BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 9 Metro Barat. Penelitian dilaksanakan di kelas IVA semester ganjil Tahun. pelaksanaan sampai dengan tahap penyimpulan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Wetan Kabupaten Karawang. SDN Cilamaya I merupakan sekolah tempat penulis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAAN

III. PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. mengidentifikasi unsur intrinsik cerita anak melalui teknik discovery ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research. Wardhani, dkk. (2008: 1.4) mengungkapkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, tepatnya pada tahun pelajaran 2012/2013. waktu 2 bulan yaitu bulan Januari sampai dengan Februari 2013.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi lokasi penelitian adalah Sekolah Dasar Negeri 57

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif (Qualitative research) adalah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian dan Karakteistik Subjek Penelitian

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Inggris Classroom Action Research, yang berarti penelitian yang dilakukan pada

HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan kelas (PTK), artinya penelitian ini berbasis pada masalah di kelas

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Action Research (CAR). Menurut Kemmis dalam Rochiati menjelaskan bahwa

BAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN

BAB III METODE PENELITIAN. perbaikan terhadap sistim, cara kerja, proses, isi, dan kompetensi atau situasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (classroom ction research) yang bersifat refleksi dan. Proses Penelitian Tidakan Kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas, penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( classroom. bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam Bab ini peneliti akan menguraikan tentang metodologi penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research),

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan menggunakan aturan metodologi tertentu untuk mendapatkan data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

B. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008)

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tindakan kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

Kemmis & Mc. Taggart (Basrowi, 2008: 26) memandang PTK sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilaksanakan di kelas IV SD Negeri

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. sampel. Dengan kata lain, dalam penelitian kualitatif tidak dikenal istilah populasi

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI. masalah - masalah aktual yang dihadapi oleh guru di lapangan. Yaitu masalah

BAB III METODE PENELITIAN. kata-kata atau pernyataan-pernyataan (yang diperoleh melalui wawancara,

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang bersifat reflektif

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah di Kelas V SDN Randegan Wetan II yang

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Menurut Kemmis (1988) Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu bentuk penelitian reflektif dan kolektif yang dilakukan oleh peneliti dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran praktik sosial mereka. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menurut Mulyasa (2009:89) adalah untuk memperoleh landasan dalam mempertimbangkan suatu prosedur kerja, khususnya prosedur pembelajaran; menjamin cara kerja dalam pendidikan yang efektif dan efisien, memperoleh fakta-fakta tentang berbagai masalah pendidikan, dan menghindarkan situasi yang dapat merusak, serta meningkatkan kompetensi guru dalam mengembangkan pembelajaran. Dari pernyataan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru untuk mengetahui informasi mengenai bagaimana guru mengajar dan siswa belajar. Infomasi yang didapat dari penelitian tersebut dapat dikembangkan menjadi praktik praktis dalam bidang pendidikan. B. Disain Penelitian Model PTK yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah model spiral yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart. Tahapan-tahapan lazim yang digunakan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan reflektif, dengan tahap pelaksanaan dan pengamatan dilakukan dalam jangka waktu yang bersamaan (Wiriaatmadja, 2005:66). Berikut ini adalah skema atau alur PTK yang dikemukakan Kemmis dan Taggart:

Gambar 3.1 Gambar 3.1 Langkah-langkah pada model spiral menurut Kemmis dan Taggart dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Perencanaan tindakan yaitu rencana tindakan apa yang akan dilaksanakan untuk memperbaiki, meningkatkan atau perubahan tingkah laku dan sikap sosial sebagai solusi. 2. Pelaksanaan tindakan yaitu apa yang akan dilaksanakan oleh peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan 3. Pengamatan yaitu mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksakan.

4. Refleksi yaitu mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan. C. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di salah satu Sekolah Dasar di Kota Bandung yang terletak di tengah daerah perumahan Kecamatan Cidadap, dengan 24 rombongan belajar dan jumlah siswa 807 orang. Yang terdiri dari 406 laki-laki dan 401 perempuan. Guru yang terdapat disekolah ini adalah 30, sudah termasuk dengan kepala sekolah. Alasan peneliti memilih lokasi ini karena peneliti sudah pernah mengajar sebagai praktikan, sehingga peneliti sudah cukup mengetahui kemampuan siswanya. D. Subjek Penelitian Subjek yang akan di teliti oleh peneliti adalah siswa kelas IV semester dua tahun ajaran 2014/2015 di salah satu sekolah di kota Bandung. Jumlah siswa sebanyak 25 orang. E. Waktu Penelitian Waktu penelitian ini dimulai dari akhir Februari dengan observasi sekolah sampai bulan Juni dengan merencanakan melakukan 2 siklus. F. Instrumen Penelitian 1. Instrumen Pembelajaran Instrument pembelajaran yang menjadi rancangan proses pembelajaran adalah silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Lembar Kegiatan siswa serta bahan ajar (hakikat menulis deskripsi, dan cara pembuatan karangan deskripsi) merupakan instrumen yang digunakan dalam proses pembelajaran. a. RPP (siklus 1, siklus 2) SK: Menulis

8. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi secara tertulis dalam bentuk karangan, pengumuman, dan pantun anak. KD: 8.1 Menyusun karangan tentang berbagai topik sederhana dengan memperhatikan penggunaan ejaan (huruf besar, tanda titk, tanda koma, dll) b. LKS c. Bahan Ajar hakikat menulis deskripsi, dan cara pembuatan karangan deskripsi d. Contoh karangan Deskripsi 2. Instrumen Pengumpulan data (a) Lembar Observasi, yaitu lembar teknik pengumpulan data yang spesifik yaitu melalui pengamatan dalam proses pembelajaran. Ada dua jenis lembar observasi yaitu lembar observasi guru dan lembar observasi siswa. Tabel 3.1 Lembar Observasi Aktivitas Guru dan Siswa Deskripsi kegiatan Kegiatan guru Kegiatan Siswa Ya Tida k Ket 1. Kegiatan Awal Guru memberikan salam pembuka Guru meminta siswa untuk berdoa Guru mengecek kehadiran siswa Guru menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti pembelajaran dengan cara mengatur tempat duduk, memeriksa kelengkapan belajar siswa,

memastikan siswa siap belajar Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari Keterampilan menggali kemampuan awal, Guru memberikan apersepsi dengan mengajukan pertanyaanpertanyaan tentang menulis Kegiatan Inti a. Siswa dan guru melakukan tanya jawab mengenai tema pada contoh karangan deskripsi yang diberikan. b. Siswa aktif menjawab dan menentukan gagasan utama dari karangan yang diberikan c. Siswa dan guru melakukan tanya jawab mengenai objek lain yang bisa dideskripsikan. d. Guru memberikan contoh mengenai langkah-langkah pembuatan karangan deskripsi dengan menggunakan strategi concept mapping dengan memperhatikan ejaan yang tepat. e. Guru membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS) f. Siswa mengerjakan LKS yang telah dibagikan sesuai dengan langkahlangkah dalam membuat karangan

deskripsi. g. Guru berkeliling memantau peserta didik dalam mengerjakan LKS. h. Membimbing Perwakilan Siswa yang membacakan hasil karangan yang telah dibuat. i. Mengondisikan kelas agar kondusif selama pembelajaran berlangsung j. memberi kesempatan kepada Siswa untuk bertanya k. menjawab dan meluruskan hal-hal yang belum Siswa pahami l. guru melakukan tanya-jawab untuk mengulangi dan menguatkan materi yang telah dipelajari 1. Kegiatan Penutup bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi dan pembelajaran yang telah dilakukan meminta siswa untuk berdoa dan memberikan salam penutup (b) Catatan Harian, diguanakan untuk mencatat kejadian-kejadian selama proses pembelajaran. (c) Lembar Tes, terdiri dari membuat peta konsep karangan deskripsi yang ditulis Siswa. (d) Dokumentasi merupakan bukti dari proses pelaksanaan tindakan selama penelitian berlangsung, baik kegiatan yang dilakukan oleh peneliti maupun

kegiatan yang dilakukan oleh siswa. Semua kegiatan yang dilakukan tersebut direkam melalui kamera foto. G. Prosedur Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini diprediksi dilaksanakan dalam 2 siklus. Siklus I dirancang untuk dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan (2x35 menit), sedangkan siklus II dirancang untuk dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan (3x35 menit). Setiap siklus dijalankan dalam 4 tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. 1) Tahap Pendahuluan (Pra Penelitian) a. Permintaan izin dari Kepala Sekolah. b. Observasi Kegiatan observasi dilakukan untuk mendapatkan gambaran awal mengenai kondisi dan situasi di sekolah secara keseluruhan, terutama siswa kelas IV yang akan dijadikan sebagai subyek penelitian. c. Identifikasi permasalahan Kegiatan ini dimulai dari (1) Melakukan kajian terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006, buku sumber kelas IV, pembelajaran Bahasa Indonesia, dan model-model pembelajaran Bahasa Indonesia. (2) Menentukan metode, strategi atau pendekatan yang relevan dengan karakteristik siswa, bahan ajar dan proses belajar mengajar yang sedang berlangsung pada pembelajaran bahasa Indonesia. (3) Menentukan rencana pembelajaran (RPP) pada pembelajaran bahasa Indonesia dengan Menerapkan Strategi Peta Konsep untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi di sekolah Dasar. (4) Menyusun atau menetapkan teknik pemantauan pada setiap tahap penelitian.

2) Tahap Tindakan Siklus I a. Tahap Perencanaan 1) Membuat kesepakatan dengan guru (rekan sejawat) sebagai observer dan memberikan penjelasan kepada observer tentang hal-hal yang harus dilakukan observer. 2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Bahasa Indonesia Kelas IV dengan menerapkan strategi peta konsep. 3) Menyiapkan instrumen tes tertulis siklus I. 4) Menyiapkan instrumen non tes berupa lembar pengamatan siswa dan guru dalam pembelajaran. b. Tahap Pelaksanaan 1) Memberikan lembar observasi kepada observer untuk diisi. 2) Melaksanakan pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV dengan menerapkan strategi peta konsep dalam menulis karangan deskripsi. 3) Melakukan tes siklus I untuk mendapatkan data mengenai kemampuan menulis karangan deskripsi dengan menggunakan strategi peta konsep. 4) Mencatat dan merekan semua aktivitas belajar yang terjadi pada lembar observasi dan catatan harian sebagai sumber data yang akan digunakan pada tahap refleksi. 5) Diskusi dengan observer untuk mengklarifikasi hasil pengamatan pada lembar observasi. c. Tahap Pengamatan 1) Observer melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran. 2) Observer mengisi lembar pengamatan. d. Tahap Refleksi

Peneliti melakukan analisis dari data yang dikumpulkan pada siklus I. Setelah hasil belajar siswa dan pengamatan observer dikaji, pada siklus II peneliti mengulang kegiatan yang dilaksanakan pada siklus I. Temuan pada tahap refleksi siklus I digunakan untuk memperbaiki RPP dan pembelajaran siklus II. Siklus II a. Tahap Perencanaan 1) Melakukan perbaikan dari kelemahan pada siklus I untuk dijadikan perbaikan pada siklus II 2) Membuat RPP dengan memperhatikan refleksi pada siklus I. 3) Menyiapkan media, alat peraga, dan sumber pembelajaran. 4) Merancang kegiatan yang lebih variatif 5) Menyiapkan instrumen siklus II. 6) Menyiapkan instrumen non tes berupa lembar pengamatan siswa dan guru dalam pembelajaran. b. Tahap Pelaksanaan 1) Melaksanakan kegiatan pembelajaran siklus II sesuai dengan RPP yang telah disusun dengan mempertimbangkan perbaikan-perbaikan dari siklus I. Diharapkan pada siklus II siswa sudah lebih menguasai pembelajaran menulis karangan deskripsi. 2) Melakukan tes siklus II untuk mendapatkan data kemampuan menulis karangan deskripsi. 3) Mencatat dan merekan semua aktivitas belajar yang terjadi pada lembar observasi dan catatan harian sebagai sumber data yang akan digunakan pada tahap refleksi. 4) Diskusi dengan pengamat untuk mengklarifikasi data hasil pengamatan pada lembar observasi. c. Tahap Pengamatan 1) Observer mencatat aktivitas belajar siswa.

2) Peneliti menyesuaikan apakah kegiatan yang dilakukan pada siklus II ini sudah sesuai dengan yang diharapkan. d. Refleksi Hasil yang diperoleh pada tahap pengamatan dikumpulkan untuk dianalisis dan dievaluasi oleh peneliti, untuk mendapatkan suatu simpulan.diharapkan setelah akhir siklus II, kemampuan berbicara dan menulis siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia meningkat. H. Analisis dan Interpretasi Data 1. Analisis Kualitatif Teknik pengolahan dan analisis data dilakukan secara kualitatif dengan cara mengkategorikan dan mengklasifikasikan data berdasarkan analisis informasi aktifitas penerapan peta konsep dalam menulis karangan deskripsi. Serta hasil catatan lapangan yag dianalisis dengan analisis deskripsi kualitatif. Dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam (trianggulasi), dan dilakukan secara terus menerus sampai datannya jenuh menurut sugiyono (2010, hlm. 87). Menurut sugiyono dalam bukunya menerjemahkan pernyataan Bogdan, bahwa analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil lembar observasi, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat dengan mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. 2. Analisis Kuantitatif Data kuantitatif digunakan untuk mengetahui tingkat keterampilan siswa dalam menguasai materi pembelajaran melalui tes menulis. Untuk mengetahui tingkat keterampilan siswa digunakan indikator penilaian terhadap hasil karangan deskripsi siswa, nilai rata-rata dan ketuntasan belajar siswa individu (DSS) dan klasikal (DSK), yang dijabarkan sebagai berikut :

1) Penilaian terhadap hasil karangan deskripsi siswa. NO 1 2 3 4 5 Tabel 3.2 Penilaian Karangan Deskripsi Aspek yang dinilai Skala Penilaian Skor Skor 1 2 3 4 Isi Gagasan Organisasi Isi Kesesuaian dengan objek Tata bahasa Ejaan dan tanda baca Keterangan : Tabel 3.3 Indikator Penilaian Karangan Deskripsi No. 1. Indikator Kriteria Skor Isi Gagasan Ide cerita kreatif, pengembangan ide tuntas 4 dan dideskripsikan dengan baik serta lengkap. Ide cerita cukup kreatif, pengembangan ide 3 tuntas dan dideskripsikan dengan baik tidak tidak lengkap.

Ide cerita cukup kreatif, pengembangan ide 2 terbatas dan dideskripsikan dengan baik tetapi tidak sesuai. Ide cerita tidak jelas, pengembangan ide 1 terbatas dan tidak dideskripsikan. 2. Organisasi Isi Deskripsi lancar, isi diungkapkan secara jelas dan tertata dengan baik, penutup 4 berimbang. Deskripsi lancar, isi diungkapkan secara 3 jelas dan penutup cukup berimbang. Deskripsi cukup lancar, isi diungkapkan 2 secara jelas dan penutup tidak berimbang. Deskripsi tidak lancar, isi diungkapkan 1 secara kurang jelas dan penutup tidak berimbang. 3. Kesesuaian Objek Objek dideskripsikan sesuai pengamatan dan digambarkan secara jelas. 4 Objek dideskripsikan sesuai pengamatan 3 namun penggambarannya kurang jelas. Objek dideskripsikan sesuai pengamatan, 2 tetapi penggambarannya tidak jelas. Objek dideskripsikan tidak sesuai dengan 1 pengamatan serta penggambarannya tidak jelas. 4. Tata Bahasa Bentuk kata yang dipilih tepat, penggunaan kalimat sangat baik dan efektif, bevariasi 4 dan mudah dipahami. Bentuk kata yang dipilih tepat, penggunaan 3 kalimat cukup baik dan efektif, cukup

bevariasi dan mudah dipahami. Terdapat sedikit kesalahan penggunaan 2 bentuk kata, penggunaan kalimat cukup baik dan efektif, tidak bevariasi dan mudah dipahami. Kesalahan penggunaan bentuk kata, 1 penggunaan kalimat cukup baik dan efektif, tidak bevariasi dan sulit dipahami. 5. Ejaan Penggunaan ejaan dan tanda baca sangat baik dan sesuai dengan EYD. 4 Penggunaan ejaan dan tanda baca baik dan 3 cukup sesuai dengan EYD. Penggunaan ejaan dan tanda baca cukup 2 dan tidak sesuai dengan EYD. Penggunaan ejaan banyak kesalahan dan 1 tidak sesuai dengan EYD. Nilai rata-rata kelas (Ruswandi, dkk, 2007, hlm.210) X= fx f Keterangan: X = Rata-rata nilai (mean) fx = Jumlah nilai f = Jumlah peserta didik Sementara itu peneliti menngunakan standar ketuntasan belajar yang digunakan sekolah yaitu setiap siswa dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan individu) jika proporsi jawaban benar siswa 70, dan suatu kelas dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan klasikal) jika dalam kelas tersebut terdapat 80% siswa yang telah tuntas belajarnya. Berdasarkan hal tersebut maka Trianto (2010) menetukan rumus ketuntasan belajar sebagai berikut:

KB = T Tt 100% Keterangan : KB = Ketuntasan Belajar T Tt = Jumlah skor yang diperoleh siswa = Jumlah Skor Total DSS= Jumlah Skor Total Subyek Jumlah Skor Total Maksimal 100% Siswa dikatakan tuntas belajarnya apabila DSS 70 DSK= Jumlah SiswayangMemperoleh Nilai 70 Jumlah Seluruh Siswa 100% Kelas dikatakan tuntas jika DSK 80% Untuk mengolah data observasi peneliti dan peserta didik digunakan skala penilaian dari 1 sampai dengan 4, Sedangkan untuk penilaian hasil belajar siswa berupa angka dengan skala 10-100. Selanjutnya setiap siklus diamati dan dilaporkan secara kualitatif.