PENGARUH PERPUTARAN KAS, LOAN TO DEPOSIT RATIO DAN NON PERFORMING LOAN TERHADAP RETURN ON ASSET PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011-2015 Geven Sorry 1, Lovelly Dwinda Dahen 2, Nilmadesri Rosya 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan EkonomiSTKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan EkonomiSTKIP PGRI Sumatera Barat Gevensorry10@gmail.com ABSTRACT This research aimed to analize the effect of capital cash turnover, loan to deposit ratio, non performing loan partially and simultaneously of return on asset at banking companies listed on the Indonesia stock Exchange. Whereas this research sample was determined by the purposive sampling method so be obtained 24 sample of 43 banking companies in the observation period 2011-2015. The result of the study show that : first cash turnover has positive and significant effect on return on asset in the banking companies that listed on the BEI. Second loan to deposit ratio has negative and no significant effect on return on asset in the banking companies that listed on the BEI. Third non performing loan has negative and significant on return on asset in the banking companies that listed on the BEI. fourth from the f test result is obtained that f value 10,723 > f table 2,68 with value probabiliy 0,000 < 0,05 it show that variable cah turnover and non perfirming loans simultaneously affect significant to Return On Aseet Keywords : Return On Asset,Cash Turnover,Loan to Deposit Ratio and Non Performing Loan PENDAHULUAN Dunia perbankan di Indonesia berpengaruh besar terhadap pembangunan perekonomian dan keuangan negara karena berfungsi sebagai intermediary intitution yaitu lembaga yang mampu menyalurkan kembali dana-dana yang dimiliki oleh unit ekonomi yang surplus kepada unit-unit ekonomi yang defisit. Dari berbagai perusahaan yang terdaftar di bursa efek Indonesia perusahaan perbankan yang menarik untuk diteliti, karena keberhasilan di Indonesia tidak dapat terlepas dari sektor perbankan khususnya peran perbankan sebagai sumber pembiayaan industri dalam negeri. Karena itu saat krisis melanda di Indonesia pada pertengahan tahun 1997, kegiatan perekonomian mengalami pukulan sebagai imbas dari ikut terpuruknya sektor perbankan akibat krisis tersebut. Bank memegang peranan penting dalam pembangunan karena bukan hanya sebagai sumber pembiayaan untuk kredit kecil, menengah, dan besar, tetapi juga mampu mempengaruhi siklus usaha dalam
perekonomian secara keseluruhan. Karena sektor perbankan merupakan salah satu sektor yang sangat penting bagi perekonomian Indonesia. Pentingnya menjaga kepercayaan masyarakat terhadap bank karena kegiatan utama bank adalah menghimpun dana dari masyarakat kemudian menyalurkannya dengan tujuan untuk memperoleh pendapatan. Tingkat pertumbuhan yang tinggi pada sektor perbankan Indonesia menunjukkan pertumbuhan ekonomi negara juga tinggi dan sebaliknya, apabila tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia menurun maka hal tersebut akan sangat berpengaruh pada sektor perbankan Indonesia. Adanya dunia perbankan disamping untuk meningkatkan roda perekonomian suatu negara juga bertujuan meningkatkan pembangunan nasional. Berdasarkan penjelasan di atas melihat kondisi perbankan saat ini masih dikondisikan berfluktuasi sesuai dengan kemampuan perusahaan dalam mengelola keuangan. Berikut adalah rata-rata data kinerja keuangan perusahaan perbankan : Tabel 2. Rata-rata Kinerja Perusa-haan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015 INDIKATOR 2011 2012 2013 2014 2015 ROA 2,26% 2,42% 2,32% 1,88% 1,69% PERPUTARAN KAS 1,34 kali 1,55 kali 1,39 kali 1,18 kali 1,32 kali LDR 78,15% 81,9% 85,01% 85,83% 86,3% NPL 1,94% 1,85% 1,55% 1,99% 2,46% Sumber:idx.co.id Berdasarkan tabel 2 di atas dapat diketahui bahwa rata-rata ROA pada tiap tahun perusahaan perbankan mengalami fluktuasi. ROA merupakan indikator penting dari laporan keuangan yang memiliki berbagai kegunaan. rasio ROA digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan, semakin besar ROA suatu bank semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan aktiva. Berdasarkan Perbankan Indonesia (2011), kriteria yang dikeluarkan Bank Indonesia untuk sebuah bank harus di atas 1,5%. Dalam penentuan tingkat kesehatan suatu bank, Bank Indonesia lebih memntingkan penilaian Return on Asset (ROA) dari pada Return on Equity (ROE) karena bank lebih mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank yang diukur dengan asset yang dananya sebagian besar berasal dari dana
simpanan masyarakat sehingga ROA lebih mewakili dalam mengukur tingkat profitabilitas perbankan. Naik turunnya profitabilitas pada masing-masing perusahaan perbankan disebabkan oleh beberapa faktor antara lain Perputaran Kas, Loan to Deposit Ratio (LDR), dan Non Performing Loan (NPL) yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Maka dari itu setiap pihak perusahaan harus bisa mengontrol semua faktor-faktor yang mempengaruhi laba perusahaan. Perputaran kas merupakan jumlah penjualan dibandingkan dengan jumlah rata-rata kas yang dimiliki (Riyanto,2001:98). Menurut Kuswadi (2008:135) perputaran kas merupakan perbandingan antara penjualan dan kas, bisa disebut dengan rasio penjualan atas kas. Sedangkan kata lain perputaran kas dapat diartikan berapa kali uang atau kas berputar dalam suatu periode tertentu melalui penjualan. Perputaran kas berguna untuk mengetahui seberapa jauh efektivitas perusahaan dalam mengolah dana kasnya guna menghasilkan pendapatan dari penjualan. Semakin besar kas berarti samakin banyak uang yang menganggur dalam kata lain tingkat perputaran kas dalam perusahaan rendah sehingga akan memperkecil ROA, begitu juga sebaliknya apabila persediaan kas rendah dikarenakan tingkat perputaran kas yang tinggi maka profitabilitas perusahaan akan meningkat (Athanasoglou and Delis,2006) dikutip dari jurnal (Ayu, Yulistiani, Putu, & Suryantini, 2016). Menurut Kasmir (2014:225), LDR (Loan to Deposit Ratio) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur komposisi jumlah kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang digunakan. Menurut (Agung & Tri, 2017), Likuiditas adalah suatu istilah yang dipakai untuk menunjukkan persediaan uang tunai dan asset lain yang dengan mudah dijadikan uang tunai. Alat ukur penilaian kesehatan perbankan dalam faktor likuiditas yang sering digunakan adalah Rasio LDR (Loan to Deposit Ratio). Menurut Munawir (2007:31) menyatakan bahwa likuiditas merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya pada saat ditagih. Kredit bermasalah merupakan kondisi dimana kredit yang diberikan kepada debitur dalam pelunasannya mengalami penunggakan atau kesulitan yang disebabkan oleh pihak intern maupun ektern. (Siamat 2004:86) menyatakan bahwa kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) merupakan kredit yang mengalami kesulitan dalam pelunasan akibat adanya kesengajaan dan
atau karena faktor eksternal diluar kemampuan kreditur seperti kondisi ekonomi yang buruk. Menurut (Dwi Fajar Febrianto, 2013)Non Performing Loan (NPL) merupakan rasio yang mencerminkan risiko kredit. NPL merupakan persentase kredit bermasalah dengan kategori kurang lancar, diragukan, dan macet dibandingkan dengan jumlah kredit yang disalurkan oleh bank. Kualitas kredit suatu bank dikatakan buruk apabila rasio ini semakin tinggi karena dengan tingginya risiko ini modal bank akan terkikis karena harus menyediakan pencadangan yang lebih besar. Mudjarad Kuncoro (2002:469) dan Ismail (2011:123) menyatakan faktorfaktor yang mempengaruhi besar kecilnya jumlah kredit bermasalah adalah jumlah kredit dalam kriteria kurang lancar, diragukan, dan macet. Sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia, besarnya NPL yang baik adalah di bawah 5%. METODE PENELITIAN Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang diteliti dalam penelitian ini, maka jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan asosiatif. Menurut (Arikunto,2010:3) penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal lain-lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya di paparkan dalam bentuk laporan penelitian. Menurut Sugiyono (2014:11) penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh ataupun juga hubungan antara dua variabel atau lebih. Dengan desain penelitian deskriptif dan asosiatif, maka penelitian memungkinkan untuk menggambarkan hubungan antar variabel, menguji hipotesis, mengembangkan generalisasi, dan mengembangkan teori yang memiliki validitas yang universal. Pada penelitian ini yang menjadi sampel adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015 yang terdiri dari 43 perusahaan selama 5 tahun. Dari 43 perusahaaan yang menjadi sampel sebanyak 24 perusahaan selama 5 tahun menjadi 120 data dengan teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian ini adalah berdasarkan analisis regresi data panel diketahui bahwa variabel perputaran kas dan non performing loan berpengaruh secara simultan terhadap return on asset yang mengindikasikan variabel perputaran kas dan non performing loan secara
serempak berperan dalam upaya perolehan return on asset pada perusahaan perbankan di bursa efek Indonesia. Berdasarkan hasil analisis regresi data panel diketahui bahwa secara parsial variabel perputaran kas memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap return on asset. Dapat diketahui bahwa nilai koefisien pengaruh perputaran kas terhadap return on assetadalah0.210094, nilai koefisien ini signifikan karena nilait hitung 2.378919 > t tabel 1,65810, berarti H 0 ditolak dan H a diterima. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin besar perputaran kas yang dimiliki oleh perusahaan perbankan yang terdaftar di bursa efek Indonesia maka semakin besar return on asset yang akan diperoleh oleh perusahaan perbankan. Berdasarkan analisis regresi data panel diketahui secara parsial variabel loan to deposit ratio memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap return on asset.dapat diketahui bahwa nilai koefisien pengaruh loan to deposit ratio terhadap return on asset adalah -0.009849, nilai koefisien ini tidak signifikan karena t hitung 1.271666 < t tabel 1,65810, berarti H 0 ditolak dan H a diterima. Hal ini mengindikasikan bahwa tinggi rendahnya loan to deposit ratio pada perusahaan perbankan tidak akan berpengaruh pada return on asset perusahaan perbankan. Berdasarkan hasil analisis regresi data panel bahwa secara parsial variabel non performing loan memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap retur on asset. Dapat diketahui bahwa nilai koefisien pengaruh non performing loan terhadap return on asset adalah -0.353716, nilai koefisien ini signifikan karena t hitung 5.400167 > t tabel 1,65810, berarti H 0 diterima dan H a ditolak. Hal ini mengindikasikan jika non performing pada perusahaan kecil maka return on asset pada perusahaan akan semakin besar atau meningkat. KESIMPULAN Berdasarkankepadapermasalahandanpertanyaanpenelitiandanpembaha san yang telahdilakukan, makadapatdisimpulkansebagaiberikut : 1. Perputaran kas berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015. Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan bahwa perputaran kas memiliki nilai koefisien sebesar 0,2100, nilai t-statistik sebesar 2,378919 > t tabel 1,65810 dengan nilai signifikan 0,0190 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa perputaran kas berpengaruh secara signifikan terhadap return on asset pada
perusahaan perbankan yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode 2011-2015. 2. Loan To Deposit Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset pada perusahaan perbankan yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode 2011-2015. Berdasarkan analisis data pengujian hipotesis yang telah dilabahwa LDR memiliki nilai koefisien sebesar - 0,0098, nilai t-statistik sebesar 0,009849 < t tabel 1,65810 dengan nilai signifikan 0,2060 > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa LDR pada perusahaan perbankan tidak berpengaruh pada retun on asset. 3. Non Performing Loan berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset pada perusahaan perbankan yang terdaftar di bursa efek Indonesia. Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar -0,3537, nilai t- statistik sebesar 5,500167 > t tabel 1,65810 dan nilai signifikan 0,000 < 0,05. Artinya NPL berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return on asset pada perusahaan perbankan yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode 2011-2015. 4. Perputaran kas dan NPL secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap retun on asset. Dimana diperoleh nilai F hitung 10,723 > nilai F tabel 2,68 dengan taraf signifikan 0,0000 < 0,05. Hal ini berarti H 0 ditolak dan H a diterima. DAFTAR PUSTAKA Agung, I. G., & Tri, P. (2017). Determinasi Loan To Deposit Ratio Pada Bank Campuran Di Indonesia. Jurnal. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana ( Unud ), Bali, Indonesia Masyarakat Indonesia mengenal bank sebagai perusahaan jasa keuangan yang dipercaya untuk menyimpan, mengelola dan, 6(1), 204 234. Arikunto, S. 2010. Prosedur penelitian : suatu Pendekatan Praktik. Edisi revisi. Jakarta : Rineka Cipta. Dwi Fajar Febrianto, D. M. (2013). "Analisis Pengaruh Dana ihak ketiga, ldr, npl, car, roa, dan bopo terhadap jumlah penyaluran kredit". Journal of Accounting, 2, 1 11. Gusti, Ayu, (2016). Pengaruh Perputaran Kas, Kecukupan Modal dan Risiko Operasi Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Perbankan BEI. Jurnal. Ismail. (2011). Akuntansi Bank: Teori dan Aplikasi dalam rupiah. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Kasmir.(2014). Dasar-dasar Perbankan. Edisi Revisi 2008. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada Kuswadi. (2008). Memahami Rasio-rasio Keuangan Bagi Orang Awam. Jakarta:PT. Alex Media Komputendo. Munawir,S. (2007). Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta:Liberty
Mudjarad Kuncoro dan Suhardjono. (2002). Manajemen Perbankan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta:BPFE UGM Riyanto, Bambang. (2001). Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi 4. Yogyakarta:BPFE. Siamat, Dahlan. (2004). Buku Manajemen Lembaga Keunagan. Jakarta:Lembaga Penerbit FE-UI. Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Bisnis.Penerbit Alfabeta, CV, Bandung