BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan keluarganya. Kelompok pemulung ini mengalami ketidakadilan, mereka

SOCIAL CAPITAL. The important thing is not what you know, but who you know

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diam, melainkan suatu proses yang tidak berhenti. Karena di dalam masyarakat

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. makna yang berbeda-beda. Status adalah penempatan orang pada

BAB II PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. Setiap kehidupan manusia senantiasa mengalami perubahan-perubahan. Hal

SOSIOLOGI DALAM KEPARIWISATAAN

Perubahan Sosial Mutia Rahmi Pratiwi Pengantar Sosiologi UDINUS Semarang

PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X DI SMK NEGERI I GORONTALO. NELPIANIS Syarwani Canon Hj.

MATERI 1 HAKEKAT PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Masyarakat berasal dari kata musyarak (arab), yang artinya bersama-sama, yang

BAB I PENDAHULUAN. mencerdasan kehidupan bangsa, serta membentuk generasi yang berpengetahuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melindungi manusia dari pengaruh alam, sementara pendapatan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1992:78). Dalam pengertian lain industrialisasi merupakan transformasi proses

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dasar, kode etik, kode moral, kode perilaku, aspirasi-aspirasi, keyakinan-keyakinan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diversifikasi pekerjaan. Diversifikasi pekerjaan ini lebih diarahkan tidak untuk

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Negara yang berkembang dengan jumlah penduduk besar, wilayah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori Parson Tentang Perubahan Sosial. Perubahan Sosial dalam soejono soekanto (2003), adalah segala

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Modal sosial atau social capital merupakan satu terminologi baru yang

BAB I PENDAHULUAN. (SISDIKNAS), UU RI No.20 Tahun 2003 beserta penjelasannya,(bandung: Nuansa Aulia, 2008), h.114

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR

BAB I PENDAHULUAN. disimpulkan sebagai suatu gerak dari manusia, oleh manusia dan untuk manusia.

1. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antara kepemimpinan kepala

PEMBANGUNAN & PERUBAHAN SOSIAL. Modal Sosial (Social Capital)

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas pendidikan. daya manusia dan merupakan tanggung-jawab semua pihak, baik

Materi Sosiologi SMA Kelas XII: Perubahan Sosial dan Dampaknya

Kuliah 3 KPM 398-MPS

BAB I PENDAHULUAN. Negara maju dalam persaingan global. Berbagai perbaikan terus dilakukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kemampuan komunitas untuk mengatur individunya merupakan modal sosial

BAB I PENDAHULUAN. (Kementerian Pertanian, 2014). Sektor pertanian sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

Perubahan Sosial dan Kebudayaan OLEH: LIA AULIA FACHRIAL, M.SI

B A B I P E N D A H U L U A N

XII KTSP & K-13. Kelas PERUBAHAN SOSIAL. A. Hakikat dan Karakteristik Perubahan Sosial. Tujuan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. bergiat dalam melakukan pembangunan di segala bidang. Pembangunan dilakukan di bidang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

Tujuan Instruksional Khusus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya

BAB I PENDAHULUAN. dari globalisasi yang berkembang dalam dunia bisnis yang membuat

II TINJAUAN PUSTAKA. Kata sekolah berasal dari Bahasa Latin: skhole, scola, scolae atau skhola yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. lingkungan sekitarnya. Perubahan tersebut bisa terlihat didalam perilaku atau

BAB VI PENGARUH MODAL SOSIAL TERHADAP TAHAPAN PEROLEHAN KREDIT MIKRO. 6.1 Pengaruh Modal Sosial terhadap Perolehan Kredit Mikro

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat,bangsa dan negara. Pendidikan diarahkan untuk dapat. menciptakan sumber yang berkualitas dengan segala aspeknya.

Pilihan Strategi dalam Mencapai Tujuan Berdagang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, pembangunan dilakukan disegala bidang

BAB I PENDAHULUAN. dijalankan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat. Seorang individu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era informasi dan globalisasi yang terjadi saat ini, menimbulkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melihat tentang penguatan modal sosial untuk pengembangan mafkah

BAB II TEORI FUNGSIONALISME STRUKTURAL DAN TEORI SOLIDARITAS. Solidaritas Dan Stratifikasi Antar Petani Tambak Di Dusun Dukuan Desa

MATERI 6 HUBUNGAN INTERAKSI DAN DINAMIKA SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nida Rahmawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Keith Davis ( 2007 ) mengemukakan bahwa : Dicipline is management action


BAB I PENDAHULUAN. membentuk dan mendewasakan serta menanamkan nilai-nilai kemanusiaan yang

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya tanpa adanya perusahaan sebagai tempat mencari nafkah sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. mencakup seluruh proses hidup dan segenap bentuk interaksi individu dengan

I PENDAHULUAN. dan pembangunan pada umumnya yaitu ingin menciptakan manusia seutuhnya. Konsep

memasuki lingkungan yang lebih luas yakni lingkungan masyarakat. PENDAHULUAN A. Permasalahan Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. hanya berlaku di dalam masyarakat saja, namun dalam suatu negara juga akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Keterkaitan antara Kebudayaan Material dan Non Material. dengan Struktur Sosial

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan mereka dapat menggenggam dunia. mental. Semua orang berhak mendapatkan pendidikan yang layak serta sama,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Multi Level Marketing disebut juga dengan Networking Marketing

MODUL SOSIOLOGI KOMUNIKASI Oleh : Heri Budianto, S. Sos. M.Si.

BAB VII KESIMPULAN DAN IMPLIKASI PENELITIAN. penelitian, sedangkan pada bagian implikasi penelitian disajikan beberapa saran

Soal Kelas X. Fungsi dan Peran Sosiologi

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. suatu upaya melalui pendidikan. Pendidikan adalah kompleks perbuatan yang

WIDA YULIA WARDANI,2014

BAB I PENDAHULUAN. perubahan organisasi baik yang terencana maupun tidak terencana, aspek yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. baik, yang sesuai dengan martabat manusia. Oleh karena itu setiap warga negara

BAB I PENDAHULUAN. Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur memiliki

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ASAL MULA & PERKEMBANGAN SOSIOLOGI. Fitri Dwi Lestari

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang mesti didapatkan oleh semua orang, karena

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. sejak dahulu kala, hanya saja pada jaman sekarang perubahan-perubahan tersebut

BAB IV RELASI ANTAR KOMUNITAS DAN ORGANISASI LUAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Perilaku Sosial dan Kontrol Sosial. Lolytasari, M.Hum

BAB II. 1. Pengertian Kepuasan Hidup Lanjut Usia. pengalaman - pengalaman yang disertai dengan tingkat kegembiraan.

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003, yang isinya disebutkan bahwa

BAB VI PENUTUP. pengelolaan modal sosial bonding, bridging dan linking didalam kehidupan. perempuan pelaku usaha di Wukirsari pasca bencana.

Keluarga, Sekolah, dan Masyarakat 3

BAB II TINJAUAN TEORITIS. A. Karyawan PT. INALUM. capital, yang artinya karyawan adalah modal terpenting untuk menghasilkan nilai

BAB II KAJIAN PUSTAKA. modal yang dimiliki melalui kegiatan tertentu yang dipilih. Suharto (2009:29)

BAB I PENDAHULUAN. pihak, dan ditingkatkan melalui berbagai macam kegiatan, mulai dari

BAB I PENDAHULUAN. besar bagi kesejahteraan suatu bangsa. Pengelolaan sumber daya alam yang

BAB IV SISTEM SOSIAL 4.1 Pengantar 4.2 Sistem Sosial

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tahu, setelah belajar berubah menjadi tahu. Belajar menurut Gagne

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat, maupun bangsa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diperoleh dari simpanan pokok dan simpanan wajib para anggota koperasi. Kemudian

BAB II TINJAUN PUSTAKA. socialnya (action theory), yaitu mengenai tindakan yang dilakukan seseorang

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Perubahan Sosial Perubahan sosial dapat dibayangkan sebagai perubahan yang terjadi di dalam atau mencakup sistem sosial. Lebih tepatnya terdapat perbedaan antara keadaan sistem tertentu dalam jangka waktu berlainan. Konsep dasar perubahan sosial adalah perbedaan, waktu berbeda, di antara keadaan sistem sosial yang sama maka definisi perubahan sosial adalah setiap perubahan yang tak terulang dari sistem sosial sebagai satu kesatuan. Perubahan-perubahan pada kehudupan masyarakat tersebut mempunyai fenomena sosial yang sudah seharusnya terjadi, karena setiap manusia mempunyai kepentingan yang berbeda dan tidak terbatas. Perubahan yang terjadi di masyarakat merupakan suatu proses yang terjadi terus menerus, ini berarti bahwa setiap masyarakat kenyataannya akan mengalami perubahan-perubahan. Tetapi perubahan yang terjadi dalam masyarakat yang satu dengan yang lain tidak selalu sama. Kingsley David (Elly, 2011: 610) mengartikan perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat. Gilin dan gilin mengartikan perubahan sosial sebagai suatu variasi dari cara cara hidup yang telah di terima, yang disebabkan baik karena perubahan kondisi geografis, kebudayaan materil komposisi penduduk, ideologi maupun penemuan penemuan baru dalam masyarakat tersebut. 14

Selo Soemardjan menyatakan perubahan sosial adalah segala perusahaan pada lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap-sikap, dan pola-pola kelakuan di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat (Elly, 2011:610). Perubahan sosial akan terlihat setelah tatanan sosial dalam kehidupan masyarakat yang lama akan dibandingkan dengan tatanan dan kehidupan yang baru. Perunahan-perubahan yang terjadi bisa saja merupakan kemajuan bagi masyarakat atau bahkan suatu kemunduran bagi masyarakat (Abdulsyani:162) Dilihat contoh defenisi perubahan sosial yang terdapat dalam buku ajar sosiologi, terdapat bahwa berbagai pakar meletakan tekanan pada jenis perubahan yang berbeda. Namun sebagian besar mereka memandang penting perubahan struktural dalam hubungan organisasi dan ikatan antara unsur-unsur masyarakat (Sztompka, 2011:05) 1. Perubahan sosial adalah transformasi dalam organisasi masyarakat dalam pola berfikir dan perilaku pada waktu tertentu. 2. Perubahan sosial adalah modifikasi atau transformasi dalam pengorganisasian masyarakat. 3. Perubahan sosial mengacu pada variasi hubungan antar individu, kelompok, organisasi, kultur dan masyarakat pada waktu tertentu. 4. Perubahan sosial adalah perubahan pola perilaku, hubungan sosial, lembaga dan struktur sosial pada waktu tertentu. Perubahan sosial adalah proses di mana terjadi perubahan struktur dan fungsi suatu sistem sosial. Perubahan sosial terjadi sebagai akibat masuknya ide ide pembaharuan yang diadopsi oleh para anggota sistem sosial yang 15

berrsangkutan. Perubahan sosial yang direncanakan yaitu perubahan yang terjadi di dalam masyarakat, yang telah direncanakan terlebih dahulu oleh para anggota sistem sosial yang bersangkutan. Pihak yang menginginkan adanya perubahan itu disebut dengan agent of change atau agen pembaharu. Agent of change adalah seorang atau sekelompok orang yang memimpin masyarakat dalam merubah sistem sosial yang ada. Tentunya agent of change ini sudah mendapatkan kepercayaan dari masyarakat untuk memimpin adanya suatu perubahan. Agent of change selalu mengawasi jalannya perubahan yang dikehendaki atau direncanakan itu. Sedangkan perubahan sosial yang tidak direncanakan adalah terjadinya perubahan-perubahan yang tidak dikehendaki, dan terjadi diluar pengawasan masyarakat dan dapat menimbulkan akibat-akibat sosial yang tidak di harapkan masyarakat. Proses perubahan sosial biasa terdiri dari tiga tahapan, yaitu : 1. Invensi, proses dimana ide-ide baru diciptakan dan dikembangkan. 2. Difusi, proses dimana ide-ide baru itu dikomunikasiakan kedalam sistem sosial. 3. Konsekuensi, perubahan-perubahan yang terjadi dalam sistem sosial sebagai akibat pengadopsian atau penolakan inovasi. Perubahan dapat terjadi jika penggunaan atau penolakan ide baru tersebut mempunyai akibat. Peletak dasar pemikiran perubahan sosial sebagai suatu bentuk evolusi antara lain Herbert Spencer dan August Comte keduanya memiliki pandangan yang linear menuju ke arah yang positif. Perubahan sosial menurut mereka berjalan lambat namun menuju suatu bentuk kesempurnaan. (Sri:2014) 16

2.2 Kondisi Sosial Ekonomi Sosial ekonomi menurut Abdulsyani (1994) adalah kedudukan atau posisi sesorang dalam kelompok manusia yang ditentukan oleh jenis aktivitas ekonomi, pendapatan, tingkat pendidikan, jenis rumah tinggal, dan jabatan dalam organisasi, Sosial ekonomi dapat juga diartikan sebagai suatu keadaan atau kedudukan yang diatur secara sosial dan menetapkan seseorang dalam posisi tertentu dalam struktur masyarakat. Pemberian posisi ini disertai pula seperangkat hak dan kewajiban yang harus dipenuhi sipembawa status misalnya, pendapatan, dan pekerjaan. Status sosial ekonomi seseorang sangat berdampak bagi pemenuhan kebutuhan keluarga dalam mencapai standar hidup yang sejahtera dan mencapai kesehatan yang maksimal. Status adalah keadaan atau kedudukan seseorang, sedangkan pengertian sosial sangat berhubungan dengan kehidupan bermasyarakat di lingkungan sekitar. Di dalam kehidupan bermasyarakat terdapat pembeda posisi atau kedudukan seseorang maupun kelompok di dalam struktur sosial tertentu. Perbedaan kedudukan dalam masyarakat dalam sosiologi dikenal dengan stilah lapisan sosial. Lapisan sosial merupakan sesuatu yang selalu ada dan menjadi ciri yang umum di dalam kehidupan manusia. Sorokin dalam Soekanto (2004:251) menyatakan bahwa lapisan sosial adalah perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (secara hirakri). 17

Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan pengertian kondisi sosial ekonomi dalam penelitian ini adalah latar belakang ekonomi petani kopi yang diukur dengan tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, pemilikan kekayaan atau fasilitas serta jenis pekerjaan. a. Faktor-Faktor yang Menentukan Sosial Ekonomi. Ada beberapa faktor yang dapat menentukan tinggi rendahnya sosial ekonomi seseorang di masyarakat, diantaranya tingkat pendidikan, sandang, pangan, kesehatan, jenis pekerjaan, tingkat pendapatan, kondisi lingkungan tempat tingal, dan pemilikan kekayaan. 1. Tingkat Pendidikan Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 pasal 1, pada dasarnya jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan. Pendidikan menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Pendidikan adalah aktivitas dan usaha untuk meningkatkan kepribadian dengan jalan membina potensi-potensi pribadinya, yaitu 18

rokhani (pikir, cipta, rasa, dan hati nurani) serta jasmani (panca indera dan keterampilan-keterampilan). 2. Pendapatan Pendapatan adalah jumlah semua pendapatan kepala keluarga maupun anggota keluarga lainnya yang diwujudkan dalam bentuk uang dan barang. Sumardi (2004) mengemukakan bahwa pendapatan yang diterima oleh penduduk akan dipengaruhi oleh tingkat pendidikan yang dimilikinya. Dengan pendidikan yang tinggi mereka akan dapat memperoleh kesempatan yang lebih luas untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik disertai pendapatan yang lebih besar. Sedangkan bagi penduduk yang berpendidikan rendah akan mendapat pekerjaan dengan pendapatan yang kecil. Biro Pusat statistik (dalam Sutarji 2009:128) merinci pendapatan dalam kategori sebagai berikut: a. Pendapatan rata-rata harian. b. Pendapatan rata-rata bulanan. c. Pendapatan rata-rata tahunan. 3. Perumahan Rumah adalah tempat untuk melepaskan lelah, tempat bergaul, dan membina rasa kekeluargaan diantara anggota keluarga, tempat berlindung keluarga dan menyimpan barang berharga dan rumah juga sebagai status lambang sosial (Mukono, 2000 : 25). 19

4. Pemilikan Kekayaan atau Fasilitas Pemilikan kekayaan atau fasilitas adalah kekayaan dalam bentuk barang-barang dimana masih bermanfaat dalam menunjang kehidupan ekonominya. Fasilitas atau kekayaan itu antara lain: a. Barang-barang berharga Menurut Abdulsyani (1994), bahwa pemilikan kekayaan yang bernilai ekonomis dalam berbagai bentuk dan ukuran seperti perhiasan, televisi, kulkas dan lain-lain dapat menunjukkan adanya pelapisan dalam masyarakat. b. Jenis-jenis kendaraan pribadi. Kendaraan pribadi dapat digunakan sebagai alat ukur tinggi rendahnya tingkat sosial ekonomi pemulung lansia. Misalnya: orang yang mempunyai mobil akan merasa lebih tinggi tingkat taraf ekonominya dari pada orang yang mempunyai sepeda motor. Dalam penelitian ini, kepemilikan kekayaan yaitu harta benda yang dimiliki oleh petani kopi berupa harta yang bergerak berupa mobil, kendaraan bermotor dan harta yang tidak bergerak seperti tanah, sawah, rumah dll. 5. Jenis Pekerjaan Pekerjaan akan menentukan status sosial ekonomi karena dari bekerja segala kebutuhan akan dapat terpenuhi. Pekerjaaan tidak hanya 20

mempunyai nilai ekonomi namun usaha manusia untuk mendapatkan kepuasan dan mendapatkan imbalan atau upah, berupa barang dan jasa akan terpenuhi kebutuhan hidupnya. Pekerjaan seseorang akan mempengaruhi kemampuan ekonominya, untuk itu bekerja merupakan suatu keharusan bagi setiap individu sebab dalam bekerja mengandung dua segi, kepuasan jasmani dan terpenuhinya kebutuhan hidup. 1. Kesehatan Berdasarkan Undang-Undang No 36 Tahun 2009 Pasal 1 Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat. 2. Sandang dan Pangan Sandang adalah pakaian manusia. Pakaian menjadi kebutuhan primer utama walaupun manusia bisa hidup tanpa pakaian, tetapi karena manusia adalah makhluk sosial yang hidup dalam masyarakat sehingga pakaian adalah hal yang paling penting. Sedangkan pangan adalah sumber makanan bagi manusia dan merupakan kebutuhan primer.pangan meliputi pekerjaan dan hal-hal yang dilakukan yang tujuannya menghasilkan pangan 21

bagi kehidupan.manusia hidup dalam masyarakat dan membutuhkan pekerjaan dalam menghasilkan kebutuhannya sehari-hari. 2.3Modal Sosial Modal sosial adalah bagian-bagian dari organisasi sosial seperti kepercayaan, norma, dan jaringan yang dapat meningkatkan efisiensi masyarakat dengan memfasilitasi tindakan-tindakan yang terkoordinasi. Selain itu konsep ini juga diartikan sebagai serangkaian nilai atau norma informal yang dimiliki bersama diantara para anggota suatu kelompok yang memungkinkan terjalinnya kerjasama. Modal sosial dalam kelompok petani kopo dapat diciptakan pada hasil kepercayaan antar sesama, hubungan timbal balik yang mereka miliki serta jaringan informasi untuk menunjang kebutuhan yang harus mereka penuhi. Dalam bahasa Robert Putnam, ide dasar teori modal sosial adalah bahwa jaringan social memilki nilai, kontak social berpengaruh terhadap produktivitas individu dan kelompok.sedangkan menurut Bourdieau dan Loic Waquant modal sosial adalah sejumlah sumber daya yang nyata atau sebenarnya (actual atau virtual), yang tumbuh pada individu atau kelompok berdasarkan pemilikan jaringan hubungan yang awet dan lebih kurang terlembaga dari perkenalan dan pengakuan timbal balik (Scoot, 2011). Putnam menerima pembedaan mengenai modal social: 22

a. Modal sosial yang mengikat (bonding social capital) adalah didasarkan pada keluarga atau ikatan yang kuat lainnya, bertumpu pada ikatan langsung dan jelas dari orang-orang yang dikenal, ditempatkan pada hierarki yang mapan. b. Modal sosial yang menjembatani (bridging social capital) adalah yang mengantar orang dari berbagai latar belakang yang berbeda untuk bersama tampak sejenis dengan solidaritas organik Durkheim. c. Modal sosial yang menghubungkan (linking social capital) adalah yang menunjuk pada ikatan antara orang dengan tipe jaringan yang berbeda yang memberikan akses bagi tipe sumber daya yang sangat berbeda. Menurut Coleman (2008:373) modal sosial adalah nilai aspek-aspek struktur social bagi para pelaku sebagai sumber yang dapat digunakan oleh para pelaku untuk merealisasikan kepentingannya. Modal sosial merupakan suatu sistem yang mengacu kepada hasil dari kepercayaan, pertukaran timbal balik, pertukaran ekonomi dan informasi serta asosiasi yang melengkapi modal-modal lainnya. Sehingga memudahkan terjadinya tindakan kolektif, pertumbuhan ekonomi, dan pembangunan. Ada tiga indikator modal sosial, yaitu : 1. Networking (Jaringan) Jaringan merupakan terjemahan dari network, menurut Lawang yang dikutip oleh Damsar (2009:157-158) jaringan yang dimaksud yaitu: 23

a. Ada ikatan antar simpul (orang atau kelompok) yang dihubungkan dengan media (hubungan sosial). Hubungan sosial ini diikat dengan kepercayaan. Kepercayaan itu dipertahankan oleh norma yang mengikat kedua belah pihak. b. Ada kerja antar simpul (orang atau kelompok) yang melalui media hubungan social menjadi satu kerja sama, bukan kerja bersama-sama. c. Seperti halnya sebuah jaring (yang tidak putus) kerja yang terjalin antar simpul itu pasti kuat menahan beban bersama, dan malah dapat menangkap ikan lebih banyak. d. Dalam kerja jaring itu ada ikatan (simpul) yang tidak dapat berdiri sendiri. e. Media (benang dan kawat) dan simpul tidak dapat dipisahkan, atau orangorang dan hubungannya tidak dapat dipisahkan. f. Ikatan atau pengikat (simpul) adalah norma dan menjaga bagaimana ikatan dan medianya itu dipelihara dan dipertahankan. Sedangkan sosial adalah suatu yang dikaitkan, atau dihubungkan dengan orang lain atau menunjuk pada makna subjektif yang mempertimbangkan prilaku atau tindakan orang lain yang berkaitan dengan pemaknaan. Jaringan sosial merupakan pola atau struktur hubungan sosial yang meningkatkan atau menghambat prilaku orang untuk terlibat dalam bermacam arena dari kehidupan sosial pada tataran struktur sosial (Damsar, 2009: 159). 2. Trust (Kepercayaan) 24

Pengertian kepercayaan menurut beberapa ahli : a. Torsvik (2000:458), kepercayaan merupakan kecendrungan perilaku tertentu yang dapat mengurangi resiko yang muncul dari prilakunya. b. Giddens (2005:45) kepercayaan sebagai keyakinan akan reliabilitas seseorang atau system terkait dengan berbagai hasil atau peristiwa, dimana keyakinan itu mengekspresikan suatu iman (faith) terhadap integritas atau cinta kasih orang lain, atau terhadap ketepatan prinsip abstrak (pengetahuan teknis). c. Zucker (1986), kepercayaan sebagai seperangkat harapan yang dimiliki bersama-sama oleh semua yang berada dalam pertukaran. d. Lawang (2004:36), kepercayaan merupakan hubungan antara dua belah pihak atau lebih yang mengandung salah satu pihak atau kedua belah pihak melalui interaksi sosial. 3. Reciprocal (Hubungan Timbal Balik) Dimana terjalinnya suatu hubungan yang saling menguntungkan antara pelaku yang memiliki hubungan tersebut, sehingga hubungan timbal balik ini akan menghasilkan keuntungan satu sama lainnya. Segala sesuatu yang dikerjakan akan mengharapkan suatu hubungan timbal balik yang akan menguntungkan satu sama lainnya dimana adanya suatu tujuan yang ingin mereka capai, hubungan saling membantu antar pemulung merupakan modal bagi pemulung. Hubungan timbal balik yang terjadi pada pemulung merupakan salah satu strategi yang mereka lakukan dalam kehidupan mereka, karena modal seperti ini yang mereka miliki. 25

Proses suatu reciprocal tidak hanya terjadi seperti jual beli akan tetapi melalui proses yang sudah terjadi sebelumnya dalam kehidupan masyarakat, dan hubungan ini berlangsung dalam jangka panjang maupun pendek. Selain itu hubungan timbal balik akan terjadi ketika orang tersebut merasa bahwa ia pernah dibantu oleh seseorang tersebut dalam artian balas budi. Setiap kehidupan seseorang selalu mengharapkan balasan terhadap kebaikan yang ia peroleh dari orang tersebut akan tetapi hal ini juga akan terjadi dengan tingkat kepedulian sosial yang tinggi, saling membantu dan memperhatikan. 26