46 BAB III GAMBARAN UMUM BTM COMAL A. Sejarah Pendirian dan Perkembangan KSP Syari ah BTM Comal berdiri pertama kali pada tanggal 22 juli 2000. Semula semua lembaga ini berkedudukan sebagai lembaga keuangan mikro. Kemudian berdasarkan keputusan MUKTAMAR MAMADIYAH periode ke-44 dan adanya Undang-Undang Bank Indonesia tentang keberadaan lembaga keuangan mikro yang sudah tidak memiliki tempat bernaung lagi, sehingga legalitas lembaga keuangan yanga ada dibawah ruangan Bank Indonesia. 1 Berdasarkan pertemuan anggota pemegang saham pada tanggal 26 Agustus 2004, secara iklamasi diadakan perubahan status menjadi lembaga yang berbadan hukum koperasi yang bernama Koperasi Simpan Pinjam Syari ah Baitut Tamwil Muhammadiyah (KSP BTM) meski dengan skala yang lebih kecil dari lembaga keuangan yang lain, namun pada prinsipnya apa saja yang dijalankan Baitut Tamwil Muhammadiyah adalah hampir sama dengan usaha lembaga keuangan lainnya. A. Visi, Misi dan Tujuan BTM Comal 1. Visi Menjadi amal usaha dibidang keuangan yang handal dan mampu mendukung dakwah Muhammadiyah. 1 Wawancara dengan Customer Service BTM Comal, Pada tanggal 10 september 2014
47 2. Misi a. Mewujudkan dakwah bihalal dibidang ekonomi b. Membangun perekonomian anggota dan warga muhammadiyah pada khususnya, serta masyarakat Indonesia pada umumnya sesuai ajaran Islam. c. Menciptakan amal usaha dibidang ekonomi yang dapat mendukung misi muhammadiyah. 3. Tujuan a. Meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya menyediakan pelayanan jasa keuangan bagi anggota dan masyarakat yang sesuai ajaran islam. b. Menjadi gerakan ekonomi rakyat serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional. 2 B. Struktur Organisasi BTM Comal Untuk memenuhi tuntutan kinerja Bank Islam yang efekrif, efisien, berintegrasi tinggi dan melakukan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip kehati-hatian, diharapkan manajemen Bank Islam memiliki kewenangan dan diberi fungsi yang tegas dan pasti, agar dapat menjamin terselenggaramya kinerja perbankan Islam yang menjunjung tinggi nilai kejujuran, transparan dan memberikan pendidikan kepada masyarakatnya, menjaga kehati-hatian dan profesionalitas. 2 Ibid,
48 Untuk menunjang kinerja tersebut, berikut ini merupakan gambaran struktur organisasi dari KSP Syariah BTM Comal adalah sebgai berikut : 3 3 Ibid,
49
50 C. Produk-Produk BTM Comal 1. Produk Dana a. Tabungan Mudharabah Tabungan Mudharabah merupakan tabungan yang berdasarkan prinsip mudharabah muthlaqah, yaitu simpanan dana masyarakat yang dikelola BTM untuk mendapatkan keuntungan, kemudian dari keuntungan tersebut akan dilakukan bagi hasil antara penabung dengan BTM sesuai nisbah yang disepakati. 4 Keuntungan dan Kemudahannya adalah sebagai berikut : 1) Berapapun saldo tabungan berhak atas keuntungan bagi hasil yang menarik setiap bulan 2) Bebas biaya administrasi 3) Setoran dapat dilakukan langsung ke kantor atau dijemput 4) Pengambilan dapat dilakukan sewaktu-waktu (selama kas buka) 5) Setiap penabung akan mendapatkan buku tabungan 6) Dapat digunakan sebagai jaminan pembiayaan 7) Setoran pertama atau saldo minimal Rp.10.000,- 8) Setoran selanjutnya minimal Rp. 10.000,- 4 Dikutip dari Brosur BTM Comal,
51 b. Tabungan Wisata Dahwah Tabungan Wisata Dakwah merupakan jenis tabungan yang menggunakan prinsip arisan. Setoran perbulan Rp. 150.000,- dengan keuntungan satu tahun sekali diadakan wisata gratis. 5 Keunggulan dan Kemudahannya adlah sebagai berikut : 1) Besar perolehan tabungan sama dengan jumlah setoran 2) Bebas administrasi 3) Setoran dapat dilakukan langsung ke kantor atau dijemput 4) Setoran dapat dilakukan harian, mingguan, bulanan atau sebulan sekali 5) Dapat digunakan sebagai jaminan pembiayaan c. Tabungan Syari ah Qurban dan Aqiqah Tabungan Syari ah Qurban dan Aqiqah merupakan jenis tabungan yang khusus dimaksydkan untuk kepentingan Aqiqah dan Qurban. Keunggulan dan kemudahannya adalah sebagai berikut : 1) Berapapun saldo tabungan berhak atas keuntungan bagi hasil yang menarik setiap bulan 2) Bebas biaya administrasi 3) Setoran dapat dilakukan langsung di kantor atau dijemput 4) Aman dan Insya Allah akan mendorong niat untuk menunaikan Ibadah Qurban dan Aqiqah 5) Besar setoran tabungan Rp. 100.000,- 5 Dikutip dari Brosur BTM Comal
52 6) Besar setoran tabungan s/d 12 bulan terhitung sejak pembukaan tabungan atau saldo tabungan s/d 1.200.000,- d. Tabungan Haji dan Umroh Tabungan Haji dan Umroh merupakan jenis tabungan ayng dimaksudkan sebagai sarana untuk memberikan kemudahan dalam menunaikan Ibadah Haji dan Umroh, yang dikelola berdasarkan prinsip mudharabah muthlaqah. 6 Keunggulannya adlah sebagai berikut : 1) Bagi hasil yang menarik setiap bulannya 2) Bebas biaya administrasi 3) Setoran dapat dilakukan langsung di kantor atau dijemput 4) Setoran awal minimal Rp.100.000,- 5) Setiap penabung akan mendapatkan Buku Tabungan 6) Bagi nasabah ayng mempunyai niat ke tanah suci segera, BTM menyediakan dana talangan dengan perlindungan asuransi jiwa 7) Saldo minimal untuk didaftarkan ke siskohat sebesar Rp. 25.000.000,- atau sesuai dengan ketentuan DEPAG RI e. Simpanan Berjangka Simpanan berjangka merupakan investasi dalam jangka waktu tertentu dalam menata uang rupiah yang dikelola berdasarkan prinsip Mudharabah Muthlaqah. 7 6 Dikutip dari Brosur BTM Comal, 7 Ibid
53 Manfaatnya adalah sebagai berikut : 1) Dana aman dan terjamin 2) Pengelola dana syariah 3) Bagi hasil yang kompetitif 4) Dapat dijadikan jaminan pembiayaan 5) Fasilitas Automatic Roll Over (ARO) 2. Produk Pembiayaan a. Pembiayaan Murabahah Pembiayaan Murabahah adalah pembiayaan dengan prinsip jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati, dengan pihak bank selaku penjual dan nasabah selaku pembeli. Karakteristiknya adalah penjual harus memberitahukan harga produk yang ia beli dan menentukan suatu tingkat keuntungan sebagai tambahannya pembayaran dapat dilakukan secara angsuran sesuai dengan kesepakatan bersama. b. Pembiayaan Mudharabah Pembiayaan Mudharabah adalah pembiayaan atas dasar prinsip bagi hasil atas dasar kerjasama antara BTM sebagai pemilik modal dan nasabah sebagai pelaksana usaha dan keuntungan yang diperoleh dibagi dengan prosentase yang telah disepakati bersama. 8 c. Pembiayaan Musyarakah 8 Ibid,
54 Pembiayaan Musyarakah adalah pembiayaan dengan prinsip bagi hasil, yang porsinya disesuaikan dengan proporsi penyertaan modal. Cocok bagi anda yang telah memiliki usaha dan bermaksud mengembangkan namun masih kekuarangan dana. d. Pembiayaan Ijarah Muntahiya Bit Tamlik Pembiayaan Ijarah Muntahiya Bit Tamlik adalah pembiayaan berdasarkan prinsip sewa beli. Pembiayaan ini sesuai untuk anda yang menginginkan tambahan aset yang diperoleh melalui sewa yang pada akhirnya bertujuan untuk pengalihan pemilikan aset tersebut kepada anda. e. Produk Pembiayaan Griya BTM Fasilitas pembiayaan konsumtif syariah untuk membeli, mambangun, merenovasi rumah ataupun pembelian tanah berlandaskan akad Mudhrabah atau IMBT dimana pembayaran dilakukan secara angsuran yang telah disepakati bersama dan dibayari setiap bulan. f. Pembiayaan Haji BTM Fasilitas pembiayaan konsumtif Syari ah berlandaskan akad Ijarah berupa dana talangan untuk membantu anda mendapatkan porsi keberangkatan haji lebih awal (BPIH) dengan syarat uang muka minimal 50% dari tarif BPIH yang ditentukan oleh Departemen Agama.
55 g. Pembiayaan Kendaraan BTM Fasilitas pembiayaan yang akan membantu anda untuk memiliki kendaran yang diperlukan oleh nasabah berlandaskan akad Murabahah atau IMBT. Jenis kendaraan yang bisa dibiayai seperti sepeda motor, mobil atau bus. h. Pembiayaan Multi Jasa BTM Fasilitas pembiayaan yang digunakan untuk membiayai keperluan pendidikan, kesehatan, pernikahan, dan biaya-biaya lain yang sesuai dengan prinsip syari ah. i. Pinjaman Qordhul Hasan Pinjaman Qordhul Hasan adalah fasilitas pinjaman dana nasabah tanpa imbalan dengan hanya mengembalikan pokok pinjamannya saja secara sekaligus atau cicilan dalam jangka waktu tertentu. 9 D. Produk Tabungan Syari ah Qurban dan Aqiqah Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan, atau dikonsumsi dan yang dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan. 10 Menurut Undang-undang Perbankan Syari ah nomor 21 tahun 2008, tabungan adalah simpanan berdasarkan akad wadi ah atau investasi dana berdasarkan mudharabah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syari ah yang penarikannya dapat dilakukan menurut syarat dan ketentuan 9 Ibid, 10 Kasmir, Pemasaran Bank (Jakarta:Kencana.2004)hlm 136
56 tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan alat lainnya dipersamakan dengan itu. 11 Prinsip Operasional Syari ah yang diterapkan dalam penghimpunan dana masyarakat adalah prinsip wadi ah dan mudharabah, yaitu sebagai berikut : a. Prinsip wadi ah Prinsip yang diterapka wadi ah adalah wadi ah yad dhamanah yang diterapkan pada produk rekening giro. Wadi ah dhamanah berbeda dengan wadi ah amanah. Dalam wadi ah amanah, pada prinsipnya harta titipan dengan alasan apapun juga, akan tetapi pihak yang dititipkan boleh mengenakan biaya administrasi kepada pihak yang menitipkan sebagai kontraprestasi atas penjagaan barabg yang dititipkan. Dalam dunia perbankan prinsip wadi ah yad dhamanah biasa diterapkan untuk produk giro serta tabungan, karena bagi produk giro dalam bank tidak menjanjikan adanya bagi hasil kepada nasabah di awal, namun bank diperkenakan untuk memberikan bonus kepda nasabah diawal, namun bank diperkenakan untuk memberikan bonus kepada nasabah yang besarannya tidak ditentukan di awal, tergantung kepda kebijakan dan keputusan dari bank dalam menentukan besaran bonusnya. Ketentuan umum berdasarkan prinsip wadi ah, antara lain : a) Bersifat simpanan b) Simpanan bisa diambil kapan saja (on call) atau berdasarkan kesepakatan 11 M.Nur Rianto Al Arif, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syari ah, (Bandung:Alfabeta,2010) hlm.34
57 c) Tidak ada imbalan yang disyaratkan, kecuali dalam bentuk pemberian ( athaya) yang bersifat sukarela dari pihak bank. b. Prinsip Mudharabah Prinsip mudharabah ini biasanya diaplikasikan diperbankan syariah pada produk tabungan biasa, tabungan berjangka (tabungan yang dimaksudkan untuk tuju tertentu seperti tabungan haji, tabungan berencana, tabungan qurban dan lain sebagainya serta deposito berjangka). Mudharabah terbagi menjadi dua, yaitu : a) Mudharabah Mutlaqah yaitu kerja sama antara shahibul maal dan mudharib yang cakupannya sangat luas dan tidak dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha, waktu dan daerah bisnis. b) Mudharabah Muqayyadah atau sebagai dikenal dengan istilah restricted mudharabah atau specified mudharabah adalah kebalikand dari mudrabah mutlaqah. Si mudharib dalam kedua ini dibatasi oleh batasan jenis usaha, waktu atau tempat usaha. Adanya pembatasan ini seringkali mencerminkan kecenderungan umum si shahibul maal dalam memasuki jenis dua usaha. c) Akad pelengkap Salah satu akad pelengkap yang dapat dipakai untuk penghimpunan dana adalah wakalah (perwakilan) yang dalam aplikasi perbankan terjadi apabila nasabah memberikan kuasa kepada bank untuk mewakili dirinya untuk melakukan pekerjaan jasa tertentu, seperti inkaso dan transfer uang.
58 Wakalah atau wikalah berarti penyerahan, pendelegasian atau pemberian mandat. Dalam bahasa arab hal ini dapat dipahami sebagai attafwid. Akan tetapi yang dimaksudkan sebgai al-wakalah karena manusia membutuhkannya. Tidak setiap orang mempunyai kemampuan atau kesempatan untuk menyelesaikan segala urusannya sendiri. 12 Ketentuan umum berdasarkan prinsup mudharabah, antara lain : 1. Dalam transaksi ini nasabah bertindak sebagai shahibul maal atau pemilik dana, dan bank bertindak sebagai mudharib atau pengelola dana. 2. Dalam kapasitasnya sebagi mudharib, bank dapat melakukan berbagai macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah dan mengembangkannya, termasuk didalamnya melakukan mudharabah dengan pihka lain. 3. Modal harus dinyatakan dengan jumlahnya, dalam bentuk tunai dan bukan piutang. 4. Pembagian keuntungan harus dinyatakan denan jumlahnya, dalam bentuk tunai dan bukan piutang. 5. Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nasabah dan dituangkan dalam akad pembukaan rekening. 6. Bank sebagi mudharib menutup biaya operasional tabungan dengan menggunakan nisbah keuntungan yang emnajdi haknya. 12 M.Nur Rianto Al Arif, Dasar-Dasar Pemsaran Bank Syariah, (Bandung: Alfabeta,2010), hlm 40
59 7. Bank tidak diperkenankan mengurangi nisabh keuntungan nasabah tanpa persetujuan yang bersangkutan. Demikian secara singkat dapat diaktakan bahwa dalam perbankan syariah memiliki dua macam produk tabungan, yaitu tabungan wadi ah dan mudharabah. Perbendaan utama dengan tabunagan diperbankan konvensional adalah dengan tidak dikenalkan suku bunga tertentu yang diperjanjikan. Yang ada adalah nisbah bagi hasil atau presentase bagi hasil pada tabungan mudharabah dan bonus pada tabungan wadi ah. Dasar hukum dari akad mudharabah dapat kita jumpai dalam Al- Qur an yang tertuang dalam Surat Al- Muzamil ayat 20 dan Surat Al- Jumu ah ayat 10. Surat Al-Muzamil ayat 20, Artinya : Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri (sembahyang) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama kamu. dan Allah menetapkan ukuran
60 malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas waktu-waktu itu, Maka Dia memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran. Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah; dan orang-orang yang lain lagi berperang di jalan Allah, Maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai Balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. dan mohonlah ampunan kepada Allah; Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Surat Al-Jumu ah ayat 10, Artinya: Apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. Dari kedua ayat al-qur an diatas pada intinya adalah berisi dorongan bagi setiap manusia untuk melakukan perjalanan usaha. Dalam dunia modern seperti sekarang ini siapa saja, akan menjadi lebih mudah untuk melakukan invesatsi yang benar-benar sesuai dengan prinsip syariah, antara lain melalui tabungan mudharabah ini.
61 TASYQURO merupakan simpanan dengan menggunakan akad Mudharabah Mutlaqah yang dikhususkan untuk kepentingan Qurban dan Aqiqah. Akad Mudharabah Mutlaqah adalah bentuk kerja sama antara Shahibul Maal dan Mudharib yang cakupannya sangat luas dan tidak dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha, waktu, dan daerah bisnis. Pembukaan TASYQURO dengan mengisi Formulir Permohonan TASYQURO dengan melampirkan Fotocopy Identitas Diri (KTP,SIM, Kartu Pelajar, dll), besar setoran awal pembukaan rekening minimal Rp. 100.000,-, masa tabungan s/d 12 bulan terhitung sejak pembukaan tabungan atau saldo tabungan s/d Rp. 1.200.000,-. Tabungan Qurban dan Aqiqah dalam penyertaan modal sepenuhnya menggunakan akad Mudharabah Mutlaqah yaitu dengan menggunakan sistem Revenue Sharing atau berbagai hasil pendapatan, dalam artian bagi hasil yang diterima oleh nasabah atas investasi dana tersebut adalah metode bagi hasil. Produk TASYQURO ini sudah berjalan sekitar 8 tahun, pertama diluncurkan pada bulan Februari 2006. Produk TASYQURO bisa digunakan untuk perorangan, lembaga atau kelompok seperti ibu-ibu pengajian,atau arisan. Menurut Ibu Diniati selaku Customer Service di BTM Comal mengatakan bahwa perkembangan jumlah nasabah pada poduk TASYQURO dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Namun
62 secara presentase tidak signifikan karena jumlah perkembangan TASYQURO tidak sebanyak kenaikan tabungan yang lain. 13 13 Wawancara dengan Diniati selaku Custumer service pada tangaal 19 Agustus 2014