Kata Kunci: Evaluasi Penyelenggaraan, Pemerintahan Desa

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH KOORDINASI TERHADAP KINERJA PETUGAS PEMUNGUT PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN TAROGONG KIDUL KABUPATEN GARUT

PENGARUH PENGENDALIAN TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM ( PDAM ) TIRTA INTAN KABUPATEN GARUT

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN PT. BENTOEL PRIMA BANDAR LAMPUNG. Oleh Jhon Nasyaroeka ABSTRAK

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi. 1996, Prosedur penelitian, Suatu Pendekatan Praktis, Jakarta, Bina Aksara

Penilaian Kinerja Oleh Kepala di Kantor Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Wilayah VI Tasikmalaya. Dejan Saputra ABSTRAK

PENGARUH INSENTIF DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR DINAS PERTANIAN PROVINSI SUMATERA UTARA

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BALAI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA BANDUNG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian tentang Pengaruh Pembinaan Disiplin Kerja

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DENGAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR.

PENGARUH PERAN KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI KARYAWAN PADA PT ASTRA GRAPHIA. Senny Handayani, Siti Aisyah

PERAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENINGKATAN PEMBANGUNAN DESA DI KECAMATAN POSIGADAN. Abdul Latif. Abstrak

Yusup Hermawan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Garut Abstrak

PERANAN PERANGKAT KECAMATAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN CAMAT PADA PELAKSANAAN PEMERINTAHAN DI KECAMATAN MALALAYANG. Oleh Andika Lontoh

BAB I PENDAHULUAN. Otonomi Daerah merupakan fenomena yang sangat dibutuhkan dalam era

FUAD ABDUL HAMID ABSTRAK

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ADMINISTRASI DI UNIVERSITAS WIDYAGAMA MALANG

BAB III METODE PENELITIAN

SKRIPSI PENERAPAN MODEL HARSEY & BLANCHARD UNTUK MENENTUKAN GAYA KEPEMIMPINAN SUPERVISOR PADA PT. MUFASUFU SEJATI JAYA LESTARI

BAB I PENDAHULUAN. dalam segala bidang kehidupan, termasuk perubahan di dalam sistem

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIK DENGAN KINERJA KARYAWAN

Oleh : Nina Martina Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Galuh Jln. R.E. Martadinata No.150 Ciamis. Abstrak

III. METODE PENELITIAN. Menurut Moh.Nazir, para peneliti dapat memilih berjenis-jenis metode dalam

BAB VI PENUTUP. 1. Aspek Kemampuan Lurah Dalam Perencanaan

Pengaruh Pembinaan Oleh Kepala Desa Terhadap Kinerja Perangkat Desa di Desa Payung Agung Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis. Lana Maulana ABSTRAK

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah Perangkat Desa Talang Bojong,

PENGARUH PROSES SELEKSI, PENEMPATAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA VILLA SEMANA DI UBUD, GIANYAR

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN CV BINTANG PUTRA DJOKDJA. Aris Hadi Setiawan

PENGARUH KONDISI EKONOMI KELUARGA DAN PRESTASI BELAJAR TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SMA

pujian atau kritik atas hasil kerja karyawan Tabel 4.14 Tanggapan responden mengenai pemimpin selalu meminta karyawan untuk berpartisipasi

EKSEKUTIF ISSN : Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan Volume 2 No. 2 Tahun 2017 Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi

PERANAN KEPEMIMPINAN. Oleh : Denizia Rizky Kartiko Renardy H Rendy Agung Permana

BAB I PENDAHULUAN. Di era reformasi yang telah berjalan sejak beberapa tahun yang lalu,

PERSEPSI GURU TERHADAP KEPEMIMPINAN KEPALA SMK SE KECAMATAN LUBUK ALUNG

Abstrak. Kata kunci: Perencanaan, Efektivitas, Pendidikan dan Pelatihan.

PENGARUH INSENTIF TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN

METODE PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis (Masyhuri dan Zainuddin, 2008:151).

PERILAKU HUKUM TUA DALAM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN (SUATU STUDI DI DESA KANONANG I KECAMATAN KAWANGKOAN BARAT KABUPATEN MINAHASA) Oleh DAVID V.

EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN KEPALA DESA DALAM PEMBINAAN KEMASYARAKATAN DI DESA KLABAT KECAMATAN DIMEMBE KABUPATEN MINAHASA UTARA

DEWI KURNIASIH Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang 2014

BAB III METODE PENELITIAN

KINERJA APARATUR PEMERINTAH KECAMATAN DALAM PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN MELAK KABUPATEN KUTAI BARAT

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan yang sangat

PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN KEPEMIMPINAN KEPALA DINAS TERHADAP BUDAYA ORGANISASI DI DINAS PERIKANAN KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN

PENGARUH PENGAWASAN OLEH INSPEKTORAT TERHADAP PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan wahana untuk mencerdaskan kehidupan. bangsa sebagaima diamanatkan dalam Undang Undang Dasar 1945.

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu usaha yang dikelola ataupun dijalankan

PENGARUH KINERJA PERANGKAT DESA TERHADAP KEBERHASILAN PEMBANGUNAN INSFRASTRUKTUR PEDESAAN DI DESA SUKAJAYA KECAMATAN CIMERAK KABUPATEN CIAMIS

PEDOMAN KERJA BERBASIS STRUKTUR ORGANISASI

EFEKTIFITAS PENGAWASAN CAMAT DALAM MENINGKATKAN PEMBANGUNAN SARANA FISIK DI KECAMATAN AERTEMBAGA KOTA BITUNG

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif, karena

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO)Tbk.

Pengaruh Penggunaan Media Tanam Hidroponik Terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Terong (Solanum melongena) Fahruddin

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI KERJA PEGAWAI MELALUI PENERAPAN AZAS-AZAS MOTIVASI OLEH SEORANG PEMIMPIN. Oleh : H. Firman Yudhanegara.

PENCAPAIAN EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PROGRAM BERAS MISKIN (RASKIN) DI DESA CIJAGANG KECAMATAN CIKALONGKULON KABUPATEN CIANJUR

Bisma, Vol 1, No. 4, Agustus 2016 GAYA KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF PADA HOTEL GARUDA DI PONTIANAK

EFEKTIVITAS PENGAWASAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha pendidik untuk memimpin anak didik secara

PENERAPAN GOOD GOVERNANCE DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH (Suatu Studi pada Sekretariat Daerah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro)

I. PENDAHULUAN. publik, penilaian kinerja juga bermanfaat untuk: meningkatkan efisiensi dan

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PASAMAN

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN KINERJA GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMP NEGERI 10 PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN. berlaku atau yang diharapkan harus berlaku sebagai landasan etik kehidupan

III. METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen merupakan metode yang bertujuan untuk menjelaskan sebab- akibat

METODE PENELITIAN. untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. dikelompokkan menjadi dua, yaitu faktor lingkungan individu dan faktor

KONTRIBUSI PELAKSANAAN PENGAWASAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN KOTA SAWAHLUNTO

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PELAYANAN APARAT KANTOR DISTRIK PIYAIYE KABUPATEN DOGIYAI PROPINSI PAPUA.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo, yang beralamat di jalan Gelatik No. 01,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak pernah lepas dari kehidupan

DAFTAR PUSTAKA. Achwan, Rochman, 2000, Good Governance: Manifesto Politik Abad ke 21,

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. pada masalah-masalah atau fenomena-fenomena yang ada pada saat penelitian

PENGARUH PELAYANAN PUBLIK TERHADAP TINGKAT KEPUASAN MASYARAKAT (STUDI KASUS DI KANTOR KECAMATAN CIJEUNGJING KABUPATEN CIAMIS) GIAN NURHIDAYAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta)

DAFTAR PUSTAKA. Adimiharja, K.(2002). Metode Penelitian Sosial. Bandung:PT. Remaja

BAB I PENDAHULUAN. dengan diberlakukannya UU No. 32 tahun 2004 tentang pelaksanaan Otonomi

BAB III METODE PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2013:2). Melalui penelitian,

BAB II KERANGKA TEORITIS

GAYA KOMUNIKASI PIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN

Pengaruh Tingkat Disiplin Dan Lingkungan Belajar Di Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa

PENGARUH DISIPLIN KERJA PEGAWAI TERHADAP PELAYANAN DI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) PASAR BAYONGBONG KABUPATEN GARUT

HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PROFESIONAL DENGAN KINERJA GURU DI KABUPATEN KLATEN

PERAN CAMAT DALAM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DI KECAMATAN TIKALA KOTA MANADO. Oleh RICHY SUAWAH. Abstrak BAB I PENDAHULUAN

III. METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2013;3). Penelitian pendidikan merupakan suatu kegiatan yang diarahkan kepada

PERANAN PENGAWASAN MELEKAT TERHADAP KEAMANAN DI DESA SINGA GEMBARA KECAMATAN SANGATTA UTARA PEMERINTAHAN KABUPATEN KUTAI TIMUR.

PENGARUH PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SAMARINDA SEBERANG KOTA SAMARINDA

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP PRESTASI KERJA DOSEN DAN PEGAWAI PADA UPBJJ-UNIVERSITAS TERBUKA DI KOTA MAKASSAR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. akan dapat menimbulkan menurunnya motivasi kerja.

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional.

Riska Nurnafajrin 1 ; Ikeu Kania 2. Jurusan Ilmu Administrasi Negara, Universitas Garut

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan

HUBUNGAN PERAN PIMPINAN DAN KOMUNIKASI DENGAN KINERJA PIMPINAN MENURUT PERSEPSI PEGAWAI DINAS INFOKOM PROVINSI MALUKU. Tehubijuluw Zacharias

Oleh : JELLY MAMANGKEY (NIM : , JUR : ILMU PEMERINTAHAN)

ARTIKEL. Oleh : YUHANIS H0A PROGRAM STUDI D IV MANAJEMEN PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS JAMBI KAMPUS SAROLANGUN

Transkripsi:

Oleh: Rahmawati Halim ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas tugas Camat terhadap evaluasi penyelenggaraan pemerintahan desa di Kecamatan Pagimana Kabupaten Banggai. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah staf Camat, kepala desa, perangkat desa yang berjumlah 6 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purpossive sampling. Untuk menganalisis data hasil penelitian digunakan metode analisis statistik deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner (angket) dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas tugas Camat dalam mengevaluasi penyelenggaraan pemerintahan desa di Kecamatan Pagimana termasuk kriteria baik dengan prosentase 66,4%. Hal ini dibuktikan dari analisis sub variabel penyelenggaraan evaluasi dan pembinaan kepala desa termasuk kriteria baik (69,5%), bimbingan dan supervisi kepala desa kriteria cukup (59,4%), pelaksanaan evaluasi dan monitoring kriteria cukup (6,%), sementara pelaksanaan pengawasan pembangunan desa termasuk kriteria baik (68,%), dan penyusunan laporan sudah termasuk kategori baik (74,6%). Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa penyelenggaraan pemerintah desa di wilayah Kecamatan Pagimana sudah berjalan dengan baik meskipun masih perlu dilakukan perbaikan khususnya kinerja perangkat desa. Kata Kunci: Evaluasi Penyelenggaraan, Pemerintahan Desa PENDAHULUAN Kepemimpinan merupakan permasalahan yang selalu menarik untuk diperbincangkan dan tak akan pernah habis dibahas. Masalah kepemimpinan akan selalu hidup pada setiap zaman, mulai dari generasi ke generasi guna mencari sistem kepemimpinan yang aktual dan tepat untuk diterapkan. Dikatakan demikian, karena kepemimpinan merupakan unsur yang sangat menentukan dalam organisasi. Untuk itu seorang pemimpin harus memiliki kemampuan merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan dan mengawasi setiap bawahan agar mereka bekerja dengan penuh tanggung jawab dalam proses penyelenggaraan kerja, sehingga dapat terselesaikan secara efektif dan efisien. Kepemimpinan Camat merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat yang berpengaruh terhadap perkembangan sistem pemerintahan kecamatan bahkan sampai tingkat desa dan kelurahan. Di sini kepemimpinan Camat merupakan salah satu fungsi yang dapat mendorong terwujudnya cita-cita dan tujuan sebuah pemerintahan kecamatan yang mampu menjawab tantangan pembangunan yang begitu kompleks. Kepemimpinan merupakan kebutuhan mutlak yang harus dimiliki karena kepemimpinan sebagai penggerak roda organisasi, yang dilakukan dengan meyakinkan bawahannya agar bekerja dengan baik untuk mencapai tujuan organisasi. Menurut Siagian (1991:4) bahwa kepemimpinan adalah kemampuan dan ketrampilan seseorang yang menduduki jabatan sebagai pemimpin satuan kerja untuk mempengaruhi perilaku orang lain terutama bawahannya untuk berfikir, bertindak 19

sedemikian rupa sehingga melalui fikiran yang positif, memberikan sumbangsih nyata dalam mencapai tujuan organisasi. Sedangkan menurut Terry dan Frankin dalam Yukl (5:165) mendefinisikan Kepemimpinan dengan hubungannya dimana seorang pemimpin mempengaruhi orang lain untuk mau bekerja sama melaksanakan tugas-tugas yang saling berkaitan guna mencapai tujuan yang diinginkan pemimpin dan bawahannya. Cara pemimpin mempengaruhi bawahannya dapat bermacam-macam antara lain dengan memberikan tanggung jawab, memberikan perintah, melimpahkan wewenang, mempercayakan bawahan, memberikan penghargaan, memberikan kedudukan, memberikan tugas dan lain-lain. Keberhasilan dan kegagalan pemimpin ditentukan oleh gaya bersikap dan bertindak. Gaya bersikap dan bertindak akan tampak dari cara melakukan sesuatu pekerjaan, salah satunya adalah dengan cara mendorong para pegawai agar dapat bekerja dengan efektif sehingga tercapainya tujuan organisasi yang diinginkan. Berdasarkan kenyaataan saat ini bahwa pelaksanaan pembangunan di wilayah pemerintahan Kecamatan Pagimana terutama desa-desa di sekitarnya belum berjalan sesuai yang diharapkan. Padahal Pemerintah kecamatan merupakan tingkat pemerintahan yang mempunyai peranan penting dalam pelaksanaan pelayanan terhadap masyarakat, hal ini yang kemudian menjadikan Camat sebagai ujung tombak dalam pelaksanaan tugastugas umum pemerintahan serta sebagian urusan otonomi yang dilimpahkan oleh Bupati untuk dilaksanakan dalam wilayah kecamatan. Dengan demikian maka dapat dikemukakan efektivitas tugas Camat Pagimana Kabupaten Banggai dirasakan belum sesuai dengan harapan warga masyarakat. Selama ini pelaksanaan fungsi Camat untuk melaksanakan evaluasi dan pengawasan sebagai bentuk implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 8 tentang Kecamatan, belum sepenuhnya dilaksanakan. Oleh karena itu, perlu ada kajian lebih detail mengenai sejauhmana efektivitas tugas Camat terhadap evaluasi penyelenggaraan pemerintah desa di kecamatan Pagimana Kabupaten Banggai. Berdasarkan uraian pada latar belakang yang dipaparkan terdahulu, selanjutnya ditetapkan rumusan masalah adalah : Bagaimanakah efektivitas tugas Camat dalam mengevaluasi penyelenggaraan pemerintahan desa di Kecamatan Pagimana Kabupaten Banggai? TINJAUAN PUSTAKA A. Efektivitas Organisasi Gibson et all. (1994:) mengemukakan masing-masing tingkat efektivitas dapat dipandang sebagai suatu sebab variabel oleh variabel lain (ini berarti sebab efektivitas). Pendapat Gibson tersebut menganduk maksud bahwa pada efektivitas individu terdiri dari sebab-sebab antara lain kemampuan, keterampilan, pengetahuan, sikap, motivasi dan stress. Efektivitas kelompok terdiri dari sebab-sebab keterpaduan, kepemimpinan, struktur, status, peran dan norma-norma. Untuk efektivitas organisasi terdiri dari sebabsebab lingkungan, teknologi, pilihan strategi, struktur, proses dan kultur. Semua ini mempunyai hubungan sebab variabel dari variabel lainnya. Efektivitas setiap organisasi sangat dipengaruhi oleh perilaku manusia, karena merupakan sumberdaya yang umum bagi semua organisasi. Kinerja organisasi tergantung dari kinerja individu, dan manajer/pimpinan harus mempunyai kemampuan lebih dari sekedar pengetahuan dalam hal penentuan kinerja individu. Di lain pihak, Gie (1991:67) mengatakan bahwa faktorfaktor yang mempengaruhi efisiensi dan efektivitas kerja adalah (1) motivasi kerja, () kemampuan kerja, () suasana kerja, (4) lingkungan kerja, (5) perlengkapan dan fasilitas dan (6) prosedur kerja. Dalam hal ini dapat dijelaskan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja dalam motivasi kerja yaitu motivasi kerja individu yang

diakibatkan pada perubahan kerja, kemampuan kerja yaitu kemampuan individu dalam menghadapi pekerjaanya, suasana kerja yaitu suasana organisasi atas hubungan antar individu, lingkungan kerja yaitu lingkungan diluar organisasi yang memberikan pengaruh terhadap kerja individu, perlengkapan dan fasilitas yaitu peralatan yang dimiliki organisasi untuk dijalankan oleh individu dalam organisasi, prosedur kerja yaitu aturanaturan yang diterapkan oleh organisasi kepada individu organisasi dalam melaksanakan kerjanya. Menurut Gulick dan Urwick dalam Sutarto (1996:4) mengatakan bahwa faktor atau azas organisasi yang berpengaruh terhadap efektivitas organisasi yaitu: (1) penempatan orang pada struktur, () kepemimpinan, () kesatuan perintah, (4) staf khusus dan umum, (5) unit organisasi, (6) pelimpahan dan pemakaian azas pengecualian, (7) kesimbangan tanggung jawab dan wewenang serta (8) rentangan control. Pendapat tersebut menggambarkan bahwa dalam penempatan seseorang dalam struktur organisasi harus benar-benar selektif, sesuai dengan kemampuan yang dimiliki, karena hal ini akan berpengaruh terhadap kinerja seseorang dan produktivitas organisasi. Mengenai kepemimpinan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi efektivitas organisasi, karena kepemimpinan berkait dengan proses mempengaruhi dan menggerakkan seluruh anggota organisasi agar mereka bekerja untuk mencapai tujuan organisasi. Dalam organisasi juga perlu ada kesatuan perintah, karena tanpa adanya kesatuan perintah akan menimbulkan kebingungan, keraguan dan menimbulkan pula tidak jelasnya tanggung jawab. Garis-garis satuan perintah harus jelas menunjukkan dari siapa seseorang menerima perintah dan kepada siapa dia bertanggung jawab. Staf khusus dan umum diperlukan dalam organisasi karena pekerjaan dan aktivitas organisasi bermacam-macam jenisnya dan ada yang perlu penanganan secara khusus, yang memerlukan keahlian tertentu. Sedangkan unit organisasi dilakukan karena dalam organisasi terdapat aktivitas untuk menyusun satuan-satuan organisasi yang akan diserahi bidang kerja tertentu atau fungsi tertentu. Dengan pelimpahan setiap pejabat dari pucuk pimpinan sampai pejabat paling bawah memiliki wewenang tertentu dalam bidang tugasnya, sehingga tiap-tiap pekerjaan dapat diselesaikan pada jenjang yang tepat. Faktor keseimbangan diperhatikan, dimana satuansatuan organisasi hendaknya ditempatkan pada struktur organisasi sesuai dengan perannya, satuan organisasi yang memiliki peranan sama penting ditempatkan pada jenjang organisasi yang setingkat. Sedangkan rentangan kontrol dimaksudkan untuk menentukan jumlah bawahan langsung yang ideal yang dapat dipimpin dengan baik oleh seorang atasan tertentu. Berdasarkan berbagai pendapat para ahli tersebut jika diamati dari berbagai pendekatan efektivitas, kelihatannya hampir semua bertumpu pada pencapaian tujuan organisasi. Walaupun ada sejumlah kecil model yang tidak mengakui dasar semacam ini dan sering menggunakan istilah-istilah yang unik, namun bila dianalisis lebih jauh ternyata bermuara juga pada konsep tujuan. Kelebihan utama dari pendekatan ini adalah bahwa sukses organisasi diukur menurut maksud organisasi dan menurut pertimbangan orang luar mengenai apa yang seharusnya dilakukan organisasi tersebut. Karena setiap organisasi memiliki tujuan-tujuan tersendiri, maka masuk akal kiranya untuk mengetahui keunikan yang terjadi dalam usaha mengadakan evaluasi yang bersifat obyek. B. Kepemimpinan Camat Sebelum mendefinisikan tentang fungsi kepemimpinan Camat, maka perlu diketahui definisi dari kepemimpinan itu sendiri. Kepemimpinan mempunyai sifat yang universal dari suatu gejala sosial, artinya kepemimpinan dapat ditemukan dan terjadi 1

dimana saja dalam setiap kegiatan bersama asalkan memenuhi unsur-unsur, seperti adanya orang yang mempengaruhi, dan adanya orang yang dipengaruhi serta mengarahkan pada tercapainya sesuatu tujuan. Pamudji (199:1-) menyebutkan bahwa kepemimpinan mempunyai sifat universal dan dapat merupakan gejala kelompok atau gejala sosial. Dikatakan bersifat universal karena selalu ditemukan dan diperlukan dalam setiap kegiatan atau usaha bersama. Dalam penelitian ini efektivitas tugas Camat diartikan sebagai berhasilnya suatu kerja yang dilakukan oleh Camat berdasarkan tugas pokok yang diembannya khususnya dalam pelaksanaan pembinaan, evaluasi, dan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan desa sesuai dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Penyelenggaraan pemerintahan desa merupakan sub sistem dari sistem penyelenggaraan pemerintahan, sehingga Desa memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakatnya. Kepala Desa bertanggung jawab pada Badan Perwakilan Desa dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas tersebut kepada Bupati. Desa dapat melakukan perbuatan hukum, baik hukum publik maupun hukum perdata, memiliki kekayaan, harta benda, dan bangunan serta dituntut dan menuntut di pengadilan. Untuk melaksanakan semua tugas pada pemerintahan desa dibutuhkan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan kerja dan keterampilan yang memadai sehingga diperoleh prestasi kerja yang optimal. Implementasi Undang-Undang Nomor Tahun 4 tentang pemerintahan daerah telah memberikan keleluasaan dalam penyelenggaraan pemerintahan desa menurut adat-istiadat masyarakatsetempat ternyata disambut sangat baik oleh pemerintah daerah, baik pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota. Pemberlakuan Undang-Undang Nomor Tahun 4 yang mengembalikan pemerintah desa menjadi pemerintah nagari dianggap sangat sesuai dengan semangat lokal. METODE PENELITIAN Menurut Nazir (1999:6) bahwa suatu prosedur dalam mana hanya sebagian dari populasi saja yang diambil untuk menentukan sifat serta ciri yang dikehendaki dari populasi. Adapun jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 6 orang. Dalam penelitian ini digunakan dua jenis metode untuk menganalisis data hasil penelitian yaitu analisis deskriptif. Metode analisis deskriptif yaitu salah satu metode yang menjelaskan gambaran umum tentang kondisi nyata di lapangan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase (%). Formula yang digunakan dalam analisis deskriptif menurut Arikunto (5 : 71) adalah sebagai berikut: f P = x N Untuk memberikan interpretasi hasil analisis data penelitian maka ditetapkan 5 kriteria pengukuran variabel penelitian sebagai berikut: a) Sangat Baik : 81 % b) Baik : 61 8 % c) Cukup : 41 6 % d) Kurang Baik : 1-4 % e) Sangat Tidak Baik :

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitia Dalam penelitian ini variabel yang diteliti adalah efektivitas tugas Camat terhadap evaluasi penyelenggaraan pemerintah desa yang dideskripsikan dalam bentuk analisis deskriptif dari beberapa sub variabel dapat disimak pada tabel berikut ini: Tabel 1. Distribusi frekuensi efektivitas tugas Camat dalam Pembinaan Kepala Desa No. 1... 4. 5. Tanggapan Bobot F Total Skor Total jawaban Resp X Bobot Sangat baik Baik Cukup Kurang Baik Sangat Tidak baik 5 4 1 6 7 1 9 8 6 18 Jumlah 6 19 19/15 x % Sumber : Hasil olahan data primer, 1 Prosentase Kumulatif 69,5 % Berdasarkan hasil analisis data penelitian pada Tabel 1 yang menyatakan sangat baik ada 6 orang (9,5%), responden yang menjawab baik sebanyak 7 orang (4,9%), kemudian responden yang menjawab cukup ada 1 orang (,%), responden yang menjawab kurang baik ada 9 orang (14,%), dan tidak ada responden yang menjawab sangat tidak baik. Dengan demikian hasil analisis deskriptif menunjukkan efektivitas Camat dalam pembinaan Kepala Desa termasuk kategori baik. Jika dilihat dari total skor diperoleh sebesar 19 dengan prosentase kumulatif sebesar 69,5% atau berada pada interval antara 61-8 atau termasuk kriteria baik. Selanjutnya untuk analisis indikator Efektivitas Tugas Camat terhadap Bimbingan dan Supervisi Kepala Desa di wilayah binaannya dideskripsikan sebagai berikut: Distribusi frekuensi efektivitas tugas Camat dalam pelaksanaan bimbingan dan monitoring No. Tanggapan Bobot F Total Skor Prosentase 1... 4. 5. Sangat baik Baik Cukup Kurang Baik Sangat Tidak baik 5 4 1 7 1 Total jawaban. X Bobot 4 111 6 Jumlah 6 187 59,4 % 187/15 x % Sumber : Hasil olahan data primer, 1 Berdasarkan hasil analisis data penelitian pada Tabel bahwa yang menyatakan sangat baik ada orang (4,8%), responden yang menjawab baik sebanyak orang (15,9%), kemudian responden yang menjawab cukup ada 7 orang (58,7%), responden yang menjawab kurang baik ada 1 orang (,6%), dan tidak ada responden yang menjawab sangat tidak baik. Dengan demikian hasil analisis deskriptif menunjukkan efektivitas Camat dalam pelaksanaan bimbingan dan supervisi Kepala Desa termasuk kategori cukup. Berdasarkan hasil analisis diketahui total skor diperoleh sebesar 187 dengan prosentase kumulatif sebesar 59,4% atau berada pada interval antara 41-7 atau termasuk kriteria cukup.

Tabel. Distribusi frekuensi efektivitas tugas Camat dalam pelaksanaan evaluasi dan monitoring desa No. Tanggapan Bobot Total Skor F Total jawaban. X Bobot 1. Sangat baik 5 5 5. Baik 4 5. Cukup 41 1 4. Kurang Baik 5. Sangat Tidak baik 1 Jumlah 6 19 19/15 x % Sumber : Hasil olahan data primer, 1 Prosentif 6, % Berdasarkan hasil analisis data penelitian Tabel menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sangat baik terdapat 5 orang (7,9%), responden yang menjawab baik sebanyak 5 orang (7,9%), kemudian responden yang menjawab cukup ada 41 orang (65,1%), responden yang menjawab kurang baik ada orang (15,9%), dan terdapat orang (,%) yang menjawab sangat tidak baik. Dengan demikian hasil analisis deskriptif menunjukkan efektivitas Camat dalam pelaksanaan Evaluasi dan Monitoring Desa termasuk kategori cukup. Berdasarkan hasil analisis diketahui total skor diperoleh sebesar 19 dengan prosentase kumulatif sebesar 6,% atau berada pada interval antara 41-7 atau termasuk kriteria cukup. Adapun hasil analisis indikator efektivitas tugas Camat terhadap pengawasan pembangunan desa di wilayah binaannya dideskripsikan sebagai berikut: Distribusi frekuensi efektivitas tugas Camat dalam pelaksanaan pengawasan pembangunan desa No. 1... 4. 5. Tanggapan Sangat baik Baik Cukup Kurang Baik Sangat Tidak baik Bobot 5 4 1 F 7 6 18 Total Skor Total jawaban X Bobot 5 4 54 Jumlah 6 15 15/15 x % Sumber : Hasil olahan data primer, 1 Prosentase 68, % Berdasarkan hasil analisis data penelitian pada Tabel 4 yang menyatakan sangat baik terdapat 7 orang (11,1%), responden yang menjawab baik sebanyak 6 orang (41,%), kemudian responden yang menjawab cukup ada 18 orang (8,6%), responden yang menjawab kurang baik ada orang (15,9%), dan terdapat orang (,%) yang menjawab sangat tidak baik. Dengan demikian hasil analisis deskriptif menunjukkan efektivitas Camat dalam pelaksanaan pengawasan pembangunan Desa termasuk kategori baik. Selanjutnya hasil analisis diketahui total skor diperoleh sebesar 15 dengan prosentase kumulatif sebesar 68,% atau berada pada interval antara 61-8 atau termasuk kriteria baik 4

PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Hasil analisis deskriptif menunjukkan efektivitas tugas Camat dalam mengevaluasi penyelenggaraan pemerintahan desa di Kecamatan Pagimana termasuk kriteria baik dengan prosentase 66,4%. () Dalam penyelenggaraan evaluasi pemerintahan desa yang terdiri dari: pembinaan kepala desa termasuk kriteria baik prosentase 69,5%, bimbingan dan supervisi kepala desa kriteria cukup dengan prosentase 59,4%, pelaksanaan evaluasi dan monitoring kriteria cukup dengan perolehan prosentase sebesar 6,%, sementara pelaksanaan pengawasan pembangunan desa termasuk kriteria baik dengan prosentase 68,%, dan penyusunan laporan sudah termasuk kategori baik yang dibuktikan dengan prosentase sebesar 74,6%. Hal tersebut dapat dibuktikan dari hasil temuan dan analisis data di lapangan terhadap indikator-indikator tersebut di atas berdasarkan berdasarkan analisis deskriptif. () Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penyelenggaraan pemerintah desa di wilayah Kecamatan Pagimana sudah dilakukan meskipun masih perlu dilakukan perbaikan khususnya kinerja perangkat desa. Untuk mencapai efektivitas tugas Camat Pagimana dalam pelaksanaan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan desa, ada beberapa hal yang disarankan sebagai berikut : (1) Perlunya membangun kerjasama dan koordinasi yang optimal dengan seluruh jajaran Kepala Desa, LKMD, BPD di wilayah binaan Camat Pagimana. () Camat Pagimana hendaknya perlu menyusun program pengembangan dan pembinaan para Kepala Desa di wilayah kerjanya. () Mengoptimalkan pelaksanaan bimbingan dan supervisi para kepala desa untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan yang telah dilaksanakan (4) Melakukan evaluasi dan monitoring serta tindak lanjut hasil temuan di lapangan yang berkenaan dengan kinerja kepala desa. (5) Memberikan sanksi atau hukuman jabatan kepada Kepala Desa yang tidak mematuhi peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. (6) Melakukan audit internal atas kinerja Kepala Desa sehingga dapat diketahui kelebihan dan kekurangan yang dihadapi para Kepala Desa di Kecamatan Pagimana. DAFTAR PUSTAKA Gibson, Ivancevich, & Donnely,1984. Organisasi dan Manajemen, Jakarta: Erlangga. Hamalik, Oemar, 6. Psikologi Manajemen: Penuntun Bagi Pemimpin, Cetakan Ketiga, Bandung: Penerbit Trigenda Karya. Handayaningrat, Soewarno, 1996. Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen, Cetakan ke 15, Jakarta : Haji Masagung. Kamus Besar Bahasa Indonesia,. Jakarta : Penerbit Balai Pustaka. Nawawi, Hadari, 6. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis yang Kompetitif, Yogyakarta:BPFE. Nazir, Mohamad, 5. Metode Penelitian, Bogor : Ghalia Indonesia. Sarundajang, Sinyo Harry, 8. Evaluasi Reformasi Birokrasi Di Indonesia, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Sedarmayanti, 5. Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung: PT. Refika Aditama. Steers, Richard M., (1985), Efektivitas Organisasi, Jakarta : Erlangga. Sudjana,. Teknik Analisis Regresi dan Korelasi. Bandung : Tarsito. Sugiyono, 5. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta. Sutarto,1998. Dasar-Dasar Kepemimpinan Administrasi, Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. The Liang Gie, 1991. Administrasi Perkantoran, Yogyakarta : PT. Nur Cahya. Thoha, Miftah, 198. Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya, Jakarta : Rajawali. Yukl, Garry, 5. Kepemimpinan Dalam Organisasi, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. 1.Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 8 tentang Kecamatan, Jakarta..Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 5 tentang Desa Pasal 98 Ayat () dan Pasal, Jakarta. 1. Anonim, diakses Tanggal Januari 1 5