IMPLIKASI HUKUM BERLAKUNYA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN TERHADAP NOTARIS DALAM PASAR MODAL TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Magister Program Magister Kenotariatan Oleh: TITIS WELINGSARI NIM : S351208044 PROGRAM MAGISTER KENOTARIATAN FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016
IMPLIKASI HUKUM BERLAKUNYA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN TERHADAP NOTARIS DALAM PASAR MODAL DISUSUN OLEH: TITIS WELINGSARI NIM : S351208044 Telah disetujui oleh Tim Pembimbing: Dewan Pembimbing Jabatan Nama Tanda Tangan Tanggal 1. Pembimbing 1 Prof. Dr. Adi Sulistiyono, S.H., M.H. NIP. 196302091988031003. Mengetahui : Ketua Program Magister Kenotariatan Burhanudin Harahap, S.H., M.H., MSI., Ph.D NIP. 1960071619850031004 ii
IMPLIKASI HUKUM BERLAKUNYA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN TERHADAP NOTARIS DALAM PASAR MODAL DISUSUN OLEH : TITIS WELINGSARI S351208044 Telah disetujui Tim Penguji : Jabatan Nama Tanda Tangan Tanggal 1 Ketua Tim Ujian Tesis Burhanudin H. S.H., MH., MSI., Ph.D NIP.19600716 198503 1 004 2 Sekretaris Tim Ujian Tesis Prof. Dr. Adi Sulistiyono, S.H., M.H. NIP. 196302091988031003 3 Penguji Pembanding Dr. Yudho Taruno, S.H., M.H. NIP. 1977010742005011001 Internal 4 Penguji Pembanding Eksternal Dr. M. Irnawan Darori, S.H., M.M. Direktur Program Pascasarjana Mengetahui Ketua Program Magister Kenotariatan Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd NIP.19600727 198702 1 001 Burhanudin H. SH., MH., MSI., Ph.D NIP.19600716 198503 1 004 iii
PERNYATAAN NAMA : TITIS WELINGSARI NIM : S351208044 Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang berjudul IMPLIKASI HUKUM BERLAKUNYA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN TERHADAP NOTARIS DALAM PASAR MODAL adalah benar-benar karya saya sendiri. Hal yang bukan karya saya, dalam tesis tersebut diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka. Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya tersebut diatas tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik, yang berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya peroleh dari tesis tersebut. Surakarta, Desember 2016 Yang membuat pernyataan, Titis Welingsari iv
MOTTO You ve gotta dance like there s nobody watching, love like you ll never be hurt, sing like there s nobody listening, and live like it s heaven on earth (William W. Purkey) Kadang-kadang pilihan yang terbaik adalah menerima (Dewi Lestari) Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua. (Aristoteles) PERSEMBAHAN Karya sederhana ini Penulis persembahkan kepada : 1. Kedua orang tua tercinta yang telah memberikan seluruh cinta, perhatian dan kasihnya kepada Penulis. 2. Adik-adik tersayang dan keponakanku yang telah memberikan warna dalam hidupku. 3. Seluruh teman dan sahabat Penulis dimanapun mereka berada yang selalu memberikan semangat, dukungan, dan kekuatan. 4. Almamaterku. v
KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis panjatkan kepada Allah SWT dan junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang telah melimpahkan rahmat, karunia, berkah, serta hidayah-nya sehingga penulis memperoleh kemudahan, kelancaran, dan kekuatan dalam menyelesaikan tesis yang berjudul IMPLIKASI HUKUM BERLAKUNYA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN TERHADAP NOTARIS DALAM PASAR MODAL. Pengambilan judul tersebut dilatarbelakangi oleh adanya ketentuan mengenai pengenaan pungutan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terhadap profesi penunjang pasar modal, salah satunya adalah notaris. Dalam menyelesaikan penulisan tesis ini banyak pihak yang berperan besar untuk memberikan berbagai bantuan, oleh karena itu perkenankanlah Penulis untuk mengucapkan terimakasih kepada. 1. Bapak Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S,, selaku Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Bapak Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd, selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Bapak Prof. Dr. Supanto, S.H, M.Hum, selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memperkenankan penulis untuk menyelesaikan studi di program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta. 4. Bapak Burhanudin Harahap, SH.,MH.,MSI.,Ph.D, selaku Ketua Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah bersedia memberikan ijin penelitian. 5. Bapak Prof. Dr. Adi Sulistiyono, SH. MH selaku pembimbing I yang telah bersedia memberikan waktu, dukungan, bimbingan, serta doa dalam menyusun tesis ini. 6. Bapak M.J. Widijatmoko, S.H., yang telah memberikan ilmu, pengarahan, serta pengetahuan kepada Penulis menyusun tesis ini. vi
7. Bapak Dradjad Uripno, S.H., selaku praktisi dalam seminar hasil penelitian tesis yang telah bersedia memberikan berbagai masukan dan pengarahan yang membangun demi kesempurnaan tesis ini. 8. Segenap dosen pengajar Program Studi Kenotariatan Ilmu Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta. 9. Karyawan dan staff Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah membantu kelancaran perkuliahan. 10. Kedua orang tua dan adik-adik Penulis yang telah memberikan doa restunya sehingga penulis mendapatkan kemudahan dan kelancaran dalam menyelesaikan studinya di Program Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta. 11. Teman-teman Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta Angkatan Tahun 2012 kelas A dan B yang selalu memberikan dukungan dan doa dalam menyelesaikan tesis ini. 12. Teman-teman dan sahabat-sahabat Penulis yang selalu memberikan dukungan dan semangat kepada Penulis dalam menyelesaikan tesis ini. 13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang selalu memberikan kontribusi kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tesis ini masih jauh dari sempurna baik dari segi substansi maupun teknik penulisan, oleh karena itu kritik dan saran dari berbagai pihak sangat Penulis harapkan demi penyempurnaan penulisan hukum selanjutnya. Semoga tesis ini memberikan manfaat bagi semua pihak, baik akademisi maupun masyarakat umum. Surakarta, Desember 2016 Penulis Titis Welingsari vii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN PERNYATAAN... iv HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi ABSTRAK... xii ABSTRACT... xiii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Perumusan Masalah... 8 C. Tujuan Penelitian... 8 D. Manfaat Penelitian... 9 BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori... 11 1. Tinjauan Umum Tentang Notaris... 11 a. Pengertian Notaris... 11 b. Kewenangan Notaris... 14 c. Notaris Sebagai Penunjang Pasar Modal... 18 2. Tinjauan Umum Tentang Pasar Modal... 20 a. Pengertian Pasar Modal... 20 b. Sejarah dan Perkembangan Pasar Modal Di Indonesia... 21 c. Fungsi dan Peran Pasar Modal... 23 3. Tinjauan Umum Tentang Otoritas Jasa Keuangan (OJK)... 29 a. Pengertian OJK... 29 b. Tugas, Fungsi, dan Wewenang OJK... 33 viii
4. Tinjauan Umum Tentang Jasa Keuangan... 36 a. Definisi Jasa Keuangan... 36 b. Lembaga Jasa Keuangan Di Indonesia... 37 5. Tinjauan Umum Tentang Pungutan... 42 a. Definisi Pungutan... 42 b. Jenis Pungutan Yang Dilakukan Pemerintah... 42 c. Pungutan Oleh OJK Terhadap Notaris Pasar Modal... 46 6. Tinjauan Umum Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan... 49 7. Tinjauan Umum Tentang Teori Kepastian Hukum... 53 a. Pengertian dan Tujuan Hukum... 53 b. Teori Kepastian Hukum... 54 B. Penelitian Yang Relevan... 58 C. Kerangka Berpikir... 62 BAB III METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian... 64 2. Sifat Penelitian... 64 3. Pendekatan Penelitian... 64 4. Jenis Data Penelitian... 65 5. Teknik Pengumpulan Data... 68 6. Teknik Analisis Data... 68 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pertimbangan Pemerintah Mengatur Pungutan Oleh OJK... 69 B. Implikasi Hukum Berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2014 Tentang Pungutan Oleh Otoritas Jasa Keuangan Terhadap Notaris Dalam Pasar Modal... 81 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan... 97 B. Implikasi... 99 C. Saran... 99 DAFTAR PUSTAKA... 100 ix
DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dengan penelitian yang sekarang 58 x
DAFTAR GAMBAR Gambar 1 : Kerangka Pemikiran. 62 xi
ABSTRAK Titis Welingsari. S351208044. Implikasi Hukum Berlakunya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2014 Tentang Pungutan Oleh Otoritas Jasa Keuangan Terhadap Notaris Dalam Pasar Modal. Program Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret. Penelitian ini mengkaji mengenai bagaimana implikasi hukum berlakunya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2014 tentang Pungutan Oleh Otoritas Jasa Keuangan (untuk selanjutnya disebut PP Pungutan OJK ) terhadap notaris dalam pasar modal. Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif dengan pendekatan perundang-undangan. Jenis data yang digunakan yaitu data sekunder dengan menggunakan teknik pengumpulan data melalui studi dokumen, selanjutnya dianalisis dengan metode deduktif. Dari hasil penelitian diketahui bahwa terhadap PP Pungutan OJK tersebut mendapat reaksi berupa penolakan dari para profesi penunjang pasar modal. Organisasi profesi dari para profesi penunjang pasar modal kemudian mengajukan permohonan keberatan hak uji materiil atas PP Pungutan OJK tersebut ke Mahkamah Agung dan oleh Mahkamah Agung permohonan keberatan hak uji materiil tersebut tidak dapat diterima berdasarkan Putusan Mahkamah Agung Nomor 68 P/HUM/2014. Meskipun pungutan oleh OJK sebagaimana terdapat dalam PP Pungutan OJK tersebut mendapat pertentangan dari profesi penunjang pasar modal dan berbagai upaya hukum yang dilakukan untuk membatalkan ketentuan mengenai pungutan OJK, PP Pungutan OJK itu sendiri telah diundangkan pada tanggal 12 Februari 2014 dan telah diumumkan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 33. Dengan telah diundangkannya dan diumumkannya PP Pungutan OJK tersebut ke dalam Lembaran Negara, maka dengan demikian PP Pungutan OJK telah mempunyai kekuatan mengikat. Apabila suatu peraturan perundangundangan telah mempunyai kekuatan mengikat, maka hal tersebut berarti bahwa setiap orang wajib untuk mematuhinya. Dalam hal pungutan tersebut tidak dibayarkan maka notaris akan mendapat sanksi dari OJK dan saat ini pelaksanaan untuk menerapkan sanksi tersebut sudah mulai dijalankan oleh OJK yaitu dengan mengirimkan surat teguran kepada pihak yang belum atau tidak melakukan pembayaran pungutan kepada OJK. Kata Kunci : Implikasi hukum, pungutan OJK, notaris xii
ABSTRACT Titis Welingsari. S351208044. Legal Implication of the Enactment of the Government Regulation of the Republic of Indonesia Number 11 Year 2014 Concerning the Financial Services Authority Levies upon the Notary In The Capital Market. Notary Master Program, Law Faculty Sebelas Maret University. This research studies on how the legal implication of the enactment of the Government Regulation of the Republic of Indonesia Number 11 Year 2014 concerning The Financial Services Authority Levies (hereinafter referred called PP Pungutan OJK ) upon the capital market notary. This research is a normative legal research with statutory legal approach. The data of research consisted of secondary data by using data collection technique through the study of the document, and analyzed with a deductive method. The result of research revealed that PP Pungutan OJK had a reaction in the form of denial of the capital market supporting professionals. The associations of the capital market supporting professionals applied for the objection of the judicial review right on the PP Pungutan OJK to the Supreme Court and Supreme Court decided that such petition is inadmissible by the Supreme Court Verdict Number 68 P/HUM/2014. Despite the levies by the OJK as stated in PP Pungutan OJK gets contradiction of the capital market supporting professionals and various legal actions are being made to withdraw the provision on charges by the OJK, PP Pungutan OJK itself has been enacted on February 12 th, 2014 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia Year 2014 Number 33. With the enactment and publication of the PP Pungutan OJK in the State Gazette, thus the PP Pungutan OJK has come into binding force. Once a law and regulation has the binding force, then it means that everyone is obliged to obey. In the event that such levies are not paid, the notary will receive sanction from the OJK and the current implementation to implement such sanction have started to run by the OJK by sending a warning letter to those who have not or do not make any payments upon the OJK levies. Keywords: Legal implication, Financial Services Authority levies, notary xiii