BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi mengakibatkan persaingan di segala bidang usaha menjadi. Menghadapi hal tersebut maka perusahaan harus selalu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. PT Industri Telekomunikasi Indonesia ( INTI ) sebagai Badan Usaha Milik

I. PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi di Indonesia pada era globalisasi sekarang

I. PENDAHULUAN. tidak pasti dan turbulen baik dari sisi teknologi, regulasi, pasar maupun

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Saat ini, kemajuan teknologi merupakan kebutuhan yang tidak

I. PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi di Indonesia pada era globalisasi sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang ini, Indonesia sudah memasuki era globalisasi sehingga persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan lingkungan bisnis akhir-akhir ini muncul suatu gejala dimana

BAB I PENDAHULUAN. dipermudah pengadaannya, salah satunya bidang teknologi komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. dengan bermunculannya operator-operator jasa telekomunikasi baik lokal maupun

BAB I PENDAHULUAN. menjadi begitu kompleks dan begitu penuh dengan istilah-istilahnya. Pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. pesatnya di segala bidang. Penyebab kondisi ini karena Indonesia sedang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman yang diikuti dengan kemajuan teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia bahkan di dunia ini dapat diakui banyak menarik minat para pelaku

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi telekomunikasi yang sangat pesat memberikan

BAB I PENDAHULUAN. telekomunikasi seluler. Mobilitas serta meningkatnya kebutuhan masyarakat dalam

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat hanya menggunakan surat, yang berkembang dengan telepon rumah,

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai macam alat komunikasi yang semakin memudahkan penggunanya

BAB I PENDAHULUAN. penting yang perlu diperhatikan dan dilakukan adalah mempertahankan pelanggan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi seluler di Indonesia sekarang ini sangatlah pesat.

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Manusia mempunyai banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, baik

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan yang pesat di bidang teknologi komunikasi saat

BABI PENDAHULUAN. Industri seluler saat ini sangat menggairahkan, sebab potensi

I. PENDAHULUAN. tantangan sektor telekomunikasi semakin bertambah. Karena kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Terjadinya persaingan dalam dunia bisnis abad ini tidak dapat dihindarkan lagi. Bahkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini yang semakin meningkat

BAB I PENDAHULUAN. muncul suatu kebutuhan. Di sini konsumen akan mempertimbangkan dan memahami

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya terbatas dikalangan bisnis saja tetapi juga merambah dikalangan

BAB I PENDAHULUAN. terhadap telekomunikasi menjadi semakin meningkat. Mobilitas masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. bergantung pada penggunaan teknologi dan informasi. Saat ini, semua lapisan

I. PENDAHULUAN. yang semakin kecil. Demikian pula para vendor pembuat telepon selular bersaing

ANALISIS LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP KARTU SELULER SIMPATI (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta)

Bab I. Pendahuluan. atraktif, hal senada ditunjukkan di industri telekomunikasi dengan perluasan

Kesimpulan dan Saran

Pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan mahasiswa program studi pendidikan ekonomi UNS dalam membeli produk IM3

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan tersebut menyebabkan perusahaan pada umumnya berusaha untuk. merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan.

I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi semakin cepat. Hal ini sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin pesat pada berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Perkembangan bisnis kartu perdana seluler GSM akhir-akhir ini telah

BAB I PENDAHULUAN. muncul industri-industri serta perusahaan-perusahaan baru, salah satunya bidang

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan. Hal ini ditandai dengan banyak munculnya perusahaan-perusahaan

I. PENDAHULUAN. tetapi juga menjadi ladang bisnis yang menjanjikan. Dengan adanya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Hingga saat ini, tercatat 10 operator telepon di Indonesia. Telkom (PT

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan industri manufaktur maupun jasa menunjukkan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini industri telekomunikasi telah menjadi salah satu kontributor

BAB I PENDAHULUAN. telekomunikasi di Indonesia. Perkembangan itu dapat terlihat dari satu dekade ini.

BAB I PENDAHULUAN. lain dari telepon seluler bertambah seiring dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan telepon seluler membutuhkan suatu jasa penyelenggara

BAB I PENDAHULUAN. cepat dirasakan telah membawa pengaruh yang signifikan terhadap. lingkunagan baik secara langsung maupun tidak langsung telah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perekonomian yang berorientasi perdagangan pasar maka. kesuksesan sebuah perusahaan ditentukan oleh kemampuan untuk

I. PENDAHULUAN. kepemilikan. Kebutuhan adalah keadaan merasa tidak memiliki kepuasan dasar dan

BAB I PENDAHULUAN. Merek dan segala sesuatu yang diwakilinya merupakan aset yang paling penting,

BAB 1 PENDAHULUAN. Konsumen dicecar dengan banyaknya iklan dan promosi penurunan tarif, kini

BAB I PENDAHULUAN. beragam pilihan bentuk teknologi dan kecanggihannya. dalam melakukan kegiatan, dengan teknologi komunikasi dapat

BAB I PENDAHULUAN. umum tetapi juga menjadi ladang bisnis yang prospektif. Bisnis operator selular

BAB I PENDAHULUAN. IM3, Mentari, XL, Axis, 3, Matrix, dll. Masing masing provider telepon seluler

BAB I PENDAHULUAN. di sektor telekomunikasi, membuat perusahaan lebih cenderung untuk berusaha

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi profit tentunya mempunyai tujuan

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Telekomunikasi Selular (TELKOMSEL)

BAB I PENDAHULUAN. saling berkomunikasi. Dewasa ini kebutuhan akan komunikasi menjadi sesuatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Salah satu kebutuhan masyarakat modern adalah kebutuhan sarana

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan alat komunikasi yang disebut Handphone (HP) atau telepon

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi. Keberadaan teknologi selular pertama kali masuk ke

BAB 1 PENDAHULUAN. muncul industri-industri serta perusahaan-perusahaan baru, salah satunya bidang

BAB I PENDAHULUAN. ini telah membuat masyarakat mempunyai gaya hidup yang lebih baik dan modern

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak pada dunia usaha. Dengan adanya perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi persaingan usaha yang semakin meningkat membuat perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia akan teknologi sudah tidak dapat dipungkiri lagi. Selama kurang

FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN KARTU FLEXI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. peluncuran pertama kali layanan pasca bayar secara komersial pada tanggal 26

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Industri Telekomunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. tahun ke tahun terus meningkat seiring perkembangan jaman. Selain itu didukung

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya teknologi dari tahun ke tahun, membuat kehidupan dunia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Market Size No. Industri Telekomunikasi 27% 30%

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kondisi perekonomian yang berfokus pada arah era globalisasi, persaingan

PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, keberadaan telekomunikasi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah pesat. Sebagai contoh, di Indonesia, perkembangan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. akhirnya tertarik terhadap produk yang ditawarkan. Komunikasi pemasaran

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bergantung pada penggunaan teknologi dan informasi. Saat ini, semua lapisan

I. PENDAHULUAN. memunculkan persaingan yang semakin ketat. Ketatnya persaingan menuntut

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dari tahun ke tahun terus meningkat seiring perkembangan zaman. Selain itu

BAB I PENDAHULUAN. Sejak Pemerintah mengubah pola pengelolaan sektor telekomunikasi di

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sarana komunikasi yang tersedia saat ini sangat memudahkan bagi

BAB I PENDAHULUAN. raksasa, yaitu PT Telkomsel (Telekomunikasi Seluler) dan PT Satelindo (Satelit

BAB I PENDAHULUAN. gratis kepada konsumen misalnya telepon gratis, internet gratis, dan lain-lain.

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta merupakan kota pelajar dan banyak mahasiswa yang datang dari

BAB I PENDAHULUAN. mencapai lebih dari 240 juta pelanggan pada akhir tahun 2011 lalu. naik 60 juta

BAB 1 PENDAHULUAN. industri telekomunikasi yang menjadi cermin dari ketat dan tingginya

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan yang sebelumnya menguasai pasar. Bermacam-macam

BAB I PENDAHULUAN. industri seperti industri telekomunikasi, transportasi, perbankan dan perhotelan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini banyak

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi mengakibatkan persaingan di segala bidang usaha menjadi semakin ketat. Menghadapi hal tersebut maka perusahaan harus selalu berorientasi pada pemasaran/ marketing oriented dimana semua kegiatan perusahaan diarahkan untuk memenuhi keinginan konsumen sehingga tercipta suatu kepuasan (www.enjoyat.hypermart.net). Dengan kata lain perusahaan berusaha untuk menciptakan para konsumen yang merasa puas. Untuk dapat menciptakan para konsumen yang merasa puas, manajemen perusahaan harus mengetahui hal-hal yang menyebabkan terciptanya kepuasan konsumen (Kana, dalam Usmara, 2003:94). Kepuasan yang diperoleh konsumen bisa membuat dirinya menjadi loyal dalam menggunakan produk perusahaan. Apabila seorang konsumen telah berubah menjadi konsumen yang loyal karena kepuasannya terpenuhi, maka konsumen tersebut tidak akan beralih ke produk perusahaan lain yang sejenis. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Tjiptono (2001:43) yang menyatakan bahwa dengan terciptanya kepuasan konsumen maka hal tersebut akan memberikan beberapa manfaat diantaranya terciptanya loyalitas pelanggan. Salah satu contoh bidang usaha yang menunjukkan adanya persaingan yang ketat adalah persaingan di industri telekomunikasi. Dunia telekomunikasi di Indonesia terus mengalami kemajuan pesat. Dari sisi teknologi yang Universitas Kristen Maranatha Page 1

dipergunakan, jasa seluler di Indonesia kini cukup beragam, mulai dari yang menggunakan sistem teknologi analog seperti AMPS (advance mobile phone system), GSM (global system for mobile communication) dengan frekuensi 900 MHz dan 1.800 MHz, hingga berbasis CDMA (Code Division Multiple Access) (http://www.sinarharapan.co.id). Penetrasi seluler di Indonesia masih sangat rendah, hanya sekitar 22% dari jumlah penduduk Indonesia yang berjumlah lebih dari 200 juta jiwa. Dengan demikian terlihat masih lebar peluang pasar yang belum terlayani. Tidak berlebihan jika empat tahun ke depan diproyeksikan jumlah penggunanya bisa mencapai 100 juta nomor. Akan tetapi, biasanya pasar yang besar juga memiliki kompetisi sangat ketat. Beberapa operator yang ada sudah menampakkan perlombaan yang sangat sengit, baik dari sisi fitur, tarif, maupun layanan. Dari sisi tarif, misalnya, kini masing-masing operator sudah berlomba-lomba menawarkan tarif murah. Apalagi dengan munculnya operator CDMA yang dapat digunakan secara nasional yang tarifnya relatif lebih murah, ikut mengundang persaingan dari sisi tarif (http://www.mediaindosoft.com). Tantangan terbesar yang dihadapi oleh para operator saat ini adalah loyalitas para pelanggan. Pasalnya, sekitar 97% struktur pelanggan seluler didominasi oleh pelanggan kartu prabayar. Pelanggan kartu prabayar ini sewaktuwaktu bisa berpindah ke operator lain. Apalagi kartu perdana prabayar sekarang bisa diperoleh di mana-mana dan dengan harga yang sangat terjangkau (http://www.mediaindosoft.com). Universitas Kristen Maranatha Page 2

Masyarakat sendiri mulai merasakan manfaat kompetisi di sektor telekomunikasi dan persaingan teknologi serta persaingan bisnis antar-operator memberi alternatif pilihan yang menguntungkan (http://www.duniaesai.com). Maraknya sejumlah merek kartu prabayar berbasis teknologi GSM seperti Mentari, IM3, XL, Simpati, As, maupun yang berbasis teknologi CDMA seperti Fren, Flexi, Esia, Star One, dilihat dari sudut pandang pelanggan tentu sangat menguntungkan. Hal ini karena otomatis pelanggan mempunyai berbagai pilihan merek kartu prabayar mana yang dikehendakinya. Sedangkan dari sudut pandang produsen, adanya persaingan baik diantara sesama produsen GSM, CDMA ataupun diantara GSM dan CDMA, membuat mereka saling berlomba untuk dapat membuat pelanggannya loyal dan tidak beralih ke produk sejenis milik produsen lainnya (Wiyono, 2008). Loyalitas pelanggan terhadap merek produk merupakan konsep yang sangat penting khususnya pada kondisi tingkat persaingan yang sangat ketat dengan pertumbuhan yang rendah. Pada kondisi demikian loyalitas pada merek sangat dibutuhkan agar perusahaan dapat bertahan hidup. Di samping itu, upaya mempertahankan loyalitas merek ini merupakan upaya strategis yang lebih efektif dibandingkan dengan upaya menarik pelanggan baru (Riana, 2008). Pemasaran dewasa ini merupakan pertempuran persepsi konsumen, tidak sekedar pertempuran produk. Beberapa produk dengan kualitas, model, features, serta kualitas yang relatif sama, dapat memiliki kinerja yang berbeda-beda di pasar karena perbedaan persepsi dari produk tersebut di benak konsumen. Membangun persepsi dapat dilakukan melalui jalur merek (Durianto, Sugiarto dan Universitas Kristen Maranatha Page 3

Sitinjak, 2001:3). Merek itu sendiri mempunyai peranan yang penting dan merupakan aset prestisius bagi perusahaan karena merek mampu menciptakan komunikasi interaksi dengan konsumen dan berpengaruh dalam membentuk perilaku konsumen (Durianto, Sugiarto dan Sitinjak, 2001 : 3). Merek yang kuat tidak selalu menghasilkan loyalitas pelanggan terhadap merek tersebut dalam jangka panjang. Ini terjadi jika merek menjadi kategori produk dan bukan menjadi identitas produk secara individual. Salah satu elemen yang mulai dipercaya sebagai pembentuk loyalitas merek adalah trust in a brand (http://braincodenews.com). Kepercayaan terhadap merek itu sendiri ditentukan oleh tiga faktor menurut Lau dan Lee (1999:44) yaitu merek itu sendiri (brand characteristic), perusahaan pembuat merek (company characteristic) dan konsumen (consumer-brand characteristic). Brand characteristic berkaitan dengan kepercayaan konsumen terhadap suatu merek. Kepercayaan di sini menyangkut tentang kinerja merek dapat diramalkan, mempunyai reputasi dan kompetensi merek. Company characteristic merupakan dasar awal pemahaman konsumen terhadap suatu produk. Karakteristik ini meliputi reputasi suatu perusahaan serta integritas perusahaan di balik merek tersebut. Consumer-brand characteristic merupakan totalitas pemikiran dan perasaan individu dengan acuan dirinya sebagai objek sehingga sering kali dalam konteks pemasaran dianalogkan merek sama dengan orang (Riana, 2008). Trust in a brand dianggap memiliki pengaruh terhadap brand loyalty, karena dengan adanya trust in a brand yang tinggi dari konsumen akan membuat konsumen untuk setia terhadap merek tersebut (brand loyalty-nya juga tinggi) dan Universitas Kristen Maranatha Page 4

tidak beralih ke merek lain. Hal ini diperkuat oleh temuan Riana (2008) yang menyatakan bahwa baik secara bersama-sama maupun secara parsial variabel trust in a brand yang meliputi brand characteristic, company characteristic dan consumer-brand characteristic mempengaruhi brand loyalty. Berdasarkan survey pendahuluan penulis di Salatiga khususnya di kampus UKSW Salatiga, tampak bahwa cukup banyak mahasiswa yang menggunakan kartu prabayar XL. Alasan yang dikemukakan oleh sejumlah mahasiswa UKSW Salatiga yang menggunakan kartu prabayar XL adalah bahwa XL memiliki kualitas suara yang bening serta sinyal dan jaringan yang luas, XL juga memiliki fitur yang cukup lengkap, serta tarif isi ulang yang terjangkau. Dipilihnya kartu prabayar XL oleh sejumlah mahasiswa ini memperlihatkan bahwa mereka memiliki kepercayaan terhadap merek kartu XL (Hasil wawancara dengan sejumlah pengguna kartu prabaya XL di Salatiga tanggal 15 Oktober 2008). Disamping hasil prasurvey di atas, dari penelusuran artikel di media, ternyata penulis menemukan juga ada keluhan dari pengguna kartu XL. Seperti yang dikemukakan oleh seorang pelanggan yang mengeluhkan tentang buruknya kualitas sinyal, dimana setiap kali menelpon selalu call drop atau sinyal hilang tiba-tiba. Pelanggan harus menelpon ulang beberapa kali untuk dapat melakukan komunikasi sehingga berdampak pada biaya penggunaan telepon yang menjadi lebih mahal jika dibandingkan tidak terjadi call drop (http://www.mediakonsumen.com). Sebagai salah satu operator telepon selular terbesar di Indonesia, tentu saja PT Excelcomindo Pratama Tbk selaku pemilik merek kartu prabayar XL tidak Universitas Kristen Maranatha Page 5

menghendaki para pelanggannya beralih ke produk kartu prabayar dari operator telepon selular lainnya. Oleh sebab itu, tuntutan untuk selalu menjadi yang terbaik harus menjadi komitmen organisasi agar para pengguna kartu prabayar masih tetap setia untuk selalu menggunakan kartu prabayar XL. Kesetiaan pelanggan tidak dapat begitu saja diraih, tetapi memerlukan proses panjang untuk meyakinkan bahwa kartu prabayar XL merupakan kartu prabayar terbaik. Membangun kepercayaan konsumen telah dilakukan oleh PT Excelcomindo Pratama Tbk sejak didirikan. Hal ini dibuktikan dengan inovasi yang telah dilakukan oleh PT Excelcomindo Pratama Tbk untuk selalu memberikan yang terbaik kepada konsumen. Inovasi tersebut berupa pengembangan jaringan yang luas dan kualitas suara yang bening sepanjang nusantara, serta dilengkapi dengan fitur seperti layanan data Life in Hand, Mobile Banking, XL Music Life, akses GPRS dan MMS serta layanan Private Number. Selain melakukan berbagai inovasi pada keunggulan produk, XL juga mempunyai program promosi untuk menambah jumlah pelanggan mereka. Program promosi tersebut antara lain, Tarif Ngirit Malam, Kring-kring Sring-sring, XLvaganza, Tarif Ngirit Senin sampai Jumat, Nelpon Berkali-kali Bayar Sekali, dan selain itu juga XL mempunyai program untuk mendekatkan diri pada para pelanggannya sekaligus untuk menjaga loyalitas pelanggan, yaitu klub Vibe (http://www.mediaindosoft.com). Dari uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang analisis pengaruh trust in a brand terhadap brand loyalty kartu prabayar Universitas Kristen Maranatha Page 6

XL. Oleh karena itu penulis akan menuangkan penelitian ini dalam skripsi yang berjudul: PENGARUH TRUST IN A BRAND TERHADAP BRAND LOYALTY PADA KONSUMEN KARTU PRABAYAR XL DI SALATIGA" 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian di atas maka dapat diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut : 1. Apakah trust in a brand berpengaruh terhadap brand loyalty kartu prabayar XL? 2. Seberapa besar pengaruh trust in a brand terhadap brand loyalty kartu prabayar XL? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh trust in a brand terhadap brand loyalty kartu prabayar XL. 2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh trust in a brand terhadap brand loyalty kartu prabayar XL. 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini antara lain agar dapat memberikan hasil yang bermanfaat bagi : Universitas Kristen Maranatha Page 7

1. Penulis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan di bidang manajemen pemasaran, khususnya tentang kepercayaan terhadap merek (trust in a brand) dan pengaruhnya terhadap loyalitas merek (brand loyalty). 2. Pihak lain Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai sumbangan informasi tentang pengaruh kepercayaan terhadap merek (trust in a brand) terhadap loyalitas merek (brand loyalty) pada konsumen kartu prabayar XL di Salatiga. 3. Universitas Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah perbendaharaan pustaka bagi perpustakaan Universitas Kristen Maranatha Bandung. 1.5 Kerangka Pemikiran berikut ini. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini ditampilkan dalam bentuk bagan Universitas Kristen Maranatha Page 8

Marketing Product Brand Marketing Mix Price Place Trust in Brand Brand Loyalty Promotion Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran 1.6 Sistematika Penulisan Penelitian ini terbagi dalam lima bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan tentang latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka pemikiran dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Bab ini menguraikan tentang teori-teori yang relevan dengan topik penelitian meliputi trust ini a brand dan brand loyalty. Bab ini juga menguraikan pengembangan hipotesis yang di uji dalam penelitian ini. Universitas Kristen Maranatha Page 9

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menguraikan tentang desain penelitian, definisi operasional variabel dan pengukurannya, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, metode analisis data. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan tentang analisis data hasil penelitian berikut pembahasannya tentang pengaruh kepercayaan terhadap merek (trust in a brand) terhadap loyalitas merek (brand loyalty) pada konsumen kartu prabayar XL di Salatiga. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini menguraikan tentang kesimpulan dari hasil penelitian serta saran-saran bagi perusahaan dan penelitian selanjutnya. Universitas Kristen Maranatha Page 10