BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERATURAN BUPATI SIAK NOM OR 31 TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR TAHUN 2007 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SIAK TAHUN

DESA MENATA KOTA DALAM SEBUAH KAWASAN STRATEGI PEMBANGUNAN ROKAN HULU.

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEM BANGUNAN DAERAH KABUPATEN SIAK TAHUN 2016

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

PENDAHULUAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan pemerintah Kabupaten Pelalawan dibidang. pemberdayaan masyarakat desa perlu disusun Rencana

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PELALAWAN,


BUPATI NATUNA PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN NATUNA NOMOR 7 TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RENSTRA BADAN KETAHANAN PANGAN BAB I PENDAHULUAN

BUPATI PELALAWAN PERATURAN BUPATI PELALAWAN NOMOR : TAHUN 2017 TENTANG ROADMAP PENGUATAN SISTEM INOVASI KABUPATEN PELALAWAN TAHUN 20 BUPATI PELALAWAN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN KARIMUN TAHUN

KABUPATEN SIAK RENCANA KERJA ( RENJA ) DINAS PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN SIAK

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

PERATURAN BUPATI KARIMUN NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

WALIKOTABATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTABATAM NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

RUMUSAN RANPERDA PERMASALAHAN TANGGAPAN

Renstra BAPPEDA Kabupaten Probolinggo Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Strategi. Arah Kebijakan. RPJP Nasional. RPJM Daerah. RPJP Daerah. Program. Indikator. Visi Misi Tujuan Sasaran Kebijakan Program/ Kegiatan

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BADAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN GARUT TAHUN 2014 s/d 2019

KATA PENGANTAR. Tujuan dari Penyusunan Dokumen Rencana Strategis (Renstra) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Probolinggo ini adalah :

KEPUTUSAN BUPATI SIAK NOMOR /HK/KPTS/2014 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SIAK BUPATI SIAK,

WALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 03 TAHUN 2006 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA BATAM TAHUN

RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( RENSTRA SKPD ) TAHUN

PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR TAHUN 2015 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KEBUDAYAAN, PARIWISATA,PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN PELALAWAN NOMOR KPTS.800/DKPPO-S/2014/ TENTANG

RENCANA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN 2015

B U P A T I B I M A PERATURAN DAERAH KABUPATEN BIMA NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BUPATI KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI KUANTAN SINGINGI NOMOR 5 TAHUN 2014

I - 1 BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PEMERINTAH KOTA BATU

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN PELALAWAN NOMOR KPTS. 523/Diskanla/2014/ TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR TAHUN 2007 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SIAK TAHUN

RENSTRA DINAS KETAHANAN PANGAN BAB I PENDAHULUAN

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR KPTS.518/DISKOPUMKM-S/2014/ TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

DAFTAR ISI. Halaman Judul... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iii Daftar Tabel... iv Daftar Gambar... vi Daftar Lampiran...

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Plan), Rencana Kinerja (Performace Plan) serta Laporan Pertanggungjawaban

BAB I P E N D A H U L U A N

RENCANA STRATEGIS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 04 TAHUN 2006 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PERUBAHAN KABUPATEN KARIMUN TAHUN ANGGARAN 2006

BUPATI PELALAWAN PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SIAK KEPUTUSAN BUPATI SIAK NOMOR 341/HK/KPTS/2014 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN SIAK

Rencana Strategis BAB 1 PENDAHULUAN

RPJMD Kota Pekanbaru Tahun

WALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BUPATI KAPUAS HULU, PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAPUAS HULU NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

BAB I P E N D A H U L U A N

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR,

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 33 TAHUN 2016 TENTANG

RPJMD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN KARIMUN TAHUN ANGGARAN 2016

BUPATI KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI KUANTAN SINGINGI NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Maksud disusunnya Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Semarang Tahun adalah:

GUBERNUR RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI RIAU TAHUN

~ 1 ~ BUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BAPPEDA PROV. SULTRA TAHUN BAB I PENDAHULUAN

BAB I P E N D A H U L U A N

1 of 5 02/09/09 10:53

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN DAERAH NOMOR 3 TAHUN 2011 TANGGAL 6 JUNI LATAR BELAKANG

BAB I P E N D A H U L U A N

BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN PASURUAN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RENCANA STRATEGIS TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RENCANA KERJA (RENJA) BADAN PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN 2015

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

BUPATI KEPULAUAN MERANTI

PERATURAN BUPATI KUANTAN SINGINGI NOMOR 49 TAHUN 2017 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Renstra BPM, KB dan Ketahanan Pangan Kota Madiun I - 1

BUPATI KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BUPATI PELALAWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PELALAWAN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN PURWOREJO TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (RENSTRA SKPD)

BUPATI SIAK KEPUTUSAN BUPATI SIAK NOMOR : /HK/KPTS/2016 TENTANG

S A L I N A N PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015

BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

Rencana Strategis Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Siak

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dan sebagian besar penduduknya bermatapencaharian di bidang pertanian. Sebenarnya negara ini diuntungkan karena dikaruniai kondisi alam yang mendukung, hamparan lahan yang luas, keragaman hayati yang melimpah, serta beriklim tropis. Meskipun belum terpenuhi, pertanian menjadi salah satu sektor riil yang memiliki peran sangat nyata dalam membantu penghasilan devisa Negara. Riau merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang selain mengandalkan sektor migas dan perkebunan juga mengandalkan sektor pertanian. Secara umum propinsi ini memiliki potensi yang besar dan variatif serta didukung oleh kondisi fisik lahan yang cocok untuk pengembangan komoditas pertanian khususnya sawah. Salah satu pusat pertanian di Provinsi Riau terdapat di wilayah Kabupaten Siak. Kabupaten Siak mempunyai potensi pertanian yang sangat besar untuk dikembangkan. Daya dukung dan luas lahan yang besar, lebih dari setengah jumlah penduduk bekerja pada sektor pertanian dengan keterampilan dasar yang dimiliki, pasar yang tersedia dengan infrastruktur yang sedang digalakkan, merupakan modal dasar untuk pengembangan pertanian. Pembangunan dan penguatan organisasi penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan serta ketahanan pangan masih merupakan prioritas pembangunan di Kabupaten Siak yang difokuskan pada peningkatan ketersediaan pangan, dengan peningkatan ketersediaan pangan, pemantapan distribusi pangan serta percepatan penganekaragaman pangan sesuai dengan karakteristik dan sumber daya yang dimiliki guna mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat Propinsi Riau umumnya dan Kabupaten Siak khususnya. Pembangunan ketahanan pangan dan pertanian juga dilaksanakan melalui berbagai upaya dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pengurangan kemiskinan sebagai perwujudan pembangunan sosial-ekonomi sebagai bagian pembangunan daerah Kabupaten Siak secara keseluruhan. Implementasi program pembangunan ketahanan pangan dan pertanian dilaksanakan dengan memperhatikan ketahanan pangan yaitu melalui upaya peningkatan produksi, ketersediaan dan penanganan kerawanan pangan, pemantapan distribusi dan cadangan pangan, serta peningkatan kualitas konsumsi dan keamanan pangan. Dengan demikian, program-program pembangunan ketahanan pangan dan pertanian tersebut diarahkan untuk I-1

mendorong terciptanya kondisi sosial-ekonomi yang kondusif, menuju ketahanan pangan masyarakat dan kesejahteraan petani yang mantap dan berkelanjutan. Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan adalah unsur pelaksana pemerintah daerah yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Siak Nomor 7 tahun 2008 tanggal 20 September 2008 dan Peraturan Daerah nomor 15 tahun 2012 tentang pembentukan organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Bappeda dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Siak, Kepala Badan berperan dalam memberikan dukungan kepada Kepala Daerah menyusun dan melaksanakan kebijakan daerah dibidang Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan serta Ketahanan Pangan. Untuk melaksanakan tugas tersebut perlu dirumuskan sebuah kebijakan yang baik, yang mana merupakan langkah awal keberhasilan pembangunan. Dalam merumuskan kebijakan tersebut senantiasa memadukan antara prinsip Top Down dan Bottom Up Planing, sehingga apa yang ingin dicapai oleh pemerintah pusat, provinsi dan apa saja program/kegiatan yang dapat dilaksanakan pemerintah Kabupaten sesuai situasi dan kondisi didaerah agar tujuan dan sasaran yang ditetapkan dapat tercapai. Memperhatikan jangka waktu pelaksanaan RENSTRA BPPKP yaitu dari tahun 2011-2016. Rencana Strategis (RENSTRA) Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Siak adalah dokumen perencanaan strategis merupakan penjabaran dari rencana strategis pelaksanaan arah dan kebijakan yang tercantum dalam RPJMD Kabupaten Siak. Renstra BPPKP dijadikan dasar dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), oleh karena itu Renstra BPPKP merupakan penggabungan semua program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh BPPKP yang dibiayai oleh dana APBD, serta sumber dana lainnya yang tidak mengikat. RENSTRA BPPKP juga akan menjadi tolak ukur penilaian pertanggung jawaban kinerja Kepala BPPKP selaku pengguna anggaran pada setiap akhir tahun anggaran. 1.2. Landasan Hukum Penyusunan Renstra BPPKP 2011-2016 didasarkan pada landasan ideologis Pancasila, landasan konstitusional Undang- undang Dasar tahun 1945 Pasal 34, dan landasan operasional sebagai berikut: 1. Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Singingi, dan Kota Batam (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 181, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3902) sebagaimana telah diubah tiga kali dengan Undang-Undang Nomor 34 I-2

Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 107, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4880); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 164, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421); 4. Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844); 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438); 7. Undang-undang Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4700) 8. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4725) 9. Undang-undang Nomor 16 tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (SP3K); 10. Undang-undang Nomor 18 tahun 2012 tentang Pangan; 11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;. 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 13. Peraturan Pemerintah Nomor 68 tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan; 14. Peraturan Pemerintah Nomor 28 tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi pangan; 15. Kepres RI Nomor 132 Tahun 2001 dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 83 Tahun 2006 tentang Dewan Ketahanan Pangan; 16. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2009 Tentang Pembiayaan, Pembinaan, dan Pengawasan Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan; 17. Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 2009 tentang Pembiayaan, Pembinaan dan Pengawasan Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan; 18. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 273 /Kpts/OT.160/4/2007, tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petani; 19. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 25/Permentan/OT.140/5/2009 tentang Pedoman Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian; I-3

20. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 42/Permentan/OT.140/10/2009 tentang Metode Penyuluhan Pertanian; 21. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 49/Permentan/OT.140/10/2009 tentang Kebijakan dan Strategi Penyuluhan Pertanian; 22. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 51/Permentan/OT.140/12/2009 tentang Pedoman Standar Minimal dan Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Penyuluhan Pertanian; 23. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 01/Permentan/OT.140/1/2008 tentang Pedoman Pembinaan THL-TBPP; 24. Peraturan Pemerintah No.108/2000 tentang Tatacara Pertanggungjawaban Kepala Daerah; 25. Peraturan Daerah Kabupaten Siak Nomor 7 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, BAPPEDA, dan Kelembagaan Teknis Daerah Kabupaten Siak; 26. Peraturan Daerah Kabupaten Siak Nomor 15 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Bappeda dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Siak; 27. Peraturan Bupati Kabupaten Siak Nomor 52 Tahun 2012 tentang Uraian Tugas dan Fungsi Inspektorat, Bappeda dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Siak. 1.3. Maksud dan Tujuan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (RENSTRA SKPD) Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Siak ini, disusun dengan maksud sebagai berikut: a) Sebagai arah kebijakan dan program dalam pelaksanaan pembangunan ketahanan pangan dan penyuluhan pertanian di Kabupaten Siak selama lima tahun ke depan; b) Sebagai jabaran dan pelaksanaan visi misi Kepala Daerah untuk menciptakan serta mempercepat kesejahteraan masyarakat melalui sector penguatan kelembagaan pertanian; c) Sebagai penjabaran implementatif dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) pada sebagian bidang ketahanan dan pertanian, perikanan dan kehutanan di Kabupaten Siak; d) Sebagai pedoman dan bahan acuan dalam penyusunan Rencana Kerja Tahunan. Penyusunan Rencana Strategis, bertujuan sebagai berikut: a) Memberikan arah dan sasaran dalam perencanaan serta sasaran program dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan; I-4

b) Memudahkan bagi para stakeholders dalam pembangunan ketahanan pangan dan penyuluhan pertanian dalam memahami dan mensinergiskan dengan arah kebijakan dan program prioritas serta kegiatan operasional tahunan pada Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Siak; c) Sebagai alat ukur terhadap tingkat keberhasilan dan capaian dari seluruh rangkaian perencanaan, penganggaran serta evaluasi di Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Siak. 1.4. Sistematika Penulisan A. Bab I, PENDAHULUAN Didalam bab I ini memuat tentang latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan yang menjadi dasar dan acuan pembuatan dokumen ini. Setelah itu dijelaskan tentang hubungan Renstra Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan dengan Dokumen Perencanaan lainnya yang sinkron dengan Tugas Pokok Badan, sehingga arah penyusunannya lebih jelas. Bab ini diakhiri dengan penjelasan tentang Sistematika penulisan dokumen ini. B. Bab II, GAMBARAN PELAYANAN SKPD Pada bagian Bab II ini menjelaskan tentang hal-hal yang berkaitan dengan tugas dan fungsi Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Siak, yang di dalamnya meliputi Sumber Daya BPPKP, Kinerja Pelayanan BPPKP, serta hal-hal lain yang dianggap penting dan berkaitan dengan tantangan dan peluang Pengembangan Pelayanan BPPKP. C. Bab III, ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Bagian ini dijelaskan tentang Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan BPPKP, Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih dan juga telaahan Renstra K/L, Renstra Badan koordinasi Provinsi Riau dan Renstra Kabupaten Siak serta telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis yang di akhiri dengan penentuan isu-isu strategis yang ada di Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan. D. Bab IV, VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Pada bab ini dijelaskan secara rinci visi dan misi Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan, berikut tujuan pembuatan Renstra yang juga menjelaskan strategi serta kebijakan yang akan diambil dalam bidang Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Siak. I-5

E. Bab V, RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF Bagian ini akan menjelaskan berbagai program dan kegiatan Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan sesui dengan job description yang ada, juga memuat tentang program dan kegiatan yang bersifat lintas SKPD maupun yang bersifat kewilayahan. F. Bab VI, INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Pada bab ini menjelaskan tentang semua Program dan Kegiatan yang akan diselenggarakan oleh Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan sampai dengan akhir periode RPJMD. I-6