN. Bakteri Asam Laktat (BAL) merupakan bakteri yang sering digunakan di

PEMANFAATAN UMBI BENGKUANG (Pachyrrhizus erosus) UNTUK MINUMAN SINBIOTIK SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi, diantaranya mengandung vitamin C, vitamin A, sejumlah serat dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nurfahmia Azizah, 2015

I. PENDAHULUAN. yaitu berkisar jam pada suhu ruang 27 C. Salah satu alternatif untuk

BAB I PENDAHULUAN. tampilan dan teksturnya mirip dengan tahu yang berwarna putih bersih

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu jenis makanan atau mmuman fungsional yang banyak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penggumpal, serta kombinasi dari perlakuan-perlakuan tersebut, sehingga

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan November Desember 2016 di

PEMANFAATAN UMBI GEMBILI (Dioscorea esculenta) DALAM PEMBUATAN ES KRIM SINBIOTIK SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. berbentuk semi padat yang biasa dikonsumsi sebagai makanan selingan

BAB I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesa Penelitian, dan (7) Waktu dan Tempat Penelitian.

TINJAUAN PUSTAKA. Ubi jalar (Ipomoea batatas L.) merupakan tanaman yang berasal dari

BAB I PENDAHULUAN. protektif bagi sistem pencernaan, probiotik juga diketahui memiliki banyak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar masyarakat. Sampai saat ini produk-produk sumber protein

PEMANFAATAN UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas varietas Ayamurasaki) DALAM PEMBUATAN ES KRIM SINBIOTIK SKRIPSI

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengertian Bahan Pangan Hewani Dan Nabati Dan Pengolahannya

Transkripsi:

4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Minuman Sinbiotik Kombinasi antara probiotik dan prebiotik dapat disebut sebagai sinbiotik atau eubiotik (Gourbeyre et al., 2010). Sinbiotik atau eubiotik adalah salah satu usaha untuk mengembangkan pangan fungsional dengan penggabungan probiotik dan prebiotik sehingga menjadi makanan pembawa bakteri probiotik (Winarno et al., 2003). Keuntungan dari kombinasi antara probiotik dan prebiotik adalah dapat mempertahankan kelangsungan hidup bakteri probiotik karena telah terdapat substrat yang spesifik untuk fermentasi sehingga tubuh mendapat manfaat yang lebih sempurna dari konsep sinbiotik ini (Collin dan Gibson, 1999). Sinbiotik dinyatakan sebagai makanan kesehatan yang inovatif untuk sekarang dan masa depan. Formulasi sinbiotik di dalamnya telah terdapat prebiotik dan probiotik. Kedua kombinasi ini mempunyai efek sinergik karena penambahan prebiotik dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri probiotik (Roberfroid, 2000). Probiotik merupakan mikoorganisme hidup yang ditambahkan pada suatu produk dalam jumlah tertentu dan dapat menyehatkan inangnya. Spesies Lactobacillus dan Bifidobacterium merupakan mikroorganisme yang biasa digunakan sebagai probiotik dalam produk fermentasi (World Gastroenterology Organisation, 2008). Kebanyakan produk pangan probiotik terbuat dari susu sapi sebagai bahan pembawa (food carrier). Namun penelitian mengenai penggunaan bahan nabati sebagai bahan pembawa bakteri probiotik telah banyak dilakukan

5 seperti minuman probiotik buah nanas (Kasiani et al., 2005) dan minuman fermentasi laktat sirsak (Lestari et al., 2009). Karakteristik probiotik yang diinginkan adalah mempunyai kapasitas untuk bertahan hidup, melakukan kolonisasi serta melakukan metabolisme dalam saluran cerna, mampu mempertahankan suatu keseimbangan mikroflora usus yang sehat melalui kompetisi dan inhibisi bakteri patogen, bersifat nonpatogen dan nontoksik. Selain itu juga harus mampu bertahan hidup secara optimal, stabil selama penyimpanan dan penggunaan dalam bentuk preparat makanan yang diinginkan secara massal dalam industri (Gibson dan Roberfroid, 1995). 2.2. Prebiotik Prebiotik merupakan komponen makanan yang tidak dapat dicerna dan mempunyai pengaruh baik dengan memicu aktivitas dan pertumbuhan bakteri penghuni usus besar (Robertfroid, 2000). Prebiotik pada umumnya adalah karbohidrat yang tidak dapat dicerna dan tidak diserap dalam tubuh, beberapa bentuk prebiotik yang telah diketahui adalah oligosaccharidae (oligofructose) dan dietary fiber (inulin) (Reddy, 1999). Food ingredient yang diklasifikasikan sebagai prebiotik harus tidak dihidrolisis dan tidak diserap di bagian atas traktus grastointensial, substrat yang selektif untuk satu atau sejumlah mikroflora yang menguntungkan kolon, memicu pertumbuhan bakteri yang aktif melakukan metabolisme dan mampu mengubah mikroflora kolon menjadi komposisi yang menguntungkan kesehatan (Roberfroid et al., 1998). Serat pangan termasuk food ingredient yang fungsional karena

6 terbukti mempengaruhi proses biokimia dan psikologikal pada tikus dan manusia yaitu memberikan kesehatan yang lebih baik dan menurunkan resiko banyak penyakit (Azhar, 2009). 2.3. Lactobacillus fermentum Lactobacillus fermentum adalah bakteri asam laktat amylolytic heterofermentative (hasil akhir fermentasi berupa asam laktat, asam asetat, dan CO2). Lactobacillus fermentum merupakan bakteri yang toleran terhadap asam, ph optimum bakteri ini adalah 5,0 untuk laju pertumbuhan dan produksi asam laktat (Santoyo et al., 2003). Lactobacillus fermentum diketahui mampu meningkatkan kekebalan tubuh, meningkatkan kapasitas antioksidan, dan mampu menolak infeksi bakteri E. coli. Hal ini menandakan bakteri Lactobacillus fermentum berpotensi dalam menjaga kesehatan yang telah dibuktikan dengan percobaan pada tikus yang mengalami penuaan (Sharma et al., 2014). Lactobacillus fermentum biasanya diisolasi dari feses bayi yang baru lahir dan juga dari jagung. Lactobacillus fermentum mempunyai dua suhu optimum untuk inkubasi yaitu 45 o C dan 37 o C dengan lama fermentasi 24 hingga 48 jam (Kocabay et al., 2016). Bakteri asam laktat ini biasa ditambahkan dalam produk susu segar (Sharma et al., 2014). 2.4. Bengkuang (Pachyrrhizus erosus) Bengkuang termasuk umbi-umbian yang kandungan airnya tinggi dengan bentuk bulat dengan ujung meruncing. Buah ini sering digunakan sebagai bahan

7 rujak ( Purba, 2012). Bengkuang adalah tanaman berakar tunggang. Akar bengkuang dapat mencapai panjang 2 meter dan berkembang menjadi umbi yang berbentuk bulat atau membulat seperti gasing dengan berat yang mampu mencapai 5 kg. Kulit umbi bengkuang berwarna pucat dengan bagian dalam berwarna putih dan rasanya manis (Fuad, 2013). Umbi bengkuang kaya akan vitamin C, kalsium, fosfor, dan serat pangan. Bengkuang juga memiliki kandungan fitoestrogen. Fitoestrogen mampu menggantikan fungsi estrogen yang sudah tidak lagi diproduksi oleh wanita saat memasuki masa menopause. Ketika hormon estrogen sudah tidak diproduksi lagi maka akan terjadi kemunduran fisik. Kemunduran tersebut di antaranya adalah kulit yang cepat keriput dan kerapuhan tulang (Astawan et al., 2008 dalam Fuad, 2013). Umbi bengkuang mengandung gizi yang cukup baik, kandungan nutrisi umbi bengkuang dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Kandungan Nutrisi dalam 100 g Bengkuang Komposisi Gizi Jumlah Energi (Kkal) 55,00 Protein (g) 1,40 Lemak (g) 0,20 Karbohidrat (g) 12,80 Kalsium (mg) 15,00 Fosfor (mg) 18,00 Kalium (mg) 0,60 Vitamin A (IU) 0,00 Vitamin B1 (mg) 0,04 Vitamin C (mg) 20,00 Air (%) 85,10 Sumber: Moeksin dan Francisca (2010)

8 2.5. Susu Skim Susu skim adalah susu yang kadar lemaknya telah dikurangi hingga berada di bawah batas minimal yang telah ditetapkan. Susu skim merupakan bagian susu yang tertinggal sesudah krim diambil sebagian atau seluruhnya. Susu skim mengandung zat makanan dari susu kecuali lemak dan vitamin-vitamin larut lemak (Herawati dan Wibawa, 2007). Komposisi susu skim dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Komposisi Susu Skim Komposisi Kadar (%) Lemak 0,1 Protein 3,7 Laktosa 5,0 Abu 0,8 Air 90,4 Sumber: Herawati dan Wibawa (2007) 2.6. Parameter Kualitas Minuman Sinbiotik Bengkuang Parameter yang diujikan pada kualitas minuman sinbiotik bengkuang terdiri dari kadar serat pangan, total bakteri asam laktat, nilai ph, serta organoleptik meliputi cita rasa dan tingkat kesukaan. Kadar Serat Pangan Serat pangan atau dietary fiber merupakan bagian dari tumbuhan yang tersusun dari karbohidrat yang bersifat resistan terhadap proses pencernaan dan penyerapan di usus halus manusia serta mengalami fermentasi di usus besar

9 (Santoso, 2011). Serat pangan tidak dapat dihidrolisis oleh enzim-enzim pencernaan (Muchtadi, 2001). Hemiselulosa, pektin, dan lignin adalah beberapa contoh serat pangan. Serat pangan terbagi menjadi dua kelompok, yaitu serat pangan larut (soluble dietary fiber), termasuk dalam serat ini adalah pektin dan gum yang merupakan bagian dalam dari sel pangan nabati serat ini banyak terdapat pada buah dan sayur, salah satunya bengkuang. Kelompok kedua adalah serat tidak larut (insoluble dietary fiber), termasuk dalam serat ini adalah selulosa, hemiselulosa, dan lignin yang banyak ditemukan pada seralia, kacang-kacangan, dan, sayuran (Herminingsih, 2010). Manfaat serat pangan bagi kesehatan antara lain dapat mengontrol berat badan atau kegemukan, mencegah gangguan gastrointestinal, mencegah kanker kolon (usus besar), mengurangi tingkat kolesterol dan penyakit kardiovaskuler serta mampu menanggulangi penyakit diabetes (Koswara, 2010). Selain mampu memberikan efek kesehatan, serat pangan diketahui dapat memberikan efek yang merugikan yaitu mengurangi absorpsi zat gizi juga menyebabkan flatulen, juga memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap penyerapan mineral dan dapat menyebabkan defisiensi mineral. Oleh karena itu serat pangan tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan dan sebagai acuan kebutuhan serat yang dianjurkan adalah 30 g/hari (Tensiska, 2008). Bengkuang merupakan salah satu tanaman yang mengandung serat pangan. Tepung serat bengkuang mempunyai kandungan serat pangan larut 4,07%, serat tidak larut 51,21%, resistant starch 19,41%, inulin 172 ppm, dan

10 rafinosa 85,66 ppm. Tepung serat bengkuang juga mengandung swelling power, solubility, water binding capacity secara berurutan: 14,47 g/g, 18,92%, 649,84% dan warna yang mendekati putih dengan kecerahan (L) 83,95. Tepung serat bengkuang mempunyai aktivitas prebiotik yang positif terhadap B. longum setelah 48 jam (Paurwandani, 2011). Total Bakteri Asam Laktat Bakteri asam laktat (BAL) mulanya ditunjukkan hanya untuk sekelompok bakteri yang menyebabkan keasaman rasa susu (milk-souring organism). Secara umum BAL didefinisikan sebagai suatu kelompok bakteri Gram positif, tidak menghasilkan spora, berbentuk bulat atau batang yang memproduksi asam laktat sebagai produk akhir metabolik utama selama fermentasi karbohidrat. BAL dikelompokkan ke dalam beberapa genus antara lain Sterptococcus (termasuk Lactococcus), Leuconostoc, Pediococcus, dan Lactobacillus (Hosono et al., 1989 dalam Pato, 2003). BAL dalam tubuh manusia memberikan efek positif bagi kesehatan pencernaan. Produk yang dikatakan sebagai produk yang mengandung probiotik harus mengandung BAL minimal 10 7 cfu/ml (Primurdia dan Kusnadi, 2014). Total BAL pada minuman probiotik susu kedelai dengan konsentrasi 2% inokulan Lactobacillus casei adalah 4,423 10 9 cfu/ml, minuman probiotik kedelai dengan konsentrasi 2% inokulan L. acidophilus menghasilkan jumlah sel bakteri viabel 7,467 10 9 cfu/ml, dan minuman yang menggunakan konsentrasi 2%

11 inokulan L. plantarum menghasilkan jumlah sel bakteri viabel 3,040 10 9 cfu/ml (Setioningsih et al., 2004). Nilai ph Minuman Sinbiotik Bengkuang Derajat keasaman (ph) adalah nilai konsentrasi ion hidrogen dalam suatu larutan atau jika dinyatakan secara matematis didefinisikan sebagai logaritma resiprokal ion hidrogen. Kemampuan larutan untuk mengikat atau melepaskan sejumlah larutan ion H akan menunjukkan apakah bersifat asam atau basa. Aspek yang diukur adalah kemampuan suatu larutan dalam memberikan ion hidrogen. Nilai ph yang lebih rendah menunjukkan keasaman yang lebih tinggi. Apabila nilai ph kurang dari 7 menunjukkan larutan bersuasana asam, sedangkan jika lebih tinggi dari 7 maka larutan dalam suasana basa (Agustiawan, 2011). Nilai ph pada minuman sinbiotik bengkuang yang telah dilakukan menggunakan konsentrasi 2% inokulan Lactobacillus casei adalah 3,7 (Mulyani et al., 2013), sedangkan minuman probiotik kedelai mempunyai nilai ph sebesar 3,9 (Setioningsih et al., 2004) dan pada minuman probiotik sari kurma nilai ph sebesar 3,8 (Primurdia dan Kusnadi, 2014). Uji Organoleptik Cita Rasa dan Kesukaan Uji organoleptik merupakan reaksi dari fisikologik panelis berupa tanggapan atau kesan mutu (Soekarto, 1990 dalam Suradi, 2007). Organoleptik keseluruhan adalah uji penerimaan serta uji kesukaan organoleptik panelis

12 terhadap produk secara umum, baik dari segi rasa, aroma, tekstur, dan warna (Umam et al., 2012). Uji organoleptik berperan penting dalam penerapan mutu suatu produk. Uji organoleptik ada beberapa macam antara lain uji sensoris yang merupakan cara pengujian dengan menggunakan indera manusia sebagai pengukuran daya terima produk. Uji organoleptik lainnya adalah uji hedonik yaitu pengujian yang dilakukan untuk mengetahui tingkat kesukaan suatu produk (Soekarto, 1990 dalam Suradi, 2007).