41 BAB IV PEMBAHASAN PENELITIAN DAN ANALISA SWOT Berdasarkan data-data yang telah terkumpul pada bab-bab sebelumnya, maka kami dapat melakukan pengolahan, perhitungan, dan analisa data seperti yang akan kami bahas pada bab IV ini. Dari hasil pengolahan, perhitungan, dan analisa tersebut, maka kami dapat menarik beberapa kesimpulan dan mengajukan beberapa rekomendasi kepada perusahaan. 4.1. Proses Produksi Sebelum kita mulai membahas tentang proses produksi AMDK yang ada di PT.GTS, sehingga kita dapat memperole sedikit gambaran mengenai apa saja yang terjadi pada produksi AMDK. Pada produksi AMDK, air yang berasal dari mata air dialirkan ke gudang persediaan bahan baku dan ditampung dalam bak penampungan melalui pipa khusus untuk menjaga kemurnian air dan tidak mengalami pengolahan oleh PDAM (misalnya kaporit, klorine atau zat-zat lainnya). Dari bak penampungan tersebut air dialirkan ke bak pengendapan, kemudian air baru dialirkan ke mesin Water Treatment untuk diproses.
42 Pada mesin water treatment ini air harus melalui 2 proses utama yaitu Filterisasi dan Sterilisasi. Tujuan dari masing-masing proses tersebut adalah sebagai berikut: 1. Filterisasi Proses ini terdiri dari 5 tahap, yaitu Anthrasite Filter, Carbon Filter, Micron Filter 1 micron, Micron Filter 0,5 micron, dan Micron Filter 0,2 micron. Tujuan dari seluruh tahap ini adalah penyaringan air terhadap partikel-partikel dan zat-zat yang tidak diperbolekan menurut standar pengolahan AMDK. 2. Sterilisasi Proses ini terdiri dari 2 tahap, yaitu Ozonisasi dan Ultra Violet. Tujuan dari 2 taap tersebut adala membunuh bakteri-bakteri, kuman-kuman dan biotic lain yang berbahaya bagi kesehatan dan tidak sesuai dengan standar pengolahan AMDK. Setelah melewati seluruh tahap pengolahan tersebut, maka produk (air) siap dimasukkan kedalam kemasan sesuai ukuran yang diinginkan (dipesan). Ada 3 mesin untuk melakukan pengemasan produk AMDK ini, yaitu: 1. Gallon Filler Mesin ini dipergunakan untuk pengemasan air dalam ukuran gallon (19 liter). 2. Cup Sealer Mesin ini dipergunakan untuk pengemasan air dalam ukuran cup (240 ml). 3. Bottle Filler Mesin ini dipergunakan untuk pengemasan air dalam ukuran botol 600 ml dan 1.500 ml.
43 Gambar 4.1. Diagram Proses Produksi AMDK Dari Mata Air sampai ke Distribusi MATA AIR BAK PENAMPUNGAN BAK PENGENDAPAN WATER TREATMENT (Proses Filterisasi & Sterilisasi) GALLON FILLER CUP SEALER BOTTLE FILLER PACKAGING DISTRIBUTION
44 4.2. Investasi Untuk menjalankan proses produksi di pabrik AMDK ini diperlukan investasi dengan rincian sebagai berikut: Tabel 4.1. Rincian Investasi No. Keterangan Nilai 1 Mesin dan inventaris - Water Treatment Rp 500,000,000.00 - Gallon Filler 400,000,000.00 - Cup Sealer 300,000,000.00 - Bottle Filler 200,000,000.00 - Kendaraan 300,000,000.00 - Generator Set 80,000,000.00 - Compresor 25,000,000.00 - Inventaris Kantor 25,000,000.00 Total Mesin & Inventaris Rp 1,830,000,000.00 2 Bangunan Rp 3,000,000,000.00 3 Tanah Rp 1,170,000,000.00 4 Modal Kerja Rp 400,000,000.00 Jumlah Biaya yang Diperlukan Rp 6,400,000,000.00
45 4.3. Pembiayaan Investasi Investasi dalam pembangunan pabrik ini diperoleh dengan menggunakan dana dari modal sendiri dan pinjaman bank. Modal sendiri dipergunakan untuk pembelian mesin & inventaris, bangunan, dan tanah, sedangkan pinjaman bank untuk modal kerja. Agar lebih jelas, berikut ini adalah table yang menguraikan mengenai perolehan dana dan penggunaan dana tersebut. Tabel 4.2. Rincian Modal dan Pinjaman No. Keterangan Pinjaman Bank Modal Sendiri 1 Mesin dan inventaris - Water Treatment Rp - Rp 500,000,000.00 - Gallon Filler - 400,000,000.00 - Cup Sealer - 300,000,000.00 - Bottle Filler - 200,000,000.00 - Generator Set - 80,000,000.00 - Compresor - 25,000,000.00 - Kendaraan - 300,000,000.00 - Inventaris Kantor - 25,000,000.00 Total Mesin & Inventaris Rp - Rp 1,830,000,000.00 2 Bangunan Rp - Rp 3,000,000,000.00 3 Tanah Rp - Rp 1,170,000,000.00 4 Modal Kerja Rp 400,000,000.00 Rp - Jumlah Total Rp 400,000,000.00 Rp 6,000,000,000.00
46 4.4. Pinjaman Bank Pinjaman bank dipergunakan untuk modal kerja, bunga yang dikenakan atas pinjaman ini adalah sebesar 18 % dan jangka waktu pengembalian pinjaman ini diperhitungkan selama 5 (lima) tahun. Dengan jumlah pinjaman sebesar Rp400.000.000,-, maka diperoleh jumla angsuran sebesar Rp127.911.137,- per tahun selama 4 tahun dan jumlah angsuran pada tahun terakhir (tahun ke-5) sebesar Rp80.861.650,-. Angsuran ini dibayarkan setiap bulan dengan jumlah Rp10.659.261,- perbulan, dan sebesar Rp6.246.821,- untuk angsuran terakhir (dapat dilihat pada lampiran). 4.5 Asumsi-asumsi untuk Penelitian Untuk membatasi alur dalam penelitian ini, maka beberapa asumsi sudah ditetapkan untuk penelitian ini. Asumsi-asumsi tersebut adalah sebagai berikut: Penjualan Harga jual yang dipergunakan adalah harga jual yang sudah ditetapkan oleh perusahaan. Harga jual tersebut adalah: 1. Harga Jual gallon baru adalah sebesar Rp3.150,- ditambah Rp30.000,- untuk jaminan galon. 2. Harga jual cup 240ml per karton adalah sebesar Rp8.100,-. 3. Harga jual Botol 600ml per karton adalah sebesar Rp12.880,-.
47 4. Harga jual Botol 1.500ml per karton adalah sebesar Rp14.000,-. Jumlah penjualan tidak bergantung pada kapasitas mesin, tetapi lebih kepada jumlah pesanan yang akan diterima, misalnya untuk gallon diterima pesanan sebesar 1000 gallon perharinya, dan cup 240ml, botol 600ml & 1.500 ml sebesar 1000 karton perhari. Pada bulan pertama tidak ada penjualan karena pada periode ini diadakan pelatihan untuk para pekerja dan promosi produk. Pada bulan berikutnya penjualan mulai dilakukan dengan tingkat penjualan seperti tersebut diatas. Selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Struktur Biaya Pada penelitian ini biaya-biaya yang terjadi dibagi dalam Biaya Produksi (terdiri dari biaya langsung dan biaya tidak langsung), Biaya Umum dan Administrasi, dan Biaya Penjualan. Upah pekerja, Biaya pemakaian Air (PAM), Biaya Listrik, Biaya bahan baker untuk generator set dikategorikan sebagai Biaya Produksi pada bagian Biaya Langsung. Biaya bahan baker generator set dimasukkan pada biaya langsung, karena generator set ini dipergunakan sebagai penggerak mesin-mesin produksi lainnya.
48 Biaya pemeliharaan, biaya penyusutan, dan Gaji supervisor pabrik dikategorikan sebagai Biaya produksi pada bagian biaya tidak langsung. Gaji pegawai marketing, kantor dan satpam termasuk pada biaya tidak langsung, bersama-sama dengan biaya pajak, ATK, cetakan, telepon, asuransi pegawai, dan biaya bank. Biaya penjualan diperhitungkan dari jumlah penggunaan bahan bakar solar untuk truk perbulan. Jumlah penggunaannya adala sebesar 1000 liter perbulannya, dengan harga solar sebesar Rp2.100,- perliter. Semua biaya ini sudah mulai diperhitungkan pada bulan pertama, karena walaupun belum dilakukan penjualan, sudah diadakan produksi untuk promosi dan semua kegiatan perkantoran sudah dimulai. Bunga atas Pinjaman Bank Penjelasan mengenai bunga atas pinjaman bank sudah dijelaskan sebelumnya pada sub bab 4.4 tentang pinjaman bank. Bunga pinjaman dan angsuran pinjaman dibayarkan setiap bulan.
49 4.6. Dasar-dasar Keputusan Penganggaran Modal Setelah melalui beberapa perhitungan dengan data-data yang diperoleh, maka berikut ini adalah beberapa dasar yang digunakan dalam pengambilan keputusan:! Break Even Point Pada penghitungan break-even point, fixed cosst dibagi rata untuk masing-masing produk. Break-even point yang dihasilkan dari proyeksi ini adalah sebesar: Untuk cup sebanyak 81.592.992 cup, jumlah ini jauh lebih besar dari kapasitas mesin cup sealer yang dimiliki oleh perusahaan yaitu sebesar 9.984.000 cup per tahun. Untuk gallon sebanyak 173.615 galon, jumlah ini lebih kecil dari kapasitas mesin gallon filler yang dimiliki oleh perusahaan yaitu sebesar 332.800 galon. Untuk botol 600 dan 1500, masing-masing adala sebanyak 13.194.744 botol dan 3.694.536 botol, jumlah ini jauh lebih besar dari kapasitas mesin bottle filler yang dimiliki oleh perusahaan yaitu sebesar 2.080.000 botol per tahun untuk 2 macam botol.! Internal Rate of Return Internal Rate of return yang dihasilkan dari penelitian berdasarkan perkiraan produksi perusahaan adalah sebesar 4%, yang berarti lebih kecildari tingkat bunga bank yang diasumsikan sebesar 18%! Net Present Value Net Present Value menunjukkan angka yang negatif yaitu sebesar Rp544.253.286,25,-
50! Index Profitabilitas Profitability Index selama periode penelitian yang ditetapkan adalah 0,83 yang berarti lebih kecil dari 1! Discounted Payback Period Discounted Payback Period yang dihasilkan selama periode penelitian adalah lebih dari 10 (sepuluh) tahun, yaitu melebihi masa penelitian. 4.7. Analisis Sensitivitas Proyek Untuk menguji sensitivitas dari peoyek ini, maka kami memperhitungkan produksi berdasarkan jumlah BEP yang diperoleh dari hasil perhitungan (walaupun sebenarnya melebihi jumlah kapasitas mesin. Dan kami juga memperhitungkan produksi berdasarkan kapasitas mesin jika dipergunakan secara optimal. Dari hasil peritungan ini, kami kemudian menghitung pengaruh dari kenaikan beban pegawai, kenaikan HPP, dan kenaikan biaya berdasarkan inflasi sebesar 5%. Hasil dari analisis sensitivitas menunjukkan bahwa pembangunan pabrik AMDK ini sangat sensitive terhadap kenaikan HPP, yaitu terutama pada perubahan harga cup, sedangkan pada kenaikan beban pegawai, tidak terlalu berpengaruh apabila produksi disesuaikan dengan tingkat BEP.
51 4.8 Analisa SWOT Berikut ini adalah beberapa analisa terhadap Kekuatan, Kelemahan, Kesempatan dan Ancaman yang mungkin akan dihadapi oleh perusahaan. 1. Strengh Kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan ini, adalah merupakan satu-satunya pabrik yang berada pada wilayah tersebut. 2. Weakness Kelemahan perusahaan ini adalah besarnya biaya yang dikeluarkan, tidak sebanding dengan kapasitas produksi yang dapat mengakibatkan perusahaan terus mengalami kerugian. 3. Opportunity Kesempatan yang dimiliki oleh perusahaan adalah meningkatkan kapasitas mesin, sehingga dapat dicapai tingkat produksi yang lebih tinggi, sehingga perusahaan dapat mengembangkan usaha ke wilayah lain. 4. Threat Munculnya atau masuk pemain baru dalam bidang AMDK, merupakan ancamam utama yang harus dihadapi oleh perusahaan.