BAB I PENDAHULUAN. Teripang atau timun laut (Sea Cucumber) termasuk dalam filum

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. besar, salah satunya adalah teripang. Di Indonesia teripang (Sea cucumber)

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan tanaman obat dan rempah telah berlangsung sangat lama

Lampiran 1. Identifikasi sampel

BAB I PENDAHULUAN. Obat tradisional telah dikenal dan banyak digunakan secara turun. temurun oleh masyarakat. Penggunaan obat tradisional dalam upaya

BAB I PENDAHULUAN. Holothuroidea merupakan salah satu kelompok hewan yang berduri atau

BAB I PENDAHULUAN. mengidap penyakit ini, baik kaya, miskin, muda, ataupun tua (Hembing, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. Keanekaragaman hayati (mega-biodiversity) yang dimiliki perairan

BAB I PENDAHULUAN. tanaman sebagai upaya penyembuhan jauh sebelum obat-obatan modern yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Teripang atau timun laut (Sea Cucumber) termasuk dalam filum

Lampiran 2. Gambar Hasil Makroskopik. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Mutagen (mutagene) adalah bahan yang dapat menginduksi. deoxyribonucleic acid (DNA) menjadi mutasi. Adapun yang dimaksud dengan

Lampiran 1. Hasil identifikasi teripang

Lampiran 1 Rekomendasi persetujuan etik penelitian kesehatan

ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi adalah salah satu penyakit pembunuh diam-diam (silent killer)

BAB I PENDAHULUAN. Asam urat merupakan senyawa kimia hasil akhir dari metabolisme nucleic

Lampiran 1. Hasil identifikasi tanaman

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN MOTTO... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN DEKLARASI... KATA PENGANTAR...

penglihatan (Sutedjo, 2010). Penyakit ini juga dapat memberikan komplikasi yang mematikan, seperti serangan jantung, stroke, kegagalan ginjal,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. faktor seperti radiasi, senyawa kimia tertentu, dan virus. Faktor-faktor

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. oleh dokter gigi untuk menghilangkan gigi dari dalam soketnya dan menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara dengan kekayaan hayati terbesar di

BAB I PENDAHULUAN. DM tipe 1 (kurangnya sekresi insulin) dan tipe 2 (gabungan antara resistensi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, berbagai macam penyakit degeneratif semakin berkembang pesat dikalangan masyarakat.

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN

Lampiran 1. Identifikasi sampel

BAB I PENDAHULUAN. keempat tertinggi setelah Cina (RRC), India, dan Amerika Serikat (Siahaan,

I. Pengantar. A. Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN. pembuluh darah, trombosit dan faktor pembekuan darah (Dewoto, 2007). dengan demikian dapat menghentikan perdarahan (Tan, 2007).

HASIL PENELITIAN Penentuan waktu hewan coba mencapai DM setelah induksi STZ. Kriteria hewan coba mencapai DM adalah apabila kadar GDS 200

BAB I PENDAHULUAN. Keseimbangan dalam fisiologi sangat penting bagi semua mekanisme

KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN TERIPANG (Holothuriodea) SERTA POTENSINYA DI PULAU KOTOK BESAR, TAMAN NASIONAL LAUT KEPULAUAN SERIBU (TNKpS)

BAB I PENDAHULUAN. mellitus meluas pada suatu kumpulan aspek gejala yang timbul pada seseorang

BAB I PENDAHULUAN. Obat-obat modern walaupun telah mendominasi dalam pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. progresif, ditandai dengan kenaikan kadar gula darah (hiperglikemia) terus

BAB I PENDAHULUAN. Patah tulang (Euphorbia tirucalli L.) adalah salah satu jenis tanaman

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Ekstraksi dan Penapisan Fitokimia

1. PENDAHULUAN. Pegagan (Centella asiatica) adalah salah satu tumbuhan herbal yang dapat tumbuh

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. supaya tidak terserang oleh penyakit (Baratawidjaja, 2000). keganasan terutama yang melibatkan sistem limfatik (Widianto, 1987).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. penghilangan gigi dari soketnya (Wray dkk, 2003). Pencabutan gigi dilakukan

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK HERBA PLETEKAN (Ruellia tuberosa L.) TERHADAP JUMLAH SEL OSTEOKLAS TULANG ALVEOLAR TIKUS DIABETES AKIBAT INDUKSI ALOKSAN

KARAKTERISASI SIMPLISIA DAN UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASIEKSTRAK ETANOL TERIPANG

BAB I PENDAHULUAN. bijinya untuk asma, bronkitis, kusta, tuberkulosis, luka, sakit perut, diare, disentri,

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup serta perbedaan-perbedaannya. Allah SWT menerangkan. dirasakan, dan dipikirkan oleh manusia. 1

Oleh : Tanti Azizah Sujono Hidayah Karuniawati Agustin Cahyaningrum

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ketidakmampuan sel tubuh yang memiliki reseptor insulin untuk mengoksidasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. isolasi dari Streptomycespeucetius var. caesius. Doksorubisin telah digunakan

BAB I PENDAHULUAN. penting salah satunya adalah teripang yang dikenal dengan nama lain teat fish, sea

Lampiran 1. Identifikasi tumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Secara global, prevalensi penderita diabetes melitus di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari kolesterol total, trigliserida (TG), Low Density Lipoprotein (LDL) dan

DAFTAR ISI. HALAMAN SAMPUL DEPAN... i. HALAMAN JUDUL...ii. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iii. HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... iv

BAB I PENDAHULUAN. tumbuhan, hewan, mineral, sediaan sarian (galenika) atau campuran dari bahanbahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. menurut World Health Organization (WHO), sekitar 65% dari penduduk negara

BAB IV PROSEDUR KERJA

Efek Ekstrak Etanol Biji Rambutan (Nephelium Lappaceum L.) dalam Menurunkan Kadar Glukosa Darah Puasa Mencit Model Diabet

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi minuman ini. Secara nasional, prevalensi penduduk laki-laki yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang terdiri dari pulau-pulau besar dan kecil

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Pengobatan dan pendayagunaan obat tradisional merupakan program pelayanan

Lampiran 1. Hasil identifikasi daun poguntano (Picria fel-terrae Lour.)

BAB I PENDAHULUAN. (Cyclea barbata Meer), cincau hitam (Mesona palustris), cincau minyak

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada abad ke-21, Diabetes Melitus menjadi salah satu ancaman utama bagi

Lampiran 1. Tabel konversi dosis hewan percobaan dengan manusia. (Laurence, Kucing 1,5 kg. Kelin ci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Adella Anfidina Putri, 2013

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - Juli 2015 di Laboratorium Zoologi

Suharmiati Betty Roosihermiatie Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Jl. Indrapura 17 Surabaya

Berdasarkan data yang diterbitkan dalam jurnal Diabetes Care oleh

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang optimal dan untuk mengatasi berbagai penyakit secara alami.

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

LAMPIRAN Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada dasarnya penyakit dibagi menjadi dua bagian yaitu penyakit

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan kadar glukosa dalam darah. Pengobatan diabetes melitus dapat

I. PENDAHULUAN. terutama di masyarakat kota-kota besar di Indonesia menjadi penyebab

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia telah menggunakan tumbuhan obat atau bahan

BAB I PENDAHULUAN. terutama di masyarakat kota-kota besar di Indonesia menjadi penyebab

BAB I PENDAHULUAN. dibuktikan manfaatnya (Sudewo, 2004; Tjokronegoro, 1992). zingiberaceae, yaitu Curcuma mangga (Temu Mangga). Senyawa fenolik pada

I. PENDAHULUAN. sea cucumber. Harga di pasaran internasional mencapai Rp sampai

setelah India, China, Amerika Serikat. Tercatat pada tahun 2000 jumlah penderita Diabetes Melitus di Indonesia mencapai 8,4 juta.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Bab IV Hasil dan Pembahasan

PEMANFAATAN JENIS POHON. (Avicennia spp.) SEBAGAI BAHAN

BAB I PENDAHULUAN. benda tajam ataupun tumpul yang bisa juga disebabkan oleh zat kimia, perubahan

Lampiran 1. Surat Ethical Clearance

Lampiran 1. Hasil Determinasi Kulit Kayu Manis ((Cinnamomum burmannii Nees & T.Nees)) Blume

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Diabetes mellitus merupakan gangguan metabolik kronik yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Diuretik adalah zat yang dapat memperbanyak pengeluaran kemih, bekerja

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Penelitian

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teripang atau timun laut (Sea Cucumber) termasuk dalam filum Echinodermata yang merupakan salah satu biota laut yang banyak ditemukan di perairan Indonesia, sebab secara geografis perairan Indonesia terletak di antara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia merupakan habitat terbaik untuk hewan teripang (Conand dan Byrne, 1993). Teripang adalah hewan tidak bertulang dengan tubuh berbentuk silinder memanjang dengan mulut dan anus terletak di ujung poros berlawanan yaitu mulut di anterior dan anus di posterior, di sekitar mulut teripang terdapat tentakel yang digunakan sebagai penangkap makanan (Wibowo, et al., 1997). Pada tahun 2004, Indonesia mengekspor teripang ke Malaysia dan juga ke Cina untuk memenuhi 37% kebutuhan teripang di sana. Hal ini dikarenakan potensi teripang yang sangat memungkinkan untuk dikembangkan sebagai produk makanan kesehatan yang mengandung kandungan protein dan kolagen yang sangat tinggi. Selain itu, penggunaan teripang sudah dikenal sejak 300 tahun lalu pada masyarakat pulau Langkawi di Semenanjung Malaya digunakan sebagai antiseptik tradisional. Biasanya air sari teripang diminumkan kepada wanita sehabis melahirkan untuk menghentikan pendarahan dan mempercepat proses penyembuhan luka khitan pada anak laki-laki masyarakat tersebut (Karnila, 2011). 1

Daerah Sulawesi Selatan (Makassar) yang merupakan salah satu penghasil dan pengekspor teripang utama di Indonesia. Macam-macam teripang yang terdapat di Makassar adalah Actinopyga echinites, Actinopyga mauritiana, Bohadschia argus, Holothuria scabra, Stichopus hermanni, Thelenota ananas dan Pearsonothuria graeffei. Penggunaan teripang di Indonesia adalah untuk komoditi ekspor sub sektor perikanan yang cukup potensial dan bahan pangan oleh masyarakat setempat. Padahal, teripang tidak semata-mata untuk bahan makanan tetapi telah diteliti memiliki aktifitas farmakologi yang digunakan untuk pengobatan. Salah satu teripang yang memiliki manfaat untuk pengobatan adalah Pearsonothuria graeffei (Lovatelli, et al., 2004). Pearsonothuria graeffei atau disebut juga teripang bintik hitam yang dibudidayakan di Sulawesi Selatan (Makassar) berkhasiat sebagai antikanker karena memiliki kandungan glikosida triterpene sulfat yaitu holothurin A (HA) dan 24-dehydroechinoside A (DHEA). Selain HA dan DHEA, kandungan lain dari teripang ini yaitu triterpenoid saponin, glikolipid, dan kondroitin sulfat (Bordbar, et al., 2011). Menurut penelitian, senyawa triterpenoid saponin memiliki efek hipoglikemik (Burdi, et al., 2014) serta saponin yang mampu mencegah komplikasi diabetes (Elekofehintini, et al., 2013). Hal ini diperkuat dengan penelitian yang menyatakan bahwa pemberian serbuk teripang (Stichopus variegatus) dapat menurunkan kadar glukosa darah dari tikus putih jantan yang telah diinduksi aloksan (Fitriah, et al., 2013). Berdasarkan uraian-uraian di atas, peneliti tertarik untuk menguji pengaruh ekstrak etanol dari teripang Pearsonothuria graeffei terhadap penurunan kadar glukosa darah mencit dengan metode induksi aloksan. 2

1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka perumusan masalah dari penelitian ini adalah: a. apakah karakteristik simplisia teripang Pearsonothuria graeffei (Semper, 1868) yang diteliti memenuhi persyaratan mutu simplisia secara umum? b. apakah golongan senyawa kimia yang terkandung dari simplisia teripang Pearsonothuria graeffei (Semper, 1868)? c. apakah ekstrak etanol teripang Pearsonothuria graeffei (Semper, 1868) memberikan efek penurunan kadar glukosa darah mencit dengan menggunakan metode induksi aloksan? 1.3 Hipotesis Berdasarkan latar belakang di atas maka hipotesis dari penelitian ini adalah: a. karakteristik simplisia teripang Pearsonothuria graeffei (Semper, 1868) memenuhi persyaratan mutu simplisia secara umum. b. kandungan yang terdapat dalam simplisia etanol teripang Pearsonothuria graeffei (Semper,1868) adalah glikosida, saponin dan triterpenoid/steroid. c. ekstrak etanol teripang Pearsonothuria graeffei (Semper, 1868) memberikan efek penurunan kadar glukosa darah mencit dengan menggunakan metode induksi aloksan. 3

1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah: a. mengetahui karakteristik simplisia teripang Pearsonothuria graeffei (Semper, 1868) yang diteliti memenuhi persyaratan mutu simplisia secara umum. b. mengetahui golongan senyawa kimia yang terdapat dalam simplisia teripang Pearsonothuria graeffei (Semper, 1868). c. mengetahui efek ekstrak etanol teripang Pearsonothuria graeffei (Semper, 1868) secara ilmiah terhadap penurunan kadar glukosa darah mencit dengan menggunakan metode induksi aloksan. 1.5 Manfaat Penelitian Berdasarkan latar belakang di atas maka manfaat dari penelitian ini adalah: a. memberi informasi bagi masyarakat tentang manfaat dari teripang jenis Pearsonothuria graeffei (Semper, 1868). b. meningkatkan pemanfaatan biota laut terutama teripang. c. menambah inventaris obat yang berasal dari hewan. 4

1.6 Kerangka Pikir Penelitian Pada penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Sebagai variabel bebas yaitu suspensi Na-CMC dosis 1% BB, EET Pearsonothuria graeffei dosis 200, 400, 600 mg/kg BB, suspensi metformin 65 mg/kg BB, waktu pengamatan dan sebagai variabel terikat adalah penurunan kadar glukosa darah mencit seperti yang di tunjukkan pada Gambar 1.1. Variabel Bebas Variabel Terikat Parameter Kontrol Negatif Suspensi Na-CMC 1% BB EET 200 mg/kg BB EET 400 mg/kg BB EET 600 mg/kg BB Kontrol Positif Suspensi Metformin 65 mg/kg BB Waktu Pengamatan -Hari ke-3 -Hari ke-6 -Hari ke-9 -Hari ke-12 -Hari ke-15 Penurunan Kadar Glukosa Darah Mencit Kadar Glukosa Darah Mencit Gambar 1.1 Skema Kerangka Pikir Penelitian 5