BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 4 Rencana Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bulan Februari Maret April Mei

Tabel 3.1 Waktu Pelaksanaan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian Setting penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD negeri 2 Ngaren,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian Februari Maret April Mei

Desain Nonequivalent Control Group Design

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

3 BAB III METODE PENELITIAN Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ngadirejo 03 Kecamatan Reban.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK atau Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Jean Me Niff di kutip dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

3.2 Variabel Penelitian Variabel dalam Penelitian Tindakan Kelas ini, yaitu :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Setting dalam obyek penelitian ini dilaksanakan di dalam ruang kelas, yakni ruang kelas 4 SD Negeri 3 Paras. Dalam penelitian ini sekolah yang digunakan beralamatkan di dusun Krapyak, desa Paras, Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali. Penelitian ini direncanakan berlangsung pada semester 2 Tahun Ajaran 2015/2016 selama dua siklus empat kali pertemuan. Siklus I direncanakan dua kali pertemuan, yaitu pertemuan I berlangsung pada tanggal 22 Maret 2016, pertemuan II berlangsung pada tanggal 24 Maret 2016. Adapun siklus ke II direncanakan dua kali pertemuan, pertemuan I pada tanggal 29 maret 2016, pertemuan ke II dilaksanakan pada tanggal 31 Maret 2016. Tabel 3 Waktu Pelaksanaan Penelitian Siklus Pertemuan I Pertemuan II Siklus I Selasa, 29 Maret 2016 Kamis, 31 Maret 2016 Siklus II Selasa, 5 April 2016 Kamis, 7 April 2016 3.1.2 Karakteristik penelitian Subjek penelitian yang ditetapkan atau digunakan adalah siswa kelas 4 SDN 3 Paras dengan jumlah semua siswa 28 anak, yang terdiri dari 14 siswa putri dan 14 siswa putra. Kelas 4 merupakan kelas peralihan dari kelas rendah ke- kelas tinggi. Oleh sebab itu terkadang hasil belajar IPA rendah jika dibandingkan dengan kelas-kelas tinggi lainnya. Bisa dimungkinkan bukan karena pelajarannya sulit tapi, rata-rata minat yang rendah hal ini dikarenakan kelas 4 merupakan kelas yang nyaman bagi siswa dalam sekolah, ditambah lagi siswa kurang aktif 29

30 sehingga kualitas hasil belajar juga rendah. Di samping itu guru kelas 4 dalam proses pembelajaran masih menggunakan pembelajaran konvensional yang menekankan pada ceramah, dan mengerjakan tugas. Selain dengan konvensional sebenrnya guru juga sudah menggunakan media-media yang menarik, namun menurut saya itu saja masih kurang, karena masih bersifat fokus ke pelajaran dan kurang penyegaran dalam belajar. Hal ini mendorong peneliti untuk mengadakan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat aktif bergerak dalam pembelajaran IPA untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa Kelas 4. 3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.2.1 Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang diteliti, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. 3.2.1.1 Variabel Bebas (X) Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain yang sifatnya berdiri sendiri. Variabel bebas merupakan variabel tindakan yang sengaja dilakukan untuk menimbulkan perubahan pada variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe Tari Bambu atau bamboo dancing. 3.2.1.2 Variabel terikat (Y) Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi variabel lain yang sifatnya tidak berdiri sendiri. Variabel terikat merupakan akibat yang ditimbulkan oleh variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA siswa. 3.2.2 Definisi Operasional 3.2.2.1 Definisi Operasional variabel Bebas (X) Model pembelajaran Tari Bambu merupakan variabel X. pembelajaran Tari Bambu merupakan model pembelajaran yang menuntut siswa aktif dalam pembelajaran dimana siswa dibentuk menjadi kelompok kecil separuh kelas atau seperempat, kemudian berdiri berjajar. Jika ada cukup ruang,mereka bisa berjajar di depan kelas. Dua siswa yang berpasangan dari kedua jajaran berbagi informasi.

31 Kemudian, satu atau dua siswa yang berdiri di ujung salah satu jajaran pindah ke ujung lainnya pada jajaran yang lain sehingga posisi jajaran akan bergeser. Dengan cara ini, masing-masing siswa mendapatkan pasangan yang baru untuk berbagi informasi. 3.2.2.2 Devinisi Operasional Variabel Terikat (Y) Hasil belajar merupakan out put yang dimiliki siswa sebagai hasil pemrosesan input selama kegiatan pembelajaran. Out put yang disebut hasil belajar IPA adalah perubahan pola pikir siswa ke arah positif. Salah satu aspek perubahan pola pikir sebagai hasil kegiatan belajar siswa adalah meningkatnya atau bertambahnya pengetahuan serta pemikiran yang cepat dan tepat siswa. 3.3 Prosedur Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan dengan dua siklus menggunakan model dari Kemmis & McTaggart (Aqib, 2006: 31) mengemukakan bahwa penelitian tindakan kelas menggunakan model spiral the action reserch spiral. Penelitian tindakan kelas ini dibagi menjadi empat tahapan yang saling terkait dan berkesinambungan yang masing-masing siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Berikut adalah skema untuk setiap siklus: Gambar 2. Skema Kemmis & McTaggart dalam Zainal Perencanaan Refleksi Siklus I Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Perencanaan Refleksi Siklus II Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

32 3.3.1 Tahap Penelitian 3.3.1.1 Perencanaan Tindakan Penelitian tindakan kelas ini menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Tari Bambu dengan rencana tindakan sebagai berikut: a. Menyiapkan Rencana Proses Pembelajaran. b. Menyiapkan materi pelajaran. c. Menyiapkan instrumen penilaian, pengamatan dan angket minat siswa. d. Menyusun lembar kerja siswa. 3.3.1.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Siklus 1 Pelaksanaan Tindakan Kegiatan pembelajaran siklus I pertemuan 1(satu): Kegiatan Pembelajaran Alokasi waktu Kegiatan awal 1. Kegiatan awal a) Guru mengajak siswa berdoa sebelum memulai pelajaran b) Guru memeriksa kehadiran siswa. c) Guru bersama siswa bernyanyi lagu Tik-Tik Bunyi Hujan d) Apersepsi: Guru melakukan apersepsi dan menanyakan halhal yang berkaitan dengan perubahan fisik lingkungan? Misalnya Anak-anak yang bunyi 10 menit

33 Inti diatas genting itu apa?, Setelah hujan turun apa yang terjadi?, daun dan rating, pohon dan kebun basah semua merupakan contoh perubahan fisik lingkungan. e) Guru menyampaikan materi yang akan di pelajari dan tujuan yang ingin dicapai Eksplorasi a) Guru menunjukan gambar perubahan lingkungan fisik, sebelum dan sesudah terkena angin, hujan, sinar matahari, dan gelombang laut. b) Guru bertanya jawab dengan siswa tentang gambar-gambar yang baru saja diperlihatkan. c) Guru menjelaskan kepada siswa apa yang akan di pelajari hari ini. Elaborasi a) Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok, berdasarkan urutan deret bangku. b) Guru menjelakan apa yang akan mereka lakukan selanjutnya. c) Guru membagikan kartu soal/topik kepada setiap individu dalam kelompok. d) Siswa diminta berdiskusi dengan teman satu kelompok. e) Guru menjelaskan tentang permainan tari bambu, beserta aturan-aturan didalamnya. f) 2 kelompok diminta maju ke depan kelas dan berjajar berhadap-hadapan. g) Siswa yang saling berhadap-hadapan saling bertanya dengan menggunakan kartu soal yang mereka miliki. h) Setelah selesai dengan siswa di depannya, 45 menit

34 Kegiatan akhir masing masing siswa bergeser 1 orang ke orang disebelahnya.(diulang hingga tiap siswa menjawab 5 soalyang berbeda) Konfirmasi a) Guru memanggil siswa secara acak untuk menjawab pertanyaan. b) Guru mengembangkan jawaban siswa. c) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami. d) Guru bersama siswa meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan. a) Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari. b) Guru melakukan refleksi dan memberikan penguatan kepada siswa. c) Guru memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan di rumah. d) Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan selanjutnya. 15 menit Pelaksanaan Tindakan Kegiatan Pembelajaran Siklus 1 Pertemuan 2 (dua): Kegiatan Pembelajaran Alokasi waktu Kegiatan awal a) Guru mengajak siswa berdoa sebelum memulai pelajaran b) Guru memeriksa kehadiran siswa c) Apersepsi: 10 menit

35 Inti Guru melakukan apersepsi dengan menanyakan pembelajaran yang sudah dipelajari tentang perubahan fisik lingkungan? Misalnya: Siapa yang masih ingat materi sebelumnya di pertemuan satu apa saja yang dibahas. d) Guru menyampaikan materi yang akan di pelajari dan tujuan yang ingin dicapai. Eksplorasi a) Guru meminta siswa menggambar matahari dan pantai. b) Guru meminta salah satu siswa menjelaskan apa manfaat matahari. c) Guru meminta siswa untuk menyebutkan manfaat gelombang laut. Elaborasi a) Guru menyampaikan subtema beberapa bahasan yang akan dipelajari hari itu, yaitu: Menyebutkan manfaat sinar matahari bagi kehidupan. Mengidentifikasi pengaruh sinar matahari yang merugikan kehidupan. Menyebutkan gelombang laut bagi kehidupan. Mengidentifikasi pengaruh gelombang laut yang merugikan kehidupan. b) Guru menjelakan apa yang akan mereka lakukan selanjutnya. c) Guru membagikan kartu soal/topik kepada setiap individu. d) Siswa diminta berdiskusi dengan teman sebangkunya tentang jawaban dari soal tersebut. 25 menit

36 Penutup e) Guru mengajak siswa untuk bermain Tari bambu f) Guru menjelaskan tentang permainan tari bambu, beserta aturan-aturan didalamnya. g) Siswa dari 2 baris meja kebelakang diminta maju ke depan kelas dan berjajar berhadaphadapan. h) Siswa yang saling berhadap-hadapan saling bertanya dengan menggunakan kartu soal yang mereka miliki. Kemudian menuliskan jawaban tersebut di lembar kerja yang sudah disediakan. i) Setelah selesai dengan siswa di depannya, masing masing siswa bergeser 1 orang ke orang disebelahnya.(diulang hingga tiap siswa berhasil menjawab 4 soal yang berbeda) j) Setelah selesai guru meminta salah seorang siswa untuk menuliskan jawaban dari soal yang dikerjakan di depan kelas. k) Guru bersama siswa membahas hasil kerja yang telah di lakukan, kemudian menyimpulkanya. Konfirmasi a) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami. b) Guru bersama siswa meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan. a) Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari. b) Siswa mengerjakan tes formatif secara individu (Evaluasi). c) Guru menyampaikan pembelajaran untuk 35 menit

37 pertemuan selanjutnya. 3.3.1.3 Refleksi Siklus 1 Tahapan ini dilakukan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan. Refleksi bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan baik secara proses maupun hasil. Kegiatan refleksi dilakukan bersama antara guru pengajar, observer dan perwakilan beberapa siswa. Observer dapat menuliskan hasil observasinya mengenai kelemahan dan kelebihan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Tari Bambu dalam pembelajaran IPA. Jika terdapat beberapa kelemahan, peneliti harus memberikan perbaikan pembelajaran pada siklus selanjutnya. 3.3.1.4 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Siklus 2 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan pembelajaran siklus II pertemuan 1 (satu): Kegiatan Pembelajaran Alokasi waktu Kegiatan awal a) Guru mengajak siswa berdoa sebelum memulai pelajaran dan memberi salam 10 menit Inti b) Guru memeriksa kehadiran siswa dan memberikan motivasi kepada siswa c) Apersepsi: Siswa dan guru bertanya jawab tentang materi yang dipelajari sebelumnya tentang perubahan lingkungan fisik untuk meningatkan kembali kepada siswa. d) Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari dan tujuan yang ingin dicapai. Eksplorasi: a) Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok. b) Guru menyediakan dan membagikan beberapa buah puzzle ke dalam kelompok. 45 menit

38 c) Siswa diminta menyusun puzzle tersebut ke gambar yang sebenarnya d) Siswa ditunjuk untuk memberikan pendapat tentang gambar tersebut. Elaborasi : a) Guru menyampaikan subtema beberapa bahasan yang akan dipelajari hari itu, yaitu: Menyebutkan dampak atau akibat dari erosi Menyebutkan dampak atau akibat dari abrasi Menyebutkan dampak atau akibat dari banjir Menyebutkan dampak atau akibat dari longsor b) Guru menyampaikan sedikit materi tentang erosi,abrasi, banjir dan tanah longsor. c) Guru menjelakan apa yang akan mereka lakukan selanjutnya. d) Siswa diminta berdiskusi dengan teman satu kelompok, untuk menemukan dampak dari gambar puzzle tersebut. e) Guru menjelaskan tentang permainan tari bambu, beserta aturan-aturan didalamnya. f) 2 kelompok diminta maju ke depan kelas dan berjajar berhadap-hadapan. g) Siswa yang saling berhadap-hadapan saling bertanya dengan menggunakan soal yang sudah mereka buat. h) Setelah selesai dengan siswa di depannya, masing masing siswa bergeser 1 orang ke orang disebelahnya.(diulang hingga tiap siswa dalam kelompok menjawab 4 soal yang berbeda) i) Setiap kelompok maju kedepan untuk

39 Kegiatan akhir membacakan hasil jawaban dari semua soal dari lawan mereka (penyaajian hasil akhir). j) Guru bersama siswa membahas hasil kerja kelompok yang telah di sampaikan, kemudian menyimpulkanya. Konfirmasi a) Guru memanggil siswa secara acak untuk menjawab pertanyaan. b) Guru mengembangkan jawaban siswa. c) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami. d) Guru bersama siswa meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan. a) Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari. b) Guru melakukan refleksi dan memberikan penguatan kepada siswa. c) Guru memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan di rumah. d) Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan selanjutnya. 15 menit Pelaksanaan Tindakan Kegiatan pembelajaran siklus II pertemuan 2 (dua): Kegiatan Pembelajaran Alokasi waktu Kegiatan awal a) Guru mengajak siswa berdoa sebelum memulai pelajaran. 10 menit b) Guru memeriksa kehadiran siswa

40 Inti c) Apersepsi: Guru melakukan apersepsi dengan menanyakan pembelajaran yang sudah dipelajari tentang beberapa dampak dampak atau akibat dari banjir, erosi, abrasi, dan longsor? Misalnya: Siapa yang masih ingat materi sebelumnya di pertemuan satu apa saja yang dibahas. d) Guru menyampaikan materi yang akan di pelajari dan tujuan yang ingin dicapai. Eksplorasi a) Guru menyediakan sebuah gambar teka-teki silang, b) Siswa diminta mengamati dan menemukan jawaban dari beberapa pertanyaan. Elaborasi a) Guru menyampaikan subtema beberapa bahasan yang akan dipelajari hari itu, yaitu: Mengidentifikasi cara pencegah erosi Mengidentifikasi cara pencegah abrasi Mengidentifikasi cara pencegah banjir Mengidentifikasi cara pencegah longsor b) Guru menjelakan apa yang akan mereka lakukan selanjutnya. c) Guru membagikan kartu soal/topik kepada setiap individu. d) Siswa diminta berdiskusi dengan teman sebangkunya tentang jawaban dari soal tersebut. e) Guru mengajak siswa untuk bermain Tari bambu 35 menit

41 Kegiatan akhir f) Guru menjelaskan tentang permainan tari bambu, beserta aturan-aturan didalamnya. g) Siswa dari 2 baris meja kebelakang diminta maju ke depan kelas dan berjajar berhadaphadapan. h) Siswa yang saling berhadap-hadapan saling bertanya dengan menggunakan kartu soal yang mereka miliki. Kemudian menuliskan jawaban tersebut di lembar kerja yang sudah disediakan. i) Setelah selesai dengan siswa di depannya, masing masing siswa bergeser 1 orang ke orang disebelahnya.(diulang hingga tiap siswa berhasil menjawab 4 soal yang berbeda) j) Setelah selesai guru meminta salah seorang siswa untuk menuliskan jawaban dari soal yang dikerjakan di depan kelas. k) Guru bersama siswa membahas hasil kerja yang telah di lakukan, kemudian menyimpulkanya. Konfirmasi a) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami. b) Guru bersama siswa meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan. a) Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari. b) Siswa mengerjakan tes formatif secara individu (Evaluasi). c) Pembelajaran selesai. 25 menit

42 3.3.1.5 Refleksi Siklus 2 Peneliti mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan di kelas. Dari tindakan yang sudah dilakukan, peneliti dapat mengetahui tingkat keberhasilan pembelajaran baik secara proses maupun hasil akhir. Jika ada siswa yang belum tuntas, maka tindakan akan dilanjutkan pada siklus berikutnya dengan tambahan beberapa penanganan khusus. 3.4 Teknik Instrumen Pengumpulan Data 3.4.1 Teknik Pengumpulan Data 3.4.1.5 Teknik Pengumpulan Data Variabel Bebas (X) Pengumpulan data variabel model pembelajaran kooperatif tipe Tari Bambu menggunakan teknik non tes observasi. Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan gejala yang tampak pada saat penelitian berlangsung. Observasi ini digunakan untuk mengamati tindakan guru dalam melakukan proses belajar mengajar menggunakan model kooperatif tipe Tari Bambu dan respon siswa ketika berlangsungnya pembelajaran menggunakan model ini. Sebagai pengamat dalam kegiatan observasi ini adalah peneliti sendiri. Observasi dilakukan pada saat proses kegiatan pelaksanaan tindakan itu berlangsung. 3.4.1.6 Teknik Pengumpulan Data Variabel Terikat (Y) Untuk mengumpulkan data variabel minat belajar siswa, penulis menggunakan teknik tes. Teknik tes yang digunakan adalah tes hasil belajar, tes hasil belajar merupakan bentuk hasil akhir dari apa yang dapat dipahami siswa setelah melakukan pembelajaran bersama guru. Tes tersebut hanya digunakan untuk mengukur aspek kognitif. 3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data 3.4.2.5 Instrumen Pengumpulan Data Variabel Bebas (X) Dalam mengamati proses pembelajaran IPA yang dilakukan peneliti menggunakan teknik observasi. Teknik observasi ini bertujuan untuk mengamati proses pembelajaran IPA yang menggunakan model Kooperatif Tari Bambu. Ketika menggunakan teknik observasi, cara yang paling efektif adalah melengkapi dengan lembar observasi sebagai instrumen. Lembar observasi yang digunakan adalah lembar observasi kegiatan pembelajaran menggunakan model

43 pembelajaran kooperatif tipe Tari Bambu. Lembar observasi ini digunakan untuk mengetahui kegiatan belajar siswa dan kinerja guru dalam menjalankan pembelajaran. Dibawah ini disajikan kisi-kisi observasi pembelajaran guru berdasarkan model pembelajaran kooperatif tipe Tari Bambu dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4 Kisi-Kisi Observasi Aktivitas Guru Berdasarkan Pembelajaran Kooperatif Tipe Tari Bambu Langkah Kegiatan Aspek Aspek yang Diobservasi No. Item Guru mengajak siswa untuk berdoa 1 sesuai keyakinan dan kepercayaan 2 masing-masing dan memberi salam. Guru melakukan presensi dan memberikan motivasi kepada siswa. 3 Kegiatan Awal Guru menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan selama proses pembelajaran. Guru menyampaikan tujuan 4 pembelajaran. Guru melakukan apersepsi. 5 Kegiatan Inti Eksplorasi a. Guru memperkenalkan dan menyajikan materi. b. Guru memberi tahu siswa apa yang akan mereka pelajari. c. Guru memunculkan keingintahuan siswa dengan memberikan pertanyaanpertanyaan. Elaborasi a. Guru mengkondisikan kelas untuk 6 7 8 9

44 kesiapan melakukan pembelajaran. b. Guru membentuk kelompok yang berdasarkan tingkat kemampuan siswa dalam penguasaan materi, agar seimbang. c. Guru menugaskan siswa ke dalam kelompok untuk berdiskusi tentang pertanyaan yang diberikan oleh guru. d. Guru meminta siswa untuk mengerjakan permasalahan atau mempersiapkan jawaban untuk menjawab pertanyaan. e. Guru memanggil 2 kelompok ke depan kelas untuk bermain tari bambu. f. Guru memberikan arahan dalam permainan tari bambu ini, agar siswa memahami aturan mainnya. Konfirmasi a. Guru memanggil siswa secara acak. b. Guru memberi umpan balik. c. Guru memberikan kuis perseorangan kepada siswa. d. Guru memberi nilai berdasarkan kemajuan siswa. e. Guru memberikan pengakuan khusus atau penghargaan lain. 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

45 Kegiatan Akhir a. Guru menanyakan kepada siswa tentang materi yang belum dipahami. b. Guru dan siswa membuat kesimpulan. c. Guru melakukan refleksi dan memberikan penguatan kepada siswa. d. Guru memberikan tugas kepada siswa. e. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan selanjutnya. f. Guru mengajak siswa untuk berdoa. 20 21 22 23 24 25 Jumlah Item 25 Sedangkan kisi-kisi observasi pembelajaran respon siswa berdasarkan model pembelajaran kooperatif tipe Tari bambu dapat dilihat pada tabel 5. Tabel 5 Kisi-Kisi Lembar Observasi Respon Siswa Berdasarkan Pembelajaran Kooperatif Tipe Tari Bambu No. Aspek Aspek yang Diobservasi No. Item 1. Siswa berdoa dan mengucapkan salam. 1 2. Siswa mengikuti pelajaran sesuai dengan tujuan 2 pembelajaran yang disampaikan guru. 3. Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan guru. 3 4. Siswa tertib dan disiplin mengikuti pelajaran. 4 5. Siswa mengerjakan tugas sesuai intruksi. 5 6. Siswa aktif dan mampu bersosialisasi dengan kelompok. 6

46 7. Siswa antusias mengikuti pelajaran. 7 8. Siswa tidak takut untuk bertanya tentang hal-hal yang 8 belum dimengerti. 9. Siswa mampu mempresentasikan hasil dikusi dan bertukar 9 informasi 10. Siswa dapat memahami materi yang diajarkan. 10 Jumlah Item 10 3.4.2.2 Instrumen Pengumpulan Data Variabel Terikat (Y) Tes diujikan setelah akhir siklus I dan siklus II untuk mengukur hasil belajar IPA siswa kelas 4 SDN 3 Paras terhadap pembelajaran IPA. Instrumen yang digunakan adalah lembar soal, kunci jawaban dan pedoman penilaian serta rubrik penilaian. Kisi-kisi tes hasil belajar IPA siswa dapat dilihat pada tabel 6 dan 7. Tabel 6 Kisi kisi Evaluasi Siklus I SK : 10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan. Kompetensi Dasar Indikator Nomor Soal 10.1 Mendiskripsikan 10.1.1 Menyebutkan faktor-faktor 2, 27 berbagai penyebab penyebab perubahan perubahan lingkungan fisik. lingkungan fisik 10.1.2 Menyebutkan manfaat 3, 12, 13, 15, (angin, hujan, angin bagi kehidupan. 16, 19, 21 cahaya matahari, 10.1.3 Mengidentifikasi pengaruh dan gelombang angin yang merugikan bagi 1, 4, 24 laut) kehidupan. 10.1.4 Menyebutkan manfaat datangnya hujan bagi 5, 8 kehidupan 10.1.5 Mengidentifikasi pengaruh

47 hujan yang merugikan bagi kehidupan. 10.1.6 Menyebutkan manfaat sinar matahari bagi kehidupan. 10.1.7 Mengidentifikasi pengaruh sinar matahari yang merugikan bagi kehidupan. 10.1.8 Menyebutkan manfaat gelombang laut bagi kehidupan. 10.1.9 Mengidentifikasi pengaruh gelombang laut yang merugikan bagi kehidupan. 6, 7, 9, 20, 29 17, 18, 25, 28 10, 11, 22 14, 26 23, 30 Tabel 7 Kisi kisi Evaluasi Siklus II SK : 10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan. Kompetensi Dasar 10.2 Menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan (erosi, abrasi, banjir, dan longsor). Indikator 10.2.1 Menyebutkan dampak atau akibat dari erosi 10.2.2 Menyebutkan dampak atau akibat dari abrasi 10.2.3 Menyebutkan dampak atau akibat dari banjir 10.2.4 Menyebutkan dampak atau akibat dari longsor Nomor soal 1, 6, 13, 25, 28 3, 14, 17, 24 4, 20, 23,26 2, 12

48 10.3 Mendiskripsikan cara pencegah kerusakan lingkungan (erosi, abrasi, banjir, dan longsor). 10.3.1 Mengidentifikasi cara pencegah erosi 10.3.2 Mengidentifikasi cara pencegah abrasi 10.3.3 Mengidentifikasi cara pencegah banjir 10.3.4 Mengidentifikasi cara pencegah longsor 10, 15, 21, 27, 29 5, 8, 16, 30 7, 11, 19, 22 9, 18 3.4.2.3 Dokumentasi Selain kisi-kisi soal dan lembar observasi, instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data tindakan guru dan kegiatan siswa dalam mengikuti pembelajaran adalah dokumentasi. Studi dokumentasi dilakukan untuk memperkuat data yang diperoleh dalam observasi. Selain untuk memperkuat data studi dokumentasi digunakan juga untuk memberikan gambaran secara nyata mengenai kegiatan siswa selama proses pembelajaran. Dengan hasilnya berupa foto-foto kegiatan pembelajaran maupun video pembelajaran. Dokumen ini digunakan untuk melengkapi analisis data kualitatif. Dokumentasi juga digunakan untuk memperkuat data yang diperoleh dari tes hasil belajar. Dokumen yang dipakai adalah lembar soal siswa dan daftar nilai siswa. 3.5 Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas Uji validitas dalam penelitian ini juga dilaksanakan di SD Negeri 3 Paras kelas 5 yang berjumlah 30 siswa. Tujuan dari pelaksanaan uji coba instrumen adalah mengetahui kelayakan soal evaluasi ini dibantu dengan menggunakan program SPSS 23.0 for Windows. Suatu alat ukur atau instrumen tes dikatakan valid jika alat ukur tersebut memiliki nilai validitas tinggi. Validitas suatu tes atau instrumen dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Tabel 8 di

49 bawah ini menunjukkan taraf signifikansi validitas menurut Sugiyono (2010:7), yaitu sebagai berikut : Tabel 8 Taraf Signifikan Validitas N Taraf Signifikan 5% 1% 30 0,361 0,463 31 0,355 0,456 32 0,349 0,449 33 0,344 0,442 34 0,339 0,436 Dari Tabel di atas, item soal dapat dikatakan valid apabila nilai koefisien 0,361 yang dilihat dari taraf signifikan 5%. Validitas suatu tes dapat dihitung menggunakan bantuan software SPSS 23.0 for windows. Dari hasil uji validitas butir soal evaluasi siklus I menggunakan sofware SPSS 23.0 for windows, dari 35 butir soal diketahui bahwa ada 2 soal yang dinyatakan tidak valid. Adapun soal yang tidak valid nomor 8 dan 9. Adapun soal valid adalah soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, dan 35. Terdapat pula soal yang memiliki tingkat validitas tinggi yaitu, 1, 2, 6 dan 26. Sedangkan hasil uji validitas untuk soal evaluasi siklus II, dari 35 butir soal diketahui bahwa ada 2 soal yang dinyatakan tidak valid yaitu no 22 dan 32. Adapun soal valid adalah soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, dan 35. Terdapat juga soal yang memiliki tingkat validitas tinggi adalah soal nomor 2, 3 dan 11. b. Uji Reliabilitas Selain uji validitas instrumen juga dilakukan uji reliabilitas. Reliabilitas suatu tes adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu menunjukan konsistensi hasil pengukuranya yang diperhatikan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil. Uji reliabilitas instrumen pada penelitian ini menggunakan rumas alpha-

50 cronbach. Batasan instrumen dikatakan variable bila hasil pengukuran relative, jika dikenakan pada suatu objek. Metode pengambilan keputusan pada uji reliabilitas menurut kriteria Sugiyono(). Berikut adalah batasan tingkat reliabilitas. Tabel 9 Kriteria Nilai Reliabilitas Koefisien reliabilitas (α) Kategori 0,6 Reliabilitas kurang 0,7 Dapat diterima 0,8 Baik Instrumen dapat dikatakan reliabel apabila nilai alpha > 0,6. Reliabilitas suatu instrumen dapat dihitung menggunakan bantuan software 23 yaitu dengan cara Analyze Scale Reliability Analyze Tabel 10 Hasil Uji Reliabilitas Lembar Evaluasi Siklus I Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items,899 35 Tabel 11 Hasil Uji Reliabilitas Lembar Evaluasi Siklus II Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items,905 35 Dari hasil reliabilitas pada tabel 10 dan 11 diatas ditunjukan cronbach s Alpha menunjukan 0,899 dan 0,905. Hal ini membuktikan bahwa soal sudah reliabel. Berdasarkan teknik alpha yang digunakan, maka instrumen evaluasi siklus 1 dan siklus 2 sudah dapat digunakan dalam penelitian.

51 3.6 Indikator kinerja Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran tari bambu dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas IV SD Negeri 3 Paras dengan indikator sebagai berikut : 3.6.1 Indikator Hasil Indikator keberhasilan dari penelitian ini adalah peneliti memberikan patokan 80% dari jumlah keseluruhan siswa hasil belajarnya meningkat dengan mencapai nilai KKM ( 65). Penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil apabila hasil belajar siswa meningkat dengan pencapaian ketuntasan secara klasikal sebanyak 80% dan nilai rata-rata kelas lebih besar dari KKM. Untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal, diperoleh dengan rumus: Ketuntasan Klasikal = h h x 100% 3.7 Teknik Analisis Data Berdasarkan data yang terkumpul, maka analisis data yang dapat dilakukan adalah hasil tes. Data hasil tes akan dianalisis dengan statistik deskriptif yaitu membandingkan, verifikasi dan dihubungkan dengan data sebelum dilakukan penelitian dan setelah dilakukan penelitian (siklus I dan nilai tes setelah siklus II). Setelah melalui tahapan-tahapan penelitian, maka untuk selanjutnya penarikan simpulan merupakan upaya pencarian makna data, mencatat keteraturan dan penggolongan data. Data yang terkumpul disajikan secara sistematis dan diberi makna. Dalam penelitian menggunakan analisis ketuntasan hasil belajar dan analisis komparatif. a. Analisis Tingkat Kesukaran Soal Crocker dan Algina (dalam Purwanto, 2013:99), menjelaskan bahwa tingkat kesukaran merupakan proporsi siswa yang menjawab benar. Nilai tingkat kesukaran (TK) suatu item instrumen dapat ditentukan dengan membagi antara jumlah siswa yang berhasil menjawab benar dengan jumlah keseluruhan siswa yang mengikuti tes. Dapat dirumuskan sebagai berikut:

52 Keterangan: TK = tingkat kesukaran = B = jumlah siswa menjawab benar P = jumlah siswa peserta tes Nilai tingkat kesukaran suatu item instrumen merentang antara 0 sampai 1.Nilai 0 (nol) terjadi apabila siswa tidak menjawab dengan benar, sementara nilai 1 (satu) terjadi apabila siswa berhasil menjawab soal dengan benar. Proporsi butir soal dengan kategori sedang sebaiknya lebih banyak daripada butir soal dengan kategori sukar atau mudah, karena apabila butir soal dengan kategori mudah atau sukar jauh lebih banyak maka tidak dapat mengukur kemampuan siswa. Berikut pembagian kategori tingkat kesukaran ke dalam tiga kelompok menurut Purwanto (2013: 101) sebagai berikut: Tabel 12 Interprestasi Tingkat Kesukaran Butir Soal Rentang Kriteria 0,00 0,32 Sukar 0,33 0,66 Sedang 0,67 1,00 Mudah Berikut hasil analisis tingkat kesukaran item soal yang diujikan pada siswa kelas 5 SD N 3 Paras dengan jumlah keseluruhan responden 30 siswa adalah sebagai berikut: Tabel 13 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Item Soal Pilihan Ganda Siklus I Rentang Kriteria Nomor Item Jumlah 0,00 0,32 Sukar 3, 10, 23, 24 4 0,33 0,66 Sedang 1, 2, 5, 6, 7, 13, 14, 18, 19, 20, 26, 27, 28, 31, 16

53 0,67 1,00 Mudah 34, 35 4, 11, 15, 16, 21, 22, 25, 29, 30, 33 10 Total 30 Hasil analisis tingkat kesukaran soal pilihan ganda siklus I, dapat diuraikan bahwa hasil uji tingkat kesukaran soal pilihan ganda dengan jumlah soal yang valid sebanyak 30 terdapat 4 soal dengan kategori sukar, 16 soal dengan kategori sedang, dan 10 soal dengan kategori mudah. Soal pilihan ganda yang digunakan dalam evaluasi siklus I adalah 30 butir soal. Selanjutnya untuk data hasil analisis tingkat kesukaran item soal siklus II dengan soal berbentuk pilihan ganda dan uraian, hasilnya sebagai berikut: Tabel 14 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Item Soal Pilihan Ganda Siklus II Rentang Kriteria Nomor Item Jumlah 0,00 0,32 Sukar 0,33 0,66 Sedang 0,67 1,00 Mudah Total 15, 26, 27, 29, 30, 31 1, 2, 3, 5, 6, 8, 9, 10, 13, 16, 17, 18, 22, 23, 24, 25, 28, 33, 34 4, 7, 14, 20, 32, 35 6 19 6 31 Hasil analisis tingkat kesukaran soal pilihan ganda siklus II, dapat diuraikan bahwa hasil uji tingkat kesukaran soal pilihan ganda dengan jumlah soal yang valid sebanyak 31 terdapat 6 soal dengan kategori sukar, 19 soal dengan kategori sedang, dan 6 soal dengan kategori mudah. Soal pilihan ganda yang digunakan dalam evaluasi siklus II adalah 30 butir soal.

54 b. Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Analisis ketuntasan hasil belajar digunakan untuk menganalisis pencapaian hasil belajar IPA diperoleh dari tes yaitu tes tertulis yang berbentuk pilihan ganda. Pembelajaran dikatakan berhasil atau tuntas jika nilai akhir diatas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 80%, apabila 80% maka pembelajaran itu dikatakan tidak tuntas. c. Analisis Komparatif Analisis dilakukan dari awal pelaksanaan penelitian yaitu pada siklus I sampai siklus II. Siklus II merupakan kegiatan perbaikan tindakan dari siklus pertama. Antara siklus I dan siklus II dibandingkan, seberapa besar peningkatan nilai antara siklus I dan siklus II yang dianalisis. Jika hasil penelitian di siklus II lebih baik dari siklus I dan siswa mampu mencapai KKM maka penelitian berhasil. Kemudian, mengenai keberhasilan kelas juga akan menentukan keberhasilan penelitian ini. Dalam penelitian ini jika keberhasilan kelas mencapai 80% maka penelitian dikatakan berhasil.