BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Makan merupakan kebutuhan manusia untuk bertahan hidup. Dari makanan yang dimakan dihasilkan energi untuk metabolisme dan beraktivitas. Dalam kehiduan sehari-hari tubuh memerlukan zat gizi yang dipenuhi dengan cara menggonsumsi makanan. Istilah zat gizi dan bahan makanan mempunyai pengertian yang berbeda tetapi sangat berkaitan. Keseimbangan gizi erat kaitannya dengan variasi menu makanan sehari-hari, termasuk kandungan karbohidrat, protein, lemak, serat, vitamin, dan mineral. Kebiasaan mengonsumsi menu makan yang monoton dapat mengakibatkan penumpukan zat gizi tertentu dan kekurangan zat gizi lainnya yang juga dibutuhkan tubuh. Banyaknya mall, café, restoran, dan tempat makan lainnya memang memberikan pilihan makanan yang sangat beragam. Namun tidak semuanya menyajikan kandungan gizi yang seimbang seperti yang dibutuhkan oleh tubuh. Sebagian besar cenderung mengandung lemak, kolesterol, dan gula yang tinggi, yang apabila tidak dibatasi konsumsinya dapat menimbulkan bahaya terhadap kesehatan. Ditambah lagi dengan aktivitas padat yang menguras fisik dan pikiran, tingkat stres tinggi, kebiasaan begadang, merokok dan minum minuman beralkohol, yang juga memicu resiko terserang penyakit tidak menular seperti jantung, kanker, diabetes, hiperkolesterol, dsb. Buah-buahan merupakan salah satu sumber vitamin dan mineral, yang tidak dapat dihasilkan sendiri oleh tubuh, dan juga sebagai sumber serat (Dietary Fiber) yang berperan sama pentingnya seperti karbohidrat dan protein yang memberikan energi. Buah-buahan juga mengandung sumber antioksidan yang sangat bermanfaat untuk membantu menetralisir racun dan regenerasi sel-sel tubuh. Buah-buahan juga mampu menyeimbangkan kolesterol dan mengurangi resiko terserang penyakit jantung dan penyakit tdak menular lainnya. Pelengkap gizi sehari-hari Menurut dr. Luciana B. Sutanto MS.,Sp.GK, konsultan gizi sekaligus penulis buku Gizi Wanita Aktif terbitan Intisari, Zat gizi adalah isi atau kandungan bahan makanan yang berguna bagi kehidupan sebagai sumber energi, untuk mendukung 1
pertumbuhan dan mengganti jaringan tubuh yang rusak, serta memperlancar proses metabolisme. Sangat disadari bahwa untuk mencakup sehat secara menyeluruh diperlukan tidak sekedar konsumsi buah namun asupan gizi yang seimbang dan gaya hidup yang juga sehat. Konsumsi buah-buahan dapat dijadikan langkah awal kepedulian terhadap kesehatan diri kita sendiri, berikut adalah beberapa alasan mengapa harus mengonsumsi buah-buahan: 1. Zat-zat yang dikandung dalam buah dapat membantu mencegah berbagai penyakit antara lain kanker, jantung, kolesterol, hipertensi, dan diabetes. 2. Buah-buahan termasuk dalam dua kategori serat makanan larut dan tidak larut. Serat makanan larut yaitu serat makanan yang dapat larut di dalam air. Ketika bertemu dengan air maka ia akan membentul gel. Kemudian saat berada di usus besar akan difermentasi oleh kuman yang ada. Manfaat serat larut antara lain untuk: - yang ada di makanan sehingga berdampak menurunnya kadar kolesterol darah. - Memperlambat penyerapan karbohidrat dari makanan sehingga membantu mengontrol kadar gula darah pada para penderita diabetes mellitus. - Memperlambat jalannya makanan dalam saluran cerna. - Mengikat air sehingga kotoran manusia jadi lunak. Contoh buah-buahan yang kaya serat larut antara lain apel, jeruk, pisang, pir, anggur, pepaya, mangga. Sedangkan serat makanan tak larut yaitu serat makanan yang tidak dapat larut di air yang ada di saluran cerna. Karena tidak bisa larut air, maka jenis serat ini tidak membentuk gel. Karena itu, yang difermentasi di usus juga sedikit. Walau begitu, kerja kelompok serat ini mempercepat waktu makanan transit dalam usus sehingga tak terjadi sembelit. Buah-buahan yang termasuk dalam kategori ini biasanya adalah buah-buahan yang dapat dimakan langsung beserta kulitnya. 3. Buah mudah diperoleh dan bisa dikonsumsi kapan saja dimana saja. Sangat mudah untuk dimanfaatkan sebagai langkah awal hidup sehat. Bersaing dengan suplemen serat Saat ini banyak sekali ditawarkan suplemen serat yang mengklaim dapat mencukupi kebutuhan serat. Namun tubuh tidak hanya sekedar membutuhkan serat saja. Seperti yang telah disebutkan bahwa buah juga memiliki kandungan vitamin dan mineral yang diperlukan oleh tubuh. Selain itu, harga suplemen serat umumnya mahal, sementara buah-buahan harganya murah meriah. Pilihan memang di tangan 2
konsumen, tapi bila hendak mengonsumsi suplemen serat hendaknya diperhatikan jenis serat yang terkandung sehingga sesuai dengan keluhan yang dialami. Meskipun dengan segudang manfaat dan informasi variasi olahan yang telah banyak diketahui oleh masyarakat namun konsumsi buah secara rutin dalam kalangan anakanak muda masih belum mendapat prioritas. Hal ini antara lain diakibatkan oleh tingginya aktivitas sehari-hari serta budaya malas yang semakin menjamur, selain itu juga dikarenakan adanya persepsi bahwa hidup sehat merepotkan karena banyak aturan. Dengan keadaan yang telah dijabarkan maka perlu dipikirkan solusi yang tepat untuk mengajak masyarakat agar mulai meningkatkan konsumsi buah-buahan guna menjaga kesehatan. Diharapkan, dengan dibuatnya sebuah kampanye terpadu yang tepat sasaran dan didukung komunikasi yang tepat dapat meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap kesehatan dan menciptakan masa depan bangsa yang lebih sehat. 1.2. Identifikasi / Pembatasan masalah Kampanye Sosial menitikberatkan pada masalah peningkatan kepedulian masyarakat terhadap kesehatan. Makan buah dijadikan salah satu solusi untuk mewujudkan kepedulian terhadap permasalahan tersebut. Masalah berawal dari bagaimana caranya mengajak anak-anak muda agar rutin makan buah meskipun mereka cenderung memiliki tingkat aktivitas tinggi dan acuh tak acuh terhadap kondisi kesehatannya. Peran aktif dengan rutin makan buah akan menimbulkan hasil yang beragam, namun dengan bukti yang dapat dirasakan secara langsung diharapkan anak-anak muda dapat menghargai pentingnya konsumsi buah secara teratur dan terus menjaga kelangsungannya. Kampanye makan buah ini memfokuskan pada kegiatan konsumsi buah-buahan secara rutin dalam kehidupan sehari-hari. Buah-buahan yang dipilih adalah jenis buah tropis yang tersedia di Indonesia, termasuk beberapa jenis buah musiman. Sementara daerah geografis yang dipilih adalah daerah urban kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya dimana modernisasi berlangsung sangat pesat dan masyarakatnya memiliki tingkat kesibukan yang tinggi. Studi kasus yang diambil adalah Kota Bandung sebagai perwakilan dari kota-kota besar yang ada di Indonesia. Diharapkan strategi yang digunakan pada wilayah ini juga dapat diterapkan pada wilayah lainnya. 3
Target dipilih berdasarkan tingkat rendahnya kepedulian teradap kesehatan, termasuk ketidakteraturan gaya hidup dan pola makan. Oleh karena itu dipilih target dengan rentang usia 18 25 tahun dimana pada rentang usia ini biasanya target mulai meninggalkan rumah dan tinggal jauh dari orang tua untuk mulai kuliah maupun bekerja. Tingkat kesibukan tinggi dan ekonomi belum mapan sehingga pola hidup masih belum teratur. Usia target menunjukkan kemandiriannya dalam membuat keputusan untuk dirinya, oleh karena itu peran orang tua sudah tidak terlalu besar, namun sebaliknya target sangat image driven yaitu memperhatikan penampilan dan peduli terhadap eksistensi dirinya, juga mengamati tren gaya hidup yang terjadi. Kegiatan mengonsumsi buah seringkali dipersulit dengan alasan-alasan rasa malas maupun kesibukan yang tinggi. Walaupun dari segi ekonomis buah termasuk cukup murah dan mudah untuk didapatkan namun sebagian besar anak muda belum menganggap buah sebagai prioritas dalam agenda konsumsinya. Hal ini juga didukung dengan persepsi keliru mengenai hidup sehat yang seringkali dinilai merepotkan atau sok. Juga anggapan sempit mengenai makan buah berarti haruslah makan buah secara utuh, padahal dalam bentuk jus maupun smoothie juga dinilai sebagai makanan halus, hanya variasi olahannya yang berbeda. Dengan penjabaran yang dipaparkan di atas dapat ditarik beberapa pertanyaan sehubungan dengan kampanye makan buah ini, yaitu: 1. Apa yang sesungguhnya dimaksud dengan makan buah? 2. Jenis buah apa saja yang baik untuk dikonsumsi dan seberapa banyak? 3. Variasi olahan apa saja yang mungkin dilakukan agar kandungan gizi tetap maksimal? 4. Bagaimana meningkatkan konsumsi target terhadap buah-buahan? 5. Bagaimana menemukan strategi komunikasi yang tepat untuk mengajak anak muda untuk berpartisipasi dalam kampanye makan buah ini? 1.3. Maksud & tujuan Kampanye sosial ini dibuat dengan tujuan mengajak anak-anak muda untuk mengonsumsi lebih banyak buah setiap hari agar meningkatkan kesehatan generasi muda. Kampanye ini merupakan salah satu kegiatan Pemerintah dalam Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010 4
1.4. Sumber dan teknik pengumpulan data Untuk mencapai maksud dan tujuan penelitian diatas, dilakukan penelitian dengan menggunakan beberapa metode pencarian data sebagai berikut: Studi literatur untuk mendapatkan teori dan konsep serta permasalahan secara umum. Survey dan observasi lapangan untuk mendapatkan data-data yang aktual sesuai dengan kondisi di masyarakat. Wawancara dengan pihak-pihak yang memiliki kompetensi dalam permasalahan kampanye makan buah ini. Data kemudian diolah untuk membantu memberikan gambaran mengenai konsep dan strategi kampanye baik secara komunikasi maupun visual sehingga dapat menghasilkan komunikasi kampanye yang persuasif, tepat dan efektif. 5
1.5. Kerangka pemikiran / sistematika pembahasan 6