18 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan semakin meningkatnya proses globalisasi ekonomi yang melanda dunia saat ini, telah banyak menimbulkan perdagangan internasional yang bebas dan pada akhirnya akan meningkatkan persaingan di pasar internasional dan persaingan dalam negeri, dimana perusahaan yang mempunyai standar yang tinggi dalam kinerja usahanya yang dapat bertahan dan menghasilkan keuntungan jangka panjang. Untuk itu suatu perusahaan membutuhkan alat komunikasi yang dapat digunakan untuk mengkomunikasikan rencana-rencana strategis kepada para manajer. Alat komunikasi yang bisa digunakan oleh perusahaan adalah Balanced Scorecard. Balanced Scorecard memberikan para manajer suatu instrumen yang dibutuhkan untuk mengemudikan perusahaan menuju kepada keberhasilan persaingan masa depan. Balanced Scorecard menerjemahkan visi dan misi perusahaan ke dalam seperangkat ukuran menyeluruh yang memberikan kerangka kerja bagi pengukuran dan sistem manajemen strategis. Dengan adanya Balanced Scorecard sebagai kerangka kerja baru untuk mengintegrasikan berbagai ukuran yang diturunkan dari visi, misi, dan strategi 1
19 2 perusahaan, maka para manajer dapat menggunakan konsep ini sebagai alat pengukuran kinerja perusahaan yang baru dan efektif. Pernyataan visi dan misi suatu perusahaan merupakan gambaran ideal dari perusahaan yang akan dicapai oleh suatu perusahaan kedalam tujuan dan ukuran operasional serta trget yang jelas, setelah itu dikomunikasikan kepada setiap karyawan perusahaan, dan diharapkan setiap karyawan perusahaan dapat mengerti dan mengetahui agar visi dan misi suatu perusahaan dapat tercapai. Tujuan dan ukuran Balanced Scorecard tersebut memandang kinerja perusahaan dari 4 perspektif, yaitu : 1. Perspektif Keuangan (Financial) 2. Perspektif Pelanggan (Customer) 3. Perspektif Proses Bisnis Internal (Internal Business Process) 4. Perpektif Pembelajaran dan Pertumbuhan (Learning and Growth) Pengukuran dapat di bedakan menjadi 2 kelompok, yaitu pengukuran kinerja keuangan (Financial Performance Measurement) dan non keuangan (Non Financial Performance Measurement). Hal ini di dorong dengan anggapan bahwa perusahaan akan mempunyai kinerja yang baik apabila mencapai tingkat keuntungan yang tinggi. Melalui perspektif financial, Balanced Scorecard tetap memperhatikan kinerja jangka pendek yang mengungkapkan berbagai faktor yang menjadi pendorong tercapainya kinerja financial dan kinerja non financial yang bersifat kompetitif jangka panjang.
20 3 Berdasarkan kenyataan diatas, untuk memberikan gambaran yang lengkap mengenai penerapan metode Balanced Scorecard sebagai tolak ukur kinerja untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan, maka objek penelitian pada PT. Kereta Api Indonesia Daerah Operasi Wilayah VIII, Stasiun Gubeng Surabaya dan untuk mengetahui keempat perspektif yang ada pada Balanced Scorecard sudah diterapkan secara keseluruhan pada perusahaan tersebut. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah adalah : Bagaimana penerapan Balanced Scorecard sebagai alat pengukuran kinerja pada PT. Kereta Api Indonesia Daerah Operasi Wilayah VIII, Stasiun Gubeng Surabaya? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengukuran kinerja yang telah diterapkan di PT. Kereta Api Indonesia Daerah Operasi Wilayah VIII, Stasiun Gubeng Surabaya. 2. Memberikan alternatif pengukuran kinerja perusahaan yang memperhatikan aspek financial dan non financial. 3. Untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan yang tepat dengan menggunakan metode Balanced Scorecard.
21 4 1.4 Manfaat Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, dalam penelitian ini manfaat yang ingin dicapai adalah sebagai berikut : 1. Kontribusi Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif bagi pihak perusahaan dalam rangka penerapan sistem pengukuran kinerja untuk mewujudkan visi dan misi PT. Kereta Api Indonesia Daerah Operasi Wilayah VIII, Stasiun Gubeng Surabaya. dengan menggunakan metode Balanced Sorecard. 2. Kontribusi Teoritis a. Dapat digunakan sebagai alat untuk memperluas wawasan tentang pengukuran kinerja dengan Balanced Scorecard. b. Untuk penelitian selanjutnya sebagai bahan pustaka yang meneliti obyek sejenis, sehingga hasil tersebut dapat disempurnakan. 3. Kontribusi Kebijakan Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan suatu kontribusi bagi pemerintah Surabaya untuk memberikan dukungan terhadap program yang dicanangkan oleh PT. Kereta Api Indonesia agar mutu dan kualitas trasportasi yang ada saat ini dapat memenuhi standar kelayakan untuk dipakai. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Agar dalam penulisan penelitian ini tidak terjadi kesalahpahaman, maka penulis membatasi pembahasan sehingga tujuan yang dicapai terlaksana. Dengan
22 5 melihat pokok permasalahan diatas, penulis membahas tentang penerapan Balanced Scorecard sebagai alat pengukuran kinerja pada perusahaan PT. Kereta Api Indonesia Daerah Operasi Wilayah VIII, Stasiun Gubeng Surabaya dalam upaya mewujudkan visi dan misi pada instansi guna mencapi tujuan, pengukuran, dan target sehingga dapat meningkatkan efektivitas kinerja perusahaan tersebut dimasa yang akan datang.