BAB V PENUTUP. a. Perkembangan kognitif anak berkebutuhan khusus selama berada di. program inklusi SDN 4 Krebet, Sidowayah, Jambon, Ponorogo.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terletak di kaki gunung Rajegwesi yang merupakan perbatasan antara Pacitan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007, Statistika

BAB 1 PENDAHULUAN. inklusi kini mempunyai pengaruh yang besar bagi dunia pendidikan dari tingkat

BAB I PENDAHULUAN. status sosial ekonomi, maupun keadaan fisik seseorang, termasuk anak-anak yang

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 2 variabel yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan lembaga formal yang menyelenggarakan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. dapat diterapkan, khususnya dalam membantu mengatasi permasalahan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dalam liputan media masa elektronik pada 21/12/2009, melalui salah satu chanel

BAB I PENDAHULUAN. anak normal maupun anak yang memiliki kebutuhan khusus. Hal ini diperkuat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mempersiapkan peserta didik mejadi warga Negara yang memiliki komitmen kuat

BAB I PENDAHULUAN. yang mementingkan bagaimana mendapatkan nilai bagus dan lulus ujian tanpa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. keindahan dalam isi dan ungkapannya (Sugono, 2011: 159). Pembelajaran sastra

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Wulan Nurchasanah, 2014

BAB I PENDAHULUAN. kesulitan pula dalam memproduksi suara atau bunyi bahasa yang terdapat. menerima konsep-konsep ilmu pengetahuan.

PEDOMAN WAWANCARA UNTUK SISWA

BAB I PENDAHULUAN. Geografhic Indonesia 24 februari 2012) yang menyebutkan bahwa,

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan usaha sadar dan disengaja oleh guru untuk

MANAJEMEN KESISWAAN PADA PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSI (STUDI KASUS DI SD NEGERI KALIERANG 03 BUMIAYU)

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma dunia pendidikan sekarang ini adalah memunculkan kelebihan

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya belajar berbahasa adalah belajar berkomunikasi. Oleh karena itu,

PERAN POSITIVE DEVIANCE GURU DALAM MENINGKATKAN SELF-ESTEEM ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

BAB I PENDAHULUAN. sehingga siswa akan lebih giat, terarah dan bersungguh sungguh di samping

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pusat sumber belajar untuk siswa Sekolah Dasar (SD). SDN ini terletak sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dasar bertujuan untuk memberikan bekal kemampuan. dasar kepada peserta didik untuk mengembangkan kehidupannya sebagai

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berjiwa pemikir, kreatif dan mau bekerja keras, memiliki

BAB I PENDAHULUAN. diberikan di sekolah-sekolah. Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada

BAB I PENDAHULUAN. negara, demi kelangsungan kehidupan dan kejayaan bangsa dan negara. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. manusia dan sangat menentukan perilaku diri seorang individu, karena melalui

BAB I PENDAHULUAN. UUD 1945, yang memungkinkan warganya mengembangkan diri sebagai manusia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. semester ganjil tahun pelajaran pada mata pelajaran matematika,

BAB I PENDAHULUAN. Guru memegang peranan penting dalam membentuk watak bangsa dan

ALBERT GULTOM, NIM : PENGARUH PEMBERIAN REWARD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN TEMBUNG T.A 2016/2017.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab sebelumnya, dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sosial. Pendidikan adalah usaha terencana untuk mewujudkan suasana belajar

BAB I PENDAHULUAN. proses manusia untuk mencapai berbagai macam kompetensi, keterampilan dan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Desa sidowayah terletak di kabupaten Ponorogo, Desa Sidowayah ini,

BAB I PENDAHULUAN. Sains. Materi pelajaran Sains harus dikuasi dengan baik oleh siswa. Dasar Sains yang baik akan

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan dalam pembangunan. Salah satu cara untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. penemuan. Trianto (2011:136) mengatakan bahwa Ilmu Pengetahuan. Alam merupakan suatu kumpulan teori yang sistematis.

V. SIMPULAN DAN SARAN. penelitian tindakan kelas VII G SMP Negeri 12 Bandar Lampung semester genap

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tantangan berat bangsa Indonesia adalah menyiapkan sumber

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. A. Kesimpulan. 1. Penggunaan media pembelajaran dalam mata pelajaran IPS kelas IV SD

soal tentang pencerminan pada bangun datar. dan langkah-langkah pengerjaannya. Kurangnya konsentrasi ketika pelajaran

SS S TS STS SS S TS STS

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta

BAB I PENDAHULUAN. sekolah tidak hanya menekankan pada pemberian rumus-rumus melainkan juga

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY POKOK BAHASAN SEGI EMPAT

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan proses belajar mengajar Bahasa Indonesia di Sekolah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dipandang sebagai cara yang tepat untuk membentuk sumber

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakekatnya proses belajar mengajar merupakan proses komunikasi antara guru

BAB I PENDAHULUAN. itu bisa didapatkan dan dilakukan dimana saja, bisa di lingkungan sekolah, Dengan pendidikan kehidupan manusia menjadi terarah.

BAB 1. Pendahuluan. alat yang dapat meningkatkan kapasitas kemampuan seseorang, tetapi juga menjadi

belajar, belajar seraya bermain, dengan demikian anak akan memiliki kesempatan untuk bereksplorasi, menemukan, mengekspresikan perasaan dan

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. meningkatkan mutu pendidikan secara nasional. Agar tidak tertinggal dan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

semangat untuk menjadi lebih baik dari kegiatan belajar tersebut. Fenomena yang telah dilakukan oleh Triana, 2010, yaitu tentang keluarga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB V PEMBAHASAN TEMUAN PENELITIAN. A. Perencanaan Kurikulum PAI Berbasis Multikultural SDN Percobaan

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar merupakan lembaga pendidikan yang penting dan. efektif dalam membina sumber daya manusia yang berkualitas, karena

BAB I PENDAHULUAN. siswa apabila siswa telah terlihat aktif dalam kegiatan belajar mengajar.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di TK Adinda Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo.

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan pendidikan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran yang efektif dan menarik merupakan langkah dalam upaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perilaku hidup bersih dan sehat yang selanjutnya dalam penilitian ini

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan belajar yang nyaman dan penggunaan pendekatan yang relevan dan

BAB II KAJIAN TEORI. disebut dengan hasil belajar belajar. Hal ini tentunya tidak terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. sebab melalui sektor pendidikan akan dihasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan siswa untuk mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran merupakan salah satu aktivitas pendukung bagi

BAB I PENDAHULUAN. Selain itu lingkungan sangat kaya dengan sumber-sumber media dan alat

BAB V PENUTUP. kurikulum di sekolah inklusi antara SMP Negeri 29 Surabaya dan SMP Negeri. 3 Krian Sidoarjo. Dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. perubahan hampir pada semua aspek kehidupan manusia. Perubahan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. manusia, tidak terkecuali bagi anak luar biasa atau anak berkebutuhan khusus.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Hasil belajar merupakan bagian akhir dari proses belajar dengan kata lain

BAB I PENDAHULUAN. mengoptimalkan sumber-sumber daya pendidikan yang tersedia. pendidikan juga mengalami dinamika yang semakin lama semakin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tentang apa yang telah kita kerjakan. Energi didefinisikan oleh ilmuwan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

pengalaman belajar kepada para siswanya. Salah satu metode yang dapat 1

BAB I PENDAHULUAN. membimbing, dan memberikan fasilitas belajar yang optimal. Namun demikian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan bagi guru dalam mengelola proses pembelajaran. Padahal, jelas. sekali bahwa keaktifan belajar siswa sangat penting.

BAB I PENDAHULUAN. secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan,

Transkripsi:

83 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan paparan data dan uraian dalam analisis dan pembahasan masalah di atas, dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu: a. Perkembangan kognitif anak berkebutuhan khusus selama berada di program inklusi SDN 4 Krebet, Sidowayah, Jambon, Ponorogo. Kondisi awal perkembangan kognitif ABK disini memang sangat rendah melihat dari hasil rapot setiap semesternya mulai dari kelas satu hingga kelas tiga semester awal. Disana terlihat ada perubahan prestasi namun tidak begitu mencolok dalam prestasinya terutama dalam materi berhitung. b. Dimensi positif deviance pada guru yang paling efektif untuk mengembangkan kognitif pada ABK Dimensi positive deviance guru yang paling efektif ada 5 antaralain: 1. Reward Pemberian reward yang menyenangkan. Disini guru memberikan sebuah penghargaan ketika si anak tidak mau berangkat sekolah berupa materi ataupun motivasi yang membangkitkan semangat si anak. Selain itu juga 82

83 berupa hadiah meskipun bukan materi ketika ABK mau mengerjakan soal ke depan kelas. 2. Motivasi Motivasi yang diberikan oleh guru di SDN 4 krebet sudah sangat baik. Wujud adanya motivasi yang dikembangkan karena hasil dari pelaksanaan reward yang telah diberikan kepada siswa. Motivasi anak untuk tetap semangat bersekolah tumbuh dengan sendirinya. 3. Home visit Solusi ini didapatkan setelah mengikuti worksop tentang sekolah rakyat yang dikembangkan oleh bapak Mahpur. Setelah melakukan kunjungan rumah bapak BC mengerti apa saja permasalahan yang telah terjadi pada anak didiknya. Setelah mengetahui bagaimana keadaan sebenarnya kehidupan anak didiknya dirumah kemudian beliau memberikan perhatian yang lebih kepada siswa. Berusaha mencari tau apa permasalahan yang sedang dihadapi sang murid seperti bagaimana keadaan lingkungan dirumahnya. 4. Kreatifitas Seorang guru harus pintar-pintar mengendalikan kondisi kelas ketika sedang berlangsung belajar mengajar. Ide kreatif guru dalam penyampain materi memang sangat dibutuhkan untuk memudahkan anak didik menerima pelajaran dengan baik.

84 5. Memberi peran Dalam pemberian peran kepada siswa ABK ternyata ini sebuah reward yang diberikan guru kepada siswanya. Hal ini pun dapat membuat perubahan perilku siswa agar lebih tenang ketika berada dikelas dan menuruti perintah dari gurunya. c. Perbedaan perkembangan kognitif ABK sebelum dan sesudah pengembangan positive deviance. Perbedaan perkembangan kognitif anak berkebutuhan khusus disini memang ada. Namun, belum ada perubahan yang signifikan, karena anak-anak memiliki kemampuan kognitif yang berbeda-beda terutama dalam kemampuannya berhitung. Sebelum diterapkan positive deviance ini nilai rata-rata materi berhitung ABK dikelas III inklusi senilai 06,67. Ketika sudah diterapkan positive deviance maka nila rataratanya berubah mengalami kenaikan senilai 08,50. Maka ini menunjukkan bahwa ada perubahan perkembangan kognitif ABK sebelum dan sesudah dikembangkan positive deviance. d. Peran positive deviance guru dalam mendukung perkembangan kognitif ABK Peranannya sangat efektif dalam mendukung perkembangan kognitif ABK dan juga mental ABK secara umum. Dengan positive deviance yang diterapkan oleh

85 para guru disini membuat para ABK merasa senang dan terhibur ketika berada disekolah. Selain itu mengurangi rasa malu pada setiap ABK mereka lebih percaya diri dan semangat untuk berangkat sekolah. B. SARAN Berkaitan dengan hasil penelitian ini, maka peneliti mengajukan saran-saran sebagai berikut : 1. Bagi Lembaga SDN 4 Krebet, Sidowayah, Jambon, Ponorogo, disarankan untuk lebih intensive lagi dalam memberikan pengajaran terutama bagi guru agar lebih mengembangkan positive deviance guru dengan baik karena metode ini mampu meningkatan prestasi siswa serta semangat siswa untuk terus belajar di sekolah. 2. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk agar dapat mengontrol variabelvariabel lain yang sekiranya dapat memperkaya hasil penelitian mengenai peran Positive Deviance guru secara mendalam.

86