BAB V HASIL PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI PEMBAHASAN. terhadap palayanan, pendidikan dan penelitian. a. Kesesuaian waktu penjadwalan dengan tindakan operasi

BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB VI HASIL PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel yang mempengaruhi penelitian (Sastroasmoro & Ismael, 2011).

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. wawancara menggunakan kuesioner dengan pendekatan cross sectional.

Bab III METODE PENELITIAN. pada satu waktu tertentu (Sastroasmoro, 2002).

BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS, DAN DEFINISI OPERASIONAL. Pada bab ini diuraikan kerangka konsep penelitian, hipotesis penelitian, dan definisi

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN. Pada bab ini membahas tentang hasil penelitian terhadap Hubungan Penyuluhan Ibu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan metode diskriptif korelasional dan dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN. A. Gambaran Umum Klinik Herbal Insani Depok. Bulan Maret Di atas tanah seluas 280 m 2 dengan luas bangunan

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian rancangan Survei Analitik dimana mengetahui hubungan antara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. pendekatan, populasi dan sampel, definisi operasional, variabel dan skala

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan yaitu cross sectional, yaitu mempelajari dinamika

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan one-group

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengetahui hubungan mobilisasi dengan penyembuhan luka pada pasien. Subjek yang diteliti

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan case

BAB 6 HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB. 4 METODOLOGI PENELITIAN. dependen diambil secara bersamaan ketika penelitian dilaksanakan.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah komorbiditas pada pasien hemodialisa. Kualitas hidup diukur setelah 2

BAB IV METODE PENELITIAN. dengan perilaku pencegahan DBD pada murid sekolah dasar di Kota Depok.

BAB V HASIL PENELITIAN. Universitas Andalas diperoleh sebagai berikut : persentase tentang data demografi (umur dan lembar observasi), frekuensi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. resiko dan faktor efek (Notoatmodjo, 2010).

BAB V HASIL PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di klinik RSUD Gunung Jati Cirebon, dengan populasi

BAB V HASIL PENELITIAN. Pada bab ini diuraikan hasil penelitian tentang pengaruh latihan mengunyah dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitis yaitu penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian mengenai hubungan antara jarak kehamilan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. observasional, dimana teknik observasi ini adalah cara pengumpulan data yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Kabupaten Sukoharjo yaitu di SMA Negeri 1 Polokarto. SMA Negeri 1

HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN TERHADAP MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT CUT MUTIA KABUPATEN ACEH UTARA

BAB III METODE PENELITIAN. variabel independent dan variabel (Notoatmodjo, 2003). Puskesmas Gubug pada tanggal Agustus 2010.

BAB III METODE PENELITIAN. adalah pendekatan cross sectional, dimana variabel independen dan dependen

BAB VI HASIL PENELITIAN

METODE PENELITIAN. observasi data variabel independen dan variabel dependen hanya satu kali

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Mei 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. primipara, yang menggunakan rancangan penelitian praeksperimen. Bentuk rancangan penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observatif dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Obyek Penelitian. Universitas Trisakti angkatan sebagai respondennya. Dari penyebaran kuesioner

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS BIVARIAT DATA KATEGORIK DAN NUMERIK Uji t dan ANOVA

III. METODE PENELITIAN

BAB IV PENGARUH PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK TERPADU (SIKADU) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA TARBIYAH PRODI PAI ANGKATAN 2013

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini yaitu observasional analitik. Diikuti prospektif. Perawatan terbuka (Kontrol)

BAB III METODE PENELITIAN. discriptive korelasional yaitu penelitian yang bertujuan untuk mencari hubungan

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. bersifat survey analitik, dengan menggunakan desain penelitian cross sectional,

HUBUNGAN SUPERVISI DENGAN PENDOKUMENTASIAN BERBASIS KOMPUTER YANG DIPERSEPSIKAN PERAWAT PELAKSANA DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD BANYUMAS JAWA TENGAH

BAB 4 METODE PE ELITIA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen semu(quasi

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode rancangan penelitian retrospektif. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah observasional analitik komparatif kategorik

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri

Transkripsi:

BAB V HASIL PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai hasil penelitian yang didapatkan dari 97 sampel di Kamar Operasi RSUD Cengkareng, Jakarta Barat. Hasil penelitian yang didapat disajikan dalam hasil analisa univariat dengan penyajian data berupa distribusi frkuaensi dan analisa bivariat disajikan berupa hasil uji chi square. A. Gambaran Lokasi Penelitian Utilisasi secara maksimal dari sebuah kamar operasi merupakan tujuan dari setiap manajemen Rumah Sakit, bahwa pendapatan terbesar Rumah Sakit salah satunya adalah dari Kamar Operasi. RSUD Cengkareng merupakan RS tipe B dengan layanan spesialisasi yang sudadh cukup lengkap dan memiliki beberapa layanan unggulan, diantaranya adalah HD Center, Chatlab dan eye center (Kamar Operasi). Kamar Operasi di RSUD Cengkareng telah dibuka sejak awal dibukanya RS. Dengan seiring berjalannya waktu kamar operasi saat ini sudah mempunyai 5 ruangan yang siap melayani pasien pembedahan selama 24 jam. RSUD Cengkareng merupakan salah satu RS Rujukan di Jakarta Barat, sehingga tersedianya pelayanan tindakan pembedahan 24 jam sangat membantu masyarakat sekitar. Hal itu seiring 42

43 Dengan salah satu misi dari RSUD Cengkareng, yakni memberikan pelayanan prima kepada seluruh masyarakat masyarat. B. Analisa Univariat Hasil analisa univariat yang disajikan oleh peneliti berupa hasil penelitian dari variable kesesuaian waktu penjadwalan dengan tindakan operasi, lamanya tindakan operasi, jumlah tenaga perawat, perawatan pre operasi, perawatan post operasi dan utilisasi kamar operasi. 1. Kesesuaian waktu penjadwalan dengan tindakan operasi Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Kesesuaian Waktu Penjadwalan dengan Tindakan Operasi Februari 2014 ( n=97 ) Variabel Mean Median SD Minimal- Maksimal Kesesuaian waktu penjadwalan dengan tindakan 68,4 45 86,261 0-360 operasi 95% CI 51,02 85,79 Berdasarkan tabel di atas didapatkan rata-rata kesesuaian waktu penjadwalan dengan tindakan operasi adalah 68,4 menit (95% CI : 51,02 85,79), dengan standar deviasi 86,261 menit. Ketepatan tindakan dimulai dari 0 menit dari penjadwalan (tepat sesuai jadwal) dan keterlambatan mencapai 360 menit. Dari hasil estimasi interval dapat disimpulkan bahwa 95% diyakini bahwa rata-rata kesesuaian waktu penjadwalan dengan tindakan operasi adalah antara 51,02 menit sampai dengan 85,79 menit. Pada variabel kesesuaian waktu penjadwalan dengan tindakan operasi ini dikategorikan menjadi tepat dan tidak tepat dengan

44 nilai toleransi keterlambatan 30 menit. Adapun hasil analisa setelah data dikategorikan adalah sebagai berikut: Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Kategorik Kesesuaian Waktu Penjadwalan dengan Tindakan Operasi Kesesuaian waktu penjadwalan Jumlah Persentase dengan tindakan operasi Tepat 38 39,2% Tidak tepat 59 60,8% Total 97 100% Berdasarkan hasil analisa terhadap 97 sample didapatkan data angka keterlambatan tindakan operasi mencapai 59 tindakan (60,8%). 2. Lamanya tindakan operasi Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Lamanya Tindakan Operasi Variabel Mean Median SD Lamanya operasi 50.88 45 27,32 Nilai Skewness dan SE 2,070 dan 0,245 Minimal- Maksimal 10-185 95% CI 45,37 56,38 Berdasarkan tabel di atas didapatkan rata-rata lamanya tindakan operasi adalah 50.88 menit (95% CI : 45,37 56,38), dengan standar deviasi 27,32 menit. Lamanya tindakan operasi paling singkat mulai dari 10 menit dan paling lama 185 menit. Dari hasil estimasi interval dapat disimpulkan bahwa 95% diyakini bahwa rata-rata lamanya tindakan operasi adalah antara 45,37 menit sampai dengan 56,38 menit. Berdasarkan perbandingan nilai skewness dan standar

45 errornya didapatkan 2.070 / 0,245 = 8,449, hasilnya lebih dari 2 maka distribusi data pada variabel lamanya operasi cenderung miring ke kanan. Maka nilai yang akan digunakan sebagai cut off point dalam mengkategorikan lamanya operasi adalah median (45). Adapun data lamanya operasi setelah dikatagorikan adalah sebagai berikut: Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Kategorik Lamanya Tindakan Operasi Lamanya tindakan Jumlah Persentase operasi Lama 60 61,9 Singkat 37 38,1 Total 97 100.0 Berdasarkan hasil analisa terhadap 97 sampel didapatkan data angka tindakan operasi yang memiliki durasi lama adalah 60 tindakan (61,9%). 3. Kesesuaian jumlah tenaga perawat Untuk variabel kesesuaian jumlah tenaga perawat tidak bisa dilakukan analisa distribusi frekuensi, karena data yang dihasilkan konstan. Dengan adanya data yang konstan tersebut, maka variabel ini dieliminasi dari daftar variabel yang diteliti. 4. Perawatan preoperasi Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Perawatan Preoperasi Variabel Mean Median SD Perawatan preoperasi 7,22 7 2,328 Nilai Skewness dan SE 0,485 dan 0,245 Minimal- Maksimal 1-12 95% CI 6,75-7,69

46 Berdasarkan tabel di atas didapatkan rata-rata perawatan preoperasi adalah 7,22 dengan (95% CI : 6,75 7,69) dan standar deviasi 2,328. Nilai perawatan preoperasi paling kecil mulai dari 1 dan paling banyak 12. Dari hasil estimasi interval dapat disimpulkan bahwa 95% diyakini bahwa rata-rata nilai perawatan preoperasi adalah antara 6,75 sampai dengan 7,69. Berdasarkan perbandingan nilai skewness dan standar error didapatkan 0,485 / 0,245 = 1.98, hasilnya kurang dari 2 maka distribusi data pada variabel perawatan preoperasi adalah normal. Maka nilai yang akan digunakan sebagai cut off point dalam mengkategorikan perawatan preoperasi adalah mean (7,22). Adapun data perawatan preoperasi setelah dikatagorikan adalah sebagai berikut: Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Kategorik Perawatan Preoperasi Perawatan Preoperasi Jumlah Persentase Baik 48 49,5% Kurang baik 49 50,5% Total 97 100.0 Berdasarkan hasil analisa terhadap 97 sample didapatkan data angka perawatan preoperasi yang kurang baik adalah 49 tindakan (50,5%). 5. Perawatan post operasi Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Perawatan Post Operasi Variabel Mean Median SD Perawatan post operasi 6,56 7 2,923 Nilai Skewness dan SE 0,322 dan 0,245 Minimal- Maksimal 1-12 95% CI 5,97-7,15

47 Berdasarkan tabel di atas didapatkan rata-rata perawatan preoperasi adalah 6,56 dengan (95% CI : 5,97 7,15) dan standar deviasi 2,923. Nilai perawatan preoperasi paling kecil mulai dari 1 dan paling besar 12. Dari hasil estimasi interval dapat disimpulkan bahwa 95% diyakini bahwa rata-rata nilai perawatan preoperasi adalah antara 5,97 sampai dengan 7,15. Berdasarkan perbandingan nilai skewness dan standar error didapatkan 0,322 / 0,245 = 1.31, hasilnya kurang dari 2 maka distribusi data pada variabel perawatan post operasi adalah normal. Maka nilai yang akan digunakan sebagai cut off point dalam mengkategorikan perawatan post operasi adalah mean (6,56). Adapun data perawatan post operasi setelah dikatagorikan adalah sebagai berikut: Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Kategorik Perawatan Post operasi Perawatan Post Operasi Jumlah Persentase Baik 55 56,7% Kurang baik 42 43,3% Total 97 100.0 Berdasarkan hasil analisa terhadap 97 sample didapatkan data angka perawatan post operasi yang baik adalah 55 tindakan (56,7%). 6. Utilisasi Kamar Operasi Tabel 5.9 Distribusi Frekuensi Utilisasi Kamar Operasi Variabel Mean Median SD Utilisasi kamar operasi 39,98 38,89 1,68 Nilai Skewness dan SE 1,579 dan 0,245 Minimal- Maksimal 12,96-103,7 95% CI 36,589-43,369

48 Berdasarkan tabel di atas didapatkan rata-rata utilisasi kamar operasi adalah 39,98% dengan (95% CI : 36,589-43,369) dan standar deviasi 1,68. Nilai utilisasi kamar operasi paling rendah adalah 12,96% dan paling tinggi adalah 103,7%. Dari hasil estimasi interval dapat disimpulkan bahwa 95% diyakini bahwa rata-rata utilisasi kamar operasi adalah antara 36,589 sampai dengan 43,369. Berdasarkan perbandingan nilai skewness dan standar error didapatkan 1,579 / 0,245 = 6,44, hasilnya lebih dari 2 maka distribusi data pada variabel utilisasi kamar operasi adalah cenderung miring ke kanan, maka nilai yang akan digunakan sebagai cut off point dalam mengkategorikan utilisasi kamar operasi adalah median (38,89). Adapun data utilisasi kamar operasi setelah dikatagorikan adalah sebagai berikut: Tabel 5.10 Distribusi Frekuensi Kategorik Utilisasi Kamar Operasi Utilisasi Kamar Operasi Jumlah Persentase Baik 51 52,6% Kurang baik 46 47,4% Total 97 100.0 Berdasarkan hasil analisa terhadap 97 sample didapatkan data angka utilisasi kamar operasi adalah 51 (52,6%). C. Analisa Bivariat Analisa bivariat bertujuan untuk melihat hubungan secara langsung antara variabel dependen dan variabel independen. Analisis bivariat yang digunakan adalah uji Chi-

49 Square. Berdasarkan hasil analisa univariat yang sudah dilakukan, maka data yang bisa dilanjutkan menjadi analisa bivariat adalah sebagai berikut: 1. Hubungan kesesuaian waktu penjadwalan dengan tindakan operasi dengan utilisasi kamar operasi Tabel 5.11 Distribusi Data Menurut Kesesuaian waktu Penjadwalan Dengan Tindakan Operasi dan Utilisasi Kamar Operasi di RSUD Cengkareng, Kesesuaian waktu penjadwalan dengan tindakan operasi Utilisasi kamar operasi Baik Kurang Baik Total n % n % n % Tepat 28 73,7% 10 26,3% 38 100,0% Tidak Tepat 23 39% 36 61% 59 100,0% Jumlah 51 52,6% 46 47,4% 97 100,0% OR (95% CI) 4,383 1,8-10,69 P Value 0,02 Dari 97 tindakan yang diobservasi, 59 tindakan operasi dilakukan tidak tepat waktu, dimana sebagian besar (61%) atau 36 tindakan operasinya memiliki utilisasi kamar operasi yang kurang baik. Hasil uji statistik menggunakan chi square diperoleh nilai p value sebesar 0,02 ini menunjukkan bahwa nilai p<0,05 sehingga dapat dikatakan Ho ditolak dan artinya ada hubungan yang signifikan antara kesesuaian penjadwalan tindakan operasi dengan utilisasi kamar operasi. Dari hasil analisis diperoleh pula nilai OR=4,383 artinya kesesuaian waktu penjadwalan dengan tindakan operasi yang baik mempunyai peluang 4,383 kali untuk meningkatkan utilisasi kamar operasi.

50 2. Hubungan lamanya tindakan operasi dengan utilisasi kamar operasi Tabel 5.12 Distribusi Data Menurut Lamanya Tindakan Operasi dan Utilisasi Kamar Operasi di RSUD Cengkareng Lamanya Utilisasi kamar operasi tindakan Baik Kurang Baik Total operasi n % n % n % Lama 51 85% 9 15% 60 100,0% Singkat 0 0% 37 100% 37 100,0% Jumlah 51 52,6% 46 47,4% 97 100,0% P Value 0,000 Dari 97 tindakan yang diobservasi, 60 tindakan dilakukan dengan durasi waktu yang lama, dimana hampir seluruhnya (85%) atau 51 tindakan memiliki utilisasi kamar operasi yang baik. Hasil uji statistik menggunakan chi square diperoleh nilai p value sebesar 0,000 ini menunjukkan bahwa nilai p<0,05 sehingga dapat dikatakan Ho ditolak dan artinya ada hubungan yang signifikan antara lamanya tindakan operasi dengan utilisasi kamar operasi. 3. Hubungan perawatan preoperasi dengan utilisasi kamar operasi Tabel 5.13 Distribusi Data Perawatan Preoperasi dan Utilisasi Kamar Operasi di RSUD Cengkareng Perawatan Utilisasi kamar operasi preoperasi Baik Kurang Baik Total n % n % n % Baik 19 39,6% 29 60,4% 48 100,0% Kurang Baik 32 65,3% 17 34,7% 49 100,0% Jumlah 51 52,6% 46 47,4% 97 100,0% OR (95% CI) 0.35 0.15-0,79 P Value 0,02

51 Dari 97 pasien yang diobservasi, 49 pasien mendapat perawatan preoperasi dengan kurang baik, dimana sebagian besar (65,3%) atau 32 pasien, tindakan operasinya memiliki utilisasi kamar operasi yang baik. Hasil uji statistik menggunakan chi square diperoleh nilai p value sebesar 0,02 ini menunjukkan bahwa nilai p<0,05 sehingga dapat dikatakan Ho ditolak dan artinya ada hubungan yang signifikan antara perawatan preoperasi dengan utilisasi kamar operasi. Dari hasil analisis diperoleh pula nilai OR=0,34, artinya perawatan preoperasi yang baik mempunyai peluang 0,34 kali untuk meningkatkan utilisasi kamar operasi. 4. Hubungan perawatan post operasi dengan utilisasi kamar operasi Tabel 5.14 Distribusi Data Perawatan Post Operasi dan Utilisasi Kamar Operasi di RSUD Cengkareng Perawatan Utilisasi kamar operasi post Baik Kurang Baik Total operasi n % n % n % Baik 35 63,6% 20 36,4% 55 100,0% Kurang Baik 16 38,1% 26 61,9% 42 100,0% Jumlah 51 52,6% 46 47,4% 97 100,0% OR (95% CI) 2,84 1,24-6,53 P Value 0,022 Dari 97 pasien yang diobservasi, 55 pasien dilakukan perawatan post operasi dengan baik, dimana sebagian besar (63,6%) atau 35 pasien, tindakan operasinya memiliki utilisasi kamar operasi yang baik. Hasil uji statistik menggunakan chi square diperoleh nilai p value sebesar 0,022 ini menunjukkan bahwa nilai p < 0,05 sehingga dapat dikatakan Ho ditolak dan artinya ada

52 hubungan yang signifikan antara perawatan post operasi dengan utilisasi kamar operasi. Dari hasil analisis diperoleh pula nilai OR=2,84, artinya perawatan post operasi yang baik mempunyai peluang 2,84 kali untuk meningkatkan utilisasi kamar operasi.