BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. pembimbing utama dan pembimbing kedua, kemudian dilanutkan dengan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan

Kemandirian sebagai tujuan Bimbingan dan Konseling Kompetensi peserta didik yang harus dikembangkan melalui pelayanan bimbingan dan konseling adalah k

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. khusus yang di sebut dengan metode dan bentuk penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. kelompok dengan pendekatan mentoring halaqah dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Praktik Pengalaman Lapangan Bimbingan dan Konseling

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Goleman (1993), orang yang ber IQ tinggi, tetapi karena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif karena

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... BAB I PENDAHULUAN Lokasi Penelitian... 13

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai efektivitas program pelatihan dalam mengembangkan

Model Hipotetik Bimbingan dan konseling Kemandirian Remaja Tunarungu di SLB-B Oleh: Imas Diana Aprilia 1. Dasar Pemikiran

ASSALAMU ALAIKUM WR.WB.

ANGKET ANALISIS KEBUTUHAN SISWA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Penelitian tentang program bimbingan karir untuk mengembangkan selfefficacy

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini diuraikan secara jelas mengenai pendekatan dan metode

BAB III METODE PENELITIAN. dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008).

BAB III METODE PENELITIAN. Pada Bab tiga ini, dibahas hal-hal yang berkaitan dengan metode

BAB I PENDAHULUAN. perilaku yang diinginkan. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting sebagai kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. dalam fungsinya sebagai individu maupun makhluk sosial. Komunikasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1 P P L U N Y

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung Tahun Ajaran sebanyak 145 siswa yang terbagi ke dalam empat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. teori yang dikembangkan oleh Coloroso (2006:43-44), yang mengemukakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bimbingan dan konseling oleh siswa di SMA Negeri 1 Telaga Biru Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah metode Penelitian

Abstrak. iii. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Di lingkungan keluarga yaitu ayah dan ibu yang sebenarnya

BAB II KONDISI OBJEKTIF LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP NEGERI 1 MENES

PEMBERIAN LAYANAN PENGUASAAN KONTEN UNTUK MENINGKATKAN KESIAPAN KARIER MAHASISWA IKIP PGRI PONTIANAK

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

LAYANAN KONSELING DI SEKOLAH (KONSEP & PRAKTIK)

BAB 1 P E N D A H U L U A N

Kemandirian sebagai Tujuan Layanan Bimbingan dan Konseling Kompetensi SISWA yang dikembangkan melalui layanan bimbingan dan konseling adalah kompetens

PROFIL PENYESUAIAN DIRI REMAJA YANG PUTUS SEKOLAH DENGAN TEMAN SEBAYA DI KAMPUNG KAYU GADANG KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL

METODOLOGI PENELITIAN. mendapatkan objektivitas hasil penelitian yang optimal. seperti yang dikemukakan Arikunto (2005:236) bahwa ada beberapa jenis

BAB III METODE PENELITIAN

PEDOMAN PELAKSANAAN DAN EVALUASI MATA KULIAH PROGRAM LATIHAN AKADEMIK (PLA)

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini kualitatif dan kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang akan dilakukan ini berjudul Program Bimbingan untuk

INSTRUMEN PENYELENGGARAAN BIMBINGAN DAN KONSELING

LAPORAN HASIL SURVEI KEPUASAN MAHASISWA TERHADAP LAYANAN KEMAHASISWAAN IKIP PGRI JEMBER BADAN PENJAMINAN MUTU IKIP PGRI JEMBER

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN. 1. Aktivitas Program BK di MA Imam Syafi i Pakal Surabaya. Dalam proses Pendidikan, khususnya di sekolah, Mortensen dan

PROGRAM BIMBINGAN UNTUK MENGEMBANGKAN HARGA DIRI (SELF ESTEEM) SISWA BERPRESTASI AKADEMIK RENDAH

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Penelitian tentang bimbingan belajar berbasis teknik mind map untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto, karena dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Penelitian dilakukan untuk

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dilaksanakan kepada guru berdasarkan kriteria dengan sampel jenuh dengan

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik yang mempunyai latar belakang yang berbeda.

PARTISIPASI GURU BIDANG STUDY DALAM

BAB I PENDAHULUAN. Interpersonal Siswa Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan dan tanggung jawab yang diemban seorang guru bimbingan dan

BAB III METODE PENELITIAN

TUGAS PERKEMBANGAN SISWA VISI DAN MISI BIMBINGAN KONSELING

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Belajar adalah suatu kata yang sudah akrab dengan semua lapisan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengolahan data menurut Surakhmad (1990, hlm. 64) dijelaskan sebagai

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. ABSTRAK... iv. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xiii. DAFTAR LAMPIRAN... xiv

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DAN SIKAP TERHADAP BIMBINGAN KONSELING DENGAN TINGKAHLAKU BERKONSULTASI PADA SISWA SKRIPSI

Persepsi Siswa tentang Pelaksanaan Bimbingan Karir

PENGARUH MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 GALING KABUPATEN SAMBAS

PENGARUH KOMUNIKASI TERHADAP ETIKA PERGAULAN PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 1 BASA AMPEK BALAI PESISIR SELATAN ABSTRACT

GAMBARAN KETERBUKAAN DIRI (Studi Deskriptif pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 48 Jakarta) Dwiny Yusnita Sari 1 Wirda Hanim 2 Dharma Setiawaty R.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan, Metode, dan Desain Penelitian. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kuantitatif.

Gambar 3.1 Desain Exploratory Design

Konsep Dasar. Bimbingan & Konseling. Nur Hayati, M.Pd PGPAUD FIP UNY

Bimbingan dan Konseling Anak Usia Dini. Muthmainnah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya mampu menciptakan individu yang berkualitas dan

BAB III METODE PENELITIAN. Model pengembangan modul pada mata pelajaran Bimbingan Konseling ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagai makhul sosial, manusia tidak akan dapat bertahan hidup sendiri. Interaksi

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Masalah. 1. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu kebutuhan yang sangat penting bagi manusia.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kegiatan yang akan dilaksanakan oleh konselor untuk mencapai tujuan, 1. Tujuan program layanan bimbingan dan konseling

RESUME PRESENTASI KULIAH BIMBINGAN DAN KONSELING. #1: Keterkaitan, Keunikan, Tugas Guru dan Konselor

Oleh : Sugiyatno, M.Pd

KINERJA KONSELOR SEKOLAH DALAM PENYUSUNAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING PADA KONSELOR SEKOLAH SE- KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN AKADEMIK 2012/2013

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bagian ini diuraikan secara lengkap mengenai pendekatan dan metode

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI MTs MUSLIMAT NU PALANGKARAYA

BAB II LANDASAN TEORI. merupakan hak setiap individu untuk menentukan sikap, pemikiran dan emosi

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN

Kelompok Materi : Materi Pokok

BAB IV ANALISIS. 2002), hlm.22

I. PENDAHULUAN. bukan hanya dari potensi akademik melainkan juga dari segi karakter

Transkripsi:

46 BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN A. Persiapan Penelitian Setelah peneliti melakukan kegiatan seminar yang telah dilaksanakan sesuai prosedur, selanjutnya dilakukan perbaikan desain. Perbaikan desain dilaporkan dalam bentuk laporan hasil seminar yang disetujui oleh pembimbing utama dan pembimbing kedua, kemudian dilanutkan dengan konsultasi kisi-kisi dan instrumen penelitian dengan dosen pembimbing utama dan pembimbing kedua secara berulang kali. Setelah kisi-kisi instrumen disetujui oleh pembimbing utama dan pembimbing kedua, peneliti mengajukan surat permohonan izin penelitian kepada lembaga IKIP-PGRI Pontianak bersamaan dengan penyerahan hasil laporan seminar, kemudian Lembaga IKIP-PGRI Pontianak mengeluarkan surat permohonan izin penelitian dengan nomor : L.202/333/D1.IP/TU/2016 pada tanggal 13 April 2016 yang ditujukan kepada kepala SMA Negeri 1 Galing. Atas dasar surat izin inilah peneliti mengadakan penelitian ke SMA Negeri 1 galing guna melanjutkan hingga ke penulisan skripsi, adapun penelitian ini dilaksanakan pada 20 April 2016.

47 B. Pelaksanaan Penelitian 1. Penyebaran Angket Setelah mendapat izin dari kepala SMA Negeri 1 Galing, peneliti mulai melaksanakan kegiatan penelitian pelaksanaan penelitian pada SMA Negeri 1 Galing mulai 20 April 2016. Penyebaran angket penelitian ditujukan pada sumber data yaitu 34 orang siswa kelas XI SMA Negeri 1 Galing. Agar responden dapat mengisi atau menjawab angket dengan baik maka langkah-langkah pengisian angket adalah sebagai berikut : a. Pembacaan petunjuk pengisian angket b. Penyebaran angket c. Penetapan batas waktu pengisian angket d. Mengumpulkan kembali angket yang telah disebar. 2. Pemeriksaan Angket Angket yang telah terkumpul diperiksa untuk menentukan mana yang dapat diolah atau tidak. Angket yang dapat diolah adalah angket yang memenuhi kriteria sebagai berikut : a. Seluruh item jawaban yang disediakan diisi oleh responden, dengan memilih salah satu alternatif jawaban yang tersedia.

48 b. Angket yang tidak terjawab seluruhnya atau terdapatnya jawaban lebih dari satu alternatif jawaban dinyatakan batal dan tidak dapat diolah. C. Pengolahan Data Demi menjawab seluruh permasalahan yang diungkapkan dalam penelitian ini, maka sangat diperlukan analisis data melalui penyajian data jawaban responden pada angket, angket yang dimaksud untuk menguji dan membuktikan kebenaran atau ketidak benaran, sehubungan itu maka dipergunakan teknik persentase. Setelah angket dikumpulkan, kemudian diperiksa satu persatu. Selanjutnya ditabulasikan menjadi data hasil angket tersebut. Dalam penelitian ini variabel adalah program bimbingan dak konseling untuk mengembangkan kecerdasan interpersonal siswa kelas XI SMA Negeri 1 Galing, yang datanya diambil dari hasil pengolahan data angket. D. Analisis Data dan Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum dan Aspek Kecerdasan Interpersonal pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Galing. Analisis gambaran umum dan aspek-aspek kecerdasan interpersonal siswa kelas XI SMA Negeri 1 galing imulai dari memasukan data kualitatif menjadi nilai kuantitatif. Hasil perhitungan

49 dikonsultasikan dengan kategori penilaian angket dengan kriteria sebagai berikut : a. Jawaban sering diberi skor 3 b. Jawaban kadang-kadang diberi skor 2 c. Jawaban tidak pernah diberi skor 1 Untuk menganalisis data angket digunakan data angket perhitungan persentase dengan rumus sebagai berikut : X% = nn NN x 100% Keterangan : X% = hasil persentase n N = jumlah skor aktual = jumlah maksimal skor ideal Adapun langkah untuk menentukan tolok ukur penilaian kategori sebagai berikut: a. Mencariskormaksimal ideal b. Mencari rata - rata ideal dengancaraskormaksimaldibagi 2 c. Mencaristandardeviasi ideal dengancara rata -rata ideal dibagi 3 d. Mencarinilai Z untukdaerah 34,12 % = 1,00 e. Untukmenentukankategori " sedang / Cukup" digunakanrumus :Xideal ( Z x Sideal) sampaidengan X ideal + ( Z x Sideal ) f. Untukmenentukankategori"tinggi / baik" adalahrentang yang beradadiatasbatasrentangkategori" sedang ". g. Untukmenentukankategori" rendah / kurang" adalahrentang yang berada di bawahbatasrentangkategori " sedang". Penyelesaian. a. Mencari skor maksimal ideal

50 yaitu jumlah sampel x skor tertinggi suatu item 34 x 3 =102 b. Mencari rata-rata ideal Yaitu skor maksimal dibagi 2 102 : 2 = 51 c. Mencari standar devisiasi idal Yaitu rata-rata ideal dbagi 3 51 : 3 = 17 d. Mencari nilai Z untuk daerah 34,12% = 1.0 e. X ideal - (ZxSideal) sampai dengan X ideal + (ZxSideal) 51 (1x17) sampai dengan 51 + (1x17) 34 sampai dengan 68, ini adalah rentang untuk kategori sedang f. Untuk kategori tinggi adalah diatas rentangan skor sedang yaitu 69 sampai dengan 102 g. Untuk kategori rendah adalah dbawah rentangan sedang yaitu 0 sampai dengan 33. Dari pernyataan di atas dapat ditemntukan tolok ukur kategori gambaran umum dan aspek-aspek kecerdasan interpersonal siswa kelas XI SMA Negeri 1 Galing seperti tertera pada tebel 4.1. KATEGORI TABEL 4.1 TOLOK UKUR KATEGORI PERSENTASE RENTANGAN SKOR PERSENTASE % TINGGI 69-102 66,67 100

51 SEDANG 34 68 33,34-66,66 RENDAH 0 33 0-33, 33 Berdasarkan tolok ukur pada tabel 4.1 diperoleh hasil sebagai mana tertera pada tabel 4.2. Tabel 4.2 HASIL ANALISIS DATA GAMBARAN UMUM DAN ASPEK VARIABEL KECERDASAN INTERPERSONAL Aspek variabel Skor aktual Skor % kategori maksimal ideal 451 1020 73,62 Tinggi 1. Komunikasi verbal 2. Kecakapan mendengarkan 3. Mampu berempati Jumlah keseluruhan aspek kecerdasan interpersonal 1140 1428 80,25 Tinggi 444 612 72,54 Tinggi 2035 3060 66,50 sedang Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa gambaran umum dari kecerdasan interpersonal siswa kelas XI SMA Negeri 1 Galing mencapai skor aktual 2035 dari skor maksimal 3060. Berarti mencapai 66,50% dari yang segharusnya. Dengan ini kecerdasan interpersonal siswa kelas XI SMA Negeri 1 galing tergolong sedang. Untuk dapat mengetahui kecerdasan interpersonal tersebut, maka perlu dilihat aspek-aspeknya. Jika dilihat dari spek-aspeknya. Dilihat dri aspek-aspek yang mempengaruhi maka tampak bahwa :

52 a. Komunikasi verbal memiliki skor aktual 751 serta skor maksimal idealnya 1020 dengan persentase 73,62 dengan kategori tinggi. Dapat disimpulkan bahwa siswa memiliki komunikasi verbal yang baik kecerdasan yang ada di SMA Negeri 1 Galing diantaranya penggunaan bahasa, adanya keterbukaan, mendengarkan. b. Kecakapan mendengarkan memiliki skor aktual 1140 serta skor maksimal idealnya 1428 dengan persentase 80,25% dengan kategori tinggi. Dapat disimpulkan bahwa siswa memiliki kecakapan mendengarkan yang baik dengan pendukung diantaranya memperhatikan, memahami dan mengingat. c. Mampu berempati memiliki skor aktual 444 serta skor maksimal idealnya 612 dengan persentase 72,54% dengan kategori tinggi. Dapat disimpulkan bahwa siswa memiliki kemampuan berempati yang baik. 2. Deskripsi Hasil Wawancara Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan guru BK di SMA Negeri 1 Galing, maka diperoleh hasil sebagai berikut :

53 a. Gambaran atau kondisi secara umum kecerdasan interpersonal siswa, peserta didik mampu berkomunikasi dengan baik pada teman-teman, dan guru. Selain itu, pada saat proses belajar mengajar sebagian besar siswa mendengarkan penjelasan materi yang disampaikan oleh guru, memiliki rasa empati yang baik terhadap teman guru dan diri sendiri. b. Ciri-ciri siswa yang memiliki kecerdasan interpersonalnya kurang baik/rendah yaitu : 1) Rasa takut yang tidak beralasan 2) Tidak peduli terhadap situasi disekitarnya 3) Ketika Berbicara kadang-kadang tidak sopan sehingga menyinggung perasaan lawan bicara. c. Siswa mengeluarkan kata-kata tidak sopan pada saat berbicara sehingga membuat tersinggung, perkelahian antar siswa dikarenakan teguran yang tidak bisa diterima adalah permasalahan kecerdasan interpersonal yang pernah bapak/ibu tangani. d. Bapak/ibu memberikan layanan pembelajaran, layanan konsultasi, layanan konseling individual, layanan bimbingan dan konseling kelompok untuk mengembangkan kecerdasan siswa terhadap pengembangan program bimbingan dan konseling. e. Menentukan topik-topik dalam melaksanakan program bimbingan dan konseling untuk mengembangkan kecerdasan interpersonal

54 siswa. Bapak/ibu menentukan topik khusus seperti pengembangan kecerdasan interpersonal. f. Penunjang program bimbingan dan konseling untruk mengembangkan kecerdasan interpersonal siswa, komponen program bapak/ibu guru BK lakukan diantaranya layanan informasi dan layanan bimbingan kelompok. g. Hambatan yang didapat bapak/ibu guru pada saat menangani siswa diantaranya kurangnya keterbukaan siswa. h. Menurut Bapak/ibu guru BK siswa bersosialisasi dengan baik terhadap teman. 3. Program Bimbingan Dan Konseling Untuk Mengembangkan Kecerdasan Interpersonal Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Galing a. Pengertian program bimbingan dan konseling Program bimbingan dan konseling adalah berbagai rencana terjadwal dan sistematis yang akan dilakasanakan sesuai dengan kebutuhan, untuk mencapai tujuan bimbingan dan konseling yang akan dirumuskan. Program bimbingan dan konseling untuk mengembangkan kecerdasan interpersonal merupakan suatu rangkaian kegiatan bimbingan yang direncanakan secara sistematis, terarah, terpadu, untuk mencapai tujuan dalam mengembangkan kecerdasan interpersonal selama periode waktu tertentu yang didesain.

55 b. Tujuan Program Secara umum tujuan program ini adalah untuk mengembangkan kecerdasan interpersonal pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Galing. Secara khusus program bimbingan dan konseling untuk mengembangkan kecerdasan interpersonal bertujuan agar : 1) Siswa dapat mengetahui kecerdasan yang dimiliki, serta dapat fokus dalam suatu pilihan yang biasanya membuat siswa cemas. 2) Siswa tidak perlu takut mempertimbangkan apakah suatu tindakan itu benar atau salah sehingga dapat fokus dalam proses belajar. 3) Siswa dapat mengembangkan kecerdasan yang dimiliki guna mengembangkan diri dan belajar yang baik. c. Visi Program Visi program dalam penelitian ini adalah program bimbingan dan konseling untuk mengembangkan kecerdasan interpersonal d. Misi Program Misi peogram ini yaitu, program bimbingan dan konseling untuk mengembangkan kecerdasan interpersonal pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Galing Kabupaten Sambas. e. Komponen Program

56 Program layanan bimbingan yang akan dikembangkan dalam satu komponen layanan yaitu : 1) Layanan dasar Layanan ini bertujuan untuk membantu semua siswa agar memperoleh perkembangan yang normal, memiliki mental yang sehat, dan memperoleh keterampilan dasar untuk hidupnya, dengan kata lain membantu siswa agar mereka dapat mencapai tugas-tugas perkembangannya. 2) Layanan responsif Layanan ini merupakan layanan bantuan bagi para siswa yang memiliki kebutuhan atau masalah yang memerlukan bantuan (pertolongan) dengan segera. Layanan ini bersifat kuratif atau pengentasan. Indikator dari kegagalan adalah berupa ketidak-mampuan untuk menyesuaikan diri atau perilaku masalah. 3) Layanan perencanaan Layanan perencanaan individual dapat diartikan sebagai layanan bantuan kepada semua siswa agar mampu membuat dan melaksanakan perencanaan masa depannya, berdasarkan akan kekuatan dan kelemahan dirinya. 4) Dukungan sistem Ketiga komponen yang telah dijelaskan sebelumnya merupakan pemberian layanan bimbingan dan konseling

57 kepada siswa secara langsung atau memfasilitasi kelancaran perkembangan siswa. Program ini memberikan dukungan kepada guru bimbingan dan konseling dalam rangka memperlancar penyelenggaraan ketiga program layanan sebelumnya sedangkan bagi personil pendidikan lainnya adalah untuk memperlancar program pendidikan di sekolah. E. Prosedur Program prosedur bimbingan dan konseling dilaksanakan melalui pemberian layanan informasi dan layanan bimbingan kelompok. Program ini dapat terlaksana dengan dukungan 1. Sasaran Kegiatan sasaran kegiatan dalah siswa kelas XI SMA Negeri 1 Galing, karena beragamnya kecerdasan uang dimiliki setiap siswa mengindikasikan adanya kebutuhan yang berbeda antara satu siswa dengan yang lainnya. Pendekatan dan jenis layanan yang diberikan sesuai dengan kategori siswa sebagai berikut : a. siswa yang memiliki pemahaman baik terhadap kecerdasan interpersonal yang dimiliki, memperoleh layanan bimbingan yang bersifat kuratif-pengembangan. b. Siswa yang memiliki pemahaman rendah terhadap kecerdasn interpersonal yang dimiliki, memperoleh layanan bimbingan yang bersifat preventif-pengembangan.

58 2. Ruang Lingkup Program Program ini dikhususkan dalam bidang pribadi-sosial, dan akademik yang bertujuan untuk mengembangkan kecerdasan interpersonal pada siswa kelas XI SMA Nageri 1 Galing melalui layanan bimbingan. 3. Pelaksana Pelaksana program bimbingan ini adalah seluruh staf BK sekolah, bekerja sama dengan guru bidang studi atau wali kelas untuk sama-sama mengajarkan, membimbing, dan melatih siswa untuk dapat memahami kecerdasan interpersonal yang dimiliki setiap siswa. Secara rinci tugas dan tanggung jawab masing-masing personil, serta organisasai bimbingan pengembnagan kevcerdasan interpersonal di sekolah secara rinci sebagai berikut : a. Kepala Sekolah 1) Menyediakan dan melengkapi sarana dan prasarana yang diperlukan dalam kegiatan bimbingan tersebut di sekolah. 2) Mengkoordinasikan seluruh kegiatan layanan bimbingan tersebut di sekolah. 3) Mengontrol pelaksanaan bimbingan tersebut di sekolah. 4) Menetapkan koordinator guru pembimbing yang bertanggung jawab atas koordinasi tersebut di sekolah berdasarkan kesepakatan bersama guru bimbingan dan konseling. b. Guru bimbingan dan konseling

59 1) Merencanakan program bimbingan pengembangan kecerdasan interpersonal. 2) Merumuskan persiapan kegiatan bimbingan pengembangan kecerdasan interpersonal. 3) Melaksanakan layanan bimbingan pengembangan kecerdasan interpersonal terhadap siswa yang menjadi tanggung jawabnya. 4) Mengevaluasi proses dan hasil kegiatan layanan bimbinganm pengembangan kecerdasan interpersonal dan menganalisis hasil evaluasi. 5) Menglaksanakan tindak lanjut berdasarkan hasil analisis. c. Guru Mata Pelajaran 1) Melakukan kerja sama dengan guru bimbingan dan konseling dalam mengidentifikasi siswa yang memerlukan bimbingan pengembangan kecerdasan interpersonal. 2) Merujuk siswa yang memerlukan bimbingan pengembangan kecerdasan interpersonal kepada guru pembimbing. 3) Membantu mengumpulkan informasi yang diperlukan dalam rangka penilaian layanan bimbingan pengembangan bakat. d. Wali Kelas 1) Membantu guru bimbingan dan konseling melaksanakan layanan bimbingan pengembangan kecerdasan interpersonal yang menjadi tanggung jawabnya.

60 2) Membantu memberikan kesempatan kepada siswa serta informasi tentang keadaan siswa, khususnya di kelas yang menjadi tanggung jawabnya untuk mengikuti layanan bimbingan pengembangan bakat. 3) Ikut mendukung kegiatan layanan bimbingan pengembangan kecerdasan interpersonal. 4. Fasilitas Fasilitas yang menunjang kegiatan pelaksanaan program ini diantaranya adalah ruang kelas beserta perlengkapan untuk bimbingan klasikal, bimbingan kelompok dan ruang untuk konseling individu sebagai tindak lanjut kegiatan. Sarana lain yang menunjang proses bimbingan adalah papan tulis, chat alat tulis dan sejumlah prasarana untuk simulasi. 5. Waktu dan tempat Kegiatan dapat dlaksanakan dengan klasikal di kelas sesuai dengan jam tatap muka, sedangkan bimbingan kelompok dilaksanakan di ruang bimbingan dan kelompok atau tempat yang disepakati.