Dalam pelaksanaan proyek pembangunan Kampus Terpadu UII unit VII

dokumen-dokumen yang mirip
STUDI PELELANGAN PENGADAAN JASA KONSTRUKSI MENURUT KEPPRES NO 18 TAHUN 2000

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sistem Pengadaan Materiil Di Biro Pengadaan

DASAR-DASAR PELELANGAN

Oleh : Wiendia Suryana NRP : : MaksumTanubrata, Ir., MT. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG ABSTRAK

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

b) Apabila ketentuan sebagaimana dimaksud dalam huruf (a)

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek dengan tujuan mengatur tahap tahap pelaksanaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pelelangan dapat didefinisikan sebagai serangkaian kegiatan untuk

2. Pemilihan langsung dapat dilaksanakan untuk pengadaan yang bernilai sampai dengan Rp ,00 (seratus juta rupiah);

Penjelasan tentang proyek yang akan dikerjakan. Panitia lelang nengumumkan kontraktor yang lolos dalam tahap pra kualifikasi

PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA Nomor SOP Jalan Masjid Raya No. 25 Sungguminasa 92111

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan Penelitian Ruang Lingkup Penelitian Sistematika Penelitian...

REPUBLIK INDONESIA MENTERI PEKERJAAN UMUM KEPUTUSAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 61/KPTS/1981 TENTANG

TATA CARA PENGADAAN BADAN USAHA DALAM RANGKA PERJANJIAN KERJASAMA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LEMBARAN DAERAH KOTA BANJARMASIN TAHUN 2008 NOMOR 23

KEPMEN NO. 27 TH 1987

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. digunakan dalam pelaksanaan pembangunan proyek, oleh karena itu dibutuhkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Untuk melaksanakan pembangunan konstruksi memerlukan kontraktor yang

TATA CARA PENGADAAN BADAN USAHA DALAM RANGKA PERJANJIAN KERJASAMA. 1. MenterilKepala Lembaga/Kepala Daerah membentuk Panitia Pengadaan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. proyek, serta aspek waktu penyelesaian konstruksi.

BAB II: TINJAUAN UMUM PROYEK

PENGADILAN AGAMA SINJAI. JL. Jenderal Sudirman Nomor. 5 Tlp. (0482) Faks. (0482) S I N J A I 92651

TERMS OF REFERENCE PENGADAAN JASA CLEANING SERVICE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kegiatan proyek telah dikenal sejak dahulu, baik membuat rumah tinggal

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

PANITIA PELELANGAN UMUM DAN SEDERHANA PENGADAAN BARANG/JASA BADAN LINGKUNGAN HIDUP, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN SAMOSIR TA.

Gambar 1.2 View Design Hotel Travello Bandung Proses Pengadaan Proyek Jenis Lelang Proyek Proyek pembangunan Hotel Travello Bandung, o

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK

PROSES PENENTUAN KONTRAKTOR PADA PROYEK KANTOR BERSAMA SAMSAT KOTA SUKABUMI

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGADAAN JASA KONSTRUKSI

BAB III TINJAUAN UMUM PROYEK. arsitektur yaitu PT. DEDATO INDONESIA dan konsultan struktur yaitu

BAB II: TINJAUAN UMUM PROYEK

STUDI PROSEDUR PELELANGAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PADA PROYEK PEMERINTAH MENURUT KEPPRES NO. 80 TAHUN 2003

lelang, melakukan lelang, sampai tanda tangan kontrak untuk menangani


Universitas Mercu Buana Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri #6 & 7 MANAJEMEN PROYEK

PEMERINTAH KOTA SAMARINDA DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN KOTA SAMARINDA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang marak dengan

1. DATA PROYEK. Lokasi : Kota Kupang Sumber Dana : APBNP Tahun Anggaran : 2017 Waktu Pelaksanaan : 20 hari kalender

PANITIA PELELANGAN UMUM DAN SEDERHANA PENGADAAN BARANG/JASA BADAN LINGKUNGAN HIDUP, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN SAMOSIR TA.

PEMERINTAH KOTA SAMARINDA DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN KOTA SAMARINDA

PROSEDUR PENGADAAN JASA KONSTRUKSI DENGAN CARA PENUNJUKAN LANGSUNG NoDokumen :BRR NIAS/SOP/DRAFT Revisi ke : R-00 Tgl. Berlaku : Maret 2007 Tanggal :

a. Nota Dinas Pejabat Pembuat Komitmen ke Unit Layanan Pengadaan dalam Rangka Pemasukan Data Lelang NOTA DINAS

I. PENDAHULUAN. pengadaan barang seperti pengadaan fasilitas gedung pada suatu instansi

a. Pembelian/pembayaran langsung kepada Penyedia untuk pengadaan yang menggunakan bukti pembelian dan kwitansi, meliputi antara lain:

LAMPIRAN I PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : 4 Tahun 2008 TANGGAL : 4 Pebruari 2008 BAB I PENGORGANISASIAN KEGIATAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Konsultan untuk mendapatkan penawaran bersaing sesuai spesifikasi dan dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

Tugas dan Kewenangan PA/KPA, PPK, ULP, dan PPHP dalam Pengadaan Barang/Jasa

LANGKAH-LANGKAH PENGADAAN BARANG DENGAN LELANG LANGKAH-LANGKAH PENGADAAN BARANG DENGAN LELANG LANGKAH-LANGKAH PENGADAAN BARANG DENGAN LELANG

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan dilakukan manusia sudah berabad-abad. Pembangunan adalah usaha untuk

BAB III. SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG HARI NOMOR 16 TAHUN 2002 T E N T A N G RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA DOKUMEN PENGADAAN BARANG / JASA

BAB II TINJAUAN UMUM KONSULTAN INTERIOR

BUPATI BANGLI PROVINSI BALI

KUESIONER SURVEY UNTUK PENGEMBANGAN SISTEM PENGADAAN JASA PELAKSANA KONSTRUKSI BIDANG KE-PU-AN

WALIKOTA DUMAI PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA DUMAI NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

PANITIA II PENGADAAN BARANG DAN JASA DILINGKUNGAN DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN KAMPAR TAHUN ANGGARAN 2012

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 100 TAHUN 2012 TENTANG

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

MATERI PELATIHAN PENGADAAN BARANG JASA

KONTRAK PERJANJIAN PEKERJAAN BORONGAN NO: Pada hari ini hari tanggal bulan tahun, kami yang bertanda tangan dibawah ini masing-masing :

LINGKUP PEKERJAAN ARSITEK. : Tahap Proses Pengadaan Pelaksanaan Konstruksi

BAB I PENDAHULUAN. guna meneruskan cita-cita bangsa Indonesia untuk mewujudkan peningkatan. dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PERJANJIAN KERJASAMA BANGUN GUNA SERAH PEMBANGUNAN

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam pencapaian berbagai sasaran, guna menunjang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

SURAT PERJANJIAN PT BGC DAYA KONTRAKTOR JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia sektor jasa konstruksi selama ini sudah terbukti sebagai salah

ADDENDUM DOKUMEN PEMILIHAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TATA CARA PENGADAAN BADAN USAHA DALAM RANGKA PERJANJIAN KERJASAMA

BAB III TINJAUAN UMUM PROYEK

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 09/PER/M/2008

Tanggal 04 November 2012

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan penelitian dan analisis yang telah peneliti paparkan dapat

TCE-06 DOKUMEN KONTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LAMPIRAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 2 TAHUN 2011 TANGGAL : 5 JANUARI 2011

TERM OF REFERENCE / KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENGADAAN JASA KONSULTAN STUDI KELAYAKAN PEMBELIAN SARANA KERETA REL LISTRIK (KRL) BARU PT

- 1 - BUPATI PONOROGO

BUPATI KARANGASEM PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 37 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 14 TAHUN 2010

BAB 1 - PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

1 / 8

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan pemberantasan. Tidak hanya terjadi pada pemerintah pusat, fraud juga

ANALISIS PENAWARAN KONTRAKTOR (162K)

PANITIA PELELANGAN UMUM PENGADAAN BARANG/JASA DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN PETERNAKAN KAB. SAMOSIR TAHUN ANGGARAN 2012

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGADAAN BARANG/JASA (PROCUREMENT)

BAB I PENDAHULUAN. keadaan yang dianggap lebih baik. Kondisi yang lebih baik itu harus dilihat

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh barang dan jasa oleh Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB IV ADMINISTRASI PROYEK 4.1 Lmum Dalam pelaksanaan proyek pembangunan Kampus Terpadu UII unit VII blok F, pihak pemilik ("Owner") diwakili oleh panitia pembangunan Kampus Terpadu Universitas Islam Indonesia tahap VII. Panitia pembangunan Kampus Terpadu Universitas Islam Indonesia tahap VII turut berperan dalam penetapan konsultan perencanaan dan kontraktor. 4.2 Pelelangan Pelelangan adalah cara memilih pemborong atau rekanan dengan mermnta penawaran sebagi peserta pelelangan sesuai dengan peraturan-peratuian yang berlaku berdasarkan spesifikasi yang dibuat oleh pelelang dan pembukaan penawarannya dihadiri dan disaksikan oleh peserta pelelangan, kemudian dievaluasi dan ditentukan pemenangnya yang paling menentukan bagi pelelang. Ada dua unsur yang terlibat dalam pelaksanaan pelelangan, yaitu pihak pemben tugas ("Owner") sebagai pihak yang melelangkan dan pihak kontraktor sebagai peserta pelelangan. Tujuan pelelangan. dalam hubungannya dengan pelaksanaan pekerjaan pembangunan, adalah agar diperoleh harga bangunan yang bersamg, yaitu harga bangunan yang dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan 42

43 persyaratan dan bangunan tersebut. Jenis-jenis pelelangan yang biasa digunakan adalah : Pelelangan Umum ( Pelelangan Terbuka ) Cara im dilakukan untuk umum tanpa kecuali, jadi semua kontraktor yang berminat dan merasa mampu, serta memenuhi persyaratan yang telali ditentukan oleh owner (pemilik proyek), diizinkan ikut serta dalam pelelangan ini. Biasanya pelelangan ini dipublikasikan secara terbuka lewat media massa atau iklan pada surat kabar. Kelemahan sistem ini adalali dengan banyaknya penawaran yang diajukan oleh para kontraktor, ada kemungkinan bahwa pemberi tugas belum mengetahui kecakapan, kemampuan dan kondisi dari salah satu atau beberapa kontraktor yang mengikuti pelelangan. Pelelangan Terbatas Pelelangan terbatas adalah pelelangan untuk pekerjaan tertentu yang dilakukan diantara kontraktor maupun konsultan (rekanan) yang dipilih diantara rekanan yang tercatat didalam Daftar Rekanan Mampu (DRM). Sesuai dengan bidang usaha atau mang lingkup atau klasifikasi kemampuannya. Pelelangan yang pesertanya terbatas diantara kontraktor-kontraktor yang bergerak di bidang pelaksanaan bangunan yang menerima surat undangan dari pelelang. Biasanya kontraktor yang diundang dalam pelelangan adalah para kontraktor yang telah dalam pra kualifikasi. Pemenang pelelangan ditetapkan oleh panitia pelelangan.

44 Keuntungan dari pelelangan mi adalah bahwa pemberi tugas sudah mengenai baik kemampuan dan keuangan dari para kontraktor peserta pelelangan, sehingga mempermudah pemberi tugas untuk menunjuk kontraktor sebagai pelaksana pekerjaannya. Kerugian dari sistem ini bahwa berhubung terbatasnya kontraktor yang mengikuti pelelangan dan pada umumnya para peserta lelang sudali saling mengenai, maka ada kemungkinan timbul offset kontrak. Offset kontrak adalah jika kontraktor yang mengikuti pelelangan mengadakan perjanjian antar kontraktor yang menyatakan tiap kontraktor hams menaikkan harga penawaran, sehingga kontraktor tersebut memenangkan pelelangan. Dengan demikian harga penawaran tidak wajar dan tidak dapat dipertanggung-jawabkan. Pelelangan di Bawah Tangan ( Pelelangan dengan Penunjukkan Langsung ) Penunjukkan kontraktor sebagai pelaksana pekerjaan pembangunan tanpa melalui pelelangan umum maupun pelelangan terbatas dan dilakukan diantara sekurang-kurangnya 3 penawar dan pemborong atau rekanan yang tercatat dalam Daftar Rekanan Mampu (DRM). Keuntungan dari pelelangan ini adalah bahwa pekerjaan dapat dijamin berjalan dengan baik. Dalam hal ini dikarenakan pemberi tugas sudah mengetahui kemampuan dari kontraktor yang ditunjuk untuk melaksanakan pekerjaan. Kerugian dari pelelangan ini, bahwa harga bangunan akan sangat mahal, karena tidak ada pembandingnya.

45 Pada proyek pembangunan Kampus Terpadu Ull unit VII menggunakan sistem menunjuk langsung dari pihak pemilik proyek yaitu Yayasan Badan Wakaf UII kepada penanggung jawab proyek yaitu dosen Universitas Islam Indonesia. Pekerjaan dilakukan dengan sistem swakelola, yang dipimpin oleh dosen-dosen Universitas Islam Indonesia dengan dibantu beberapa tenaga dari luar yang telah memiliki keahlian dibidangnya masing-masing. Sistem pelelangan memakai pelelangan di bawah tangan atau pekerjaan dilakukan dengan sistem swakelola dikarenakan : a. FGtas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Islam Indonesia mempunyai dosen-dosen yang berpengalaman dalam pembangunan gedung. b. Pengembangan sumber daya manusia yang diambil dari alumni-alumm mahasiswa Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Islam Indonesia. 4.3 Ringkasan Kontrak Kontrak (perjanjian pemborongan pekerjaan) adalah suatu ikatan kerja antara pemilik proyek selaku pihak I (pemberi tugas) dan kontraktor selaku pihak II (pelaksana pekerjaan). Untuk pelaksanaan kontrak ini, berlaku dokumen kontrak yang terdiri dari : a. Perjanjian pemborongan pekerjaan b. Surat penawaran c. Syarat-syarat umum dan spesifikasi umum d. Gambar rencana

4b e. Daftar kwitansi dan harga f Jadwal rencana pelaksanaan pekerjaan Beberapa hal penting dalam isi kontrak adalah sebagai berikut : 4.3.1 Jangka waktu pelaksanaan dan pemeliharaan. Jangka waktu pelaksanaan dan pemeliharaan dapat dilakukan dalam : a. Waktu selambat-lambatnya pekerjaan harus dilaksanakan, terhitung dari setelah dikeluarkannya surat perintah mulai kerja. b. Jangka waktu mulai pelaksanaan pekerjaan. c. Masa pemeliharaan terhitung setelah pekerjaan diserahkan untuk pertama kali. 4.3.2 Pekerjaan tambah kurang. Pekerjaan tambah kurang dapat bempa : a. Pemberi tugas dapat melakukan perubahan mengenai mutu atau volume pekerjaan atau suatu bagian pekerjaan yang dianggap perlu atau dianggap lebih. b. Peihitungan perubahan volume pekerjaan berdasarkan pada harga satuan yang ada.