BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan merupakan salah satu sumber informasi yang sering digunakan oleh para pengguna laporan keuangan. Laporan keuangan berisi mengenai posisi keuangan perusahaan, kinerja serta perubahan posisi keuangan perusahaan, yang sangat berguna dalam memberikan bahan pertimbangan bagi para pengguna laporan keuangan untuk mendukung pengambilan keputusan yang tepat. Agar informasi yang tersaji menjadi lebih bermanfaat dalam pengambilan keputusan, data keuangan harus dikonversi menjadi informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan ekonomis. Hal ini ditempuh dengan cara melakukan analisis laporan keuangan. Model yang sering digunakan dalam melakukan analisis tersebut adalah dalam bentuk rasio-rasio keuangan. Terdapat empat (4) hal yang mendorong analisis laporan keuangan dilakukan dengan modelrasio keuangan yaitu: 1. Untuk mengendalikan pengaruh perbedaan besaran antar perusahaan atau antar waktu. 2. Untuk membuat data menjadi lebih memenuhi asumsi alat statistik yangdigunakan. 3. Untuk menginvestigasi teori yang terkait dengan rasio keuangan. 4. Untuk mengkaji hubungan empirik antara rasio keuangan dan estimasi atau prediksi variabel tertentu (seperti kebangkrutan atau financial distress) 1
Prediksi kekuatan keuangan suatu perusahan pada umumnya dilakukan oleh pihak eksternal perusahaan, seperti: investor, kreditor, auditor, pemerintah dan pemilik perusahaan. Pihak-pihak eksternal perusahaan biasanya bereaksi terhadap sinyal distress seperti: penundaan pengiriman, masalah kualitas produk, tagihan dari bank dan lain sebagainya untuk mengindikasikan adanya financial distress yang dialami perusahaan. Dengan demikian, dengan diketahuinya financial distress yang dialami oleh perusahaan diharapkan dapat dilakukan tindakan untuk memperbaiki situasi ini. Model sistem peringatan untuk mengantisipasi adanya financial distress perlu untuk dikembangkan, karena model ini dapat digunakan sebagai sarana untuk mengidentifikasikan bahkan untuk memperbaiki kondisi sebelum sampai pada kondisi krisis. Perusahaan manufaktur yang besar sangat tertarik pada kesehatan keuangan suppliernya untuk menghindari adanya gangguan yang berkaitan dengan produksi dan skedul distribusi. Platt dan Platt (1991) mendefinisikan financial distress sebagai tahap penurunan kondisi keuangan yang terjadi sebelum terjadinya kebangkrutan ataupun likuidasi. Platt dan Platt (1991) menyatakan kegunaan informasi jika suatu perusahaan mengalami financial distress adalah : 1. Dapat mempercepat tindakan manajemen untuk mencegah masalah sebelum terjadinya kebangkrutan. 2. Pihak manajemen dapat mengambil tindakan merger atau take over agar perusahaan lebih mampu untuk membayar hutang dan mengelola perusahaan dengan baik. 3. Memberikan tanda peringatan awal adanya kebangkrutan pada masa yang akan datang. 2
Untuk membuktikan bahwa laporan keuangan bermanfaat maka dilakukan penelitian mengenai manfaat laporan keuangan. Salah satu bentuk penelitian yang menggunakan rasio-rasio keuangan yaitu penelitian-penelitian yang berkaitan dengan manfaat laporan keuangan untuk tujuanmemprediksikan kinerja perusahaan seperti kebangkrutan dan financial distress. Financial distress terjadi sebelum kebangkrutan. Model financial distress perlu untuk dikembangkan, karena dengan mengetahui kondisi financial distress perusahaan sejak dini diharapkan dapat dilakukan tindakan-tindakan untuk mengantisipasi kondisi yang mengarah pada kebangkrutan. Banyak sekali literatur yang menggambarkan model prediksi kebangkrutan perusahaan, tetapi hanya sedikit penelitian yang berusaha untuk memprediksi financial distress suatu perusahaan. Hal ini dikarenakan sangatsulit mendefinisikan secara obyektif permulaan adanya financial distress. Rasio analisis tradisional berfokus pada profitabilitas, solvency dan likuiditas. Perusahaan yang mengalami kerugian, tidak dapat membayar kewajiban atau tidak likuid mungkin memerlukan restrukturisasi. Untuk mengetahui adanya gejala kebangkrutan diperlukan suatu model untuk memprediksi financial distress untuk menghindari kerugian dalam nilai investasi. Analisis rasio keuangan memungkinkan manajemen untuk mengidentifikasikan perubahan-perubahan pokok pada trend, jumlah dan hubungan serta alasan perubahan tersebut. Hasil analisis laporan keuangan akan membantu menginterprestasikan berbagai hubungan kunci serta kecenderungan yang dapat memberikan dasar perhitungan mengenai potensikeberhasilan perusahaan di masa mendatang. Hal yang mendorong dilakukannya penelitian ini adalah untuk meramalkan kondisi financial perusahaan yang go public dengan menggunakan rasio-rasio 3
keuangan yang ada. Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian ini berjudul PENGGUNAAN RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PADA SEKTOR INFRASTRUKTUR, UTILITAS DAN TRANSPORTASI YANG TERDAFTAR DI BEI. 1.2 Identifikasi Masalah Mengacu pada latar belakang yang telah disampaikan sebelumnya, maka masalah yang dapat diidentifikasikan adalah sebagai berikut: 1. Perusahaan apa yang mengalami financial distress? 2. Apakah rasio NPM, ROI, ROE, dan LEV dapat memprediksi kondisi financial distress pada perusahaan go public yang terdaftar di BEI? 1.3 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian yang dilakukan hanya terbatas pada laporan keuangan perusahaanperusahaan pada sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi yang terdaftar di BEI periode 2007-2011. Penelitian hanya difokuskan kepada rasio-rasio yang digunakan untuk memprediksi kemungkinan financial distress suatu perusahaan menurut metode Z-score Altman serta rasio-rasio keuangan yang dapat memprediksi kemungkinan financial distress. 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan penelitian Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu: 4
1. Untuk mengetahui perusahaan apa saja yang mengalami financial distress, yang berada pada grey area dan yang tidak mengalami financial distress. 2. Untuk mengetahui perbedaan secara signifikan pada rasio keuangan perusahaan yang terkategori financial distress, berada pada grey area dan tidak mengalami financial distress. 3. Untuk mengetahui rasio keuangan apa yang paling berpengaruh dalam memprediksi kondisi financial distress. 1.4.2 Manfaat penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Penelitian ini diharapkan berguna sebagai penambah pengetahuan sekaligus mempraktekkan pengetahuan yang telah diperoleh peneliti selama mengikuti perkuliahan terutama yang berkaitan dengan rasio keuangan dan financial distress. 2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi penelitian yang akan dilakukan selanjutnya serta menjadi sumber yang bermanfaat bagi pembaca yang digunakan sebagai bahan untuk menambah ilmu pengetahuan. 1.5 Ringkasan Metodologi Penelitian Adapun isi ringkasan metodologi penelitian dalam menyusun skripsi ini adalah sebagai berikut: 1. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder. 2. Populasi penelitian diambil beberapa unit perusahaan yang terdapat pada sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi yang terdaftar di BEI pada 2007-5
2011. Sampel diambil dari populasi yang memenuhi kriteria pemilihan sampling. 3. Teknik penarikan sampel penelitian ini adalah dengan menggunakan metode purposive judgement sampling yaitu sampel dipilih atas dasar kesesuaian karakteristik sampel dengan kriteria pemilihan sampel yang telah ditentukan. 4. Pengujian dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Logistic Regression untuk mengetahui kekuatan prediksi rasio keuangan terhadap penentuan financial distress suatu perusahaan. 5. Metode penyajian data hasil analisis statistik yang digunakan, data akan disajikan dalam bentuk tabel dan deskripsi berupa interpretasi hasil analisis yang digunakan. 1.6 Kajian Pustaka Penelitian tentang financial distress dapat dilihat pada penelitian-penelitian terdahulu sebagai berikut: 1. Machfoedz (1994) menguji manfaat rasio keuangan dalam memprediksi laba perusahaan di masa yang akan datang. 2. Swandari (2002) berusaha untuk menganalisa apakah tingginya perilaku resiko dari pemegang saham, kepemilikan institusi dan kinerja mempengaruhi kebangkrutan bank. 3. Lau (1987) dan Hill et al. (1996) menggunakan adanya pemberhentian tenaga kerja atau menghilangkan pembayaran deviden. 4. Asquith, Gertner dan Scharfstein (1994) menggunakan interest coverage ratio untuk mendefinisikan financial distress. 6
5. Whitaker (1999) mengukur financial distress dengan cara adanya arus kas yang lebih kecil dari utang jangka panjang saat ini. 6. John, Lang dan Netter (1992) mendefinisikan financial distress sebagai perubahan harga ekuitas. 1.7 Sistematika Penulisan Dalam rangka memudahkan pembahasan dan uraian yang lebih rinci dan lebih terarah, maka skripsi ini dibagi kedalam lima bab, yang masing-masing bab terdiri atas sub bab. Sistematika penulisan dalam menyusun skripsi ini adalah sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Dalam bab ini dibagi menjadi 6 sub bab yang terdiri atas latar belakang penelitian; identifikasi masalah; ruanglingkup masalah; tujuan dan manfaat penelitian; ringkasan metodologi penelitian; kajian pustaka dan sistematika penulisan yang merupakan deskriptif dari uraian mengenai isi setiap bab. BAB II: LANDASAN TEORI, METODOLOGI PENELITIAN, DAN HIPOTESIS Dalam bab ini dibagi menjadi 3 bagian yaitu bagian landasan teori, metodologi penelitian, dan pengembangan hipotesis. Pada bagian landasan teori menjelaskan mengenai teori-teori yang mendasari pembahasan yang terdiri dari atas laporan keuangan, tujuan laporan keuangan, pihak-pihak yang menggunakan laporan keuangan, jenis-jenis laporan keuangan, sifat dan keterbatasan laporan keuangan, analisis laporan keuangan, tujuan analisis laporan keuangan, metode dan teknik analisa laporan keuangan, analisis rasio keuangan, manfaat analisa rasio keuangan, jenis-jenis analisa rasio keuangan, financial distress, indikator financial distress, 7
manfaat prediksi financial distress, prediksi financial distress dengan Metode Altman. Pada bagian metodologi penelitian menjelaskan bagaimanana memprediksi financial distress yang terjadi dengan menggunakan rasio yang digunakan. Sedangkan pada bagian pengembangan hipotesis menjelaskan mengenai jawaban sementara atas penelitian yang dilakukan oleh penulis. BAB III: METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini menjelaskan mengenai desain penelitian yang terdiri atas jenis dan sumber data, penentuan jumlah sample, metode pengumpulan sample, metode analisis data, metode penyajian data, uji statistik, dan operasionalisasi variable. BAB IV: HASIL PENGUJIAN DAN ANALISIS PENELITIAN Dalam bab ini akan dilakukan pengolahan data-data yang ada melalui rasio-rasio keuangan yang digunakan, setelah itu dilakukan analisa dan pembahasan terhadap pengolahan data yang telah dilakukan sebelumnya. BAB V: SIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai kesimpulan dari hasil penelitian dan saran yang dapat diajukan sebagai bahan masukan serta pertimbangan bagi perusahaan guna menentukan kebijakan yang akan ditempuh dikemudian hari. 8