HIPERTENSI. adalah gangguan yang terjadi pada sistem peredaran darah sehingga peredaran darah menjadi diatas normal

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Asia, khususnya di Indonesia, setiap tahun diperkirakan 500 ribu orang

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia. Prevalensi stroke meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Selain itu,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Stroke menurut World Health Organization (WHO) (1988) seperti yang

BAB 1 PENDAHULUAN. penyembuhan (kuratif), dan pemulihan (rehabilitatif) yang dilaksanakan secara

BAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan gangguan neurologis fokal maupun global yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah penderita stroke di Indonesia kini kian meningkat dari tahun ke

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan penyebab kematian dan kecacatan yang utama. Hipertensi

BAB 1 PENDAHULUAN. juga perlu, seperti halnya di Negara berkembang seperti Indonesia banyak orang yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mencapai 400 per kematian (WHO, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. kaum lanjut usia, namun juga telah diderita usia dewasa bahkan usia remaja.

BAB I PENDAHULUAN. Stroke Menurut World Health Organization (WHO) (2001) seperti yang

BAB I PENDAHULUAN. bertambah dan pertambahan ini relatif lebih tinggi di negara berkembang,

BAB 1 PENDAHULUAN. otak atau penyakit jantung koroner untuk pembuluh darah jantung dan otot

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

@UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Penyakit dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu penyakit menular

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Undang-undangKesehatan No. 36 Tahun 2009 yaitu keadaan sehat fisik,

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit jantung, stroke, kanker,

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berlangsung lebih dari 24 jam (kecuali ada intervensi bedah atau membawa

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes mellitus (DM) adalah sekelompok gangguan metabolik. dari metabolisme karbohidrat dimana glukosa overproduksi dan kurang

BAB 1 PENDAHULUAN. masalah kesehatan untuk sehat bagi penduduk agar dapat mewujudkan derajat

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Stroke merupakan suatu gangguan fungsional otak yang ditandai dengan

UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Stroke atau cedera serebrovaskular adalah berhentinya suplai darah ke

BAB I PENDAHULUAN. kemasan merupakan hal yang penting dan diperlukan oleh konsumen, terutama bagi konsumen dengan kondisi medis tertentu yang

BAB I PENDAHULUAN. Status sehat sakit para anggota keluarga dan keluarga saling

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut WHO (2001) stroke adalah tanda tanda klinis mengenai gangguan

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan Usia Harapan Hidup penduduk dunia dan semakin meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke dalam bahasa inggris berarti pukulan. Ada

BAB I PENDAHULUAN. suplai darah kebagian otak (Baughman, C Diane.dkk, 2000). Menurut europen

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Gejala Awal Stroke. Link Terkait: Penyumbatan Pembuluh Darah

BAB 1 PENDAHULUAN. cerebrovascular disease (CVD) yang membutuhkan pertolongan dan penanganan

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA PASIEN PASKA STROKE HEMORAGE DEXTRA STADIUM RECOVERY

BAB 1 PENDAHULUAN. didominasi oleh penyakit infeksi bergeser ke penyakit non-infeksi/penyakit tidak

BAB I PENDAHULUAN. Detection, Evaluation and Treatment of High Blood Pressure (JNC VII) tahun

Stroke merupakan penyebab kematian ketiga terbanyak di Amerika Serikat. Pada 2002, stroke membunuh sekitar orang. Jumlah tersebut setara

LAMPIRAN 2 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai istilah bergesernya umur sebuah populasi menuju usia tua. (1)

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Gangguan pembuluh darah otak (GPDO) adalah salah satu gangguan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sedang berkembang menuju masyarakat industri. Perubahan kearah. pada gilirannya dapat memacu terjadinya perubahan pola penyakit.

BAB I PENDAHULUAN. sumbatan penyempitan dan pecahnya pembuluh darah. killer, diabetes mellitus, obesitas dan berbagai gangguan aliran darah ke otak.

BAB I PENDAHULUAN. terutama anak-anak, lebih suka mengkonsumsi junk food yang penuh

POLA MAKAN Sumber: Kiat Sehat diusia Emas - vegeta.co.id

BAB I PENDAHULUAN. degeneratif seperti jantung koroner dan stroke sekarang ini banyak terjadi

BAB I PENDAHULUAN. diwaspadai. Hipertensi menjadi masalah kesehatan masyarakat yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. kearah perilaku hidup bersih dan sehat dalam tatanan keluarga dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Premier Jatinegara, Sukono Djojoatmodjo menyatakan masalah stroke

BAB I PENDAHULUAN. data statistik yang menyebutkan bahwa di Amerika serangan jantung. oleh penyakit jantung koroner. (WHO, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. menjadi tahun. Menurut data dari Kementerian Negara Pemberdayaan

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. spesifik akibat penyakit pada pembuluh darah otak. Terminologi penyakit

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. cenderung meningkatkan risiko terjadinya penyakit vaskular seperti stroke

I. PENDAHULUAN. WHO (2006) menyatakan terdapat lebih dari 200 juta orang dengan Diabetes

BAB I PENDAHULUAN. otak, biasanya akibat pecahnya pembuluh darah atau adanya sumbatan oleh

PENGANTAR KESEHATAN. DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY. Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan masalah yang. ditemukan pada masyarakat baik di negara maju maupun berkembang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

FAKTOR-FAKTOR RISIKO HIPERTENSI PADA LAKI-LAKI PENGUNJUNG PUSKESMAS MANAHAN DI KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN UKDW. besar. Kecacatan yang ditimbulkan oleh stroke berpengaruh pada berbagai aspek

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan pembunuh nomor satu di seluruh dunia. Lebih dari 80% kematian

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN. jantung koroner (untuk pembuluh darah jantung) dan hipertrofi/left ventricle

Milik MPKT B dan hanya untuk dipergunakan di lingkungan akademik Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. penyempitan pembuluh darah, penyumbatan atau kelainan pembuluh

JANTUNG dan PEREDARAN DARAH. Dr. Hamidie Ronald, M.Pd, AIFO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. perdarahan atau non perdarahan (Junaidi Iskandar, 2002: 4).

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, baik dari segi case-finding maupun penatalaksanaan. hipertensi tidak mempunya keluhan.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut American Heart Association (2015), Penyakit Jantung Bawaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. koroner, stroke), kanker, penyakit pernafasan kronis (asma dan. penyakit paru obstruksi kronis), dan diabetes.

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan sistem simbol (Wilkinson, 2012) keseluruhan terhenti. Hal ini disebabkan oleh aterosklerosis yaitu

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA HEMIPARESE SINISTRA POST STROKE NON HAEMORAGIC STADIUM RECOVERY KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Hipertensi merupakan salah satu bagian dari penyakit kardiovaskuler

BAB I PENDAHULUAN. penyakit infeksi ke penyakit tidak menular ( PTM ) meliputi penyakit

BAB I PENDAHULUAN. namun juga sehat rohani juga perlu, seperti halnya di negara sedang

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang secara menyeluruh. Termasuk pembangunan di bidang kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. penyakit dari penyakit infeksi ke penyakit non infeksi, yaitu penyakit tidak

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN GANGGUAN SISTEM PERSARAFAN: STROKE HEMORAGIK DI ICU RSUI KUSTATI SURAKARTA

Lecithin Softgel, Herbal Obat Kolesterol

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I adanya penyebab lain yang jelas selain vaskuler (WHO, 1988). bergantung sepenuhnya kepada orang lain (WHO, 2002).

BAB I PENDAHULUAN. diperkirakan terdapat 7,5 juta kematian atau sekitar 12,8% dari seluruh total

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dasar Disamping itu, pengontrolan hipertensi belum adekuat

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diketahui, ketika manusia mencapai usia dewasa, ia

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan peningkatan angka morbiditas secara global sebesar 4,5 %, dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang mendadak dapat mengakibatkan kematian, kecacatan fisik dan mental

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan penyebab utama kematian di. Indonesia (Sagita, 2013). Adapun stroke adalah penyakit

SATUAN ACARA PENYULUHAN( SAP ) OLEH: I KADEK SASTRAWAN Kp

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan penyakit non infeksi (penyakit tidak menular) justru semakin

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

Pengertian HIPERTENSI adalah gangguan yang terjadi pada sistem peredaran darah sehingga peredaran darah menjadi diatas normal Peningkatan ini menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras dari biasanya, umtuk mengedarkan darah melalui pembuluh darah

Penyebab Hipertensi Makan banyak garam Kelebihan Berat badan Memiliki keluarga dengan riwayat tekanan darah tinggi Kurang makan buah dan sayuran Kurang olah raga

Tanda dan gejala Hipertensi 1. Sakit kepala tertutama di bagian belakang kepala dan biasanya pagi hari 2. Pusing 3. Vetigo 4. Tinitus (dengung atau desis di dalam telinga) 5. Gangguan penglihatan 6. Pingsan

Definisi Hipertensi Sistolik Diastolik Normal < 120 < 80 PreHipertensi 120 139 80 89 Stadium 1 140 159 atau 90 99 Stadium 2 > 160 atau > 110 Dilakukan 3 x pemeriksaan Dilakukan 3 x pemeriksaan pada hari yang berbeda JNC 7. JAMA 2003. 289:3560-72.

Atherogenesis Unstable Plaque

Plaque Evolution Intraluminal Thrombus Intramural Thrombus Parietal Thrombus Growing Plaque Ruptured Plaque

Plaque Evolution Intraluminal Thrombus Intramural Thrombus Parietal Thrombus Growing Plaque Ruptured Plaque

Hipertensi adalah faktor resiko utama untuk stroke,serangan jantung (infark miocard), gagal jantung, penyakit arteri perifer,dan penyakit gagal ginjal kronik

Hipertensi dan Kerusakan Organ Ginjal Gagalginjal Jantung Pembesaran jantung Gagal jantung Hipertensi Otak Stroke Serangan jantung Gangguan irama Pemb.darah Arteriosclerosis PAD PJI - koroner

Aliran Darah pada Jantung Right atrium Pulmonary Trunk Superior vena cava Interatrial septum Aorta Pulmonary artery Pulmonary vein Aortic valve Left atrium Tricuspid valve Inferior vena cava Right ventricle Pulmonary valve Mitral valve Left ventricle Interventricular septum

Chronology of Atherosclerotic Vascular Disease Process Development of atherosclerosis and vulnerable plaque Acute Coronary Syndrome Secondary Prevention Ischemic Heart Disease Cerebrovascular Disease Peripheral Vascular Disease Modified from Libby P Circ 104:365,2001

Penyumbatan Total bersifat Akut

FAKTOR RISIKO FAKTOR PENCETUS STROKE SEMBUH SEMPURNA HIDUP DGN KECACATAN MENINGGAL DI USIA PRODUKTIF URUTAN KE 3 SETELAH PENY. JANTUNG PENY. KANKER

CONTOH KELUHAN PASIEN : LUMPUH / MATI SEPARO BADAN DUGAAN DOKTER : GANGGUAN SEREBRAL STROKE BUKAN STROKE TENTUKAN JENISNYA STROKE NON HEMORAGIK STROKE HEMORAGIK

DEFINISI STROKE I. CHANDRA B, 1986 STROKE ADALAH SUATU GANGGUAN FUNGSI SARAF AKUT, KARENA GANGGUAN PEREDARAN DARAH DI OTAK, TERJADINYA MENDADAK (DLM BEBERAPA DETIK ) ATAU SECARA CEPAT (DALAM BEBERAPA JAM ) TIMBUL GEJALA DAN TANDA YANG SESUAI DENGAN DAERAH FOKAL DI OTAK YANG TERGANGGU II. WHO 1995 STROKE ADALAH SUATU GANGGUAN FUNGSIONAL OTAK, TERJADI MENDADAK DENGAN TANDA DAN GEJALA KLINIS BAIK FOKAL MAUPUN GLOBAL DAN BERLANGSUNG LEBIH DARI 24 JAM, ATAU DAPAT MENIMBULKAN KEMATIAN, DISEBABKAN OLEH GANGGUAN PEREDARAN DARAH OTAK

Penatalaksanaan Hipertensi PadaHipertensi ringan tanpa faktor resiko atau kerusakan organ penatalaksanaannya adalah dengan perubahan gaya hidup dan pola makan Pada Hipertensi berat yang disertai dengan faktor resiko dan kerusakan organ, penatatalaksanaannya dengan menggunakan terapi farmakologi dan pola makan

Berapa porsi makanan dalam sehari? Seminimal mungkin 2 3 porsi 2 3 porsi sayur 3 5 porsi buah 3 8 porsi 8 gelas

1 porsi bahan makanan sumber karbohidrat setara dengan 175 kal, 4 gr protein, 40 gr karbohidrat ¾ gelas 2 gelas 3 potong sedang 2 gelas 2 biji sedang 1 potong sedang

1 porsi bahan makanan sumber protein hewani setara dengan 50 kkal, 7 gr protein, 2 gr lemak; 75 kkal, 7 gr prot, 5 gr lemak 1 potong sedang 1 potong sedang 1 potong sedang 1 butir 5 ekor sedang 10 biji sedang

1 porsi bahan makanan sumber protein nabati setara dengan 75 kkal, 5 gr protein, 3 gr lemak, 7 gr karbohidrat 1 biji besar 2 potong sedang 2 sendok makan

1 porsi bahan makanan sumber vitamin/mineral setara dengan 1 buah sedang 1 potong besar 1 potong besar 1 gelas 1 gelas 1 gelas

Aplikasi Food label makanan dalam kemasan Aturan saji Cek kandungan kalori Pilih dengan kisaran 5 20% Batasi konsumsinya Konsumsi secukupnya Persentase nutrien sesuai dengan kecukupan energi 2000 kkal

Setiap bahan makanan memiliki kandungan nutrisi yang berbeda Variasikan makanan agar tubuh mendapat kecukupan nutrisi dari berbagai sumber Perhatikan jumlah, keanekaragaman, dan keseimbangan sesuai aktifitas fisik