BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Dalam menyusun sebuah karya ilmiah, diperlukan sebuah konsep guna

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. metaforis, lokalitas merupakan sebuah wilayah tempat masyarakatnya secara

BAB I PENDAHULUAN. mengidentifikasi diri (Chaer, 2007:33). Oleh karena itu, bahasa merupakan hal

BAB I PENDAHULUAN. Seorang pengarang karya sastra tentu mempunyai berbagai ciri khas dalam

ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU EBIT G. ADE SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

BAB I PENDAHULUAN. Unsur utama karya sastra adalah bahasa, baik bahasa lisan maupun tulisan.

I. PENDAHULUAN. Dalam pembahasan bab ini, peneliti akan memaparkan sekaligus memberikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Pendekatan

BAB I PENDAHULUAN. keinginan, memberikan saran atau pendapat, dan lain sebagainya. Semakin tinggi

KAJIAN STILISTIKA NOVEL SIRAH KARYA AY. SUHARYANA

ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA NOVEL 5 CM KARYA DONNY DHIRGANTORO. Jurnal Publikasi Skripsi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Analisis Gaya Bahasa pada Lirik Lagu Grup Band Noah dalam Album Seperti Seharusnya (Edi Yulianto, 2015)

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Unsur utama karya sastra adalah bahasa, baik bahasa lisan maupun tulisan. Hubungan bahasa

GAYA BAHASA DALAM CERITA MADRE KARYA DEWI LESTARI

Novel Selamat Tinggal Jeanette merupakan novel yang mempunyai latar belakang adatistiadat

Bahasa Indonesia UMB. Pilihan Kata (Diksi) Kundari, S.Pd, M.Pd. Komunikasi. Komunikasi. Modul ke: Fakultas Ilmu. Program Studi Sistem

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting bagi anggota

untuk dibicarakan. Hal ini dikarenakan bahasa telah menjadi bagian dari kehidupan manusia. Bahasa adalah alat komunikasi manusia untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Penulisan karya ilmiah tentunya tidak terlepas dari buku-buku pendukung

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA. bahasa yang digunakan untuk memahami hal-hal yang lain (KBBI, 2003: 588).

PENGGUNAAN GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN KATA KHUSUS PADA KUMPULAN PUISI KETIKA CINTA BICARA KARYA KAHLIL GIBRAN

TEMA DAN GAYA BAHASA KARYA HAJI ABDUL MALIK

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Astri Rahmayanti, 2013

BAB V PENUTUP. Ahmadiyah, yang penulis lakukan menghasilkan simpulan sebagai berikut:

MAJAS DALAM ROMAN HABIS GELAP TERBITLAH TERANG TERJEMAHAN ARMIJN PANE

ANALISIS PENGGUNAAN GAYA BAHASA DALAM PUISI KARANGAN SISWA KELAS IX MADRASAH TSANAWIYAH MADANI CERUK IJUK TAHUN AJARAN 2012/2013 ARTIKEL E-JOURNAL

MACAM-MACAM MAJAS (GAYA BAHASA)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam masyarakat. Salah satu fungsi bahasa adalah sebagai alat untuk

BAB II LANDASAN TEORI. berkaitan dengan novel Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer. Pertama,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini subjeknya adalah lirik lagu dalam album musik Klakustik karya

BAB I PENDAHULUAN. dilukiskan dalam bentuk tulisan. Sastra bukanlah seni bahasa belaka, melainkan

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI PADA KUMPULAN CERPEN INSOMNIA KARYA ANTON KURNIA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

BAB 2 GAYA BAHASA IKLAN

KARAKTERISTIK PEMAKAIAN GAYA BAHASA DALAM WACANA STIKER KENDARAAN BERMOTOR (TINJAUAN SOSIOLINGUISTIK)

PEMANFAATAN GAYA BAHASA DAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI WAJAHMU KARYA TERE LIYE. SKRIPSI Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. bahasa siswa, karena siswa tidak hanya belajar menulis, membaca,

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan unsur terpenting dalam kehidupan manusia. Hal ini

ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK

BAB I PENDAHULUAN A. Bahasa Karya Sastra

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. konstruksi yang lebih besar berdasarkan kaidah-kaidah sintaksis atau kalimat yang

struktur yang terdapat dalam Mozaik 2 Simpai Keramat! 2. Presentasikan hasil diskusi Anda!

BAB 1 PENDAHULUAN. singkat penggunaan gaya bahasa tertentu dapat mengubah serta menimbulkan

MAJAS Materi Kelas X. 1. Majas perbandingan 2. Majas penegasan 3. Majas sindiran 4. Majas pertentangan

BABII LANDASAN TEORI. secara indah (Keraf, 2002: 112). Secara singkat (Tarigan, 2009:4) mengemukakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. bahasa. Seni bahasa tersebut berupa kata-kata yang indah yang terwujud dari

BAB I PENDAHULUAN. kata dan kalimat yang tersusun secara harmonis, sehingga menggugah rasa ingin

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

INTISARI A. LATAR BELAKANG

BAB II LANDASAN TEORI. tersebut berjudul Gaya Bahasa Sindiran pada Rubrik Kartun Terbitan Kompas Edisi

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan langkah-langkah untuk mengkaji data. Pada

BAB I PENDAHULUAN. dikaruniai berbagai kelebihan dibandingkan dengan ciptaan lainnya. Karunia itu

BAB I PENDAHULUAN. manfaat, serta definisi operasional yang berkaitan dengan penelitian.

MAJAS DALAM PUISI SISWA KELAS VIII SMPN 3 GUNUNG TULEH PASAMAN BARAT

ANALISIS GAYA BAHASA PERTENTANGAN DALAM NOVEL PEREMPUAN BERKALUNG SORBAN KARYA ABIDAH EL KHALIEQY ARTIKEL E-JOURNAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Desa Karangsari memiliki beberapa upacara adat Jawa, salah satu di

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

Oleh Meizar Fatkhul Izza NIM

ARTIKEL PENELITIAN. Diksi dan Gaya Bahasa Novel Moga Bunda Disayang Allah Karya Tere Liye. Oleh: ROSA MAULIDYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. 2.1 Tinjauan Pustaka Dewi Lestari adalah salah seorang sastrawan Indonesia yang cukup

Ditulis pada Sabtu, 14 Februari :03 WIB oleh damian dalam katergori others tag

ANALISIS MAJAS PERBANDINGAN MELALUI PENDEKATAN SEMIOTIK PADA KUMPULAN PUISI SISWA KELAS VIIIA SMP NEGERI 9 JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilepaskan dari sastra. Pemakaian bahasa dalam karya sastra mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan baik. Sarana itu berupa bahasa. Dengan bahasa. (Keraf, 2004: 19). Bahasa dan penggunaannya mencakup aktivitas

PENGGUNAAN GAYA BAHASA DALAM IKLAN DI RCTI. E- mail : ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. melalui cipta, rasa, dan karsa manusia. Al-Ma ruf (2009: 1) menjelaskan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan karya sastra dari zaman dahulu hingga sekarang tentunya

P U I S I PENGERTIAN PUISI Pengertian Puisi Menurut Para Ahli

Analisis Struktural dan Gaya Bahasa dalam Cerita Rakyar Bebanten Katresnan karya Sri Adi Harjono

BAB V PENUTUP. 1. Wujud sarana retorika yang digunakan dalam Puisi-puisi Anak di Harian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Sampai saat ini tidak banyak penelitian yang memperhatikan tentang

PENGGUNAAN MAJAS DALAM KUMPULAN CERPEN MATA YANG ENAK DIPANDANG KARYA AHMAD TOHARI DAN RENCANA PEMBELAJARANNYA DI KELAS X SMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS GAYA BAHASA DALAM KUMPULAN CERPEN RECTOVERSO KARYA DEWI LESTARI

I. KAJIAN PUSTAKA. yakni bentuk novel lebih pendek dibanding dengan roman, tetapi ukuran

BAB II LANDASAN TEORI. curahan perasaan pribadi, (2) susunan sebuah nyanyian (Moeliono (Peny.), 2003:

Majas (Gaya Bahasa) Macam-Macam Gaya Bahasa. A. Gaya Bahasa Penegasan

GAYA BAHASA KIAS DALAM NOVEL KUBAH KARYA AHMAD TOHARI ARTIKEL OLEH VERRI YULIYANTO ( )

GAYA BAHASA PERSONIFIKASI PADA KARANGAN SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 9 GEMOLONG SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. menjelaskan bahwa puisi berasal dari bahasa Yunani poeima membuat atau

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat komunikasi, baik komunikasi antar individu yang satu dengan yang

NOVEL GADIS PANTAI KARYA PRAMOEDYA ANANTA TOER: KAJIAN STILISTIKA SKRIPSI. oleh. Afrilia Sulistiowati NIM

ANALISIS GAYA BAHASA HIPERBOLA DAN PERSONIFIKASI PADA NOVEL NEGERI 5 MENARA KARYA AHMAD FUADI NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. bahasa, manusia dapat menyampaikan ide, gagasan, dan pikirannya terhadap orang lain. Seiring

BAB I PENDAHULUAN. tulisan atau bisa disebut dengan bahasa tulis.

PENGGUNAAN GAYA BAHASA DALAM DEBAT CALON GUBERNUR DAN CALON WAKIL GUBERNUR DKI JAKARTA PERIODE

BAB II LANDASAN TEORI. Penelitian Analisis Gaya Bahasa pada Album Musik Lethologica Karya Band Letto dan

Gaya Bahasa dalam Karangan Bahasa Jawa Siswa Kelas VI SDN 2 Carat Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo Tahun Pelajaran 2011/2012

KELOMPOK 1 Teknik Mesin UB DIKSI DAN KATA BAKU. Makalah Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. tulisan yang menggunakan bahasa sebagai media pengantar dan memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam Bab 1 ini, penulis menjelaskan hal-hal yang menjadi latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. seni. Hal ini disebabkan seni dalam sastra berwujud bacaan atau teks sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. penelitian ini, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan, manfaat dan definisi

Transkripsi:

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dalam menyusun sebuah karya ilmiah, diperlukan sebuah konsep guna mempermudah penelitian danmemberikan gambaran yang jelas tentang hal-hal yang berhubungan dengan penelitian.isi di dalam konsep adalah tentang istilahistilah atau pengertian yang akan digunakan di dalam penelitian. Dalam hal ini konsep yang saya angkat adalah tentang pengertian novel, interpretasi serta gaya bahasa. 2.1.1 Novel Kata novel mulai dikenal pada abad ke-14 dengan istilah novella dari bahasa Italia yang berarti sebuah kisah. Novel lebih panjang dan lebih kompleks dibandingkan dengan cerpen.novel merupakan karya fiksi yang diceritakan secara panjang lebar oleh pengarang dengan menyuguhkan tokoh atau karakter, serangkaian peristiwa, serta latar yang biasanya terdiri dari 35.000 kata bahkan lebih.novel juga merupakan hasil imajinasi pengarang yang mengandung nilainilai estetik dan nilai moral dari aspek-aspek kehidupan manusia.dewasa ini, novel memiliki peran penting di dalam kehidupan manusia atau masyarakat di suatu Negara.Diantaranya, berperan sebagai media aspirasi masyarakat, media pendidikan, moral, dan budaya, serta sebagai hiburan di dalam masyarakat. Tarigan (1984:170) menyebutkan bahwa ciri-ciri novel adalah.(1) Jumlah kata lebih dari 35.000 buah, (2) Jumlah waktu rata-rata yang dipergunakan buat membaca novel yang paling pendek diperlukan waktu minimal 2 jam atau 120 6

menit, (3) Jumlah halaman novel minimal 100 halaman, 4) Novel bergantung pada pelaku dan mungkin lebih dari satu pelaku, (5) Novel menyajikan lebih dari satu impresi, efek dan emosi, (6) Skala novel luas, (7) Seleksi pada novel lebih luas, (8) Kelajuan pada novel kurang cepat, (9)Unsur-unsur kepadatan dan intensitas dalam novel kurang diutamakan. 2.1.2 Interpretasi Mengkaji sebuah karya sastra tidak bisa lepas dari interpretasi atau penafsiran.untuk mendalami makna dari sebuah karya sastra melalui pendekatan atau teori tertentu, diperlukan sebuah penafsiran atau interpretasi.interpretasi yang berarti menafsirkan, berhubungan dengan penjabaran, serta analisis makna yang terlihat ataupun yang tersembunyi di dalam sebuah karya, sehingga maksud sipengarang sastra tersebut dapat diketahui. Teks sastra terkenal rumit untuk dipahami.karena, bahasa yang cenderung bertele-tele dan banyaknya penggunaan ungkapan yang khas serta penggunaan gaya bahasa membuat teks sastra tersebut mesti diidentifikasi melalui interpretasi berdasarkan pemikiran yang matang. Sehingga, muncul ide pemaknaan pada sastra tersebut. Tingkat penafsiran yang optimal bergantung pada kecermatan interpreter (si penafsir). Untuk itu, seorang interpreter mesti mimiliki wawasan tentang tata bahasa, sastra, dan budaya secara mendalam 2.1.3 Gaya Bahasa Kata dan kalimat disusun sedemikian rupa oleh penulis, sehingga membentuk suatu pernyataan yang menarik dan memiliki keindahan, dimana pada saat kita membacanya akan timbul perasaan takjub pada kita. Kalimat seperti itu 7

pastinya mengadungunsur-unsurgaya bahasa. Gaya bahasa banyak kitatemukan pada wacana sastra seperti novel atau cerpen. Penggunaan gaya bahasa terhadap karya sastra mempunyai tujuan tertentu, dan tujuan tersebut tergantung pada pengarang karya sastra. Pengarang menyampaikan maksud tertentu dengan cara tertentu. Tujuannya bukan untuk memperumit penafsiran pembaca, namun lebih mengarah pada sisi keindahan karya. Karya sastra yang tanpa dibubuhi gaya bahasa maka akan tampak mati, monoton, dan tidak memiliki warna sehingga minat orang untuk membaca karya sastra tersebut tidak akan ada. 2.2 Landasan Teori Untuk mengetahui dan memahamigaya bahasa yang terdapat pada novelbulan Lebam di Atas Tepian Toba, saya sebagai peneliti menggunakan teori stilistika. Stilistika merupakan ilmu yang mengkaji cara pengarang dalam memanipulasi bahasa dengan tujuan tertentu sehingga pengarang diketahui memiliki ciri atau gaya khas tersendiri. Berdasarkan cakupannya, stilistika yang mengkajigaya bahasa memiliki bagian yaitu diksi (pilihan kata), struktur kalimat, majas dan citraan, pola rima, dan matra yang digunakan seorang sastrawan atau yang terdapat dalam sebuah karya sastra (Sudjiman, 1993:13-14). 2.2.1Stilistika Seperti yang kita ketahui bahwa, stilistika merupakan bagian ilmu sastra yang sangat penting.stilistika bertujuan untuk menjabarkan ciri-ciri khusus yang estestis atau indah dalam karya sastra.pengertian stilistika menurut Sudjiman (1993:3) adalah sebagai berikut: 8

Stilistika adalah suatu ilmu yang digunakan untuk mengkaji cara sastrawan memanipulasi, dengan arti memanfaatkan unsur dan kaidah yang terdapat di dalam bahasa dan efek apa yang ditimbulkan dalam penggunaanya itu. Stilistika juga meneliti ciri khas penggunaan bahasa dalam wacana sastra, ciri-ciri yang membedakannya, atau yang mempertentangkannya dengan wacana nonsastra, meneliti deviasi terhadap tata bahasa sebagai sarana literal. Singkatnya, menurut sudjiman stilistika meneliti fungsi puitik suatu bahasa. Satrawan terkadang menyatakan maksud tertentu dengan bahasa tertentu, pada situasi seperti inilah ilmu stilistika dibutuhkan. Sastrawan selalu bermain katakata, memanipulasi bahasa, menggunakan struktur bahasa yang tidak biasa bahkan menyimpang dari yang sudah biasa, sehingga pembaca terkadang sulit menyimak makna yang dimaksud pengarang dalam karyanya.meskipun demikian semua hanya semata-mata demi keindahan karya sastra tersebut. 2.2.1.1Gaya Bahasa/Majas Menurut Suparman (1986:73) Gaya bahasa adalah pernyataan dengan pola tertentu, sehingga mempunyai efek tersendiri terhadap pemerhati. Dengan pola materi akan menimbulkan efek lahiriah, sedangkan pola arti akan menimbulkan rohaniah. Sedangkan menurut Gorys keraf (2006:113) gaya bahasa adalah cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang meperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis (pemakai bahasa). Gaya bahasa sangat diperlukan di dalam karya sastra untuk menambah kesan dan nilai pada karya tersebut. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesiaedisi ke-3 (2005) gaya bahasa atau majas merupakan pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam tertentu 9

untuk memperoleh efek-efek tertentu, keseluruhan ciri bahasa sekelompok penulis sastra dan cara khas dalam menyatakan pikiran dan perasaan baik secara lisan maupun tertulis. Ada banyak jenis majas di dalam bahasa Indonesia.Menurut Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (2007) secara sederhana majas terdiri dari empat macam, berikut penjelasannya. a. Majas Perbandingan Majas perbandingan adalah majas atau gaya bahasa yang digunakan untuk mengungkapkan sesuatu dengan membandingkannya pada sesuatu yang lain. Majas perbandingan digunakan karena adanya kemiripan sifat, bentuk dan lainlain. Berikut adalah jenis-jenis majas perbandingan. 1. Alegori adalah menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran. 2. Alusio adalah pemakaian ungkapan yang tidak diselesaikan karena selain ungkapan itu sudah dikenal, pembicara atau penulis ingin juga menyampaikan maksud secara tersembunyi. 3. Simile adalah pengungkapan dengan menggunakan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung seperti layaknya, bagaikan, seperti, bagai. 4. Metafora adalah pengungkapan berupa perbandingan analogis satu hal dengan hal lain, dengan menghilangkan kata-kata seperti, layaknya, bagaikan, dsb. 10

5. Antropomorfisme adalah bentuk metafora yang menggunakan kata atau bentuk lain yang berhubungan dengan manusia untuk hal yang bukan manusia. 6. Sinestesia adalah bentuk metafora berupa ungkapan yang berhubungan dengan suati indra untuk dikenakan kepada indra yang lain. 7. Antonomasia adalah penggunaan sifat sebagai nama diri atau nama diri sebagai nama jenis. 8. Aptronim adalah pemberian nama yang cocok dengan sifat atau pekerjaan orang. 9. Metonemia adalah bentuk pengungkapan berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merk, ciri khas atau menjadi atribut. 10. Hipokorisme adalah penggunaan nama timangan atau kata yang dipakai untuk menunjukkan hubungan karib antara pembicara dengan yang dibicarakan. 11. Litotes adalah ungkapan berupa mengecilkan fakta dengan tujuan untuk merendahkan diri. 12. Hiperbola adalah cara pengungkapan dengan melebih-lebihkan kenyataan sehingga kenyataan itu menjadi tidak masuk akal. 13. Personifikasi atau penginsanan adalah cara pengungkapan dengan menjadikan bendamati atau tidak bernyawa sebagai manusia. 14. Depersonifikasi adalah cara pengungkapan dengan tidak menjadikan benda-benda mati atau tidak bernyawa sebagai manusia. 11

15. Pars prototo adalah sinekdoke berupa ungkapan sebagian dari objek untuk menunjuk keseluruhan objek tersebut. 16. Totum proparte adalah sinekdoke berupa mengungkapkan maksud keseluruhan objek padahal yang dimaksud hanya sebagian saja. 17. Eufimisme adalah menggantikan kata-kata yang dipandang tabu atau dirasa kasar dengan kata-kata lain yang lebih pantas atau dianggap halus. 18. Disfemisme adalah mengungkapkan pernyataan tabu atau dirasa kurang pantas sebagaimana adanya. 19. Fabel adalah menyatakan perilaku binatang sebagai manusia yang dapat berpikir dan bertutur kata. 20. Parabel adalah ungkapan pelajaran atau nilai tetapi dikiaskan atau disamarkan dalam cerita. 21. Perifrase adalah ungkapan yang panjang, sebagai pengganti pengungkapan yang lebih pendek. 22. Eponim adalah majas perbandingan dengan menjadikan nama orang sebagai tempat atau pranata. 23. Simbolik adalah melukiskan sesuatu dengan menggunakan simbol atau lambang untuk menyatakan maksud. Dari sekian banyaknya majas perbandingan yang telah dijelaskan di atas, tidak semua bisa kita temukan pada Novel Bulan Lebam di Tepian Toba. Jenis majas perbandingan yang terkandung pada novel karya Sihar Ramses tersebut yaitu, (1) majas alegori, (2) majas simile, (3) majas metafora, (4)majas antonomasia, (5) majas litotes, (6) majas personifikasi, (7) majas hiperbola. 12

b. Majas Penegasan Majas penegasan adalah majas atau gaya bahasa yang digunakan untuk menegaskan sesuatu sehingga menimbulkan kesan atau pengaruh kepada pembaca ataupun pendengar. Berikut ini adalah jenis-jenis majas penegasan. 1. Apofasis adalah penegasan dengan cara seolah-olah menyangkal yang ditegaskan. 2. Pleonasme adalah menambahkan keterangan pada pernyataan yang sudah jelas atau menambahkan keterangan yang sebenarnya tidak diperlukan. 3. Repetisi adalah perulangan kata, frase, dan klausa yang sama dalam suatu kalimat atau wacana. 4. Pararima adalah bentuk perulangan konsonan awal dan akhir dalam kata atau bagian kata yang berlainan. 5. Aliterasi adalah repetisi konsonan pada awal kata secara berurutan.6 6. Paralelisme adalah pengungkapan dengan menggunakan kata, frase, klausa yang sejajar. 7. Asonansi adalah semacam gaya bahasa yang berujud perulangan bunyi vokal yang sama. 8. Tautologi adalah gaya bahasa berupa pengulangan kata kata dengan menggunakan sinonimnya. 9. Sigmatisme adalah pengulangan bunyi s untuk efek-efek tertentu. 10. Antanaklasis adalah pengungkapan dengan menggunakan perulangankata yang sama, tetapi dengan makna berlainan. 13

11. Klimaks (klimax: tangga) adalah pemaparan pikiran atau hal berturut-turut dari yang sederhana dan kurang penting meningkat kepada hal atau gagasan yang penting atau kompleks. 12. Antiklimaks (anti: menentang, klimax: tangga) adalah pemaparan hal atau gagasan yang penting atau kompleks menurun kepada pikiran atau hal sederhana dan kurang penting. 13. Inversi atau anastrof adalah menyebutkan terlebih dahulu predikat kalimat suatau kalimat, kemudian subjeknya. 14. Retoris adalah ungkapan pertanyaan yang jawabannya telah terkandung dalam pernyataan tersebut. 15. Elipsis adalah penghilangan satu atau beberapa unsur kalimat, yang dalam susunan normal, unsur tersebut seharusnya ada. 16. Koreksio adalah ungkapan dengan menyebutkan hal-halyang dianggap keliru atau kurang tepat, kemudian disebutkan maksud sesungguhnya. 17. Sindenton (sundetos: kata penghubung) adalah pengungkapan suatu kalimat atau wacana yang bagian-bagiannya dihubungkan dengan kata penghubung. Bila ungkapan tersebut menggunakan beberapa atau banyak kata penghubung, disebut polisidenton; bila dalam ungkapan tersebut tidak digunakan kata penghubung, disebut asidenton. 18. Interupsi ialah ungkapan berupa menyisipkan keterangan tambahan di antara unsur-unsur kalimat. 19. Eksklamasio adalah ungkapan dengan menggunakan kata kata seru. 14

20. Enumerasio adalah ungkapan penegasan berupa penguraian bagian demi bagian suatu keseluruhan. 21. Preterito ialah ungkapan penegasan dengan cara menyembunyikan maksud yang sebenarnarnya 22. Alonim adalah penggunaan varian dari nama untuk menegaskan. 23. Kolokasi adalah bentuk asosiasi tetap antara suatu kata dengan kata lain yang berdampingan dalam kalimat. 24. Silepsis adalah majas penegasan berupa menggunakan satu kata yang mempunyai lebih dari satu makna dan yang berfungsi dalam lebih dari satu konstruksi sintaksis. 25. Zeugma adalah variasi dari silepsis. Dalam zeugma kata yang digunakan tidak logis dan tidak gramatikal untuk konstruksi sintaksis yang kedua, sehingga menjadi kalimat yang rancu. Jenis-jenis majas penegasan telah dijelaskan di atas.jenis majas penegasan yang dipakai di dalam novel Bulan Lebam di Tepian Toba adalah (1) majas tautologi, (2) majas klimaks, (3) anastrof. c. Majas Pertentangan Majas pertentangan adalahgaya bahasa yang menyatakan pertentangan. Majas pertentangan mengambaran sesuatu yang berlawanan atau tidak selaras.berikut adalah jenis-jenis majas pertentangan. 1. Paradoks adalah cara pengungkapan dengan menyatakan dua hal yang seolah-olah bertentangan, namun sebenarnya keduanya benar. 2. Oksimoron adalah paradoks dalam satu frase. 15

3. Antitesis adalah pengungkapan dengan menggunakan kata-kata yang berlawanan arti satu dengan yang lainnya. 4. Kontradiksi interminus adalah pernyataan yang bersifat menyangkal yang telah disebutkan pada bagian sebelumnya 5. Anakronisme adalah ungkapan yang mengandung ketidaksesuaian antara peristiwa dengan waktunya. Dari ke-5 majas pertentangan yang telah dijelaskan di atas, yang bisa kita temui pada novel BulanLebam di Tepian Toba adalah majas paradoks. d. Majas Sindiran Majas sindiran adalah majas atau gaya bahasa yang digunakan untuk menyindir seseorang atau sesuatu dengan maksud dan tujuan tertentu. Berikut adalah jenis-jenis majas sindiran. 1. Ironi adalah sindiran dengan menyembunyikan fakta yang sebenarnya dan mengatakan kebalikan dari fakta tersebut. 2. Sarkasme adalah sindiran langsung dan kasar. 3. Sinisme adalah ungkapan yang bersifat mencemooh pikiran atau ide bahwa kebaikan terdapat pada manusia. Karena itu sinisme bersifat lebih kasar dibandingkan ironi. 4. Satire adalah ungkapan yang menggunakan sarkasme, ironi, atau parodi untuk mengecam atau menertawakan gagasan, kebiasaan, dsb. 5. Inuendo adalah sindiran yang bersifat mengecilkan fakta sesungguhnya. Semua jenis majas yang telah dijelaskan di atas, tidak semua terdapat di dalam novel Bulan Lebam di Tepian Toba karya Sihar Ramses Simatupang.Jenis majas 16

sindiran yang bisa kita jumpai pada novel tersebut adalah 1) sarkasme, 2) ironi, 3) inuendo. 2.2.1.2 Diksi Menurut Gorys Keraf (2006:23) Gaya bahasa adalah bagian dari diksibertalian dengan ungkapan-ungkapan yang individual atau karakteristik, atau yang memiliki nilai artistik yang tinggi. Gaya bahasa dalam sebuah karya sastra tentu tidak lepas dari aspek diksi atau pilihan kata.pemakaian kata atau bahasa harus bisa menyampaikan ide, atau gagasan yang dimaksudkan oleh pemakai bahasa tersebut, sehingga terjadi komunikasi yang baik serta terhindar dari kesimpangsiuran makna. Menurut Gorys Keraf (2006:88) ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mencapai ketepatan diksi yaitu, sebagai berikut: 1. Membedakan secara cermat denotasi dan konotasi, 2. Membedakan dengan cermat kata-kata yang hampir sama, 3. Membedakan kata-kata yang mirip ejaannya, 4. Hindarilah kata-kata ciptaan sendiri, 5. Waspadalah terhadap penggunaan akhiran asing, terutama kata-kata asing yang mengandung akhiran tersebut, 6. Kata kerja yang menggunakan kata depan harus digunakan secara idiomatik, 7. Untuk menjamin ketepatan diksi, penulis atau pembicara harus mambedakan kata umum dan kata khusus, 8. Mempergunakan kata indria yang menunjukan presepsi yang khusus, 17

9. Memperhatikan perubahan makna yang terjadi pada kata-kata yang sudah dikenal, 10. Memperhatikan kelangsungan pilihan kata. 2.3 Tinjauan Pustaka Novel Bulan Lebam di Tepian Toba karya Sihar Ramses adalah salah satu novel yang cukup terkenal.terbukti dari rating novel tersebut tinggi. Dengan begitu,tidak salah kalau kehadiran novel Bulan Lebam di Tepian Toba telah menarik perhatianbanyak ahli atau masyarakat untuk memberikan komentar atau pengulasan-pengulasan terhadap novel tersebut, serta pemaparan berupa kritik ataupun apresiasi yang dituliskan diberbagai situs blog dan media cetak. Elida Sitorus (2012), didalam Blog-nya membahas adat, budaya dan nilai sosial yang terkandung pada novel Bulan Lebam di Tepian karya Sihar Ramses Simatupang. Munurut Elida, novel tersebut kaya akan nilai sosial serta budaya. Budaya yang dimaksud adalah budaya batak toba.menurutnya, pengarang membubuhi cerita dengan konteks budaya toba, sehingga banyak istilah-istilah bahasa toba yang melekat pada cerita novel tersebut. Imam Muhtarom memberikan asumsinya lewat sebuah artikel yang dimuat di Koran Jawa Pos tanggal 16 Agustus 2009. Beliau mengatakan bahwa novel Bulan Lebam ditepian Toba mencerminkan perjuangan individu dengan mempercayakan kemampuan individunya untuk menjadi modern. Idris Pasaribu juga memberikan ulasan terhadap novel Sihar Ramses ini di salah satu situs group yahoo bernama Kelab Maya Sastera Alam Sabah. Diakses tanggal 17 september 2014. Beliau mengatakan bahwa novel Bulan Lebam 18

ditepian Toba memiliki keindahan bahasa yang mampu memberikan penggambaran yang membawa imajinasi pembacanya menerawang, Menerawang kepada keindahan huta, menerawang keindahan danau, angin yang semilir bahkan rerumputan yang berbunga warna-warni. Retno Dwi Dandayani, merupakan mahasiswa universitas Sebelas Maret yang mengangkat stilistika sebagai landasan teori pada skripsinya yang berjudul Kajian Stilistika Novel Sirah karya AY. Suharyana (2010). Retno mempermasalahkan aspek bunyi bunyi bahasa, diksi serta gaya bahasa terhadap novel Sirah.Menurutnya,stilistika adalah study gaya yang menyarankan bentuk ilmu pengetahuan atau paling sedikit study yang metodis. 19