BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri jasa asuransi merupakan salah satu pilar keuangan, gunanya untuk memproteksi usaha dari segala macam bentuk kecelakaan yang tidak diinginkan. Usaha asuransi mengambil alih berbagai resiko apabila tidak dikelola dengan baik. Batas tingkat solvabilitas ( solvancy margin ) merupakan tolak ukur kesehatan keuangan perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi. Batas tingkat solvabilitas ini merupakan selisih antara kekayaan terhadap kewajiban yang perhitungan nya didasarkan pada cara penghitungan tertentu sesuai sifat asuransi. Dalam SK (Surat Keputusan) Menteri Keuangan No. 424/KMK 06/2003 tentang perhitungan tingkat solvabilitas dengan metode Risk Basic Capital (RBC). Penyesuaian pemenuhan kebutuhan RBC dilakukan dengan target angka dan toleransi waktu yang sangat longgar dan protektif yakni, minimum 120%. Pentingnya masalah tersebut dalam perusahaan asuransi sangat menarik untuk dijadikan bahan penulisan skripsi saya dengan judul Hubungan Tingkat Solvabilitas dengan Kesehatan Keuangan Pada PT. Asuransi Allianz Utama Kantor Pusat Jakarta Sama halnya dengan manusia, maka perusahaan / organisasi yang merupakan himpunan/ kelompok manusia juga menghadapi ketidakpastian (uncertainty) ketidakpastian yang mengakibatkan / 1
menimbulkan kerugian dinamakan resiko (Risk), sedangkan yang mungkin akan dapat menghasilkan manfaat, dinamakan peluang (opportunity) Alasan alasan diatas menyebabkan banyaknya bermunculan perusahaan jasa asuransi demi melindungi jalannya pembangunan disektor industri tersebut dan asuransi juga memberikan perlindungan keuangan bagi para pengusaha untuk menjalankan usahanya. Sesuai Undang-undang No. 2 tahun 1992 tentang Usaha Perasuransinan dinyatakan bahwa asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dimana pihak penganggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena : kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggungj jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan. Objek asuransi adalah : benda dan jasa, jiwa dan raga, kesehatan manusia, tanggung jawab hukum, serta semua kepentingan lainnya yang dapat hilang rusak, rugi dan / atau berkurang nilainya. Maka secara skematis prosesnya dapat digambarkan : 2
Klaim Tertanggung Perjanjian (bukti polis) Penanggung Premi Gambar 1 Dana yang terkumpul dari nasabah / tertanggung berupa premi harus dikelola dengan baik/ tepat yang akan merupakan salah satu indikator dari kesehatan keuangan perusahaan asuransi, yang antara lain ditentukan tingkat solvabilitas yang harus / wajib dijaga setiap saat. Masalah penelitian merupakan suatu pernyataan yang mempersoalkan keberadaan suatu variable atau mempersoalkan hubungan antara suatu variable pada suatu fenomena. Variabel merupakan suatu arti yang adapat membedakan antara sesuatu dengan lainnya (Ronny Kountur, 2003 : 35) B. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian yang dilakukan adalah : Mengetahui bagaimana hubungan tingkat solvabilitas dengan kesehatan keuangan pada PT Asuransi Allianz Utama Indonesia _ Kantor Pusat Jakarta? 3
C. Batasan Masalah Karena adanya keterbatasan yang penulis miliki (waktu, tenaga, dana, kemampuan analisa), maka penulis hanya akan memfokuskan pada tingkat solvabilitas dan tingkat kesehatan keuangan perusahaan. D. Tujuan Penelitian Adapun maksud dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana hubungan tingkat solvabilitas yang ditetapkan dengan kesehatan keuangan pada PT. Asuransi Allianz Utama Indonesia Kantor Pusat, Jakarta. E. Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan bagi perusahaan a. Kesehatan Keuangan ( solvabilitas) perusahaan asuransi dapat dibina dan diawasi dengan ketatg sehingga tidak sampai mengalami kerugian. b. Kredibilitas perusahaan asuransi lebih terjaga. 2. Kegunaan bagi penulis Mengerti dan memahami bahwa rasio kesehatan keuangan melalui batas tingkat solvabilitas perusahaan asuransi sangat di pengaruhi oleh perbandingan tingkat kekayaan dan kewajiban perusahaan tersebut. 3. Kegunaan bagi ilmu pengetahuan Agar dapat mengetahui bahwa Batas Tingkat Solvabilitas Minimum yang diteapkan Pemerintah terhadap perusdahaan 4
asuransi konvensional harus melebihi 120% dari ketetapan MenKeu, dimana Batas Tingkat Solvabilitas untuk perusahaan asuransi tersebut diukur dengsan metode RBC. Jika penelitian berhasil dilakukan maka diharapkan dapat diperoleh informasi mengenai hal hal yang masih menjadi kendala trerkait dengan hubungan tingkat solvabilitas dengan kesehatan keuangan, yang diharapkan pada saatnya akan dapat menjadi masukan bagi usaha untuk menjaga / meningkatkan kesehatan keuangan perusahaan asuransi tersebut. 5