PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING TERHADAP HASIL PEMBELAJARAN SOSIOLOGI BAGI SISWA KELAS XI IPS SMAN 1 ULAKAN TAPAKIS

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF TIPE PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS XI SMAN 3 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DISERTAI KUIS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 14 PADANG

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE LEARNING CELL TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS X SMAN 13 PADANG

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES

PENERAPAN MODEL CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 29 PADANG

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP PERCUT SEI TUAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMPN 22 PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING TERHADAP PEMEHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 17 PADANG

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI GENIUS LEARNING DENGAN OPERAN KERTAS IDE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA BAITURRAHMAH PADANG

Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 22 PADANG

ARTIKEL ILMIAH. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan (STRATA 1) SUSI SUSANTI NIM

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE FIND SOMEONE WHO TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

PERBEDAAN HASIL PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN SMARTPHONE (KASUS : SISWA KELAS X IPS SMA NEGERI 2 PAINAN)

Farita Sukma*, Elva Yasmi Amran **, Rini*** No.

VETRI YANTI ZAINAL STKIP PGRI

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPS EKONOMI MENGGUNAKAN PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING DENGAN KONVENSIONAL SISWA KELAS VII SMP NEGERI 20 PADANG

Anggarini Puspitasari* ) Purwati Kuswarini* )

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN AKTIF LEARNING STARTS WITH A QUESTION (LSQ)

Sariyani, Purwati Kuswarini, Diana Hernawati ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DISERTAI LKS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 26 PADANG

Ikeu Dwi Astuti*) Purwati Kuswarini Suprapto*)

Keywords: Two Stay Two Stray, Learning Outcomes

Fitri Rahmadani 1, Syafri Anwar 2, Nofrion 2

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

Ai Dina, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE LEARNING TOURNAMENT PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 15 PADANG

ABSTRACT. Keywords: Influence, Problem Based Learning, IPS Text

Pengaruh Penerapan Model ROPES Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 05 Mukomuko. Lilik Putriani *), Rahmi **), Nurmi ***)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERMAIN JAWABAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KOLOID DI KELAS XI IPA SMA

Arinil Haq, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani ABSTRACT

PENGARUH CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

ABSTRAK

PERBANDINGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI DENGAN PEMBELAJARAN TPS DAN TS KELAS X SMAN 15 BANDARLAMPUNG (J U R N A L) Oleh TIURMA LAERIS RULLITA.

PENERAPAN STRATEGI ACTIVE LEARNING TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS XI IPA SMA NEGERI 9 PADANG

Anisa Nabilasari, Purwati Kuswarini Suprapto, Diana Hernawati

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING

Ema Susanti Purwati Kuswarini Suprapto

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Guided Note Taking Dalam Pembelajaran Biologi Kelas VIII SMPN 2 Panti Kabupaten Pasaman

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI PERBANDINGAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 5 PRINGSEWU. STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE POWER OF TWO TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS XI MIA SMAN 4 PADANG ABSTRACT

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 3 PARIAMAN ABSTRACT

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DALAM PEMBELAJARAN TIK PADA SISWA KELAS VIII SMPN 27 PADANG

Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kepala Bernomor, Pemahaman Konsep

Artikel diterima: Oktober 2017; Dipublikasikan: November 2017

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VII SMPN 30 PADANG

ABSTRACT. Keywords : Effectiveness, generative model, ICT learning outcomes

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 31 PADANG

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMPN 3 LEMBAH GUMANTI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

ABSTRAK. Keywords: Cooperative Learning, understanding of mathematical concepts, TAI PENDAHULUAN

Program studi Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN LDS TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWAKELAS VIII

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika STKIP PGRI Sumatra Barat 2)

Diterima: 8 Maret Disetujui: 26 Juli Diterbitkan: Desember 2016

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN PADA PELAJARAN BIOLOGI KELAS VII SMP NEGERI 32 PADANG ARTIKEL. Oleh : FRESTY YUMERISA

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR ANTARA METODE SNOWBALL DRILLING DAN METODE DISKUSI

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY

ABSTRAK PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR IPS. Oleh. Dewi Utari *) Suwarjo**) Alben Ambarita***)

Seminar Nasional PGSD UNIKAMA Vol. 1, Desember 2017

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS VIII 4 SMP NEGERI 1 MAKASSAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK BERTUKAR PASANGAN DISERTAI KUIS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI MIA SMAN 4 PADANG

PENGARUH MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA

Ismawati, Maria Erna, dan Miharty Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DI SERTAI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 15 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF INSIDE OUTSIDE CIRCLE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUESTION STUDENT HAVE (QSH) PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 5 TASIKMALAYA JURNAL

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK SPOTLIGHT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELASXI IPS SMA PGRI 2 PADANG JURNAL

Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat 2

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN METODE CERAMAH BERMAKNA MATERI DESAIN GRAFIS SMAN 1 GONDANG TULUNGAGUNG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE DISKUSI TIGA LAPIS PADA KONSEP KINGDOM PLANTAE

Inna Sakinah Manik dan Nurdin Bukit Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

Wirakaryati dan Jurubahasa Sinuraya Jurusan Fisika FMIPA Unimed)

Keywords : Learning Strategy FIRE-UP, Learning Achievement, and Hidrolysis of Salt

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERBALIK (RECIPROCAL TEACHING) MENGGUNAKAN BUKU SAKU TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII MTs USB SAGULUNG BATAM

ABSTRACT. Keyword : Student s Learning Outcome, Cooperative Learning, Group Investigation

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE (TPS) DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMAN 2 KOTO XI TARUSAN

PENERAPAN KETERAMPILAN PROSES SAINS BERDASARKAN KURIKULUM 2013 TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMAN 1 PANTI KABUPATEN PASAMAN

Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

Tila Endra Yeni, Nurhadi, dan Nursyahra Program Studi Pendidikan Biologi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE INSIDE-OUTSIDE CIRCLE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPS SMA N 5

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNERGETIC TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JAMUR DI KELAS X SMK NEGERI 1 RAMBAH TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

INFLUENCE LEARNING METHOD OF CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TO STUDENT S ANALYSIS ABILITY ON MULTICULTURAL SOCIETY CONCEPTION

THE IMPLEMENTATION OF PROBLEM BASED LEARNING IN STUDENT S LEARNING OUTCOMES

ABSTRACT. that tcount

Key Word: Conceptual Understanding, Numbered Heads

THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL WITH GROUP INVESTIGATION (GI) TYPE IN TEACHING BIOLOGY TO STUDENT AT THE CLASS X MAN KOTO SOLOK

Transkripsi:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING TERHADAP HASIL PEMBELAJARAN SOSIOLOGI BAGI SISWA KELAS XI IPS SMAN 1 ULAKAN TAPAKIS Nana Karenina 1 Yenni Melia 2 Darmairal Rahmad 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat nanakarenina92@gmail.com ABSTRACT This research is based on the learning process of Sociology where the interaction between teacher and student is very less and tend to passive. Also found students in learning sociology just pensive, telling stories with friends, drowsy and disturbing friends so that the results obtained less learning. On the basis of this problem, this research is focused on the implementation of Student Facilitator And Explaining learning model in Class XI IPS SMAN 1 Ulakan Tapakis to improve performance learning. This study intend to determine the effect of applying Student Facilitator and Explaining learning model to student performance learning of class XI IPS SMAN 1 Ulakan Tapakis. The theory used in this research is constructivism theory. Type of research used is quantitative research type experiment. The research population was all students of class XI IPS SMAN 1 Ulakan Tapakis. Sampling is done by Cluster Random Sampling technique, so that the selected become control class XI IPS 3 and experiment class XI IPS 1. The result of the research shows that there is a significant difference by using learning model of Student facilitator and explaining on student performance learning with t count is 1.72 with real level of 0.05 obtained t table 1.671. This means that the average achievement of the experimental class is higher than the control class, that is average 76.63 in the experimental class and 70.43 in the control class. Keyword: Model, Student Facilitator and Explaining, Performance learning PENDAHULUAN Era globalisasi saat ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas. Kualitas sumber daya manusia ini hanya dapat diperoleh dari proses belajar yaitu melalui pendidikan. Pendidikan dewasa ini bukan hanya untuk memenuhi target kurikulum semata, namun menuntut adanya pemahaman kepada peserta didik. Pemahaman yang dimaksud bukanlah pemahaman dalam arti sempit yaitu menghafal materi pelajaran, namun pemahaman dalam arti luas yaitu lebih cenderung menekankan pada kegiatan proses pembelajaran yang meliputi menemukan konsep, mencari dan lain sebagainya serta peserta didik

dituntut untuk dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Namun praktek pembelajaran yang demikian masih belum diterapkan secara keseluruhan, sehingga tujuan dan hasil pendidikan belum sesuai dari apa yang diharapkan (Nurhadi 2001:1). Salah satu masalah yang menjadi sorotan dalam dunia pendidikan adalah masalah mutu pendidikan. Rendahnya mutu pendidikan di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya kurangnya perhatian terhadap dunia pendidikan selama ini. Berbagai upaya yang harus dilakukan dalam meningkatkan mutu pendidikan, diantaranya penyempurnaan, pengembangan dan pembinaan pendidikan, baik dari pihak pemerintah maupun pihak yang berhubungan langsung dengan pendidikan tersebut (Hamalik 2008:1). Berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan ditentukan oleh bagaimana proses belajar dan pembelajaran yang dialami siswa. Keterlibatan siswa secara aktif dalam proses belajar mengajarsangat diperlukan, karena dalam proses belajar mengajar terjadi interaksi antara berbagai komponen. Masing-masing komponen. Diusahakan saling mempengaruhi sehingga tercapai tujuan pembelajaran. Untuk mencapai tujuan tersebut. guru mempunyai peranan penting dalam proses pelaksanaan pendidikan. Salah satunya dalam proses pembelajaran sosiologi. Permasalahan yang ditemukan pada proses pembelajaran masalah lain yang ditemukan adalah siswa malu bertanya kepada guru. Rasa ingin tahu siswa rendah terhadap materi yang disampaikan. Siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran. Siswa yang berkemampuan tinggi mendominasi saat proses pembelajaran berlangsung ini terlihat saat guru memberikan latihan siswa yang mengajarkan cenderung orang yang sama (Suprijono 2009:46). Berbagai usaha yang dilakukan guru untuk meningkatkan hasil belajar. Brown, mengemukakan bahwa tugas dan peranan guru antara lain: menguasai dan mengembangkan materi pelajaran, merencanakan dan mempersiapkan pelajaran sehari-hari, mengontrol dan mengevaluasi kegiatan siswa (Mulyasa 2009:213). Pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru bertujuan untuk mencerdaskan dan meningkatkan hasil

belajar siswa serta membuka peluang besar bagi tamatan dari suatu sekolah. Demi tercapainya tujuan itu maka dalam proses pengajarannya guru dapat menerapkan metode pengajaran yang tepat dan tidak membosankan bagi para siswa. Pemilihan metode pembelajaraan yang tepat akan membuat para siswa lebih bersemangat dalam melakukan proses pembelajaran dan menimbulkan minat belajar siswa dalam suatu bidang studi serta membuat hasil belajar siswa meningkat. Pemilihan metode pembelajaran ini harus selaras dengan mata pelajaran yang akan diajarkan. Agar tujuan tersebut dapat tercapai semaksimal mungkin (Mulyasa 2009:219). Berdasarkan hasil wawacara dengan ibu Sri Rahayu Ermadini. S.Pd dan anak murid saya bernama Ronaldi dan guru yang mengajar sosiologi di SMAN 1 Ulakan Tapakis sebagai permasalah berikut. 1) Siswa kurang merasa tertantang untuk memahami materi secara sendiri 2) Rasa ingin tahu siswa masih rendah terhadap materi yang disampaikan oleh guru 3) Siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran 4) Siswa yang berkemampuan tinggi mendominasi proses pembelajaran. Selanjutnya, ketika guru memberikan latihan atau tugas, siswa lebih memilih menyalin punya temannya dari pada memikirkan sendiri jawabannya. Keadaan ini membuat tujuan pembelajaran yang diharapkan tidak tercapai secara maksimal dan hasil belajar siswa menjadi rendah. Kondisi siswa yang tidak tuntas dikelas XI IPS SMA N I Ulakan Tapakis dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 1. Nilai Ulangan Harian Siswa Sosiologi dikelas XI IPS SMA N 1 Ulakan Tapakis No Kelas Jumlah Tidak Tuntas Presentase % Tuntas Presentase % 1. XI IPS 1 31 18 58,06% 13 41,94% 2. XI IPS 2 31 14 45,16% 17 54,84% 3. XI IPS 3 29 15 51,72% 14 48,28% 91 Sumber: Guru Bidang Studi Sosiologi SMA N 1 Ulakan Tapakis Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa 41,94%, siswa tindak tuntas dengan jumlah 18 orang dan yang tuntas sebanyak 13 dengan jumlah siswa

58,06% dengan jumlah semuanya siswa 31 dikelas XI IPS 1, diketahui banyak siswa yang kurang memahami dalam pembelajaran sosiologi dilihat dari hasil ulangannya. Untuk kelas XI IPS 2, dapat dilihat jumlah yang tidak tuntas sebesar 54,84% dengan jumlah siswa 14 orang dan untuk yang tuntas 45,16% dengan banyak siswa 14 orang. Ini menjelaskan bahwa banyaknya siswa yang tidak tuntas daripada siswa yang tuntas dalam hasil Ulang harian. Selanjutnya Kelas XI IPS 3 dilihat jumlah siswa yang tidak tuntas 48,28% sebanyak 14 orang siswa yang tindak tuntas dan siswa yang mendapatkan tuntas 15 orang. Ini menjelaskan bahwa banyak siswa yang tuntas dibandingkan siswa yang tidak tuntas. Rendahnya hasil belajar siswa dapat diatasi dengan menerapkan model pembelajaran yang efektif, salah satunya model Pembelajaran Student Facilitator And Explaining. Model Pembelajaran Student Facilitator And Explaining adalah kegiatan pembelajaran secara berkelompok untuk bekerjasama menyelesaikan persoalan dan menyatukan pendapat untuk memperoleh keberhasilan yang optimal dalam kelompok dengan cara mempresentasikan idea tau pendapat siswa. Model pembelajaran ini dapat mendorong keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Pemilihan strategi ini diharapkan mampu dan tepat untuk pelaksanaan pembelajaran Sosiologi karena model Pembelajaran Student Facilitator And Explaining bertujuan agar keaktifan siswa dalam mengikuti proses belajar meningkat. Melalui kerja kelompok, seluruh siswa dapat memperoleh hasil yang optimal dalam mata pelajaran sosiologi. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, perlu dilakukan penelitian tentang Penerapan Model Pembelajaran Student Facilitator And Explaining terhadap Hasil Pembelajaran Sosiologi Bagi Siswa Kelas XI IPS SMAN 1 Ulakan Tapakis Rumusan penelitian penelitian adalah Apakah penerapan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas XI IPS SMAN 1 Ulakan Tapakis? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran Student Facilitator

and Explaining terhadap hasil belajar siswa kelas XI IPS SMAN 1 Ulakan Tapakis. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Rancangan penelitian yang digunakan mengacu kepada pola eksperimen random terhadap subjek. Penelitian ini dilakukan terhadap dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining dalam kegiatan pembelajaran, sedangkan pada kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional. Populasi penelitian adalah seluruh siswa Kelas XI IPS SMA N 1 Ulakan Tapakis. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel tersebut adalah teknik Cluster Random Sampling (pengambilan kelas secara acak kelompok), yaitu teknik yang menghendaki adanya kelompokkelompok dalam pengambilan sampel berdasarkan atas kelompokkelompok yang bersifat homogen pada populasi. Berdasarkan teknik tersebut yang dipilih menjadi kelas kontrol XI IPS 3 dan kelas Eksperimen XI IPS1 SMAN 1 Ulakan Tapakis, karena jumlah siswa sama serta diajar oleh guru yang sama. Responden dalam penelitian ini adalah siswa Kelas XI IPS SMAN 1 Ulakan Tapakis Pelajaran 2016/2017. Unit analisis dalam penelitian adalah kelompok yaitu siswa Kelas XI IPS SMAN 1 Ulakan Tapakis yang terdiri dari kelompok kelas eksperimen dan kelas kontrol. Teknik analisis data terdiri dari uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis menggunakan uji t. Penelitian ini dilaksanakan pada semester 2 tahun ajaran 2016/2017. Penelitian dilakukan di SMAN 1 Ulakan Tapakis, karenamasih ada siswa yang belum mencapai KKM yang ditetapkan. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Uji Homogenitas Uji homogenitas variansi bertujuan untuk melihat kedua kelompok sampel mempunyai variansi yang homogen atau tidak. Uji homogenitas kelas kontrol dan kelas eksprimen didapatkan F hitung = 1,14, sedangkan F pada tabel : F 0,01(29,31) = 2,32 (dilihat dari tabel nilai untuk distribusi F). Hasil perhitungan menunjukkan bahwa harga F hitung lebih kecil dari harga F tabel (1,14 < 2,32) pada taraf signifikan 1%. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa data kedua kelompok sampel adalah homogen, karena F hitung < F tabel. 2. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data kedua kelompok sampel berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dapat dilakukan dengan uji Anderson-Darling dengan software MINITAB. Berdasarkan hasil minitab, didapatkan p-value nilai pre test adalah 0,117 dan nilai p-value nilai post test adalah 0,126. Hal ini berarti kedua kelas terdistribusi normal, karena p-value > 0,05 pada α = 5%. Hal ini berarti H0 diterima yaitu skor hasil belajar siswa berdistribusi normal. 3. Statistik Deskriptif Posttest dilaksanakan pada pertemuan ketiga. Posttest kelas eksperimen dilakukan pada tanggal 9 Mei 2017 dan pos test kelas kontrol dilakukan tanggal 10 Mei 2017. Rata-rata skor kelas eksperimen sebagai berikut: = = 76,61 Rata-rata skor kelas kontrol sebagai berikut: = = 70,43 Setelah dilakukan perhitungan dengan menggunakan statistik pada kedua kelas sampel tersebut sehingga diperoleh rata-rata, standar deviasi dan varians untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol, dari perhitungan tersebut terlihat perbedaan pencapaiannya. Rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol yaitu kelas eksperimen 76,63 dan kelas kontrol 70,43. Hasil analisis yang dilakukan terhadap nilai posttest diperoleh. Analisis data lapangan ternyata pencapaian belajar kelas eksperimen lebih heterogen dari kelas kontrol. Perbedaan nilai posttest untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol Tabel 2. Perbedaan Nilai Postest kelas eksperimen dan kelas kontrol Ratarata Kelas N S S s Eksperimen 31 76,63 10,79 116,53 Kontrol 31 70,43 11,52 132,77 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa rata-rata posttest kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata posttest kelas kontrol. Hal ini berarti bahwa hasil belajar sosiologi siswa kelas eksperimen yang diajar dengan metode Metode Pembelajaran Student Facilitator and Explaining lebih baik dibandingkan

dengan hasil belajar kelas kontrol dengan Metode pembelajaran konvensional. 4. Uji Hipotesis Untuk menarik kesimpulan dari hasil penelitian, maka di lakukan uji hipotesis secara statistik yaitu dengan menggunakan uji t terhadap nilai skor postest yang diperoleh. Uji t ini bertujuan untuk penerapan model pembelajaran Student Facilitator And Explaining terhadap Hasil Pembelajaran Sosiologi Bagi Siswa Kelas XI IPS SMAN 1 Ulakan Tapakis. Sebelum dilakukan Uji Hipotesis, dilakukan Uji Normalitas dan Homogenitas karena syarat Uji t adalah sampel berasal dari data yang berdistribusi normal dan mempunyai varians yang homogen. Hasil uji normalitas menunjukkan kedua kelompok data normal, dimana skor posttest kelas eksperimen didapatkan Pvalue= 0,117, berarti data normal karena Pvalue > 0,05. Selanjutnya hasil pengujian normalitas posttest kelas kontrol didapatkan Pvalue= 0,126, berarti data normal karena Pvalue > 0,05. Dari hasil posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol didapatkan hitungan t hitung = 1,72 sedangkan t tabel =1,671, dengan demikian t hitung > t tabel maka hipotesis diterima. Artinya terdapat perbedaan yang signifikan dengan menggunakan model pembelajaran Student facilitator and explaining terhadap hasil belajar siswa. Uji homogenitas didapatkan hasil sebesar 1,1422, nilai F pada tabel: F 0,01(29,31) = 2,32 (dilihat dari tabel nilai untuk distribusi F), berarti data kedua kelompok sampel adalah homogen. Pembahasan Hasil analisis nilai posttest untuk melihat penerapan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining terhadap Hasil Pembelajaran Sosiologi Bagi Siswa Kelas XI IPS SMAN 1 Ulakan Tapakis. Setelah dilakukan uji rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol, yaitu rata-rata kelas eksperimen adalah 76,63 dengan standar deviasi 10,79 dan rata-rata kelas kontrol adalah 70,34 dengan standar deviasi 11,53, hasil uji t hitung adalah 1,72 dengan taraf nyata 0.05 diperoleh t tabel 1,671 maka t t hitung > t tabel yang berarti hipotesis diterima. Dengan demikian terdapat perbedaan yang signifikan dengan menggunakan model pembelajaran Student facilitator and

explaining terhadap hasil belajar siswa Kelas XI IPS SMAN 1 Ulakan Tapakis. Hal ini sesuai dengan pendapat Suprijono (2011:128) model pembelajaran Student fasilitator and explaining merupakan model yang lebih menekankan pada keaktifan siswa. Siswa diberi kesempatan untuk menjelaskan suatu materi sedangkan guru hanya menyimpulkan pendapat siswa dan menerangkan materi yang disajikan saat itu. Dengan kata lain,model pembelajaran Student fasilitator and explaining merupakan suatu model pembelajaran di mana siswa mempresentasikan ide atau pendapat pada siswa lainya. Selanjutnya Widodo (2009:58) model pembelajaran Student fasilitator and explaining merupakan model pembelajaran dimana siswa atau peserta didik belajar. Mempresentasikan ide atau pendapat pada rekan peserta didik lainya. Model pembelajaran ini efektif untuk melatih siswa berbicara untuk menyampaikan ide/gagasan atau pendapatnya sendiri. Prasetyo, (2011:67) bahwa untuk memperbanyak pengalaman serta meningkatkan motivasi belajar yang mempengaruhi keaktifa belajar siswa yaitu dengan menggunakan model pembelajaran Student Facilitator And Explaining. Dikatakan dari hasil penelitian bahwa dengan menggunakan model pembelajaran ini dapat meningkatkan antusias,motivasi dan keaktifan siswa. Jadi, salah satu metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi belajar yang mempengaruhi keaktifan belajar siswa yaitu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Facilitator And Explaining. Guru tidak hanya memberikan pengetahuan kepada siswa. Namun siswa juga harus berperan aktif membangun sendiri pengetahuan didalam memorinya. Dalam hal ini, guru dapat memberikan kemudahan untuk proses ini, dengan memberi kesempatan kepada siswa untuk menemukan atau ide-ide mereka sendiri dan mengajarkan siswa menjadi sadar dan secara sadar menggunakan strategi mereka sendiri untuk belajar. Guru dapat memberikan siswa anak tangga yang membawa siswa ke tingkat pemahaman yang lebih tinggi dengan catatan siswa sendiri yang mereka tulis

dengan bahasa dan kata-kata mereka sendiri (Anisah 2011:30). Teori konstruktivisme didefinisikan sebagai pembelajaran yang bersifat generatif yaitu tindakan mencipta sesuatu makna dari apa yang dipelajari. Konstruktivisme lebih memahami belajar sebagai kegiatan yang manusian membangun atau menciptakan pengetahuan dengan memberikan makna pada pengetahuannya sesuai dengan pengalamannya. Konstruktivisme sebenarnya bukanlah merupakan gagasan yang baru, apa yang dilalui dalam kehidupan himpunan dan pembinaan pengalaman demi pengalaman. Ini menyebabkan seseorang mempunyai pengetahuan dan menjadi dinamis (Sanjaya, 2011:248). KESIMPULAN Berdasarkan analisis data dan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dengan menggunakan model pembelajaran Student facilitator and explaining terhadap hasil belajar siswa dengan t hitung adalah 1,72 dengan taraf nyata 0.05 diperoleh t tabel 1.671. Hal ini berarti rata-rata pencapaian kelas eksperimen yang lebih tinggi dari kelas kontrol, nilai postest yang telah dilakukan mendapatkan hasil rata-rata yaitu 76,63 pada kelas eksperimen dan 70,43 pada kelas kontrol. DAFTAR PUSTAKA Hamalik, Oemar. 2008. Proses Belajar Mengajar.Jakarta: Rineka Citra Mulyasa. 2009. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Nurhadi. 2004. Pendekatan kontekstual/ Contextual Teaching and Learning. Jakarta. Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Menengah Umum. Jakarta. Prasetyo, Bambang. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Rajawali Sanjaya, Wina. 2012. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group Suprijono, Agus. 2011 Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta : Pustaka Belajar Widodo, Rachmad. 2009. Model Pembelajaran Student Facilitator And Explaining