PERBEDAAN PEMBERIAN SENAM HAMIL DAN MASSAGE DENGAN SENAM HAMIL DAN TAPPING TERHADAP PENINGKATAN AKTIVITAS FUNGSIONAL PADA IBU HAMIL TRIMESTER III YANG MENGALAMI NYERI PUNGGUNG BAWAH MIOGENIK DI UNIT VERLOS KAMER BALI ROYAL HOSPITAL DENPASAR 1 Putu Ayu Meka Raini, 2 Anak Ayu Nyoman Trisna Narta Dewi, 3 Susy Purnawati 1,2 Program Studi Fisioterai Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Denasar Bali 3 Bagian Ilmu Faal Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Denasar Bali ayu.meka@yahoo.co.id ABSTRAK Tujuan enelitian ini adalah untuk mengetahui erbedaan emberian senam hamil dan massage dengan senam hamil dan taing dalam meningkatan aktivitas fungsional ada ibu hamil trimester III yang mengalami nyeri unggung bawah miogenik. Penelitian ini meruakan studi ekserimental dengan rancangan re and ost test two grou design. Samel enelitian berjumlah 14 orang yang dibagi ke dalam dua kelomok. Kelomok 1 diberikan erlakuan senam hamil dan massage sedangkan kelomok 2 diberikan erlakuan senam hamil dan taing. Peningkatan aktivitas fungsional diukur dengan oswestry disability index (ODI) sebelum dan sesudah erlakuan. Uji hiotesis ada tia kelomok menggunakan Paired samle t-test didaatkan hasil =0,000 dengan enurunan skor ODI sebesar 8,75% untuk Kelomok 1 dan =0,003 dengan enurunan skor ODI sebesar 11,42% untuk Kelomok 2. Hasil tersebut menunjukkan terdaat eningkatan aktivitas fungsional yang bermakna ada setia kelomok. Pada uji beda skor ODI sesudah erlakuan anatara Kelomok 1 dengan Kelomok 2 yang menggunakan Indeendent samle t-test didaatkan =0,620 (>0,05). Berdasarkan hasil enelitian tersebut, maka daat disimulkan bahwa tidak ada erbedaan yang bermakna antara emberian senam hamil dan massage dengan senam hamil dan taing dalam meningkatkan aktivitas fungsional ada ibu hamil trimester III yang mengalami nyeri unggung bawah miogenik. Kata kunci: aktivitas fungsional, nyeri unggung bawah miogenik, senam hamil, massage, taing, oswestry disability index (ODI) DIFFERENCES OF PREGNANCY EXERCISE AND MASSAGE WITH PREGNANCY EXERCISE AND TAPPING TO INCREASE FUNCTIONAL ACTIVITY IN PREGNANT WOMEN OF THIRD TRIMESTER WITH MYOGENIC LOW BACK PAIN IN VERLOS KAMER UNIT BALI ROYAL HOSPITAL ABSTRACT The urose of this study was to determine the difference of regnancy exercise and massage with regnancy exercise and taing to increase functional activity in regnant women of third trimester with myogenic low back ain. This research was an exerimental design with re and ost two grou design. These samles included 14 eole who were divided into two grous. Grou 1 was given regnancy exercise and massage treatment while grou 2 was given regnancy exercise and taing treatment. Increased functional activity was measured with the Oswestry Disability Index (ODI) before and after treatment. Hyothesis test in each grou using aired samle t-test showed = 0,000 with a decrease in the ODI score of 8,75% for Grou 1 and = 0,003 with a decrease in the ODI score of 11,45% for Grou 2. The results showed there was a significant increase of functional activity in each grou. Different test of ODI score after treatment between Grou 1 and Grou 2 using Indeendent samle t-test was obtained = 0,620 (> 0,05). Based on these results, it can be concluded that there was no significant difference between regnancy exercise and massage with regnancy exercise and taing to increase functional activity in regnant women of third trimester with myogenic low back ain. Keyword: functional activity, myogenic low back ain, regnancy exercise, massage, taing, oswestry disability index (ODI) PENDAHULUAN Kehamilan adalah suatu roses yang alamiah dan fisiologis bagi setia wanita. Selama kehamilan seorang ibu hamil akan banyak mengalami erubahan. Perubahan tersebut sering dikaitkan dengan keadaan nyeri unggung bawah miogenik. Pada minggu ke-24 samai dengan minggu ke-28 adalah uncak nyeri unggung bawah miogenik yang dialami ibu hamil 1. Nyeri unggung bawah miogenik selama kehamilan terjadi karena adanya ertumbuhan uterus sesuai dengan erkembangan kehamilan yang akan menimbulkan ligamen enoang teregang dan sering dirasakan nyeri oleh ibu hamil. Bertambahnya berat badan yang bertaha sesuai dengan usia kehamilan mengubah ostur tubuh menjadi hierlordosis dan usat gravitasi tubuh ke dean. Otot unggung akan cenderung memendek, otot erut meregang dan terjadilah ketidakseimbangan otot Majalah Ilmiah Fisioterai Indonesia, Volume 5, Nomor 3 35
Majalah Ilmiah Fisioterai Indonesia, Volume 5, Nomor 3 36 disekitar elvis serta tegangan tambahan dirasakan diatas ligament tersebut 2. Nyeri unggung bawah miogenik daat mengakibatkan sasme ada otot dan juga daat menimbulkan atrofi otot dalam waktu lama maka akan terjadi enurunan kekuatan otot. Penurunan kekuatan otot ini nantinya akan daat menyebabkan enurunan stabilitas di daerah lumbal yang selanjutnya menimbulkan enurunan tingkat aktivitas fungsional ada ibu hamil 3. Sejumlah enelitian mengenai nyeri unggung akibat kehamilan sekitar 25% samai 90%, dierkiran bahwa 50% dari wanita hamil akan mengalami nyeri unggung. Sebanyak 80% wanita hamil mengatakan bahwa nyeri unggung saat kehamilan mengganggu rutinitas sehari-hari dan 10% dari mereka melaorkan tidak daat bekerja 4. Keluhan yang alami tersebut daat dikurangi dengan cara mengikuti latihan senam hamil. Senam hamil biasanya dilakukan saat kehamilan memasuki trimester III, yaitu sekitar usia 28-30 minggu kehamilan. Tujuan dilaksanakan senam hamil adalah memerkuat elastisitas otot, menguasai ernafasan, mengurangi keluhan akibat erubahan bentuk tubuh, melatih relaksasi dan mengurangi kesulitan saat melahirkan 5. Terai non farmakologis yang daat dilakukan untuk mengurangi nyeri unggung adalah massage. Massage meruakan suatu sentuhan yang dilakukan ada bagian tubuh yang daat memerlancar sirkulasi darah dan mengurangi ketegangan otot 6. Adaun metode terbaru dari fisioterai dalam mengurangi nyeri unggung bawah miogenik adalah daat dilakukan terai emasangan taing. Taing ada nyeri unggung bawah ibu hamil berguna dalam meningkatkan fasilitasi kerja otot, menstabilkan sendi, dan menormalkan tonus otot dan abnormalitas fascia dari sendi sehingga mengurangi nyeri unggung bawah akibat kehamilan. Berdasarkan emaaran singkat tersebut, eneliti ingin mengetahui erbedaan emberian senam hamil dan massage dengan senam hamil dan taing terhada eningkatan aktivitas fungsional ada ibu hamil trimester III yang mengalami nyeri unggung bawah miogenik. METODE PENELITIAN Penelitian ini bersifat ekserimental dengan rancangan re-test and ost-test two grou design. Penelitian ini dilakukan di Bali Royal Hosital Denasar ada bulan Aril 2017. Teknik engambilan samel yang diakai ada enelitian ini adalah menggunakan teknik Simle Random Samling ada oulasi ibu hamil yang disesuaikan dengan kriteria inklusi, ekslusi dan droout kemudian di daatkan jumlah samel sebanyak 14 samel. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur aktivitas fungsional adalah Oswestry Disability Index (ODI). Pengukuran dilakukan sebelum dan sesudah erlakuan yang diterakan ada Kelomok 1 dan Kelomok 2. Kelomok 1 diberikan senam hamil dan massage yang dilakukan 2 kali seminggu, senam hamil dilakukan selama 45 menit dan emberian massage diberikan setelah melakukan senam hamil dengan diberi waktu istirahat 5 menit, kemudian samel akan diberikan massage selama 10 menit. Kelomok 2 diberikan senam hamil dan taing yang dilakukan 2 kali seminggu, senam hamil dilakukan selama 45 menit dan emasangan taing diberikan setelah melakukan senam hamil dan enggantian taing dilakukan sesuai dengan jadwal senam hamil. HASIL PENELITIAN Tabel 1. Distribusi Data Samel Nilai Rerata±SB Karakteristik Kelomok 1 Kelomok 2 Usia Ibu (th) 27,14±3,07 27,14±2,34 Usia Kehamilan (mgg) 32,28±2,62 33,42±1,90 Sesuai tabel 1 menunjukkan bahwa karakteristik subjek enelitian berdasarkan usia ibu ada kelomok 1 memiliki rerata usia ibu 27,14 tahun dan ada kelomok 2 memiliki rerata usia 27,14 tahun. Karakteristik subjek berdasarkan usia kehamilan ada kelomok I didaatkan rerata 32,28 minggu dan kelomok 2 didaatkan rerata 33,42 minggu. Karakteristik subjek berdasarkan skor ODI sebelum erlakuan didaatkan rerata 28,29 ada kelomok 1 dan 29,43 ada kelomok 2. Tabel 2. Uji Normalitas dan Homogenitas Data Skor ODI Pre Test 28,29±7,25 29,43±9,43 Shairo Wilk Test Kelomok 1 Kelomok 2 Rerata± SB Pre Test 28,29±7, 251 Post Test 19,71±7, 697 Keterangan : Kelomok 1: Senam Hamil dan Massage Kelomok 2: Senam Hamil dan Taing 0,688 Rerata± SB 29,43±9, 431 Levene s Test Sesuai tabel 2 terlihat hasil uji normalitas dengan menggunakan Shairo Wilk Test didaatkan nilai robabilitas untuk kelomok data sebelum erlakuan ada kelomok 1 dengan nilai = 0,688 ( > 0,05), sesudah erlakuan nilai = 0,325 ( > 0,05). Sedangkan ada kelomok 2 sebelum erlakuan nilai = 0,050 ( > 0,05), sesudah erlakuan nilai = 0,460 ( > 0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa data kelomok 1 dan kelomok 2 berdistribusi normal. Uji homogenitas dengan menggunakan Levene s Test didaatkan nilai = 0,234 ( > 0,05) untuk kelomok 0,05 0,325 18±4,472 0,46 0,234
sebelum erlakuan, yang menunjukkan bahwa data sebelum erlakuan bersifat homogen. Hal ini juga berarti bahwa skor ODI sebelum erlakuan antar kelomok bersifat komarabel. Berdasarkan uji normalitas dan uji homogenitas, maka uji yang digunakan untuk engujian hiotesis adalah uji arametrik karena kedua data berdistribusi normal. Tabel 3 Uji Beda Skor ODI Sebelum dan Sesudah Perlakuan Kelomok 1 Kelomok 2 Pre Test Rerata ±SB 28,28 ±7,250 29,42 ±9,431 Post Rerata ±SB 19,71 ±7,696 18,00 ±4,472 Sesuai tabel 3 dengan uji Paired Samle T-test didaatkan hasil beda rerata skor ODI sebelum dan sesudah erlakuan ada kelomok 1 dengan nilai = 0,000 ( < 0,05). Pengujian hiotesis sebelum dan sesudah erlakuan ada kelomok 2 yang dianalisis dengan Paired Samle T-test didaatkan nilai = 0,003 ( < 0,05). Hasil nilai tersebut menyatakan bahwa terdaat erbedaan signifikan aktivitas fungsional ada asien nyeri unggung bawah miogenik selama kehamilan sebelum dan sesudah erlakuan ada kelomok 1 dan kelomok 2. Antara sebelum dan sesudah erlakuan didaatkan enurunan sebesar 8,75% ada kelomok 1 dan didaatkan enurunan sebesar 11,42% ada kelomok 2. Tabel 4 Uji Beda Skor ODI Sesudah Perlakuan Post Test Kelomok 1 Kelomok 2 Rerata±SB Rerata±SB Sesuai tabel 4 dengan uji Indeendent t-test memerlihatkan hasil erhitungan beda rerata skor ODI sesudah erlakuan dieroleh nilai = 0,620 ( > 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada erbedaan yang bermakna ada emberian senam hamil dan massage dengan senam hamil dan taing terhada eningkatan aktivitas fungsional ada ibu hamil yang mengalami nyeri unggung bawah miogenik selama kehamilan. PEMBAHASAN Karakteristik Samel Berdasarkan distribusi subjek menurut usia ibu 0,000 0,003 19,71±7,697 18,00±4,472 0,620 Majalah Ilmiah Fisioterai Indonesia, Volume 5, Nomor 3 37 menunjukkan ada kelomok erlakuan 1 didaatkan rerata usia 27,14 tahun dan ada kelomok erlakuan 2 didaatkan rerata usia 27,14. Rentang usia ibu yang didaatkan ada enelitian ini adalah 23-30 tahun, hal ini sesuai dengan ernyataan BKKBN yang menyatakan bahwa usia ideal yang disarankan untuk hamil adalah ada usia dengan rentang 20-35 tahun. Pada usia tersebut meruakan usia yang aman untuk melahirkan dan masa kesuburan sedang dalam kondisi uncak. Karakteristik berdasarkan usia kehamilan didaatkan rerata usia 32,28 minggu ada kelomok 1 dan rerata usia 33,42 minggu ada kelomok 2. Usia kehamilan meruakan faktor yang memengaruhi nyeri unggung. Hal ini sesuai dengan ernyataan Sabino dan Grauer, nyeri unggung bawah ada kehamilan dimulai ada usia kehamilan antara 24 minggu atau 28 minggu, ertumbuhan uterus yang sejalan dengan usia kehamilan sehingga teregangnya ligamen enoang, ergeseran usat gravitasi dan ostur tubuh semakin lordosis. Dilihat dari skor ODI sebelum erlakuan didaatkan rerata ada kelomok 1 28,29 dan rerata 29,43 ada kelomok 2. Senam Hamil dan Massage Meningkatkan Aktivitas Hasil uji dengan uji aired samel t-test ada Kelomok 1 didaatkan rerata sebelum erlakuan dan sesudah erlakuan dengan nilai = 0,000 ( < 0,05 ) yang berarti bahwa ada erbedaan yang bermakna sebelum dan sesudah erlakuan senam hamil dan massage. Hal ini sesuai dengan enelitian yang dilakukan Yosefa Senam hamil yang dilakukan dengan benar dan teratur daat memerbaiki sika tubuh dan membuat elatis otot dan ligamen ada daerah anggul. Selain itu melakukan senam hamil mamu mengeluarkan hormon endorfin didalam tubuh, dimana hormon endorfin berfungsi sebagai enenang dan mamu mengurangi nyeri unggung bawah selama kehamilan. Pada enelitian efektifitas massage dalam menurunkan ketidaknyamanan saat kehamilan yang dilakukan oleh El-Hosary dkk mengatakan bahwa massage yang dilakukan daat mengurangi komresi saraf saat otot berkontraksi dan melemaskan jaringan otot. Bila otototot rileks maka tidak akan terjadi komresi ada saraf dan saraf akan bekerja lebih efisien dalam menstranmisikan esan dari dan ke otak dalam memerbaiki fungsi otot dan organ tubuh. Teknik massage yang diterakan menghasilkan efek relaksasi, ini terjadi karena teknik ini merangsang tubuh meleaskan senyawa endorfin yang meruakan ereda rasa sakit yang alami. Penambahan massage setelah melakukan latihan senam hamil sama-sama menghasilkan hormon endorfin yang daat memberikan efek seerti: vasodilatasi embuluh darah, memerlancar aliran darah, meningkatkan kadar oksigen dalam tubuh.
Majalah Ilmiah Fisioterai Indonesia, Volume 5, Nomor 3 38 Senam Hamil dan Taing Meningkatkan Aktivitas Hasil uji dengan uji aired samel t test ada Kelomok 2 didaatkan rerata sebelum erlakuan dan sesudah erlakuan dengan nilai = 0,003 ( < 0,05 ) yang berarti bahwa ada erbedaan yang bermakna sebelum dan sesudah erlakuan senam hamil dan taing. Sesuai dengan ernyataan Yosefa senam hamil yang dilakukan secara teratur dan benar daat mengurangi keluhan nyeri unggung bawah karena gerakan yang terdaat ada senam hamil mamu memerkuat otot abdomen sehingga mencegah tegangan yang berlebih ada ligamen elvis dan intensitas nyeri unggung akan menurun. Selain itu melakukan senam hamil mamu mengeluarkan hormon endorfin didalam tubuh, dimana hormon endorfin berfungsi sebagai enenang dan mamu mengurangi nyeri unggung bawah selama kehamilan. Menurut Kalan dkk taing memberikan engaruh yang signifikan terhada nyeri yang dialami asien nyeri unggung bawah. Karena adanya kelemahan dan erubahan ostur ligamen serta erubahan osisi usat gravitasi tubuh, maka efektivitas alikasi taing ada asien dengan nyeri unggung bawah terkait kehamilan mungkin melalui struktur lumbosakral yang mendukung dan meningkatkan stabilitas, engurangan tegangan arasinal, dan stimulasi jaringan ikat, sehingga menghilangkan rasa nyeri. Pemaaran diatas sesuai dengan hasil enelitian yang didaatkan oleh Shabrina bahwa ada engaruh enambahan taing setelah senam hamil dalam menurunkan nyeri unggung bawah ada ibu hamil. Senam Hamil dan Massage Sama Baik dengan Senam Hamil dan Taing Dalam Meningkatkan Aktivitas Hasil uji Indeendent t-test yang bertujuan untuk mengetahui erbedaan skor ODI ada kedua kelomok, dieroleh nilai = 0,280 ( > 0,05) yang berarti bahwa tidak ada erbedaan signifikan antara kelomok 1 dan kelomok 2. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada erbedaan antara emberian senam hamil dan massage dengan senam hamil dan taing dalam meningkatkan aktivitas fungsional ibu hamil yang mengalami nyeri unggung bawah miogenik. Bedasarkan hasil enelitian ini, maka daat dilihat bahwa hiotesis ketiga yang menyatakan kedua erlakuan ini memiliki erbedaan dalam meningkatkan aktivitas fungsional ada ibu hamil trimester III yang mengalami nyeri unggung bawah miogenik tidak terbukti. Hal ini terjadi karena eniliti tidak mengontrol kenaikan berat badan selama kehamilan dan aktivitas ekerjaan. Sesuai dengan ernyataan Lichayati & Kartikasari bahwa kenaikan berat badan melebihi normal daat menyebabkan erubahan ostur menjadi hierlordosis, otot disekitar elvis tidak seimbang dan mengakibatkan nyeri unggung bawah. Serta enelitian yang dilakukan oleh Perdani mengatakan bahwa terdaat hubungan antara aktivitas ekerjaan yang dilakukan dengan duduk dan berdiri dalam waktu yang lama dengan nyeri unggung bawah. Penelitian oleh Ummah mengatakan ostur yang tidak baik dalam melakukan aktivitas daat meningkatkan cedera musculoskeletal yang menyebabkan nyeri unggung bawah. Penelitian yang dilakukan oleh Setyawati tentang engaruh massage dalam mengurangi nyeri serta enelitian yang dilakukan oleh Pijinael tentang taing dalam menurunkan nyeri memberikan ernyataan yang sama bahwa dalam mekanisme engurangan nyeri menggunakan dasar teori gate control, dimana imuls saraf yang berdiameter kecil menyebabkan gate control di sinal cord akan membuka dan imuls diteruskan ke korteks serebral sehingga akan menimbulkan nyeri. Tetai imuls rasa nyeri daat diblok dengan rangsangan ada saraf yang berdiameter besar yang akan menyebabkan gate control akan tertutu dan rangasangan nyeri tidak daat diteruskan ke korteks serebral dengan emberian rangsangan ada saraf kulit. Selain itu taing juga daat mencitakan gerakan massage lembut dengan erubahan tekanan dan gerakan ada kulit, serta melebarkan sirkulasi yang membawa oksigen ke otot, sehingga otot daat berkontraksi maksimal, Pemberian massage akan memengaruhi roses kontraksi dinding kailer sehingga akan terjadi keadaan vasodilatasi (melebarnya embuluh darah kailer). Efek massage akan berhasil memberikan enekanan secara langsung yang kemudian terjadi eningkatan sirkulasi ke daerah tubuh yang mengalami gangguan. Dengan eningkatan sirkulasi ini akan membuat jaringan otot lebih fleksibel dan elastik sehingga terjadi erasaan rileks, nyaman, nyeri berkurang dan aktivitas fungsional meningkat. Senam hamil dilakukan dengan tujuan membuat elastis otot dan ligamen yang ada dianggul, memerbaiki ostur dan sika tubuh, dan mengatur teknik ernafasan, kontraksi dan relaksasi. Dengan melakukan senam hamil, ada gerakan-gerakan tertentu daat melatih tonus otot abdomen transversal bagian dalam yang memiliki fungsi utama dalam embentukan ostur dari tulang belakang serta daat memertahankan tonus otot dan meningkatkan ketahan serat otot ostural sehingga teta berfungsi dengan baik 14. SIMPULAN Berdasarkan analisis enelitian yang telah dilakukan dan embahasan daat disimulkan bahwa Senam hamil dan massage tidak berbeda dengan senam hamil dan taing dalam meningkatkan aktivitas fungsinal ibu hamil trimester III yang mengalami nyeri unggung bawah miogenik.
DAFTAR PUSTAKA 1. Mander, R. 2004. Nyeri Persalinan (cetakan 1). Jakarta: EGC, hal 113. 2. Fraser, D. M. 2009. Buku Ajar Bidan Myles. 14 th ed. Jakarta: EGC. 3. Paramita, I. 2014. Core Stability Exercise Lebih Baik Meningkatkan Aktivitas Fungsional Dari Pada William's Flexion Excercise Pada Pasien Nyeri [Tesis]. Denasar: Universitas Udayana. 4. Katonis, P., Kamouroglou, A., Aggelooulus, A., Kakavelakis, K., Lykoudis, S., Makrigiannakis, A., Alantaki, K. 2011. Pregnancy-related low back ain. Hiokratia Medical Journal, 15(3): 205-210. 5. Rismalinda. 2015. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jakarta: CV. Trans Info Media. 6. El-Hosary, E., Soliman, H. F. A., El-Homosy, S. 2016. Effect of Theraeutic Massage on Relieving Pregnancy Discomforts. IOSR Journal of Nursing and Health Science, 5(4): 57-64. 7. Prabowo, E., Wahyuni,. 2012. Manfaat Kinesiotaing Untuk Mengurangi Nyeri Punggung Bawah Pada Kehamilan Trimester Ke-3. Jurnal Kesehatan, 5(2): 119-129. 8. Badan Keendudukan dan Keluarga Berencana Nasional. 2012. Kehamilan ideal usia 20-35 tahun. Diakses dari htt://www. bkkbn.go.id/. Tanggal akses: 20 Februari 2017. 9. Sabino, J., Grauer, J.N. 2008. Pregnancy and Low back Pain. US National Library of Medicine National Institutes of Health, 1(2): 137-141. 10. Yosefa, F. 2014. Efektifitas Senam Hamil Terhada Penurunan Nyeri Punggung Pada Ibu Hamil. Jurnal Online Keerawatan, 1(1): 1-7. 11. Klaan, S., Alayci, M., Karaman, E., Cetin, O., Ozkan, Y., Ilter, S., Sah, V., Sahin, A.G. 2016. Short- Term Effects of Kinesio Taing in Women with Pregnancy-Related Low Back Pain: A Randomized Controlled Clinical Trial. Medical Science Monitor, 22(1): 1297-1301. 12. Shabrina, A. 2016. Pengaruh Penambahan Kinesiotaing Setelah senam Hamil Untuk Mengurangi Nyeri Punggung Bawah Pada Ibu Hamil [Skrisi]. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. 13. Lichayati, I., Kartikasari, R.I. 2013. Hubungan Senam Hamil Dengan Nyeri Punggung Pada Ibu Hamil Di Polindes Desa Tlanak Kecamatan Kedungring Kabuaten Lamongan. Jurnal Surya, 1(16): 63-70. 14. Perdani, P. 2010. Pengaruh Postur dan Posisi Tubuh Terhada Timbulnya Nyeri Punggung Bawah [Skrisi]. Semarang: Universitas Dionegoro. 15. Ummah, F. 2012. Nyeri Punggung Pada Ibu Hamil Ditinjau Dari Body Mekanik dan Paritas di Desa Ketanen Kecamatan Panceng Kabuaten Gresik. Jurnal surya, 3(13): 32-38. Majalah Ilmiah Fisioterai Indonesia, Volume 5, Nomor 3 39 16. Setyawati, N. 2013. Pengaruh Massage dan Kinesio Taing Terhada Dysmenorrhea Primer Pada Remaja [Skrisi]. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. 17. Pijinael, H. 2007. Handbook of Medical taing concet. 1 st ed. Madrid: Aneid