: Yoseph Reinhard. : D3 Akuntansi Komputer

dokumen-dokumen yang mirip
Nama : Siti Rismaini NPM : Kelas : 3 DA 03

Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 Terhadap Dosen Tetap Pada Universitas Krisnadwipayana. Meitri Megawati DA03

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Penghitungan Pajak Penghasilan ( PPh ) pasal 21 PT. Lucky Indah

PENERAPAN PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN (PPh) Pasal 21 Pada PT. XYZ. : Dedi Sudjana NPM : Dosen Pembimbing : Riyanti SE., MM.

Analisis Perhitungan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 Untuk Pegawai Negeri Sipil Pada Kantor Imigrasi Kelas II Depok

ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 PADA KARYAWAN SMA SUMBANGSIH. Nama : Tri Astuti NPM : Kelas : 3EB17

3 Tipe Perhitungan Pajak Penghasilan

Surat Keterangan Penelitian

ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 TERHADAP PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM DIRJEN PAS EDI WAHYUDI /

ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN (PPh) PASAL 21 UNTUK PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA KANTOR DIREKTORAT JENDERAL KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

BAB I PENDAHULUAN. Sumber penerimaan negara berasal dari dana publik yang harus dikelola

Penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 PENGHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 TARIF DAN PENERAPANNYA

BAB II LANDASAN TEORI. tentang pajak, diantaranya pengertian pajak menurut Santoso (1991)

PERHITUNGAN PPH 21 PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA JAKARTA KOJA. : Rezha Riski Ria NPM : Program Studi : DIII Manajemen Keuangan

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN. 1. Bagian-bagian dalam proses perhitungan pajak penghasilan PPh

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI. serta dapat dipaksakan, tetapi tidak ada jasa timbal balik dari negara secara. langsung, untuk memeliahara negara secara umum.

BAB I PENDAHULUAN. Peran penerimaan pajak sangat penting bagi pembangunan nasional, karena

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya

PROSEDUR, PERHITUNGAN DAN PELAPORAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 PADA PT. BANI RADIKSA

PENGHASILAN. Oleh Iwan Sidharta, MM.

MEKANISME PERHITUNGAN PPH OP KARYAWAN PADA PT. VIRAJAYA RIAUPUTRA

Peraturan pelaksanaan Pasal 21 ayat (5) Penghasilan yang Dibebankan Kepada Keuangan Negara atau Keuangan Daerah Peraturan Pemerintah

Magdalena Judika Siringoringo. Oloan Simanjuntak

Prosedur Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 pada PT. ICO ASIA PASIFIK INDONESIA. Nama : Ratna Juwita NPM : Pembimbing : Dr.

PT. Munirah adalah PKP yang bergerak di bidang penjualan elektronik di Makassar. Selama bulan Juli 2014 melakukan transaksi sebagai berikut :

BAB IV EVALUASI ATAS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 KARYAWAN PADA PT ADIMITRA KARYA

ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN (PPh) PASAL 21 TERHADAP PEGAWAI TETAP DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2014

ANALISIS PERHITUNGAN DAN PEMOTONGAN PPh PASAL 21 PADA KARYAWAN PT. BPR PRIMAESA SEJAHTERA MANADO

OLEH: Yulazri M.Ak. CPA

PERHITUNGAN DAN PEMOTONGAN PAJAK PENGHASILAN (PPh) PASAL 21 ATAS PEGAWAI TETAP PADA PT. PLN (PERSERO) CABANG MEDAN. Mangasi Sinurat, SE, M.

BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN. IV.1 Evaluasi Perhitungan PPh Pasal 21 Karyawan

NAMA : PRABU DHARMAWAN ARIF NPM : PEMBIMBING : Dr. DIONYSIA KOWANDA, SE.,MMSI

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. 1. Perbedaan pelakuan pajak penghasilan

M. TAHIR MATTATA STIE-YPUP

I. PETUNJUK UMUM PENGHITUNGAN PPh PASAL 21 UNTUK PENGHASILAN TETAP DAN TERATUR SETIAP BULAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tujuan pembangunan Negara Indonesia adalah

b. PPh 21 seminggu = PPh 21 sebulan dibagi empat

BAB IV PERENCANAAN PAJAK PENGHASILAN UNTUK MENGEFISIENKAN BEBAN PAJAK PADA PT BPR WS

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Perencanaan Pajak Penghasilan Dalam Rangka Meminimalkan Beban

LAMPIRAN I-A SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21

Dasar pengenaan dan pemotongan PPh Pasal 21 pegawai tidak tetap adalah:

BADAN KANTOR PELAYANAN PAJAK ORANG PRIBADI. Syarat Objektif Syarat Subjektif. Wilayah tempat kedudukan. Wilayah tempat tinggal

HUTANG JANGKA PENDEK DAN AKUNTANSI UNTUK GAJI DAN UPAH

PPh 21 UNTUK PEGAWAI TETAP DENGAN AGEN PADA PERUSAHAAN AJB BUMIPUTERA NAMA : TICHA BUNGA.R NPM : PEMBIMBING : EMMY INDRAYANI, Dr.

MINGGU PERTAMA KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pajak Menurut Undang Undang Pasal 1 angka 1 Ketentuan Umum

ANALISIS PERHITUNGAN DAN PELAPORAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 ATAS GAJI KARYAWAN PADA PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR.

BAGIAN PERTAMA: PETUNJUK UMUM PENGHITUNGAN PPh PASAL 21. I. PETUNJUK UMUM PENGHITUNGAN PPh PASAL 21 UNTUK PENGHASILAN TETAP DAN TERATUR SETIAP BULAN

PAJAK PENGHASILAN PASAL 21

PAJAK PENGHASILAN UMUM DAN NORMA PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN

Contoh perhitungan PPh Pasal 21 bagi Pejabat Negara, PNS dan Para Pensiunan.

Pertemuan 6 PENGISIAN SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 FORMULIR 1721 (Awal)

BAB I PENDAHULUAN. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan Undang-Undang

Soal Kasus Pembukuan atau Pencatatan( contoh ini menggunakan aturan lama untuk ptkpnya lebih baik lihat aturan terbaru)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. kualitas tersebut. Salah satunya adalah dengan melakukan kegiatan Praktik Kerja

BAB XXI AKUNTANSI PERPAJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang harus dicapai baik masa sekarang maupun masa yang akan datang.

PAJAK PENGHASILAN PASAL 21. JUMLAH PENERIMA PENGHASILAN (Orang)

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 262/PMK.03/2010 TENTANG

PAJAK PERTAMBAHAN NILAI

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 262/PMK.03/2010 TENTANG

Makalah Perpajakan. Perhitungan PPh 21

ANALISA PERHITUNGAN PENYETORAN DAN PELAPORAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 PADA PUSAT PENELITIAN KEPENDUDUKAN ( LIPI )

BAB I PENDAHULUAN. menerus dikeluarkan oleh pemerintah demi tercipta kesejahteraan rakyatnya. Pendapatan

ANALISIS PENERAPAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN PADA PT SM ANUGRAH RAYA TAMA

ANALISIS PERHITUNGAN DAN PENETAPAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 SERTA PELAPORANNYA PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA MANADO

BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang kita sadari semua bahwa pembangunan ekonomi tidak

SPT Masa Pajak Penghasilan Pasal 21 dan/atau Pasal 26

Pengurangan: 1. Biaya jabatan: 5% x Rp ,00 Rp150, luran Pensiun 2% x Rp 60,000. Rp2,790,000.00

PAJAK PAJAK DEPARTEMEN IKK - IPB

SISTEM PENGGAJIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA BAGIAN KEUANGAN DIREKTORAT INDUSTRI AGRO DAN KIMIA DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN ERIK LATUMETEN

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan pengalaman praktis di lapangan yang secara langsung. berhubungan dengan teori teori keahlian yang diterima di bangku

Dosen: Adhi Prakosa, M. Sc

BAB II LANDASAN TEORI. pembangunan yang berguna bagi kepentingan bersama. atau definisi pajak yang berbeda-beda, namun demikian berbagai definisi

ATURAN UMUM PENENTUAN PAJAK TERUTANG

Pertemuan 3 PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 (G + P)

Pertemuan 2 PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 (G + B)

PERTEMUAN KE-5 PAJAK PENGHASILAN UMUM

DATA IDENTITAS WAJIB PAJAK DATA IDENTITAS WAJIB PAJAK

ANALISIS PENGENAAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 ATAS GAJI PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA DINAS KEBUDAYAAN, PARIWISATA, PEMUDA OLAHRAGA KOTA BANJARBARU

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 EVALUASI PERHITUNGAN PPh PASAL 21 KARYAWAN. karyawannya dan PT. pelangi elasindo menanggung semua PPh Pasal 21 yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pemotongan Pajak Penghaasilan (PPh) Pasal 21

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 262/PMK.03/2010 TENTANG

Kasus : A. Pegawai Tetap

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. karangan Prof. Dr. Mardiasmo (2011:1) pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara

LAMPIRAN LAMPIRAN 1. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. keperluan Negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. beberapa sektor pajak masih perlu dilakukan upaya-upaya peningkatan

UJI KOMPETENSI. Mata Uji : Perpajakan Kelas : II Hari, tanggal : Waktu : 60 menit

PENGUATAN PPh 21, 22, 23, & 24

PPh Pasal 26. Pengantar

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini Indonesia sedang giat-giatnya mencari sumber pemasukan baru

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak

BAB I PENDAHULUAN. dukungan dana terutama yang berasal dari penerimaan dalam negeri. dari sektor pajak disajikan pada Tabel I di bawah ini:

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV PEMBAHASAN. Penjelasan mengenai akun akun dalam laporan keuangan PT Mitra Wisata Permata

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV EVALUASI DAMPAK PERENCANAAN PAJAK TERHADAP OPTIMALISASI BEBAN PAJAK PT ARTHA DAYA COALINDO.

Transkripsi:

Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 Terhadap Orang Pribadi (Pegawai Tetap) Suku Dinas Penertiban Dan Pengawasan Bangunan Di Walikota Jakarta Selatan Nama Npm/Kelas Jurusan Pembimbing : Yoseph Reinhard : 47212866/3DA02 : D3 Akuntansi Komputer : Dr. Renny, SE., MM.

Latar Belakang Pajak merupakan hal yang terpenting bagi penerimaan negara yang mengikut sertakan peran serta partisipasi masyarakat didalamnya, sehingga bisa dijadikan tumpuan penerimaan negara yang menyebabkan pajak sebagai tumpuan adalah potensi pajak yang belum sepenuhnya digali dari masyarakat. Pajak merupakan iuran wajib yang diberlakukan pada setiap wajib pajak atas obyek pajak yang dimilikinya dan hasilnya diserahkan kepada pemerintah (Mardiasmo. 2011). Jenis pajak yang diberlakukan di Indonesia diantaranya adalah Pajak Penghasilan, Pajak Bumi dan Bangunan, Pajak Hiburan, Pajak Reklame, Pajak Hadiah dan lain lain. Pajak penghasilan merupakan pajak yang dipungut pada obyek pajak atas penghasilannya. Pajak penghasilan akan selalu dikenakan terhadap orang atau badan usahayang memperoleh penghasilan di Indonesia. Pajak yang berlaku bagi pegawai/karyawan adalah pajak penghasilan pasal 21. Undang-undang yang dipakai untuk mengatur besarnya tarif pajak, tata cara pembayaran dan pelaporan pajak adalah Undang-undang No.17 tahun 2000 yang merupakan penyempurnaan bagi undang-undang terdahulunya yaitu Undang - undang No.10 tahun 1994. Undang - undang pajak penghasilan telah menetapkan sistem pemungutan pajak penghasilan secara self assessment, dimana wajib pajak diberi kepercayaan dan tanggung jawab penuh dari pemerintah untuk menghitung, membayar dan melaporkan sendiri jumlah pajak yang terhutang.dengan sistem ini pemerintah berharap agar pelaksanaan pemungutan pajak penghasilan dapat berjalan dengan lebih mudah dan lancar.

Tujuan Kerja Praktek Untuk mengetahui cara perhitungan pajak penghasilan pasal 21 untuk pegawai negeri sipil (PNS) pada Suku Dinas Penertiban Dan Pengawasan Bangunan Di Walikota Jakarta Selatan, apakah sesuai dengan peraturan yang dikeluarkan pemerintah.

Struktur Organisasi Suku Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan Kota Adm. Jak-Sel

Lokasi Dan Jadwal Kerja Praktek Tanggal 01-Sep-14 02-Sep-14 03-Sep-14 04-Sep-14 05-Sep-14 08-Sep-14 09-Sep-14 10-Sep-14 11-Sep-14 12-Sep-14 15-Sep-14 16-Sep-14 17-Sep-14 18-Sep-14 19-Sep-14 22-Sep-14 23-Sep-14 24-Sep-14 25-Sep-14 26-Sep-14 29-Sep-14 30-Sep-14 Kegiatan Menset Dokumen denga Bukti Tansaksi Agustus Merekapitulasi Masa Pajak Mei Merekapitulasi Masa Pajak Mei Merekapitulasi Masa Pajak Mei Merekapitulasi Masa Pajak Juni Merekapitulasi Masa Pajak Juni Merekapitulasi Masa Pajak Juni Merekapitulasi SPJ (surat pertanggung Jawaban) Merekapitulasi SPJ (surat pertanggung Jawaban) Merekapitulasi SPJ (surat pertanggung Jawaban) Merekapitulasi Masa Pajak Juli Merekapitulasi Masa Pajak Juli Merekapitulasi Masa Pajak Juli Merekapitulasi Masa Pajak Agustus Merekapitulasi Masa Pajak Agustus Menset Dokumen denga Bukti Tansaksi September Menset Dokumen denga Bukti Tansaksi September Merekapitulasi Masa Pajak Agustus Merekapitulasi Masa Pajak Agustus Merekapitulasi SPJ (surat pertanggung Jawaban) Merekapitulasi SPJ (surat pertanggung Jawaban) Merekapitulasi Masa Pajak September Alamat Perusahaan : di Jl. Prapanca Raya No. 9 Kebayoran Baru Jakarta Kode Pos 12170 dan ditempatkan pada bagian Keuangan.

Hasil Kerja Praktek Golongan Dan Gaji Karyawan (dalam Rupiah) GOL Gaji Pokok Masa Kerja 6 10 15 20 25 30 Tunjangan Makan A 1,539,100 1,637,600 1,797,200 1,912,200 2,034,600 2,098,600 875,000 I B 1,579,700 1,680,800 1,844,700 1,962,700 2,154,000 2,221,900 875,000 C 1,646,500 1,751,900 1,922,700 2,045,700 2,245,100 2,350,200 875,000 D 1,716,200 1,826,000 2,004,000 2,132,200 2,340,100 2,413,800 875,000 A 1,963,600 2,089,300 2,293,000 2,439,700 2,677,500 2,848,800 875,000 II B 2,046,700 2,177,700 2,390,000 2,542,900 2,790,800 2,969,300 875,000 C 2,133,300 2,269,800 2,491,100 2,650,400 2,908,800 3,094,900 875,000 D 2,223,500 2,365,800 2,596,400 2,762,600 3,031,900 3,225,900 875,000 A 2,543,500 2,706,300 2,879,400 3,160,100 3,362,300 3,690,100 925,000 III B 2,651,100 2,820,700 3,001,200 3,293,800 3,504,500 3,846,200 925,000 C 2,763,300 2,940,000 3,128,200 3,433,100 3,652,800 4,008,900 925,000 D 2,880,100 3,064,400 3,260,500 3,578,400 3,807,300 4,178,500 925,000 A 3,002,000 3,194,000 3,398,400 3,729,700 3,968,300 4,355,200 1,025,000 B 3,128,900 3,329,100 3,542,200 3,887,500 4,136,200 4,539,500 1,025,000 IV C 3,261,300 3,470,000 3,692,000 4,051,900 4,311,200 4,731,500 1,025,000 D 3,399,300 3,616,700 3,848,200 4,223,300 4,493,500 4,931,600 1,025,000 E 3,543,000 3,769,700 4,010,900 4,402,000 4,683,600 5,140,200 1,025,000

Hasil Kerja Praktek Tunjangan Kinerja - Pusat

- Perwakilan Kota Administrasi

Perhitungan PPH Oleh SUDIN Nama : Ir. Deddy Widaryaman Status : Laki-laki / Kawin Tanggungan : 2 Jabatan : Kepala Bagian SUDIN P2B Jakarta Selatan Golongan : IV D Masa Kerja : 20 Tahun Penghasilan bruto Gaji Pokok : Rp 4,223,300.00 Tunjangan Istri : Rp 422,330.00 Tunjangan Kinerja : Rp 3,855,000.00 Tunjangan Makan : Rp 1,025,000.00 Lembur : Rp 540,000.00 Penghasilan Lain - lain : Rp 12,000,000.00 Jumlah Penghasilan Bruto Rp 22,065,630.00

a. Pengurang Biaya Jabatan 5 % x PB : Rp 1,103,281.50 Iuran Kesehatan : Rp 84,466.00 Iuran Tabungan Hari Tua : Rp 137,257.25 Iuran Pensiun : Rp 200,606.75 Total Pengurang ( Rp 1,525,611.50 ) Penghasilan netto 1 bulan Rp 20,540,018.50 Penghasilan netto 1 tahun Rp246,480,222.00 b. PTKP K/2 WP : Rp 24,300,000.00 Status Kawin : Rp 2,025,000.00 Tanggungan 2 : Rp 4,050,000.00 Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) : ( Rp 30,375,000.00 ) PKP : Rp216,105,222.00 PPh 21 setahun : 5 % x Rp 50,000,000.00 : Rp 2,500,000.00 15% x Rp 166,105,222.00 : Rp 24,915,783.30 PPh 21 setahun : Rp 27,415,783.30 PPh 21 Sebulan : Rp 2,284,648.61

Perhitungan Menurut Pemerintah 1 Nama : Ir. Deddy Widaryaman Status : Laki-laki / Kawin Tanggungan : 2 Jabatan : Kepala Bagian SUDIN P2B Jakarta Selatan Golongan : IV D Masa Kerja : 20 Tahun Penghasilan bruto Gaji Pokok : Rp 4,223,300.00 Tunjangan Istri : Rp 422,330.00 Tunjangan Kinerja : Rp 3,855,000.00 Tunjangan Makan : Rp 1,025,000.00 Lembur : Rp 540,000.00 Jumlah Penghasilan Bruto Rp 10,065,630.00

a. Pengurang Biaya Jabatan 5 % x PB : Rp 503,281.00 Iuran Kesehatan : Rp 84,466.00 Iuran Tabungan Hari Tua : Rp 137,257.00 Iuran Pensiun : Rp 200,606.00 Total Pengurang ( Rp 925,610.00 ) Penghasilan netto 1 bulan Rp 9,140,020.00 Penghasilan netto 1 tahun Rp 109,680,240.00 b. PTKP K/2 WP : Rp 24,300,000.00 Status Kawin : Rp 2,025,000.00 Tanggungan 2 : Rp 4,050,000.00 Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) : ( Rp 30,375,000.00 ) PKP : Rp 79,305,240.00 PPh 21 setahun : 5 % x Rp 50,000,000.00 : Rp 2,500,000.00 15% x Rp 29,305,240.00 : Rp 4,395,786.00 PPh 21 setahun : Rp 6,895,786.00 PPh 21 Sebulan : Rp 574,648.00

Hasil Perhitungan PPh 21 No 1 2 3 4 Perhitungan Tarif PPh 21 Nama Kantor SUDIN P2B Selisih Pemerintah Kota Adm Jakarta Selatan Ir. Deddy Widaryaman 2,284,648.61 574,648.00 1,710,000.61 Elzayanti, Sos, M.Si 1,874,751.33 449,751.00 1,425,000.33 Ujang Taufik Iskandar 1,365,969.86 208,333.00 1,157,636.86 Achlakh, SH 1,457,934.03 317,934.00 1,140,000.03

ANALISA Berdasarkan contoh perhitungan dan hasil perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 diatas menurut Kantor SUDIN P2B Kota Administrasi Jakarta Selatan terdapat 4 orang karyawan dari 19 orang karyawan yang perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 tidak sama dengan perhitungan UU perpajakan dikarenakan memiliki penghasilan lain seperti usaha warung, warnet, laundry, butik, ternak ikan lele. Penghasilan lain itu yang menyebabkan terjadinya selisih perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 antara Kantor SUDIN P2B KotaAdministrasi Jakarta Selatan dengan UU perpajakan 2013. Perbedaan tersebut dikarenakan adanya Penghasilan lain lain, dimana di dalam Kantor SUDIN P2B Kota Administrasi Jakarta Selatan dimasukan sebagai penambah penghasilan bruto karyawan. Namun undang - undang perpajakan 2013, Penghasilan lain lain tidak dimasukan kedalam penghasilan bruto melainkan hanya di input ke dalam data Kantor SUDIN P2B Kota Administrasi Jakarta Selatan, karena penghasilan lain lain adalah penghasilan yang diperoleh dari badan usaha sendiri, dan sudah diatur dalam peraturan pajak usaha atau pajak badan dan tidak lagi dihitung dalam PPh 21 pribadi.

Kesimpulan Dari hasil kegiatan kerja praktek pada Kantor SUDIN P2B di Jakarta Selatan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Berdasarkan hasil perhitungan diatas terdapat beberapa orang karyawan Kantor Kantor SUDIN P2B di Jakarta Selatan yang berbeda perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 dengan buku petunjuk pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 21, perbedaan tersebut dikarenakan adanya penghasilan lain, dimana penghasilan lain di dalam Kantor SUDIN P2B di Jakarta Selatan dimasukan sebagai penambah penghasilan bruto, sedangkan menurut buku pedoman pajak penghasilan lain tidak dimasukan kedalam penghasilan bruto.

Saran Berdasarkan kesimpulan diatas maka penulis memberikan saran sebagai berikut: Untuk beberapa orang karyawan Kantor SUDIN P2B di Jakarta Selatan yang berbeda perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21, sebaiknya tidak memasukan penghasilan lain kedalam penambah penghasilan bruto melainkan hanya di input ke dalam data Kantor SUDIN P2B di Jakarta Selatan saja. Dengan demikian Perhitungan pajak penghasilan pasal 21 yang dilakukan oleh karyawan Kantor SUDIN P2B di Jakarta Selatan akan sama dengan undang undang perpajakan yang berlaku.