1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. Kereta Api Indonesia (persero) Daerah Operasi 1 Jakarta atau merupakan organisasi perusahaan milik negara atau yang biasa disebut dengan BUMN yang bergerak dalam bidang angkutan jasa. Untuk transportasi darat dapat dikatakan sebagai sarana angkutan yang popular dimata masyarakat, karena angkutan jenis ini memiliki karakteristik dan keunggulan tersendiri dibandingkan dengan sarana transportasi lainya. PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 1 Jakarta merupakan Daerah Operasi dengan daerah yang terbentang dari Stasiun Merak di Provinsi Banten sampai dengan Stasiun Cikampek di Provinsi Jawa Barat melintasi stasiun staiun di wilayah Provinsi DKI Jakarta. Dengan jangkauan operasi sepanjang 608 km Daerah Operasi 1 Jakarta memiliki keistimewaan dibanding Daerah Operasi lain diantaranya frekuensi kereta api padat, volume penumpang besar, sehingga harus lebih berkosentrasi kepada multy problem untuk memenuhi ketertiban, kenyamanan dan kepuasan para pengguna jasa, oleh sebab itu dibutuhkan upaya upaya penyelesaian permasalahan seperti Pedagang K5, free riders, penumpang di atap, asongan dan lain-lain. 1 1 Company Profile PT. Kereta Api Indonesia DAOP 1 Jakarta 1
2 Aktivitas Humas sehari-hari adalah menyelenggarakan komunikasi timbal balik antara organisasi atau suatu perusahaan dengan publik untuk menciptakan timbal balik antara organisasi atau suatu perusahaan dengan publik untuk menciptakan saling pengertian dan dukungan bagi terciptanya tujuan yang telah ditetapkan. Pada dasarnya aktivitas Humas meliputi kegiatan mulai dari pembenahan organisasi itu sendiri, hingga kegiatan yang bersifat membangun atau menciptakan citra perusahaan dan hubungan yang positif dimata publik. Selain itu tugas Humas yang lain adalah membina hubungan yang harmonis dengan karyawan (employee relations) dengan membuat suatu kegiatan kegiatan yang merupakan kegiatan komunikasi yang efektif untuk memperoleh pengertian dan goodwill dari karyawan, sehingga dapat menumbuhkan citra positif perusahaan yang diwakilinya. Employee Relations adalah pembinaan hubungan dengan karyawan yang menjadi bagian utama dari unit usaha, perusahaan atau instansi itu sendiri. Namun dapat juga diartikan bahwa hubungan kepegawaian (employee relations) tersebut bukanlah dilihat dalampengertian sempit, yaitu sama dengan hubungan industrial yang hanya menekankan pada unsure-unsur proses produksi dan upah. Untuk mewujudkan hubungan yang baik dan harmonis antara pimpinan perusahaan dengan karyawan, Humas berusaha untuk mengkomunikasikan menjembatani semua kebijakan serta peraturan perusahaan dengan karyawan agar terjadi persamaan persepsi antara pimpinan perusahaan dengan. Karyawan yang dimaksud adalah semua perkerja dari perusahaan tersebut, senantiasa berkomunikasi dengan mereka sehingga Humas dapat mengetahui sikap,
3 pendapat, kesulitan, keinginan, harapan, dan perasaan karyawan. 2 Dalam memberikan informasi kepada karyawan kadang-kadang ada kebutuhan komunikasi jurang pemisah antara informasi yang ingin disampaikan oleh perusahaan dengan yang ingin didengar oleh karyawan. Para karyawan ingin keluhannya atau aprisiasi mereka didengar oleh atasan. Sedangkan perusahaan mempertaruhkan banyak hal selain yang diharapkan di atas, sehingga banyak informasi yang diberikan, tetapi sedikit saja yang didengarkan. Dalam kegiatan Humas, karyawan merupakan kelompok yang menjadi sasaran utama karena alasan berikut: 1. Mereka sangat berpengaruh atas tanggung jawab, produksi, kualitas dan pelayanan. 2. Karyawan merupakan juru bicara dan perwakilan dari organisasi terhadap dunia luar. 3. Karyawan sangat menentukan wujud organisasi. 3 Jadi jelas bila Humas menetapkan para karyawan sebagai sasaran utamanya, karena secara tidak langsung karyawan harus berada dibawah bagian Humas. Fungsi Humas hanya berkisar pada kegiatan menciptakan dan mewujudkan hubungan yang harmonis antara pimpinan perusahaan atau organisasi dengan para karyawan. Hal ini dilakukan untuk membina hubungan yang sudah baik menjadi lebih baik 2 Rosady Ruslan, Manajemen Humas dan Komunikasi, Grafindo Persada, Jakarta,2002,hal 279 3 John Tondowijodo, Dasar Dan Arah Public Relations, Grasindo, Jakarta, 2002, Hal: 23
4 dan upaya untuk mencegah terjadinya hubungan yang tidak harmonis. Komunikasi dalam suatu organisasi memiliki peran yang sangat penting dalam mempengaruhi anggota organisasi dalam berprilaku. Untuk itu diperlukan suatu pembinaan komunikasi yang baik dalam publik internal organisasi yang dikenal dengan komunikasi internal. Komunikasi ini adalah komunikasi yang dilakukan secara internal di dalam organisasi untuk publik internal organisasi tujuannya adalah untuk mendapatkan kesamaan persepsi diantara publik internal organisasi agar tercipta pemahaman, pengertian dan kesepakatan yang sama mengenai organisasi sehingga dapat mendukung tercapainya tujuan organisasi. Bagian dalam organisasi yang biasanya membidangi komunikasi internal adalah bagian public relations. Dalam pelaksanan pekerjaannya, seorang praktisi public relations akan menggunakan konsep-konsep manajemen untuk mempermudah pelaksanaan tugas-tugasnya, seperti : membuat rencana, melakukan persiapan-persiapan, melakukan aksi dan komunikasi, dan ditutup dengan tindakan pengendalian yang disebut evaluasi. Dalam suatu kegiatan organisasi atau perusahaan memiliki kebijakan-kebijakan pimpinan bagi karyawannya. Kebijakan tersebut mengatur hubungan antara karyawan, dimana saling kerja sama yang sesuai dengan visi dan misi perusahaan, budaya perusahaan dan komitmen perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan atau organisasi. Unsur manusia dalam hubungan turut menentukan sukses tidaknya suatu proses manajemen yang dijalankan. Hubungan dalam suatu perusahaan
5 merupakan faktor penting dalam terciptanya hubungan harmonis bagi anggota perusahaan baik pimpinan maupun karyawan. Komunikasi yang terjalin antara pimpinan dan karyawan mempunyai pengaruh terhadap motivasi kerja selanjutnya perpengaruh pada kinerja karyawan. Dari hubungan harmonis inilah timbul suatu kerja sama serta kinerja yang baik dari karyawan. Motivasi merupakan semangat yang harus di lakukan atau diberikan kepada orang agar dapat memiliki semangat untuk melakukan sesuatu begitu pula dalam lingkungan perkerjaan seorang Humas harus dapat memotivasi karyawan agar dapat memberikan semangat bagi para karyawan, apalagi seorang karyawan terlibat langsung dengan khalayak luar hal ini yang harus didukung oleh atasan kepada karyawan agar tetap semangat dalam bekerja. Atasan atau seorang Humas yang memiliki jabatan harus dapat mengerti bawahan apa lagi karyawan yang berinteraksi langsung dengan konsumen karena atasan dengan mendekatkan diri dengan bawahan atau karyawan, karyawan merasa dirinya dipedulikan tidak diperkecilkan apalagi dengan memberikan motivasi hal ini dapat menguntungkan perusahaan karena karyawan dapat melakukan pekerjaan dengan baik dan tidak merasa beban yang besar. Hal tersebut diatas tidak bisa dilepaskan dengan peneanganan pada aspek kegiatan Humas yaitu kegiatan komunikasi persuasive yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain secara tatap muka dalam
6 situasi kerja dan dalam organisasi kekaryaan dengan tujuan untuk menggugah kegairahan dan kegiatan kerja dengan seemangat kerja sama yang produktif dengan perasaan bahagia dan puas hati. Untuk memenuhi kebutuhan para karyawannya perusahaan yang mempunyai fungsi manajemen, harus mampu menciptakan suasana kerja yang harmonis diantara perusahaan dan karyawan. Hubungan harmonis sebaiknya dibina secara khusus dalam suatu fungsi atau divisi (bagian) yang memang bertugas mengatur internal relations. Fungsi tersebut dilakukan oleh public relations atau hubungan masyarakat (humas) sebagai pengatur employee relations. Jika employee relations tidak dilaksanakan di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 1 Jakarta maka para karyawan tidak dapat menjalankan pekerjaanya secara maksimal karena mereka tidak mempunyai pengetahuan dan kemampuan yang lebih terhadap pekerjaannya. Dampak lainnya adalah karyawan merasa kurang untuk mendapatkan informasi yang berhubungan dengan pekerjaannya dan informasi yang berhubungan antar manajemen dengan karyawan. Disisi lain karyawan juga kurang mendapatkan motivasi dari manajemen dan karyawan juga merasa kurang diperhatikan oleh pihak perusahaan. Jika hal tersebut terus terjadi maka secara tidak langsung kinerja karyawan menjadi tidak baik dan berimbas kepada penurunan produktivitas perusahaan. Oleh karena itu aktivitas employee relations yang dilaksanakan
7 oleh PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Oprasi 1 Jakarta merupakan salah satu upaya atau kegiatan yang ditujukan untuk memberikan informasi dan membina hubungan baik dengan karyawan, sehingga karyawan merasa diperhatikan dihargai oleh perusahaan. Hal tersebut akan berimbas peningkatan produktivitas perusahaan baik secara kuantitas maupun kualitas. Dengan demikian membina hubungan baik dengan karyawan maka akan tercapai visi, misi serta tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Keberhasilan suatu perusahaan hanya dapat dicapai dengan sumber daya manusia yang memiliki integritas yang tinggi, karena pemberdayaan sumber daya manusia adalah kunci keberhasilan sebuah perusahaan. Alasan penulis memilih objek PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 1 Jakarta adalah karena PT. Kereta Api merupakan perusahaan jasa terkenal di Indonesia, dan mempunyai penumpang atau pelanggan yang sangat banyak. Untuk perusahaan jasa, pelayanan merupakan nilai jual yang sangat berharga. Dan Daerah Operasi 1 merupakan tempat vital dimana semua mobilitas berada di Jakarta. Untuk mengelola citra mereka, diperlukannya suatu gebrakan berupa program mengenai pelayanan yang dinilai buruk selama ini. Humas mempunyai fungsi untuk membuat dan melaksanakan program tersebut. Di luar program kegiatan Humas untuk meningkatkan cintra perusahaan tidak terlepas dari peran seorang karyawan, karyawan yang berinteraksi langsung oleh pengguna jasa kereta api, maka dari itu Humas harus dapat
8 memotivasi karyawan agar lebih bersemangat kerja dan memberikan suport untuk menghadapi para penumpang yang memiliki sifat berbeda beda. periode dari bulan Agustus sampai Oktober 2011 1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah penelitian ini adalah: Bagaimana Aktivitas Employee Relations PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Oprasi 1 Jakarta Dalam Memotivasi Karyawan. periode dari bulan Agustus sampai Oktober 2011? 1.3 Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan diatas maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Aktivitas Employee Relations PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Oprasi 1 Jakarta Dalam Memotivasi Karyawan. periode dari bulan Agustus sampai Oktober 2011? 1.4 Signifikansi Penelitian 1.4.1 Signifikansi Akademis Dengan penelitian ini peneliti mencoba memberikan gambaran tentang aktivitas employee relations dalam suatu perusahaan dan diharapkan dapat melengkapi studi komunikasi khususnya yang berkaitan dengan aktivitas employee relations.
9 1.4.2 Signifikansi Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan kontribusi bagi PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Oprasi 1 Jakarta, terutama untuk lebih meningkatkan aktivtas employee relations untuk memotivasi dan meningkatkan kinerja karyawan serta untuk menumbuhkan sense of belonging karyawan kepada perusahaan.