Oleh: IDA NURAIDA Guru TK Budi Asih 12 Desa Leuwilaja Kecamatan Sindangwangi Kabupaten Majalengka

dokumen-dokumen yang mirip
Artikel Publikasi Ilmiah, Diajukan Sebagai salah satu persyaratan Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

JURNAL PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini.

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN BERMAIN STICK ANGKA

BAB I PENDAHULUAN. Masa kanak-kanak merupakan suatu masa keemasan (golden Age) dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Wiwih,2013

Peningkatan Pemahaman Konsep Bilangan Dengan Metode Bermain Lempar Gelang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo. TK ini berada di tengah-tengah Kota Gorontalo dan telah banyak menamatkan anak

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Pra Tindakan

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : DINA NURHAYATI A

BAB I PENDAHULUAN. dan perwujudan diri individu, terutama bagi pembangunan bangsa dan negara.

ETIK KURNIAWATI NIM : A53H111070

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI PERMAINAN KARTU ANGKA PADA ANAK KELOMPOK B DI TK ABA BUNTALAN I KLATEN TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Pra tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK MELALUI MEDIA PERMAINAN MEMANCING ANGKA DI TAMAN KANAK-KANAK FATHIMAH BUKAREH AGAM. Puji Hartini.

MENGENALKAN HURUF MELALUI LONCAT ABJAD PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN

NASKAH PUBLIKASI MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN BALOK PADA ANAK KELOMPOK A TK PERTIWI SUMBER TRUCUK KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan. diperlukan untuk mengoptimalkan kemampuan anak.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada program Studi PG PAUD OLEH

NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Diajukan Oleh: Eliana Rahmawati

I PENDAHULUAN. Pada usia prasekolah (3-6 tahun) atau biasa disebut masa keemasan (golden age)

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD FKIP UNP Kediri

MENINGKATKAN KEMANDIRIAN MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK ABA 010 CABANG KUOK KABUPATEN KAMPAR

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MEDIA GAMBAR PADA ANAK. Abstrak

NASKAH PUBLIKASI SUMARSI A53H111003

ARTIKEL PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN LEMPAR SUSUN DADU

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah pembinaan yang ditujukan kepada

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN BALOK HURUF TAMAN KANAK-KANAK PASAMAN BARAT

BAB I PENDAHULUAN. berhasil dari mereka. Sebaliknya tidak ada orang tua di muka bumi ini yang

UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI METODE KARYAWISATA PADA ANAK KELOMPOK A DI TK DESA KRAJAN 01, WERU, SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2012/2013

NASKAH PUBLIKASI MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA KELOMPOK B TK DAWUNGAN I MASARAN SRAGEN

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI MEDIA GAMBAR BAGI ANAK KELOMPOK A DI BA AISYIYAH IV TEGAL SEPUR KLATEN TENGAH KLATEN TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. oleh mutu pendidikan dari bangsa itu sendiri. Pendidikan yang tinggi akan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN TEBAK BUNYI SUARA DI TAMAN KANAK-KANAK DHARMAWANITA AGAM Lusiana Srikartini ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN BOLA ANGKA DI TK SAMUDERA SATU ATAP PARIAMAN

PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Tugas Akhir Program Sarjana S-1. Disusun Oleh : PURWANTI A53B111010

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk

PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM. Azwinar

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI MENULIS MELALUI METODE DEMONSTRASI. Sri Yanti

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF DI TK SIS ALJUFRI 1 TATURA PALU

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 PAUD

TEMU NIM: A53B090189

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhi Sebagian Syarat Guna MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S.Pd) PadaProgram Studi PG-PAUD

PENINGKATAN MINAT MEMBACA ANAK KELOMPOK B MELALUI MEDIA KARTU KATA DI TK PERTIWI 2 MANGGIS, MOJOSONGO, BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MERANGKAI HURUF MENJADI KATA MELALUI MEDIA KOTAK ALFABET PADA KELOMPOK B

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF DALAM MENGENAL KONSEP BILANGAN DENGAN PERMAINAN CETAK ANGKA PLAY DOUGH PADA ANAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Jumlah subjek berdasarkan jenis kelamin

PENINGKATAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI KEGIATAN GERAK DAN LAGU KELOMPOK B DI TK PERTIWI CEPORAN I GANTIWARNO KLATEN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGARUH BERMAIN BOLA WARNA MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN 1-10 PADA ANAK KELOMPOK A

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD

PENGARUH BERMAIN BOLA WARNA MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN PADA ANAK KELOMPOK A

Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri

BAB I PENDAHULUAN. satunya ialah PAUD yang membahas pendidikan untuk anak usia 0-6 tahun.

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pendidikan telah berkembang pesat dan terspesialisasi. Salah satu di

SKRIPSI Diajukan Untuk Sebagian Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD OLEH :

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Guna Memenuhi Sebagian Prasyarat Mencapai Derajat Sarjana S-1. Oleh : WAHYUNINSIH A PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Kependidikan Anak Usia Dini (PG PAUD) OLEH

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING ANGKA DI TAMAN KANAK- KANAK SANGRINA BUNDA PASAR TIKU

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU ANGKA DAN GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B DI TK KANISIUS SIDOWAYAH KLATEN TAHUN AJARAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (action research),

UPAYA MENINGKATKAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI KELOMPOK A MELALUI BERMAIN BALOK DI TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL 21 MEDAN DENAI.

Diajukan Oleh: Lestari A

OPTIMALISASI KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK MELALUI MEDIA GAMBAR DI TK KARTIKA 1-18 AMPLAS. Yenni Nurdin 1) dan Umar Darwis 2) UMN Al Washliyah

K A 2012/2013. Disusun Oleh: YULIANA DEWI A FAKULTA

PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK DI KELOMPOK B TK PEMBINA PALU

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian PerSyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Anak Usia Dini ALIMATUL FADLIYAH

MENINGKATKAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI BERMAIN PERMAINAN TRADISIONAL LOMPAT TALI PADA KELOMPOK A

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM FANTASI DI TAMAN KANAK KANAK AL HIKMAH LUBUK BASUNG. Martini ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN JAM PINTAR DI TAMAN KANAK - KANAK PEMBINA KEC. BARANGIN SAWAHLUNTO

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN PUZZLE PADA ANAK KELOMPOK B DI TK TRISULA PERWARI 2 KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan tema binatang sub tema binatang peliharaan, menyiapkan

BAB I PENDAHULUAN. adalah mempersiapkan anak dengan memperkenalkan berbagai pengetahuan, sikap/prilaku,

MENINGKATKAN KEMAMPUAN DASAR KONGNITIF ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK TERATAI SUNJU

BAB I PENDAHULUAN. ditangani, dan tidak akan pernah selesai untuk dikerjakan dari waktu ke

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PENGENALAN KONSEP BILANGAN PADA ANAK KELOMPOK A TK AL QUBA MEDAN.

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Meta Nurlaela, 2014 Meningkatkan kedisiplinan anak melalui pemberian teknik token

BAB I PENDAHULUAN. usia ini merupakan usia emas (golden age) yang merupakan masa peka dan

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD. Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang tepat bagi anak sejak masa usia dini. aspek perkembangan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual mengalami

Pembelajaran Sistem Area Dalam Meningkatkan Minat Belajar Anak Di TK Purwo Kencono Desa Purworejo

METODE DEMONSTRASI DALAM MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK NASRANI 4 MEDAN T.P 2013/2014

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN KREATIVITAS MELALUI KEGIATAN PENCAMPURAN WARNA PADA ANAK KELOMPOK BTK AISYIYAH GONDANG TAHUN AJARAN 2013/2014

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Anak Usia Dini. Disusun Oleh:

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MENGENAL LAMBANG BILANGAN MELALUI MEDIA PUZZLE ANGKA PADA ANAK KELOMPOK A TK PLUS INSAN MADANI KOTA KEDIRI

NASKAH PUBLIKASI PROGRAM STUDI PAUD SULASTRI A53B111027

BAB I PENDAHULUAN. penting karena Pendidikan Anak Usia Dini merupakan fondasi dasar. Pendidikan Nasional, Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA LISAN MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK B DI TK ISLAM KANITA TIARA BAKI SUKOHARJO

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI KEGIATAN MENGURUTKAN POLA WARNA DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA BATANG ANAI.

PENINGKATAN PENGENALAN KONSEP ANGKA MELALUI PERMAINAN KALENDER DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM SILATURAHMI KABUPATEN PADANG PARIAMAN. Nurmainis ABSTRACT

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD FKIP UNP Kediri

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI MEDIA WAYANG DI KELOMPOK B

Transkripsi:

BERMAIN BOLA ANGKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN PADA ANAK KELOMPOK B DI TK BUDI ASIH 12 DESA LEUWILAJA KECAMATAN SINDANGWANGI KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: IDA NURAIDA Guru TK Budi Asih 12 Desa Leuwilaja Kecamatan Sindangwangi Kabupaten Majalengka ABSTRAK Permainan berhitung akan berhasil jika anak diberi kesempatan berpartisipasi dan dirangsang untuk menyelesaikan masalahmasalahnya sendiri, Permainan behitung membutuhkan suasana menyenangkan dan memberikan rasa aman serta kebebasan bagi anak. Untuk itu diperlukan alat peraga/media yang sesuai dengan benda sebenarnya (tiruan), menarik dan bervariasi, mudah digunakan dan tidak membahayakan. Selain itu bahasa yang digunakan didalam pengenalan konsep berhitung seyogyanya bahasa yang sederhana dan jika memungkinkan mengambil contoh yang terdapat di lingkungan sekitar. Tujuan penelitian yang dilakukan adalah 1) untuk meningkatkan kemampuan berhitung permulaan secara sederhana. 2) Untuk meningkatkan kemampuan dan memotivasi anak di kelompok B Tk Budi Asih 12 Desa Luewilaja Tahun Pelajaran 2015/2016 dalam berhitung permulaan melalui bermain bola angka yang lebih mudah dan menyenangkan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: menggunakan bermain bola angka dapat meningkatkan kemampuan berhitung permulaan anak di TK Budi Asih 12 Desa Leuwilaja Kecamatan Sindangwangi Kabupaten Majalengka Tahun Pelajaran 2015/2016. Adapun peningkatan rata-rata persentase kemampuan berhitung permulaan anak dari sebelum tindakan sampai dengan siklus II yakni Pra siklus 47, 25%, Siklus I mencapai 57, 75% dan siklus II mencapai 86, 37%. Kata Kunci: Bermain Bola, Kemampuan Berhitung Permulaan PENDAHULUAN Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 Angka 14 menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak usia sejak lahir sampai dengan usia enam tahun. Upaya yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani anak dan rohani anak, supaya memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Anak usia dini memiliki perkembangan dan pertumbuhan pesat, maka tepatlah bahwa anak usia dini 0-6 tahun adalah masa keemasan (golden age), dimana anak sangat berpotensi mempelajari banyak hal dengan cepat dan masa ini tidak terulang kembali. Pada masa ini anak belajar melalui jenjang pendidikan baik formal maupun non-formal, salah satunya Taman Kanak-kanak (TK). Pendidikan Taman Kanak- Kanak (TK) sangatlah penting, sebagai jenjang pendidikan yang membantu proses pertumbuhan dan perkembangan anak dalam bentuk pembelajaran yang disesuaikan dengan karakter dan kebutuhan anak. Taman Kanak-Kanak (TK) tidak hanya sekedar pelengkap saja, tetapi karena kedudukannya sama pentingnya dengan jenjang pendidikan selanjutnya. Beberapa tahun sebelumnya, banyak sekolah dasar terutama sekolah dasar favorit memberikan persyaratan tertentu kepada calon anak didik. Sekolah mengadakan test psikologi dan test kemampuan anak salah satunya adalah kemampuan membaca. Hal ini menimbulkan permasalahan, test membaca sebagai prasyarat masuk sekolah dasar dianggap sangat berlebihan dan tidak tepat. Tidak hanya membaca, test berhitung dan menulis tidaklah tepat dijadikan sebagai test masuk sekolah dasar hanya karena ingin menguji tingkat kemampuan dasar anak. Solusi untuk mengatasi masalah ini, Dinas Pendidikan melarang calistung dijadikan sebagai test masuk sekolah dasar. Sebagian orang tua masih beranggapan bahwa membaca adalah salah satu Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pembelajaran Menulis Pengumuman Halaman 19

kemampuan yang diharapkan. Dampaknya orang tua menyakini bahwa sebelum masuk sekolah dasar harus menguasai ketrampilan tertentu. Disatu sisi, membaca bukanlah tujuan yang sebenaranya dari Taman Kanak-Kanak (TK), namun disisi lain justru menambah daftar alasan bahwa pembelajaran membaca sejak usia dini sangat penting. Pendidikan anak usia dini khususnya Taman Kanak-Kanak pada dasarnya adalah pendidikan yang diselenggarakan dengan tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh atau menekankan pada pengembangan seluruh aspek kepribadian anak sebagaimana dikemukakan oleh Anderson (1993), "Early childhood education is based on a number of methodical didactic consideration the aim of which is provide opportunities for development of children personality". Artinya, pendidikan Taman Kanak-Kanak memberi kesempatan untuk mengembangkan kepribadian anak, oleh karena itu pendidikan untuk anak usia dini khususnya di Taman Kanak-Kanak perlu menyediakan berbagai kegiatan yang dapat mengembangkan berbagai aspek perkembangan anak (Masitoh dkk, 2005:2), mereka butuh permainan sebagai media pendidikan dalam pembelajaran disekolah. Alat-alat permainan hendaknya memenuhi syarat untuk mengembangkan berbagai keterampilan anak sesuai dengan tingkat usia dan memperhatikan sifat-sifat perkembangan, secara kreatif guru dapat membuat dan menggunakan alat permainan yang berasal dari lingkungan sekitar dan memanfaatkan barang-barang bekas ataupun media-media yang sudah ada atau tersedia. Bermain adalah segala aktivitas untuk memperoleh rasa senang tanpa memikirkan hasil akhir yang dilakukan secara spontan tanpa paksaan orang lain, yang harus diperhatikan orang tua, bermain haruslah suatu aktivitas yang menyenangkan bagi anak. Tidak boleh ada untuk perkembangan aspek tertentu walaupun kegiatan tersebut dapat menunjang perkembangan aspek tertentu Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian Upaya Meningkatkan Kemampuan Berhitung Permulaan Melalui Bermain Bola Angka pada Anak Kelompok B di TK Budi Asih 12 Desa Leuwilaja Kecamatan Sindangwangi Kabupaten Majalengka Tahun Pelajaran 2015/2016. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1999: 623), kemampuan berarti kesanggupan atau ketangkasan. Berhitung berarti melihat serta memahami isi dari apa yang dihitung, atau membilang dan melafalkan apa yang tertulis (KBBI, 1999:72). Menurut Depdiknas (2000: 8) mengemukakan prinsip-prinsip dalam menerapkan permainan berhitung di Taman kanak-kanak yaitu, permainan berhitung diberikan secara bertahap, diawali dengan menghitung benda-benda atau pengalaman peristiwa konkrit yang dialami melalui pengamatan terhadap alam sekitar dan melalui tingkat kesukarannya, misalnya dari konkrit ke abstrak, mudah ke sukar, dan dari sederhana ke yang lebih kompleks. Permainan berhitung akan berhasil jika anak diberi kesempatan berpartisipasi dan dirangsang untuk menyelesaikan masalahmasalahnya sendiri, Permainan behitung membutuhkan suasana menyenangkan dan memberikan rasa aman serta kebebasan bagi anak. Untuk itu diperlukan alat peraga/media yang sesuai dengan benda sebenarnya (tiruan), menarik dan bervariasi, mudah digunakan dan tidak membahayakan. Selain itu bahasa yang digunakan didalam pengenalan konsep berhitung seyogyanya bahasa yang sederhana dan jika memungkinkan mengambil contoh yang terdapat di lingkungan sekitar. Maka dapat disimpulkan bahwa berhitung permulaan adalah melakukan, mengerjakan hitungan seperti menjumlah, mengurangi atau memanipulasi bilanganbilangan dan lambang-lambang. N. Murdiatai Sulastomo (2002: 32), kegiatan bermain yang dilakukan harus berdasarkan inisiatif anak. Seorang anak harus diberikan kesempatanuntuk memilih kegiatan bemainnya sendiri dan menentukan bagaimana melakukannya. Menurut dari beberapa ahli bermain adalah kegiatan yang menyenangkan bagi anak dan suatu kebutuhan yang sudah ada (inheren) dalam diri anak. Dengan demikian anak dapat mempelajari berbagai ketrampilan dengan senang hati, tanpa merasa terpaksa atau dipaksa untuk mempelajarinya. Bermain mempunyai manfaat dalammengembangkan ketrampilan anak. Sehingga anak lebih siap untuk menghadapi lingkungannya dan lebih siap untuk mengikuti pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi. Bola angka adalah media pembelajaran yang sangat sederhana tapi bermanfaat, bisa dijadikan sarana bermain juga berhitung. Cara melakukan permainan ini cukup mudah, hanya menggunakan dan mempersiapkan beberapa bola bekas atau pun baru, simbol simbol angka atau lambang yang sudah dibuat dari kardus. 20 Halaman Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pembelajaran Menulis Pengumuman

METODE PENELITIAN 1. Objek Penelitian Objek pada penelitian ini meningkatkan Kemampuan Berhitung Permulaan dengan menggunakan metode bermain bola. Adapun pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan kuantitatif. 2. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian perbaikan pembelajaran ini adalah metode penelitian tindakan kelas atau PTK (classroom action research). 3. Lokasi Penelitian Penulis melaksanakan penelitian ini di TK Budi Asih 12 Desa Leuwilaja Kecamatan Sindangwangi Kabupaten Majalengka. 4. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data penelitian, penulis menggunakan tes, wawancara, studi dokumentasi. 5. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik deskriptif komperatif dan analisis kritis, teknik deskriptif komparatif digunakan untuk data kuantitatif, yakni dengan membandingkan hasil anatar siklus. Peneliti membandingkan hasil sebelum penelitian dengan membandingkan hasil pada akhir setiap siklus (Suwandi, 2008:70). Teknik komparatif dalam penelitian ini dilakukan dengan membandingkan hasil penelitian siklus pertama dan kedua. Hasil komparasi tersebut digunakan untuk mengetahui indikator keberhasilan dan kegagalan dalam setiap siklus. Indikator yang belum tercapai diperbaiki pada siklus berikutnya sehingga meningkatkan kemampuan siswa. Teknik analisis kritis berkaitan denagn data kualitatif, yakni mencakup kegiatan untuk mengungkap kelemahan dan kelebihan kinerja siswa dan guru dalam prose pembelajran berdasarkan kriteria normatif. Hasil analisis tersebut dijadikan dasar dalam penyusunan perencanaan tindakan untuk tahap berikutnya. Setelah konsisi awal kemampuan berhitung permulaan melalui metode bola nagka siswa diketahui, peneliti bersama kolaboran merencanakan siklus tindakan untuk mengatasi masalah yang dihadapi. Setiap siklus berakhir, diketahui adanya peningkatan kemampuan berhitung permulaan melalui metode bola angaka. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data yang dikumpulkan adalah data peningkatan kemampuan berhitung permulaan anak yang diperoleh dengan teknik observasi terhadap 4 indikator dan 10 butir amatan. Tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri 2 siklus dengan gambaran sebagai berikut: 1. Pra Siklus Peneliti melakukan pengamatan lebih teliti pada hari senin, 25 Juli 2016. Pengamatan dilakukan dari kegiatan awal sampai kegiatan berakhir. Kegiatan berhitung pada TK Budi Asih 12 menggunaka media buku majalah, yakni buku yang berisi tentang gambar gambar dan angka. Metode AICM atau lebih dikenal anak islam suka menghitung adalah metode menghitung dengan media bantu berupa buku, kadang anak dilatih menghitung dengan menggunakan jari-jari mereka sendiri. Namun anak belum bisa menghitung angka yang lebih dari 10 apabila hanya menggunakan jarinya saja. Berdasarkan pengamatan peneliti, anak-anak kurang antusias dalam kegiatan berhitung. Buku yang digunakan jilid satu dan dua sampulnya sudah rusak, bahan kegiatan kurang menarik, karena memuat gambar dan angka saja. Penataan lingkungan kurang mendukung untuk kegiatan berhitung, ruangan sempit. Banyak anak yang ramai sendiri, dan sebagian anak yang belum mendapat giliran berhitung, mengerjakan tugas kelompok terlebih dahulu. Hal ini membuat konsentrasi anak tidak stabil. 2. Siklus I Tindakan siklus I dimulai pada hari Selasa, 2 Agustus 2016. Kegiatan berhitung diawali dengan mengucapkan bismillah, selanjutnya anak disuruh membawa bola angka yang telah sediakan. Bola angka dibuat disesuaikan dengan tahapan berhitung. Bermain menghitung pertama membilang angka, anak mengenal angka dengan benar, mampu membedakan angka serta paham tentang urutan angka angka sesuai yang diinginkan sesuai butir amatan yang dibuat peneliti. Sedangkan bermain kedua, membedakan warna dan gambar, seperti warna merah berapa bola, warna biru berapa, warna hijau berapa, warna ungu berapa. Anak berhitung dengan menunjuk angka yang sudah diketahui berapa jumlahnya, anak sangat senang dan antusias karena media ini dibuat semenarik mungkin. Bola angka dan Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pembelajaran Menulis Pengumuman Halaman 21

warna menarik. Penilaian menggunakan instrument yang telah disediakan peneliti, sesuai perkembangan anak dalam berhitung. Setelah selesai anak-anak mengerjakan tugas kelompok dan sudah mendapat giliran berhitung. Kegiatan selanjutnya istirahat, makan bersama. Kegiatan mencuci tangan, berdoa bersama, dan makan bersama. Setelah selesai makan, anak-anak merapikan dan membersihkan ruang dari sampah makanan dan dilanjutkan menggosok gigi. Kegiatan akhir, peneliti bertanya tentang kegiatan yang dilaksanakan dan memberi kesimpulan tentang kegiatan berhitung dengan bermain bola angka. Anak disuruh berpendapat tentang kegiatan yang dilaksanakan. Ada anak sangat senang dengan model berhitung dengan bermain bola angka, ada anak yang masih malu untuk mengungkapkan. Setelah selasai, anak berkemas, berdoa dan pulang. Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu, 3 Agustus 2016. Pada pertemuan kedua ini tidak jauh beda dengan pertemuan pertama. Peneliti menata lingkungan belajar sesuai rencana bidang pengembangan (RBP) yaitu dengan tema binatang, sub tema binatang di air. Pada pertemuan siklus I peneliti dan guru sebagai pengamat/observer terhadap kegiatan berhitung yang dilaksanakan. Kegiatan diawali dengan berbaris, diluar ruangan lalu masuk satu persatu dengan rapi. Selanjutnya kegiatan yang membantu perkembangan motorik anak, yakni melompot dari ketinggian ± 40 cm. Dilanjutkan masuk kelas seperti biasa dan diawali dengan berdoa. Setelah selesai kegiatan awal dilanjutkan kegiatan inti seperti sebelumnya, yakni mengerjakan tiga tugas. Pada pertemuan kedua kegiatan pertama aspek fisik motorik, praktek membuat gambar ikan dengan teknik kolase. Kegiatan kedua aspek kognitif, praktek menarik garis antara gambar ikan dan jumlah yang sesuai. Kegiatan ketiga aspek kognitif, menciptakan bentuk aquarium lalu menghitung berpa jumlah aquarium yang dibuat. Anak-anak mengerjakan sesuai aturan model kelompok, anak yang dipanggil mendapat giliran maju untuk berhitung. Anak berhitung dengan bermain bola angka seperti sebelumnya, untuk yang tahap ini anak berhitung angka berdasarkan bola dan menghubungkan angka dengan angka yang sesuai. Anak sudah mengalami perkembangan daripada sebelumnya, sudah lebih percaya diri, dan mulai menunjukan perkembangan berhitung yang lebih baik dibanding waktu pra siklus. Masih ditemukan masalah, seperti anak malu melakukan kegiatan, kurang konsentrasi dan masih bercanda dengan teman, karena ada teman yang mengganggunya. Kegiatan berlanjut dan bergantian anak sampai selesai. Penilaian menggunakan instrument yang telah disediakan peneliti, sesuai perkembangan anak dalam berhitung permulaan. Pada akhir kegiatan, sama halnya seperti sebelumnya. Peneliti bertanyatanya pada anak dan memberikan kesimpulan. Anak diajarkan untuk berpendapat, dan dilanjutkan menyanyi dengan cara bersama-sama. Anak sangat antusias dan bergembira, ada anak yang berhitung dengan tatap muka dengan peneliti malu-malu, dengan bersama-sama teman berani berhitung dengan percaya diri. Berdasarkan amatan yang telah dilakukan pada siklus I skoring dan diperoleh hasil observasi kemampuan berhitung permulaan melalui bermain bola angka sudah menunjukkan peningkatan yaitu sebelum tindakan atau pra siklus rata-rata persentase satu kelas sebesar 47, 25% pada siklus I ini mencapai 57, 75%. Hasil observasi kemampuan membaca permulaan anak juga menunjukkan bahwa adanya peningkatan sebesar 10, 50%. 3. Siklus II Tindakan siklus II dimulai pada hari Kamis, 5 November 2015. Pada pertemuan pertama peneliti menata lingkungan belajar sesuai rencana bidang pengembangan (RBP) yaitu dengan tema binatang, sub tema binatang laut. Pada pertemuan siklus II peneliti dan guru sebagai pengamat / observer terhadap kegiatan berhitung yang dilaksanakan. Kegiatan pertama sebelum masuk kelas, anak-anak berbaris di halaman luar kelas. anak-anak sangat antusias dalam kegiatan ini. Setelah berhitung, anak-anak bernyanyi dan sambil tepuk untuk lebih semangat. Selanjutnya anakanak melakukan kegiatan yang membantu proses perkembangan fisik mereka. Kegiatan melompati ban bekas, anak-anak bergantian melakukannya. Guru dan peneliti memantau dan mengamati selama kegiatan berlangsung. Setelah melakukan kegiatan melompat, seperti biasa anak-anak mencuci tangan dan menaruh sepatu di rak. Masuk kelas, dengan kegiatan awal berdoa, menyanyi, tepuk. Kegiatan inti diawali dengan guru menunjukkan tugas yang akan dikerjakan, dan menjelaskan kegiatan berhitung melalui bermain bola angka. Kegiatan pertama, aspek kognitif, membilang dengan menggunakan bola angka yang disesuaikan dengan gambar geometri. Kegiatan kedua aspek fisik motorik, melipat kertas menjadi bentuk ikan atau perahu. Kegiatan 22 Halaman Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pembelajaran Menulis Pengumuman

ketiga bahasa, membuat gambar gurita kemudian diberi tulisan dibawah. Anak-anak melakukan kegiatan dengan senang, anak yang sudah selesai satu tugas, lanjut ke tugas selanjutnya dan sampai selesai. Bagi anak yang mendapat giliran dan dipanggil namanya, anak berhitung di depan dengan peneliti, sedangkan anak lainnya menunggu sambil mengerjakan tugas yang diberi. Kegiatan membaca sama seperti sebelumnya, diawali dengan bacaan basmallah. Pada pertemuan ini peneliti lebih memotivasi anak agar lebih percaya diri. Peneliti juga menyelipkan pengetahuan baru, dan bertanya-tanya pada anak serta pendekatan lebih dalam terhadap anak. Hal ini diberikan untuk mendapat keberhasilan anak dalam kegiatan berhitung permulaan melalui bermain bola angka. Penilaian menggunakan instrument yang telah disediakan peneliti, sesuai perkembangan anak dalam berhitung permulaan. Proses berhitung bergantian, anak-anak merolling pekerjaan sudah mulai kondusif. Anak-anak sudah lebih tenang, walau masih ada anak yang mengganggu anak di depan ketika membaca. Antusias anak dalam membaca juga mengalami peningkatan. Setelah selesai mengerjakan tugas, anak-anak juga telah menyelesaikan kegiatan berhitung dengan antri menunggu giliran untuk berhitung. Hal ini memberikan pembelajaran pada anak, untuk belajar menghargai teman dan antri menunggu giliran. Selanjutnya istirahat, seperti biasa cuci tangan, makan bersama, dilanjutkan membersihkan ruang, dan menggosok gigi. Anak-anak tidak luput dari bermain bersama, waktu istirahat digunakan untuk bermain, mengeksplor kemampuannya, menemukan sesuatu yang baru. Memasuki kegiatan akhir, sama seperti biasa peneliti mengulang kembali pembelajaran apa saya yang telah dilakukan anak. Peneliti juga menanyakan kegiatan berhitung, mendengarkan komentar anak sebagai acuan untuk dijadikan bahan refleksi selanjutnya. Pertemuan kedua dalam dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 6 November 2015. Peneliti menata lingkungan belajar sesuai rencana bidang pengembangan (RBP) yaitu dengan tema Binatang, sub tema Binatang di darat. Pada pertemuan siklus II peneliti dan guru sebagai pengamat/observer terhadap kegiatan berhitung yang dilaksanakan. Kegiatan pertama sebelum masuk kelas, anakanak berbaris di halaman luar kelas. anak-anak sangat antusias dalam kegiatan ini, anak-anak bernyanyi dan sambil tepuk untuk lebih semangat. Selanjutnya anak-anak melakukan kegiatan yang membantu proses perkembangan fisik mereka. Kegiatan senam gerak sesuai abaaba, dilakukan bersama-sama. Guru sebagai pemimpin, guru memberi aba-aba atau perintah melalui kode atau simbol. Warna hijau, anak harus melompat ke kanan, warna merah anak melompat ke kiri, sedangkan warna kuning melompat di tempat. Guru dan peneliti memantau dan mengamati selama kegiatan berlangsung. Anak-anak sangat senang dan antusis melakukan kegiatan ini. Setelah selesai dengan kegiatan ini, anak-anak mencuci tangan dan melepaska sepatu di rak. Kegiatan pembuka diawali dengan salam, dan berdoa yang dipimping oleh guru. Sebelum masuk kegiatan inti, anak-anak bernyanyi terlebih dahulu. Anakanak sangat antusias, gembira, suara keras dalam menghafal surat dan hadist. Kegiatan inti sama seperti biasanya, yang membedakan adalah tugas yang dikerjakan anak-anak. Kegiatan pada pertemuan kedua ini yakni aspek motorik, menganyam spon menjadi tikar untuk tidur kucing, aspek kognitif menciptakan rumah kucing dari bola kemudian dihitung dan aspek bahasa memberi keterangan tempat sapi, kucing, dll, Kegiatan ini dirolling seperti biasa, anak mengerjakan satu tugas jika sudah selesai mengerjakan tugas selanjutnya jika dikelompok ada kesempatan. Sebagian anak mengerjakan, anak mendapat giliran berhitung jika dipanggi. Apabila anak yang dipanggil sedang mengerjakan, maka dialihkan keanak yang sudah mengerjakan minimal menyelesaikan satu tugas. Hasil observasi diperoleh rata-rata prosentase kemampuan berhitung permulaan satu kelas 86, 37%. Persentase tersebut sudah mencapai indikator keberhasilan yang ditargetkan peneliti pada pelaksanaan siklus II. Peningkatan Kecerdasan Psikologi Anak Per Siklus Aspek Pra Siklus Siklus I Siklus II Ratarata persentase Kemampuan berhitung permulaan anak satu kelas 47, 25% 57, 75% 86, 37%. PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus dapat diketahui bahwa menggunakan bermain bola angka dapat meningkatkan kemampuan berhitung permulaan anak di TK Budi Asih 12 Desa Leuwilaja Kecamatan Sindangwangi Kabupaten Majalengka Tahun Pelajaran Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pembelajaran Menulis Pengumuman Halaman 23

2015/2016. Adapun peningkatan rata-rata persentase kemampuan berhitung permulaan anak dari sebelum tindakan sampai dengan siklus II yakni Pra siklus 47, 25%, Siklus I mencapai 57, 75% dan siklus II mencapai 86, 37%. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2014. Penelitian Tindakan Kelas. Jalkarta: PT BumiAksara. Depdiknas. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Bahan Ajar Pendidikan Profesi Guru. Bandung: UPI Dimyati, Johni. 2013. Depdiknas (2007). Permainan Berhitung Permulaan. Jakarta. Ian. 2011. Pengertian Tentang Kemampuan. UT. UPBJJ Purwokerto. Diakses Senin, 1 Agustus 2016, di http://www. ian43. wordpress. com Dimyati, Johni. 2013. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Aplikasinya pada Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD ). Jakarta: Kencana Jumhur, Adang. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Pustaka Setia. Nurbiana Dhieni. 1993. Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta: UT Sarep Putra, Mahasri. 2008. Menumbuhkan Minat Berhitung Sejak Dini. Jakarta: Indeks. Sujono Yuliani Nurani, dkk. 2009, Metode Pengembangan Kognitif. (PGTK2101) Jakarta: Universitas Terbuka. Zaman, Badru. 2010. Media Pembelajaran AUD. Bahan Ajar Pendidikan Profesi Guru. Bandung: UPI 24 Halaman Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pembelajaran Menulis Pengumuman