BAB I PENDAHULUAN. kejadian anak yang mengalami keterlambatan bicara (speech delay) cukup tinggi.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH) atau Attention

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan : Ilmu Kesehatan Anak (bagian tumbuh kembang. anak)

BAB I PENDAHULUAN. Anak dalam perkembangannya dapat berkembang normal atau mengalami

HUBUNGAN POLA MENONTON TELEVISI DENGAN KETERLAMBATAN BICARA LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Meskipun Children s Television Act of 1990 telah membatasi program televisi

BAB I PENDAHULUAN. yang telah ada, maupun timbulnya perubahan karena unsur-unsur yang baru. 1

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM). SDM yang baik dapat diperoleh dengan mengoptimalkan. <3 tahun atau 0-35 bulan atau belum mengalami ulang tahun

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan berkomunikasi secara simbolik baik visual maupun auditorik. 1 Pola

BAB I PENDAHULUAN. Para ahli mengatakan bahwa periode anak usia bawah tiga tahun (Batita)

BAB I PENDAHULUAN. percakapan yang baik, tingkah laku yang baik, sopan santun yang baik. 1

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG STIMULASI VERBAL DENGAN PERKEMBANGAN BAHASA PADA ANAK PRASEKOLAH DI TK PGRI 116 BANGETAYU WETAN

BAB I PENDAHULUAN. oleh setiap pasangan suami istri karena sebuah kesempurnaan bila seorang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I Gusti Ayu Trisna Windiani, Soetjiningsih Bagian Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana RS Sanglah Denpasar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Kemampuan Bicara dan Keterlambatan Bicara. Kata bahasa berasal dari bahasa Latin lingua yang berarti lidah.

BAB I PENDAHULUAN. Kejang merupakan masalah neurologi yang paling sering kita jumpai pada

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan adalah salah satu ciri khas pada. anak yang pasti terjadi, dimulai dari masa konsepsi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. badan kurang dari 2500 gram saat lahir 1, sedangkan Berat Badan Lahir

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. menurunnya harga komputer dan software di pasaran, jumlah kepemilikan komputer

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan akson dan dendrit, sinaptogenesis, kematian sel, pruning dari sinap,

HUBUNGAN LINGKAR KEPALA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 1-24 BULAN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PERTIWI MAKASSAR

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Media dapat diartikan sebagai: 1. Alat. 2.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan perkembangannya (Hariweni, 2003). Anak usia di bawah lima tahun (Balita) merupakan masa terbentuknya

Kata kunci :pengetahuan orang tua perkembangan bahasa anak prasekolah

BAB I PENDAHULUAN. Periode lima tahun pertama kehidupan anak (masa balita) merupakan masa

Anak memiliki ciri khas yaitu selalu tumbuh

BAB 1 PENDAHULUAN. (Narendra, 2004). Pembelajaran pada masa golden age merupakan wahana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH STIMULASI MEDIA INTERAKTIF TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK 2-3 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lima tahun pertama kehidupan anak adalah masa yang sangat penting karena

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan kegiatan yang dibutuhkan dalam kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. berkualitas. Untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas

PERBANDINGAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA 0-3 TAHUN DI PANTI ASUHAN DAN KELUARGA

Gangguan perkembangan dan perilaku

BAB 1 PENDAHULUAN. ke komunikan. Media massa yang terdiri dari media cetak dan elektronik dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Periode penting dalam masa tumbuh kembang seorang anak adalah masa

HUBUNGAN BERAT BADAN LAHIR, RIWAYAT PEMBERIAN AIR SUSU IBU DAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA 3-5 TAHUN

PENELITIAN PEMBERIAN STIMULASI OLEH IBU UNTUK PERKEMBANGAN BALITA. Nurlaila*, Nurchairina* LATAR BELAKANG

GAMBARAN PERBEDAAN PERTUMBUHAN ANAK BATITA YANG DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF DENGAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF DIGAMPONG LAMBHUK KOTA BANDA ACEH

11. Oka Lely. Jika anak terlambat bicara Available from : 12. American Academy of Pediatrics. Policy statement.

BAB I PENDAHULUAN. faltering yaitu membandingkan kurva pertumbuhan berat badan (kurva weight for

BAB I PENDAHULUAN. Usia toddler merupakan usia anak dimana dalam perjalanannya terjadi

Penyuluhan Perkembangan Anak Usia Dini dan Anak Hyperactive Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan. Chr Argo Widiharto, Suhendri, Venty.

Hubungan Mengikuti Kelompok Bermain dan Perkembangan Anak

BAB I PENDAHULUAN. pada batita merupakan kebutuhan dasar untuk tumbuh kembang optimal yang seharusnya

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN TIDAK ASI EKSKLUSIF TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK USIA 3-12 BULAN NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Hearing loss atau kurang pendengaran didefinisikan sebagai kurangnya

Kesehatan anak amat penting karena anak

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

PERBEDAAN TINGKAT PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH YANG SEKOLAH TK DAN ANAK YANG TIDAK SEKOLAH TK DI DESA BANJARSARI KEC. BANTARBOLANG PEMALANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya antara lain diselenggarakan melalui upaya kesehatan anak yang

BAB I PENDAHULUAN. maupun psikososial. Namun, sebagian orang tua belum. pertumbuhan dan perkembangannya (Nursalam, 2005: 31-

A-PDF OFFICE TO PDF DEMO: Purchase from to remove the watermark BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. kemungkinan, menghasilkan strategi dan berfantasi. 1

Nurin Fauziyah Akademi Kebidanan Pamenang Pare Kediri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masa balita merupakan periode penting dalam proses. tumbuh kembang manusia. Pertumbuhan dan perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan teknologi dewasa ini menjadikan seseorang

Pengaruh Perkembangan Bahasa Terhadap Perkembangan Kognitif Anak Usia 1-3 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hasil survei Badan Pusat Statistik pada tahun 2010 menyatakan bahwa dari

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada

BAB I PENDAHULUAN. Tidur merupakan kebutuhan yang sangat penting untuk anak-anak dan remaja

PENGARUH PELATIHAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG BALITA (DTKB) TERHADAP MOTIVASI DAN KETRAMPILAN KADER DI DUSUN SORAGAN NGESTIHARJO KASIHAN BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan diarahkan pada meningkatnya mutu SDM yang berkualitas. Salah

BAB I PENDAHULUAN. elektronik yang hampir selalu ada di setiap rumah adalah televisi. Televisi

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN PEMBERIAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU

STIMULASI DINI PADA POLA ASUH BERDAMPAK POSITIF TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK BAWAH DUA TAHUN

HUBUNGAN ANTARA STIMULASI KELUARGA DENGAN PERKEMBANGAN BATITA LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. membangun manusia seutuhnya yang dapat dilakukan melalui berbagai. dimasa yang akan datang, maka anak perlu dipersiapkan agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Tahapan perkembangan merupakan tingkatan tumbuh dan

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. (BBLR) atau Low Birth Weight (LBW) sebagai bayi dengan berat badan lahir yang kurang

KARAKTERISTIK IBU BALITA KAITANNYA DENGAN PELAKSANAAN STIMULASI, DETEKSI DAN INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK BALITA

BAB 1 PENDAHULUAN. sekaligus menyatakan tanggung jawab media kepada masyarakat. Beberapa ahli

PERBEDAAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANTARA ANAK TAMAN KANAK-KANAK DI DAERAH PERKOTAAN DAN PERDESAAN MENGGUNAKAN INSTRUMEN DENVER II

PINTAR BANANA SEBAGAI UPAYA OPTIMALISASI KUALITAS BALITA DI RW 04 DAN RW 05 DESA ROWOSARI KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

BAB II TINJAUAN TEORI. suatu rumah tangga. Keluarga inti terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anaknya. deteksi dan intervensi dini (Soetjiningsih, 2014).

HUBUNGAN PENGGUNAAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 3-5 TAHUN DI PAUD USWATUN KHASANAH SLEMAN YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dan terpercaya merupakan sesuatu yang sangat dubutuhkan oleh. masyarakat. Kebutuhannya itu dapat terpenuhi bila mengkonsumsi produk

CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL Volume 1. No 1 APRIL 2017

HUBUNGAN PERKEMBANGAN KEMAMPUAN KOGNITIF ADAPTIF DENGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) NONFORMAL LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat sarjana kedokteran. Diajukan Oleh: ROHMILIA KUSUMA J

ABSTRAK Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN PERAN IBU DALAM PEMILIHAN ALAT PERMAINAN DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-6 TAHUN DI YAYASAN AR-RAHMAH KABUPATEN LUMAJANG

BAB I PENDAHULUAN. Pesan bisa menjadi sebuah informasi yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Erni Nurfauziah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. survei RISKESDAS pada tahun Obesitas disebabkan oleh faktor

BAB I PENDAHULUAN. melalui interaksi dengan lingkungan (Hamalik, 2000). Disini proses interaksi

BAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan masyarakat Indonesia dan perlu mendapatkan perhatian

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi sumber daya yang berkualitas tidak hanya dilihat secara fisik namun

PENDAHULUAN BAB I. A. Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keterlambatan bicara (speech delay) adalah salah satu penyebab gangguan perkembangan yang paling sering ditemukan pada anak. Gangguan ini semakin hari tampaknya semakin meningkat pesat. 1 Beberapa data menunjukkan angka kejadian anak yang mengalami keterlambatan bicara (speech delay) cukup tinggi. Silva di New Zealand, sebagaimana dikutip Leung, menemukan bahwa 8,4% anak umur 3 tahun mengalami keterlambatan bicara sedangkan Leung di Canada mendapatkan angka 3% sampai 10%. 2 Di Poliklinik Tumbuh Kembang Anak RSUP Dr. Kariadi selama tahun 2007 diperoleh 100 anak (22,9 %) dengan keluhan gangguan bicara dan bahasa dari 436 kunjungan baru. 3 Tiga tahun pertama kehidupan merupakan periode kritis kehidupan anak. 4,5 Bila gangguan bicara dan bahasa tidak diterapi dengan tepat akan terjadi gangguan kemampuan membaca, kemampuan verbal, perilaku, penyesuaian psikososial, dan kemampuan akademis yang buruk. 2 Identifikasi dan intervensi secara dini diperlukan untuk mencegah terjadinya gangguan dan hambatan tersebut. 2,6,7 Oleh karena itu, periode yang tepat untuk melakukan deteksi dini ialah usia 1-3 tahun. Capute scales adalah salah satu alat skrining yang dapat menilai secara akurat aspek-aspek perkembangan utama termasuk komponen bahasa dan visual-motor pada anak usia 1-36 bulan. Capute scales telah digunakan secara luas untuk 1

2 clinical assessment oleh neurodevelopmental pediatricians dan dengan latihan yang singkat alat ini dapat dikerjakan dengan baik ditingkat pelayanan primer. 8 Hasil penelitian menunjukkan faktor yang mempengaruhi keterlambatan bicara dan bahasa adalah multifaktorial, diantaranya dapat berupa faktor intrinsik seperti retardasi mental dan gangguan pendengaran. Selain itu juga dapat disebabkan oleh faktor ekstrinsik (psikososial) yang dapat berupa pola menonton televisi. 1,2 Televisi merupakan media yang tidak asing lagi, hampir semua rumah tangga menengah keatas di Indonesia memiliki pesawat televisi. 9 Sebagaimana yang diungkapkan dalam Teori Belajar Sosial (Learning Social Theory) bahwa individu akan banyak belajar dari lingkungan sosialnya termasuk televisi. Ketika televisi tidak memiliki tanggung jawab sosial pada pemirsanya, seperti apa yang terjadi sekarang ini, maka banyak tayangan televisi yang tidak edukatif bagi anak-anak. Program acara untuk anak umur 0-2 tahun, 2-5 tahun, dan seterusnya tidak dikenal di Indonesia. Tak ada aturan segmentasi jam tayang dan tak ada panduan mengenai hal itu. 10 Menonton televisi pada anak-anak usia batita merupakan faktor yang membuat anak lebih menjadi pendengar pasif. Anak akan lebih berperan sebagai pihak yang menerima tanpa harus mencerna dan memproses informasi yang masuk. Akibatnya, dalam jangka waktu tertentu, yang mana seharusnya otak mendapat banyak stimulasi dari lingkungan/orang tua untuk kemudian memberikan feedback, namun karena yang lebih banyak memberikan stimulasi

3 adalah televisi, maka sel-sel otak yang berperan dalam bahasa dan bicara akan terhambat perkembangannya. 11 Pada tahun 1999, American Academy of Pediatrics (AAP) mengeluarkan kebijakan tentang penggunaan media pada anak-anak dengan tujuan untuk mendidik orang tua mengenai dampak media pada anak. AAP merekomendasikan penyuluhan terhadap orang tua untuk menghindari menonton televisi pada anak usia dibawah 2 tahun. Anak usia dibawah 2 tahun secara signifikan lebih berpotensi terkena efek negatif daripada efek positif menonton televisi. Tahun 2011 AAP menyatakan kurangnya bukti yang mendukung manfaat media bagi pendidikan atau perkembangan pada anak dibawah usia 2 tahun. 12 Menurut hasil penelitian, 90% orang tua melaporkan bahwa anak-anak mereka yang berusia dibawah 2 tahun menonton beberapa media elektronik, 43% dari semua anak di bawah usia 2 tahun menonton TV setiap hari, dan 26% anak memiliki TV di kamar tidur. Tujuh puluh empat persen dari semua bayi dan balita telah menonton TV sebelum usia 2 tahun. 13,14 Di Indonesia pun film anak-anak sudah dimulai saat mata anak-anak terbuka di pagi hari sampai dengan menjelang malam. Bahkan beberapa ibu telah menjadikan televisi sebagai baby sitter atau pengasuh bagi anak-anaknya. 10 Hal ini melampaui standar yang diajukan oleh AAP. 12 Sejak tahun 1999 sampai dengan 2011, menurut AAP telah dilakukan 3 penelitian mengenai efek dari menonton televisi berlebihan terhadap perkembangan bahasa dan bicara pada anak 8 sampai 16 bulan. 12 Dalam jangka pendek, anak dibawah usia 2 tahun yang menonton televisi atau video memiliki

4 keterlambatan bahasa ekspresif. 15-17 Anak-anak usia kurang dari 1 tahun dengan menonton televisi berlebihan dan menonton tanpa pendampingan memiliki kemungkinan lebih tinggi mengalami keterlambatan bahasa dan bicara. 17 Di Indonesia telah dilakukan penelitian mengenai pola menonton televisi dan pengaruhnya pada anak. 9 Penelitian lain di Indonesia mengenai hubungan durasi menonton televisi dengan perkembangan kognitif anak usia prasekolah juga pernah dilakukan. 18 Namun menurut pengetahuan penulis, belum ada penelitian di Indonesia yang mengemukakan dampak paparan televisi terhadap keterlambatan bicara. Dari masalah di atas, maka perlu dilakukan penelitian mengenai hubungan pola menonton televisi dengan keterlambatan bicara pada anak usia 1-3 tahun di Indonesia. 1.2 Permasalahan Penelitian Apakah terdapat hubungan antara pola menonton televisi dengan keterlambatan bicara pada anak usia 1-3 tahun? 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan hubungan pola menonton televisi dengan keterlambatan bicara pada anak usia 1-3 tahun.

5 1.3.2 Tujuan Khusus 1) Membuktikan hubungan durasi menonton televisi dengan keterlambatan bicara pada anak usia 1-3 tahun 2) Membuktikan hubungan onset menonton televisi dengan keterlambatan bicara pada anak usia 1-3 tahun 3) Membuktikan hubungan program televisi yang ditonton dengan keterlambatan bicara pada anak usia 1-3 tahun 4) Membuktikan hubungan pendampingan orang tua atau pengasuh saat menonton televisi dengan keterlambatan bicara pada anak usia 1-3 tahun 1.4 Manfaat Penelitian 1) Sebagai sumbangan teoritis, metodologis, maupun praktis untuk pengetahuan mengenai keterlambatan bicara pada anak 2) Memberikan edukasi kepada orang tua mengenai pola asuh yang baik demi memaksimalkan perkembangan anak khususnya untuk mencegah keterlambatan bicara pada anak 3) Memberikan saran kepada orang tua untuk menindaklanjuti ataupun melakukan pemantauan yang ketat pada anak yang diduga mengalami keterlambatan bicara 4) Sebagai bahan usulan pada pemerintah untuk membuat dan menerapkan kebijakan kepada pihak stasiun televisi untuk menyelenggarakan tayangan yang edukatif bagi anak dan aturan sementasi jam tayang

6 5) Menjadi bahan rujukan untuk penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh pola menonton televisi pada anak 1.5 Keaslian Penelitian Sejauh pengetahuan peneliti, hingga saat ini belum ada penelitian mengenai hubungan pola menonton televisi dengan keterlambatan bicara pada anak usia 1-3 tahun, hanya terdapat beberapa penelitian yang menjadi acuan peneliti yaitu : Tabel 1. Keaslian penelitian No Peneliti/Judul Metode Hasil 1 Weerasak Chonchaiya, Chandhita Pruksananond. Cross Sectional Study Subjek penelitian: 56 pasien dengan keterlambatan Ada hubungan antara onset awal dan frekuensi tinggi dari menonton televisi dan keterlambatan bahasa dimana anak-anak yang mulai Television viewing bahasa dan 110 anak-anak menonton televisi pada usia <12 associates with normal, usia 15-48 bulan bulan dan menonton televisi >2 delayed language jam/hari enam kali lebih mungkin development. Acta Instrumen: Milestones dan untuk memiliki keterlambatan Paediatr. 2008; Denver-II bahasa 97(7):977 982. 17 2 Zimmerman FJ, Study design Bayi usia 8-16 bulan yang Christakis DA, menonton DVD/Video bayi Meltzoff AN. Subjek penelitian: 1008 anak berhubungan dengan penurunan Associations between media viewing and language usia 2 sampai 24 bulan Instrumen: MacArthur-Bates skor CDI. Namun pada balita usia 17-24 bulan didapatkan tidak ada hubungan yang signifikan antara development in Communicative Development semua jenis paparan media dan children under age Inventory (CDI) skor CDI. Pengawasan orang tua two years. J Pediatr. tidak berhubungan secara 2007;151(4):364-368. 16 signifikan dengan skor CDI pada bayi atau balita

7 Tabel 1. Keaslian penelitian (lanjutan) No Peneliti/Judul Metode Hasil 3 Tarigan T, Ervani N, Cross Sectional Study Menonton televisi mempunyai Lubis S. Pola pengaruh terhadap belajar anak dan menonton televisi Subjek penelitin: 100 anak pola makan dari anak tetapi tidak dan pengaruhnya usia 3-6 tahun memperlihatkan hubungan yang terhadap anak. Sari signifikan antara lama menonton Pediatri. 2007;9:44- Instrumen: Kuesioner pola televisi, usia pertama kali anak 7. 9 menonton televisi yang diisi oleh orang tua menonton, acara yang disenangi terhadap pendidikan, dan pola makan anak 4 Anak Agung Ayu WA, I Gusti Ayu TW, Djauhar Ismail. Television watching time and cognitive development in young children. Paediatrica Indonesiana. Vol. 52(1), 2012:32-37 Cross Sectional Study Subjek penelitian: 135 anak usia 34-52 bulan Instrumen: Mullen Scales of Early Learning (MSEL) Anak dengan durasi menonton televisi 1-2 jam sehari memiliki skor kognitif yag lebih tinggi dibandingkan anak dengan durasi menonton televisi < 1 jam dan > 2 jam p. 18 Berdasarkan penelitian tersebut, maka penelitian ini belum pernah dilakukan sebelumnya. Perbedaan dengan penelitan sebelumnya terletak pada sampel, waktu, tempat, desain, instrumen, dan variabel penelitian. Sampel yang digunakan ialah anak usia 1-3 tahun di Semarang pada tahun 2013. Penelitian ini dilakukan dengan desain cross sectional dengan metode wawancara dengan kuesioner pola menonton televisi, dan pemeriksaan keterlambatan bicara dengan menggunakan Capute Scales pada sampel. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini meliputi pola menonton televisi dan keterlambatan bicara pada anak usia 1-3 tahun.