BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. komponen, antara lain: siswa, guru, kurikulum, sarana dan prasarana pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembelajaran matematika di jenjang pendidikan dasar dan. pendidikan menengah adalah untuk mempersiapkan siswa agar sanggup

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGEMBANGAN HANDOUT FISIKA DASAR BERBASIS KONSTRUKTIVITAS PADA MATERI DINAMIKA

BAB 1 PENDAHULUAN. sebelumnya. UU nomor 20 tahun 2003 pasal 3 menjelaskan bahwa fungsi

TINJAUAN TENTANG PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS INQUIRY UNTUK PESERTA DIDIK KELAS VII SMP

PRAKTIKALITAS PERANGKAT PEMBELAJARAN BERORIENTASI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM MATERI SUHU DAN KALOR DI KELAS X SMA ADABIAH 2 PADANG

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA BERORIENTASI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PADA POKOK BAHASAN ZAT DAN WUJUDNYA DI SMP NEGERI 15 BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Listrik Dinamis di Kelas X SMA Negeri 3 Lamongan, Jurnal Prosiding Seminar Nasional Sains, ISBN , (2014), 5.

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah. Indikator paling nyata

BAB I PENDAHULUAN. matematika diantaranya: (1) Siswa dapat memahami konsep matematika,

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. menjelaskan ayat sebagai berikut: 1

2015 ANALISIS NILAI-NILAI KARAKTER, KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA TOPIK KOLOID MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa: Perencanaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENGEMBANGAN MODUL SUHU DAN KALOR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, AND INTELLEGENT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menyelesaikan masalah jika mereka menemui masalah dalam kehidupan. adalah pada mata pelajaran matematika.

DAFTAR ISI... SAMPUL DALAM... PERSETUJUAN PEMBIMBING... PENGESAHAN TIM PENGUJI... HALAMAN MOTTO... HALAMAN PERSEMBAHAN... ABSTRAK...

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran wajib dipelajari di setiap

METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah aspek penting dalam perkembangan


BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan kehidupan masyarakat dalam suatu negara sangat dipengaruhi

BAB I PENDAHULUAN 1. 5 Latar Belakang Permasalahan

SKRIPSI Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Oleh NATALIA ERNAWATI NIM

BAB I PENDAHULUAN. penting. Salah satu bukti yang menunjukkan pentingnya. memerlukan keterampilan matematika yang sesuai; (3) merupakan sarana

VALIDASI PENGEMBANGAN MODUL FISIKA DASAR BERBASIS PROBLEM BASED INSTRUCTION UNTUK MAHASISWA STKIP PGRI SUMATERA BARAT

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER OLEH MAHASISWA CALON GURU FISIKA

PROSIDING: METABOOK ISBN: Penerbit: Asosiasi Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Bekerja sama dengan Penerbit Metabook.

ANALISIS AKTIVITAS MAHASISWA MENYUSUN LANGKAH LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN MUHAMMAD BAKRI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah pokok yang dihadapi dunia pendidikan di Indonesia adalah masalah yang berhubungan dengan mutu atau

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mulyaningsih, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Djamarah dan Zain (2006:76), menyatakan Sebagai salah satu sumber

BAB I PENDAHULUAN. Global artinya seluas dunia (world wide), sedangkan prosesnya disebut

BAB I PENDAHULUAN. Untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dibutuhkan. pendidikan, karena pendidikan merupakan wahana untuk mengembangkan

RPP Theory A. Apakah RPP itu? Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa:

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran untuk peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. hlm E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Bandung: PT. Rosdakarya, 2010),

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATEMATIKA MODEL PROBLEM-BASED LEARNING UNTUK SMK PERKEBUNAN BERTEMAKAN KOPI DAN KAKAO. Randi Pratama Murtikusuma 6

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

RPP. Pengertian RPP. Komponen RPP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai

DRAFT JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT IPTEKS TEPAT GUNA BAGI MASYARAKAT (ITGbM)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah proses interaksi antara siswa dengan lingkungannya

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik agar. demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang

Jurnal Pendidikan Matematika & Matematika

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY POKOK BAHASAN SEGI EMPAT

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan agama adalah pendidikan yang memberikan pengetahuan dan

BAB V KAJIAN DAN SARAN. Penelitian & pengembangan ini bertujuan menghasilkan perangkat A. KEPRAKTISAN DAN KEEFEKTIVAN PERANGKAT PEMBELAJARAN

BAB II KAJIAN TEORETIS. 1. Model Pembelajaran Course Review Horay (CRH) a. Definisi Model Pembelajaran Course Review Horay (CRH)

Bintang Zaura 1 dan Sulastri 2. Dosen Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unsyiah 2 Guru SMP Negeri 1 Labuhanhaji Aceh Selatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

tanya jawab, pemberian tugas, atau diskusi kelompok) dan kemudian siswa merespon/memberi tanggapan terhadap stimulus tersebut. Pembelajaran harus

Fatma Kumala 1, Sehatta Saragih 2, Nahor Murani Hutapea 3 No. Hp.

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan Van den Akker (1999:3-5) tujuan penelitian pengembangan bisa

Saintifik pada materi himpunan kelas VII Semester Ganjil MTs GUPPI Sumberejo Tahun Pelajaran ?

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD 6

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) diajarkan bukan hanya untuk mengetahui dan

MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI KOMBINASI MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER DENGAN COURSE REVIEW HORAY

BAB III METODE PENELITIAN

Ellan 1, Hobri 2, Nurcholif 3

Pengembangan Modul Fisika pada Pokok Bahasan Listrik Dinamis dengan Menggunakan Model Discovery Learning di SMAN 5 Banjarmasin

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya meningkatan mutu pendidikan pemerintah. mengeluarkan berbagai kebijakan. Salah satu kebijakannya adalah mengganti

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS REALISTIK PADA MATERI SEGI EMPAT

BAB I PENDAHULUAN. atau bukti-bukti baru dalam lapangan pendidikan dan menguji fakta-fakta lama,

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran matematika wajib diberikan kepada semua peserta didik mulai

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kualitas atau kemampuan guru. 1. Menurut kurikulum 2006 salah satu tujuan dari pembelajaran matematika di SD/

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipecahkan melalui prosedur yang benar. Proses berkaitan dengan

NASKAH PUBLIKASI PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI LUAR KELAS MATERI GEOMETRI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting dalam menunjang

BAB I PENDAHULUAN. kembangkan potensi Sumber Daya Manusia sehingga tercipta generasi yang siap

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dijenjang pendidikan formal mulai dari tingkat SD sampai pada tingkat SMA

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI BILANGAN BULAT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. aspek kurikulum, dan aspek belajar mengajar (Majid, 2014: 86). Dari pernyataan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan kurikulum

BAB I PENDAHULUAN. berlangsungnya proses pendidikan, mengembangkan kepribadian,

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA FISIKA BERORIENTASI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DI SMPN 13 BANJARMASIN

BAB III METODE PENELITIAN. karena peneliti ingin mengembangkan pembelajaran matematika berbasis

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting sebagai sarana yang tepat untuk

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VIII SMP

JURNAL RISET FISIKA EDUKASI DAN SAINS PENGEMBANGAN HANDOUT FISIKA DASAR BERBASIS KONSTRUKTIVITAS PADA MATERI DINAMIKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA TIPE PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP OPERASI BENTUK ALJABAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran merupakan kegiatan yang melibatkan berbagai macam komponen, antara lain: siswa, guru, kurikulum, sarana dan prasarana pendidikan. Di sinilah peran seorang guru dalam proses pembelajaran merupakan salah satu komponen penting dalam menentukan keberhasilan dari pembelajaran itu sendiri. Guru dalam proses pembelajaran dihadapkan pada berbagai macam masalah antara lain, guru harus dapat memilih model, strategi, metode mengajar yang tepat agar siswa dapat menguasai dan memahami konsep materi dan keterampilan yang dibutuhkan dalam kehidupan 1. Pada dasarnya berbagai model pembelajaran dan strategi belajar yang telah dikembangkan dan diterapkan oleh guru memiliki tujuan yang hampir sama yaitu diharapkan dapat memotivasi siswa untuk meningkatkan prestasi belajarnya. Baik tidaknya model pembelajaran dan strategi yang digunakan oleh siswa dalam belajar ditentukan oleh kreativitas guru dalam menciptakan interaksi antara guru dengan siswa. Karena guru merupakan personal yang menduduki posisi strategis dalam rangka pengembangan sumber daya manusia dan dituntut untuk terus mengikuti perkembangan konsep-konsep baru dalam pembelajaran. Selain itu, diperlukan suatu perangkat pembelajaran baru yang efektif dan dapat mendukung semua aspek dalam kegiatan pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Buku Siswa, Lembar Kerja Siswa (LKS), silabus, modul merupakan sesuatu yang sangat penting yang harus dibuat serta harus diperhatikan karena perangkat pembelajaran berperan penting untuk kesuksesan proses pembelajaran. Setiap guru pada satuan 1 Oumar Hamalik, Metode Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar (Bandung: Tarsito, 1998), 21. 1

2 pendidikan berkewajiban menyusun perangkat pembelajaran secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis siswa 2. Penyusunan perangkat-perangkat pembelajaran tersebut hendaknya menggunakan model pembelajaran yang efektif. Penggunaan model yang tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran akan menjadi kendala dalam mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Salah satu model pembelajaran yang dinilai efektif dapat meningkatkan aktivitas siswa, kemampuan bekerja sama antar siswa, serta prestasi belajar siswa adalah model pembelajaran kooperatif. Sebagaimana yang dikutip oleh Sanjaya, bahwa Slavin (1995) telah melakukan penelitian tentang model pembelajaran kooperatif. Slavin mengemukakan bahwa penggunaan pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi belajar siswa sekaligus dapat meningkatkan kemampuan hubungan sosial, menumbuhkan sikap menerima kekurangan diri sendiri dan orang lain serta dapat meningkatkan harga diri. Selain itu pembelajaran model ini dapat merea lisasikan kebutuhan siswa dalam belajar berpikir, memecahkan masalah dan mengintegrasikan pengetahuan dengan keterampilan 3. Jenis dari model pembelajaran kooperatif ini sangat banyak dan salah satunya adalah model pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay. Model pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay adalah suatu model pembelajaran yang didalamnya terdapat metode pengujian pemahaman menggunakan kotak yang diisi dengan nomor untuk menuliskan jawabannya, yang paling dulu mendapatkan tanda benar vertikal, horisontal, atau diagonal langsung berteriak horay 4. Dalam aplikasinya, model pembelajaran 2 Depdiknas, Standarisasi Sekolah Dasar dan Menengah, 2007 3 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana Prenada Media, 2006), 240. 4 Nur Imran, Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Course Review Horay, diakses dari http://pasca.undiksha.ac.id/e-journal/index.php/jurnal_ipa/article/download/444, pada tanggal 21 Maret 2015.

3 kooperatif tipe Course Review Horay tidak hanya menginginkan siswa untuk belajar keterampilan dan isi akademik. Course Review Horay sebagai salah satu proses learning to know, learning to do, learning to be and learning to live together untuk mendorong terciptanya kebermaknaan belajar bagi siswa 5. Learning to know (belajar untuk tahu), artinya siswa diharapkan dapat memahami secara bermakna mengenai fakta, konsep, teori dan model dalam proses pembelajaran. Learning to do (belajar untuk melakukan), artinya siswa memiliki keterampilan dan dapat melaksanakan proses pembelajaran untuk memacu peningkatan perkembangan intelektualnya. Learning to be (belajar untuk menjadi diri sendiri/mengembangkan diri), artinya siswa dapat menghargai atau mempunyai apresiasi terhadap nilai-nilai dalam proses pembelajaran yang ditunjukkan dengan sikap senang belajar, bekerja keras, ulet, sabar, disiplin, jujur, serta mempunyai motif berprestasi yang tinggi dan percaya diri. Learning to live together (belajar untuk hidup bersama/bekerja sama), artinya siswa dapat berkomunikasi, bekerja sama, dan belajar mengemukakan pendapat dalam proses pembelajaran. Course Review Horay juga merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang bersifat menyenangkan dan meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami konsep secara mudah, berkompetisi secara positif dalam pembelajaran dan mengubah suasana pembelajaran di dalam kelas menjadi lebih menyenangkan, sehingga siswa merasa lebih tertarik dalam belajar matematika. Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika dengan Model Kooperatif Tipe Course Review Horay pada Materi Relasi dan Fungsi. 5 Agus Suprijono, Cooperative Learning Course Review Horay (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1989), 34.

4 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan di atas, disusun pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana proses pengembangan perangkat pembelajaran Horay pada materi relasi dan fungsi? 2. Bagaimana kevalidan perangkat pembelajaran matematika dengan model kooperatif tipe Course Review Horay pada materi relasi dan fungsi? 3. Bagaimana kepraktisan perangkat pembelajaran Horay pada materi relasi dan fungsi? 4. Bagaimana keefektifan penerapan pembelajaran Horay pada materi relasi dan fungsi? Keefektifan hasil penerapan perangkat pembelajaran Horay pada materi relasi dan fungsi dapat diketahui dari pertanyaan sebagai berikut: a. Bagaimana aktivitas siswa selama berlangsungnya pembelajaran dengan model kooperatif tipe Course Review Horay pada materi relasi dan fungsi? b. Bagaimana keterlaksanaan sintaks pembelajaran selama berlangsungnya pembelajaran dengan model kooperatif tipe Course Review Horay pada materi relasi dan fungsi? c. Bagaimana hasil belajar siswa setelah proses pembelajaran dengan model kooperatif tipe Course Review Horay pada materi relasi dan fungsi? d. Bagaimana respon siswa terhadap pembelajaran dengan model kooperatif tipe Course Review Horay pada materi relasi dan fungsi?

5 C. Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mendeskripsikan proses pengembangan perangkat pembelajaran matematika dengan model kooperatif tipe Course Review Horay pada materi relasi dan fungsi. 2. Untuk mengetahui kevalidan perangkat pembelajaran Horay pada materi relasi dan fungsi. 3. Untuk mengetahui kepraktisan perangkat pembelajaran Horay pada materi relasi dan fungsi. 4. Untuk mengetahui keefektifan penerapan pembelajaran Horay pada materi relasi dan fungsi. Keefektifan penerapan pembelajaran matematika dengan model kooperatif tipe Course Review Horay pada materi relasi dan fungsi dapat diketahui dari pernyataan sebagai berikut: a. Untuk mengetahui aktivitas siswa selama berlangsungnya pembelajaran dengan model kooperatif tipe Course Review Horay pada materi relasi dan fungsi. b. Untuk mengetahui keterlaksanaan sintaks pembelajaran selama berlangsungnya pembelajaran dengan model kooperatif tipe Course Review Horay pada materi relasi dan fungsi. c. Untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah proses pembelajaran dengan model kooperatif tipe Course Review Horay pada materi relasi dan fungsi. d. Untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran dengan model kooperatif tipe Course Review Horay pada materi relasi dan fungsi.

6 D. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Siswa Dapat digunakan sebagai sarana yang dapat membantu siswa dalam memahami materi, khususnya bagi siswa yang menjadi subjek uji coba, siswa mendapat pengalaman belajar hasil dengan model kooperatif tipe Course Review Horay. 2. Bagi Guru Dapat dijadikan alternatif dalam memilih pembelajaran matematika dengan model kooperatif t ipe Course Review Horay yang nantinya dapat diterapkan dalam pembelajaran di kelas dan dapat dijadikan sebagai referensi atau masukan bagi guru. 3. Bagi Peneliti Lain a. Dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman baru dalam mengembangkan pembelajaran matematika dengan model kooperatif tipe Course Review Horay, sehingga dapat diterapkan dalam proses pembelajaran selanjutnya. b. Dapat melakukan pengembangan pembelajaran matematika dengan model kooperatif tipe Course Review Horay pada pokok bahasan yang lain. 4. Bagi Peneliti Dapat menambah wawasan peneliti mengenai pembelajaran matematika dengan model kooperatif tipe Course Review Horay pada materi relasi dan fungsi.

7 E. Definisi Operasional Agar tidak terjadi salah pengertian terhadap makna variabel dalam penelitian, maka berikut diberikan definisi yang terdapat dalam penyusunan penelitian ini: 1. Perangkat pembelajaran adalah sejumlah bahan, alat, media, petunjuk dan pedoman yang digunakan oleh guru dalam melakukan kegiatan pengajaran sehingga siswa dapat belajar. 2. Pengembangan perangkat pembelajaran adalah suatu proses untuk memperoleh perangkat pembelajaran matematika yang memungkinkan guru dan siswa melakukan proses pembelajaran. 3. Proses pengembangkan perangkat pembelajaran Horay adalah proses pembuatan perangkat pembelajaran matematika yang menggunakan model pengembangan Plomp yang terdiri dari tiga fase pengembangan. Ketiga fase tersebut adalah yaitu fase investigasi awal (Preliminary Investigation), fase pembuatan prototipe (Prototyping Phase), dan fase penilaian (Assessment Phase). Adapun perangkat pembelajaran yang dikembangkan meliputi: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Buku Siswa, Lembar Kerja Siswa dan Soal Kotak Horay. 4. Model pembelajaran kooperatif adalah strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda, setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran. 5. Course Review Horay adalah suatu model pembelajaran kooperatif yang didalamnya terdapat metode pengujian pemahaman menggunakan kotak yang diisi dengan nomor untuk menuliskan jawabannya, yang paling dulu mendapatkan tanda benar vertikal, horisontal, atau diagonal langsung berteriak horay. 6. Soal Kotak Horay adalah suatu kotak yang berisi soal yang disusun oleh peneliti dan diberikan kepada siswa uji coba untuk meningkatkan pemahaman konsep dan motivasi belajar siswa.

8 7. Perangkat pembelajaran matematika dengan model kooperatif tipe Course Review Horay dikatakan valid jika memenuhi validitas isi dan validitas konstruk. Adapun validitas isi ditentukan adanya sinkronisasi antara pengembangan perangkat pembelajaran dengan model pengembangan yang digunakan. Sedangkan validitas konstruk ditentukan dari hasil penelitian perangkat pembelajaran melalui pengisian lembar validasi yang dilakukan oleh para validator. 8. Pembelajaran matematika dengan model kooperatif tipe Course Review Horay dikatakan praktis jika para ahli menyatakan dapat digunakan tanpa atau sedikit revisi. 9. Perangkat pembelajaran matematika dengan model kooperatif tipe Course Review Horay dikatakan efektif jika pembelajaran dengan menggunakan perangkat yang dikembangkan mencapai indikator-indikator efektivitas pembelajaran. Adapun indikator-indikator efektivitas pembelajaran dalam penelitian ini meliputi: a. Aktivitas siswa adalah segala kegiatan atau perilaku yang dilakukan oleh siswa selama pembelajaran matematika dengan model kooperatif tipe Course Review Horay. b. Keterlaksanaan sintaks pembelajaran adalah langkahlangkah yang dilakukan dalam pembelajaran matematika dengan model kooperatif tipe Course Review Horay. c. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar matematika dengan model kooperatif tipe Course Review Horay. d. Respon Siswa adalah tanggapan siswa terhadap pembelajaran matematika dengan model kooperatif tipe Course Review Horay dalam proses pembelajaran yang diukur dengan menggunakan angket.

9 F. Batasan Penelitian Perangkat pembelajaran yang dike mbangkan dalam penyusunan penelitian ini hanya sebatas pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Buku Siswa, Lembar Kerja Siswa (LKS) dan Soal Kotak Horay pada materi relasi dan fungsi. Uji coba yang dilakukan hanya terbatas di satu kelas yaitu di kelas VIII-H SMP Negeri 2 Menganti. G. Sistematika Penelitian Sistematika pembahasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Bab 1: Pendahuluan berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, batasan penelitian dan sistematika penelitian. Bab 2: Kajian teori berisi tentang definisi pembelajaran matematika, model pembelajaran kooperatif, Course Review Horay, perangkat pembelajaran dengan model kooperatif tipe Course Review Horay, kriteria kelayakan perangkat pembelajaran, kriteria perangkat pembelajaran dengan model kooperatif tipe Course Review Horay, model pengembangan perangkat pembelajaran, materi pembelajaran relasi dan fungsi. Bab 3: Metode penelitian berisi tentang jenis penelitian, waktu dan tempat penelitian, populasi dan sampel penelitian, rancangan penelitian, prosedur penelitian, model pengembangan perangkat pembelajaran, instrumen penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data. Bab 4: Hasil dan pembahasan berisi tentang analisis data dan pembahasan. Bab 5: Simpulan dan saran.