BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan salah satu masa dalam rentang kehidupan

dokumen-dokumen yang mirip
Mam MAKALAH ISLAM. Remaja Masjid Solusi Atasi Kegalauan Remaja

I. PENDAHULUAN. oleh pihak yang mengelola pelaksanaan pendidikan dalam hal ini adalah sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. Perasaan tenang dan tentram merupakan keinginan yang ada dalam diri setiap

BAB I PENDAHULUAN. juga adalah apa yang dikerjakan oleh organisme tersebut, baik dapat diamati secara langsung

BAB I PENDAHULUAN. internasional begitu cepat dan dekat. Sekat-sekat geografis menjadi lebih cair.

BAB V PENUTUP. Sesuai dengan fokus masalah yang diajukan dan ditemukan penelitian. serta pembahasannya maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pendidikan mampu manghasilkan manusia sebagai individu dan

BAB I PENDAHULUAN. Secara filosofis, ibadah dalam Islam tidak semata-mata bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. IPA merupakan satu kumpulan pengetahuan yang diperoleh tidak hanya produk. tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.

BAB I PENDAHULUAN. Kebudayaan, pendidikan, ilmu pengetahuan, keterampilan, dan kecakapan

BAB IV ANALISIS PERAN ULAMA DALAM MENDIDIK AKHLAK REMAJA. A. Analisis Akhlak Remaja di Desa Karanganom

BAB I PENDAHULUAN. BP. Dharma Bhakti, 2003), hlm Depdikbud, UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta :

BAB IV ANALISIS. A. Faktor-faktor Penghambat

BAB I PENDAHULUAN. melalui proses pendidikan yang baik akan sangat berpengaruh dari generasi ke generasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kebutuhan mendasar untuk kehidupan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan bangsa yang dicita-citakan, yaitu masyarakat yang berbudaya dan

BAB I PENDAHULUAN. Remaja berasal dari bahasa latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi

BAB IV ANALISIS POLA PENDIDIKAN KEAGAMAAN ANAK DI KELUARGA RIFA IYAH DESA PAESAN KECAMATAN KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mereka yang belum beragama. Dakwah yang dimaksud adalah ajakan kepada

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama samawi terakhir. Berdasarkan tinjauan historis, ia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Venty Fatimah, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masa remaja hanya satu kali dalam kehidupan, jika seorang remaja merasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Warga negara sangat berperan dalam menentukan masa depan negara.

BAB V PENUTUP. Penelitian ini menemukan gambaran berpikir matematis siswa SMP dalam. Pembelajaran Berbasis Budaya Islam adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan fenomena manusia yang fundamental, yang juga

BAB I PENDAHULUAN. Misaka Galiza, 2003), hlm Mukhtar, Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta:

STUDI KOMPARATIF BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA TINGKAT UNIVERSITAS DAN FAKULTAS DALAM KONTEKS PENDIDIKAN POLITIK

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan yang pesat bahkan dikatakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu sendi kehidupan. Melalui pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan kewarganegaraan (PKn) adalah program pendidikan berdasarkan nilainilai

BAB I PENDAHULUAN. hidup dan kehidupan manusia, begitu pula dengan proses perkembangannya.

BAB I PENDAHULUAN. rendah. Hal ini dapat dilihat dari beberapa indikator. Pertama, lulusan dari

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan kemajuan zaman banyak dampak yang dialami manusia

BAB I PENDAHULUAN. hukum adalah Negara Republik Indonesia. Negara Indonesia adalah negara

ISLAMIC CENTRE BAB I PENDAHULUAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil temuan di lapangan mengenai perkembangan seni

BAB I PENDAHULUAN. kebaikan. Salah satunya nilai-nilai normatif yang berisi tentang petunjukpetunjuk. dalam menghadapi perkembangan zaman.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar 1945 alinea keempat yang berbunyi: Melindungi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran matematika adalah mata pelajaran yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sering diartikan juga sebagai sekolah agama bagi pelajar muslim (Sumadi,

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah mahluk sosial yang memiliki kemampuan untuk menyesuaikan tingkah

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan Tentang Peran Religiusitas dalam Meningkatkan Kinerja

I PENDAHULUAN. dan pembangunan pada umumnya yaitu ingin menciptakan manusia seutuhnya. Konsep

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kecerdasan, kepribadian, pengendalian diri serta keterampilan yang

BAB I PENDAHULUAN. prestasi akademik yang dicapai seseorang, akan tetapi harus di imbangi dengan

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan orang tua terhadap kehidupan sosial anak, kondisi lingkungan anak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan fisik dan alat reproduksi menjadi sempurna. terlibat konflik dengan orang tua karena perbedaan pandangan.

BAB I PENDAHULUAN. beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa muda pada umumnya dapat dipandang sebagai salah satu tahap

A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. tinggi yang mencapai puncaknya. Seiring berkembangnya zaman, rasa. nasionalisme dikalangan pemuda kini semakin memudar.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Harga diri pada remaja di panti asuhan dalam penelitian Eka Marwati (2013). Tentang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Sudarwan Danim dan Yunan Danim, Administrasi Sekolah dan Manajemen Kelas, (Bandung : Pustaka Setia, 2010), hlm. 6.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. dengan istilah primary group. Anak mengenal dunianya dan lingkungannya serta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fitri Indriyani, 2013

2016 IMPLEMENTASI NILAI-NILAI KEDISIPLINAN SISWA DALAM MEMATUHI NORMA TATA TERTIB SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial. Manusia. dikatakan makhluk sosial, karena kehidupannya selalu bergantung kepada

BAB IV ANALISIS PERANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DALAM MENINGKATKAN MORAL KLIEN ANAK DI BALAI PEMASYARAKATAN KLAS I SEMARANG A.

BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG

BAB I PENDAHULUAN. bersifat fisik maupun rohani (Ahid, 2010: 99). Beberapa orang juga

Pembentukan Karakter Peserta Didik melalui Ekstrakurikurikuler Polisi Cilik di SDN Landungsari 1 Malang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. lampau dimana kawasan Sumatera Utara masuk dalam wilayah Sumatera Timur

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. menyebarluaskan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat. Dalam mengajak umat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. politik sangat tergantung pada budaya politik yang berkembang dalam masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaannya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Beberapa tahun terakhir, beberapa sekolah di Daerah Istimewa Yogyakarta mulai

BAB I PENDAHULUAN. tantangan dan tekanan dalam kehidupan dipengaruhi oleh persepsi, konsep

Optimalisasi Tri Pusat Pendidikan dalam Program Penguatan Pendidikan Karakter Siswa SMKN 2 Metro

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu wadah yang didalamnya terdapat suatu

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan menurut bentuknya dibedakan menjadi dua, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya

BAB I PENDAHULUAN. terutama bagi masyarakat kecil yang hidup di perkotaan. Fenomena di atas

BAB I PENDAHULUAN. aspek fisik dan non fisik. Secara alamiah, perkembangan anak berbeda-beda, baik

I. PENDAHULUAN. kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Perkembangan pendidikan tanpa

Hubungan antara Persepsi Anak Terhadap Perhatian Orang Tua dan Intensitas Komunikasi Interpersonal dengan Kepercayaan Diri pada Remaja Difabel

I. PENDAHULUAN. masa sekarang dan yang akan datang. Namun kenyataan yang ada, kehidupan remaja

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kepemimpinan adalah bagian dari kehidupan manusia, dan haruslah

BAB I PENDAHULUAN. (lisan) dan bahasa nonverbal (tulisan, simbol, isyarat). Fungsi bahasa dalam

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB 1 PENDAHULUAN. Keputusan Presiden No. 246 Tahun 1963 menjadikan PMI sebagai satu-satunya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Gina Sania Fauziah, 2013

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan salah satu masa dalam rentang kehidupan manusia. Masa ini merupakan masa transisi dimana diperlukan penyesuaian diri dari masa anak-anak ke masa dewasa (Dariyo 2004: 13). Pada masa transisi tersebut kemungkinan dapat menimbulkan masa kritis yang ditandai dengan kecenderungan munculnya berbagai prilaku menyimpang yang akan menjadi prilaku yang mengganggu. kondisi tersebut apabila didukung oleh lingkungan yang kurang kondusif dan disertai sifat atau kepribadian yang kurang baik akan menjadi pemicu timbulnya berbagai penyimpangan prilaku dan perbuatan perbuatan negatif yang melanggar aturan dan norma yang ada di masyarakat. Prilaku prilaku menyimpang yang dilakukan para remaja tersebut, apabila terus dibiarkan akan dapat berdampak buruk dan semakin membahayakan bagi diri remaja itu sendiri, keluarga maupun orang lain. Karena itu sudah menjadi tanggung jawab semua pihak baik remaja itu sendiri, maupun masyarakat untuk mencengah remaja agar tidak berperilaku menyimpang. Kurangnya pengajaran ilmu agama yang didapatkan oleh para remaja baik disekolah maupun di lingkungan keluarga, maka dibutuhkan alternatif lain dalam mendapatkan pengajaran khususnya ilmu agama. Oleh karena itu, diperlukan sebuah wadah yang berbasis keorganisasian remaja islam, seperti Organisasi remaja masjid. Organisasi Remaja masjid merupakan salah satu alternative pembinaan remaja yang terbaik. Melalui 1

2 organisasi tersebut, mereka memperoleh lingkungan yang islami serta dapat mangembangkan kreativitasnya (Hakim 2011: 1). Organisasi remaja mesjid adalah wadah kerjasama yang dilakukan oleh remaja muslim yang memiliki keterkaitan dengan masjid untuk mencapai tujuan bersama. Remaja masjid merupakan salah satu bentuk organisasi dakwah islamiah di bawah pengawasan pengelola masjid. Keberadaannya untuk mengorganisir kegiatan memakmurkan masjid yang dilakukan para remaja muslim yang memiliki komitmen da wah. Menurut Umar (2003: 1) dengan adanya remaja masjid dapat menyumbang tenaga dan pikirannya memajukan kualitas agama islam dengan membuat kegiatankegiatan yang bersifat islami seperti: belajar mengenai bagaimana seharusnya menjadi remaja muslim, pengajian rutin, yasinan, bakti sosial, berkarya dan lainlain. Semua kegiatan yang dilakukan oleh remaja masjid masuk dalam jenis pendidikan non formal yang dapat mengarah pada pembinaan kehidupan beragama di masyarakat. Menurut Umar (2003 : 1) terhadap Organisasi remaja masjid yaitu: Keberadaan Organisasi Remaja masjid menjadi harapan tersendiri di tengah masyarakat yang sibuk dengan urusan duniawi. Melalui remaja masjid kekosongan peran orang tua dalam mendidik nilai-nilai keagamaan dapat terisi dengan demikian ketika nantinya sudah menginjak dewasa dan bersentuhan dengan budaya dan peradaban lain, mereka tidak lagi kaget karena telah memiliki pengengan nilai yang kuat. Namun keberadaan organisasi remaja masjid lama-kelamaan kurang dikenal di kalangan masyarakat. Remaja masjid hanya terlihat pada kepanitiaan kegiatan-kegiatan hari besar islam saja. Sementara pada hari-hari biasa peran mereka yang bersifat sosial, religius dan kepemudaan seolah lenyap. Realitas di lapangan menunjukkan bahwa keberadaan remaja muda masjid yang ada di desa

3 khususnya di Desa Bandar Klippa, belum optimal menunjukkan eksistensinya sebagai remaja muda masjid yang kreatif. Dalam konteks ini sebagian anggota remaja muda masjid kurang mampu menunjukkan eksistensinya sebagai generasi pewaris dan penerus cita-cita perjuangan bangsa. Sebagian masih bersikap apatis serta enggan untuk terlibat dalam mendukung pelaksanaan kegiatan keagamaan di desa. Berdasarkan hasil pengamatan awal menunjukkan bahwa sebagian remaja muda masjid kurang menunjukkan aktivitas dalam pelaksanaan kegiatan keagamaan di desa. Kurangnya aktivitas remaja muda masjid dalam mendukung kegiatan keagamaan disebabkan tidak tersedianya dana untuk memfasilitasi kegiatan tersebut. Permasalah yang dialami oleh Remaja Masjid Nurul Fatimah di Jalan Jati Luhur Dusun XIV Desa Bandar Klippa Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang, dimana mereka terlihat kurang aktif dalam menjalankan Organisasi Remaja Masjid ini. Mulai berkurangnya kesadaran remaja untuk ikut dalam organisasi remaja masjid ini, lalu terlihat dari kegiatan yang mereka lakukan, mereka hanya melakukan kegiatan pada hari-hari besar Islam saja, sedangkan di luar hari-hari besar mereka kurang melakukan kegiatan, mereka kurang melalukan kegiatan seperti kegiatan pengajian Al-Qur an, lalu kurang kesadaran anggota untuk membersihkan masjid, kemudian mereka kurang dalam mengembangkan kretivitas yang dapat mereka lakukan setiap pertemuan yang setidaknya dapat membantu mereka dalam mengembangkan bakat mereka masing-masing, serta kurangnya kemauan para remaja masjid ini memberikan informasi kepada remaja dan masyarakat sekitarnya terutama dalam bidang pendidikan agama islam.

4 Hal ini dapat diprediksi bahwa sebelumnya berbagai kegiatan keagamaan dalam bentuk majlis taklim dan aktivitas keagamaan lainnya secara rutin diadakan di masjid. Bahkan, peringatan hari-hari besar keagamaan selalu diperingati dengan meriah. Namun, sejalan dengan mobilitas masyarakatnya yang cenderung semakin modern, religiusitas tersebut cenderung mengalami pergeseran. Kondisi ini nampak dari kehidupan remaja di desa ini, ikatan dan atribut keagamaan yang dulu dibanggakan, kini mulai diabaikan dan dilalaikan. Bahkan, dipandang kuno dan terbelakang. Pola interaksi antara orang tua dan anak dalam kehidupan seharihari tidak lagi dibangun atas dasar nilai-nilai agama. Artinya, kegiatan keagamaan yang digerakkan oleh remaja perlahan mulai ditinggalkan. Keberadaan remaja masjid sekarang menjadi semakin hilang padahal sebelumnya harapan dari pengurus Remaja masjid Seperti yang dikatakan ketua BKM Nurul Fatimah (badan pengurus masjid dan pengurus remaja masjid Nurul Fatimah) Padahal awalnya pembentukan remaja masjid Nurul Fatimah ini diharapkan agar para remaja yang tergabung dalam Remaja Masjid Nurul Fatimah dapat membantu pengurus masjid dalam memakmurkan masjid, dengan seringgnya untuk sholat berjamaah di masjid, lalu menjadi contoh bagi masyarakat terutama remaja di sekitaran masjid, dapat membantu masyarakat yang mengalami kesusahan atau mengalami musibah, dan sebagai wadah pengembangan kreativitas remaja, serta dapat belajar tentang bagaimana seharusnya menjadi masyarakat muslim. Masyarakat merupakan bagian yang penting dalam mendukung berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh organisasi remaja masjid, masyarakat seharusnya memberikan dukungan baik materil maupun moril dalam kegiatan organisasi

5 remaja masjid. Oleh karena itu jalinan kerja sama dengan masyarakat perlu dikembangkan dalam rangka mengoptimalkan kegiatannya. Kegiatan-kegiatan dalam organisasi remaja masjid memiliki banyak macam kegiatan di berbagai masjid, tergantung sejauh mana kreatifitas anggota remaja masjidnya, namun di balik berbagai kreatifitas remaja tersebut, mereka memiliki banyak permasalahan yang bersifat umum, artinya permasalahan yang terjadi hampir setiap organisasi remaja masjid mengalami permasalahan ini, antara lain permasalahannya yaitu: 1. Kegiatan dalam organisasi remaja masjid seringkali bersamaan jadwal kegiatan sekolah, keluarga dan lainnya, 2. Dana operasional yang terbatas. Seringkali kegiatan dalam remaja masjid terhambat oleh masalah dana, 3. Permasalahan pribadi yang berdampak pada keaktifan dalam organisasi. Terkadang, di antara anggota remaja masjid terjalin hubungan yang bersifat khusus. Terkadang hal ini yang menimbulkan semangat untuk aktif, namun akan terjadi sebaliknya apabila telah muncul permasalahan di antara mereka. Hal ini seringkali membuat keduanya kemudian tidak aktif sehingga mengganggu pelaksanaan kegiatan. Tumbuhnya suatu Organisasi termasuk Organisasi remaja Masjid Nurul Fatimah menyebabkan timbulnya banyak tanggapan masyarakat, Mulai dari keberadaan hingga kegiatan yang dilakukan organisasi tersebut dan lainnya. Tanggapan adalah penyampaian pesan yang diucapkan melalui penglihatan, pendengaran seseorang yang menyebabkan orang tersebut

6 mengeluarkan pendapatnya tentang apa yang dia lihat dan dia dengarkan. Menurut Thomas (1992: 139) mengemukakan bahwa tanggapan adalah suatu proses kognitif yang dialami oleh setiap orang dalam memahami informasi tentang lingkungan, baik lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan, dan penerimaan. Masyarakat bila dilihat dari konsep sosiologi adalah sekumpulan manusia yang bertempat tinggal dalam suatu kawasan dan saling berintraksi sesama untuk mencapai tujuan (Ihsan 2011:84) Jadi tanggapan masyarakat yaitu penyampaian pesan atau reaksi masyarakat berdasarkan apa yang mereka rasakan, mereka lihat dan lainnya, mulai dari yang bersifat positif atau baik, negatif atau buruk, suka atau tidak suka, mendukung atau tidak mendukung dalam apapun yang bisa mereka komentari. Tentunya keberadaan suatu organisasi di masyarakat akan mendapatkan suatu tanggapan yang diberikan oleh masyarakat karena suatu organisasi bila tidak didukung oleh masyarakat maka organisasi tersebut tidak akan dapat bertindak secara baik untuk mencapai tujuan atau sasarannya. Menurut Wursonto (2005: 16) Kehadiran kelompok di tengah tengah masyarakat akan mendapat tanggapan dari masyarakat di sekitar maupun masyarakat luas pada umumnya. Tanggapan itu dapat bersifat positif dan negatif, apabila bersifat positif berarti masyrakat mendukung keberadaan organisasi tersebut, tetapi sebaliknya bila mendapat tanggapan negatif berarti masyarakat kurang mendukung dengan keberadaan organisasi tersebut. Termasuk dalam organisasi remaja masjid masyarakat juga ambil peran terhadap organisasi ini karena dengan adanya tanggapan dari masyarakat dapat

7 menentukan organisasi remaja masjid ini akan berkembang atau tidak, atau dapat terus di lanjutkan atau tidak, karena tanggapan masyarakat juga dapat memberi dukungan kepada mereka dalam membuat suatu kegiatan ataupun yang berhubungan dengan memakmurkan masjid. Untuk itu penulis ingin meneliti mengenai tanggapan masyarakat terhadap organisasi remaja masjid Nurul Fatimah. B. Identifikasi Masalah Sebagaimana dijabarkan dalam latar belakang penelitian yang menyangkut tanggapan masyarakat terhadap Organisasi remaja masjid Nurul fatimah. Untuk itu penulis perlu mengetahui ruang lingkup masalah sebagai berikut: 1. Masih banyaknya remaja yang enggan mengikuti kegiatan keagamaan seperti Organisasi remaja masjid khususnya organisasi remaja masjid Nurul Fatimah 2. Kegiatan yang masih sangat kurang oleh organisasi remaja masjid Nurul Fatimah. 3. Rendahnya partisipasi masyarakat dalam kegiatan yang dilaksanakan organisasi remaja masjid Nurul Fatimah. 4. Bagaimana kegiatan-kegiatan Remaja masjid nurul fatimah di mata masyarakat. C. Batasan Masalah Setalah memaparkan permasalahan, agar tidak terjadi pembahasan yang meluas, maka penulis membatasi masalah hanya pada tanggapan masyarakat terhadap kegiatan organisasi remaja masjid Nurul fatimah.

8 D. Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Seberapa baik tanggapan masyarakat terhadap kegiatan Organisasi remaja masjid Nurul fatimah. E. Tujuan Penelitian Sejalan dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengkaji dan mengetahui tanggapan masyarakat terhadap kegiatan organisasi remaja masjid Nurul fatimah. F. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian mengenai tanggapan masyarakat terhadap organisasi remaja masjid Nurul fatimah adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Praktis Sebagai bahan masukaan bagi masyarakat sekitaran masjid Nurul fatimah untuk bersama-sama membina dan memberdayakan organisasi remaja masjid sebagai wadah untuk masyarakat terutama anak-anak remaja untuk mendapat pengetahuan ilmu agama yang lebih dalam, serta dapat mengembangkan kreatifitas anak-anak remaja terutama dalam bidang keagamaan. 2. Manfaat Teorits a. Sebagai pedoman peneliti selanjutnya mengenai tanggapan masyarakat terhadap organisasi remaja masjid b. Sebagai bahan perbandingan bagi peneliti lain yang bermaksud penelitian yang sama