MANAJERIAL BIMBINGAN DI TAMAN KANAK-KANAK

dokumen-dokumen yang mirip
KARAKTERISTIK GURU SEBAGAI PEMBIMBING DI TAMAN KANAK-KANAK

PENDEKATAN PERKEMBANGAN DALAM BIMBINGAN DI TAMAN KANAK-KANAK

KONSEP, FUNGSI DAN PRINSIP BIMBINGAN DI TAMAN KANAK-KANAK

TINJAUAN MATA KULIAH...

TINJAUAN MATA KULIAH... MODUL 1: PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL PADA ANAK USIA TAMAN KANAK-KANAK

Model Hipotetik Bimbingan dan konseling Kemandirian Remaja Tunarungu di SLB-B Oleh: Imas Diana Aprilia 1. Dasar Pemikiran

BAB I PENDAHULUAN. memadukan secara sistematis dan berkesinambungan suatu kegiatan.

PANDUAN PELAKSANAAN KURIKULUM PENDIDIKAN KHUSUS

BAB I PENDAHULUAN. layanan pendidikan diperoleh setiap individu pada lembaga pendidikan secara

PANDUAN PELASANAAN KURIKULUM PENDIDIKAN KHUSUS

BAB I PENDAHULUAN. terhadap masa depan seseorang. Seperti yang dituturkan oleh Menteri Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas proses..., Hani Khotijah Susilowati, FISIP UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi perkembangan hidup manusia, masa ini disebut masa keemasan

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan masa peralihan dari kanak-kanak menuju dewasa. Masa remaja

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. perubahan cepat yang terjadi sebagai peningkatan IPTEK berdampak

formal, non formal, dan informal. Taman kanak-kanak (TK) adalah pendidikan

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL

BAB I PENDAHULUAN. termasuk pembangunan dibidang pendidikan. dalam satu program kegiatan belajar dalam rangka kegiatan belajar dalam

PANDUAN PENYULUHAN PADA PASIEN UPTD PUSKESMAS RAWANG BAB I PENDAHULUAN

BAB IV ANALISIS DATA. A. Faktor-Faktor Penyebab Anak Terkena Epilepsi di Gubeng

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun atau sejak lahir hingga berusia kurang lebih delapan (0-8) tahun.

PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Vivit Puspita Dewi, 2014

BAB I PENDAHULUAN. memajukan kondisi kesejahteraan sebuah bangsa. kepada anak-anaknya. Namun seiring perkembangan zaman dan kehidupan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu kunci utama dalam perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya saat ini pendidikan anak usia dini. baik dalam aspek fisik-motorik, kognitif, bahasa, moral dan agama, sosial

Setiap individu berhak mendapatk:an pendidikan yaitu dengan cara. orangtua tentang pentingnya sekolah, banyak orangtua memasukkan anak mereka

KAJIAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SD

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang tepat bagi anak sejak masa usia dini. aspek perkembangan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual mengalami

Kemandirian sebagai tujuan Bimbingan dan Konseling Kompetensi peserta didik yang harus dikembangkan melalui pelayanan bimbingan dan konseling adalah k

Permasalahan Anak Usia Taman Kanak-Kanak Oleh: Nur Hayati, S.Pd PGTK FIP UNY

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Anak usia dini merupakan sosok individu yang sedang menjalani suatu

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan segala usia (Soedijarto,2008). Di Indonesia, pendidikan terdiri

BAB I PENDAHULUAN. bagi setiap kalangan masyarakat di indonesia, tidak terkecuali remaja.

Peran Guru dalam Memahami Siswa sebagai Dasar Pembelajaran

- 1 - WALIKOTA MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. potensi sumber daya manusia melalui kegiatan pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. Masa akhir anak-anak berlangsung dari usia enam tahun sampai tiba

LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN TA 29

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Mella Pratiwi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah individu yang selalu belajar. Individu belajar berjalan, berlari,

BAB I PENDAHULUAN. Masa Kanak-kanak merupakan masa di mana anak-anak mengalami

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Pendidikan sebagai pengubahan sikap dan tingkah laku

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tahun-tahun pertama kehidupan anak atau yang sering dikenal dengan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan jasmani rohani agar anak memiliki

SEKOLAH UNTUK ANAK AUTISTIK

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek yang penting bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KABUPATEN BONE PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN 1.1. LATAR BELAKANG

PERKEMBANGAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK PRASEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. atau bahasa ibunya. Pemerolehan bahasa biasanya dibedakan dari

LAPORAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. bayi, balita hingga masa kanak-kanak. Kebutuhan atau dorongan internal

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang. Kesehatan menjelaskan bahwa tenaga kesehatan adalah setiap orang yang

BAB IV ANALISIS TENTANG PROSES PENANAMAN NILAI NILAI AGAMA ISLAM PADA SISWA TAMAN KANAK KANAK DI R.A TARBIYATUL ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan saat yang penting dalam mempersiapkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. instruktur praktek kerja lapangan (PKL) pada tempat praktek kerja lapangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. meninggal sebelum usia lima tahun didominasi oleh kelahiran prematur dan kelahiran bayi

KEMAMPUAN BERSOSIALISASI PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DITINJAU DARI JENIS PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. memiliki dunia dan karakteristik tersendiri yang jauh berbeda dari dunia karakteristik orang

BAB I PENDAHULUAN. untuk memasuki pendidikan lebih lanjut (Suyadi, 2010).

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kompetensi yang baik maka seorang guru terutama guru TK dapat memenuhi dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian keluarga dapat ditinjau dari dimensi hubungan darah dan

BAB I PENDAHULUAN. menetap dari hasil interaksi dan pengalaman lingkungan yang melibatkan proses

Kemandirian sebagai Tujuan Layanan Bimbingan dan Konseling Kompetensi SISWA yang dikembangkan melalui layanan bimbingan dan konseling adalah kompetens

I PENDAHULUAN. Pada usia prasekolah (3-6 tahun) atau biasa disebut masa keemasan (golden age)

BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sejalan dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat yang semakin tinggi akan

BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. teratur dan terus menerus, baik perubahan itu berupa bertambahnya jumlah

BIMBINGAN DAN KONSELING

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

UPAYA PENGEMBANGAN KECERDASAN VISUAL SPASIAL ANAK MELALUI PERMAINAN BALOK DI TK RA GUPPI MANDAN SUKOHARJO

PEDOMAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

KEDUDUKAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM SITEM PENDIDIKAN NASIONAL BERORIENTASIKAN BUDAYA

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Serli Alpiani Agustin,2013

Kebijakan Mutu Akademik FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh kembang anak pada usia dini akan berpengaruh secara nyata pada

PENGUATAN EKOSISTEM PENDIDIKAN MELALUI BATOBO SEBAGAI OPTIMALISASI PENDIDIKAN INKLUSI DI PAUD

ADJOURNING BAB I PENDAHULUAN

TINJAUAN MATA KULIAH...

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bahasa, motorik dan sosio emosional. Berdasarkan Pemerdiknas No. 58. Standar Pencapaian perkembangan berisi kaidah pertumbuhan dan

BAB IV ANALISIS. 2002), hlm.22

2015 PENGEMBANGAN PROGRAM PENINGKATAN KOMPETENSI GURU D ALAM MENYUSUN PROGRAM PEMBELAJARAN IND IVIDUAL DI SLB AD ITYA GRAHITA KOTA BAND UNG

PERATURAN DAERAH SERAM BAGIAN TIMUR NOMOR 08 TAHUN 2011 TENTANG PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERAM BAGIAN TIMUR,

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN BERBASIS BIMBINGAN DI TK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia anak-anak merupakan hal yang penting untuk diperhatikan, karena

BAB I PENDAHULUAN. diandalkan. Remaja merupakan generasi penerus yang diharapkan dapat. memiliki kemandirian yang tinggi di dalam hidupnya.

BAB I PENDAHULUAN. banyak pilihan ketika akan memilih sekolah bagi anak-anaknya. Orangtua rela untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi tidak

Sebuah Rekonseptualisasi Yang Dilatarbelakangi Oleh Sebuah Fakta

BAB I PENDAHULUAN. aspek kurikulum, dan aspek belajar mengajar (Majid, 2014: 86). Dari pernyataan

PEDOMAN KNAPPP 01:2005. Kata Pengantar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam era modern ini, masyarakat khususnya kaum muda sedang memasuki

Anak Autistik dan Anak Kesulitan Belajar. Mohamad Sugiarmin Pos Indonesia Bandung, Senin 27 April 2009

Transkripsi:

Manajemen Bimbingan di Taman Kanak-kanak 136 MANAJERIAL BIMBINGAN DI TAMAN KANAK-KANAK Penata Awal Pelaksanaan layanan bimbingan di taman kanak-kanak perlu mendapatkan dukungan manajerial yang memadai karena layanan bimbingan tidak dapat berjalan sendiri tanpa dukungan dari lingkungannya. Aspek-aspek yang dapat mendukung keterlaksanaan layanan bimbingan ini adalah adanya program bimbingan yang jelas dan terencana, aspek ketenagaan yang memadai, adanya prosedur/teknik bimbingan yang jelas, adanya kerjasama antara guru, orang tua dan ahli lain yang lebih berkompeten dan adanya daya dukung lingkungan yang lebih efektif Dengan adanya dukungan manajerial ini diharapkan pelaksanaan layanan bimbingan di taman kanak-kanak dapat berjalan efektif dan mencapai tujuan pendidikan seperti yang diharapkan. Tujuan Setelah selesai mempelajari bab ini, Anda diharapkan dapat : 1. Menentukan aspek-aspek manajerial yang dapat mendukung keterlaksanaan layanan bimbingan di taman kanak-kanak 2. Menyusun suatu program layanan bimbingan bagi anak taman kanak-kanak 3. Melakukan kerjasama dengan pihak-pihak lain yang lebih berkompeten dalam membantu tumbuh kembang anak Materi Seperti yang sudah diungkapkan dalam bahasan sebelumnya bahwa pelaksanaan layanan bimbingan di taman kanak-kanak masih menjadi tugas terpadu dari guru kelas, artinya layanan bimbingan dan pengajaran bahkan latihan menjadi tugas yang harus dilaksanakan secara bersama-sama oleh guru di dalam kelas. Agar pelaksanaan layanan bimbingan dapat berjalan dengan baik perlu adanya dukungan manajerial yang memadai. Beberapa aspek yang dapat dipertimbangkan dalam upaya penyelenggaraan layanan bimbingan adalah sebagai berikut. A. Aspek Program Bimbingan di Taman Kanak-kanak Program bimbingan dikembangkan oleh guru berdasarkan kebutuhan dan masalah nyata yang ada di taman kanak-kanak. Setiap anak memiliki kebutuhan dan mungkin masalah yang berbeda, namun bila dilihat secara umum maka semua anak

Manajemen Bimbingan di Taman Kanak-kanak 137 perlu dibantu perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosi maupun bahasanya sehingga semua aspek ini dapat berkembang secara optimal. Ketika guru berinteraksi dan mengamati perkembangan anak, mungkin guru menemukan adanya perbedaan atau perubahan sikap dan kemampuan yang ditunjukkan anak, misalnya anak yang tadinya periang berubah menjadi pemurung, anak yang perkembangannya lambat, anak yang tidak bisa mengerjakan sesuatu berulang-ulang dan sebagainya. Kesulitan yang dialami anak yang ditemukan guru selama proses pembelajaran di taman kanak-kanak dapat dijadikan salah satu pijakan dalam menyusun program bimbingan bagi anak-anak yang dibinanya. Mungkin saja selama proses pembelajaran berlangsung, guru tidak menemukan masalah atau hambatan yang berarti pada anak, dengan kata lain anak berkembang secara wajar, walaupun demikian, layanan bimbingan pada dasarnya diperuntukkan bagi semua anak (guidance for all) baik anak yang termasuk kategori memiliki masalah atau tidak bermasalah Anak yang tidak bermasalah atau anak yang berkembang wajar tetap membutuhkan layanan bimbingan karena pada dasarnya semua anak perlu mendapat bantuan untuk lebih mengembangkan kemampuannya sehingga dapat berkembang secara optimal sesuai dengan kapasitas yang dimilikinya. Misalnya anak yang memiliki kemampuan lebih dalam aspek kognitif, yang dapat tampak dari kemampuannya menyelesaikan suatu kegiatan tertentu yang diberikan pada anak, Anak seperti ini, tetap membutuhkan sentuhan bimbingan agar kelebihan kemampuannya dapat berkembang optimal. Dalam bab V telah diungkapkan bahwa permasalahan di taman kanak-kanak dapat menyangkut masalah bimbingan pribadi, sosial maupun keterampilan. Oleh karena itu, program bimbingan dapat diarahkan untuk membantu menyelesaikan dan mengembangkan masalah yang berkaitan dengan masalah-masalah tersebut. Isi setiap jenis bimbingan yang ada dalam program layanan bimbingan dikembangkan secara relevan dengan konsep dan kebutuhan nyata yang dihadapi anak didik di dalam proses perkembangannya. Perangkat tugas perkembangan yang harus diselesaikan anak dapat menjadi panduan umum bagi pengembangan program bimbingan di taman kanak-kanak. Program bimbingan yang disusun guru harus tersusun secara jelas, sistematis dan terarah. Program harus jelas dimaksudkan bahwa perlu ada kejelasan siapa sasarannya, apa kebutuhan dan masalah yang dihadapi anak, siapa yang terlibat dalam layanan bimbingan, apa kegiatan-kegiatan yang direncanakan, bagaimana kegiatan tersebut dilaksanakan dan sebagainya. Program harus tersusun secara sistematis dimaksudkan bahwa setiap kegiatan dilakukan secara berurutan dan berkesinambungan, sedangkan yang dimaksud program harus terarah berarti pelaksanaan program harus terarah guna mencapai tujuan yang diharapkan. Menurut Miller (dalam Rochman Natawidjaja, 1988 : 24) program yang baik adalah program yang apabila dilaksanakan akan efisien dan efektif. Program tersebut memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

Manajemen Bimbingan di Taman Kanak-kanak 138 1. Program disusun dan dikembangkan berdasarkan kebutuhan nyata dari anak yang bersangkutan, 2. Kegiatan bimbingan diatur menurut skala prioritas yang juga ditentukan berdasarkan kebutuhan anak dan kemampuan petugas/pelaksananya, 3. Program dikembangkan berangsur-angsur dengan melibatkan semua tenaga pendidikan di sekolah dalam merencanakannya, 4. Program memiliki tujuan yang ideal, tetapi realistis dalam pelaksanaannya, 5. Progam mencerminkan komunikasi yang berkesinambungan diantara semua anggota staf pelaksananya, 6. Menyediakan fasilitas yang diperlukan, 7. Penyusunannya disesuaikan dengan program penidikan di lingkungan sekolah yang bersangkutan, 8. Memberikan kemungkinan pelayanan kepada sema siswa sekolah yang bersangkutan, 9. Memperlihatkan peranan yang penting dalam menghubungkan dan memadukan sekolah dengan masyarakat, 10. Berlangsung sejalan dengan proses penilaian diri baik mengenai program itu sendiri maupun kemajuan dari siswa yang dibimbing, serta mengenai kemajuan pengetahuan, keterampilan dan sikap para petugas pelaksananya, 11. Program itu menjamin keseimbangan dan kesinambungan pelayanan bimbingan. Dari uraian di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa agar program bimbingan tersusun dengan baik maka perlu memuat enam unsur pokok yaitu : 1. Ada tujuan yang hendak dicapai, 2. Ada personel yang terlibat di dalamnya, 3. Ada kegiatan-kegiatan yang dilakukan, 4. Ada sumber-sumber yang dibutuhkan, 5. Ada cara melakukannya, dan 6. Ada alokasi waktu kegiatan. Guru dalam membuat program bimbingan di taman kanak-kanak dapat menggunakan keenam unsur pokok di atas. Dalam menetapkan tujuan guru dapat berorientasi pada pencapaian tugas-tugas perkembangan anak, dalam menetapkan personel guru dapat melibatkan guru-guru lain atau kepala taman kanak-kanak, kegiatan yang dilakukan dapat disusun berdasarkan kebutuhan, misalnya bagaimana membantu menyelesaikan dan mengembangkan masalah sosial pada anak. Kegiatannya direncanakan apakah dalam bentuk bermain kelompok, bermain peran atau berkaryawisata. Dengan mengarah kepada upaya membantu anak maka guru dapat menentukan berbagai kegiatan yang relevan dengan kebutuhan tersebut. Menentukan sumber-sumber yang dibutuhkan sangat tergantung pada tujuan apa yang hendak dicapai dan bentuk kegiatan seperti apa yang akan dilakukan. Seperti contoh di atas, untuk berkaryawisata dalam upaya mengembangkan kemampuan sosial anak dapat dipilih sumber-sumber seperti memilih tempat karyawisata yang menyenangkan anak, membawa perbekalan yang cukup, membawa guru pendamping, dan lain-lain. Untuk berkaryawisata, cara yang dilakukan dapat

Manajemen Bimbingan di Taman Kanak-kanak 139 diawali dengan bersama-sama memilih tempat karyawisata, guru menentukan beberapa anak bergabung dalam satu kelompok, dan lain-lain, sedangkan pelaksanaan kegiatan ini harus ditentukan alokasi waktu yang tepat guna melaksanakan program bimbingan di taman kanak-kanak. B. Aspek Ketenagaan Bimbingan di Taman Kanak-kanak Dengan mempertimbangkan kondisi dan sistem yang berlaku selama ini di taman kanak-kanak, guru kelas dipandang sebagai personel yang paling memungkinkan dalam melaksanakan layanan bimbingan. Guru kelas adalah guru yang sehari-hari bertemu dengan anak, karena kondisi seperti ini maka selama anak berada di taman kanak-kanak gurulah yang lebih tahu tentang perkembangan dan perubahan yang terjadi pada anak, selain dari itu, guru pula yang lebih dekat dengan anak. Oleh karena itu, maka seorang guru taman kanak-kanak perlu memiliki pemahaman yang tepat dan keterampilan yang memadai dalam melaksanakan program bimbingan di taman kanak-kanak. Selain guru, kepala taman kanak-kanak juga memiliki peran dalam pelaksanaan bimbingan di taman kanak-kanak., Semua program pendidikan yang ada di lingkungan taman kanak-kanak menjadi tanggung jawab penuh kepala taman kanakkanak C. Aspek Prosedur/Teknik Bimbingan di Taman Kanak-kanak Bimbingan di taman kanak-kanak lebih berorientasi pada pengembangan, oleh karenanya sistem peluncuran bimbingan di taman kanak-kanak menghendaki keterpaduan antara pendekatan pengajaran dengan bimbingan. Layanan bimbingan bagi anak taman kanak-kanak tidak dialokasikan pada waktu yang berbeda, tetapi terpadu dengan proses pembelajaran yang dilakukan guru di dalam kelas maupun luar kelas. Penciptaan lingkungan yang kondusif dalam mendukung pengembangan perilaku sosial, pribadi maupun pengembangan keterampilan merupakan strategi yang efektif untuk digunakan di taman kanak-kanak. D. Aspek Kerjasama Taman Kanak-kanak dengan Orang Tua dan Ahli Lain Layanan bimbingan bagi anak taman kanak-kanak tidak dapat dilakukan sendiri oleh guru kelas, tetapi perlu adanya dukungan dari pihak lain. Guru di kelas hanya bertemu dengan anak didik umumnya 2 2,5 jam perhari, dengan jumlah anak yang cukup bervariasi. Kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi anak dalam satu kelas juga beragam. Seperti yang diungkap pada bahasan sebelumnya, bahwa permasalahan anak mungkin terkait dengan masalah intelektual, sosial, emosi atau kondisi fisiknya. Dengan adanya keterbatasan kemampuan dan waktu yang dimiliki guru taman kanakkanak maka guru membutuhkan kerjasama khususnya dengan orang tua dan ahli lain seperti dokter anak atau psikolog.

Manajemen Bimbingan di Taman Kanak-kanak 140 Orang tua adalah salah satu pihak yang berperan penting dalam membantu guru menumbuhkembangkan anak, karena orang tua pada dasarnya memiliki peran yang sangat penting bagi perkembangan anak. Orang tua merupakan pendidik yang pertama dan utama bagi anak-anaknya. Setelah anak pulang dari taman kanak-kanak, anak akan kembali dalam lingkungan keluarga, karena orang tua lebih banyak memiliki waktu dan kesempatan serta pemahaman yang lebih terhadap perkembangan yang dialami anak, maka orang tua selayaknya memberikan perhatian dan perlakuan yang sejalan dengan perlakuan yang diberikan guru taman kanak-kanak. Kerjasama yang dapat dijalin antara guru dan orang tua diarahkan untuk bersama-sama membantu mengembangkan anak agar dapat berkembang secara optimal. Langkah yang ditempuh guru selama pembelajaran di taman kanak-kanak perlu diketahui dan difahami oleh orang tua, termasuk masalah-masalah yang mungkin dihadapi anak. Bila orang tua dapat memahami perkembangan anak maka diharapkan orang tua dapat memberikan perlakuan yang lebih tepat bagi anaknya di rumah. Kerjasama juga perlu dijalin dengan dokter anak dan psikolog karena para ahli ini memiliki kewenangan dalam menangani berbagai masalah fisik dan psikologis anak. Guru di taman kanak-kanak tidak disiapkan untuk mengatasi semua permasalahan yang mungkin dihadapi anak, termasuk masalah fisik dan psikologis. Oleh karenanya guru memiliki keterbatasan tertentu dan membutuhkan kerjasama dengan ahli lain. Dokter anak adalah seseorang yang dipersiapkan untuk membantu mengatasi berbagai problema yang dihadapi anak dan membantu agar tumbuh kembang anak berjalan optimal. Melalui kerjasama dengan dokter anak, guru dapat meminta dokter untuk melakukan pemeriksaan rutin terhadap perkembangan fisik anak, membantu menyembuhkan penyakit yang diderita anak, mendeteksi kelainan fisik yang mungkin dialami anak, memberikan penyuluhan kesehatan anak bagi orang tua dan lain-lain. Kerjasama dengan psikolog dapat dilakukan dengan meminta psikolog menangani anak-anak yang mungkin memiliki masalah psikologis tertentu, atau memberikan pemahaman yang lebih luas tentang perkembangan anak baik untuk guru maupun orang tua Kerjasama yang terjalin antara guru, orang tua dan ahli lain merupakan langkah yang tepat dalam upaya membantu perkembangan anak E. Aspek Daya Dukung Lingkungan terhadap Bimbingan di Taman Kanakkanak Layanan bimbingan merupakan subsistem yang terpadu dalam sistem pendidikan khususnya pendidikan taman kanak-kanak. Bimbingan hanya akan berjalan dengan baik jika mendapat tempat yang layak di dalam sistem tersebut, sehingga layanan bimbingan akan dirasakan memberikan sumbangan yang berarti terhadap pencapaian tujuan pendidikan. Guru bukanlah petugas bimbingan yang dapat bekerja sendiri tanpa bantuan dan dukungan dari guru lain dan pimpinan, tetapi keterlaksanaan layanan bimbingan dan

Manajemen Bimbingan di Taman Kanak-kanak 141 tercapaian tujuan pendidikan merupakan tugas bersama semua personel dalam suatu lembaga pendidikan taman kanak-kanak. Oleh karena itu, daya dukung lingkungan baik dukungan manajerial, sosial maupun sarana fisik merupakan salah satu faktor penting dalam upaya peningkatan mutu pelaksanaan bimbingan di taman kanakkanak. Pertanyaan dan Tugas 1. Lakukanlah kunjungan terhadap salah satu taman kanak-kanak yang ada di daerah Anda. Amati beberapa aktivitas layanan yang dilakukan guru selama proses pembelajaran dan tanyakanlah beberapa hal berikut ini : a. Adakah program layanan bimbingan yang cukup terencana pada taman kanakkanak yang Anda kunjungi? Bila ada, fahamilah program yang tersusun itu dengan baik, dan bila tidak ada tanyakanlah mengapa program itu belum tersusun serta apa hambatan-hambatannya. b. Kerjasama apa saja yang telah dilakukan oleh taman kanak-kanak yang Anda kunjungi, bekerjasama dengan pihak mana dan bagaimana bentuk kerjasamanya. 2. Berikanlah analisis terhadap aspek-aspek manajerial yang telah Anda baca, apakah aspek-aspek tersebut sudah cukup memberikan pengaruh yang berarti bagi keterlaksanaan suatu layanan bimbingan di taman kanak-kanak? 3. Berikanlah pendapat Anda tentang aspek-aspek manajerial lain selain dari apa yang sudah disampaikan dalam materi bab ini yang sekiranya dapat memberikan pengaruh yang berarti bagi pelaksanaan layanan bimbingan di taman kanakkanak?