: ICE DAHNIAR NIM A

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai pengatur sekaligus pelaku dalam pembelajaran, gurulah yang

SETI YANINGSIH NIM : A

BAB I PENDAHULUAN. terstruktur dan sistematis dalam lingkungan sekolah. Disekolah terjadi. sebagai pendidik dalam suatu proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. 1

BAB I PENDAHULUAN. ini akan dicapai apabila semua terlibat secara aktif baik fisik, mental, maupun

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku siswa. Perubahan tingkah laku siswa pada saat proses

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI

PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

SKRIPSI Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab keluarga, masyarakat dan pemerintah. dapat tercapai sesuai yang diinginkan (Hamalik, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan terutama pendidikan IPA di Indonesia dan negara-negara maju.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat berperan dalam mengembangkan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan yang diperoleh dapat menjadikan seseorang mampu mengatasi

SKRIPSI. Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Sekolah Dasar. Disusun oleh: HARYANI ISTIQOMAH A

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai. Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi. Diajukan oleh : ARIYANTI

BAB I. melalui proses pendidikan akan memunculkan manusia-manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. setiap sekolahan adalah hasil belajar siswa. Berhasil atau tidaknya suatu. siswa bosan untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Oleh : SRI HARTINI NIM. A.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERBASIS PORTOFOLIO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dengan keadaan alam yaitu dengan cara mencari tahu tentang alam secara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri

BAB I PENDAHULUAN. Kaling berpenghasilan dari hasil membuat batu bata dan karyawan. anak jadi rendah sehingga prestasi juga rendah pula.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Profesional seorang guru adalah salah satu faktor yang dapat menentukan

IMPLEMENTASI MEDIA COMPACT DISC (CD) INTERAKTIF DAN PERMAINAN SIMULASI DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 GROBOGAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PEDAHULUAN. Keberhasilan proses pembelajaran dalam kegiatan pendidikan di suatu

BAB I PENDAHULUAN. dan prinsip-prinsip yang saling berkaitan satu sama lain. Guru tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kunci utama bagi kemajuan suatu bangsa. manusia melalui peningkatan kualitas pendidikan. Undang-Undang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah pembelajaran IPA di SD Negeri Pakis

BAB I PENDAHULUAN. perubahan hampir pada semua aspek kehidupan manusia. Perubahan tersebut

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Skripsi. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I Program Studi Pendidikan Biologi.

(Penelitian Tindakan Kelas) SKRIPSI. Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam.

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN PEMAHAMAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN HEURISTIK

Skripsi Oleh: Lilis Rahmawati NIM K

BAB I PENDAHULUAN. matematika sama halnya melatih pola inovatif dalam memecahkan masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih baik. Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Ciputat Pers, 2002, hlm Asnawir dan Basyiruddin Usman, Media pembelajaran, Jakarta :

BAB I PENDAHULUAN. dalam laboratorium maupun di alam sekitar kehidupan siswa. Dengan. keberhasilan pembelajaran IPA, siswa akan mempunyai kemampuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 2012), hlm.7. 1 Fathurrohman, Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Teras,

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. banyak faktor. Salah satunya adalah kemampuan guru menggunakan desain

BAB I PENDAHULUAN. didik disekolah melalui proses pembelajaran. Namun, mengupayakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal penting yang diperlukan bagi setiap manusia

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Ekonomi Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran pada dasarnya adalah interaksi atau hubungan

BAB I PENDAHULUAN. kesenjangan. Diperlukan penataan kembali sistem pendidikan secara menyeluruh

BAB I PENDAHULUAN. kelas. 1 Dalam undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran dan interaksi antara guru dan siswa. Proses pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya merupakan proses untuk membantu manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan menjadi kebutuhan yang sangat komplek bagi manusia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik menguasai tujuan-tujuan pendidikan. Interaksi

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan berpikir tentang

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI KONSEP MATEMATIKA PADA VOLUME BANGUN RUANG DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN TWO STAY-TWO STRAY (TS-TS)

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah sesuatu kegiatan yang dilakukan secara sadar. dan sengaja, oleh kerena itu pembelajaran pasti mempunyai tujuan,

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan masa depannya. Demikian halnya dengan Indonesia menaruh harapan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) memiliki peran yang sangat penting

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.Kajian Teori Hasil Belajar. Sudjana, (2004:22) berpendapat hasil Belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan siswa menyelesaikan soal cerita matematika meningkat. Dalam. dikembangkan keterampilan memahami masalah, membuat model

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Bab I tentang Sistem Pendidikan Nasional: pendidikan adalah usaha sadar

BAB I PENDAHULUAN. yang demokratis serta bertanggung jawab. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses interaksi atau hubungan timbal

BAB I PENDAHULUAN. yang telah disusun dalam suatu kurikulum. Dalam melaksanakan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan manusia sebagai makhluk yang paling sempurna. Kemampuan. hidupnya. Tanpa dunia luar manusia akan mati.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip dasar pembelajaran IPA antara lain adalah prinsip keterlibatan, prinsip

BAB I PENDAHULUAN. kejuruan yang berada di Salatiga. Sekolah ini memiliki 33 orang guru dan

BAB I PENDAHULUAN. menyeluruh sehingga anak lebih dewasa. Berbagai upaya telah dilakukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar Negara Melalui pendidikan

P N E D N A D H A U H L U U L A U N

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mana yang benar dan salah, dengan pikiran manusia dapat berpikir bahwa dia

BAB 1 PENDAHULUAN. jaman. Oleh karena itu pendidikan sangat cepat perkembanganannya semua ini

I. PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang berkaitan dengan cara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Keterlibatan siswa dalam melakukan langkah - langkah pembelajaran dapat

BAB I PENDAHULUAN. kunci penting dalam abad ke 21 ini. Oleh karena itu, siswa perlu dipersiapkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Oleh: ANDIK SUMAWAN A.

BAB I PENDAHULUAN. berkembang telah menuntut manusia untuk selalu berpikir dan mencari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

Naskah Publikasi PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN EKSPLORATORY DISCOVERY PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI DEMAKIJO

BAB I PENDAHULUAN. menjadi bisa bersikap tertentu. Dalam hal ini, belajar merupakan sebuah upaya

Transkripsi:

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG PESAWAT SEDERHANA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH PARAKAN BOLONG KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2009/2010 S K R I P S I Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Sekolah Dasa Oleh : ICE DAHNIAR NIM A510070638 PROGRAM STUDI S 1 PGSD FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakekatnya mengajar menurut Joyce dan Weil (1986) dalam Sugiyanto (2007: 3) adalah membantu siswa memperoleh informasi, ide, ketrampilan, nilai, cara berfikir, sarana untuk mengekspresikan dirinya. Sedang tujuan dari pembelajaran itu sendiri adalah membantu siswa mencapai kemampuan secara optimal untuk dapat belajar lebih mudah dan efektif dimasa datang. Dalam kurikulum KBK, dan KTSP, mata pelajaran IPA merupakan kurikulum yang menyediakan berbagai pengalaman belajar untuk memahami konsep dan proses sains. Selain itu pendidikan IPA juga menekankan pada pemberian pengalaman langsung dan kegiatan praktis untuk mengembangkan kompetensi agar siswa mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pada dasarnya dalam setiap materi pembelajaran IPA dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan seperti pengamatan, pengujian/penelitian, diskusi, penggalian informasi mandiri melalui tugas baca, wawancara nara sumber, simulasi / bermain peran, demonstrasi / peragaan model, sehingga terciptalah pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Namun kenyataan dilapangan masih jauh dari harapan kurikulum sekarang yakni pembelajaran yang cenderung memberikan porsi guru aktif siswa pasif, guru cenderung memberi dari pada memberdayakan, kurang memberikan peluang bagi peserta didik untuk mengaktualkan potensinya, baik intelektual, spiritual, dan emosionalnya.

2 Dalam proses belajar mengajar dengan metode ceramah siswa menjadi pendengar dari ceramah guru saja. Siswa menjadi pasif dan akhirnya siswa hanya sekedar tahu dan hafal saja tentang materi pelajaran, belum mampu memahami dengan sungguh-sungguh, sehingga untuk bisa mengamalkan pun sangat sulit. Pembelajaran dengan metode ceramah saja masih banyak terjadi disekolahsekolah terutama di Sekolah Dasar termasuk di MI Muhammadiyah Parakan Bolong Karanganyar. Kompetensi pembelajaran IPA yang harus dicapai siswa di kelas lima pada semester 2 diantaranya adalah pembelajaran tentang pesawat sederhana. Untuk membantu siswa mencapai kompetensi tersebut guru dapat melakukan serangkaian tahapan pengalaman pembelajaran. Dengan mengalami serangkaian pengalaman pembelajaran siswa diharapkan dapat mencapai kompetensi tentang pesawat sederhana, yaitu memahami dan dapat memanfaatkannya dalam kehidupan di masyarakat. Pada kenyataannya, siswa kelas V MIM Parakan Bolong Karanganyar semester 2 tahun 2010, berdasarkan pengamatan peneliti dari jumlah 17 siswa hanya 40% yang dapat memahami konsep tentang pesawat sederhana dengan baik. dengan tidak banyak melakukan kesalahan. Adapun kesalahan tersebut mencakup : penggolongan dan perbedaan dari bermacam- macam pesawat sederhana. Untuk itu, seorang guru yang menginginkan proses belajar mengajar berhasil dengan baik harus bisa memilih dan menentukan metode yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar. Penentuan metode harus disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan dan juga harus sesuai dengan tujuan pembelajaran (Syaiful Bahri, 2000 : 91). Seorang guru dapat melaksanakan tugas profesionalitasnya diperlukan wawasan yang mantap mengenai kemungkinan-

3 kemungkinan strategi pengajaran sesuai dengan tujuan-tujuan pembelajaran. Jadi jelas bahwa penentuan metode dalam proses belajar mengajar itu memang sangat menentukan keberhasilan pembelajaran. Berawal dari uraian diatas, maka penulis akan mendiskripsikan penerapan Pendekatan Kontekstual di Sekolah Dasar pada mata pelajaran IPA. Oleh karena itu karya tulis ini diberi judul Upaya meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Pesawat Sederhana Dengan Pendekatan Kontekstual Pada Siswa kelas V MI Muhammmadiyah Parakan Bolong Karanganyar Tahun Pelajaran 2009/2010 B. Identifikasi Masalah Dari latar belakang permasalahan tersebut, maka permasalahan pada penelitian ini adalah : 1. Minat siswa belajar IPA masih belum maksimal, terindikasi masih ditemui siswa yang kurang bersemangat. 2. Pembelajaran IPA di kelas masih berjalan monoton. 3. Belum ditemukan strategi pembelajaran yang tepat. 4. Metode yang digunakan selama ini masih konvensional. C. Pembatasan Masalah Permasalahan yang berkaitan dengan judul di atas sangat luas, sehingga tidak mungkin semua permasalahan itu dapat terselesaikan. Oleh karena itu perlu pembatasan dan pemfokusan masalah sehingga yang diteliti

4 lebih jelas dan kesalah-pahaman dapat dihindari. Dalam penelitian ini penulis membatasi pokok-pokok terpenting dari penelitian tindakan kelas ini. 1. Penggunaan Kontekstual Teaching and learning( CTL) sebagai strategi dalam pembelajaran. Adapun yang menjadi bagian dari pembelajaran adalah: a. Siswa Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Parakan Bolong Karanganyar b. Kelas V semester 2 c. Mata Pelajaran IPA Pokok Bahasan Pesawat Sederhana 2. Hasil belajar IPA sebagai indikator pengukuran pada penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan. D. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas maka dapat dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut: Apakah penggunaan pendekatan pembelajaran CTL dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada pokok bahasan Pesawat Sederhana bagi siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Parakan Bolong Karanganyar Tahun Pelajaran 2009/2010? E. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum a. Untuk memperbaiki tingkat pemahaman siswa pada pelajaran IPA

5 b. Untuk meningkatkan kreatifitas siswa dalam proses kegiatan pembelajaran IPA 2. Tujuan Khusus Untuk meningkatkan hasil belajar IPA pada pokok bahasan Pesawat Sederhana,yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau dalam bentuk skor, setelah siswa mengikuti pelajaran. F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis a. Dari hasil penelitian diharapkan mendapatkan teori baru tentang peningkatan hasil belajar IPA siswa melalui metode CTL b. Sebagai dasar untuk kegiatan selanjutnya yang sejenis. 2. Manfaat praktis a. Bagi siswa, dapat memberikan nilai tambah dalam memahami pelajaran IPA pada materi Pesawat Sederhana. b. Bagi guru, sebagai bahan evaluasi terhadap keberhasilan dalam proses pembelajaran. c. Bagi sekolah, memberikan input yang bermanfaat untuk bahan pertimbangan dalam melaksanakan program kegiatan belajar bagi siswa di masa mendatang. G. Definisi Operasional Variabel

6 Agar tidak terjadi salah persepsi terhadap judul penelitian ini, maka perlu didefinisikan hal-hal sebagai berikut: 1. Metode pembelajaran Kontekstual Teaching and Learning adalah Suatu pengajaran yang mendorong guru untuk menghubungkan antara materi dengan kehidupan nyata siswa. 2. Motivasi belajar adalah: Suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan, atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu. 3. Hasil belajar adalah: Hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau dalam bentuk skor, setelah siswa mengikuti pelaja