KETERAMPILAN DASAR KINERJA ILMIAH PADA MAHASISWA CALON GURU FISIKA

dokumen-dokumen yang mirip
EVALUATION OF THERMODYNAMIC LEARNING PROGRAM. (Evaluasi Program Perkuliahan Termodinamika)

DESAIN PENGEMBANGAN MODEL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK BERBASIS MASALAH TERHADAP KETERAMPILAN SCIENTIFIC INQUIRY DAN KOGNISI MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dan sangat berpengaruh terhadap kemajuan suatu

Jurnal Titian Ilmu Vol. IX, No. 1, 2015

OPTIMALISASI KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING BERBASIS ECO-CAMPUS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

JIPFRI: Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika dan Riset Ilmiah

BAB I PENDAHULUAN. Skor Maksimal Internasional

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan pikiran dalam mempelajari rahasia gejala alam (Holil, 2009).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Stevida Sendi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN: e-issn: Vol. 2, No 8 Agustus 2017

Santi Helmi et al., Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA (Fisika)...

PENGEMBANGAN LKS BERPROGRAMA PADA SUB POKOK BAHASAN PERPINDAHAN KALOR DI SMA. Binar Ayu Dewanti, Sri Wahyuni, Yushardi

BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan teknologi dalam proses pembelajaran. Melalui pendidikan

2016 PENGEMBANGAN MODEL DIKLAT INKUIRI BERJENJANG UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGI INKUIRI GURU IPA SMP

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP

BAB III METODE PENELITIAN. Keterampilan laboratorium dan kemampuan generik sains sangat penting

PENGARUH PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY

I. PENDAHULUAN. Pelaksanaan proses pembelajaran tentu diperlukan media sebagai alat untuk

BAB I PENDAHULUAN. ilmuwan untuk melakukan proses penyelidikan ilmiah, atau doing science (Hodson,

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas XI IPA1 SMA PGRI 1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tiara Nurhada,2013

KEMAMPUAN CALON GURU BIOLOGI DALAM MENYUSUN RUBRIK ANALITIS PADA ASESMEN KINERJA PEMBELAJARAN

IMPLEMENTASI PROJECT BASED LEARNING BERBASIS POTENSI LOKAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MAHASISWA PENDIDIKAN SAINS

I.PENDAHULUAN. Pendidikan sains menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk

BAB I PENDAHULUAN Etty Twelve Tenth, 2013

Desi Suryaningsih et al., Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) untuk Meningkatkan...

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Denok Norhamidah, 2013

PENERAPAN KETRAMPILAN PROSES SAINS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Unnes Physics Education Journal

Unnes Physics Education Journal

EVALUASI KESIAPAN GURU FISIKA SMA DALAM KEGIATAN LABORATORIUM DI KOTA MATARAM

USING PROBLEM BASED LEARNING MODEL TO INCREASE CRITICAL THINKING SKILL AT HEAT CONCEPT

PENGEMBANGAN LKS PRAKTIKUM BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA POKOK BAHASAN LARUTAN PENYANGGA KELAS XI IPA SMA

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan aspek penting dalam kehidupan

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI INKUIRI TERBIMBING MENGGUNAKAN FLIPCARD

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH PADA SISWA KELAS X 6 SMA 14 MAKASSAR

I. PENDAHULUAN. Fisika adalah ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan penemuan dan. pemahaman mendasar hukum-hukum yang menggerakkan materi, energi,

BAB I PENDAHULUAN. harapan sangat bergantung pada kualitas pendidikan yang ditempuh. imbas teknologi berbasis sains (Abdullah, 2012 : 3).

ANALISIS BUKU AJAR IPA YANG DIGUNAKAN DI SEMARANG BERDASARKAN MUATAN LITERASI SAINS

Evriani Yudi Kurniawan Riski Muliyani Prodi Pendidikan Fisika, STKIP Singkawang

PAKET BAHAN AJAR DENGAN ANALISIS KEJADIAN RIIL DALAM FOTO DAN WACANA ISU DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA (Kajian Pada: Konsep Fluida Statis)

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 02, Mei 2016, 1-5 ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. siswa sebagai pengalaman yang bermakna. Keterampilan ilmiah dan sikap ilmiah

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI MAHASISWA PADA PERKULIAHAN EKSPERIMEN FISIKA I MELALUI PENERAPAN MODEL INQUIRY DISCOVERY LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran fisika saat ini adalah kurangnya keterlibatan mereka secara aktif

PENINGKATAN KEMANDIRIAN MAHASISWA PENDIDIKAN FISIKA PADA MATA KULIAH MEKANIKA MELALUI METODE RECIPROCAL TEACHING

PENDIDIKAN KIMIA Kode : A-11

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Erie Syaadah, 2013

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS SISWA SMP

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang penting dalam mempersiapkan

I. PENDAHULUAN. permasalahannya dekat dengan kehidupan sehari-hari. Konsep dan prinsip

Profil Analisis Kebutuhan Pembelajaran Fisika Berbasis Lifeskill Bagi Siswa SMA Kota Semarang

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS MODUL DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP JAMUR

IPA TEMA PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR BERBASIS PEDAGOGY FOR SUSTAINABILITY

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Yang Berorientasi Pada Kurikulum 2013 Dengan Materi Fluida Statis Di Kelas X SMA Negeri 1 Krian Sidoarjo

Journal of Innovative Science Education

I. PENDAHULUAN. pada gejala-gejala alam. Perkembangan IPA selanjutnya tidak hanya ditandai

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran Fisika sebagai bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Puspa Handaru Rachmadhani, Muhardjito, Dwi Haryoto Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang

Arsini Dosen Jurusan Tadris Fisika FITK IAIN Walisongo

BAB III METODE PENELITIAN

J. Pijar MIPA, Vol. VI No.2, September :78-85 ISSN

ANALISIS PEMAHAMAN KONSEP SPEKTRUM CAHAYA PADA SISWA SMA KELAS XII. Yeri Suhartin

PENGARUH MODEL PROBLEM SOLVING LABORATORY TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 2 TANGGUL ARTIKEL

MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DISERTAI TEKNIK PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA


PEMBEKALAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS MASALAH

UNESA Journal of Chemistry Education ISSN: Vol. 6, No. 1, pp January 2017

ABSTRAK DAN EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN HIBAH BERSAING

KORELASI ANTARA KEMAMPUAN KOGNITIF MAHASISWA PADA MATA KULIAH TELAAH KURIKULUM FISIKA DAN PENGEMBANGAN PROGRAM PENGAJARAN FISIKA

PENINGKATAN KEMAMPUAN KERJA ILMIAH DAN HASIL BELAJAR FISIKA DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING PADA SISWA KELAS VIIC SMP NEGERI 1 TAPEN BONDOWOSO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Azza Nuzullah Putri, 2013

Penjenjangan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika FMIPA UNNES dalam Menyelesaikan Masalah Matematika

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu metode penelitian yang

DAFTAR ISI Ismail, 2016

KOMPARASI HASIL BELAJAR PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OUTDOOR ACTIVITY DAN PROBLEM SOLVING PADA SISWA SMP KELAS VIII POKOK BAHASAN CAHAYA

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN PENDEKATAN KERJA LABORATORIUM UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES FISIKA

PEMBELAJARAN INKUIRI BERBANTUAN MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KERJA ILMIAH MAHASISWA NON EKSAKTA

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING PADA KEGIATAN PEMBELAJARAN FISIKA SMA

Journal of Science Education And Practice p-issn X Volume 1 Nomor 1 Tahun 2017 e-issn

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Ismail, 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Siti Nurhasanah, 2013

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER OLEH MAHASISWA CALON GURU FISIKA

METODE DEMONSTRASI INTERAKTIF BERBASIS INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN KONSEP METABOLISME PADA SISWA KELAS XII SMA ANGKASA BANDUNG.

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menghindari berbagai penafsiran yang keliru terhadap definisi yang

Pengembangan Alat Praktikum Gelombang Stasioner untuk Melatihkan Keterampilan Proses Siswa SMA Kelas XI

PENGEMBANGAN ALAT PENILAIAN BERBASIS KETERAMPILAN GENERIK SAINS PADA PRAKTIKUM STRUKTUR HEWAN

PENGEMBANGAN LKS FISIKA BERBASIS STARTER EXPERIMENT APPROACH (SEA) PADA MATERI KARAKTERISTIK GELOMBANG UNTUK SMA KELAS XI

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE PREDICTION GUIDE DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

BAB III METODE PENELITIAN

Korelasi Penguasaan Konsep Dan Berpikir Kritis Mahasiswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Berbantuan Simulasi Komputer

MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MELALUI IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI LAJU REAKSI KELAS XI SMA NEGERI 1 GRESIK

Millathina Puji Utami et al., Model Pembelajaran Children Learning in Science (CLIS)...

Transkripsi:

p-issn: 2337-5973 e-issn: 2442-4838 KETERAMPILAN DASAR KINERJA ILMIAH PADA MAHASISWA CALON GURU FISIKA Arini Rosa Sinensis Thoha Firdaus Program Studi Pendidikan Fisika STKIP Nurul Huda Email: thohaf@stkipnurulhuda.ac.id Abstrak Pendidikan IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar peserta didik mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keterampilan dasar kinerja ilmiah pada mahasiswa calin guru fisika. Metode yang digunakan adalah survey dengan sampel 36 mahasiswa calon guru fisika. Teknik pengumpulan data menggunakan angket respon mahasiswa terhadap keterlaksanaan kegiatan praktikum dan wawancara dengan dosen pengampu. Hasil menunjukkan bahwa 50% mahasiswa mengalami kesulitan dalam menganalisis data dan membuat kesimpulan. Kata Kunci: Keterampilan dasar, Kinerja ilmiah. PENDAHULUAN Fokus terbaru dari ilmu pendidikan telah membangun keterampilan dan praktik ilmiah, diluar dari konten pengawasan. Holmes dan Wieman (2016) Kegiatan di laboratorium adalah platform utama di mana peserta didik dapat mengalami praktik-praktik dengan cara "handson atau mind-on. Zwickl & Hu (2015) mengembangkan sebuah kerangka untuk menggambarkan proses modeling dalam kegiatan laboratorium fisika. Guru Fisika harus mampu merancang eksperimen fisika dan melaksanakannuya dengan cara yang benar serta mampu menerapkan ilmu sains dengan menggunakan teknologi dengan memperhatikan lingkungan sehari-hari. Kebutuhan sumber daya manusia yang mampu mencetak siswa menjadi siswa yang terampil dalam penggunaan alat dan bahan praktikum harus didukung dengan kompetensi 102

guru dalam bidang perencanaan praktikum. Dengan adanya pembelajaran yang mengetengahkan Proses dan hasil diharapkan mampu mencetak generasi muda yang tangguh dan berkarakter sains. Melalui kegiatan-kegiatan di laboratorium fisika, mahasiswa calon guru fisika diharapkan dapat mengembangkan kemampuan bernalar (reasoning abilities) dalam berpikir analisis induktif dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip fisika untuk menjelaskan berbagai peristiwa alam dan menyelesaikan masalah baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Melalui pemecahan masalah, peserta didik dapat menjadi terampil dalam (mengidentifikasi,memilih pengetahuan yang relevan, mengorganisasikan keterampilan yang sudah dimiliki, membuat rencana, dan membuat generalisasi). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keterampilan dasar kinerja ilmiah pada mahasiswa calon guru fisika. METODE Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey. Penelitian dilaksanakan di program studi pendidikan fisika disalah satu perguruan tinggi swasta. Pelaksanaannya November 2016 sampai dengan 30 November 2016. Subjek Observasiadalah mahasiswa semester awal dan dosen pendidikan fisika mata kuliah fisika dasar 1 dan fisika dasar II. Mahasiswa yang diobservasi adalah 36 mahasiswa yang telah mengikuti mata kuliah tersebut. Teknik Pengumpulan data. a) wawancara dengan dosen pengampu mata kuliah. Guna untuk menggali informasi mengenai aspekaspek kegiatan yang dilakukan mahasiswa calon guru di laboratorium. b) angket yang diberikan kepada mahasiswa untuk menggali informasi dan persepsi siswa terhadap proses kegiatan praktikum fisika dasar Terdapat tiga tahapan dalam penelitian ini yaitu;mengembangkan instrumen yaitu kuesioner pilihan dan isian terbuka terdiri dari 20 pertanyaan. Wawancara dengan dosen mata kuliah praktikum fisika dasar 1 dan II. Membagikan kuesioner kepada mahasiswa calon guru fisika. JPF. Vol. V. No. 2. September 2017 103

Melakukan pengolahan data pada Tabel 1. Berdasarkan hasil berdasarkan data yang dikumpulkan. wawancara dengan dosen ditemukan bahwa ketersediaan alat, waktu HASIL DAN PEMBAHASAN menjadi kendala dalam kegiatan a. Berdasarkan Hasil Wawancara praktikum. Dosen juga kesulitan dalam membuat instrumen untuk Wawancara dengan dosen mengases keterampilan proses dasar pengampu mata kuliah fisika dasar mahasiswa calon guru selama untuk menggali informasi mengenai kegiatan di Laboratorium. kegiatan praktikum dapat ditunjukkan Tabel 1. Temuan berdasarkan wawancara dengan dosen No Pertanyaan Jawaban 1 Sudah berapa lama ibu mengajar dan mengampu mata kuliah fisika dasar 2 Apakah setiap materi fisika dasar di pelajari dengan kegiatan praktikum 3 Metode pembelajaran yang digunakan dalam perkuliahan/ praktikum fisika dasar 4 Keterampilan apa yang sudah ditingkatkan dalam kegiatan di LAB 5 Keterampilan apa yang ingin ditingkatkan dalam kegiatan penyelidikan/praktikum 6 Kesulitan apa yang dihadapi mahasiswa dalam kegiatan penyelidikan/ praktikum 8 tahun Iya, semua materi dipraktikumkan. Inkuiri, Project based Learning dan problem solving Keterampilan menggunakan alat dan bahan Keterampilan mengumpulkan data Keterampilan menganalisis data Keterampilan menyimpulkan Keterampilan menganalisis data Keterampilan mengobservasi Keterampilan menggunakan alat dan bahan Keterampilan mendesain percobaan Kesulitan dalam menganalisis data dan menginterpretasi data 7 Berapa jam ibu/bapak melakukan 2-3 jam JPF. Vol. V. No. 2. September 2017 104

No Pertanyaan Jawaban kegiatan praktikum di lab 8 Kendala apa yang dialami dalam pembelajaran di Lab. Waktu kurang Jika alat rusak, harus pindah ke praktikum yang lain Kurangnya alat lab 9 Apakah selalu menggunakan alat yang ada di lab untuk kegiatan penyelidikan 10 Apakah Asesmen yang digunakan dalam kegiatan penyelidikan /praktikum 11 Instrumen apa yang digunakan pada saat mengadakan asesmen selama kegiatan di lab Tidak pernah menggunakan lokal material Asesmen ada tiga tahap: Pra Lab ( laporan pendahuluan; 2 lembar) Saat kegiatan praktikum/penyelidikan: a. Mengumpulkan data b. Mendesain percobaan c. Menanyakan hal penting yang pertama harus diukur,diamati dan dilakukan saat praktikum. Laporan Akhir Lembar observasi (kriteria : baik, cukup dan kurang) 12 Apakah dilaksanakan refleksi Iya, feedback juga dilaksanakan dengan membagikan hasil penilaian kepada mahasiswa 13 Dalam bentuk apa refleksi yang dilakukan 14 Apakah mahasiswa selalu menaati peraturan di lab Setelah 1 semester diadakan Seminar hasil penyelidikan Mengumpulkan artikel dan yang terbaik diunggah di jurnal prodi Iya, contohnya mereka selalu menggunakan jas lab. b. Kuesioner Persepsi Mahasiswa Terhadap Keterlaksanaan Kegiatan Praktikum Kuesioner yang diberikan kepada mahasiswa calon guru fisika untuk menggali informasi tentang tanggapan siswa terhadap kegiatan praktikum JPF. Vol. V. No. 2. September 2017 105

fisika, serta respon mahasiswa terhadap kualitas kegiatan praktikum fisika. Observer merangkum berdasarkan hasil kuesioner yang telah diisi oleh 36 mahasiswa. Dari 20 pertanyaan pada kuesioner temuan hasilnya ditunjukkan pada Tabel 2. Tabel 2. Temuan hasil Kuesioner Persepsi Mahasiswa Aspek Hasil Keterlaksanaan praktikum 1. Setiap mata kuliah melaksanakan praktikum, menurut mahasiswa, melalui kegiatan praktikum lebih mudah dalam memahami konsep. Praktikum yang dilaksanakan adalah menerapkan konsep, bukan menemukan konsep. 2. Kegiatan praktikum rata-rata dilaksanakan selama 3-5 kali dalam semester. 3. Praktikum dilakukan secara berkelompok terdiri dari 3-5 mahasiswa. 4. Hanya 1 Jumlah paket kegiatan praktikum yang harus diselesaikan selama satu pertemuan. 5. Waktu yang disediakan untuk menyelesaikan 1 paket praktikum adalah 60-90 menit. 6. Dosen atau asisten selalu memberikan LKS 7. Mendesain percobaan mengikuti petunjuk prosedur kerja yang telah disediakan 8. Belum pernah mencoba dalam mendesain percobaan sendiri 9. Tema dan judul praktikum sudah ditentukan 10. Alat yang digunakan untuk kegiatan praktikum adalah alat yang tersedia di Lab. 11. Mahasiswa selalu ditugaskan membuat laporan 12. Dosen tidak merefleksi mahasiswa setelah kegiatan praktikum c. Keterampilan Dasar Mahasiswa Calon Guru Fisika Berdasarkan Hasil Penilaian selama Praktikum. Keterampilan dasar mahasiswa calon guru fisika dalam dlihat dari hasil penilaian dosen selama kegiatan praktikum, dosen mengamati aktivitas mahasiswa selama kegiatan praktikum berlangsung. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi dengan model cek list dan kriteria Baik, Cukup dan Kurang. JPF. Vol. V. No. 2. September 2017 106

Persentase Penilaian Keterampilan Arini. Rosa. S., Toha Firdaus Keterampilan Dasar Kinerja... Keterampilan dasar yang diamati adalah menggunakan alat dan bahan, mengumpulkan data dan menganalisis data, serta membuat kesimpulan. Keterampilan dasar mahasiswa calon guru selama proses atau kegiatan praktikum berlangsung ditunjukkan pada Gambar 1. 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Menggunakan alat dan bahan Mengumpulkan data Menganalisis data Menyimpulkan BAIK 61% 50% 22% 33% CUKUP 22% 25% 28% 25% KURANG 17% 25% 50% 42% Gambar 1. Keterampilan dasar mahasiswa calon guru fisika Berdasarkan data pada gambar tampak bahwa mahasiswa kurang terampil dalam menganalisis data dan menyimpulkan. Berdasarkan hasil wawancara dengan dosen pengampu, kesalahan mahasiswa calon guru dalam menyimpulkan diperoleh dari simpulan yang dibuat tidak sesuai dengan tujuan penyelidikan. Ini juga disebabkan karena pada waktu SMA mereka tidak pernah melakukan kegiatan penyelidikan atau kegiatan praktikum. Dalam keterampilan menggunakan alat dan bahan dan mengumpulkan data sudah mencapai 50 %-60 % pada kategori baik. Akan tetapi, keterampilan tersebut perlu ditingkatkan lagi. d. Hasil Penilaian Laporan Pre- Lab dan Post- Lab Penilaian portofolio juga dilakukan dengan penilaian laporan pendahuluan pada saat (pre- lab) JPF. Vol. V. No. 2. September 2017 107

yaitu sebelum kegiatan praktikum dilaksanakan, sedangkan (post-lab) laporan akhir setelah kegiatan dilaksanakan. Hasil penilaian laporan awal dan laporan akhir ditunjukkan pada Tabel 4. Tabel 3. Nilai Laporan mahasiswa calon guru Laporan Nilai rata-rata Pendahuluan 74,37 Akhir 75,30 Berdasarkan data pada Tabel 3. ditemukan bahwa nilai laporan mahasiswa calon guru fisika pada laporan pendahuluan lebih kecil dari pada nilai laporan akhir. Hal ini juga menunjukkan bahwa terdapat peningkatan dalam hasil laporan, walaupun peningkatan tersebut hanya 1,25%. Pembahasan Keseluruhan hasil kajian ditujukkan untuk mengidentifikasi keterampilan dasar dalam kinerja ilmiah calon guru fisika. Dengan mendesain sebuah model praktikum yang tidak hanya dapat meningkatkan keterampilan proses dasar tetapi meningkatkan keterampilan proses sains, keterampilan praktik ilmiah dan berpikir reflektif. Hasil analisis data kuesioner tentang pandangan mahasiswa terhadap pelaksanaan kegiatan praktikum salah satunya adalah perlunya refleksi setelah kegiatan praktikum. Permasalahnnya banyak kegiatankegiatan di laboratorium hanya diukur kemampuan dalam penguasaan konsep dan membuktikan konsep tanpa menilai atau mengkur kemampuan penalaran ilmiah mereka dan kemampuan berpikir reflektif. Padahal, dalam kegiatan di laboratorium dapat dikembangkan penalaran menggunakan kerangka kerja disajikan melalui dari aktivitas berpikir untuk menyelidiki. Berdasarkan hasil wawancara dengan dosen menunjukkan bahwa bterdapat kesulitan dalam melakukan penilaian keterampilan proses dasar mahasiswa JPF. Vol. V. No. 2. September 2017 108

calon guru, dosen membutuhkan intrumen penilaian yang membantu mengases keterampilan tersebut. Instrumen dan yang selama ini digunakan belum mencangkup seluruh aspek keterampilan proses dasar. Konteks percobaan fisika, banyak elemen keterampilan dasar dan praktik yang akan menguntungkan mahasiswa calon guru dalam berbagai konteks (Holmes dan Wieman, 2016). Pengalaman belajar di lab dan latihan (Mellingsætera, 2014) memberikan dampak positif terhadap calon guru fisika. Keterampilan proses dan desain Lab menjadi fokus untuk pengembangan kurikulum di lab (Zwickl et al, 2013). Selain itu untuk untuk mengeksplorasi kegiatan dimana siswa terlibat selama kegiatan eksperimen di laboratorium yaitu dengan menggunakan analisis dengan instrumen integrasi berorientasi inkuiri, (Thomas, 2014). Menurut national science education standard (NRC, 1996) guru sains harus memadukan pengetahuan sains, pembelajara, pedagogi dan pengetahuan tentang peserta didik. Selain itu, guru juga harus menerapkan pengetahuan kedalam pengajaran sains melalui kegiatan inkuiri dan penyelidikan. PENUTUP Pembelajaran sains tidak hanya dengan pengetetahuan konsep, metode yang tingkatkan. Akan tetapi menggali kemampuan hands on dan mind on yaitu melalui sebuah kegiatan praktikum dimana mahasiswa calon guru dapat meningkatkan keterampilan praktik ilmiah sebagai bekal mempersiapkan peserta didik yang memiliki keterampilan untuk memecahkan suatu masalah dalam kehidupan sehari-hari. a. Tidak ada kegiatan refleksi pada setiap kegiatan praktikum, tetapi refleksi diadakan setiap akhir semester. b. 72% mahasiswa calon guru fisika berasumsi bahwa keterlaksanaan kegiatan praktikum sudah dilakukan dengan baik. c. Sebagian besar mahasiswa sudah meningkatkan keterampilan proses dasar dalam kinerja ilmiah tetapi belum maksimal. JPF. Vol. V. No. 2. September 2017 109

d. Masih terbatasnya instrumen yang digunakan untuk menjaring keterampilan proses dasar ilmiah yang dimiliki mahasiswa calon guru. e. Keterampilan yang ditingkatkan hanya, mengumpulkan alat dan bahan, mengumpulkan data, menganalisis data dan menyimpulkan. Hal ini tidak mencangkup seluruh aspek keterampilan proses dasar. Environments: The UPLLES (Undergraduate Physics Laboratory Learning Environment Survey). European J of Physics Education. Zwickl Benjamin M,Noah Finkelstein, and H. J. Lewandowski. (2013). The Process Of Transforming an Advanced Lab Course: Goals, Curriculum, And Assessments. AmericanPhysics Journal. Zwickl dan Hu. (2015). Modelbased reasoning in the physics laboratory: Framework and initial results. Physics Education Research 11, 020113 DAFTAR PUSTAKA Holmes dan Wieman.(2016). Examining and contrasting the cognitive activities engaged in undergraduate research experiences and lab courses. Physics Education Research. 12, 020103. National Research Council. (1996). National science education standard Washington DC: national Academy press. Mellingsætera,Magnus S. (2014). Engineering students experiences from physics group work in learning labs. Research in Science & Technological Education Thomas P, Al Meldrum dan John Beamish (2014) Conceptualization, Development and Validation of an Instrument for Investigating Elements of Undergraduate Physics Laboratory Learning JPF. Vol. V. No. 2. September 2017 110