No HP : Trainer Agri Group Tier-2

dokumen-dokumen yang mirip
AKTIVITAS UNTUK MENINGKATKAN MACHINE AVAILABILITY

BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH Analisis Perhitungan Overall Equipmenteffectiveness (OEE).

LAMPIRAN. Lampiran 1: 5S Lay Out Bottling Line. xvii AREA 3 AREA 5 AREA 4 AREA 2. Panel Control BOTTLING OFFICE. Pintu masuk area Packaging.

AUTONOMOUS MAINTENANCE FOR OPERATORS. Fasilitator: MASDUKI ASBARI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

AKTIFITAS UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI KEGIATAN PERAWATAN

Pengantar Manajemen Pemeliharaan. P2M Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia

Berikut jenis training & materinyaa :

Pengenalan 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo 6 Maret 2017

TIN102 - Pengantar Teknik Industri Materi #14 Ganjil 2014/2015 TIN102 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS HASIL PENGOLAHAN DATA

BAB II LANDASAN TEORI

Penurunan Tingkat Kecacatan dan Analisa Biaya Rework (Studi Kasus di Sebuah Perusahaan Plastik, Semarang)

Trainer Agri Group Tier-2

Kesimpulan dan Saran BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pendapat tersebut sejalan dengan pendapat Stephens (2004:3), yang. yang diharapkan dari kegiatan perawatan, yaitu :

BAB V ANALISIS HASIL

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V ANALISA DATA Tahap Analyze. Pada tahap ini penyusun akan menganalisis hambatan dan kendala yang

BAB IV PEMELIHARAAN TRAFO DISTRIBUSI

BAB V ANALISA PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Mengapa organisasi membutuhkan Lean? Permasalahan umum di setiap perusahaan...

BAB II LANDASAN TEORI. diarahkan pada tujuan untuk menjamin kelangsungan fungsional dari suatu sistem

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER

PENERAPAN SISTEM PERAWATAN TERPADU DALAM UPAYA MENINGKATKAN KONDISI OPERASIONAL PERALATAN WORKSHOP DAN LABORATORIUM

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

PROSES MAINTENANCE AND MINOR REPAIR PADA MESIN MANESTY ROTAPRESS MK II A

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisa Diagram Sebab Akibat. Setelah penulis melakukan observasi ke lapangan serta wawancara secara

BAB V ANALISA HASIL PERHITUNGAN. Equipment Loss (Jam)

Bab 5 Analisis dan Usulan Perbaikan

1 BAB I PENDAHULUAN. ini disebabkan karena tim perbaikan tidak mendapatkan dengan jelas

Manfaat Penerapan 5R Zero waste Zero injury Zero breakdown Zero defect Zero set up time Zero late delivery Zero customer claim Zero defisit

BAB V ANALISA HASIL. fokus di dalam program peningkatan kualitas Lean Six Sigma sehingga cacat

BAB V ANALISA HASIL. penulis melakukan analisa lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang menjadi akar

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Teknologi merupakan komponen penting bagi berkembangnya

BAB III LANDASAN TEORI

Bacaan Harian BUDAYA KERJAKU

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Kerangka Pemikiran 6

PROGRAM PENGELOLAAN PERALATAN RADIOLOGI

Overhoul Gearbox. Qualified Standard Operation Procedure. Rev. No. 01. Approval: Date: Date: Date: Date:

BAB III PROSES PERAKITAN KOMPRESOR SHARK L.1/2 HP. mesin dan metode. Sistem manufaktur terbagi menjadi 2, yaitu :

Lampiran 1. Perancangan Sistem Manajemen Mutu. Pada PT. Garuda Indonesia. Pedoman Mutu. Sistem Manajemen Mutu Perusahaan

PREVENTIVE MAINTENANCE

BAB IV PENGENALAN BALL MILL

PROSES MAINTENANCE 500 JAM KERJA TERHADAP UNIT HYDRAULIC EXCAVATOR PC 200-8M0 Di PT. United Tractors Tbk.

Sosialisasi PROGRAM 5R RINGKAS - RAPI - RESIK - RAWAT - RAJIN

Written by Administrator Monday, 28 February :18 -

WASTE. If it doesn t add value, it s waste. - from Henry Ford s book: Today and Tomorrow, 1922 PEMBOROSAN

BAB I PENDAHULUAN. produksi sehingga dapat meningkatkan kualitas, kenyamanan, produktivitas, serta

FORM APL-02 ASESMEN MANDIRI

BAB V ANALISA HASIL Analisis Perhitungan Overall Equipment Effectiveness (OEE)

DAFTAR ISI. Daftar Isi... 1

FORM APL-02 ASESMEN MANDIRI

Metode Training Sentral-Sistem

PROSEDUR PEMELIHARAAN PEMBANGKIT & PERALATAN PENDUKUNG

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. tempe yang didirikan oleh Pak sapto Home Industry ini sudah ada lebih dari. bungkus tempe dengan berat perbungkus 6 ons.

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab 3 Metodologi Pemecahan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Jepang yaitu Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke yang merupakan rangkaian

BAB V ANALISA HASIL. tersebut dengan menggunakan semua tools yang ada di New Seven Tools

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2017

BAB V PENGOLAHAN DATA DAN PERBAIKAN. pada define dan hasil pengukuran (measure) pada permasalahan yang telah

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA

Nama : Gema Mahardhika NIM : Kelas : A PDCA. a) Pengertian

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dunia yang semakin berhubungan, juga saling terkait satu sama lain dalam

PT. Automatic Carwash TITLE : SUPERVISOR DOCUMENT NO. : REV.: 00 DATE : GRADE : Page 1 of 10

BAB 2 LANDASAN TEORI

DAFTAR ISI. Daftar Isi... i BAB I KONSEP PENILAIAN Bagaimana Instruktur Akan Menilai Tipe Penilaian... 1

4 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

Jl. Kaliurang Km 14.4 Sleman, DIY ,2) ABSTRAK

4 BAB V ANALISIS. Bagian kelima dari dari laporan skripsi ini menjelaskan tentang penulis

Fishbone Diagram dan Langkah- Langkah Pembuatannya

BAB V ANALISA PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era kompetisi global dan industrialisasi yang semakin canggih,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Tubuh manusia adalah sistem yang terus beroperasi, sejauh apa sistem efektif berjalan? perlu check kesehatan regular

BAB V ANALISA DAN HASIL. Dalam bab ini akan dibahas tentang analisis hasil pengamatan proses yang

BAB 1 PENDAHULUAN. b. Meminimalkan biaya bahan baku dan upah kerja. c. Kecepatan proses produksi dengan basis mess production yang seragam.

Program pemeliharaan. Laporan pemeliharaan

PERANCANGAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE MESIN JUMPING SAW DI PT. RAMA GOMBONG SEJAHTERA

BAB V ANALISA. Value added time Leadtime. = 3,22jam. 30,97 jam x 100% = 10,4%

BAB III METODOLOGI.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III TINJAUAN PUSTAKA. Kualitas baik Harga pantas Di produksi dan diserahkan ke konsumen dalam waktu yang cepat.

OPERASIONAL DAN PERAWATAN MESIN CARTONING C2404 DI PT. KALBE FARMA Tbk

Transkripsi:

No HP : 082183802878

Tujuan training : Mengubah paradigma operator mesin bahwa kinerja mesin tidak hanya ditentukan oleh departemen maintenance tetapi oleh operator mesin juga.

Mesinnya Rusak Kamu Merusak aku Tujuan Autonomous Maintenance : Mendeteksi secara dini ketidaknormalan yang terjadi pada suatu mesin industri sehingga kerusakan mesin dapat dicegah.

7 LANGKAH AUTONOMOUS MAINTENANCE [JISHU HOZEN, KOBETSU KAIZEN] Mengaplikasikan Sistem Pemeliharaan Mandiri Peningkatan stándar (organisasi tempat kerja dan rumah tangga) Autonomous Maintenance Optimal Pemeriksaan Mandiri Pemeriksaan Umum Pencegahan Kerusakan Stándar Awal Pemeliharaan Langkah penanggulangan terhadap sumber kontaminasi Pembersihan awal dan pemeriksaan Pemulihan Kondisi Dasar

STEP 1 : Pembersihan Awal & Pemeriksaan 1. Menerapkan 5S atau 6S (Sort, Set in order, Shine, Safety, Standardize & Sustain) dalam memanajemeni tempat kerja. 2. Cleaning & Inspection adalah bagian dari SHINE (Membersihkan adalah sekaligus memeriksa)

Yang perlu diperhatikan saat pembersihan: Ceceran dan rembesan Bocor pada pipa, sambungan, lubang dan retakan Keausan pada baut dan sambungan Pecah Pengkabutan kaca sehingga glass indicator/gauge tidak terbaca Sisa oli dan greasing. Berupa olesan kotoran/ sisa dibagian mesin Debu Sampah Sarang laba-laba Sambungan/ susunan kabel berantakan (semrawut, kusut) Susunan dan serakan pada meja kerja. Barang yang tidak pada tempatnya contoh: gelas atau botol minuman diatas mesin, alat kerja diatas rak bukan ditempatnya.

Cara Melakukan PEMBERSIHAN AWAL : 1. Ambilah gambar sebelum & sesudah dibersihkan 2. Tags Cleaning & Inspection (TC&I)= Label merah bertuliskan CLEANING & INSPECTION, Lokasi, tanggal temuan, jenis temuan (kotoran, rembesan, ceceran, debu ), Penanggung jawab, Penemu, Tindakan pembersihan dan Tanggal pencabutan (verifikasi) 3. Tempelkan Label TC&I pada area atau bagian yang dibersihkan 4. Mencatat Tags Identifikasi dan menginventarisir untuk dilakukan tindakan dan monitoring 5. Melanjutkan tindakan awal pembersihan untuk segera menyelesaikan issue Tags Cleaning

TC&I

6.Menganalisa masalah sesuai temuan Tags TC&I 7.Membuat table PARETO dan segera melakukan tindakan perbaikan dan pecegahan. 8.Prioritas penghapusan masalah, perlukan mengubah tutup/cover atau dudukan mesinnya? Sehingga mudah aktivitas pembersihan? 9.Pembakuan proses pembersihan, pelumasan dan aktivitas kerja yang dilakukan sebagai STANDARD Awal. 10.Rekamlah aktivitas tersebut dalam OPL sebagai standard awal dan untuk pelatihan berikutnya.

TAG Identifikasi dalam TPM adalah meliputi: Hal-hal yang tidak mudah dan belum dipahami Aktivitas dan pekerjaan yang tidak memberikan nilai tambah (pemborosan) Hal-hal yang dapat disederhanakan (menghilangkan kesulitan, menciptakan kemudahan) Segala-sesuatu yang menyebabkan mesin tidak bekerja sempurna Hal-hal yang menutupi pembacaan dan pengelihatan (debu, kabut, kotoran...) Sesuatu yang kendor atau aus dan rusak Retakan, kebocoran, rembesan, debu, kotoran dan bau Percikan api, bunyi nyaring berisik, bau tebakar Rangkaian kabel yang tidak rapih Barang yang tidak terpakai, rusak dan tidak bertuan

STEP 2 : Penanggulangan Terhadap Sumber Kontaminasi 1. Berdasar Analisa Pareto pada STEP 1: Mengapa aktivitas pembersihan perlu dilakukan? Adakah pembersihan yang membandel (sulit dibersihkan)? Dibagian mana? Apa jenis kotoran tersebut? Kesulitan pembersihan karena jenis kotoran atau karena pembersihan dilakukan diarea yang sulit? Bagaimana tingkat kebersihan yang diharapkan? Bagaimana cara melakukan pengukurannya? Berapa frekuensi pembersihannya? Bagaimana dengan bagian penutup alat kerja atau mesin, pengantian oli, greasing? Apakah mudah untuk dibersihkan dan diperiksa? Perlukah dilakukan modifikasi?

2. Rumuskan solusi dari keadaan No. 1 Rumuskan untuk ketetapan sementara hingga nantinya menjadi ketetapan baku karena tepatnya penerapan solusi dan cara dan tuangkan dalam OPL untuk tindak lanjut pelatihan. 3. Lakukan kegiatan pembersihan dan pemeriksaan sesuai dengan jadwal yang ditentukan 4. Laporkanlah sesuai dengan Check-list yang tersedia, buatlah catatan khusus bila ada temuan baru, dan bila perlu lanjutkan dengan melaporkan kepada Supervisor. 5. Evaluasi keefektifan pelaksanaan TC&I, dengan memonitor Open & Close status.

STEP 3 : Standar Awal Pemeliharaan 1. Buatlah Cleaning & Inspection standard format: Alat dan mesin apa yang harus dibersihkan? Bagian yang mana yang harus diperhatikan? Bagaimana cara membersihkannya? Alat apa saja yang dipakai? Siapa petugas yang bertanggung jawab? Apa rincian pekerjaanya? Bila ada penyimpangan harus bagaimana dan melapor pada siapa? Apa yang harus dilakukan pada saat membersihkan dan memeriksa? Form mana yang akan dipakai? Akan ditanda-tangani atau dilaporkan kepada siapa form ini? Disimpan dimana form ini? Apa hasil keluaran dan pengukuran efektivitas kerja dan pelaporan ini?

2. Buatlah penyederhanaan pelumas. Yang utama adalah manfaat dan fungsinya. Tentukan Satu atau Dua merk dagang dan menyedikitkan type pelumas. Pelumas dibedakan pada 2 jenis yaitu Umum dan Khusus untuk memudahkan dalam memanajemeni stock dan pengontrolan dalam pemakaian. 3. Buatlah sistem penandaan visual pada aplikasi Pelumasan. Pada tempat pelumasan dan juga jenis pelumasannya. 4. Buatlah jadwal pelumasan dengan baik, mudah dibaca, dimengerti dan ditampilkan menarik secara visual sehingga dapat dipatuhi dengan benar. 5. Berikan pelatihan kepada Operator tentang Pelumasan, manfaat dan teknologinya. 6. Monitor check list dan efektivitas tindakan pemeriksaan dengan mengukur downtime, breakdown yang terjadi dan mutu produk.

STEP 4 : Pemeriksaan Umum 1. Pelatihan tentang kerja mesin dan titik kritisnya kepada operator. 2. Operator belajar dan praktek tentang apa yang dipelajarinya, bertambahnya pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan dalam bekerja yang lebih baik. 3. Bimbingan teknis operator tentang problem solving dan trouble shooting untuk mengatasi kendala saat cleaning, inspeksi dan mengoperasi alat kerja.operator mampu menjaga mesin dalam kondisi prima dan siap memproduksi barang yang berkualitas dan efisien.

4. Menciptakan lingkungan kerja yang transparent, visual dan representative. Ajarkan kepada operator untuk dapat menjelaskan bagan-bagan visual tersebut. Kemampuan dalam mempresentasikan akan mendorong tumbuhnya pengertian dan pengetahuan tentang tempat kerjanya. 5. Membakukan apa itu pemeriksaan? Bagaimana melakukannya? Apa standardnya? Dan apa hasilnya? 6. Melaporkan hasil pemeriksaan mesin dan alat kerja, mencatat temuan, melaporkan hal-hal kritis dan sanggup menterjemahkan masalah menjadi peluang bagi perbaikan produktivitas kerja.

Lakukan pelatihan bagi pekerja pada dasar-dasar operasi alat kerja, buatlah OPL, WI & Trouble Shooting yang sederhana, bergambar, mudah dibaca dan libatkan Operator dalam pembuatannya. Sistem Hydrolic sederhana Tekanan angin dan pemipaan sederhana Sistem Pnuematic sederhana Electric/electrical rangkaian sederhana Jenis Lubrikasi yang dipakai, peruntukan, umur pemakaian, jumlah dan maanfaat Sistem putaran, motor dan sirkuit kerja alat secara sederhana Hal-hal kritis pada mutu produk dan keamanan alat kerja Keamanan bekerja dengan alat/mesin kerja

STEP 5 : Pemeriksaan Mandiri 1. Bandingkan pelaksanaan kerja pembersihan dan pemeriksaan dengan pedoman standar baku. 2. Carilah tahu mengapa terjadi penyimpangan? Perlukan pedoman itu diubah atau pekerjaannya? Dapatkah disederhanakan pelaksanaannya? 3. Buatlah perbaikan pedoman pelaksanaan yang lebih mudah dan sederhana dengan hasil yang efektif sesuai sasaran. 4. Buatlah satu system yang teringrasi untuk pelaksanaan Pembersihan dan Pemeriksaan. Bakukan menjadi format Pemeriksaan Mandiri. 5. Implementasikan visual factory management pada seluruh aktivitas Cleaning & Inspection. 6. Lakukan meeting dua mingguan (diawali dengan meeting mingguan) untuk selalu mengevaluasi efektivitas kerja terhadap hasil.

Audit dan pemeriksaan rutin terhadap alat/mesin kerja dan pelaksanaan Autonomous Maintenance adalah perlu dan penting. Penyimpangan adalah untuk dipelajari dan dicarikan jalan pemecahan, bagaimana agar menjadi sempurna dan kekal. Lakukan management review meeting setidaknya setiap 6 bulan sekali pada apa yang telah dikerjakan dan hasilnya. Pencapaian ini akan memotivasi bagi tercapainya tempat kerja yang handal dan sempurna.

STEP 6 : Peningkatan Standar (organisasi tempat kerja dan rumah tangga)

1. Lakukan penyempurnaan/perbaharui aktivitas dan Sistem yang berlaku. 2. Implemetasikan 6S (Sort, Set in Order, Shine, Safety, Standardize, Sustain) 3. Pelajari kondisi yang ada, petakan dan identifikasi pemborosan ditempat kerja yang berhubungan Autonomous Maintenance (OEE). 4. Hilangkan penyimpangan mesin dan alat kerja dalam mendukung proses produksi dengan alat-alat problem solving (7 tools of Quality = SPC, Brainstorming..) 5. Bentuklah gugus kerja untuk mengevaluasi dan menilai efektivitas Autonomous Maintenance dengan target kerja. 6. Adakan meeting review secara periodik.

STEP 7 : Mengaplikasikan Sistem Pemeliharaan Mandiri

1. Sistem Pelaporan Sederhana & Mampu Memotivasi Produktivitas Kerja. 2. Monitoring Harian Pelaksanaan Autonomous Maintenance 3. Evaluasi Pencapaian Mutu, Produktivitas, Biaya dan Pemborosan 4. Visual monitoring board yang mudah diakses oleh semua pekerja ( menumbuhkan motivasi pencapaian sasaran yang dicanangkan ) 5. Problem solving bagi masalah yang muncul, selesaikan dan cegah. 6. Diskusikan pencapaian dan penyimpangan dalam meeting pagi (harian)

Tujuan Utama Autonomous Maintenance : Accident ( Safety ) Breakdown, Chronic (kerusakan, keausan ) Defect Quality & Equipment, Environment Issue (Polusi lingkungan).

Kami Peduli Mesin Kami Pelihara Mesin Dalam Kondisi Bagus Libatkan Setiap Orang Kerjakan Bersama-sama