BAB III GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN KAMPUS LP3I GAJAH MADA SUMATERA UTARA 3.1 Sejarah Perpustakaan Kampus Politeknik LP3I Gajah Mada Sumatera Utara Berdirinya Perpustakaan Kampus Politeknik LP3I I Gajah Mada Sumatera Utara pada tanggal 29 Maret 1989.Pada awalnya Kampus Politeknik LP3I Gajah Mada Sumatera Utara hanya memiliki 1 kampus saja, yang terletak di Jalan Gajah Mada.Namun dengan berkembangnya zaman, maka usaha mendirikan gedung pada kampus II, dan III di dasari oleh tuntutan kebutuhan dengan meningkatnya jumlah mahasiswa yang mendaftar pada tahun sekitar 1996.Hal ini didasari oleh pihak pimpinan Kampus Politeknik LP3I Gajah Mada Sumatera Utara dengan berupaya untuk menyediakan dan mendirikan kampus baru. Atas bantuan Rizal Diansyah, SE.AK selaku President Direktur Kampus Politeknik LP3I Gajah Mada Sumatera Utara, maka berdirilah kampus II yang terletak di Jalan Sisingamanga raja, dan kampus III terletak di Jalan H. Adam Malik. Perpustakaan Kampus I LP3I Gajah Mada Sumatera Utara didirikan pada tahun 1989 di lantai 3 dengan luas bangunan sekitar 4x3 m (dengan kapasitas 3 rak buku dan jumlah koleksi buku 500 eksemplar). Pada tahun 2007 perpustakaan tersebut pindah ke lantai 2 dengan luas bangunan sekitar 8x8 m (dengan kapasitas 4 rak buku dan jumlah koleksi buku 1145 eksemplar). Bermula dari program khusus 6 bulan, LP3I kemudian mengembangkan sayapnya menjadi pendidikan profesi (1-2 tahun), hingga akhirnya pada tahun
2003 sebagian LP3I yang saat ini Kampus Politeknik LP3I hanya ada di Bandung, Jakarta, dan Medan. Melihat keberhasilan model pendidikan yang dijalankan LP3i, animo masyarakat pun semakin besar. Peserta didik bukan hanya penduduk ibu kota saja, bahkan dari beberapa daerah yang cukup jauh. Kiprah LP3I semakin diakui oleh masyarakat luas. Pengakuan dari dunia industri tercemin dari semakin banyaknya perusahaan yang merekrut dari dunia pendidikan dalam dan luar negeri melalui kerjasama transfer kredit dan konversi mata kuliah. 3.2 Visi dan Misi Perpustakaan Kampus LP3I Gajah Mada Sumatera Utara 1. Visi Menjadi Lembaga Pendidikan yang terus menerus menyelaraskan kualitas pendidikannya dengan kebutuhan dunia kerja dalam pembentukan Sumber Daya Manusia yang Profesional, beriman & bertaqwa. 2. Misi Membentuk kepribadian Sumber Daya Manusia yang memiliki jiwa dan kemampuan berwirausaha. a. Membentuk Sumber Daya Manusia yang berbudi luhur. b. Membangun jaringan kemitraan dengan dunia usaha dan industry serta asosiasi profesi,di dalam dan diluar negeri. c. Memiliki Networking melalui penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. d. Menjadi lembaga pendidikan terbaik dengan kualitas berstandar internasional. e. Memiliki jaringan di dalam dan di luar negeri.
3.3 Struktur Organisasi Perpustakaan Kampus LP3I Gajah Mada Sumatera Utara Dalam menjalankan segala jenis kegiatan dalam sebuah organisasi atau lembaga sangat diperlukan adanya suatau struktur organisasi yang jelas, termasuk di dalam hal ini struktur organisasi Kampus LP3I Gajah Mada Sumatera Utara. Dengan adanya struktur organisasi yang jelas, maka akan diketahui jenjang dan tanggung jawab serta jenis kegiatan serta hubungan kerja dari masingmasing bagian atau unit kerja yang ada. Tugas perpustakaan tertuang dalam struktur organisasi yang terdiri dari beberapa bagian, yaitu : 1. Kepala Perpustakaan 2. Sekretaris/ sub.bagian tata usaha 3. Pengatalogan 4. Perawatan dan layanan pengguna. Adapun tugas masing-masing sub bagian tersebut adalah sebagai berikut : 1. Kepala Perpustakaan : Seorang pimpinan yang mengontrol pada sebuah perpustakaan, serta melihat dan mengetahui kondisi perpustakaan. 2. Bagian Tata Usaha : memilih bahan pustaka yang hendak dimasukkan ke dalam daftar koleksi perpustakaan yang sesuai dengan kurikulum pendidikan, penelitian dengan memperhatikan keseimbangan koleksi dan menentukan jenis koleksi.
3. Bagian pengatalogan : mengatalog dan mengklasifikasi bahan pustaka serta membuat kelengkapan dari bahan pustaka tersebut hingga bahan pustaka tersebut siap untuk dimanfaatkan pengguna. 4. Perawatan dan layanan pengguna : untuk melestarikan dan merawat bahan pustaka sedangkan layanan pengguna melaksanakan layanan sirkulasi dan referensi. 3.4 Faktor-Faktor Penyebab Kerusakan Bahan Pustaka Dari hasil pengamatan dan wawancara penulis dengan petugas perpustakaan, kerusakan bahan pustaka pada umumnya disebabkan oleh faktor manusia dalam menggunakan bahan pustaka. Bahan pustakaakan mudah rusak apabila pengguna kurang memiliki pengetahuan dalam menggunakan bahan pustaka dengan baik. Pemakai sering melakukan kecerobohan dalam pengguna bahan pustaka,seperti : 1. Meletakkan buku yang sudah selesai dibaca dengan seenaknya. 2. Melipat bagian halaman sebagai pembatas dalam membaca bahan pustaka. 3. Menimpakan buku yang satu dengan yang lain setelah selesai dibaca. 4. Merobek bagian halaman buku yang dianggapnya penting dengan rasa tidak bersalah. Penenganan bahan yang kurang tepat juga menyebabkan kerusakan bahan pustaka.pada perpustakaan Kampus Politeknik LP3I Gajah Mada Sumatera Utara, terutama dalam hal penataan dan perawatan telah banyak mendapat perhatian.
3.5 Kegiatan Perawatan Bahan Pustaka 3.5.1 Pencegahan Kerusakan Menurut informasi yang penulis terima dari Perpustakaan Kampus Politeknik LP3I Gajah Mada Sumatera Utara, bahawa perawatan bahan pustaka yang dilaksanakan adalah sebagai berikut : 1. Mencegah Kerusakan Pengaruh Suhu dan Kelembapan Udara Untuk mencegah kerusakan pada bahan pustaka yang disebabkan oleh pengaruh temparatur dan kelembapan udara.perpustakaan Kampus Politeknik LP3I Gajah Mada Sumatera Utara mengupayakan membuat ventilasi ruangan yang baik.berdasarkan pengamatan penulis, Perpustakaan Kampus Politeknik LP3I Gajah Mada Sumatera Utara sudah menggunakan Air Condisioner (AC) yang dipergunakan untuk mengatur suhu dan kelembapan udara yang dibutuhkan pada bahan pustaka. 2. Mencegah Kerusakan Karena Pengaruh Cahaya Dalam mengatasi kerusakan karena pengaruh cahaya, Perpustakaan Kampus Politeknik LP3I Gajah Mada Sumatera Utara melakukan pengaturan rak-rak buku agar terhindar sinar secara langsung dari cahaya matahari. Sejak pengamatan penulis, tindakan ini sudah cukup baik ditambah lagi letak jendela yang tidak menghadap matahari terbit selain itu didepan jendela gedung Perpustakaan Kampus Politeknik LP3I Gajah Mada Sumatera Utara terdapat kebun.dengan adanya kebun tersebut
maka koleksi dapat sedikit terhalangi cahaya matahari yang masuk kedalam ruangan koleksi. 3. Mencegah Kerusakan Karena Pengaruh Biotis Untuk mencegah timbulnya jamur dan berkembang biaknya rayap atau serangga, Perpustakaan Kampus Poiteknik LP3I Gajah Mada Sumatera Utara melakukan tindakan dengan cara melakukan pemeriksaan kondisi kertas secara berkala. Untuk buku yang baru selesai diolah diberi sampul plastik demi mencegah dari kotoran debu, minyak dan sebagainya, serta adanya sirkulasi didalam ruangan yang dibantu dengan adanya Air Condisioner (AC). 4. Mencegah Kebakaran Dalam mencegah kerusakan bahan pustaka yang disebabkan oleh kebakaran maka Perpustakaan Kampus Politeknik LP3I Gajah Mada Sumatera Utaran melakukan tindakan melarang pengunjung merokok didalam ruangan perpustakaan, yang ditulis dalam bentuk perarturan dan penulis juga melihat adanya tulisan yang menandakan dilarang merokok diruangan perpustakaan. 5. Mencegah Kerusakan Karena Faktor Manusia Perpustakaan Kampus Politeknik LP3I Gajaha Mada Sumatera Utara dalam mengatasi kerusakan bahan pustaka yang disebabkan pengguna adalah dengan cara memberi sanksi (denda dengan uang atau mengganti koleksi yang hilang ) apabila bahan pustaka yang dipinjam telah hilang.
3.5.2 Perawatan Perpustakaan Kampus Politeknik LP3I Gajah Mada Sumatera Utara merawat bahan pustaka dengan cara : 1. Pembersihan Noda Perpustakaan Kampus Politekni LP3I Gajah Mada Sumtera Utara dalam hal memberikan noda menggunakan cara yang sangat mudah, yaitu dengan cara membersihkan noda menggunaka cara yang sangat mudah, yaitu dengan cara menyapu lantai dan mengelap setiap rak-rak koleksi pada setiap perpustakaan sudah dibuka. 2. Laminasi Dalam perawatan bahan pustaka Perpustakaan Kampus Politeknik LP3I Gajah Mada Sumatera Utara menggunakan cara melaminasi bahan pustaka yang sudah mulai memudar warnanya seperti : a. Menjadi berwarna kuning. b. Menjadi berwarna cokelat c. dan berbau apek. 3.5.3 Perbaikan Perbaikan adalah perbaikan yang memerlukan alat dan bahan yang khusus.kerusakan halaman lepas dan tidak berurut lagi maka perlu dibongkar dan dijilid kembali, ada juga bahan pustaka yang berlobang-lobang akibat gigitan serangga. Untuk memperbaiki kerusakan seperti ini perlu dilakukan penjilidan ulang yaitu dengan cara melaminasi dan menambal. Menurut wawancara penulis dengan petugas Perpustakaan Kampus Politeknik LP3I Gajah Mada Sumatera Utara perbaikan seperti ini tidak pernah
dilakukan di perpustakaan, sebabab jika melakukan hal itu memakan biaya banyak untuk membeli alat-alat dan bahan-bahannya, sementara bahan pustaka yang rusak berat tidak terlalu banyak. Jadi dirasa lebih menguntungkan jika diupahkan pada bagian penjilid diluar perpustakaan. 3.5 Penyiangan Bahan Pustaka Kemampuan ruang atau gedung utnuk menampung koleksi selalu terbatas, sedangkan bahan pustaka selalu bertambah akibat kemajuan ilmu pengetahuan.untuk mengurangi bahan pustaka diadakan penyiangan. Adapun kriteria penyiangan pada Perpustakaan Kampus Politeknik LP3I Gajah Mada Sumatera Utara adalah : 1. Bahan pustaka yang isinya sudah usang, tidak pernah dibaca lagi oleh pengguna. 2. Bahan pustaka yang lama dimana jumlah eksemplar terlalu banyak. 3. Bahan pustaka yang isinya tidak lengkap lagi dan telah dapat diusahakan gantinya.
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 KESIMPULAN Berdasarkan uraian dari bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Untuk menjaga kelestarian bahan pustaka agar informasi yang terkandung di dalamnya tidak hilang, maka perpustakaan berusaha mencegah kerusakan dan memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh faktor alam, manusia, dan binatang. 2. Usaha-usaha yang dilakukan oleh perpustakaan untuk mencegah kerusakan bahan pustaka antara lain menempatkan rak bahan pustaka pada posisi yang terhindar dari sinar matahari secara langsung, membersihkan debu dan kotoran secara teratur dan dilarang merokok di dalam ruangan. 3. Usaha-usaha yang dilakukan oleh perpustakaan dalam merawat bahan pustaka agar tidak cepat rusak adalah membersihkan noda, dan laminasi. 4. Banyaknya faktor kerusakan bahan pustaka akibat dari faktor alam, manusia, dan binatang, faktor alam juga bisa merusak bahan pustaka, tetapi yang lebih dominan yang merusak bahan pustaka adalah faktor manusia.
4.2 SARAN 1. Untuk mencegah terjadinya kerusakan bahan pustaka sebaiknya perpustakaan membuat perarturan-peraturan tertulis kepada pengguna perpustakaan dalam menggunakan bahan pustaka. 2. Untuk memperkecil kemungkinan terjadi kesalahan dalam kegiatan perawatan, sebaiknya petugas pada seksi perawatan bahan pustaka diberi kesempatan untuk mengikuti kursus atau pelatihan dalam bidang perawatan bahan pustaka. 3. Dalam menjadikan ruangan tetap bersih sebagai salah satu pencegahan kerusakan, hendaknya perpustakan melaksanakan kebersihan menyeluruh setiap hari. 4. Untuk mencegah kerusakan bahan pustaka hendaknya pengguna bahan pustaka lebih memperhatikan lagi.