BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( classroom. bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai.

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 17 anak yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 6

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research),

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tahap-tahap

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Classroom Action Research. PTK merupakan penelitian yang dilakukan

PEMETAAN (ANALISIS) SK dan KD. Tk Ranah. Materi Pokok IPK C2

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah satu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga aktifitas dan hasil belajar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran melalui model cooperative learning tipe

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran melalui model cooperative learning tipe

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tahap-tahap

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki pekerjaannya, memahami pekerjaannya, serta memahami

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 3 Sukadadi Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. Ratu Kecamatan Pakuan Ratu Kabupaten Way Kanan.. Subjek pada penelitian tindakan kelas ini adalah guru dan siswa kelas IV

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tindakan kelas ini dibagi menjadi 2 siklus, setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan

aantara lain tape recorder dan radio. Alat peraga visual adalah alat peraga 3. Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Alat Peraga

METODE PENELITIAN. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV SDN 2

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK

BAB III METODE PENELITIAN. terkendali untuk menemukan dan memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu suatu action

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu siswa kelas V SD Negeri 01 Suka Agung Barat sebanyak 23 siswa

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diungkapkan pada latar belakang, yaitu peneliti melakukan penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. dan pembelajaran secara aktif profesional dan merupakan penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN 1 Madajaya kelas IV

BAB III METODE PENELITIAN. evaluasi dan refleksi (Aqip, 2006) seperti gambar berikut.

BAB III METODE PENELITIAN. berhubungan dengan tugas guru di lapangan. Maka dalam melaksanakan

METODE PENELITIAN. Selanjutnya dalam penelitian ini diperoleh data-data berupa data kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research), yaitu bentuk penelitian yang bersifat reflektif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. menyangkut suatu proses pengumpulan sampai penulisan laporan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembelajaran yang dilakukan dikelas. PTK berfokus pada kelas atau pada. Sesuai dengan metode penelitian tindakan kelas,

BAB III METODE PENELITIAN. Rejosari menggunakan Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian ini

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terkait dan berkesinambungan yaitu (1) Perencanaan (planning), (2)

Prosedur penelitian dilaksanakan dengan menggunakan siklus-siklus

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian dengan

Bab III Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang berlokasi di Kecamatan Astanaanyar Kota Bandung

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal classroom action research (Wardhani dkk, 2007: 13). Menurut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI Setting Penelitian 3.2 Subyek Penelitian 3.3 Sumber Data 3.4 Metode Pengumpulan Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terfokus pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri secara kolaboratif dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas

BAB III METODE PENELITIAN. hasil yang diinginkan dapat tercapai. Dalam penelitian ini menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan di kelas yang dikenal dengan Classroom Action Research. pengamatan, dan refleksi (Aunurrahman, dkk., 2009: 3-7).

BAB III METODE PENELITIAN. classroom action research Wardhani, dkk.( 2007: 1.3). Dalam setiap siklus

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan jenis penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di kelas VI SD Perintis 2 Pematang Sawa pada

BAB III METODE PENELITIAN. pada situasi kelas, atau disebut dengan Classroom Action Research (CAR).

BAB III METODE PENELITIAN. yang layak untuk melakukan PTK adalah guru di kelasnya sendiri. Lebih rinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Kemmis & Mc. Taggart (Basrowi, 2008: 26) memandang PTK sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan (classroom action research) yang bersifat reflektif dan

3.2. Variabel yang Diselidiki Variabel yang diteliti ada 2, yaitu: 1. Penerapan Teori STAD 2. Hasil belajar siswa sebagai variavel terikat

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Waktu dan tempat penelitian Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai dengan September 2013. Penelitian ini akan dilaksanakan di SDN 2 Sukadadi Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran. 2. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V SDN 2 Sukadadi tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 20 siswa terdiri atas laki-laki 13 siswa dan perempuan 7 siswa. B. Prosedur Penelitian Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang merupakan terjemahan dari Classroom Action Research yaitu suatu Action Research (penelitian tindakan) yang dilakukan di kelas. Wardhani (2007:1.3). Dalam setiap siklus terdiri dari 4 kegiatan pokok yang dirangkai menjadi satu kesatuan yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Penelitian ini dipilih dan berkolaborasi dengan rekan sejawat. Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan, maka penelitian ini menggunakan model yang dikembangkan oleh Hopkins (dalam Zainal, 2006:30), yang dinamakan Spiral Tindakan Kelas yaitu berbentuk

spiral dari siklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi refleksi (reflection,) rencana ( planning), tindakan ( action) pengamatan (observation), dan refleksi ( reflection). Siklus ini akan dihentikan jika hasil penelitian ini sudah memenuhi indikator kinerja yang telah ditetapkan. Gambar 1. Alur Siklus PTK (Sumber: Zainal, 2006:30) Berikut ini penjelasan dari siklus spiral tahap-tahap penelitian tindakan kelas. Siklus I a. Perencanaan Kegiatan perencanaan meliputi : 1. Membuat pemetaan SK dan KD 2. Membuat silabus pembelajaran 3. Membuat kisi-kisi soal 4. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

5. Membuat alat peraga berupa kartu soal 6. Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) 7. Membuat alat evaluasi berupa soal-soal tes formatif 8. Membuat alat observasi aktivitas belajar siswa 9. Membuat skenario pembelajaran menggunakan kartu soal b. Tindakan Skenario pembelajaran menggunakan media kartu soal dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut: Kegiatan Awal 1. Menyiapkan alat dan bahan pembelajaran 2. Guru mengkondisikan peserta didik dalam beberapa kelompok dan meminta peserta didik membentuk menjadi 4 (empat) kelompok, serta mengatur meja belajarnya 3. Guru menginformasikan hal-hal yang akan dipelajari dan hasil belajar peserta didik yang diharapkan 4. Guru mengajukan beberapa pertanyaan untuk mengetahui pengetahuan awal peserta didik, tentang permasalahan sehari-hari yang ada kaitannya dengan KPK dan FPB. Kegiatan Inti Eksplorasi 1. Guru membagikan kartu soal kepada semua siswa. 2. Guru menjelaskan materi secara singkat tentang KPK dan FPB, memberi kesempatan kepada siswa menyampaikan pengetahuannya tentang materi.

Elaborasi 3. Setiap siswa dalam kelompok diberi tugas untuk menuliskan satu soal tentang KPK dan FPB. 4. Kartu yang telah berisi soal yang ditulis oleh siswa dikumpulkan kembali pada guru. 5. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri atas 5 orang siswa. 6. Salah seorang siswa diminta untuk mengocok kartu soal yang telah berisi pertanyaan kemudian membagikannya secara acak kepada teman temannya dan masing masing mendapat satu buah kartu. 7. Setiap siswa dalam kelompok memecahkan soal yang telah diterima secara individu. 8. Setiap kelompok mendiskusikan jawaban pada kartu soal. 9. Koreksi jawaban atas tugas kelompok. 10. Pembahasan bersama terutama soal soal yang tidak dapat dikerjakan dengan benar. 11. Siswa bertanya tentang hal hal yang belum dipahami. Konfirmasi 12. Guru bersama siswa membahas dan menyimpulkan hasil diskusi dan membimbing peserta didik untuk memahami konsep tentang KPK dan FPB. 13. Guru mengadakan tes tertulis untuk mengetahui pemahaman peserta didik mengenai konsep-konsep yang telah dipelajari yang dikerjakan secara individu.

Kegiatan Akhir 1. Guru meminta peserta didik merefleksikan hal-hal yang telah dipelajari 2. Guru memberikan tugas pengayaan untuk membaca dan memahami tentang materi pelajaran yang ada di buku Matematika, serta menginformasikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya. c. Pengamatan Pada tahap ini dilakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru/peneliti. Pengamatan dilakukan oleh guru mitra yang diminta menjadi observer, dilakukan dengan cara: 1. Observasi Observasi ditujukan pada aktivitas belajar siswa dan dicatat menggunakan lembar observasi (pengamatan) yang tel ah disediakan. Kegiatan pengamatan terhadap tindakan yang dilakukan meliputi penggunaan kartu soal dalam proses pembelajaran, suasana kelas dan aktivitas dan kegiatan belajar mengajar. 2. Tes formatif Tes digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa setelah mengikuti proses pembelajaran matematika menggunakan media kartu soal. Tes formatif menggunakan soal essay yang harus dikerjakan siswa secara individu. d. Refleksi Refleksi meliputi kegiatan menganalisis, memahami, serta membuat

kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran. Dengan melihat hasil pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswa ditarik kesimpulan tentang perkembangan, kemajuan, dan kelemahan serta kekurangan yang terjadi. Dari refleksi ini selanjutnya dijadikan dasar untuk perbaikan pada siklus berikutnya. Kegiatan yang dilakukan dalam refleksi meliputi analisis data yang telah diperoleh untuk menentukan langkah tindakan yang lebih baik pada pembelajaran selanjutnya, mengevaluasi proses dan hasil belajar siswa, mengevaluasi aktivitas guru dalam kegiatan belajar mangajar. Siklus II Hasil penelitian yang diperoleh pada siklus I belum memenuhi indikator keberhasilan yang ditetapkan, sehingga penelitian dilanjutkan pada siklus II. Proses pembelajaran pada siklus II berlangsung sebagaimana siklus I dengan perbaikan beberapa teknik pembelajaran sesuai hasil refleksi pada siklus I. a. Perencanaan Kegiatan perencanaan pada siklus II mengikuti perencanaan sebagaimana pada siklus I dengan melihat hasil refleksi pada siklus I. b. Tindakan Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilaksanakan sebagaimana tindakan pada siklus I dengan melihat hasil refleksi pada siklus I. c. Pengamatan Pengamatan dilakukan menggunakan lembar observasi aktivitas belajar.

d. Refleksi Refleksi meliputi kegiatan menganalisis, memahami, dan membuat kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran. Dengan melihat hasil pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswa ditarik kesimpulan tentang perkembangan, kemajuan, dan kelemahan serta kekurangan yang terjadi. Dari refleksi ini selanjutnya dijadikan dasar untuk perbaikan pada siklus berikutnya. Jika hasil penelitian yang diperoleh pada siklus II belum memenubi indikator keberhasilan yang ditetapkan, maka akan dilanjutkan pada siklus III. Kegiatan yang dilakukan dalam refleksi meliputi analisis data yang telah diperoleh untuk menentukan langkah tindakan yang lebih baik pada pembelajaran selanjutnya, mengevaluasi proses dan hasil belajar siswa, mengevaluasi aktivitas guru dalam kegiatan belajar mangajar. C. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui observasi dan tes. 1. Observasi Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat. Proses observasi dilakukan oleh guru mitra untuk mengamati guru dalam kelas selama melaksanakan tindakan dalam proses pembelajaran digunakan untuk mengamati aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran sebagai upaya untuk mengetahui kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan tindakan. Pengamatan dilakukan selama proses pembelajaran. Data aktivitas diperoleh dengan menggunakan lembar observasi dengan

cara memberi tanda checklist " " pada aspek atau indikator aktivitas yang diamati tiap siswa. Indikator yang diobservasi mencakup sebagai berikut. a. Memperhatikan penjelasan guru b. Bertanya kepada guru c. Menjawab/menanggapi pertanyaan d. Membuat soal pada kartu soal e. Mengerjakan soal pada kartu soal f. Diskusi antar siswa 2. Tes Tes dilakukan dengan cara tertulis dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa setelah diberikan pembelajaran dengan menggunakan media kartu soal. Tes diberikan setiap akhir siklus pembelajaran menggunakan soal essay yang harus dikerjakan oleh siswa secara individu. D. Teknik Analisis Data 1. Data Aktivitas Belajar Siswa Selama proses pembelajaran aktivitas siswa yang diamati dicatat dalam lembar observasi. Data observasi diperoleh dari setiap siklus. Tabel 1. Format lembar analisis aktivitas belajar siswa No Nama Siswa 1 2 3 20 Jumlah Skor maksimal Nilai rata-rata Aspek Aktivitas yang diamati 1 2 3 4 5 6 Skor perolehan per siswa Nilai Aktivitas Ket

Keterangan: 1. Memperhatikan penjelasan guru 2. Bertanya kepada guru 3. Menjawab/menanggapi pertanyaan 4. Membuat soal pada kartu soal 5. Mengerjakan soal pada kartu soal 6. Diskusi antar siswa Proses analisis yang dilakukan terhadap data aktivitas belajar siswa sebagai berikut: a. Setiap siswa memperoleh skor dari aktivitas yang dilakukan sesuai dengan aspek yang diamati. Jika aspek yang diamati dilakukan oleh siswa maka diberi tanda check list ( ). b. Skor perolehan per siswa adalah penjumlahan dari tanda check list ( ) yang diperoleh siswa dari setiap aspek yang diamati. c. Nilai aktivitas setiap siswa diperoleh dengan rumus: (Skor perolehan per siswa : 6) x 100% d. Skor maksimal adalah skor yang dapat diperoleh seluruh siswa yaitu 120. e. Nilai rata-rata diperoleh dengan rumus: (Jumlah skor perolehan seluruh siswa : Skor maksimal) x 100% f. Keterangan diisi dengan klasifikasi aktivitas belajar dengan rentangan sebagai berikut (Arikunto, 2001:17): 81% - 100% adalah aktivitas siswa sangat baik

61% - 80% adalah aktivitas siswa baik 41% - 60% adalah aktivitas siswa cukup 21% - 40% adalah aktivitas siswa kurang 0% - 20% adalah aktivitas siswa kurang sekali. 2. Data Hasil Belajar Siswa Data hasil belajar siswa diperoleh dari nilai tes formatif pada setiap akhir siklus yang harus dikerjakan secara tertulis oleh siswa. Data hasil belajar siswa akan dianalisis sebagai berikut: Tabel 2. Format Lembar analisis hasil belajar siswa Nama Nomor soal No Siswa 1 2 3 Dst 1 2 20 Nilai tertinggi Nilai terendah Rata-rata Jumlah siswa yang tuntas Jumlah siswa yang tidak tuntas Ketuntasan Skor perolehan Nilai Akhir Ketuntasan a. Nilai yang diperoleh siswa berupa nilai tes formatif yang dikerjakan secara tertulis pada setiap akhir siklus. b. Skor perolehan diperoleh dari penjumlahan seluruh skor yang diperoleh siswa dalam mengerjakan soal. c. Nilai akhir diperoleh dengan rumus: (Skor perolehan : skor maksimal) x 100 d. Keterangan diisi dengan ketentuan sesuai dengan KKM yang ditetapkan yaitu 60. Jika nilai akhir 60 maka dinyatakan tuntas, jika nilai akhir <60 maka dinyatakan belum tuntas.

e. Rata-rata diperoleh dengan rumus: ( Nilai Akhir : Jumlah siswa) f. Ketuntasan diperoleh dengan rumus: ( siswa yang tuntas : Jumlah siswa) x 100% E. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan adalah perangkat tes, lembar observasi, dan catatan lapangan. 1. Perangkat Tes Tes dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa setelah diberikan pembelajaran dengan menggunakan media kartu soal. Tes diberikan setiap akhir siklus pembelajaran yang berbentuk essay. 2. Lembar Observasi Observasi digunakan untuk mengamati aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran sebagai upaya untuk mengetahui kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan tindakan. Pengamatan dilakukan dengan penyapuan setiap 10 menit selama proses pembelajaran. Data aktivitas diperoleh dengan menggunakan lembar observasi aktivitas siswa menggunakan tanda " ". Indikator yang diobservasi mencakup sebagai berikut. a. Memperhatikan penjelasan guru b. Bertanya kepada guru c. Menjawab/menanggapi pertanyaan d. Membuat soal pada kartu soal e. Mengerjakan soal pada kartu soal f. Diskusi antar siswa

3. Catatan Lapangan Catatan lapangan ini dimaksudkan untuk memperoleh data objektif yang tidak terekam selama pemberian tindakan. Catatan lapangan ini dapat berupa catatan perilaku siswa dan permasalahan yang dapat dijadikan perkembangan bagi pelaksanaan langkah berikutnya ataupun masukan terhadap keberhasilan yang sudah dicapai. F. Indikator Keberbasilan Pembelajaran dalam penelitian ini dinyatakan berhasil apabila : a. Aktivitas siswa mencapai sekurang-kurangnya 75% b. Banyak siswa yang tuntas (nilai 60 keatas) sekurang-kurangnya 75%.