Indeks Kepuasan Masyarakat di Unit Rawat Jalan Puskesmas Kraksaan Kabupaten Probolinggo

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI DINAS KESEHATAN PUSKESMAS MANIMPAHOI KEC. SINJAI TENGAH Alamat :JlnPoros Malino Desa Saotengnga Kec.

Analisis Indeks Kepuasan Masyarakat di Puskesmas Kanigaran Kota Probolinggo

KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS BRINGIN KABUPATEN SEMARANG (Analisis Tingkat Kepuasan Masyarakat)

LAPORAN HASIL SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) LAYANAN KEMAHASISWAAN DI POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA TAHUN 2015

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT Juli Desember 2015

GLOBAL HEALTH SCIENCE ISSN

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT Januari Juni 2015

LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM)

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT Juli Desember 2017

dilaksanakan pada suatu lembaga layanan publik.

kamus Besar Bahasa Indonesia, survey didefinisikan sebagai teknik risert

BAB I PENDAHULUAN LAPORAN SURVEI KEPUASAN PELANGGAN BALAI BESAR TMC

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT SEMESTER II TAHUN 2016

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PADA KANTOR DINAS BINA MARGA KOTA BANJARMASIN

LAPORAN HASIL SURVEY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) BADAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KOTA MAKASSAR TAHUN 2015 BPTPM KOTA MAKASSAR

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN PUBLIK PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA BANJARMASIN. Abstract

B. TUJUAN PENELITIAN 1. Mengetahui indeks kepuasaan masyarakat (IKM) terhadap Taman Pintar.

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT Juli Desember 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud, Tujuan dan Sasaran

[ IKM UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG ] Tahun 2015

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT

SKRIPSI OLEH MUHAMMAD TAQWA YULIAN

PENGARUH PENERAPAN SYSTEM MANAJEMEN MUTU ISO TERHADAP MUTU PELAYANAN INSTALASI RAWAT DARURAT

Laporan Hasil Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) BBPP Batangkaluku Tahun 2017

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PROGRAM STUDI FARMASI

Gambaran Indeks Kepuasan Masyarakat di Puskesmas Tegal Angus pada Era Jaminan Kesehatan Nasional

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN BANYUWANGI

Laporan Survei Indeks Kepuasan Masyarakat Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas LIPI Tahun 2016

LAPORAN SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) TERHADAP TAMAN PINTAR JUNI 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan semakin meningkatnya pendapatan, teknologi, dan pendidikan,

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 78/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG PEDOMAN PENGUKURAN INDEK KEPUASAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTANIAN

BATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

[ SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT ] Periode Tahun 2014

KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : KEP/25/M.PAN/2/2004

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PADA DINAS TENAGA KERJA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

PENGUKURAN KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN PUSKESMAS DENGAN METODE SERVQUAL (STUDI KASUS: PUSKESMAS NGAGEL REJO SURABAYA)

JOHANES JUANDI SAMOSIR

PENGUKURAN KUALITAS PELAYANAN PADA PUSKESMAS PADURAKSA DAN PUSKESMAS PETARUKAN KAB. PEMALANG

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN PUBLIK PADA BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG

LAPORAN SURVEY IKM BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERIKANAN (BPPP) BANYUWANGI 2015

Kata kunci: kualitas pelayanan, kepuasan masyarakat, PRONA

PELAKSANAAN KEGIATAN

PELAKSANAAN KEGIATAN

SKRIPSI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI KANTOR PELAYANAN PAJAK(KPP PRATAMA) PEMATANG SIANTAR OLEH

Laporan Indeks Kepuasan Masyarakat. Periode Desember 2014

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) SEMESTER I TAHUN 2016 BALAI BESAR PELATIHAN PETERNAKAN (BBPP) KUPANG

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAPAN TAHUN 2014

LAPORAN ANALISIS INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT ATAS PELAYANAN PUBLIK BALAI BESAR PENGEMBANGAN MEKANISASI PERTANIAN SEMESTER 1, TAHUN 2016

BAB IV METODE PENELITIAN. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

LAPORAN AKHIR Survey Indeks Kepuasan Masyarakat sesuai Kepmenpan Nomor 25/M.PAN/2/2004 RSUD Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan 2016

SMK PERTANIAN PEMBANGUNAN NEGERI SEMBAWA

ABSTRAK. Kata kunci : pelayanan, indek kepuasan masyarakat. Universitas Kristen Maranatha

BAB 5 PENUTUP. merupakan kategori Amat Baik karena berada pada rentang nilai Interval

HASIL PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) BB PASCAPANEN. Periode Januari Juni 2016

MANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK RACHMAT HIDAYAT, MPA PRODI ADMINISTRASI NEGARA FISIP UNIVERSITAS JEMBER

BAB III METODE PENELITIAN

PELAKSANAAN KEGIATAN

ANALISIS KINERJA PELAYANAN PADA PT. POS INDONESIA (KANTOR AREA VII SURABAYA)

LAPORAN HASIL SURVEI PENGUKURAN INDEK KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN TAHUN 2015

Arief Gustaman et al., Kualitas Pelayanan Pendonoran Darah pada Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia Kabupaten Jember

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, yaitu dengan cara survei untuk

Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) Permenpan No. 14 Tahun Makassar, 20 Februari 2018

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS GAJAHAN SURAKARTA DENGAN KEPUASAN PASIEN PESERTA PKMS (PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA)

STUDI KUALITAS PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN (ASKES) SOSIAL DI RSUD Dr. SOSODORO DJATIKOESOMO KABUPATEN BOJONEGORO

Atas perhatian dan partisipasinya, disampaikan terima kasih.

HASIL PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) BB PASCAPANEN. Periode Juli Desember 2015

BAB III METODE PENELITIAN. Terhadap Kualitas Pelayanan Puskesmas Menganti Gresik, peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan deskripsi kualitatif dengan menggunakan metode

LAPORAN BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN LEMBANG SEMESTER I TAHUN 2017

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegiatan tertentu. Ini berarti untuk mendapatkan data yang

LAPORAN ANALISIS INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT ATAS PELAYANAN PUBLIK BALAI BESAR PENGEMBANGAN MEKANISASI PERTANIAN SEMESTER 2, TAHUN 2015

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN SLEMAN PERIODE DESEMBER TAHUN 2015

ANALISIS INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI PUSKESMAS BANDARHARJO DI KECAMATAN SEMARANG UTARA ABSTRAK

ANALISIS INDEPENDEN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) DI RSUD WALUYO JATI KRAKSAAN KABUPATEN PROBOLINGGO

BAB III METODE PENELITIAN. di mana analisis diuraikan secara kualitatif ditambah sedikit perhitungan

Proposal Skripsi Manajemen Pemasaran

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM)

LAPORAN PEMANTAUAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) BBKP BELAWAN SEMESTER I TAHUN 2017

Survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) TAHUN 2016

HASIL PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) BB PASCAPANEN. Periode Januari Juni 2015

LAPORAN HASIL SURVEY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT PERIODE KEDUA TAHUN 2017

PEDOMAN UMUM PENYUSUNAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT UNIT PELAYANAN INSTANSI PEMERINTAH

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. memberikan kesimpulan sebagai berikut : prosedur pelayanan di UPTSA tergolong mudah sehingga kualitas

NOVEMBER 2014 KERJA SAMA:

TINGKAT KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN DRIVE THRU DI SISTEM MANUNGGAL SATU ATAP KABUPATEN BANTUL JURNAL

LAPORAN HASIL SURVEY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT PERIODE KEDUA TAHUN 2013

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian Deskriptif Kuantitatif.

KATA PENGANTAR. Gambut, Desember 2015 DIREKTUR, ttd. dr. H. IBG Dharma Putra, MKM Pembina Utama Madya NIP

Abstrak. Abstract. Pendahuluan

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 90 TAHUN 2011 TENTANG

I K M LAPORAN SEMESTER I DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL

Bab I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Penilaian Kualitas Pelayanan Kesehatan Pasien Berdasarkan KEPMENPAN No.25 Tahun 2004 (Studi Kasus Instalasi Gawat Darurat RSUD Kota Cilegon)

#Indeks Kepuasan Masyarakat. #Pelayanan Teknis LAPORAN IKM 2016 LOKA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT.

LAPORAN HASIL PENYUSUNAN SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT ( IKM ) KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2012

INDEKS KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KABUPATEN POLEWALI MANDAR

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN PADA RUMAH SAKIT

LAPORAN HASIL PENYUSUNAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT SEMESTER I TAHUN 2017

Transkripsi:

Indeks Kepuasan Masyarakat di Unit Rawat Jalan Puskesmas Kraksaan Kabupaten Probolinggo 1 Public Satisfaction Index at Outpatient Unit of Public Health Center Kraksaan Inayatul Hasanah, Agus Suharsono, A. Kholiq Azhari Jurusan Ilmu Administrasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Jember (UNEJ) Jln. Kalimantan 37, Jember 68121 E-mail: Inayatulhasanah3@gmail.com Abstrak This research aimed to identify the level of public satisfaction at outpatient unit of public health center Kraksaan. The research type was descriptive quantitative. Sampling technique used incidental sampling involving 150 people/respondents. Data collection techniques used were interview, questionnaire, and documentation. Data analysis technique used was quantitative descriptive analysis to obtain value per component and the total value of Public Satisfaction Index. The research results showed that public satisfaction index at outpatient unit of public health center Kraksaan, was in B category which means that the performance of the service unit at Public Health Center Kraksaan was declared good. Keywords: Service, Satisfaction

Pendahuluan Pemenuhan kebutuhan dan kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan yang sesuai dengan tuntutan dan harapan serta peningkatan daya saing merupakan tantangan dalam pelayanan kesehatan (Suprapto,2005). Sehingga pelayanan kesehatan diharapkan mampu untuk selalu konsisten pada perannya, terutama kuantitas dan kualitas pelayanan dalam upaya memuaskan kebutuhan dan keinginan dari konsumen dalam hal ini adalah pengguna pelayanan kesehatan yaitu pasien dan keluarga pasien (Wijono,2000). Dimana kualitas pelayanan dalam pemberian pelayanan kesehatan pada masyarakat merupakan salah satu kebutuhan dasar yang diperlukan oleh setiap orang (Supriyanto,2002) Dalam hal ini mutu pelayanan kesehatan pada hakekatnya terkait erat dengan aspek kepuasan pasien. Semakin sempurna kepuasan pasien, maka semakin baik pula mutu pelayanan kesehatannya (Azwar, 1996). Mutu tidak mudah untuk didefinisikan tetapi mudah untuk dirasakan, contohnya adalah pelayanan petugas yang tidak ramah, antrian pengunjung di loket, waktu tunggu pelayanan yang lama dan ruang tunggu yang panas mudah dirasakan oleh pengunjung instansi kesehatan tersebut. Hal tersebut akan dikeluhkan sebagai pelayanan yang kurang sesuai dengan harapan, pelayanan yang kurang bermutu sehingga pasien merasa kurang puas setelah mendapatkan pelayanan yang diberikan. Seiring perkembangan masyarakat, tuntutan para pemakai jasa pelayanan kesehatan terhadap kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas cenderung semakin meningkat. Salah satu tantangan terbesar dalam memberikan pelayanan puskesmas adalah terpenuhinya harapan masyarakat akan mutu pelayanan kesehatan sehingga dapat memberikan kepuasan pada pelanggan. Puskesmas Kraksaan adalah puskesmas induk yang berada di wilayah kecamatan kraksaan, kabupaten probolinggo. Puskesmas ini melayani penduduk yang tersebar di 18 desa. Letak puskesmas ini dibagian timur kabupaten probolinggo. Mengingat puskesmas ini adalah puskesmas induk yang berada di wilayah kecamatan kraksaan dan memang seharusnya memiliki standar kualitas yang baik, mulai dari kualitas pelayanan dan sarana prasarana yang memadai, namun masih adanya masyarakat yang menyampaikan keluhankeluhan terhadap pelayanan di puskesmas ini. Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana tingkat kepuasan masyarakat di unit rawat jalan puskesmas kraksaan kabupaten probolinggo? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan masyarakat di unit rawat jalan puskesmas kraksaan kabupaten probolinggo. Untuk manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat praktis Bagi Dinas kesehatan puskesmas kraksaan Kabupaten Probolinggo, sebagai masukan, khususnya terkait dengan studi kasus penelitian tentang Indeks Kepuasan Masyarakat di Unit Rawat Jalan Puskesmas Kraksaan Kabupaten Probolinggo. bagi masyarakat, memberikan gambaran atas kinerja pelayanan dari instansi yang bersangkutan. bagi penulis, sebagai praktik dari pembelajaran dan teori-teori yang diterima selama di bangku kuliah. 2. Manfaat Akademis Hasil penelitian diharapkan bisa menjadi bahan acuan dan referensi bagi kalangan akademis bidang ilmu Negara khususnya manajemen pelayanan, sehingga mampu menambah wawasan dan pengetahuan bagi yang membaca. Tinjauan Pustaka Konsep pelayanan publik Menurut Moenir (1995) pengertian pelayanan publik/umum adalah Setiap kegiatan yang dilakukan oleh pihak lain yang ditujukan guna memenuhi kepentingan orang banyak. Pelayanan publik juga dapat didefinisikan sebagai serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh birokrasi publik untuk memenuhi kebutuhan warga pengguna (Dwiyanto, 2008). Menurut As'adi (2011) pelayanan publik secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu sebagai berikut: 1. Kelompok pelayanan administrasi, yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk dokumen resmi yang dibutuhkan oleh publik seperti misalnya status kewarganegaraan, sertifikat kompetensi, kepemilikan atau dokumen penguasaan terhadap suatu barang dan sebagainya. 2. Kelompok pelayanan barang. yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk atau jenis barang yang digunakan oleh publik misalnya jaringan telephon, penyediaan tenaga listrik air bersih dan sebagainya. 3. Kelompok pelayanan jasa, yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk jasa yang dibutuhkan oleh publik misalnya pendidikan, pemeliharaan kesehatan, penyelenggaraan transportasi, pos dan sebagainya. 2

Konsep pelayanan kesehatan Pengertian pelayanan kesehatan banyak macamnya. Menjabarkan pendapat Levey dan Loomba (dalam Azwar, 1996) yang menyatakan bahwa pelayanan kesehatan adalah sebagai berikut. setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok atau masyarakat. Menurut Azwar (1996) suatu pelayanan kesehatan memiliki berbagai persyaratan pokok sebagai berikut. 1. Tersedia dan berkesinambungan, artinya semua jenis pelayanan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat tidak sulit ditemukan. 2. Dapat diterima dan wajar, artinya tidak bertentangan dengan keyakinan dan kepercayaan masyarakat. 3. Mudah dicapai, artinya dari sudut lokasi tidak terkonsentrasi di perkotaan saja melainkan juga mudah ditemukan di daerah pedesaan. 4. Mudah dijangkau, artinya dari sudut biaya harus sesuai dengan kemampuan ekonomi masyarakat. 5. Bermutu, artinya pelayanan kesehatan yang diberikan tidak hanya memuaskan para pemakai jasa pelayanan, tetapi di pihak lain tata cara penyelenggaraannya harus sesuai dengan kode etik dan standar yang telah ditetapkan. Konsep Puskesmas Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 128/MENKES/SK/II/2004 tentang kebijakan dasar pusat kesehatan masyarakat, puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Fungsi puskesmas, yaitu: 1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan 2. Pusat pemberdayaan msayarakat 3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama Konsep Total Quality Management (TQM) Menurut Nasution (2004) pengertian total quality management adalah suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus menerus atas produk, jasa, manusia, proses dan lingkungannya. Dalam TQM terdapat keterkaitan antara kepuasan dan indeks kepuasan masyarakat, yaitu fokus pada pelanggan. A. Kepuasan pelanggan Pengertian kepuasan menurut Kotler (2000) yang dikutip oleh arief (2006) adalah Tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan antara kinerja yang ia rasakan atau alami terhadap harapannya. B. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Adalah data dan informasi tetang tingkat kepuasan yang diperoleh dari hasil pengukuran secara kuantitatif dan kualitatif atas pendapat masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari aparatur penyelenggara pelayanan publik dengan membandingkan antara harapan dan kebutuhannya. Berdasarkan prinsip pelayanan sbagaimana telah ditetapkan dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: 63/KEP/M.PAN/7/2003, yang kemudian dikembangkan menjadi 14 unsur yang relevan, valid dan reliabel, sebagai unsur minimal yang harus ada untukk dasar pengukuran indeks kepuasan masyarakat adalah sebagai berikut. 1. Prosedur pelayanan 2. Persyaratan pelayanan 3. Kejelasan petugas pelayanan 4. Kedisiplinan petugas pelayanan 5. Tanggung jawab petugas pelayanan 6. Kemampuan petugas pelayanan 7. Kecepatan pelayanan 8. Keadilan mendapatkan pelayanan 9. Kesopanan dan keramahan petugas 10. Kewajaran biaya pelayanan 11. Kepastian biaya pelayanan 12. Kepastian jadwal pelayanan 13. Kenyamanan lingkungan 14. Keamanan pelayanan Metode penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dimana metode ini sifatnya menggambarkan keadaan suatu objek penelitian. Menurut Sugiyono (2009) penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan antara variabel yang lain. Pendekatan kuantitatif menurut Moleong (2005) bertujuan menjelaskan, meramalkan, dan/atau mengontrol fenomena melalui pengumpulan data terfokus dari data numerik. Pendekatan kuantitatif menjelaskan fenomena sosial melalui pengukuran objektif dan analisis numerikal. Lokasi penelitian di Jl. Dr. Saleh Kraksaan Kabupaten Probolinggo. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh pasien rawat jalan yang telah menjalani pelayanan kesehatan di puskesmas kraksaan kabupaten probolinggo. Dengan penentuan sampel menggunakan 3

4 sampel insidental yang diambil sebanyak 150 orang/responden. Menurut Hadi (2004): accidental/insidental sampling yaitu pengambilan sampel tidak ditetapkan lebih dahulu. Peneliti langsung mengumpulkan data dari unit sampling yang ditemuinya. Setelah jumlahnya diperkirakan mencukupi pengumpulan data dihentikan. Definisi operasional variabel menurut Singarimbun dan Effendi (1989) adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana cara mengukur suatu variabel. Dalam penelitian ini variabel yang perlu dioperasionalkan adalah Penilaian pasien terhadap pelayanan di puskesmas antara lain sebagai berikut: 1. Prosedur pelayanan 2. Persyaratan pelayanan 3. Kejelasan petugas pelayanan 4. Kedisiplinan petugas pelayanan 5. Tanggung jawab petugas pelayanan 6. Kemampuan petugas pelayanan 7. Kecepatan pelayanan 8. Keadilan mendapatkan pelayanan 9. Kesopanan dan keramahan petugas 10. Kewajaran biaya pelayanan 11. Kepastian biaya pelayanan 12. Kepastian jadwal pelayanan 13. Kenyamanan lingkungan 14. Keamanan pelayanan Berdasarkan uraian definisi operasional variabel diatas, guna mempermudah pengukuran variabelvariabel yang terbagi dalam beberapa indikator di atas, maka dalam memberikan skor atau nilai dari masingmasing item yang sudah ditentukan oleh SK Menpan. Untuk kriteria penelitiannya adalah sebagai berikut: Skor 1 untuk responden yang menjawab a; Skor 2 untuk responden yang menjawab b; Skor 3 untuk responden yang menjawab c; Skor 4 untuk responden yang menjawab d. Teknik pengumpulan datanya menggunakan sumber data primer dan sumber data sekunder, sumber data primer meliputi wawancara dan kuesioner, sedangkan data sekunder adalah meliputi dokumentasi saja. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif untuk memperoleh nilai per unsur dan nilai IKM total. Nilai IKM dihitung dengan menggunakan nilai rata-rata tertimbang masing-masing unsur pelayanan. Dalam penghitungan IKM terhadap 14 unsur pelayanan yang dikaji, setiap unsur pelayanan memiliki penimbang yang sama dengan rumus sebagai berikut: Bobot nilai tertimbang jumlah= jumlah bobot = 1 = 0,071 jumlah unsur 14 Nilai indeks kepuasan diperoleh dengan menggunakan pendekatan nilai rata-rata tertimbang dengan rumus sebagai berikut: IKM = total dari nilai per unsur X nilai penimbang jumlah unsur Untuk memudahkan interpretasi terhadap penilaian IKM yaitu antara 25-100 maka hasil penilaian tersebut dikonversikan dengan nilai dasar 25, dengan rumus sebagai berikut: IKM = IKM Unit Pelayanan x Nilai Konversi IKM Hasil penelitian Puskesmas kraksaan merupakan salah satu puskesmas diantara 33 puskesmas yang ada di wilayah kabupaten probolinggo. Puskesmas ini melayani penduduk yang tersebar di 18 desa. Letak puskesmas ini adalah dibagian timur kabupaten probolinggo. Di puskesmas ini terdapat dua jenis pelayanan yang diberikan yaitu pelayanan rawat jalan dan pelayanan rawat darurat. A. Deskripsi Karakteristik Responden Pengguna Layanan Unit Rawat Jalan di Puskesmas Kraksaan 1. Usia Tabel 4.1 Distribusi frekuensi umur pengguna pelayanan di Puskesmas Kraksaan Kabupaten Probolinggo Tahun 2013 No Usia N % 1 Usia remaja (14-18 th) 6 4 2 Usia dewasa dini (19-40 th) 3 Usia pertengahan (41-60 th) 120 80 22 14,7 4 Usia lanjut (>60 th) 2 1,3 Berdasarkan tabel di atas, diperoleh informasi bahwa usia responden yang terbanyak adalah pada usia dewasa dini (usia 19-40 tahun) yaitu sebesar 120 orang atau 80% dari seluruh responden. Sedangkan usia dengan jumlah terkecil adalah pada usia lanjut yaitu sebanyak 2 orang atau sebesar 1,3%. 2. Jenis Kelamin

5 Tabel 4.2 Distribusi frekuensi jenis kelamin pengguna pelayanan di Puskesmas Kraksaan Kabupaten Probolinggo Tahun 2013 No Jenis Kelamin N % 1 Laki-laki 74 49,3 2 Perempuan 76 50,7 Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kelamin responden pada penelitian ini tertinggi adalah jenis kelamin perempuan yaitu sebesar 50,7% atau sebanyak 76 orang responden. sedangkan responden yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 74 orang atau sebesar 49,3%. 3. Tingkat Pendidikan Tabel 4.3 Distribusi frekuensi tingkat pendidikan pengguna pelayanan di Puskesmas Kraksaan Kabupaten Probolinggo Tahun 2013 No Tingkat pendidikan N % 1 Rendah 44 29,3 2 Sedang 39 26 3 Tinggi 47 44,7 Tabel 4.3 menunjukkan tingkat pendidikan terbanyak responden adalah tergolong pendidikan tinggi (tamat SMA dan Perguruan Tinggi) yaitu sebesar 44,7% responden atau sebanyak 67 orang. Sedangkan sebagian kecil dari responden memiliki tingkat pendidikan sedang (tamat SMP dan tidak tamat SMA) yaitu sebesar 39 responden atau 26%. 4. Pekerjaan Utama Tabel 4.4 Distribusi frekuensi pekerjaan utama pengguna pelayanan di Puskesmas Kraksaan Kabupaten Probolinggo Tahun 2013 No Pekerjaan utama N % 1 PNS/TNI/POLRI 11 7,3 2 Pegawai swasta 10 6,7 3 Wiraswasta/Usahawan 31 20,7 4 Pelajar/Mahasiswa 2 1,3 5 Petani 49 32,7 6 Buruh 15 10 7 Lain-lain (selain disebutkan di atas) 32 21,3 Menurut tabel 4.4 jenis pekerjaan yang tertinggi dari 150 responden adalah petani yaitu sebesar 32,7% atau sebanyak 49 orang. Sedangkan jenis pekerjaan yang paling sedikit adalah Pelajar/Mahasiswa yaitu sebesar 1,3% atau sejumlah 2 orang. a. Prosedur pelayanan, b. Persyaratan pelayanan, c. Kejelasan petugas pelayanan, d. Kedisiplinan petugas pelayanan, e. Tanggungjawab petugas pelayanan, f. Kemampuan petugas pelayanan, g. Kecepatan petugas pelayanan, h. Keadilan mendapatkan pelayanan, i. Kesopanan dan keramahan petugas, j. Kewajaran biaya pelayanan, k. Kepastian biaya pelayanan, l. Kepastian jadwal pelayanan, m. Kenyamanan lingkungan, n. Keamanan pelayanan Pembahasan A. Karakteristik Pengguna Pelayanan di Puskesmas Kraksaan Kabupaten Probolinggo Tahun 2013 Karakteristik pengguna pelayanan di Puskesmas Kraksaan kabupaten Probolinggo yang menjadi responden dalam penelitian ini dibedakan menurut umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan pekerjaan utama. Usia responden dikelompokan menjadi beberapa kategori usia remaja (14-18), usia dewasa dini (18-40), usia pertengahan (41-60), dan usia lanjut (>60). Berdasarkan hasil penelitian, usia responden yang terbanyak pada usia dewasa dini (usia 19-40 tahun) yaitu sebesar 80% dari seluruh responden. Pada penelitian ini, jenis kelamin pengguna pelayanan yang dijadikan responden sebagian besar adalah berjenis kelamin perempuan yaitu sebesar 50,7%. Kemudian untuk tingkat pendidikan responden dikelompokkan menjadi 3 tingkatan yaitu tingkat pendidikan rendah (tidak sekolah, tidak tamat SD, tamat SD dan tidak tamat SMP), tingkat pendidikan sedang (tamat SMP dan tidak tamat SMA), dan tingkat pendidikan tinggi (tamat SMA dan perguruan tinggi) (Departemen Pendidikan Nasional RI, 2003). Hasil penelitian menunjukkan tingkat pendidikan terbanyak dari responden adalah tergolong pendidikan tinggi (tamat SMA dan perguruan tinggi) yaitu sebesar 44,7% dari 150 responden. Karakteristik responden selain dibedakan menurut usia, jenis kelamin, pendidikan,juga dibedakan menurut pekerjaan utama. dalam penelitian ini pekerjaan utama yang paling banyak adalah petani yaitu sebesar 32,7 % atau 49 responden. B. Penilaian Pengguna Pelayanan Pada Tiap Unsur Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) 1. Prosedur pelayanan Berdasarkan hasil penelitian pada unsur prosedur pelayanan, diperoleh rata-rata unsur prosedur pelayanan yang dilihat dari nilai rata-rata 2 soal adalah 2,84. Nilai

ini berarti prosedur pelayanan yang ada di Puskesmas Kraksaan Probolinggo berada pada kategori baik. 2. Persyaratan pelayanan Kraksaan yaitu sebesar 2,76. Hasil nilai tersebut berarti unsur persyaratan pelayanan dalam kategori baik dan telah memenuhi harapan dari pelanggan. 3. Kejelasan petugas pelayanan Diperoleh hasil penilaian dilihat dari nilai rata-rata 2 soal yaitu sebesar 2,45. Kejelasan petugas pelayanan meliputi kejelasan nama petugas, kejelasan jabatan petugas dan kejelasan petugas yang bertanggung jawab. Hasil ini termasuk dalam kategori kurang baik. 4. Kedisplinan petugas pelayanan Kraksaan adalah sebesar 2,71 yang berarti dalam kategori baik. 5. Tanggung jawab petugas pelayanan Diperoleh hasil penilaian sebesar 2,47. Hal ini berarti unsur ini adalah pada kategori C yaitu kurang baik. 6. Kemampuan petugas pelayanan Menunjukkan perolehan nilai yang dilihat dari 2 soal adalah sebesar 2,63. Nilai ini berarti palayanan di Puskesmas Kraksaan dilihat dari dimensi kemampuan petugas termasuk dalam kategori B 7. Kecepatan pelayanan Kraksaan berdasarkan penelitian adalah sebesar 2,63. Hasil tersebut berarti unsur ini berada pada kategori B 8. Keadilan mendapatkan pelayanan Memperoleh nilai 2,78 yang dilihat dari nilai rata-rata 2 soal. Nilai ini berarti unsur keadilan pada kategori B 9. Kesopanan dan keramahan Kraksaan adalah sebesar 2,94 yang dilihat dari nilai rata-rata 2 soal. Nilai ini menunjukkan bahwa unsur kesopanan dan keramahan petugas ada pada kategori B 10. Kewajaran biaya pelayanan Berdasarkan hasil penelitian pada unsur kewajaran biaya pelayanan, nilai pada unsur ini adalah sebesar 2,77. Nilai yang diperoleh unsur ini berarti pada kategori B atau baik. 11. Kepastian biaya pelayanan Penilaian pengguna pelayanan di Puskesmas Kraksaan yaitu sebesar 2,37. Nilai ini berarti unsur kepastian biaya pada kategori C yaitu kurang baik. 12. Kepastian jadwal pelayanan Nilai dari unsur kepastian jadwal pelayanan adalah sebesar 2,34. Nilai ini berarti unsur kepastian jadwal pelayanan ada pada kategori C yaitu kurang baik. 13. Kenyamanan lingkungan Hasil penilaian pada unsur kenyamanan lingkungan adalah sebesar 2,70 yang dilihat dari 3 soal. Nilai ini berarti unsur kenyamanan lingkungan pada kategori B 14. Keamanan pelayanan Kraksaan adalah sebesar 2,79 Hasil ini menunjukkan bahwa unsur keamanan pelayanan berada pada kategori B Kesimpulan dan Saran Hasil penelitian yang dilaksanakan pada pelayanan di Puskesmas Kraksaan Kabupaten Probolinggo tahun 2013 dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Hasil pengukuran IKM menunjukkan unsur pelayanan yang memiliki nilai rata-rata terendah adalah unsur kepastian jadwal pelayanan yaitu sebesar 2,34. 2. Hasil pengukuran IKM menunjukkan unsur yang memiliki nilai rata-rata tertinggi yaitu pada unsur kesopanan dan keramahan petugas sebesar 2,94. 3. Nilai rata-rata tertimbang Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) di Puskesmas Kraksaan Kabupaten Probolinggo tahun 2013 adalah sebesar 2,56. Hasil nilai IKM setelah dikonversi adalah 64 yang menunjukkan bahwa mutu pelayanan dalam kategori B berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara nomor: KEP/25/M.PAN/2/2004. Kategori tersebut berarti kinerja unit pelayanan dinyatakan baik. Berdasarkan kesimpulan di atas maka peneliti menyarankan bahwa: 1. Pihak Puskesmas Kraksaan Kabupaten Probolinggo harus lebih konsisten terhadap kepastian jadwal pelayanan, menghimbau seluruh pegawai atau petugas puskesmas untuk lebih disiplin dalam memberikan pelayanan kepada pasien, sehingga pasien akan merasakan nyaman dalam menerima pelayanan dari petugas. 2. Selain itu pihak Puskesms sebaiknya menyelenggarakan pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) secara periodik pada seluruh pelayanan untuk mengetahui kepuasan pengguna pelayanan secara 6

Buku: menyeluruh dan memperoleh indeks kinerja unit pelayanan secara berkala. Daftar Pustaka Arief, Muhtosin, 2006. Pemasaran Jasa Dan Kualitas Pelayanan: Bagaimana Mengelola Kualitas Pelayanan Agar memuaskan Pelanggan. Malang: Bayumedia Publishing. As adi, Edi. 2011. Hukum Proyek Konstruksi Bangunan: Dalam Perspektif Pelayanan Publik yang Baik di Indonesia. Yogyakarta: Graha Ilmu. Azwar, Azrul. 1996. Pengantar Administrasi Kesehatan Edisi Ketiga. Jakarta: Binarupa Aksara. Dwiyanto, Agus. 2008. Mewujudkan Good Governance Melalui Pelayanan Publik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Hadi, Sutrisno. 2001. Metodelogi Research. Yogyakarta: Andi. Moenir, H. A. S. 1995. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara. Moleong, Lexy. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Nasution, M. N. 2004. Manajemen Jasa Terpadu. Jakarta: PT Ghalia Indonesia Singarimbun, Masri dan Effendi, Sofian. 1995. Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3ES. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: CV Alfabeta. Supriyanto, Stevanus. 2002. Strategi Pemasaran Jasa Pelayanan Kesehatan. Surabaya: Bagian administrasi Kesehatan fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga. Wijono, D 2000a. Manajemen Mutu Pelayanan kesehatan Teori, Strategi, dan Aplikasi Vol 1, Surabaya: Airlangga Universitas Press. Peraturan perundang-undangan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor Kep/25/M.PAN/2/2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: 63/ KEP/ M.PAN/ 7/ 2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 128/MENKES/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/25/M.PAN/ 05/06 tentang Pedoman Penilaian Kinerja Unit Pelayanan Publik Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara 7