BAB III METODE PENELITIAN. melakukan tindakan didalam kelas (Classroom Action research) atau biasa juga

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Kabupaten Purwakarta. Adapun subjek penelitian ini adalah anak Kelompok B

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (action research)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di TK. Tut Wuri Handayani Jalan Pagar Alam Komplek

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (action research),

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Taman Kanak-Kanak Swadaya yang

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING ANGKA DI TAMAN KANAK- KANAK SANGRINA BUNDA PASAR TIKU

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD FKIP UNP Kediri

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN PUZZLE PADA ANAK KELOMPOK B DI TK TRISULA PERWARI 2 KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( classroom. bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai.

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah TK Negeri Pembina Sipatana

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan model pembelajaran AIR ( Auditory Intellectually

BAB III METODE PENELITIAN. dilaksanakan di TK Negeri Pembina Kecamatan Sipatana Kota Gorontalo.

SKRIPSI UPAYA PENINGKATAN KECERDASAN VISUAL SPASIAL ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI KEGIATAN MENGGAMBAR PADA PAUD TERPADU AR-RAHMAN KABUPATEN KEPAHIANG

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI SINGING GAME DI KELOMPOK B TK NEGERI PEMBINA DONGGALA

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM. Azwinar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini yang dilaksanakan di Taman Kanak-kanak

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah kelompok A TK. anak di kelompok A TK ABA Payunga Kecamatan Batudaa.

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA 1 10 DENGAN MENGGUNAKAN KARTU ANGKA. Endah Retnowati

BAB III METODE PENELITIAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MERANGKAI HURUF MENJADI KATA MELALUI MEDIA KOTAK ALFABET PADA KELOMPOK B

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD. Oleh :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. B PAUD Tunas Bangsa Desa Merambung Kecamatan Ulu Manna

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGISI POLA DENGAN MEDIA BIJI-BIJIAN DI TK NEGERI I PEMBINA MEDAN

BAB III METODE PENELITIAN. meningkatkan perkembangan kemampuan berbicara anak TK. Penelitian

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi PAUD MULYATI A53C111027

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd) Pada program studi PG PAUD.

MENINGKATKAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI BERMAIN PERMAINAN TRADISIONAL LOMPAT TALI PADA KELOMPOK A

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kelompok B2 TK Nur Fajri Desa Simpang Pino Kabupaten Bengkulu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Barat. Subjek penelitian tindakan adalah anak Taman Kanak-kanak kelompok B

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. (Trianto 2011:30), berpendapat bahwa :

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS DENGAN METODE PEMBERIAN TUGAS. Warjiatun

BAB III METODE PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI MEMBILANG DENGAN BALOK ANGKA DI TK ATMA JAYA JLUBANG PRINGKUKU PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. menyangkut suatu proses pengumpulan sampai penulisan laporan.

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut pendapat B.Uno, (2011:72), melaksanakan penelitian tindakan

ARTIKEL PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN LEMPAR SUSUN DADU

ARTIKEL PENELITIAN. Disusun Oleh : INA SALAMAH NPM :

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di PAUD Kalimas Kecamatan Dulupi

BAB III METODE PENELITIAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN FISIK MOTORIK KASAR ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF PADA KELOMPOK B TK AL-HIDAYAH TALISE PALU UTARA

Meningkatkan Perilaku Sosial Anak melalui Metode Kerja Kelompok pada Kelompok A di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Toboli

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI

Penerapan Alat Peraga Kubus Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Sifat-Sifat Bangun Ruang Di Kelas IV

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PENERAPAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK TAMAN HARAPAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL WARNA MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DI KELOMPOK A TK PERTIWI DONGGALA

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan Kelas (Classroom Action Research) dengan pertimbangan karena

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK AN-NISA KITA SINGGANI MAKU

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Kelompok B Paud Hidayatul

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode sosiodrama yaitu suatu penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) atau classroom action research sebagai cara untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karaktersistik Subjek Penelitian. Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD 06 Bulungcangkring

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL CIPTAAN TUHAN MELALUI METODE TANYA JAWAB DI KELOMPOK B TK NEGERI PEMBINA DONGGALA

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK NEGERI PEMBINA DONGGALA

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN 002

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kayu Batu Kecamatan Bunut Kabupaten Pelalawan. 2013/2014 yang berjumlah 14 siswa. Sedangkan Obyek penelitian ini adalah

N : Jumlah seluruh anak(depdiknas, 2003:12) apabila kemampuan anak dalam permainan tebak angka dapat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di TK Daya Nusa yang beralamat di Jalan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Pesawahan kecamatan Teluk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI KEGIATAN BERCERITA DENGAN MEDIA KOMPUTER PADA ANAK KELOMPOK BERMAIN PETRA KOTA KEDIRI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MENGENAL LAMBANG BILANGAN MELALUI MEDIA PUZZLE ANGKA PADA ANAK KELOMPOK A TK PLUS INSAN MADANI KOTA KEDIRI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Action Research). Menurut Wardhani (2007: 1.4), penelitian tindakan kelas

III. PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. mengidentifikasi unsur intrinsik cerita anak melalui teknik discovery ini

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN KONSEP BILANGAN 1-10 DENGAN MEDIA KOTAK PINTAR PADA ANAK KELOMPOK ATK ABA 1 PUNCU KABUPATEN KEDIRI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Pra Tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK). PTK adalah penelitian tindakan (action. belajar mengajar yang terjadi di kelas.

METODE PENELITIAN. ini adalah model Kemmis & MC Taggart dengan pertimbangan model penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. sebagai upaya untuk memperbaiki kegiatan belajar mengajar berdasarkan

UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA ANAK MELALUI PEMBELAJARAN SAINS PADA KELOMPOK A DI TK AISYIYAH REKSONITEN SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Pembina Sukarame Bandar Lampung. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas

NASKAH PUBLIKASI MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN BALOK PADA ANAK KELOMPOK A TK PERTIWI SUMBER TRUCUK KLATEN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan melakukan tindakan didalam kelas (Classroom Action research) atau biasa juga disebut PTK. PTK yaitu apabila orang yang akan melakukan penelitian harus terlibat langsung dalam proses penelitian sejak awal sampai dengan hasil penelitian berupa laporan penelitaian. Dengan demikian, sejak perencanaan penelitian senantiasa terlibat langsung selanjutnya peneliti memantau, mencatat dan mengumpulkan data, lalu menganalisa data serta berakhir dengan melaporkan hasil penelitiannya. Penelitian ini dilaksanakan atau dilakukan disekolah sehingga peneliti dituntut keterlibatannya secara langsung dan terus menerus sejak awal sampai berakhirnya penelitian tersebut. B. Waktu Dan Tempat Penelitian 1. Waktu pelaksanaan Waktu pelaksanaan adalah waktu berlangsungnya penelitian ini dilaksanakan. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus : a. Siklus pertama dilaksanakan pada tanggal 15 17 Februari 2016 b. Siklus kedua dilaksanakan pada tanggal 22 24 Februari 2016 c. Tiap siklus ada 3 pertemuan d. Subyek pertemuan waktunya pukul 07.30-10.00 wita 28

29 2. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan. Penelitian ini diadakan di TK Harapan, Jln. DR. Wahidin Kelurahan Lamangga Kecamatan Murhum Kota Baubau. C. Subyek Penelitian Subyek penelitian adalah anak usia 5-6 tahun pada kelompok B TK Harapan, Jln. DR. Wahidin Kelurahan Lamangga Kecamatan Murhum Kota Baubau dengan jumlah murid 20 anak, laki-laki 10, perempuan 10 anak. D. Instrumen dan Teknik Pengumpulan data Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, dan dokumentasi, secara jelasnya adalah sebagai berikut: 1. Observasi Observasi adalah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti. Untuk mendukung observasi agar berjalan lancar maka diperlukan catatan-catatan dan kamera. 2. Unjuk Kerja Unjuk kerja umumnya bersifat mengukur, unjuk kerja yang digunakan didalam pendidikan adalah unjuk kerja hasil belajar yaitu hasil belajar yang di capai anak selama waktu tertentu. Unjuk kerja dapat dilakukan melalui puzzle atau tindakan metode unjuk kerja yang dilakukan oleh peneliti untuk mengukur anak dalam meningkatkan daya pikir dan membuat anak belajar dan berkosentrasi.

30 Unjuk kerja pada tahap pertama peneliti bercerita pada anak sambil memperlihatkan puzzle matahari yang bergambar. Pada tahap kedua peneliti mengajak anak bermain puzzle matahari sambil menyusun puzzle berdasar bentuknya, tahap ketiga peneliti mengajak anak menyusun bentuk puzzle matahari dan memperhatikan satu persatu cara menyusun puzzle sambil mendemonstrasikan menyusun puzzle. Setelah anak bisa dan mahir menyusun puzzle maka barulah peneliti mangajak anak lomba menyusun puzzle matahari E. Pengolahan Data/ Analisis Data-data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan kualitatif deskripkif yang dimaksudkan untuk memberikan gambaran distribusi kemampuan dalam meningkatkan motivasi belajar anak dengan menggunakan media bongkar pasang. Untuk mengetahui efektifitas suatu media yang digunakan dalam kegiatan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh di lapangan dengan tujuan untuk mengetahui motivasi anak dalam menggunakan metode puzzle. Indikator keberhasilan penelitian ini dari segi proses tindakan secara individu dikatakan berhasil apabila minimal memperoleh nilai sangat baik (SB), dalam proses pelaksanaan tindakan sesuai dengan skenario pembelajaran dan jika secara klisikal telah mencapai minimal 75% dari jumlah anak didik telah memperoleh minimal nilai konversi SB maka penelitian ini dimaknai bahwa kemampuan mengenal bongkar pasang mengalami peningkatan melalui metode

31 puzzle pada siklus, dalam artian bahwa indicator kinerja secara klasikal telah tercapai. Menurut Mulyasa bahwa seseorang anak didik dikatakan berhasil atau tuntas untuk penelitian aspek psikomotorik, prakarya atau membuat objek/karya seni, bila telah mencapai 75% ketuntasan secara klasikal. Dalam memperoleh data untuk mengetahui perkembangan kognitif anak, guru memberikan tanda (*) pada kolom kriteria yang disediakan sebagai lembar pengamatan. Pengamatan terhadap anak pada lembar observasi kemampuan menempel dibagi menjadi 4 (empat) kriteria penilian yaitu: 1 Tabel 3.1 Penilaian Kualitatif Terhadap Tingkat Keberhasdilan Anak Dalam Permainan Puzzle Nilai Keberhasilan Anak BB (Belum Berkembang) Deskripsi Anak belum mampu menyusun kepingan puzzle. MB (Mulai Berkembang) anak mampu menyusun kepingan puzzle dengan bantuan guru. BSH (Berkembang Sesuai Harapan) BSB (Berkembang Sangat Baik) Anak mampu menyusun kepingan puzzle tetapi belum tepat waktu. Anak mampu menyusun kepingan menjadi utuh sesuai dengan waktu yang ditentukan. F. Teknik Analisis Data Dalam data Penelitian Tindakan Kelas ini akan di analisis dengan menggunakan rumus uji deskriptif melalui persentase. Guna untuk melihat 1 Depdiknas, Pedoman Pengembangan Program Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak (Kurikulum Taman Kanak-Kanak). (Jakarta: DirjenManajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pembinaan TK dan SD, 2010), h.11

32 gambaran secara jelas data penelitian. Adapun rumus yang digunakan sebagai berikut: P = FX x 100 % N Keterangan: P = Tingkat kemampuan menyusun puzzle FX = Jumlah anak yang memperoleh bintang tertentu N = Jumlah anak didik G. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian yang akan dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Prosedur yang akan dilalui adalah observasi awal sebelum diadakannya tindakan dan serta refleksi diri guru terhadap pembelajaran awal yang telah dilakukan. Hasil observasi awal dianalisis dan diolah bersama-sama antar guru (peneliti) dan rekan sejawat (pengamat) untuk dibuat tindakan yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah yang timbul pada siswa, guru dan pembelajaran. Dalam proses pembelajaran dilaksanakan observasi baik terhadap guru, siswa, proses dan hasil pembelajaran. Tindakan dilakukan dengan 2 siklus (tahap), dan setiap siklus melalui tahapan-tahapan : 1. Perencanaan (planning) 2. Pelaksanaan (acting) 3. pengamatan 4. Refleksi (reflecting)

33 Hasil observasi awal yang dianalisis dan diolah menjadi rencana tindakan siklus I dianalisis serta direfleksi untuk acuan pelaksanaan pada siklus II. Hasil observasi pada siklus I dan II dianalisis dan diolah datanya dan dijadikan bahan laporan hasil penelitian. Sehingga pada tahap penelitian dihasilkan laporan penulisan dan pelaporan hasil penelitian. 1. Siklus I Siklus pertama dalam PTK ini terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi sebagai berikut: a. Tahap perencanaan 1) Pada tahap ini perencanaan tindakan pada siklus I adalah Menyusun Rencana Kegiatan Harian (RKH) 2) Mempersiapkan beberapa bentuk kepingan puzzle yang akan didemonstrasikan 3) Mempersiapkan bahan yang akan digunakan dalam proses belajarmengajar 4) Mempersiapkan lembar observasi. b. Tahap pelaksanaan Pertemuan pertama ( 15 februari 2016) 1) Kegiatan awal a) Menyiapkan anak berbaris untuk masuk kelas b) Salam, do a, menyanyikan lagu pembuka c) Guru mengkondisikan anak duduk di tempat masing-masing d) Guru memperkenalkan tema/sub tema hari ini

34 e) Guru dan anak bercerita sambil menunjuk gambar bulan f) Guru dan anak menyanyikan lagu g) Guru menjelaskan kegiatan inti yang akan dilaksanakan 2) Kegiatan inti a) Guru menyiapkan media pembelajaran (puzzle) b) Guru menunjukkan beberapa contoh dari bentuk- bentuk kepingan puzzle c) Guru menjelaskan teknik menyusun puzzle sederhana d) Guru mendemonstrasikan cara menyusun puzzle gambar bulan e) Guru menugaskan anak untuk menyusun kepingan puzzle seperti yang sudah ditunjukkan sebelumnya f) Guru mengumpulkan hasil karya anak 3) Istirahat a) Guru mengamati anak bermain diluar kelas b) Guru membimbing anak mencuci tangan sebelum makan c) Guru membimbing anak berdo a sebelum dan sesudah makan 4) Kegiatan Akhir a) Guru dan anak tanya jawab kegiatan yang sudah dilakukan b) Guru menyimpulkan kegiatan hari ini c) Guru dan anak berdo a d) Penutup Pertemuan Kedua (16 Februari 2016 ) 5) Kegiatan awal

35 a) Menyiapkan anak berbaris untuk masuk kelas b) Salam, do a, menyanyikan lagu pembuka c) Guru mengkondisikan anak duduk di tempat masing-masing d) Guru memperkenalkan tema/sub tema hari ini e) Guru dan anak bercerita sambil menunjuk gambar matahari f) Guru dan anak menyanyikan lagu g) Guru menjelaskan kegiatan inti yang akan dilaksanakan 6) Kegiatan inti a) Guru menyiapkan media pembelajaran (puzzle) b) Guru menunjukkan beberapa contoh dari bentuk- bentuk kepingan puzzle c) Guru menjelaskan teknik menyusun puzzle sederhana d) Guru mendemonstrasikan cara menyusun puzzle gambar matahari e) Guru menugaskan anak untuk menyusun kepingan puzzle seperti yang sudah ditunjukkan sebelumnya f) Guru mengumpulkan hasil karya anak 7) Istirahat a) Guru mengamati anak bermain diluar kelas b) Guru membimbing anak mencuci tangan sebelum makan c) Guru membimbing anak berdo a sebelum dan sesudah makan 8) Kegiatan Akhir a) Guru dan anak tanya jawab kegiatan yang sudah dilakukan b) Guru menyimpulkan kegiatan hari ini

36 c) Guru dan anak berdo a d) Penutup Pertemuan ketiga (17 februari 2016 ) 9) Kegiatan awal a) Menyiapkan anak berbaris untuk masuk kelas b) Salam, do a, menyanyikan lagu pembuka c) Guru mengkondisikan anak duduk di tempat masing-masing d) Guru memperkenalkan tema/sub tema hari ini e) Guru dan anak bercerita sambil menunjuk gambar bintang f) Guru dan anak menyanyikan lagu g) Guru menjelaskan kegiatan inti yang akan dilaksanakan 10) Kegiatan inti a) Guru menyiapkan media pembelajaran (puzzle) b) Guru menunjukkan beberapa contoh dari bentuk- bentuk kepingan puzzle c) Guru menjelaskan teknik menyusun puzzle sederhana d) Guru mendemonstrasikan cara menyusun puzzle gambar bintang e) Guru menugaskan anak untuk menyusun kepingan puzzle seperti yang sudah ditunjukkan sebelumnya f) Guru mengumpulkan hasil karya anak 11) Istirahat a) Guru mengamati anak bermain diluar kelas b) Guru membimbing anak mencuci tangan sebelum makan

37 c) Guru membimbing anak berdo a sebelum dan sesudah makan 12) Kegiatan Akhir a) Guru dan anak tanya jawab kegiatan yang sudah dilakukan b) Guru menyimpulkan kegiatan hari ini c) Guru dan anak berdo a d) Penutup c. Tahap pengamatan (observasi) Observasi dilakukan secara bersamaan dengan tahap pelaksanaan, yaitu ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung, observasi dilakukan oleh peneliti. Hal-hal yang akan diamati antara lain: 1) Memperhatikan penjelasan guru 2) Bekerja dalam kelompok 3) Aktif dalam permainan puzzle 4) Kemampuan anak dalam bertanya ketika belum mampu melakukan permainan puzzle 5) Memperbaiki jawaban yang salah 6) Tidak terlibat dalam tugas kelompok d. Tahap Refleksi Yang dimaksud dengan refleksi adalah mengingat dan merenungkan kembali suatu tindakan persis seperti yang telah dicatat dalam observasi. Tahap refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah di lakukan. Istilah refleksi dari kata bahasa inggris reflection, yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia pemantulan. Kegiatan refleksi ini

38 sebetulnya lebih tepat dikenakan ketika guru pelaksana sudah selesai melaksanakan tindakan. Pada tahap ini peneliti melakukan evaluasi terhadap hasil observasi yang telah dilakukan, apakah kendala dan hambatan yang dihadapi selama proses pembelajaran dalam menyusun kepingan puzzle untuk membentuk gambar matahari, bulan dan bintang yang sempurna. Dari hasil pembelajaran pada siklus ini menjadi acuan untuk perbaikan pada siklus berikutnya 2. Siklus II a. Tahap perencanaan Pada siklus II membuat perencanaan untuk materi yang akan dipelajari yaitu melatih kemampuan kognitif melalui bermain puzzle, pada hakikatnya merupakan perbaikan atas kondisi siklus I. Materi pelajaran dalam siklus II adalah meningkatkan kemampuan kognitif dengan bermain puzzle melalui metode pemberian tugas. Adapun langkah-langkah yang dilakukan guru antara lain sebagai berikut: 1) Menyusun Rencana Kegiatan Harian (RKH) 2) Mempersiapkan model benda/bentuk dari bermacam-macam puzzle yang akan didemonstrasikan 3) Mempersiapkan bahan yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar

39 b. Tahap pelaksanaan Guru melaksanakan pembelajaran metode demonstrasi berdasarkan rencana pembelajaran hasil refleksi pada siklus I. Adapun langkah-langkah yang dilakukan guru antara lain sebagai berikut: Pertemuan pertama ( 22 februari 2016 ) 1) Kegiatan awal a) Menyiapkan anak berbaris untuk masuk kelas b) Salam, do a, menyanyikan lagu pembuka c) Guru mengkondisikan anak duduk di tempat masing-masing d) Guru memperkenalkan tema/sub tema hari ini e) Guru dan anak bercerita sambil menunjuk gambar hutan f) Guru dan anak menyanyikan lagu g) Guru menjelaskan kegiatan inti yang akan dilaksanakan 2) Kegiatan inti a. Guru menyiapkan media pembelajaran (puzzle) b. Guru menunjukkan beberapa contoh dari bentuk-bentuk kepingan puzzle c. Guru mrnjelaskan teknik menyusun puzzle sederhana d. Guru mendemonstrasikan cara menyusun puzzle gambar hutan e. Guru menugaskan anak untuk menyusun kepingan puzzle seperti yang sudah ditunjukkan sebelumnya f. Guru mengumpulkan hasil karya anak 3) Istirahat

40 a. Guru mengamati anak bermain diluar kelas b. Guru membimbing anak mencuci tangan sebelum makan c. Guru membimbing anak berdo a sebelum dan sesudah makan 4) Kegiatan Akhir a. Guru dan anak tanya jawab kegiatan yang sudah dilakukan b. Guru menyimpulkan kegiatan hari ini c. Guru dan anak berdo a d. Penutup Pertemuan kedua ( 23 februari 2016 ) 5) Kegiatan awal a) Menyiapkan anak berbaris untuk masuk kelas b) Salam, do a, menyanyikan lagu pembuka c) Guru mengkondisikan anak duduk di tempat masing-masing d) Guru memperkenalkan tema/sub tema hari ini e) Guru dan anak bercerita sambil menunjuk gambar gunung f) Guru dan anak menyanyikan lagu g) Guru menjelaskan kegiatan inti yang akan dilaksanakan 6) Kegiatan inti a. Guru menyiapkan media pembelajaran (puzzle) b. Guru menunjukkan beberapa contoh dari bentuk-bentuk kepingan puzzle c. Guru menjelaskan teknik menyusun puzzle sederhana d. Guru mendemonstrasikan cara menyusun puzzle gambar gunung

41 e. Guru menugaskan anak untuk menyusun kepingan puzzle seperti yang sudah di tunjukkan sebelumnya f. Guru mengumpulkan hasil karya anak 7) Istirahat a. Guru mengamati anak bermain diluar kelas b. Guru membimbing anak mencuci tangan sebelum makan c. Guru membimbing anak berdo a sebelum dan sesudah makan 8) Kegiatan Akhir a. Guru dan anak tanya jawab kegiatan yang sudah dilakukan b. Guru menyimpulkan kegiatan hari ini c. Guru dan anak berdo a d. Penutup Pertemuan ketiga ( 24 februari 2016 ) 9) Kegiatan awal a) Menyiapkan anak berbaris untuk masuk kelas b) Salam, do a, menyanyikan lagu pembuka c) Guru mengkondisikan anak duduk di tempat masing-masing d) Guru memperkenalkan tema/sub tema hari ini e) Guru dan anak bercerita sambil menunjuk gambar laut f) Guru dan anak menyanyikan lagu g) Guru menjelaskan kegiatan inti yang akan dilaksanakan 10) Kegiatan inti a. Guru menyiapkan media pembelajaran (puzzle)

42 b. Guru menunjukkan beberapa contoh dari bentuk-bentuk kepingan puzzle c. Guru menjelaskan teknik menyusun puzzle sederhana d. Guru mendemonstrasikan cara menyusun puzzle gambar laut 11) Istirahat a. Guru mengamati anak bermain diluar kelas b. Guru membimbing anak mencuci tangan sebelum makan c. Guru membimbing anak berdo a sebelum dan sesudah makan 12) Kegiatan Akhir a. Guru dan anak tanya jawab kegiatan yang sudah dilakukan b. Guru menyimpulkan kegiatan hari ini c. Guru dan anak berdo a d. Penutup c. Tahap Observasi Observasi dilakukan secara bersamaan dengan tahap pelaksanaan, yaitu ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung, observasi dilakukan oleh peneliti. Hal-hal yang akan diamati antara lain: 1) Memperhatikan penjelasan guru 2) Bekerja dalam kelompok 3) Aktif dalam permainan puzzle 4) Kemampuan anak dalam bertanya ketika belum mampu melakukan permainan puzzle 5) Memperbaiki jawaban yang salah

43 6) Tidak terlibat dalam tugas kelompok d. Tahap Refleksi Pada tahap ini guru melakukan evaluasi terhadap hasil observasi yang telah dilakukan. Apakah kendala dan hambatan yang dihadapi selama proses pembelajaran dalam mengerjakan tugas puzzle. Dari hasil pembelajaran pada siklus ini menjadi acuan apabila pada siklus II masih belum sesuai dengan harapan, maka perlu direncanakan perbaikan pada siklus III jika telah memenuhi indikator maka tidak perlu dilakukan siklus berikutnya. Namun apabila dilihat dari analisa Siklus II yang sudah mencapai nilai baik, maka dapat dikatakan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di TK Kemala Bhayangkara Bau-Bau pada kelompok B dapat dikatakan berhasil dan sudah memenuhi standar ketuntasan secara klasikal. Oleh karena itu proses belajar mengajar yang dilakukan oleh penelitian mungkin dapat ditindakan.

44 H. Bagan siklus PTK Siklus I Rencana Refleksi Tindakan Observasi Siklus II Rencana Refleksi Tindakan Pengamatan Gambar 3.1. Bagan siklus penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan pengamatan yang dilakukan penulis pada kegiatan pembelajaran berhitung dengan media puzzle pada anak kelompok B di TK Harapan Kota Baubau, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Pembelajaran dengan media puzzle sangat sesuai dan dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak kelompok B di TK Harapan Kota Baubau 2. Penjelasan dan peragaan guru akan mudah dipahami anak bila anak diberi kesempatan langsung berhitung dengan bendanya dan diberikan kesempatan untuk bertanya. 3. Kemampuan kognitif anak dengan bermain puzzle dapat ditingkatkan dengan memberi motifasi dan media yang bervariasi dan langsung dapat disentuh oleh anak. 4. Kegiatan pembelajaran anak akan tidak membosankan bila dilakukan dengan situasi yang menyenangkan atau tidak tertekan dengan keinginan guru untuk pencapaian indikator karena sesuai prinsip belajar di TK yaitu belajar seraya bermain. 63