BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PEMBAHASAN. A. Pengertian pembiayaan mikro dan prosedur pembiayaan mikro. menambah modal usaha nasabah dengan harapan agar usahanya lebih

BAB III PROFIL PEMASARAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI CABANG PEKALONGAN. A. Gambaran Umum Pemasaran Warung Mikro Bank Syariah Mandiri

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Pembiayaan Pensiunan pada Bank Mandiri Syariah Kantor Cabang

BAB IV PEMBAHASAN. Angsuran ringan dan tetap hingga jatuh tempo pembiayaan. Bisa untuk membeli rumah baru, bekas dan renovasi rumah

BAB IV PEMBAHASAN. pembiayaan untuk beragam keperluan, baik produktif (investasi dan modal

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Pelaksanaan Jaminan Fidusia di Bank Syariah Mandiri KCP Solok. menanyakan langsung kepada pihak warung mikro itu sendiri.

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Prosedur Pengikatan Jaminan Pada Pembiayaan Murabahah di BPRS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Proses Akad Ijarah Multiguna Untuk Biaya Umroh. multiguna untuk biaya umroh yang diserahkan kepada nasabah diharapkan

BAB IV IMPLEMENTASI PRODUK PEMBIAYAAN BSM CICIL EMAS DI BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG ULAK KARANG PADANG

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB III PEMBAHASAN. A. Prosedur Pembiayaan Akad Mudharabah di BMT Harapan Ummat. a. Telah masuk sebagai anggota. sebesar Rp ,-.

BAB IV PEMBAHASAN. prosedur pembiayaan griya di BSM Kantor Area Padang dapat diuraikan. 1. Tahap permohonan dan pengajuan persyaratan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Kelayakan Benda Jaminan Dalam Pembiayaan di KSU. KOTA SANTRI Cabang Karanganyar

Program Pinjaman Dana Tunai

BAB IV MEKANISME PENILAIAN BARANG JAMINAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KSPPS BINAMA SEMARANG

BAB IV PEMBAHASAN. perorangan maupun badan usaha non badan hukum dengan total exposure. a. Ketentuan Umum dalam melakukan penilaian agunan adalah :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV MEKANISME DAN ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA SEKTOR PERTANIAN A.

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

PENERAPAN PEMBIAYAAN MURABAHAH UNTUK SEGMENTASI UMKM PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI, Tbk

BAB IV PEMBAHASAN APLIKASI PEMBIAYAAN MURABAHAH KONSUMTIF MOTOR PADA BMT AT-TAQWA CABANG BANDAR BUAT PADANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ada beberapa tahapan dalam pembiayaan mudharabah yang harus dilalui. sebelum dana itu diserahkan kepada nasabah :

BAB IV. PEMBIAYAAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) MIKRO ib PADA BRISYARIAH KANTOR CABANG PADANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pembiayaan Dana Berputar (PDB) pada Bank Syariah. Dalam menyalurkan dana pembiayaan, Bank Syariah Mandiri memiliki

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI AKAD MURABAHAH DALAM PEMBIAYAAN KENDARAAN DI KOPERASI SIMPAN PINJAM (KOSPIN) JASA LAYANAN SYARIAH BULAKAMBA

BAB IV PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA PRODUK MODAL USAHA DI KJKS BMT BINAMA SEMARANG

PERANAN BPR UNTUK MASYARAKAT

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG

LAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN. Dari PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG PONOROGO

BAB IV. ANALISIS TENTANG PEMBERIAN PEMBIAYAAN GRIYA ib HASANAH

BAB IV PENERAPAN AKAD MURABAHAH PADA PRODUK PEMBIAYAAN PENSIUN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada pembahasan bab lima ini akan disampaikan kesimpulan mengenai

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Mekanisme Akad Mudharabah dalam Pembiayaan Modal Kerja di KJKS Mitra

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. A. Syarat-syarat Pemberian Kredit Umum BPR Nusamba

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pembiayaan Mudharabah untuk Pertanian di KSPPS TAMZIS Cabang Batur

Kesimpulan dan Saran 47 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pedoman Wawancara. 2. Syarat-syarat apa saja yang harus di penuhi jika nasabah ingin melakukan pembiayaan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS PRODUK PEMBIAYAAN BSM CICIL EMAS DI BANK SYARIAH MANDIRI PEMALANG

BAB IV PEMBAHASAN. A. Proses Pemberian Pembiayaan Oleh Account Officer Kepada Nasabah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Program Pinjaman Dana Tunai

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. A. Karakteristik Pembiayaan Produk Flexi ib Hasanah BNI Syariah Kantor

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA

BUPATI PENAJAM PASER UTARA,

BAB IV ANALISIS SITEM PEMBERIAN PEMBIAYAAN PADA KJKS BMT AMANAH USAHA MULIA MAGELANG. A. Sistem dan Prosedur Pemberian pembiayaan

DAFTAR WAWANCARA Jawab

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dikenal dengan istilah Pembiayaan Pemilikan Rumah (PPR) dan KPR

BAB IV MEKANISME PENGAWASAN PENYALURAN PEMBIAYAAN USAHA MIKRO DI KSPPS ARTHAMADINYA BANYUPUTIH

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Pelaksanaan Pembiayaan Mudharabah di Baitul maal wat. 1. Prosedur Pembiayaan di BMT Surya Parama Arta

: FEBRINA GINTING NPM : PEMBIMBING : Dr. SRI SUPADMINI, SE., MM

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISA. A. Ketentuan Jaminan Pembiayaan Murabahah di BPRS Asad Alif

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

2) Membina masyarakat dengan mengadakan sosialisasisosialisasi BAB IV. mengenai perbankan syari ah bahwasanya bunga

BAB IV PEMBAHASAN A. Penerapan Akad Bai Bitsaman Ajil Pada Pembiayaan Multiguna Di KSPPS BMT Walisongo Semarang

Ringkasan Informasi Produk. Pinjaman Rekening Koran (PRK) Nama Produk/ : Pinjaman Rekening Koran (PRK)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN ATAS PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT MIKRO UTAMA PADA BANK BJB KANTOR CABANG CIANJUR

KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT MIKRO PADA PT. BANK X CABANG BOGOR GUNUNG PUTRI

BAB III PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pembiayaan Murabahah dengan Jaminan Hak. Tanggungan di BPRS Suriyah Semarang

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Dengan melihat uraian diatas maka penulis menyusun laporan kerja

BAB IV MEKANISME DAN ANALISIS TERHADAP PRODUK PEMBIAYAAN USAHA BAGI HASIL

BAB IV. ANALISIS MEKANISME TRANSAKSI PRODUK DEPOSITO ib HASANAH DOLLAR PADA BNI SYARIAH PEKALONGAN

BAB IV PEMBAHASAN Syarat dan Ketentuan Pembiayaan Mikro Syariah Di KSPPS Tamzis Bina Utama Cabang Kejajar Wonosobo.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB IV PEMBAHASAN MASALAH. A. Aplikasi akad ijarah di BSM KCP Pemalang. Contoh kasus yang terjadi di Bank Syariah Mandiri yaitu sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. memenuhi sejumlah persyaratan yang telah ditentukan oleh Bank BTN, adapun

BAB III GAMBARAN UMUM DI BMT NU SEJAHTERA. Mangkang Kota Semarang merupakan hasil pemikiran kalangan nahdliyin

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Umum Pengajuan Pembiayaan di BMT Mitra Hasanah Genuk Semarang 1. Permohonan a. Telah masuk sebagai

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka dapat menyimpulkan beberapa hal. Selain itu juga memberikan

BAB IV. PELAKSANAAN PEMBIAYAAN GRIYA ib HASANAH PADA PT. BANK BNI SYARIAH CABANG PADANG

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Perum Pegadaian Kanwil Bandung merupakan tempat dimana penulis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Gambaran Tentang Pelaksanaan Produk Pembiayaan Gadai Emas

BAB II KAJIAN PUSTAKA. prosedur juga dapat memudahkan para pekerja dalam menyelesaikan suatu

BAB IV PEMBAHASAN. A. Prosedural deposito sebagai jaminan pembiayaan pada PT. Bank. a. Dana aman dan terjamin dikelola secara syariah.

BAB III PELAKSANAAN SANKSI ATAS NASABAH MAMPU YANG MENUNDA PEMBAYARAN DI BMT FAJAR MULIA UNGARAN. 1. Sejarah Berdiri BMT Fajar Mulia Ungaran

SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA. Perihal : Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Bagi Bank Perkreditan Rakyat

WALIKOTA BLITAR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG

BAB II STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR BAGI HASIL TABUNGAN MUDHARABAH. Wattamwil yaitu simpanan (funding) dan pembiayaan (financing).

BAB III GAMBARAN UMUM KJKS CEMERLANG. Kendal yang produktif. Produktifitas ini bisa dilihat dari keberadaan

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN. A. Prosedur pemberian pembiayaan murabahah pada Bank Syariah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

SURVEY ANALISA KREDIT

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Mekanisme Pembiayaan Konsumtif di KOPSIM NU Batang

BAB IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan. mengetahui bagaimanakan sistem pengendalian kredit Gambaran Singkat Koperasi Simpan Pinjam TABITA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI. oleh pemilik dana kepada pengguna dana. Pemilik dana percaya kepada

BAB III APLIKASI PEMBIAYAAN MURA<BAH}AH BI AL-WAKA<LAH TANPA PENYERAHAN KWITANSI PADA UJKS (UNIT JASA KEUANGAN SYARIAH) AL HAMBRA KETINTANG SURABAYA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/14/PBI/2011 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Program Pinjaman Dana Tunai. Bekerja sama dengan bank :

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Bank Mandiri Syariah KCP Ngaliyan merupakan salah satu bentuk bank di Indonesia yang bertugas sebagai lembaga intermedasi. Salah satu cara BSM dengan nama Warung Mikro yang diatur dalam undang-undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2008 tentang usaha mikro kecil dan menengah dan peraturan bank Indonesia No. 3/3/PBI/2001 tanggal 4 januari 2001 mengenai pemberian pembiayaan usaha kecil. Adapun sasaran dari pembiayaan mikro ini adalah : a. Usaha mikro perorangan atau badan usaha yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT), Koperasi, CV, dan Firma yang berpenghasilan tidak tetap (Non-Golbertap) serta telah berjalan minimal 2 tahun. b. Usaha mikro perorangan yang berpenghasilan tetap (Golbertap) dengan sumber pembayaran berdasarkan gaji atau penghasilan tetap yang diterima untuk kebutuhan usahanya baik usaha baru maupun yang sudah berjalan. Unit mikro menawarkan lima jenis produk pembiayaan yaitu : 93

94 1) Pembiayaan usaha mikro Tunas adalah pembiayaan usaha mikro dari bank kepada perorangan atau badan usaha dengan plafon pembiayaan 2 juta-10 juta. Jangka waktu maksimal 36 bulan, dengan biaya administrasi sesuai ketentuan dari BSM. 2) Pembiayaan usaha mikro Madya adalah pembiayaan usaha mikro dari bank kepada perorangan atau badan usaha dengan plafon pembiayaan 10 juta-50 juta. 3) Pembiayaan mikro Utama adalah pembiayaan usaha mikro dari bank kepada perorangan atau badan usaha dengan plafon 50 juta-100 juta. Maksimal waktu 48 bulan dengan biaya administrasi sesuai ketentuan di BSM. 1 4) Pembiayaan mikro Top Up yaitu pembiayaan yang diberikan bank kepada nasabah yang pinjamannya berstatus aktif untuk menambah limit pembiayaannya, dengan syarat pengajuan 6 bulan setelah pencairan, plafon awal dan baru maksimal 200 juta dan maksimal mendapatkan dua fasilitas Top Up. 2 Bank Syariah Mandiri dalam memberikan pembiayaan mikro berharap produk ini dapat mendukung pengusaha kecil dan agar lebih berkembang dan nasabah dapat 2017. 1 Dokumen Bank Syariah Mandiri dilihat pada tanggal 19 januari 2 File BSM Surat Edaran Pembiayaan h. 1-4.

95 mematuhi apa yang telah disepakati jangka waktu tertentu. Dengan adanya prosedur produk pembiayaan agar masyarakat lebih mudah mengetahui tata cara dalam mengajukan suatu pmbiayaan di Warung Mikro tersebut. Persyaratan yang mudah, proses pembiayaan yang cepat dan angsuran ringan serta tetap hingga jatuh tempo adalah nilai plus terhadap pembiayaan mikro ini, dengan keunggulan tersebut maka diharapkan dengan fasilitas yang diberikan mikro.masyarakat kecil dan pelaku UMKM dapat tetap menjalankan roda perekonomiannya secara maksimal. Bank Syariah Mandiri dalam memberikan pembiayaan mikro berharap produk ini dapat mendukung pengusaha kecil dan agar lebih berkembang dan nasabah dapat mematuhi apa yang telah disepakati jangka waktu tertentu. Dengan adanya prosedur produk pembiayaan agar masyarakat lebih mudah mengetahui tata cara dalam mengajukan suatu pembiayaan di Warung Mikro tersebut. Persyaratan yang mudah, proses pembiayaan yang cepat dan angsuran ringan serta tetap hingga jatuh tempo adalah nilai plus terhadap pembiayaan mikro ini, dengan keunggulan tersebut maka diharapkan dengan fasilitas yang diberikan mikro. Masyarakat kecil dan pelaku UMKM dapat tetap menjalankan roda perekonomiannya secara maksimal. Adapun Produk pembiayaan mikro terbagi menjadi dua bagian yaitu : 1. Produk Reguler

96 Produk Reguler adalah produk pembiayaan yang telah di bentukkan baku sesuai dengan manual produk pembiayaan mikro dan petunjuk teknis yang berlaku. Pembiayaan ini cara pembayarannya angsuran berlakunya dilakukan secara berkala setiap bulan dengan jumlah angsuran tetap selama jangka waktu yang disepakati. Perhitungan marjin/ujrah angsuran regular menggunakan metode perhitungan anuitas. Pembiayaan yang wajib di cover penjamin sebagai berikut: Limit Agunan 2 juta s.d. Rp50 juta Tanah / bangunan, Kios/lapak dan Kendaraan Bermotor >Rp50 juta s.d. Rp 100 juta Kendaraan Bermotor Pencairan dan tanggal jatuh tempo angsuran pembiayaan: Tanggal Jatuh Tanggal Pencairan Tempo 5 1 s.d. 5 10 6 s.d. 10 15 11 s.d. 15 20 16 s.d. 20 21 s.d. 31 25

2. Produk Irreguler Pembiayaan dengan cara pembayaran angsurannya dilakukan secara berkala dengan jumlah angsuran yang dapat berbeda di setiap bulannya selama jangka waktu yang disepakati. Angsuran irregular diperkenankan dengan mempertimbangkan siklus usaha dan pendapatan nasabah yang tidak bersifat bulanan.perhitungan pokok, margin/ujrah angsuran irreguler dan disesuaikan dengan sumber pendapatan nasabah dan faktor interval jangka waktu pembiayaan. Angsuran Irreguler diperkenankan dengan ketentuan sebagai berikut: 97 No Kriteria Ketentuan 1 Jenis Usaha Nasabah Pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan 2 Interval jangka waktu Per 3 bulan aau 6 bulan pembayaran 3 Komposisi Angsuran Pokok dan marjin/ujrah sesuai dengan kalkulator irreguler pada lampiran manual produk ini. (tidak diperkenankan akumulasi angsuran pokok atau marjin/ujrah di akhir pembayaran). 4 Jangka Waktu 3 tahun Maksimal

98 1. Penerapan Prosedur Produk Pembiayaan Mikro 3 Prosedur adalah suatu urutan tindakan atau kegiatan tata usaha yang biasanya menyangkut beberapa petugas dalam satu atau beberapa bagian dan yang ditetapkan untuk menjalankan suatu transaksi perusahaan secara berulang-ulang terjadi seragam. Berikut cara penerapan prosedur produk Pembiayaan Mikro: 1) Nasabah datang ke bank dan mengajukan pembiayaan dengan mengisi formulir aplikasi beserta syarat-syarat yang dibutuhkan. Pihak pelaksana dan administrasi mikro akan melakukan pengecekan kelengkapan persyaratan yang sudah diserahkan oleh pihak nasabah. 2) Membuat BI Checking. BI checking wajib dilakukan dengan riwayat pembiayaan status kolektibitas 1 (lancar) atau diperkenankan kolektibilitas 2 dengan syarat nasabah harus melunasi tunggakan tersebut sebelum dilakukan pencairan pembiayaan. Bukti surat lunas atau surat roya atau bukti setor diserahkan kepada Financing Operation Unit sebagai salah satu syarat pencairan pembiayaan. 3) Jika Bi Checking sudah keluar langkah selanjutnya adalah pihak bank akan melakukan analisis administratif dan bila diperlukan melakukan survey langsung ke lapangan. 3 Wawancara dengan Bapak Deny Rohardian Sudirman selaku Mikro Banking Manager di Warung Mikro BSM tanggal 15 Januari 2017, Jam 14.00 WIB.

99 4) Selanjutnya analisis mikro akan membuat proposal pembiayaan untuk diajukan kepada komite pembiayaan dan kepala cabang. Pengisian NAP (Nota Analisa Pembiayaan) oleh analisis mikro. 5) Jika NAP (Nota Analisa Pembiayaan) sudah disetujui oleh AMBM maka jaminan bisa masuk ke notaris unuk cek BPN (Jika jaminan berupa SHM), jika jaminan non SHM maka tidak perlu cek BPN. 6) Jika sudah disetujui oleh komite pembiayaan dan kepada cabang maka selanjutnya bank akan membuatkan akad atau kontrak perjanjian dengan pihak nasabah. 7) Jika cek BPN (Badan Pertanahan Nasional) sudah keluar maka langkah selanjutnya adalah pemberitahuan kepada nasabah untuk tanda tangan akad. Tanda tangan akad dihadiri oleh nasabah dan notaris. 8) Akan melakukan proses pencairan. 9) Bank akan mencairkan dana pembiayaan dengan mentransfer langsung kepada nasabah. 10) Dengan akad wakalah bank menujuk nasabah sebagai wakil dari bank untuk membeli barang yang dibutuhkan oleh nasabah (dalam hal ini kebutuhan untuk usaha) atas nama bank secara tunai. 11) Ketika akad ditandatangani, maka kewajiban nasabah terhadap bank telah dimulai, yaitu membayar angsuran pembiayaan

100 dengan besaran dan jangka waktu yang telah disepakati dalam perjanjian. Persyaratan umum pembiayaan mikro Bank Syariah Mandiri adalah sebagai berikut : 4 1. Persyaratan permohonan pembiayaan bagi wiraswasta atau professional: a. Fotocopy KTP atau Paspor, Kartu Keluarga (KK), surat nikah pemohon suami atau istri. b. Pas foto terbaru 3x4 pemohon dan suami c. Surat keterangan usaha (SKU)+ Rekening tabungan 3 bulan terakhir d. Jaminan : 1) Sertifikat, IMB, Akta jual beli, SPPT 2) Girik, Keterangan tidak sengketa, perjanjian jual beli 3) BPKB kendaraan>2005, faktur pembelian, gesekan no rangka, no mesin, STNK 4) Deposito 5) Rencana usaha dan peruntukan pembiayaan tercatat 2. Persyaratan pembiayaan pemohon bagi pegawai atau karyawan : 4 Wawancara dengan Mualimin selaku Micro Financing Sales di Warung Mikro BSM tanggal 1 Februari 2017, Jam 14.00 WIB.

101 a. Fotocopy KTP atau Paspor, Kartu Keluarga (KK), Surat nikah pemohon dan suami istri b. Slip gaji + Rekening tabungan 3 bulan terakhir c. SK pengangkatan pertama dan terakhir d. NPWP untuk pembiayaan diatas Rp 50 juta e. Jaminan : 1) Sertifikat, Izin Mendirikan Bangunan (IMB), Akta Jual Beli, Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT). 2) Girik, keterangan tidak sengketa, perjanjian jual beli 3) BPKB Kendaraan>2005, faktur Pembelian, Gesekan no rangka, no mesin, STNK 4) Deposito f. Rencana Usaha dan Peruntukan Pembiayaan Tercatat

102 SKEMA PROSEDUR PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO 5 5 Wawancara dengan M. Irsyadul Aqli selaku Micro Financing Sales di Warung Mikro BSM tanggal 1 Februari 2017, Jam 15.00 WIB.

103 2. Kendala dan Antisipasi pada Prosedur Produk Pembiayaan Warung Mikro di Bank Syariah Mandiri KCP Ngaliyan a. Kendala Prosedur Produk pembiayaan Warung Mikro: 1) Nasabah yang kurang kooperatif dalam mengumpulkan dokumen persyaratan, akan memperlama proses pengajuan pembiayaan 2) Cek Badan Pertanahan Nasional (BPN) yang relatif lama sehingga memperlama proses pembiayaan pada Warung Mikro 3) Jaminan yang tidak mengcover plafon yang diajukan oleh nasabah 4) Debt Service Ratio (DSR) nasabah tidak mencukupi 5) Akibat kurang tahu dalam melakukan prosedur produk pembiayaan sehingga nasabah kurang teliti dalam melakukan persyaratan pembiayaan 6 b. Antisipasi Prosedur Produk Pembiayaan Warung Mikro 1) Marketing meminta secara intesif kepada nasabah agar data-data untuk persyaratan pembiayaan terkumpul 2) Data-data pembiayaan secara berkala pada notaris 6 Wawancara dengan Yulia Febriyani selaku Micro Administration di Warung mikro BSM tanggal 15 Januari 2017, Jam 13.00 WIB

104 3) Meminta jaminan tambahan pada nasabah yang bersangkutan 4) Menurunkan plafon yang diajukan oleh nasabah atau menggabungkan penghasilan pasangan calon nasabah. 3. Analisis Penulis Dalam menganalisis penulis menggunakan cara analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari Stregths (Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunities (Peluang), Threats (Tantangan). a. Analisis SWOT pada Prosedur 1. Stregths (Kekuatan) 1) Dengan adanya prosedur produk pembiayaan dengan syarat yang mudah,membantu nasabah dalam mengajukan pembiayaan 2) Jumlah plafon dari 2 juta-200 juta termasuk keuntungan bagi nasabah yang sedang menjalankan usahanya 2. Weakness (Kelemahan) 1) NAP (Nota Analisa Pembiayaan) yang akan di proses pengajuan pembiayaan jika sudah disetujui oleh AMBN. 2) Cek BPN (Badan Pertanahan Nasional) yang lama akan memperlama proses pengajuan.

105 3. Opportunities (Peluang) yang dimiliki Bank Syariah Mandiri KCP Ngaliyan 1) Dengan adanya prosedur pembiayaan warung mikro yang akan mempermudah proses pembiayaan sampai proses pencairan dana. 2) Persyaratan-persyaratan dan jaminan yang mudah akan membantu dalam peluang prosedur pengajuan pembiayaan warung mikro 4. Threats (Tantangan) di Bank Syariah Mandiri KCP Ngaliyan 1) Jumlah plafon yang diajukan nasabah tinggi tetapi tidak setara dengan penghasilan pasangan calon nasabah. Dan administration mikro harus membuatkan Bi checking guna tidak terjadi tunggakan pada nasabah. 2) Para sales mikro harus banyak bersosialisasi kepada nasabah maupun masyarakat sekitar mengenai prosedur atau tata cara mengajukan pembiayaan agar nasabah tidak kebingangan dalam pengajuan pembiayaan.