BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen melalui beberapa variasi. Untuk lebih jelasnya berikut adalah gambar diagram alir penelitian. Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian 27
28 3.1 Metode Penelitian Langkah awal penelitian yaitu menganalisa kandungan limbah (Sludge) untuk mengetahui beberapa parameter yang terdapat pada limbah tersebut, kemudian limbah tersebut menjadi bahan baku kompos melalui eksperimen pengomposan. Setelah kompos tersebut matang sesuai eksperimen pengomposan, tahap selanjutnya adalah melakukan uji laboratorium di Pengujian, Dept Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Insitut Pertanian Bogor. Untuk 3.3.1 Analisa Kandungan Limbah Tahap pertama dalam penelitian ini adalah melakukan analisa lumpur (sludge). Analisa lumpur (sludge) ini dilakukan di Laboratorium Pengujian, Dept Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Insitut Pertanian Bogor. Parameter yang diperhatikan adalah nilai Kadar Air, ph, C/N ratio, Besi (Fe), Aluminium (Al), Mangan (Mn), Nikel (Ni), Timbal (Pb). 3.3.2 Eksperimen Pengomposan Metode Eksperimen pengomposan menggunakan beberapa perbandingan komposisi bahan baku dan waktu pengomposan bisa dilihat pada tabel di bawah ini
29 NO EKSPERIMEN PERBANDINGAN BAHAN BAKU DAN WAKTU PENGOMPOSAN KOTORAN TOTAL KAMBING SERBUK PENAMBAHAN SLUDGE /PUPUK GERGAJI AKTIVATOR KANDANG EM4 NAMA KOMPOSTER WAKTU PENGOMPOSAN 1 A1 1 1 1 500 ml 4 MINGGU 2 A2 1 1 1 500 ml 4 MINGGU 3 A3 1 1 1 500 ml 4 MINGGU 4 B1 1 1 1 500 ml 5 MINGGU 5 B2 1 1 1 500 ml 5 MINGGU 6 B3 1 1 1 500 ml 5 MINGGU 7 C1 2 1 1 500 ml 4 MINGGU 8 C2 2 1 1 500 ml 4 MINGGU 9 C3 2 1 1 500 ml 4 MINGGU 10 D1 2 1 1 500 ml 5 MINGGU 11 D2 2 1 1 500 ml 5 MINGGU 12 D3 2 1 1 500 ml 5 MINGGU Tabel 3.1 Eksperimen Perbandingan Komposisi Komposter dan Waktu Pengomposan *Keterangan: Perbandingan Bahan Baku Menggunakan Wadah Bervolume 3liter Proses diawali dengan mencampurkan bahan baku pengomposan antara lain sludge, serbuk gergaji, pupuk kandang pada terpal plastik. Kemudian dimasukan kedalam wadah, wadah tersebut di kondisikan agar terjadi proses aerasi atau masuknya oksigen yang di perlukan dalam proses aerob selama pengomposan berlangsung yaitu Komposter, kemudian di tambahkan EM4 sebanyak 300ml sebagai aktivator. Pengomposan dilakukan dengan mencampur dan menumpuk ketiga bahan-bahan tersebut ke dalam komposter selama waktu yang di butuhkan berdasarkan perbandingan penelitian. Setelah semua bahan baku tersebut sudah tercampur dan tertumpuk di dalam komposter tersebut maka tumpukan bahan-bahan ini akan mengalami proses dekomposisi secara aerob. jika komposter terlihat kering perlu dilakukan penyiraman air. Setelah 2 minggu pengomposan berlangsung, kompos dibalik atau diaduk agar kompos matang sempurna, kemudian ditambahkan lagi EM4 Sebanyak 200ml. Dan perlu dilakukan pengukuran suhu dari tumpukan bahan campuran tersebut setiap harinya agar mengetahui suhu pengomposan, karena suhu salah satu faktor dalam pengomposan.
30 Gambar 3.2. Skema Pengomposan 3.3.3 Pengujian Laboratorium Setelah kompos matang berdasarkan variasi waktu pengomposan yang dibutuhkan maka pupuk kompos akan dilakukan pengujian kembali di Laboratorium Pengujian, Dept Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Insitut Pertanian Bogor. Untuk pengujian unsur mikro dan unsur lainnya yaitu parameter nilai Kadar Air, ph, C/N ratio, Besi (Fe), Aluminium (Al), Mangan (Mn), Nikel (Ni), Timbal (Pb), Karbon (C organik), Nitrogen (N), Phosfor (P), Kalium (K) hanya diambil salah satu secara acak dari perbandingan komposisi yang berbeda yaitu variasi komposter A (1:1:1) dan komposter C (2:1:1). Dan untuk pengujian unsur makro yaitu parameter seperti Kadar Air, Phosfor (P), C Organik, Nitrogen (N), dan Kalium (K) diambil salah satu secara acak dari tiap variasi komposter A, komposter B, komposter C dan komposter D. Dan dibandingkan dengan standar bahan baku kompos SNI 19-7030-2004 Sebagai Berikut:
31 Baku Mutu No Parameter Satuan (SNI 19-7030-2004) Minimal Maksimal 1 Kadar Air % - 50 2 ph - 6.80 7.49 3 C/N Rasio 10 20 4 Besi (Fe) % * 2.00 5 Alumininum (Al) % * 2.20 6 Mangan (Mn) % 0.10 7 Nikel (Ni) mg/kg * 62 8 Timbal (Pb) mg/kg * 150 9 Phofor % 0.10-10 C- Organik % 9.80 32 11 Nitrogen % 0.40 12 Kalium % 0.20 Tabel 3.2 Standar Baku Mutu kompos SNI 19-7030-2004 3.2 Bahan dan Alat 3.2.1 Bahan Bahan utama pengomposan yang digunakan adalah limbah sludge Pengolahan Air Limbah (Wastewater Treatment) PT.X. Dan ditambahkan Serbuk Gergaji, Pupuk kandang kambing dan EM4 sebagai aktivator. 3.2.2 Alat Alat yang digunakan adalah alat penunjang dalam proses pengomposan dan analisa suhu kompos antara lain: komposter, wadah bervolume 3liter untuk perbandingan bahan baku komposter, termometer alkohol, spidol, terpal plastik, dan alat penyiram air. Gambar desain komposter bisa dilihat pada lampiran 2. Gambar 3.3 Komposter