BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi saat ini, persaingan bisnis dalam bidang perawatan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat dan terbuka. Kondisi ini menuntut perusahaan-perusahaan untuk

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman di era modern ini, perawatan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha merupakan suatu kondisi yang UKDW. dihadapi oleh perusahaan. Dengan adanya perekonomian global membuat

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa.

BAB I PENDAHULUAN. bisnis ritel, juga disebabkan oleh semakin banyaknya bisnis ritel luar negeri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perubahan lingkungan bisnis seperti globalisasi dan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia bisnis. Sehingga menimbulkan persaingan-persaingan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Segmentasi adalah usaha untuk membagi suatu populasi menjadi. tertentu untuk menjangkaunya (Kotler dan Amstrong, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. eceran terus berkembang seiring dengan keinginan dan selera pelanggan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam pasar ritel yang kompetitif sekarang ini, kualitas pelayanan yang

BAB I PENDAHULUAN. melakukan komunikasi sudah dapat dianggap menjadi kebutuhan utama. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Modul ke: Kewirausaan. Pemasaran. Fakultas TEKNIK. Martolis, Program Studi Teknik Mesin

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin ketat untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dilepas dari kaum wanita. Secara psikologis wanita memang

BAB I PENDAHULUAN. atau segmen secara jelas. Sebagian besar kegagalan usaha yang terjadi disebabkan

ANALISIS PENGARUH ATRIBUT PRODUK YANG DIPERTIMBANGKAN DALAM PEMBELIAN KOSMETIK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Segmentasi adalah usaha untuk membagi suatu populasi menjadi kelompokkelompok. yang dapat dibedakan satu sama lain.

SEGMENTASI PASAR, PENENTUAN PASAR SASARAN DAN POSISI PASAR PERTEMUAN 7 MANAJEMEN PEMASARAN MUHAMMAD WADUD

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan (brand loyalty) loyalitas merek. Loyalitas terhadap merek

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, Indonesia telah memasuki era globalisasi secara perekonomian, dimana

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan,

BAB I. PENDAHULUAN. orang yang menginginkan kulit yang sehat, khususnya wanita yang menginginkan

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menuntut setiap orang untuk selalu mengikuti

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat khususnya bagi kaum wanita. Kecantikan merupakan harta yang

BAB I PENDAHULUAN. Semen adalah komoditas yang penting bagi Indonesia. Sebagai negara

BAB I PENDAHULUAN. memuaskan kebutuhan pelanggannya.. Dalam menghadapi persaingan tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keputusan pembelian. Menurut Setiadi (2007: 44) perilaku konsumen

BAB I PENDAHULUAN. Pasar ritel di Indonesia merupakan pasar yang memiliki potensi besar

BAB I PENDAHULUAN. Persada, Jakarta, 2002, hlm., Sofjian Assauri, Manajemen Pemasaran Dasar, Konsep dan Strategi, PT.

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan faktor fundamental yang harus dibangun. atas pelayanan kesehatan. Rumah sakit adalah bagian yang amat penting

KEWIRAUSAHAAN - 2 STRATEGI PEMASARAN

BAB I PENDAHULUAN. yang kuat supaya bisnis tersebut bisa bersaing ditengah-tengah persaingan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan perekonomian maupun perkembangan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Adanya berbagai macam masalah kulit pada wajah, salah satunya

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini, perkembangan di lingkungan bisnis sudah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada umumnya dalam motif dan perilaku maupun kebiasaan pembelian

Bab I Mendefinisikan Pemasaran untuk Abad ke- 21

MARKETING PUBLIC RELATIONS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan para kompetitornya dengan menerapkan strategi atau metode pemasaran

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan macam-macam pilihan dan keistimewaannya. mereka dalam kaitannya menghadapi persaingan yang ketat dengan competitor.

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini dengan adanya penanggulangan terhadap resiko-resiko seperti mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya bisnis yang bergerak dalam

PERTEMUAN 12 STRATEGI PEMASARAN 2/13/13

BAB II LANDASAN TEORI. Pemasaran menurut American Marketing Association (AMA) merupakan. mampu memuaskan tujuan individu dan organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. Di Era globalisasi saat ini, kondisi pemasaran produk yang dinamis, membuat para

BAB 1 PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. tinggi, hanya perusahaan yang berorientasi pada konsumen yang berhasil menarik

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman modern ini persaingan yang semakin ketat seperti sekarang ini, membuat suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. Di tengah krisis ekonomi yang berkepanjangan, membuat setiap masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era globalisasi, perusahaan dituntut untuk bersaing secara cermat dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. baik di pasar domestik (nasional) maupun di pasar internasional/global. Banyak

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dijual kepada pihak lain, baik individu, kelompok, atau organisasi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada abad modern ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. pun semakin berkembang seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama

BAB I PENDAHULUAN. diperhatikan perusahaan adalah orientasi pelanggan atau customer

I. PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya zaman, dunia kecantikan juga berkembang cukup pesat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebelum mengenal segmentasi, targeting dan Positioning lebih

USULAN STRATEGI PEMASARAN BERDASARKAN PERSEPSI KONSUMEN (Studi Kasus Di CAFE ATMOSPHERE)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. M-DAG / PER / 3 /2016 tentang ketentuan Umum Pasal 1, perdagangan adalah

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi positif bagi eksistensi bisnis di masa yang akan datang. Loyalitas

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini perkembangan bisnis pakaian fashion telah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi yang penuh persaingan, konsumen dihadapkan pada

BAB I PENDAHULUAN. bagian yang tidak lepas dari kaum wanita. Secara psikologis wanita memang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, baik yang bergerak dalam bidang manufaktur ataupun jasa.

BAB I PENDAHULUAN. antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi,

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini persaingan dalam dunia usaha semakin hari semakin tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. di lingkungan bisnis yang bergerak sangat dinamis dan penuh dengan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia semakin meningkat dan kebutuhan masyarakatnya pun juga

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .( Kotler,2009

BAB IV ANALISIS PENERAPAN SEGMENTASI PASAR PADA PRODUK TABUNGAN EMAS DALAM UPAYA MENARIK MINAT NASABAH DI PEGADAIAN SYARIAH CABANG BLAURAN SURABAYA

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. kepuasan kepada pelanggan secara maksimal, karena pada dasarnya tujuan dari

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan lain dari seluruh dunia. Makin itensifnya persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. para pelaku usaha ritel modern telah memberi warna tersendiri bagi

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang mempunyai kekuatan yang kuat dan memiliki keunggulan dalam hal

BAB I PENDAHULUAN. didorong oleh perkembangan bisnis yang sangat pesat di Indonesia.

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DAN DAMPAKNYA PADA LOYALITAS PELANGGAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang sangat pesat mengakibatkan adanya peningkatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini permintaan dan kebutuhan konsumen mengalami perubahan dari waktu

BAB I PENDAHULUAN. dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup, perkembangan posisi

BAB I PENDAHULUAN. konvensional menuju konsep pemasaran modern. Faktor - faktor seperti

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pemilihan Bidang dan Objek KKP. khususnya semakin maju. Hal ini menyebabkan meningkatnya persaingan pasar

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin kompetitif merupakan tantangan yang harus

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Globalisasi membawa dampak yang sangat besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan tingginya kebutuhan terhadap pelayanan jasa dibidang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan persaingan bisnis pada era globalisasi dewasa ini. semakin tidak dapat diprediksikan. Selain itu disertai juga dengan

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Memasuki era globalisasi saat ini, persaingan bisnis dalam bidang perawatan wajah semakin banyak pesaing. Suatu produk dan jasa yang akan diterima oleh konsumen dan yang dapat bertahan dalam kompetisi pasar adalah kualitas produk serta pelayanan yang diberikan untuk dapat memuaskan konsumen. Salah satu pesaing di bidang perawatan wajah yang sangat kompetitif adalah Salon perawatan wajah Martha Tilaar, Salon ini dalam menjual produk perawatan wajah sangat bervariasi serta pelayanan yang cukup baik sehingga Salon perawatan wajah Martha Tilaar ini adalah pesaing berat dalam bidang perawatan wajah bagi Salon-salon lain khususnya Salon Hawaii. Oleh karena itu, pihak manajemen Salon Hawaii harus waspada kepada pesaing-pesaingnya khususnya kepada Salon perawatan wajah Martha Tilaar yang berada di dalam satu kota yaitu Jakarta. Pihak manajemen Salon Hawaii harus bisa menerapkan strategi segmen pasar yang baik serta membuat konsumen menjadi loyal terhadap produk perawatan wajah Salon Hawaii serta pelayanan yang diberikan oleh Salon Hawaii. Kemajuan ilmu pengetahuan adalah dua faktor yang memberi dampak utama terhadap peningkatan persaingan di seluruh pasar dunia. Demokratisasi memberikan hak dan kesempatan yang sama kepada setiap orang untuk memperebutkan kemakmuran. Sementara kemajuan ilmu pengetahuan telah membuka berbagai kemungkinan dan peluang ekonomi. Akses informasi yang

2 semakin bebas melalui Internet mendorong persaingan melalui batas-batas negara (Rhenald Kasali, 2005). Perlu dievaluasi strategi dan prioritas yang dilakukan dalam pemasaran sudah tepat dan sesuai dengan target pasar yang ada. Suatu produk ideal dengan kualitas yang baik serta pelayanan yang baik akan membuat konsumen puas terhadap pelayanan serta produk yang dipakainya. Aktivitas dan strategi pemasaran dalam hal ini adalah mengalokasikan terhadap sumber daya dan kendala yang ada. Dalam hal ini diperlukan keputusan terhadap prioritas kebijakan pemasaran sesuai dengan target konsumen yang ada. Oleh karena itu perusahaan di Indonesia perlu melaksanakan strategi pemasaran di level perusahaan agar dapat maju dan dapat mengatasi persaingan yang ada. Strategi yang telah dijalankan harus dinilai kembali sesuai dengan kondisi sekarang ini. Berdasarkan pengamatan pendahuluan, maka terdapat perubahan pada konsumen, terutama pada perilaku pembelian dan keputusan pembelian (how they buy and why they buy) (Kartajaya,1997:124). Oleh karena terdapat perubahan pada konsumen maka perusahaan perlu meninjau kembali segmentasi pasar, pasar sasaran, dan posisi produk/perusahaan yang membuat konsumen menjadi loyal. Segmenting, Targeting, dan Positioning adalah salah satu konsep utama dalam ilmu pemasaran modern. Ketiga proses tersebut dapat dijelaskan sebagai upaya: (1) mengidentifikasi keunikan dari kelompok-kelompok konsumen yang ada di dalam pasar; (2) menentukan target kelompok konsumen yang akan dibidik dengan mempertimbangkan sumber daya yang dimiliki berbanding potensi

3 ekonomi yang ada; dan (3) merumuskan upaya menciptakan citra produk yang tepat di benak kelompok konsumen yang dibidik. Segmenting dilakukan dengan kesadaran bahwa organisasi tidak dapat lagi menganggap pasar sebagai sekumpulan orang yang memiliki kebutuhan yang sama. Kebutuhan-kebutuhan baru terus berkembang sehingga organisasi selayaknya mengidentifikasi pasar secara unik ke dalam segmen-segmen yang memiliki kesamaan kebutuhan. Teknik-teknik segmentasi yang lazim dilakukan termasuk segmentasi berdasarkan faktor geografis, demografis, dan psikografis. Segmentasi geografis membagi pasar berdasarkan karakteristik geografis, seperti: negara, daerah tropis/tidak, dan lain-lain. Segmentasi demografis membagi pasar berdasarkan karateristik demografis/kependudukan, seperti: tingkat pendidikan, umur, pekerjaan, suku, status sosial, dan lain-lain. Sementara segmentasi psikografis membedakan pasar berdasarkan gaya hidup seperti: pandangan politik, hobi, pergaulan sosial, dan lain-lain. Segmentasi pasar perlu dikaji ulang secara periodik karena perubahan pada pasar. Segmentasi pasar ini sangat berguna untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dari keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen sesuai dengan keadaan saat itu. Penentuan pasar sasaran diperlukan karena keterbatasan perusahaan dan tujuan perusahaan. Sementara itu positioning diperlukan untuk menimbulkan persepsi yang diharapkan pada pasar sasaran agar sesuai dengan tujuan perusahaan.

4 Ketiga komponen ini (segmentation, targeting, positioning) berhubungan sangat erat dan saling mempengaruhi. Pemilihan pasar sasaran sangat tergantung dari cara membagi pasar. Penentuan positioning bisa saja mempengaruhi peninjauan kembali pada cara membagi pasar dan pemilihan target pasar. Begitu juga sesudah pasar sasaran ditentukan dapat mempengaruhi cara membagi pasar dan positioning (Kartajaya,1997:107). Dengan peninjauan kembali pada segmentation, targeting, dan positioning perusahaan diharapkan dapat meningkatkan keputusan pembelian dari konsumen. Untuk mengetahui keputusan pembelian yang tepat berdasarkan segmentation, targeting, dan positioning serta analisis cermat atas kemampuan perusahaan dalam merespon kebutuhan konsumen, Dalam menghadapi persaingan yang ketat pihak perusahaan perlu mengetahui faktor-faktor yang menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli produk dan mendapatkan Jasa berdasarkan karakteristik segmen sasaran. Pada saat ini, tersedia pilihan beraneka ragam produk yang memberi keleluasaan kepada konsumen untuk memilih produk dan pelayanan sesuai dengan kebutuhan dan selera mereka. Konsumen dapat membandingkan keunggulan dan kelemahan dari suatu produk dan pelayanannya. Penilaian tersebut dapat menyebabkan konsumen bersikap positif atau negatif terhadap produk dan pelayanan tersebut. Untuk meningkatkan penjualan produk kecantikan wajah dan memenangkan persaingan dalam Bidang Perawatam wajah pada Salon Hawaii harus mengetahui tentang karakteristik segmen pasar dari jasa yang ditawarkan. Segmentasi akan menentukan pasar yang akan ditarget dengan produk atau jasa

5 khusus. Dengan demikian, produk atau jasa yang ditawarkan kepada segmensegmen ini perlu ditempakan dalam pikiran pelanggan mereka. Jika konsumen atau pelanggan di dalam pikirannya sudah mengatahui benar tentang produk kecantikan Salon Hawaii, tentu ini akan mempengaruhi mereka untuk melakukan pembelian lagi terhadap produk-produk kecantikan Salon Hawaii, yang diharapkan mereka akan loyal. Di samping itu juga pihak perusahaan harus mengetahui definisi customer (pelanggan). Definisi consumer (konsumen, pelanggan) memberikan pandangan mendalam yang penting untuk memahami mengapa perusahaan harus menciptakan dan memelihara pelanggan dan bukan hanya menarik pembeli. Definisi itu bersasal dari kata custom yaitu membuat sesuatu menjadi kebiasaan atau biasa dan perusahaan harus bisa mempraktekan kebiasaan itu. Bila perusahaan bisa mempraktekan kebiasaan yang terdapat di dalam konsumen maka interaksi yang sering selama periode tertentu. Tanpa adanya track record hubungan yang kuat dan pembelian berulang, orang tersebut bukan customer (pelanggan) Anda, customer tersebut adalah pembeli bukan pelanggan. Pelanggan sejati tumbuh seiring dengan waktu. Semakin lama loyalitas, semakin besar imbalan dari loyalitas yang bersifat jangka panjang dan komulatif. Semakin lama loyalitas seorang pelanggan semakin besar laba yang dapat diperoleh perusahaan dari satu pelanggan ini, semakin lama perusahaan mempertahankan pelanggan yang loyal semakin besar laba yang dihasilkan. dikemukakan oleh Jill Griffin.

6 Minat terhadap usaha salon perawatan wajah saat ini sangat tinggi dibuktikan banyak didirikannya salon-salon untuk perawatan wajah di berbagai kota khususnya di kota-kota besar. Dalam upaya memenangkan persaingan diperlukan penawaran kualitas produk yang lebih baik dan unik serta pelayanan yang baik sehingga konsumen akan menjadi loyal. Dalam membuat konsumen menjadi loyal harus ada pendekatan yang lebih proaktif adalah dengan memulai dari tahap-tahap pengembangan pelanggan yang paling awal dan merancang cara untuk menumbuhkan serta memelihara loyalitas di sepanjang sejarah pelanggan dengan perusahaan Anda. Dengan cara ini, perusahaan dapat mengelola perkembangan loyalitas dengan lebih baik dan meminimalisasi atau dalam beberapa hal bahkan menghindari kondisi-kondisi loyalitas yang lemah atau tersembunyi. Salon Hawaii adalah perusahaan keluarga yang memproduksi berbagai produk untuk perawatan wajah serta jasa perawatan wajah di Jakarta. Produk Salon Hawaii seperti cream pembersih muka, cream jerawat, cream vitamin wajah dan lain-lain. telah dikenal selama bertahun-tahun oleh para konsumen khususnya Jakarta serta dikalangan artis-artis Indonesia. Proses pengelolaan bisnis di Salon Hawaii masih dilakukan secara kekeluargaan tanpa mengadopsi prinsip manajemen modern. Nilai dari penjualan Salon hawaii adalah sebagai berikut :

7 TABEL 1.1 NILAI PENJUALAN SALON HAWAII TAHUN 2000-2006 (dalam jutaan rupiah) Media 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 Cream pembersih muka 500 550 565 589 525 550 600 Cream jerawat 300 250 350 385 400 425 450 Cream vitamin 661 452 561 717 816 1.000 1.271 Lain-lain 215 136 187 257 329 413 516 Total 1.676 1.388 1.663 1.948 2.070 2.388 2.837 Sumber : Salon Hawaii, 2007 Dilihat dari tabel di atas bahwa setiap tahunnya penjualan akan produk perawatan wajah meningkat. Dapat disimpulkan bahwa konsumen merasa puas dan menjadi loyal terhadap produk perawatan wajah yang ditawarkan. Karena keunikan produk yang dibuat, hingga saat ini hanya ada dua tempat di Jakarta, Salon Hawaii dan Salon X. Kedua perusahaan ini memiliki variasi produk yang sama persis, dan sejarah pendirian yang relatif sama. Namun produkproduk Salon X secara umum dipersepsikan lebih unggul dari pada produkproduk Salon Hawaii. Agar dapat memenangkan persaingan, manajemen Salon Hawaii diharapkan memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai karakteristik segmen pasar bagi produk cosmetik di Jakarta. Maka penelitian ini mengambil judul Pengaruh Karakteristik Segmentasi Pasar Terhadap Loyalitas Pelanggan Salon Kecantikan (Studi Kasus pada loyalitas pelanggan Salon Hawaii di Jakarta).

8 TABEL 1.2 DATA JUMLAH KONSUMEN YANG DATANG KE SALON HAWAII BAIK YANG BERBELANJA KOSMETIK MAUPUN PERAWATAN WAJAH TIAP BULAN TAHUN 2007 BULAN PERAWATAN WAJAH BELANJA KOSMETIK Januari 600 100 Februari 650 200 Maret 700 150 April 725 225 Mei 750 215 Juni 715 250 July 680 180 Agustus 720 300 September 700 290 Oktober 650 285 November 625 250 Desember 580 225 TOTAL 8.095 2.670 Data di atas dilihat dari pengunjung yang merawat wajah dan membeli kosmetik perawatan wajah ada kenaikan dari bulan Januari sampai bulan Mei serta ada penurunan dari bulan Mei ke bulan July dikarenakan adanya kebutuhan konsumen bertambah karena adanya penambahan pengeluaran seperti pembayaran masuk sekolah serta perlengkapan sekolah baik dari seragam sekolah sampai buku sekolah. Setelah melewati bulan July ada kenaikan di bulan Agustus, tetapi di bulan September sampai bulan Desember mengalami penurunan baik yang melakukan perawatan wajah maupun yang membeli produk perawatan wajah.

9 TABEL 1.3 DATA PENDAPATAN PERAWATAN WAJAH SETIAP BULAN TAHUN 2007 (dalam satuan rupiah) BULAN PERAWATAN WAJAH Januari 21.000.000 Februari 22.750.000 Maret 24.500.000 April 25.375.000 Mei 26.250.000 Juni 25.025.000 July 23.800.000 Agustus 25.200.000 September 24.500.000 Oktober 22.750.000 November 21.875.000 Desember 20.300.000 TOTAL 283.325.000 Data profit di atas setiap customer dikenakan biaya sekali datang untuk perawatan wajah adalah 35.000 per orang. Penurunan pendapatan dari bulan September sampai Desember ini membuat kekhawatiran pihak manajemen Salon Hawaii. Oleh karena itu pihak manajemen Salon Hawaii akan melakukan analisis, apakah loyalitas konsumen sudah berkurang terhadap produk perawatan wajah serta perawatan wajah di Salon Hawaii.

10 1.2 IDENTIFIKASI MASALAH Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang dimunculkan oleh peneliti sebagai berikut: 1. Bagaimana karakteristik segmen pasar perawatan wajah Salon Hawaii di Jakarta? 2. Bagaimana loyalitas Produk Kecantikan Salon Hawaii di Jakarta? 3. Bagaimana pengaruh karakteristik segmen pasar terhadap loyalitas konsumen produk kecantikan Salon Hawaii di Jakarta. 1.3 MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN Maksud penelitian ini adalah untuk mengetahui pegaruh karakteristik segmen pasar produk kecantikan wajah di Jakarta dan loyalitas konsumen tersebut. Tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengatahui bagaimana karakteristik segmen pasar Produk kecantikan Salon Hawaii di Jakarta. 2. Untuk mengetahui bagaimana loyalitas konsumen terhadap produk kecantikan wajah Salon Hawaii di Jakarta. 3. Untuk mengetahui pengaruh karakteristik segmen pasar terhadap loyalitas konsumen produk kecantikan wajah Salon Hawaii di Jakarta?

11 I.4 KEGUNAAN PENELITIAN 1. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk mengetahui pengaruh segmen pasar terhadap loyalitas konsumen produk kecantikan wajah saat ini. 2. Bagi Akademik Hasil penelitian ini diharapkan bisa menambah kepustakaan dan sebagai sumber bagi mahasiswa dan pihak-pihak lain yang membutuhkannya. 3. Bagi Penulis Penelitian ini berguna untuk menambah wawasan dan pengalaman serta penerapan antara teori ilmu akademis dengan keadaan sesungguhnya yang terjadi pada suatu perusahaan.