DINAS SOSIAL PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN

dokumen-dokumen yang mirip
KATA PENGANTAR. Banjarmasin, 10 Januari 2015 KEPALA DINAS SOSIAL PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS SOSIAL PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2017

KATA PENGANTAR. Banjarmasin, Juni 2017 KEPALA DINAS SOSIAL PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi. Hasil pelaksanaan urusan Sosial tahun 2012 dapat dijelaskan sebagai berikut :

BAB II PERENCANAAN KINERJA

KATA PENGANTAR. Banjarmasin, 15 Januari 2011 KEPALA DINAS SOSIAL PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 63 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS SOSIAL PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA DINAS UPTD SEKRETARIAT BIDANG PARTISIPASI SOSIAL DAN MASYARAKAT BIDANG REHABILITASI SOSIAL BIDANG PELAYANAN SOSIAL

LAMPIRAN III PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS DAERAH KABUPATEN KARANGASEM. Dinas Sosial 1.

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 DINAS SOSIAL PROVINSI SULAWESI SELATAN

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

LAPORAN KINERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN BULELENG

LAPORAN KINERJA KEPALA BIDANG PEMBERDAYAAN SOSIAL TAHUN 2015

Jl. Sukarno Hatta Giri Menang Gerung Telp.( 0370 ) , Fax (0370) Kode Pos TELAAHAN STAF

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BAB II PERENCANAAN KINERJA.

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 10 TAHUN

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 DINAS SOSIAL KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 01 TAHUN 2010 T E N T A N G PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL BAGI PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL

(Dana Dekonsentrasi dan Dana APBD)

BAB II PERENCANAAN KINERJA.

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA.

IV.B.22. Urusan Wajib Sosial

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS SOSIAL

RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

7. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Banyuasin di Provinsi Sumatera Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 28 PENINGKATAN PERLINDUNGAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 62 TAHUN 2016

BAB 28 PENINGKATAN PERLINDUNGAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL

INDIKATOR KINERJA UTAMA

- 1 - WALIKOTA MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL

IV.B.22. Urusan Wajib Sosial

KATA PENGANTAR. Banjarmasin, 16 Pebruari 2015 KEPALA DINAS SOSIAL PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

IV.B.22. Urusan Wajib Sosial

KATA PENGANTAR. Banjarmasin, April 2017 KEPALA DINAS SOSIAL PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

RANCANGAN. PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Nomor : Tahun 2016

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 10 TAHUN 2013

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

Memberikan jaminan sosial kepada warga masyarakat, khususnya penyandang masalah sosial;

- 1 - PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS SOSIAL TIPE B DAERAH KABUPATEN/KOTA (PENGELOMPOKAN TUGAS BERDASARKAN FUNGSI)

- 1 - PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS SOSIAL TIPE A DAERAH KABUPATEN/KOTA (PENGELOMPOKAN TUGAS BERDASARKAN FUNGSI)

- 1 - PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS SOSIAL TIPE C DAERAH KABUPATEN/KOTA (PENGELOMPOKAN TUGAS BERDASARKAN FUNGSI)

BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA

RENCANA STRATEGIS DINAS SOSIAL PROVINSI BALI TAHUN

INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS SOSIAL PROVINSI BALI PERIODE

Perjanjian Kinerja Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2017 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN DINSOS JABAR BAB I PENDAHULUAN

U R A I A N JUMLAH PENDAPATAN 17,800, BELANJA BELANJA TIDAK LANGSUNG 45,668,879, BELANJA LANGSUNG 53,024,950,000.00

- 1 - PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS SOSIAL TIPE B DAERAH PROVINSI (PENGELOMPOKAN TUGAS BERDASARKAN FUNGSI)

BAB 29 PENINGKATAN PERLINDUNGAN

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

- 1 - PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS SOSIAL TIPE A DAERAH PROVINSI (PENGELOMPOKAN TUGAS BERDASARKAN FUNGSI)

PENETAPAN KINERJA TAHUN Pembinaan Anak Terlantar bantuan.

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 44 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENETAPAN RENCANA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN MALANG TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

Laporan Kinerja Instansi Pemerintahan

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 29 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 80 TAHUN 2008 TENTANG

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS SOSIAL KABUPATEN MUSI RAWAS Tahun 2015

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 32 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS SOSIAL PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

BIDANG SOSIAL BUDAYA. Oleh: Dr. Dra. Luluk Fauziah, M.Si Disampaikan saat pembekalan KKN Mahasiswa UMSIDA 9 Juli 2017

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

DINAS SOSIAL KOTA BANDUNG BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 111 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL ACEH

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG NOMOR : 8 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

B U P A T I T A S I K M A L A Y A

ANALISIS EFESIENSI DAN EFEKTIFITAS KEGIATAN TAHUN 2014

Dinas Sosial Kabupaten Bandung BAB I PENDAHULUAN

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

KESEJAHTERAAN SOSIAL OLEH DAN UNTUK SEMUA MENINGKATNYA KESEJAHTERAAN SOSIAL DAN PERAN MASYARAKAT DLM PEMBANGUNAN BIDANG KESEJAHTERAAN SOSIAL

: SOSIAL ORGANISASI : DINAS SOSIAL Halaman sebelum perubahan

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS SOSIAL KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Sejarah Perkembangan Dinas Sosial Provinsi Riau

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2014

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR DINAS SOSIAL

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR KESEJAHTERAAN RAKYAT URUSAN SOSIAL

RAPAT KOORDINASI DAN PENGENDALIAN DINAS SOSIAL PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2016 TRIWULAN III. Disampaikan Oleh Dr. GUNTUR TALAJAN,SH.

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

BUPATI SIDOARJO PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

Renja Dinas Sosial 2016 BAB I PENDAHULUAN

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS SOSIAL KOTA SALATIGA TAHUN 2017

OPD : DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA BARAT

2017, No Indonesia Tahun 2011 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5235); 4. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang

Transkripsi:

LAPORAN KINERJA DINAS SOSIAL PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2016

KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa, Laporan Kinerja Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016 dapat diselesaikan. Laporan kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan atas penggunaan anggaran. Laporan Kinerja Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016 disusun untuk memberikan informasi kinerja yang terukur atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai dan sebagai upaya perbaikan berkesinambungan untuk meningkatkan kinerja. Penyusunan Laporan Kinerja ini diharapkan dapat memberikan pertanggungjawaban institusi Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Laporan Kinerja Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016 ini disampaikan dengan harapan adanya saran maupun tanggapan untuk penyempurnaan Laporan Kinerja ini, dan akan kami pertimbangkan untuk penyempurnaannya. Banjarmasin, 12 Januari 2017 plt. KEPALA DINAS SOSIAL PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Ir. ANTONIUS SIMBOLON, MM Pembina Utama Madya NIP. 19571202 198503 1 006 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Sosial Tahun 2016 i

RINGKASAN EKSEKUTIF Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) merupakan fenomena umum di kota-kota yang semakin berkembang termasuk diseluruh Kabupaten/Kota dalam wilayah Provinsi Kalimantan Selatan. PMKS adalah seseorang, keluarga atau kelompok masyarakat yang karena suatu hambatan dan kesulitan tidak dapat melaksanakan fungsi sosialnya sehingga tidak terpenuhi kebutuhan hidupnya baik jasmani, rohani, maupun sosial secara memadai dan wajar. Hambatan dan kesulitan tersebut dapat berupa kemiskinan, keterlantaran, kecacatan, ketunaan sosial, keterbelakangan, keterasingan/ketertinggalan dan bencana alam maupun bencana sosial. Adapun sasaran strategis Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan untuk mencapai indikator kinerja utama yang ditetapkan adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan kemampuan dan kemauan keluarga rentan, keluarga fakir miskin, keluarga berumah tidak layak huni, nilai keperintisan dan kepahlawanan, keluarga pahlawan nasional, komunitas adat terpencil dan meningkatkan kualitas penyuluhan sosial. 2. Meningkatnya pelayanan dan rehabilitasi bagi tuna sosial, korban penyalahgunaan napza, penyandang cacat, lanjut usia dan perlindungan kesejahteraan sosial serta keterampilan dalam panti maupun luar panti baik yang diselenggarakan pemerintah maupun swasta. 3. Meningkatnya pelayanan dan rehabilitasi sosial yang meliputi pembinaan fisik, mental, sosial, pelatihan keterampilan, dan resosialisasi serta pembinaan lanjut bagi penyandang cacat netra, lanjut usia, anak terlantar/remaja putus sekolah dan wanita rawan sosial ekonomi yang berasal dari kabupaten/kota se Kalimantan Selatan. 4. Meningkatnya kesiapsiagaan perangkat dan kesadaran, kemampuan serta tanggung jawab masyarakat dalam usaha pencegahan dan penanggulangan akibat bencana alam, bencana sosial, korban tindak kekerasan dan pekerja migran, pendayagunaan sumber dana sosial, akses jaminan sosial serta penyempurnaan pelaksanaan bantuan tunai bagi rumah tangga sangat miskin yang memenuhi persyaratan (PKH). 5. Meningkatnya pemberdayaan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Organisasi Sosial masyarakat (Orsos), Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), Karang Taruna (KT), pengembangan Wahana Kesos Berbasis Masyarakat (WKSBM), dan upaya mewujudkan kerjasama kelembagaan dengan dunia usaha dalam bentuk program kerjasama kelembagaan dan dunia usaha (KKDU). Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 6 Tahun 2008 mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah dibidang Sosial, sedangkan fungsi Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan adalah : 1. Pada Sekretariat, menghimpun program/kegiatan bidang terkait penanganan PMKS dan PSKS. 2. Pada Bidang Pemberdayaan Sosial, menangani PMKS (Keluarga Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil, Keluarga Bermasalah Sosial Psikologi, Keluarga Rentan), dan bantuan rumah tidak layak huni serta Pelestarian Nilai Kepahlawanan, Keperintisan, Kejuangan dan Kesetiakawanan Sosial. 3. Pada Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial, menangani PMKS (Anak Balita Terlantar, Anak Terlantar, Anak Cacat, Anak Nakal, Anak Jalanan, Wanita Rawan Sosial Ekonomi, Lansia Terlantar, Penyandang Cacat, Tuna Susila, Pengemis, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Sosial Tahun 2016 ii

Gelandangan, Mantan Warga Binaan Lembaga Kemasyarakatan (WKBLK), Korban Penyalahgunaan Napza, Orang dengan HIV/ AIDS) 4. Pada Bidang Bantuan Sosial, menangani PMKS (Korban Tindak Kekerasan dan Pekerja Migran, Korban Bencana Alam, Korban Bencana Sosial dan Pekerja Migran Terlantar). 5. Pada Bidang Pemberdayaan Potensi dan Partisipasi Sosial Masyarakat, melaksanakan pemberdayaan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Pemberdayaan Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), Organisasi Sosial (Orsos), Karang Taruna (KT), Wahana Kesejahteraan Sosial Berbasis Masyarakat (WKSBM), Kerjasama Kelembagaan dan Dunia Usaha yang melakukan UKS. 6. Pada UPTD Dinas Sosial Prov. Kalsel, menangani Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dalam panti yaitu penyandang cacat netra, anak terlantar dan remaja terlantar/putus sekolah, lanjut usia terlantar dan wanita rawan sosial ekonomi. Perencanaan Capaian Indikator Kinerja Utama Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan Berdasarkan acuan Misi ke-3 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Periode tahun 2016-2021 yaitu Memantapkan Kondisi Sosial Budaya Daerah yang berbasiskan kearifan lokal dengan Isu Pokok Masyarakat Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial dan Masalah Sosial Lainnya. Tujuan dari Misi Ke-3 adalah Meningkatkan Kesejahteraan Sosial Masyarakat dengan sasaran untuk Dinas Sosial Prov. Kalsel yaitu menurunnya penyandang masalah kesejahteraan sosial. Berikut capaian indikator kinerja utama dinas sosial tahun 2016: 1. Persentase Berkurangnya jumlah PMKS Pencapaian indikator Persentase berkurangnya jumlah PMKS tahun 2016 terealisasi sebesar 0,50 % dari target 0,39 %, sehingga persentase capaian persentase berkurangnya jumlah PMKS pada tahun 2016 sebesar 128,20, angka tersebut berdasarkan Kriteria penilaian kinerja masuk pada kriteria sangat baik. Berikut Kriteria 13 PMKS yang dapat terlayani oleh Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016 berdasarkan Permensos No. 08 Tahun 2012 : 1. Komunitas Adat Terpencil (KAT) KAT merupakan Kelompok Sosial Budaya yang bersifat lokal dan terpencar serta kurang atau belum terlibat dalam jaringan dan pelayanan baik sosial ekonomi, maupun politik. Kriterianya adalah berbentuk komunitas kecil relatif tertutup, homogen, sulit dijangkau, dan pada umumnya masih hidup dengan sistem ekonomi subsistem. Di Kalimantan Selatan, Lokasi Komunitas Adat Terpencil (KAT) hanya ada dibeberapa kabupaten saja diantaranya : Kabupaten Tabalong Kecamatan Haruai Desa Nawin; Hulu Sungai Tengah Kecamatan Batang Alai Timur Desa: Juhu, Aing Bantai, dan Datar Batung; Kabupaten Balangan Kecamatan Halong Desa Binuang Santang. 2. Fakir Miskin (FM) Fakir Miskin (FM) adalah orang yang sama sekali tidak memiliki sumber mata pencaharian dan/atau mempunyai sumber mata pencaharaian tetapi tidak mempunyai kemampuan memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi kehidupan dirinya dan/atau keluarganya. Fakir Miskin yang dilayani oleh Dinas Sosial Prov. Kalsel sebanyak 400 Orang tersebar di 13 Kabupaten/Kota Se Kalimantan Selatan. 3. Lanjut Usia Terlantar luar Panti (LU) Lanjut Usia terlantar adalah seseorang yang berusia 60 (Enam Puluh) tahun atau lebih, karena faktor-faktor tertentu tidak dapat memenuhi kebutuhan dasarnya. Di Kalimantan Selatan jumlah lanjut usia sebanyak 29.048 tersebar di 13 Kabupaten/kota, namun untuk tahun 2016 hanya sebanyak 90 orang yang dapat dilayani oleh Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan karena terkendala kekurangan anggaran. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Sosial Tahun 2016 iii

4. Korban Tindak Kekerasan ( KTK ) Korban Tindak Kekerasan (KTK) adalah orang perseorangan baik individu, keluarga, kelompok, maupun kesatuan masyarakat tertentu yang mengalami tindak kekerasan, baik sebagai akibat perlakuan salah, eksploitasi, diskriminasi, bentuk-bentuk kekerasan lainnya ataupun dengam membiarkan orang berada dalam situasi berbahaya sehingga menyebabkan fungsi sosialnya terganggu. Di Kalimantan Selatan jumlah Korban Tindak Kekerasan (KTK) ada sebanyak 133 orang tersebar di 13 kabupaten/kota, namun untuk tahun 2016 hanya sebanyak 45 orang yang dapat dilayani karena keterbatasan anggaran pada tahun tersebut. 5. Anak Terlantar Luar Panti (AT) Anak Terlantar adalah seorang anak berusia 6 (Enam) Tahun sampai dengan 18 Tahun, meliputi anak yang mengalami perlakuan salah dan diterlantarkan oleh orang tua/keluarga atau anak kehilangan hak asuh dari orang tua/keluarga. Di Kalimantan Selatan jumlah Anak Terlantar di 13 kabupaten/kota ada sebanyak 9.039 anak, yang dapat dilayani hanya sebanyak 90 Orang yaitu jika dipersentasekan hanya 1 % dari jumlah keseluruhan anak terlantar di Kalimantan Selatan. Hal tersebut menunjukkan bahwa hanya sebesar 1 % kontribusi penurunan penyandang masalah kesejahteraan Sosial (PMKS) Prov. Kalsel pada kategori anak terlantar. Hal tersebut disebabkan karena keterbatasan anggaran pada program/kegiatan pembinaan anak terlantar. 6. Penyandang Disabilitas Luar Panti (PD) Penyandang Disabilitas (PD) adalah mereka yang memiliki keterbatasan fisik, mental, intelektual, atau sensorik dalam jangka waktu lama dimana ketika berhadapan dengan berbagai hambatan hal ini dapat mengalami partisipasi penuh dan efektif mereka dalam masyarakat berdasarkan kesetaraan dengan lainnya. Di Kalimantan Selatan Penyandang Disabilitas ada sebanyak 14.986 tersebar di 13 Kabupaten/Kota, Namun Yang dapat dilayani oleh Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan hanya sebanyak 110 Orang. Jika dipersentasekan hanya sebesar 0,7 % untuk kategori Penyandang Disabilitas yang dapat dilayani, hal tersebut mengindikasikan bahwa hanya sebesar 0,7% penurunan PMKS pada kategori Penyandang Disabilitas, karena keterbatasannya anggaran yang dialokasikan pada tahun 2016. 7. Penyalahgunaan NAPZA Korban Penyalahgunaan NAPZA adalah Seseorang yang menggunakan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya diluar pengobatan atau tanpa sepengetahuan dokter yang berwenang. Di Kalimantan Selatan, Korban Penyalahgunaan NAPZA sangat besar karena termasuk peringkat ke 3 Se Indonesia yang banyak terdapat korban penyalahgunaan NAPZA. Jumlah Korban Napza ada sebanyak 936 orang, namun hanya sebanyak 80 orang yang dapat di layani oleh Dinas Sosial. Hanya sebanyak 9,6 % Kontribusi penurunan PMKS pada kategori Korban Penyalahgunaan NAPZA, hal tersebut disebabkan karena keterbatasan anggaran yang dialokasikan. 8. Gelandangan dan Pengemis (Gepeng) Gepeng adalah orang-orang yang hidup dalam keadaan tidak sesuai dengan norma kehidupan yang layak dalam masyarakat setempat, serta tidak mempunyai pencaharian dan tempat tinggal yang tetap serta mengembara ditempat umum. Jumlah Gepeng di 13 Kabupaten/kota Se Kalimantan Selatan ada sebanyak 608 Orang, dan jumlah yang di layani Dinas Sosial hanya sebanyak 20 Orang. Karena keterbatasan alokasi anggaran untuk pembinaan Gepeng pada Tahun 2016, maka hanya sebesar 3,2 % saja kontribusi kategori Gepeng untuk penurunan jumlah PMKS Se kalsel. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Sosial Tahun 2016 iv

Akuntabilitas Keuangan Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2016 yang dialokasikan dan digunakan untuk mewujudkan capaian kinerja dengan alokasi anggaran sebesar Rp.7.857.745.000,- dengan realisasi Rp.7.539.296.026,- atau 95,95% dengan realisasi fisik sebesar 106,25 % Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Sosial Tahun 2016 v

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i RINGKASAN EKSEKUTIF... ii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... viii BAB I PENDAHULUAN... 1 BAB II PERENCANAAN KINERJA A. VISI DAN MISI B. TUJUAN C. SASARAN D. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN E. RENCANA KERJA PEMBANGUNAN TAHUN 2016............... 6 7 8 10 12 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI B. EVALUASI DAN ANALISIS CAPAIAN PERJANJIAN KINERJA ESELON II, III, DAN IV C. AKUNTABILITAS KEUANGAN D. KEBERHASILAN-KEBERHASILAN YANG TELAH DICAPAI E. KENDALA/HAMBATAN PELAKSANAAN............... 15 21 25 27 29 BAB IV PENUTUP... 31 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Sosial Tahun 2016 vi

LAMPIRAN : - Indikator Kinerja Utama Tahun 2016 - Pohon Kinerja - Perjanjian Kinerja Tahun 2016 - Foto-foto kegiatan Tahun 2016 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Sosial Tahun 2016 vii

DAFTAR TABEL Halaman TABEL 2.1 Tujuan dan Sasaran Strategis Dinas Sosial Prov. Kalsel 2016 2020 Beserta Indikator Kinerja... 13 TABEL 2.2 Perencanaan Kinerja... 13 TABEL 3.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja... 15 TABEL 3.2 Capaian Indikator Kinerja Utama... 16 TABEL 3.3 Rekapitulasi Data PMKS Kalimantan Selatan Tahun 2016... 17 TABEL 3.4 Capaian Perjanjian Kinerja Eselon II... 21 TABEL 3.5 Capaian Perjanjian Kinerja Eselon III... 21 TABEL 3.6 Capaian Perjanjian Kinerja Eselon IV... 22 TABEL 3.7 Akuntabilitas Keuangan Tahun 2016... 25 TABEL 3.8 Prestasi yang diraih anak asuh PSAA Budi Mulia Tahun 2016... 28 TABEL 3.9 Prestasi Bidang Olahraga yang diraih Klien PSBN... 28 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Sosial Tahun 2016 viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesuai Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 014 Tentang Petunjuk Teknis, Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, Semua Unit Kerja mandiri wajib menyampaikan Laporan Kinerja sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan pemerintahan, pembangunan, dan pembinaan kemasyarakatan. Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2016 disusun sebagai pertanggungjawaban atas pelaksanaan pencapaian kinerja sebagaimana disepakati dalam dokumen Penetapan Kinerja dimaksud telah mempertimbangkan ketersediaan sumber daya dan dana baik dari APBD maupun sumber dana lainnya, serta mengacu pada Rencana Strategis Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016-2021. Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 6 Tahun 2008 mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah dibidang Sosial, sedangkan fungsi Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan adalah : 1. Pada Sekretariat, menghimpun program/kegiatan bidang terkait penanganan PMKS dan PSKS. 2. Pada Bidang Pemberdayaan Sosial, menangani PMKS (Keluarga Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil, Keluarga Bermasalah Sosial Psikologi, Keluarga Rentan), dan bantuan rumah tidak layak huni serta Pelestarian Nilai Kepahlawanan, Keperintisan, Kejuangan dan Kesetiakawanan Sosial. Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP ) Dinas Sosial Tahun 2016 1

3. Pada Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial, menangani PMKS (Anak Balita Terlantar, Anak Terlantar, Anak Cacat, Anak Nakal, Anak Jalanan, Wanita Rawan Sosial Ekonomi, Lansia Terlantar, Penyandang Cacat, Tuna Susila, Pengemis, Gelandangan, Mantan Warga Binaan Lembaga Kemasyarakatan (WKBLK), Korban Penyalahgunaan Napza, Orang dengan HIV/ AIDS) 4. Pada Bidang Bantuan Sosial, menangani PMKS (Korban Tindak Kekerasan dan Pekerja Migran, Korban Bencana Alam, Korban Bencana Sosial dan Pekerja Migran Terlantar). 5. Pada Bidang Pemberdayaan Potensi dan Partisipasi Sosial Masyarakat, melaksanakan pemberdayaan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Pemberdayaan Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), Organisasi Sosial (Orsos), Karang Taruna (KT), Wahana Kesejahteraan Sosial Berbasis Masyarakat (WKSBM), Kerjasama Kelembagaan dan Dunia Usaha yang melakukan UKS. 6. Pada UPTD Dinas Sosial Prov. Kalsel, menangani Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dalam panti yaitu penyandang cacat netra, anak terlantar dan remaja terlantar/putus sekolah, lanjut usia terlantar dan wanita rawan sosial ekonomi. Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan telah memiliki rencana pembangunan jangka panjang daerah tahun 2005 2025 berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 17 Tahun 2009, dimana pada Bab II tentang kondisi dan prediksi kondisi umum daerah serta isu-isu strategis kondisi sosial budaya disebutkan bahwa Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) merupakan fenomena umum di kota-kota yang semakin berkembang termasuk diseluruh Kabupaten/Kota dalam wilayah Provinsi Kalimantan Selatan. Berdasarkan Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pedoman Pendataan dan Pengelolaan Data Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP ) Dinas Sosial Tahun 2016 2

(PMKS) dan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS), dikelompokkan menjadi 26 jenis PMKS dan 12 Jenis PSKS. Di Kalimantan Selatan pada tahun 2016 terdapat Penyandang Masalah yang menonjol yaitu Keluarga Fakir Miskin 84.787 Orang, Lanjut Usia Terlantar 29.048 Orang, Korban Bencana Alam 19.119 Orang, Perempuan Rawan Sosial Ekonomi 16.296 Orang, Penyandang Disabilitas 14.986 Orang, Anak Terlantar 9.039 Orang, Keluarga Bermasalah Sosial Psikologi 7.832 Orang, dan Komunitas Adat Terpencil 5.409 Orang. Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) di Kalimantan Selatan untuk tahun 2016 yang paling menonjol adalah Karang Taruna 1,294 KT, TKSK 152 Orang, Organisasi Sosial 314 Orsos, Tagana 657 Orang, PSM 1,887 Orang, WKSBM 48 Desa dan Penyuluh Sosial sebanyak 90 Orang. Isu strategis berkaitan dengan tugas dan fungsi Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan adalah penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan pemberdayaan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS). Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) merupakan fenomena umum di kota-kota yang semakin berkembang termasuk diseluruh Kabupaten/Kota dalam wilayah Provinsi Kalimantan Selatan. PMKS adalah seseorang, keluarga atau kelompok masyarakat yang karena suatu hambatan dan kesulitan tidak dapat melaksanakan fungsi sosialnya sehingga tidak terpenuhi kebutuhan hidupnya baik jasmani, rohani, maupun sosial secara memadai dan wajar. Hambatan dan kesulitan tersebut dapat berupa kemiskinan, keterlantaran, kecacatan, ketunaan sosial, keterbelakangan, keterasingan/ketertinggalan dan bencana alam maupun bencana sosial. Adapun sasaran strategis Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan untuk mencapai indikator kinerja utama yang ditetapkan adalah sebagai berikut : Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP ) Dinas Sosial Tahun 2016 3

4. Meningkatkan kemampuan dan kemauan keluarga rentan, keluarga fakir miskin, keluarga berumah tidak layak huni, nilai keperintisan dan kepahlawanan, keluarga pahlawan nasional, komunitas adat terpencil dan meningkatkan kualitas penyuluhan sosial. 5. Meningkatnya pelayanan dan rehabilitasi bagi tuna sosial, korban penyalahgunaan napza, penyandang cacat, lanjut usia dan perlindungan kesejahteraan sosial serta keterampilan dalam panti maupun luar panti baik yang diselenggarakan pemerintah maupun swasta. 6. Meningkatnya pelayanan dan rehabilitasi sosial yang meliputi pembinaan fisik, mental, sosial, pelatihan keterampilan, dan resosialisasi serta pembinaan lanjut bagi penyandang cacat netra, lanjut usia, anak terlantar/remaja putus sekolah dan wanita rawan sosial ekonomi yang berasal dari kabupaten/kota se Kalimantan Selatan. 4. Meningkatnya kesiapsiagaan perangkat dan kesadaran, kemampuan serta tanggung jawab masyarakat dalam usaha pencegahan dan penanggulangan akibat bencana alam, bencana sosial, korban tindak kekerasan dan pekerja migran, pendayagunaan sumber dana sosial, akses jaminan sosial serta penyempurnaan pelaksanaan bantuan tunai bagi rumah tangga sangat miskin yang memenuhi persyaratan (PKH). 5. Meningkatnya pemberdayaan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Organisasi Sosial masyarakat (Orsos), Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), Karang Taruna (KT), pengembangan Wahana Kesos Berbasis Masyarakat (WKSBM), dan upaya mewujudkan kerjasama kelembagaan dengan dunia usaha dalam bentuk program kerjasama kelembagaan dan dunia usaha (KKDU). Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP ) Dinas Sosial Tahun 2016 4

B. Sistematika Penyusunan Sistematika penyusunan Laporan Kinerja Dinas Sosial Tahun 2016 disusun berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, yaitu BAB I. PENDAHULUAN Pada Bab ini berisikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan pada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategis issued) yang sedang dihadapi organisasi. BAB II. PERENCANAAN KINERJA Pada Bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang bersangkutan. BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI B. REALISASI ANGGARAN BAB IV. PENUTUP Pada Bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian knerja organisasi serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya. LAMPIRAN : 1) Perjanjian Kinerja 2) Lain-lain yang dianggap perlu Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP ) Dinas Sosial Tahun 2016 5

BAB II PERENCANAAN KINERJA Rencana Strategis Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan secara lengkap termuat dalam Rencana Strategis (Renstra) yang merupakan suatu proses perencanaan yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 5 tahun, secara sistematik dan berkesinambungan dengan mempertimbangkan potensi, peluang, tantangan dan hambatan yang memuat, visi, misi, sasaran, kebijakan, program dan kegiatan serta indikator keberhasilan dan kegagalan dalam pelaksanaannya. Renstra tersebut menggambarkan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan program dengan strategi kebijakan dan rencana pengembangan yang terarah dan dapat diimplementasikan secara bertahap dengan skala prioritas dan kemampuan anggaran pembiayaan. A. VISI DAN MISI Visi dari Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan sebagaimana tercantum pada Renstra 2016-2021 adalah: Terwujudnya Kesejahteraan Sosial Masyarakat Penjabaran arti dan makna dari visi Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan adalah sebagai berikut: - Terwujudnya memiliki arti Sesuatu yang dapat terlihat, dirasakan (nyata) - Kesejahteraan Sosial memiliki arti warga negara dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya. - Masyarakat memiliki arti sekelompok orang yang hidup bersama-sama dan saling peduli terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Sosial Tahun 2016 6

Dalam rangka pencapaian misi tersebut diatas telah ditetapkan 5 (lima) misi yang harus dilaksanaka, yaitu : 1. Mencegah dan mengurangi tumbuh kembang serta meluasnya masalah kesejahteraan sosial. 2. Mengentaskan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Masyarakat agar dapat hidup layak dan normatif. 3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan fasilitas kesejahteraan Sosial 4. Meningkatkan Pelayanan dan Bantuan Sosial bagi korban bencana dan masalahmasalah lainnya. 5. Meningkatkan peran serta sosial masyarakat dalam melaksanakan Usaha Kesejahteraan Sosial (UKS). B. TUJUAN Mengacu pada misi yang telah ditetapkan, maka tujuan yang hendak dicapai dalam kurun waktu lima tahun adalah sebagai berikut : 1. Terwujudnya sumber daya manusia (SDM) yang mampu melaksanakan pembangunan kesejahteraan sosial. 2. Terwujudnya kemauan dan kemampuan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) guna memperbaiki taraf kesejahteraan sosial yang didasarkan atas kesetiakawanan sosial. 3. Terwujudnya kualitas dan efektifitas rehabilitasi bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) 4. Terwujudnya kesadaran dan tanggung jawab masyarakat/potensi sumber kesejahteraan sosial dalam usaha kesejahteraan sosial serta kesiapsiagaan dalam usaha pencegahan dan penanggulangan akibat bencana Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Sosial Tahun 2016 7

5. Terwujudnya sarana dan prasarana kesejahteraan sosial yang memadai untuk mendukung pembangunan kesejahteraan sosial. C. SASARAN Dari Tujuan Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan dijabarkan kembali menjadi Sasaran sebagai berikut : 1. Tujuan : Terwujudnya sumber daya manusia (SDM) yang mampu untuk melaksanakan pembangunan kesejahteraan sosial. Dijabarkan dalam Sasaran : (1) Meningkatkan kualitas penyusunan program dan rencana kerja pembangunan kesejahteraan sosial, penyelenggaraan pengarusutamaan gender, dan penilaian jabatan fungsional pekerja sosial. 2. Tujuan : Terwujudnya kemauan dan kemampuan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) guna memperbaiki taraf kesejahteraan sosial yang didasarkan atas kesetiakawanan sosial. Dijabarkan dalam Sasaran : (2) Meningkatkan kemampuan dan kemauan keluarga rentan, keluarga fakir miskin, keluarga berumah tidak layak huni, nilai keperintisan dan kepahlawanan, keluarga pahlawan nasional, komunitas adat terpencil dan meningkatkan kualitas penyuluhan sosial. 3. Tujuan : Terwujudnya kualitas dan efektifitas rehabilitasi bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS). Dijabarkan dalam Sasaran : Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Sosial Tahun 2016 8

(3) Meningkatnya pelayanan dan rehabilitasi bagi tuna sosial, korban penyalahgunaan napza, penyandang cacat, lanjut usia dan perlindungan kesejahteraan sosial serta keterampilan dalam panti maupun luar panti baik yang diselenggarakan pemerintah maupun swasta. (6) Meningkatnya pelayanan dan rehabilitasi sosial yang meliputi pembinaan fisik, mental, sosial, pelatihan keterampilan, dan resosialisasi serta pembinaan lanjut bagi penyandang cacat netra, lanjut usia, anak terlantar/remaja putus sekolah dan wanita rawan sosial ekonomi yang berasal dari kabupaten/kota se Kalimantan Selatan. 4. Tujuan : Terwujudnya kesadaran dan tanggung jawab masyarakat/potensi sumber kesejahteraan sosial dalam usaha kesejahteraan sosial serta kesiapsiagaan dalam usaha pencegahan dan penanggulangan akibat bencana. Dijabarkan dalam Sasaran : (4) Meningkatnya kesiapsiagaan perangkat dan kesadaran, kemampuan serta tanggung jawab masyarakat dalam usaha pencegahan dan penanggulangan akibat bencana alam, bencana sosial, korban tindak kekerasan dan pekerja migran, pendayagunaan sumber dana sosial, akses jaminan sosial serta penyempurnaan pelaksanaan bantuan tunai bagi rumah tangga sangat miskin yang memenuhi persyaratan (PKH). 5. Tujuan : Terwujudnya sarana dan prasarana kesejahteraan sosial yang memadai untuk mendukung pembangunan kesejahteraan sosial. Dijabarkan dalam Sasaran : (5) Meningkatnya pemberdayaan Tenaga Kesejahteraan Sosial; Kecamatan (TKSK), organisasi sosial masyarakat (Orsos), Pekerja Sosial Masyarakat Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Sosial Tahun 2016 9

(PSM), karang taruna (KT), pengembangan wahana kesos berbasis masyarakat (WKSBM), dan upaya mewujudkan kerjasama kelembagaan dengan dunia usaha dalam bentuk CSR Kesejahteraan Sosial. D. Arah Kebijakan dan Strategi Pembangunan Strategi merupakan faktor terpenting dalam perencanaan Strategis dan merupakan rencana menyeluruh serta terpadu dari organisasi Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan dalam mencapai tujuannya. Strategi meliputi penetapan kebijakan, program dengan memperhatikan sumberdaya yang tersedia, serta keadaan lingkungan yang dihadapi. Selanjutnya strategi ini diharapkan dapat memberikan arahan dan dorongan kegiatan operasional bagi setiap pelaksana kegiatan Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan. Dengan demikian akan timbul kesatuan gerak dan langkah seluruh komponen organisasi, dalam rangka menuju visi yang telah ditetapkan. Strategi (Kebijakan dan Program) Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan selama kurun waktu tahun 2016-2021, sebagai berikut : 1. Kebijakan : a. Meningkatkan kualitas pelayanan dan bantuan dasar kesejahteraan sosial bagi PMKS. b. Meningkatkan kualitas manajemen dan SDM pelayanan kesejahteraan sosial. c. Meningkatkan pemberdayaan penanggulangan kemiskinan, kecacatan, ketunaan sosial, keterlantaran, korban bencana dan masalah sosial strategis lainnya. d. Meningkatkan kemampuan potensi sumber kesejahteraan sosial baik dari segi kualitas maupun kuantitas. e. Meningkatkan kualitas pelayanan panti-panti sosial dalam lingkup Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Sosial Tahun 2016 10

2. Program Program Dinas Sosial Prov. Kalsel adalah bentuk instrumen kebijakan yang berisi kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial untuk mencapai sasaran dan tujuan. Adapun program yang dilaksanakan sebagai berikut : a. Sumber Dana APBN (Dekonsentrasi) dengan 4 program : 1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kemensos 2. Program Pemberdayaan Sosial. 3. Program Rehabilitasi Sosial. 4. Program Perlindungan dan Jaminan Sosial. b. Sumber Dana Tugas Pembantuan dengan 1 program/kegiatan : 1. Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil (KAT) c. Sumber Dana APBD Prov. Kalsel dengan 6 program : 1. Program Sekretariat Sub Program Pemberdayaan kelembagaan sosial Sub Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Sub Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Sub Program Peningkatan Disiplin Aparatur Sub Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Sub Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 2. Program Bidang Pemberdayaan Sosial Sub Program Pemberdayaan fakir miskin (FM), komunitas adat terpencil (KAT) dan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) lainnya. Sub Program Pemberdayaan kelembagaan sosial Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Sosial Tahun 2016 11

3. Program Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial. Sub Program Pelayanan dan rehabilitasi kesos Sub Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma Sub Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial (Eks Narapidana, PSK, Narkoba dan Penyakit Sosial Lainnya) 4. Program Bidang Bantuan Sosial Sub Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesos 5. Program Bidang Pemberdayaan Potensi dan Partisipasi Sosial Masyarakat. Sub Program Pemberdayaan kelembagaan sosial 6. Program Panti Sosial Sub Program Pelayanan dan rehabilitasi kesos E. Rencana Kerja Pembangunan Tahun 2016 Perencanaan Capaian Indikator Kinerja Utama Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan Berdasarkan acuan Misi ke-3 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Periode tahun 2016-2021 yaitu Memantapkan Kondisi Sosial Budaya Daerah yang berbasiskan kearifan lokal dengan Isu Pokok Masyarakat Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial dan Masalah Sosial Lainnya. Tujuan dari Misi Ke-3 adalah Meningkatkan Kesejahteraan Sosial Masyarakat dengan sasaran untuk Dinas Sosial Prov. Kalsel yaitu menurunnya penyandang masalah kesejahteraan sosial. Program prioritas kepala daerah terpilih yang tergambar dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Periode tahun 2016 2021, antara lain sebagai berikut : Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Sosial Tahun 2016 12

Tabel 2.1 Tujuan dan Sasaran Strategis Dinas Sosial Prov. Kalsel 2016 2020 Beserta Indikator Kinerja No. Tujuan Sasaran Strategis 1. Meningkatkan Kesejahteraan Sosial Masyarakat Menurunnya Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Indikator Kinerja Persentase Berkurangnya jumlah PMKS Target Kinerja pada Tahun 2016 2017 2018 2019 2020 2021 0,39 % 194.623 0,39 % 193.864 0,39 % 193.108 0,39 % 192.395 0,39 % 190.898 0,39 % 190.154 Capaian kinerja Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan berikut adalah Capaian Indikator Kinerja Utama berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor : 188.44/0549/KUM/2012 Tentang Penyempurnaan Penetapan Indikator Kinerja Utama Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dan Indikator Kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan. Tabel 2.2 Perencanaan Kinerja Sasaran Strategis Menurunnya Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Indikator Kinerja Utama Persentase Berkurangnya jumlah PMKS Target Program/Kegiatan 0.39 % 1. Komunitas Adat Terpencil 2. Keluarga Miskin 3. Lanjut Usia Terlantar 4. Korban Tindak Kekerasan 5. Anak Terlantar 6. Penyandang Disabilitas 7. Penyalahgunaan Napza dan 8. Gepeng Indikator Sasaran (Output) 1. Jumlah Warga KAT dan Pendamping KAT yang mendapatkan bantuan sosial 2. Jumlah fakir miskin yang mendapat bantuan sosial 3. Jumlah lanjut usia yang diberi pelayanan kebutuhan dasar 4. Korban tindak kekerasan yang diberi bantuan UEP 5. Jumlah anak terlantar mengikuti Target 0.39 % Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Sosial Tahun 2016 13

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target Program/Kegiatan Indikator Sasaran (Output) Target PBK 6. Jumlah penyandang cacat yang mengikuti pelatihan dan Jumlah Penyandang Cacat berat yang mendapatkan asistensi sosial 7. Jumlah korban napza yang diberi bimbingan pemantapan vakasional 8. Jumlah Gepeng yg mengikuti dilatih dan mendapat UEP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Sosial Tahun 2016 14

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah merupakan perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan melalui sistem pertanggungjawaban secara periodik. Kinerja Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan diukur berdasarkan tingkat pencapaian kinerja sasaran yang diperoleh dengan cara membandingkan target dengan realisasi indikator sasaran. Kemudian dilakukan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis yang terkait dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Sosial. Untuk mempemudah interpretasi hasil pencapaian sasaran dan kegiatan dipergunakan Skala nilai peringkat kinerja dikutip dari Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 yang juga dipakai dalam penyusunan LAKIP adalah : Tabel 3.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja NO Interval Nilai Kriteria penilaian Realisasi Realisasi Kinerja (%) Kinerja 1. 91 Sangat Baik 2. 76-90 Tinggi 3. 66-75 Sedang 4. 51-65 Rendah 5. 50 Sangat rendah (Sumber : Permendagri 54 Tahun 2010) Kode A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI Pengukuran kinerja merupakan hasil suatu penilaian yang didasarkan pada Indikator Kinerja Utama (IKU), untuk itu capaian Indikator Kinerja Utama Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Periode Tahun 2016-2021 Tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dan Indikator Kinerja Satuan Kerja Perangkat Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Sosial Tahun 2016 15

Daerah di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan untuk tahun 2016, adalah sebagai berikut : No. Sasaran Strategis Tabel 3.2 Capaian Indikator Kinerja Utama Indikator Kinerja Utama Satuan Realisasi Target Capaian Kinerja (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 Meningkatkan Persentase Kesejahteraan Berkurangnya Sosial Masyarakat Jumlah PMKS % 0,50 % 0,39 % 128,20 % Berdasarkan Tabel 3.1 Pencapaian indikator Persentase berkurangnya jumlah PMKS tahun 2016 terealisasi sebesar 0,50 % dari target 0,39 %, sehingga persentase capaian persentase berkurangnya jumlah PMKS pada tahun 2016 sebesar 128,20, angka tersebut berdasarkan Kriteria penilaian kinerja masuk pada kriteria sangat baik. Pengukuran kinerja tersebut berdasarkan rumus perhitungan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang telah ditetapkan pada Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Sosial Prov. Kalsel sebagai berikut : % PMKS = ( PMKS yang ditangani ) x 100 % PMKS Se Kalsel = ( 990 ) x 100 % 194.623 = 0,50 % Dari perhitungan rumus diatas, Jumlah PMKS yang ditangani adalah jumlah PMKS yang di bina oleh Dinas Sosial Provinsi Kalsel melalui Program/Kegiatan yang dibiayai oleh APBD Tahun 2016. Sedangkan Jumlah PMKS Se Kalsel adalah Jumlah keseluruhan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di Kalimantan Selatan, karena satuan untuk perhitungannya berupa persentase maka dikalikan 100 %. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Sosial Tahun 2016 16

Sesuai Permensos nomor 8 tahun 2012 ada 26 jenis Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial dan 12 Jenis Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) di Indonesia. Berikut data Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Tahun 2016 berdasarkan data dari BPS dan pemukhtahiran data Tahun 2016 : Tabel 3.3 Rekapitulasi Data PMKS Kalimantan Selatan Tahun 2016 NO. PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL PROV. KALSEL 1 Anak Balita Terlantar 1.071 2 Anak Terlantar 9.039 3 Anak yang berhadapan dengan hukum 325 4 Anak Jalanan 134 5 Anak dengan kedisabilitasan (ADK) 838 6 Anak yang menjadi Korban Tindak Kekerasan atau diperlakukan Salah 57 7 Anak yang memerlukan perlindungan khusus 20 8 Lanjut Usia Terlantar 29.048 9 Penyandang Disabilitas 14.986 10 Tuna Susila 654 11 Gelandangan 169 12 Pengemis 439 13 Pemulung 510 14 Kelompok Minoritas 12 15 Bekas Warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (BWLP) 1.408 16 orang dengan HIV/AIDS (ODHA) 13 17 Korban Penyalahgunaan NAPZA 936 18 Korban Traffiking 1 19 Korban Tindak Kekerasan 133 20 Pekerja Migran Bermasalah Sosial (PMBS) 4 21 Korban Bencana Alam 19.119 22 Korban Bencana Sosial 1.383 23 Perempuan Rawan Sosial Ekonomi 16.296 24 Fakir Miskin (FM) 84.787 25 Keluarga Bermasalah Sosial Psikologi 7.832 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Sosial Tahun 2016 17

NO. PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL PROV. KALSEL 26 Komunitas Adat Terpencil (KAT) 5.409 TOTAL 194.623 Namun, di Kalimantan Selatan tidak semua jenis PMKS tersebut dapat terlayani, hanya 13 jenis PMKS yang dapat terlayani oleh Program/kegiatan Dinas Sosial Prov. Kalsel. Berikut jumlah PMKS yang dapat ditangani melalui Program/Kegiatan Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan untuk tahun 2016 : - Komunitas Adat Terpencil (KAT) = 135 KK - Fakir Miskin (FM) = 400 Org - Lanjut Usia terlantar luar panti (LU) = 90 Org - Korban Tindak Kekerasan (KTK) = 45 Org - Anak Terlantar luar panti (AT) = 90 Org - Penyandang Disabilitas luar panti (PD) = 110 Org - Penyalahgunaan Napza = 80 Org - Gelandang dan Pengemis (Gepeng) = 20 Org Jumlah = 990 Org Berikut Kriteria 13 PMKS yang dapat terlayani oleh Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016 berdasarkan Permensos No. 08 Tahun 2012 : 9. Komunitas Adat Terpencil (KAT) KAT merupakan Kelompok Sosial Budaya yang bersifat lokal dan terpencar serta kurang atau belum terlibat dalam jaringan dan pelayanan baik sosial ekonomi, maupun politik. Kriterianya adalah berbentuk komunitas kecil relatif tertutup, homogen, sulit dijangkau, dan pada umumnya masih hidup dengan sistem ekonomi subsistem. Di Kalimantan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Sosial Tahun 2016 18

Selatan, Lokasi Komunitas Adat Terpencil (KAT) hanya ada dibeberapa kabupaten saja diantaranya : Kabupaten Tabalong Kecamatan Haruai Desa Nawin; Hulu Sungai Tengah Kecamatan Batang Alai Timur Desa: Juhu, Aing Bantai, dan Datar Batung; Kabupaten Balangan Kecamatan Halong Desa Binuang Santang. 10. Fakir Miskin (FM) Fakir Miskin (FM) adalah orang yang sama sekali tidak memiliki sumber mata pencaharian dan/atau mempunyai sumber mata pencaharaian tetapi tidak mempunyai kemampuan memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi kehidupan dirinya dan/atau keluarganya. Fakir Miskin yang dilayani oleh Dinas Sosial Prov. Kalsel sebanyak 400 Orang tersebar di 13 Kabupaten/Kota Se Kalimantan Selatan. 11. Lanjut Usia Terlantar luar Panti (LU) Lanjut Usia terlantar adalah seseorang yang berusia 60 (Enam Puluh) tahun atau lebih, karena faktor-faktor tertentu tidak dapat memenuhi kebutuhan dasarnya. Di Kalimantan Selatan jumlah lanjut usia sebanyak 29.048 tersebar di 13 Kabupaten/kota, namun untuk tahun 2016 hanya sebanyak 90 orang yang dapat dilayani oleh Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan karena terkendala kekurangan anggaran. 12. Korban Tindak Kekerasan ( KTK ) Korban Tindak Kekerasan (KTK) adalah orang perseorangan baik individu, keluarga, kelompok, maupun kesatuan masyarakat tertentu yang mengalami tindak kekerasan, baik sebagai akibat perlakuan salah, eksploitasi, diskriminasi, bentuk-bentuk kekerasan lainnya ataupun dengam membiarkan orang berada dalam situasi berbahaya sehingga menyebabkan fungsi sosialnya terganggu. Di Kalimantan Selatan jumlah Korban Tindak Kekerasan (KTK) ada sebanyak 133 orang tersebar di 13 kabupaten/kota, namun untuk tahun 2016 hanya sebanyak 45 orang yang dapat dilayani karena keterbatasan anggaran pada tahun tersebut. 13. Anak Terlantar Luar Panti (AT) Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Sosial Tahun 2016 19

Anak Terlantar adalah seorang anak berusia 6 (Enam) Tahun sampai dengan 18 Tahun, meliputi anak yang mengalami perlakuan salah dan diterlantarkan oleh orang tua/keluarga atau anak kehilangan hak asuh dari orang tua/keluarga. Di Kalimantan Selatan jumlah Anak Terlantar di 13 kabupaten/kota ada sebanyak 9.039 anak, yang dapat dilayani hanya sebanyak 90 Orang yaitu jika dipersentasekan hanya 1 % dari jumlah keseluruhan anak terlantar di Kalimantan Selatan. Hal tersebut menunjukkan bahwa hanya sebesar 1 % kontribusi penurunan penyandang masalah kesejahteraan Sosial (PMKS) Prov. Kalsel pada kategori anak terlantar. Hal tersebut disebabkan karena keterbatasan anggaran pada program/kegiatan pembinaan anak terlantar. 14. Penyandang Disabilitas Luar Panti (PD) Penyandang Disabilitas (PD) adalah mereka yang memiliki keterbatasan fisik, mental, intelektual, atau sensorik dalam jangka waktu lama dimana ketika berhadapan dengan berbagai hambatan hal ini dapat mengalami partisipasi penuh dan efektif mereka dalam masyarakat berdasarkan kesetaraan dengan lainnya. Di Kalimantan Selatan Penyandang Disabilitas ada sebanyak 14.986 tersebar di 13 Kabupaten/Kota, Namun Yang dapat dilayani oleh Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan hanya sebanyak 110 Orang. Jika dipersentasekan hanya sebesar 0,7 % untuk kategori Penyandang Disabilitas yang dapat dilayani, hal tersebut mengindikasikan bahwa hanya sebesar 0,7% penurunan PMKS pada kategori Penyandang Disabilitas, karena keterbatasannya anggaran yang dialokasikan pada tahun 2016. 15. Penyalahgunaan NAPZA Korban Penyalahgunaan NAPZA adalah Seseorang yang menggunakan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya diluar pengobatan atau tanpa sepengetahuan dokter yang berwenang. Di Kalimantan Selatan, Korban Penyalahgunaan NAPZA sangat besar karena termasuk peringkat ke 3 Se Indonesia yang banyak terdapat korban penyalahgunaan NAPZA. Jumlah Korban Napza ada sebanyak 936 orang, namun hanya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Sosial Tahun 2016 20

sebanyak 80 orang yang dapat di layani oleh Dinas Sosial. Hanya sebanyak 9,6 % Kontribusi penurunan PMKS pada kategori Korban Penyalahgunaan NAPZA, hal tersebut disebabkan karena keterbatasan anggaran yang dialokasikan. 16. Gelandangan dan Pengemis (Gepeng) Gepeng adalah orang-orang yang hidup dalam keadaan tidak sesuai dengan norma kehidupan yang layak dalam masyarakat setempat, serta tidak mempunyai pencaharian dan tempat tinggal yang tetap serta mengembara ditempat umum. Jumlah Gepeng di 13 Kabupaten/kota Se Kalimantan Selatan ada sebanyak 608 Orang, dan jumlah yang di layani Dinas Sosial hanya sebanyak 20 Orang. Karena keterbatasan alokasi anggaran untuk pembinaan Gepeng pada Tahun 2016, maka hanya sebesar 3,2 % saja kontribusi kategori Gepeng untuk penurunan jumlah PMKS Se kalsel. B. Evaluasi dan Analisis Capaian Perjanjian Kinerja Eselon II, III, dan IV - Capaian Perjanjian Kinerja Eselon II No. Sasaran Kinerja Tabel 3.4 Capaian Perjanjian Kinerja Eselon II Indikator Target Capaian Keterangan Kinerja 1. Menurunnya Penyandang Masalah Kesejahteraa n Sosial Persentase berkurangnya jumlah PMKS 0,39% 0,50 % % PMKS = ( PMKS yg ditangani : PMKS Se Kalsel) X 100 % = (990 : 194.623 ) x 100 % = 0,50 % *Data absolut diperoleh dari BPS KalSel Tahun 2016 - Capaian Perjanjian Kinerja Eselon III Sasaran No. Kinerja 1. Meningkatnya Pemenuhan Kebutuhan Dasar Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Tabel 3.5 Capaian Perjanjian Kinerja Eselon III Indikator Kinerja Target Capaian Keterangan Persentase 0,60% 0,60% Target Populasi PMKS yang PMKS Yang dibiayai anggaran daerah terpenuhi dibandingkan target PMKS kebutuhan Kab/Kota = (990 : 162.772 x dasarnya 100% = 0,60% Eselon III penanggung jawab : Bidang Bansos, Bidang Rehabsos Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Sosial Tahun 2016 21

Sasaran No. Kinerja 2. Meningkatnya Pemenuhan kebutuhan dasar Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial 3. Meningkatnya Kualitas Layanan Panti Sosial 4. Meningkatnya Partisipasi Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) 5. Meningkatnya sarana dan prasarana Kesejahteraan Sosial yang memenuhi standar Indikator Kinerja Persentase PMKS yang mendapatkan bantuan pemenuhan kebutuhan dasar melalui panti Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap layanan panti sosial Persentase peningkatan partisipasi PSKS (TKSK, Orsos, PSM, KT, Tagana, Penyuluh Sosial) Persentase LKS/Panti Sosial dengan sarana dan prasarana memenuhi standar Target Capaian Keterangan 1.01 % 1.01 % Target target PMKS dalam panti dibandingkan Populasi PMKS Kab/Kota luar panti = (720 : 70.743 x 100% = 1.01% *Eselon III penanggung jawab : UPTD (Panti) 75 % 80,11 % Survey kepuasan masyarakat terhadap pelayanan panti *Eselon III penanggung jawab : UPTD (Panti) 15,31% 15,31% Jumlah PSKS yang dibina dibanding dengan PSKS di Kalsel = (4.361 PSKS Kab/Kota : 668 PSKS x 100% = 15,31% *Eselon III penanggung jawab : Bidang BPPPSM 3,50 % 3,50 % Jumlah LKS yang mendapatkan bantuan dibanding dengan jumlah LKS di Kab/Kota = (4 LKS / 114 LKS Kab.Kota x 100% = 3,50 % *Eselon III penanggung jawab : BPPPSM, Bidang Rehabilitasi Sosial - Capaian Perjanjian Kinerja Eselon IV Sasaran No. Kinerja 1. PMKS yang menerima bantuan pemenuhan kebutuhan dasar Tabel 3.6 Capaian Perjanjian Kinerja Eselon IV Indikator Kinerja Target Capaian Keterangan - Jumlah 135 KK 135 KK *Eselon IV penanggung jawab : Warga KAT yg - Kasi PKAT mendapatkan - Kasi PFM bantuan - Kasi Anak dan Panti Sosial - Jumlah FM - Kasi Paca dan LU yang diberikan 400 KK 900 KK - Kasi TS dan Napza bantuan - Kasi KTK dan PM stimulan - Jumlah AT yg mengikuti pelatihan 90 Org 90 Org keterampilan dan PBK - Jumlah lansia terlantar yg diberikan 90 Org 90 Org Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Sosial Tahun 2016 22

No. Sasaran Kinerja Indikator Kinerja bantuan pemenuhan kebutuhan dasar - Jumlah Penyandang Disabilitas yg mengikuti diklat dan diberi bantuan pemenuhan kebutuhan dasar - Jumlah Korban Napza yg mengikuti pemantapan vokasional - Jumlah pengemis yg diberikan bimbingan dan bantuan UEP - Jumlah Korban bencana alam dan bencana sosial Target Capaian Keterangan 110 Org 110 Org 80 Org 80 Org 20 Org 20 Org - Jumlah Korban Tindak Kekerasan dan Pekerja Migran - - 2 PMKS yang mendapatkan bantuan pemenuhan kebutuhan dasar melalui panti - Jumlah penyandang cacat netra yg diberi pelayanan& rehabilitasi sosial dalam panti - Jumlah Wanita Rawan Sosial Ekonomi yang diberikan pelayanan dan rehabilitasi sosial dalam panti - Jumlah 45 Org 70 Org 130 Org 45 Org 70 Org 130 Org UPTD (Panti) Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Sosial Tahun 2016 23

No. Sasaran Kinerja 3. Persentase pelayanan sosial yang diberikan sesuai standar 4. Persentase Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) yang dibina Indikator Kinerja Lanjut Usia terlantar yang diberikan pelayanan sosial dalam panti - Jumlah anak terlantar yang diberi pelayanan sosial dalam panti - Jumlah remaja putus sekolah terlantar yang diberikan pelayanan sosial dalam panti Jumlah Penghuni panti sosial yang puas terhadap pelayanan panti - Jumlah Tagana yang mengikuti pemantapan - Jumlah TKSK yang mengikuti Bimtek dan mendapatka n insentif - Jumlah PSM yang mengikuti Bimtek - Jumlah Petugas Organisasi Sosial yang mengikuti Bimtek - Jumlah CSR Kesos yang di bina - Jumlah Penyuluh Sosial yang mengikuti Bimtek Target Capaian Keterangan 170 Org 100 Org 250 Org 720 Orang 350 Org 152 Org 50 Org 13 Org - 90 Org 170 Org 100 Org 250 Org 720 Orang 350 Org 152 Org 50 Org 13 Org - 90 Org UPTD (Panti) *Eselon IV penanggung jawab : - Kasi KBA dab BS - Kasi KT - Kasi PSM - Kasi Orsos dan LS - Kasi K2KS dan PS Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Sosial Tahun 2016 24

Sasaran No. Kinerja 5. Meningkatnya Panti Sosial dengan Sarana dan Prasarana yang memenuhi standar 6. Meningkatnya Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) dengan Sarana dan Prasarana yang memenuhi Standar Indikator Kinerja Jumlah Panti Sosial yang mendapatkan bantuan sarana dan prasarana Jumlah LKS yang mendapatkan bantuan Sarana dan Prasarana Target Capaian Keterangan 5 Panti 5 Panti UPTD (Panti) 4 LKS 4 LKS *Eselon IV penanggung jawab : - Kasi PPSDS C. AKUNTABILITAS KEUANGAN Akuntabilitas Keuangan Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2016 yang dialokasikan dan digunakan untuk mewujudkan capaian kinerja dengan alokasi anggaran sebesar Rp.7.857.745.000,- dengan realisasi Rp.7.539.296.026,- atau 95,95% dengan realisasi fisik sebesar 106,25 % dengan rincian program kegiatan sebagai berikut : Tabel 3.7 Akuntabilitas Keuangan Tahun 2016 No. Program Kegiatan Pagu Dana I. Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil dan PMKS Lainnya 1. Peningkatan kemampuan (capacity building) petugas dan pendampingan sosial pemberdayaan fakir miskin 2. Pelatihan Keterampilan Berusaha bagi Keluarga Miskin 3. Pembinaan Keluarga Harapan Target Sasaran Realisasi Capaian Persentase Capaian 400.000.000 135 KK 135 KK 100 % 1.142.260.000 400 KK 900 KK 225 % 100.000.000 300 Org 300 Org 100 % Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Sosial Tahun 2016 25