BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada awal pendirian Bank Muamalat Indonesia yaitu pada tahun 1992, sebagai bank syariah pertama keberadaan bank syariah belum mendapat perhatian yang optimal dalam tatanan industri perbankan nasional. Landasan hukum operasi bank yang menggunakan sistem syariah ini hanya dikategorikan sebagai bank dengan system bagi hasil tidak terdapat rincian landasan hukum syariah serta jenisjenis usaha yang diperbolehkan. Saat multikrisis terjadi di Indonesia sekitar bulan Juni 1997, perbankan syariah semakin dapat menunjukan eksistensi bahkan di pandang bukan lagi menjadi bank alternatif namun manjadi bank solusi buat penyehatan perbankan nasional. Dengan telah diberlakukannya Undang-Undang No.21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah yang terbit tanggal 16 Juli 2008, maka pengembangan perbankan syariah nasional semakin memiliki landasan hukum yang memadai dan akan mendorong pertumbuhannya secara lebih cepat lagi. Dengan progres perkembangannya yang impresif, yang mencapai rata-rata pertumbuhan aset lebih dari 610% pertahun dalam lima tahun terakhir, maka diharapkan peran industri perbankan syariah dalam mendukung perekonomian nasional akan semakin signifikan. xviii 1
2 Akhir-akhir ini kemajuan dan perkembangan bank syariah secara kumulatif sangat mengembirakan dan perkembangan ini tentunya akan semakin bertambah untuk masa-masa yang akan datang. Beberapa faktor yang merupakan refleksi dari kinerja perbankan syariah Indonesia itu menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Misalnya tren pertumbuhan total aset dalam 5 tahun terakhir mencapai 33% per tahun. Total aset perbankan syariah per Oktober 2010 mencapai Rp86 trilyun. Kemudian secara kelembagaan, jumlah bank syariah juga mengalami peningkatan. Saat ini, sudah ada 11 Bank Umum Syariah, 23 Unit Usaha Syariah, 146 Bank Pembiayaan Rakyat Syariah dengan jaringan kantor mencapai 1.625 unit. Jaringan perbankan syariah saat ini juga telah menjangkau lebih dari 89 kabupaten/kota di 33 provinsi. Bagi hasil merupakan insentif yang diterima nasabah atas dana yang ditanamkan (diinvestasikan) nasabah di bank. Besarnya bagi hasil tergantung besar kecilnya pendapatan bank pada periode yang lalu atau tergantung atas hasil investasi bank pada nasabah-nasabah penerima pembiayaan. Akhir-akhir ini kemajuan dan perkembangan bank syariah secara kuantitatif sangat menggembirakan dan perkembangan ini ternyata akan semakin bertambah untuk masa yang akan datang. Perkembangan yang bersifat kuantitatif ini harus diimbangi dengan perkembangan secara kualitas. Kualitas perbankan syariah sangat ditentukan oleh kinerja keuangan bank syariah dan kelangsungan usahanya. Maryanah (2008), menyatakan bahwa profitabilitas menjadi hal yang penting karena bank syariah yang menggunakan sistem bagi hasil, profit akan mempengaruhi xix
3 yield dari pemilik dana. Dalam penelitianya, profitabilitas diukur dengan Return On asset (ROA). Tingkat laba bank syariah bukan saja berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil untuk para pemegang saham, tetapi juga akan sangat berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil yang diberikan kepada nasabah yang menyimpan dananya di bank syriah. Penelitian mengenai tingkat bagi hasil simpanan mudharabah menjadi suatu hal yang menarik untuk dilakukan mengingat prospek dan potensi dari perbankaan syariah yang cukup bagus serta sedang menunjukan perkembangan yang menajubkan. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Andi (2005), yang meneliti tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap tingkat bagi hasil Deposito Mudharabah Bank Syariah. Penelitian Andi (2005) dilakukan pada PT Bank Muamalat Indonesia Tbk dengan poling tahun 1999-2003 secara tahunan. Hasil penelitian Andi (2005) bahwa kinerja keuangan yang diukur dengan Rasio Profitabilitas, Rasio Likuiditas dan Rasio Efisiensi berpengaruh signifikan terhadap tingkat bagi hasil deposito Mudharabah secara simultan dan menghasilkan koefisien determinasi (R 2 ) 90,10%. Hal ini menunjukan 90,10% varibel dependen dijelaskan oleh variabel-variabel independen dan 9,9% dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada variabel, sampel dan tahun penelitian. Penelitian Andi (2005) dilakukan pada tahun 1999-2003 dengan menggunakan satu sampel yaitu PT Bank Muamalat Indonesia Tbk dan menggunakan tiga variabel yaitu rasio profitabilitas, rasio likuiditas dan rasio efisiensi. Sedangkan pada penelitian ini menggunakan tahun penelitian 2006- xx
4 2009, dengan menggunakan 3 sampel perbankan syariah yang diperoleh dari situs resmi (www.bi.go.id) serta dari sumber-sumber lain yang mendukung, dan menggunakan empat variabel yaitu rasio profitabilitas, rasio likuiditas, rasio leverage dan rasio efisiensi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kinerja keuangan terhadap tingkat bagi hasil simpanan mudharabah mutlaqah pada perbankan syariah pada kurun waktu tahun 2006-2009 secara triwulan. Penelitian juga diharapkan memberikan gambaran mengenai kondisi suatu perusahaan dilihat dari kinerja keuangannya selama periode 2006-2009 hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis mengambil judul penelitian ANALISIS RASIO PROFITABILITAS, RASIO LIKUIDITAS RASIO LEVERAGE DAN RASIO EFISIENSI TERHADAP TINGKAT BAGI HASIL SIMPANAN MUDHARABAH MUTLAQAH BANK SYARIAH. xxi
5 1.2 Perumusan Masalah 1. Apakah rasio profitabilitas, rasio likuiditas rasio leverage, rasio efisiensi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap tingkat bagi hasil simpanan mudharabah mutlaqah. 2. Apakah rasio profitabilitas, secara parsial berpengaruh signifikan terhadap tingkat bagi hasil simpanan mudharabah mutlaqah. 3. Apakah rasio likuiditas, secara parsial berpengaruh signifikan terhadap tingkat bagi hasil simpanan mudharabah mutlaqah. 4. Apakah rasio leverage, secara parsial berpengaruh signifikan terhadap tingkat bagi hasil simpanan mudharabah mutlaqah. 5. Apakah rasio efisiensi, secara parsial berpengaruh signifikan terhadap tingkat bagi hasil simpanan mudharabah mutlaqah. 1.3 Pembatasan Masalah Dalam penelitian ini memiliki beberapa batasan, yaitu: Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini tingkat bagi hasil simpanan mudharabah mutlaqah. Sedangkan variabel independen dalam penelitian ini adalah rasio Profitabilitas yang diukur dengan ROA (Return on Asset), rasio Likuiditas yang diukur dengan FDR (Financing Deposit ratio), dan rasio efisiensi yang diukur dengan BOPO (biaya operasional pendapatan operasional), dan rasio leverage yang diukur dengan CAR (Capital Adequacy Ratio). xxii
6 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah : Untuk membuktikan adanya pengaruh signifikan rasio profitabilitas, rasio likuiditas, rasio leverage, rasio efisiensi secara parsial dan simultan berpengaruh signifikan terhadap tingkat bagi hasil simpanan mudharabah. 1.5 Manfaat Penelitian Permasalahan diatas menuntut untuk sebuah manfaat dari penelitian yang bermanfaat ini dapat diperoleh antara lain : 1. Memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang perbankan syariah khususnya pengaruh kinerja keuangan terhadap simpanan mudharabah di Bank syariah. 2. Penelitian ini merupakan salah satu upaya lebih memahami apa dan bagai mana bank syariah, dan melihat apakah kinerja keuangan (Rasio Profitabilitas, rasio likuiditas, rasio Leverage dan rasio efisiensi) berpengaruh signifikan terhadap tingkat bagi hasil simpanan mudharabah di Bank syariah. 3. Memberikan masukan berupa informasi yang dapat digunakan oleh pihakpihak yang berkompeten dalam hal perbankan syariah, maupun masyarakat umum mengenai pengaruh kinerja keuangan terhadap simpanan mudharabah di bank syariah. xxiii