Berdasarkan hasil temuan penelitian sesuai dengan masalah dan

dokumen-dokumen yang mirip
Ikhtiar untuk melahirkan insan yang beretos kerja profesional dengan

BAB V PENUTUP. Islamic School) Kota Pekanbaru, belum sepenuhnya berorientasi pada manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Di era persaingan global, Indonesia memerlukan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi merupakan era kemajuan ilmu pengetahuan dan

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat

BAB I PENDAHULUAN. Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya mutu pendidikan, salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar (SD) Negeri Wirosari memiliki visi menjadikan SD

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. SMK Negeri 2 Langsa dapat disimpulkan sebagai berikut: secara Profesional yang tercantum pada Misi sekolah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas

KODE ETIK PEGAWAI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

BAB I PENDAHULUAN. Kepemimpinan selalu diperlukan sebagai aktivitas untuk. mempengaruhi, menggerakkan dan mengarahkan tindakan individu atau

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bisnis kuliner adalah salah satu bisnis yang memiliki peluang besar dan

masalah penelitian yaitu gaya kepemimpinan kepala sekolah, sistem pelayanan administratif, sistem penyelenggaraan proses pendidikan (pembelajaran dan

bagian ini akan disajikan secara ringkas mengenai; (a) Kesimpulan hasil penelitian, (b) Rekomendasi hasil penelitian. Pokok-pokok kesimpulan

KODE ETIK DOSEN AKADEMI KEPERAWATAN HKBP BALIGE 2012 KEPUTUSAN DIREKTUR AKADEMI KEPERAWATAN TENTANG KODE ETIK DOSEN AKPER HKBP BALIGE MUKADIMAH

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang telah dinyatakan dalam

KODE ETIK DAN DISIPLIN UNIVERSITAS MUHAMADIYAH

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Sebagai penutup laporan penelitian ini, disajikan kesimpulan dan

Ramah adalah sesuatu yang berhubungan dengan senyum dan sapaan hangat.

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

keselumham karakteristik MI Asih Putera Cimahi yang berkaitan dengan upaya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. CIPP. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Pada penelitian ini sasaran

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Pada bab ini akan diuraikan Kesimpulan, Implikasi dan

MATERI KULIAH MANAGEMEN BERBASIS SEKOLAH. By: Estuhono, S.Pd, M.Pd

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI 1 Lembar Pengesahan 2 Daftar Distribusi 2 Catatan Perubahan 2

KODE ETIK DAN PERATURAN DISIPLIN KARYAWAN IKIP VETERAN SEMARANG. BAB I Ketentuan Umum

BAB V PEMBAHASAN TEMUAN PENELITIAN

PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 0059 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN PEMUDA

BAB I PENDAHULUAN. cukup mendasar, terutama setelah diberlakukannya Undang-Undang Republik

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan orang tua terhadap kehidupan sosial anak, kondisi lingkungan anak

BAB I PENDAHULUAN. Nasional pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan, penjaminan kualitas memiliki peranan yang penting dan strategis dalam

Keputusan Rektor Universitas Sumatera Utara Nomor : 1179/H5.1.R/SK/SDM/2008 Tentang Kode Etik dan Peraturan Disiplin Dosen Universitas Sumatera

I. PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aset yang mempunyai peranan penting

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH No. 397/F/Unbrah/VIII/2013 KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

BAB I PENDAHULUAN. kreatif mandiri dan bertanggung jawab. pendidikan tersebut ditentukan oleh komponen-komponen dalam pendidikan,

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI RAYON 08 JAKARTA BARAT

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. jawabnya dan menjalankan tugas dengan keikhlasan merasa tidak lelah, tidak

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Penerapan MBS, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), hlm Nanang Fattah, Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan dalam Konteks

BAB I PENDAHULUAN. karakter agar terwujud mahasiswa yang berkarakter, berbudaya dan

KONSEP SEKOLAH ISLAM TERPADU. Oleh Rochmat Wahab Dosen FIP Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia

1. Profil SMP Muhammadiyah 2 Depok. SMP Muhammadiyah 2 Depok terletak di Jalan Swadaya IV, Karangasem, Condong Catur, Depok, Sleman.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya,

dilingkungan UNM pada umumnya gaya kepemimpinan yang diterapkan cendemng membentahukan dan menjajakan kepada dosen. Gaya kepemimpinan ini dapat

BAB I. Peningkatan kualitas SDM merupakan kenyataan yang harus dilakukan. tersebut. Kualitas merupakan kesesuaian produk atau jasa dengan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Di negara mana pun, termasuk Indonesia, keadaan perekonomian sangat

I. PENDAHULUAN. kehidupan lainnya seperti keluarga, sosial kemasyarakatan, pemerintahan,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah yakni: input, proses, dan out put (Rivai dan Murni, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. Undang Dasar 1945 yaitu : untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Makna

kepada mahasiswa, pengembangan dibidang penelitian dan pengabdian masyarakat. Visi, misi dan tujuan pengembangan dosen yunior bara sebatas

BAB I PENDAHULUAN. Madrasah Tsanawiyah adalah lembaga pendidikan yang sederajat dengan sekolah

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

G.Tata Pamong (Governance) 1. Struktur dan Suasana Organisasi Secara umum, posisi Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia terlihat pada diagram Struktur

BUKU KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN

Implementasi Pengelolaan dan Sistem Perkuliahan di IAIN SU untuk Menciptakan Mahasiswa yang Bertaqwa, Intelektual, dan Profesional

BAB I PENDAHULUAN. adanya Undang-undang Guru dan Dosen. Guru bertanggung jawab mengantarkan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. Kenyataan bahwa keunggulan suatu bangsa bertumpu pada keunggulan

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL TENTANG NOMOR 16 TAHUN 2005 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

Bab 4. Visi, Misi, Tata Nilai, Tujuan Strategik, Arah Kebijakan dan Strategi Fakultas Ekonomi Unila

BAB II TELAAH PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Upaya penyelenggaraan pendidikan formal yang berkualitas sangat

BAB V PENYAJIAN DAN PEMBAHASAN. secara berurutan sebagaimana telah disajikan dalam

PROGRAM I-MHERE. INDONESIA-Managing Higher Education for Relevance and Efficiency (I-MHERE) Project Sub Component B.2a DOKUMEN

BAB I PENDAHULUAN. mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang. SD Negeri 2 Tambakboyo mempunyai visi sekolah yang

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Motivasi berprestasi memiliki peranan penting yang harus dimiliki oleh setiap

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI WASANTANNAS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada tataran perencanaan organisasi umumnya mendasarkan pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN KELAS KHUSUS INTERNASIONAL DI UNIVERSITAS INDONESIA REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang disertai dengan

1. Terdapat hubungan yang signifikan positif dan berarti Pelaksanaan Supervisi

SEKOLAH ISLAM TERPADU DI PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN. informasi dan mengambil keputusan dengan cepat dan akurat. Kemampuan tersebut

BUKU KODE ETIK MAHASISWA

PERATURAN OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK INSAN OMBUDSMAN KETUA OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA,

MANAJEMEN PENDIDIKAN YAYASAN MTA

TATA NILAI, BUDAYA KERJA, DAN KODE ETIK PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENRISTEKDIKTI BIRO SUMBER DAYA MANUSIA KEMENRISTEKDIKTI JAKARTA 2018

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini kesehatan merupakan hal yang mutlak diperlukan di

BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENCAPAI VISI DAN MISI SEKOLAH DI SD NEGERI 03 PODODADI KARANGANYAR PEKALONGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

I. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya

Disampaikan oleh : MOH. HOESSEIN

BAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan kualitas sumber daya

PROFIL SEKOLAH Sunday, 27 June :50. A. Latar Belakang

KETUA SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NURUL JADID

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Bab ini memuat kesimpulan yang dirumuskan atas dasar deskripsi pembahasan hasil

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. tergolong cukup (48.51%). Komitmen afektif masih tergolong cukup dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dan tuntutan baru dalam masyarakat. Perubahan tersebut. terlebih jika dunia kerja tersebut bersifat global.

Widyat Nurcahyo, Analisa Atribut Yang Mempengaruhi Mutu Program Studi

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA SATUAN PENGAWASAN INTERN

Keputusan Rektor Universitas Sumatera Utara Nomor : 1180/H5.1.R/SK/SDM/2008 Tentang Kode Etik dan Peraturan Disiplin Pegawai Universitas Sumatera

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI Berdasarkan hasil temuan penelitian sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian, penulis selanjutnya menyajikan kesimpulan implikasi dan rekomendasi. A. Kesimpulan Dari hasil temuan penelitian seperti yang telah dibahas pada bab sebelumnya dapatlah ditarik kesimpulan bahwa: 1. Sesuai dengan misinya yaitu membangun generasi gemilang dalam ridlo Ilahi, MI Asih Putera menerapkan sistem pendidikan terpadu yang bertujuan mengembangkan kecerdasan moral, kecerdasan emosional, kecerdasan intelelektual, dan kemampuan profesional anak didik secara serasi. Generasi gemilang yang dicita-citakan MI AP memiliki karakteristik (1) beraqidah salimah sesuai dengan Al Qur'an dan As Sunnah, (2) berakhlakul karimah yaitu yang berperilaku jujur, amanah, santun, disiplin, bertanggungjawab, tegas, berani membela kebenaran dan keadilan, (3) beraqliyah dzakiyah yaitu cerdas, kreatif dan inovatif, dan (4) berjasad qowiy yaitu sehat, bugar dan enerjik. Dalam proses pembelajarannya menuju pencapaian generasi yang dicita-citakan, MI Asih Putera bertekad untuk mengemban amanat dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan sesuai dengan mottonya yaitu "Mendidik dengan sepenuh hati." Seluruh gerak langkah dalam upaya pendidikan bermuara pada visinya, yaitu "Menciptakan madrasah masa depan harapan masyarakat yang memiliki keunggulan komparatif dan kompetetif dalam sistem, proses, dan hasil pendidikan." 185

2. Model pembelajaran yang dikembangkan MI AP berangkat tidak hanya dari teori-teori pendidikan semata, akan tetapi juga dari hasil interaksi dengan masyarakatnya sesuai dengan visinya yaitu memenuhi harapan masyarakat. Oleh karena itu MI AP memberikan keleluasaan kepada orang tua dan masyarakat untuk ikut terlibat dalam program sekolah baik secara kolektif melalui POM maupun secara perorangan. Hal ini didasarkan pada keyakinan bahwa proses pendidikan tidak akan dapat berhasil tanpa peran serta orang tua dan masyarakat. Itulah sebabnya MI AP berusaha sunguhsungguh menjalin hubungan dengan orang tua dan masyarakat. Hubungan yang terjalin secara kemitraan di mana orang tua dan masyarakat dianggap sebagai mitra sejajar ternyata merupakan model yang dirasakan paling tepat. Dengan model hubungan ini pihak madrasah, orang tua, dan masyarakat bekerja sama sesuai dengan peran dan tanggung jawabnya untuk menyukseskan program sekolah. Pengelolaan hubungan sekolah dan masyarakat dilakukan secara bersama-sama antara pihak yayasan dan madrsah. Di pihak yayasan hubungan masyarakat ditangani oleh Biro Kegiatan Kemitraan dan Sarana sedangkan di pihak madrasah hubungan sekolah dan masyarakat dikelola bersama-sama antara Wakil Kepala Madrasah Bidang Hubungan Madrasah dan Masyarakat dengan Wali Kelas. Media yang digunakan untuk menjalin hubungan dengan orang tua dan masyarakat di antaranya bulletin, telepon, home visit, school visit, open house at school, buka shaum bersama, dan Iain-lain. 3. MI AP di satu pihak menyadari sepenuhnya akan adanya keterbatasanketerbatasan, sedangkan di pihak lain orang tua dan masyarakat memiliki potensi yang teramat besar yang belujn termanfaatkaji secara optimal. k

Selain itu terayata bahwa orang tua dan masyarakat tidak dapat dengan sendirinya terlibat dalam program sekolah, walaupun sebenarnya orang tua dan masyarakat merasa senang apabila mereka dapat terlibat dalam proses pendidikan generasi penerusnya. langkah-langkah pemberdayaan. Itulah sebabnya Ml AP menempuh Upaya pemberdayaan disusun dalam suatu startegi yang meliputi strategi internal maupun ekstemal. Strategi internal yang ditempuh terdiri dari (1) pembinaan personil, (2) peningkatan kualitas manajemen, dan (3) melakukan inovasi program sekolah secara terus-menerus. Sedangkan strategi ekstemal mencakup (1) membangun komitmen awal orang tua calon siswa, (2) menjalin silaturahmi dengan orang tua dan masyarakat secara intensif sebagai sarana komunikasi dan informasi, (3) melibatkan orang tua (diwakili oleh POM) dalam kegiatan perencanaan dan pengambilan keputusan madrasah, (4) mengundang orang tua menjadi gum tamu, (5) mengundang para ahli menjadi nara sumber untuk kegiatan seminar, pelatihan, talkshow, dan penyuluhan, (6) melibatkan orang tua dan masyarakat dalam kegiatan sekolah (baik menjadi panitia maupun sponsor), (7) Memberikan peran kepada orang tua untuk menguras lembaga yang menunjang program sekolah (seperti Bazis dan Koperasi) (8) menjalin kerjasama dengan instansi pemerintah maupun swasta dan (9) memberikan penghargaan kepada pihak yang telah berperan serta menyukseskan program sekolah. 4. Strategi yang digunakan untuk perberdayaan peran serta orang tua dan masyarakat berhasil meningkatkan keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam program sekolah. Orang tua, baik secara kolektif melalui POM maupun secara perorangan, ikut berperan aktif dalam perencanaan dan 187

pengambilan keputusan, pelaksanaan dan pengawasan program sekolah, meskipun orang tua lebih menitik beratkan keterlibatannya pada tahap pelaksanaan program yang berkaitan langsung pada proses pembelajaran anak-anaknya. Pada tahap perencanaan orang tua (POM) terlibat di antaranya dalam pemmusan visi, misi, dan tujuan sekolah, lokakarya penyusunan program sekolah dan RAPBS. Dalam pelaksanaan program, orang tua dan masyarakat terlibat aktif dalam berbagai kegiatan baik sebagai peserta, sponsor, maupun panitia seperti pada kegiatan-kegiatan Sabtu Ceria, seminar, pelatihan,penyuluhan, guru tamu, talkshow, Bahana Anak Gemilang, Mabit (malam bina iman dan taqwa), tabligh akbar, bakti sosial dan masih banyak lagi yang lainnya. Pada tataran pembelajaran di kelas, orang tua selain menjadi gum tamu, membimbing anak-anaknya mengerjakan tugas sekolah di rumah, juga ikut mengedit dan merevisi buku pegangan siswa. Madrasah banyak sekali mendapat sumbangan sumber daya dari orang tua dan masyarakat, bukan hanya dalam bentuk dana melainkan juga dalam bentuk sarana dan fasilitas lainnya (buku, peralatan laboratorium IPA, perangkat komputer, pinjaman kendaraan, lapangan olahraga, gedung pertemuan, dll). Selain itu MI AP juga mendapat kontribusi dalam bentuk lain seperti pelatihan manajemen sekolah dan konsultasi, pelayanan untuk mengadakan kegiatan belajar di masyarakat (baik instansi pemetrintah maupun swasta) dan tidak kalah pentingnya dukungan moral dan politis dari instansi terkait. Dalam tahap pengawasan program sekolah orang tua berperan aktifdalam mengontrol pelaksanaan program baik secara langsung maupun tidak langsung. Orang tua dapat menyampaikan keluhan, saran, kritik atas 188

pelaksanaan program sekolah secara leluasa. Selain itu orang tua dalam hal ini POM dan masyarakat (yang tergabung dalam Majelis Wali Amanah) mendapatkan informasi tentang pelaksanaan program sekolah tahunan dalam acara laporan pertanggungjawaban oleh kepala madrasah. Tingginya keterlibatan orang tua dan masyarakat membawa dampak yang sangat besar pada efektivitas pelaksanaan program sekolah. Efektivitas pelaksanaan pelaksanaan program ini kemudian terayata berdampak sangat baik pada prestasi madrasah. MI AP memiliki prestasi yang tergolong sangat menonjol baik yang bersifat akademik maupun nonakademik. Tingginya prestasi Ml AP terlihat dari perolehan Nilai Ebtanas Mumi (NEM) / Nilai Ujian Akhir Sekolah, seringnya mendapat kejuaraan dalam berbagai lomba yang bersifat akademik maupun non-akademik, serta prestasi lain seperti keimanan dan ketakwaan, akhlak, kedidsiplinan semangat belajar dan berkarya. B. IMPLDXASI Peran serta orang tua dan masyarakat dalam program sekolah terbukti dapat meninggkatkan efektivitas pemgelolaan sekolah. Itulah sebabnya upaya-upaya pemberdayaannya harus terns dikembangkan dengan strategi yang lebih tepat. Orang tua dan masyarakat pada umumnya merasa senang apabila mereka dapat terlibat dalam proses dan turut menentukan keberhasilan pendidikan anak-anaknya. Di sisi lain, peran serta orang tua dan masyarakat seharusnya dikelola dengan baik. Dengan perencanaan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban yang baik, kredibilitas lembaga pendidikan di mata orang tua dan masyarakat akan menjadi lebih tinggi. Hal ini pada gilirannya akan 189

meningkatkan keinginan mereka untuk ikut terlibat dalam program sekolah lebih tinggi lagi. Oleh karena itu pihak Mi AP seharusnya meningkatkan pengelolaan peran serta orang tua dan masyarakat dengan lebih baik. Jika tidak, dikhawatirkan kredibilitas orang tua dan masyarakat terhadap Ml AP akan menurun yang pada akhimya akan menurankan kepuasan dan kesetiaan orang tua dan masyarakat sebagai konstituennya. Ini berarti bahwa MI Asih putera memeriukan pengelola peranserta orang tua dan masyarakat yang memiliki kemampuan manajemen yang baik. C Rekomendasi Pada bagian akhir bab ini penulis akan mengajukan rekomendasi berdasarkan kesimpulan dan implikasi di atas. Penulis mengajukan rekomendasi sebagai benkut: 1. Tingginya peran serta orang tua dan masyarakat dalam program sekolah di MI AP paling tidak disebabkan oleh dua hal. Pertama, Ml AP memiliki kredibilitas yang tinggi di hadapan orang tua dan masyarakat. Kedua, MI AP telah berhasil meningkatkan pemahaman mereka akan pentingnya peran serta mereka bagi keberhasilan program sekolah serta dapat meningkatkan rasa memiliki dan rasa tanggung jawab orang tua dan masyarakat terhadap sekolah. Oleh karena itu MI AP perlu kiranya melakukan dua hal. Pertama, MI AP hendaknya menjaga kredibilitasnya dengan mengelola peran serta orang tua dan masyarakat secara lebih baik yaitu dengan melakukan perencanaan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban. Pertanggungjawaban atas segala partisipasi orang tua dan masyarakat hendaknya dilakukan secara lebih terbuka. Kedua, untuk meningkatkan pemahaman orang tua 190

dan masyarakat akan pentingnya partisipasi mereka bagi keberhasilan program sekolah serta meningkatkan rasa memiliki dan rasa tanggung jawab mereka, MI AP hendaknya menjaga hubungan yang harmonis (silaturahmi) dengan orang tua dan masyarakat dengan cara menerapkan strategi pemberdayaan yang telah ditempuhnya secara konsisten dan berkelanjutan. 2. Sebagai unit layanan jasa, sekolah (baik sekolah negeri maupun swasta) hendaknya menjadikan kepuasan pelanggan sebagai tolok ukur keberhasilannya. Pelanggan sekolah yang dimaksud adalah pelanggan ekstemal yaitu siswa, orang tua dan masyarakat (pemakai/penerima lulusan), dan pelanggan internal yaitu guru dan karyawan sekolah. Untuk menjaga kepuasan pelanggan, sekolah hendaknya memberikan pelayanan yang memiliki (1) reliability atau keterpercayaan bahwa layanan sesuai dengan yang dijanjikan, (2) assurance atau keterjaminan bahwa sekolah mampu menjamin kualitas layanan, (3) sifat tangible atau nyata bahwa pelayanannya tampak baik; rapi, teratur, (4) empathy artinya sekolah memberikan perhatian penuh kepada pelanggan, (5) responsiveness artinya sekolahcepat tanggap terhadap kebutuhan pelanggan. 3. Bahwa untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas itu memeriukan banyak sumber daya, sedangkan sumber daya yang dimiliki oleh sekolah/pemerintah/yayasan penyelenggara sangat terbatas. Namun demikian, di pihak lain orang tua dan masyarakat memiliki potensi yang sangat besar untuk menunjang keberhasilan program sekolah, maka upayaupaya pemberdayaan peran serta orang tua dan masyarakat ini sudah 191

selayaknya ditangani secara lebih serius oleh para pengelola lembaga pendidikan terlebih lagi di era otonomi pengelolaan pendidikan. 4. Strategi pemberdayaan orang tua dan masyarakat yang telah dilaksanakan oleh MI AP ternyata telah berhasil meningkatkan keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam program sekolah. Oleh karena itu lembaga pendidikan lainnya dapat menjadikan apa yang telah dilakukan MI AP sebagai model. 192