BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I. PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

GAMBARAN UMUM RSUD INDRASARI RENGAT

BUPATI BATU BARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATU BARA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I LATAR BELAKANG

BAB 1 : PENDAHULUAN. dari segi kuantitas maupun kualitasnya. Berlakunya Undang-Undang Nomor 14

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2012 NOMOR 7 SERI D NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR : 7 TAHUN 2012 TENTANG

PROFIL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TARAKAN JAKARTA

BAB IV VISI MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan perorangan meliputi pelayanan, promotif, preventif, kuratif, dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ELIZABETH

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA STANDAR PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT

PEDOMAN PELAYANAN TIM PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT RUMAH SAKIT LAVALETTE

GUBERNUR SUMATERA BARAT

MISI MENJADI RUMAH SAKIT BERSTANDAR KELAS DUNIA PILIHAN MASYARAKAT KEPUASAN DAN KESELAMATAN PASIEN ADALAH TUJUAN KAMI

BAB I PENDAHULUAN. melalui upaya peningkatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif),

BUPATI LINGGA PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN LINGGA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

PEDOMAN ORGANISASI UNIT REKAM MEDIS DISUSUN OLEH : UNIT REKAM MEDIS RSUD KOTA DEPOK

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang bermutu dan terjangkau bagi masyarakat. Pelayanan kesehatan yang

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2017 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL INTEGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 6 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

BAB III GAMBARAN UMUM RS PKU MUHAMMADIYAH TEMANGGUNG

PERLUKAH RAWAT INAP DI PUSKESMAS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 64 TAHUN 2008 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat menjadi lebih selektif dalam memilih jasa pelayanan dari suatu rumah

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN Kondisi Umum Identifikasi Masalah

BAB 1 : PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan No 36 tahun 2009 adalah tercapainya derajat kesehatan yang

BAB II DESKIPSI PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. perbekalan kesehatan adalah pelayanan obat dan perbekalan kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan primer yang dimiliki oleh setiap

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat karena terwujudnya keadaan sehat merupakan kehendak semua

jaminan kesehatan nasional. (Kemenkes, 2015).

BAB I PENDAHULUAN. medis lainnya. Sedangkan menurut American Hospital Assosiation rumah sakit

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pembangunan

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. harapan masyarakat sebagai pemakai jasa kesehatan.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepuasan pasien adalah suatu perasaan pasien yang timbul akibat kinerja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Pembentukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelanggan terbagi menjadi dua jenis, yaitu: fungsi atau pemakaian suatu produk. atribut yang bersifat tidak berwujud.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Sejarah Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. asing yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia, yang telah

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 15 TAHUN 2018 TENTANG

Perbedaan puskesmas dan klinik PUSKESMAS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2006 NOMOR 3 SERI D

ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN PERTEMUAN II LILY WIDJAYA, SKM.,MM, PRODI D-III REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN, FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. karyawan yang berpenghasilan rendah dan negara-negara berkembang

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan rumah sakit menghadapi suatu masalah global akan

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN. Nama :Rumah Sakit Kusta Dr. Sitanala. Alamat :Jl.Dr. Sitanala No.99 Tangerang 15001

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. izin penyelenggaraan Rumah Sakit Khusus Pemerintah dari Gubernur Jawa

LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI INSTALASI GAWAT DARURAT RS PARU BATU

BAB I PENDAHULUAN. ini dikarenakan telah terjadi beberapa perubahan mendasar. Pada awal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk Usaha, Bidang Usaha, dan Perkembangan Usaha. Klinik Bhakti Mulya Tangerang merupakan salah satu perusahaan bidang

BAB II RENCANA STRATEGIS

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 52 NOMOR 52 TAHUN 2008

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMO 3 TAHUN 2011 TENTANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

CETAK BIRU TEKNOLOGI INFORMASI AKADEMI KEBIDANAN UMMI KHASANAH

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah kebutuhan primer yang harus dipenuhi oleh seluruh

BAB 1 PENDAHULUAN. pentingnya kesehatan sebagai hak azasi manusia. Sehat merupakan kebutuhan dasar

BAB I PENDAHULUAN. Gambaran masyarakat Indonesia dimasa akan datang yang ingin dicapai

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan secara merata dengan mengutamakan penyembuhan penyakit serta pemulihan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dan diantaranya adalah milik swasta. 1. dari 6 buah puskesmas, 22 BKIA, 96 dokter praktik dan 3 Rumah Bersalin.

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 65 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SITUBONDO

C:/Datafile_2002/Undang-2/KepMenKes/Kepmenkes_228_MENKES_SK_III_2002. doc (Sri PC per 8/9/02 1:44 PM)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sakit dalam bahasa inggris disebut hospital. Kata hospital berasal dalam

BAB 1 : PENDAHULUAN. sangat ditentukan oleh perilaku, sikap, motivasi, semangat, disiplin kepuasan kerja

BAB I PENDAHULUAN. sangat berkaitan erat dengan pelayanan kesehatan. pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan

BAB 1 PENDAHULUAN. sistem jaminan social nasional bagi upaya kesehatan perorangan.

BAB II RUMAH SAKIT MARTHA FRISKA BRAYAN. dengan Type Madya.Kapasitas Rawat Inap 270 Bed. Sakit Martha Friska Brayan adalah sebagai berikut :

BAB 1 : PENDAHULUAN. memperoleh derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Upaya kesehatan dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. intelejensi bagi setiap orang guna menjalani kegiatan serta aktifitas sehari-hari secara

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 61 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS

BAB I PENDAHULUAN. termasuk ke Perguruan Tinggi dan Lembaga Swadaya Masyarakat. SJSN. mencakup beberapa jaminan seperti kesehatan, kematian, pensiun,

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN FASILITASI AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. pembangunan yang bersifat sentralistik ke arah desentralistik yang. masing-masing Provinsi dan Kabupaten/ Kota. Tujuan pembangunan di

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dalam Pasal 3 menyatakan bahwa Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. Selanjutnya dalam Pasal 46 dinyatakan bahwa untuk mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi masyarakat, diselenggarakan upaya kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam bentuk upaya kesehatan perseorangan dan upaya kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan diselenggarakan dalam bentuk kegiatan dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit dalam Pasal 1 menyebutkan pengertian rumah sakit yaitu institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Selanjutnya dikatakan bahwa Pelayanan Kesehatan Paripurna adalah pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Kondisi ini baik secara langsung maupun tidak langsung berimbas pada paradigma Rumah Sakit Umum sebagai salah satu Satuan kerja Perangkat Daerah yang dulu merupakan lembaga yang cost centre, kini harus merubah orientasi dengan memadukan service public oriented dan profit oriented serta mengedepankan terciptanya suatu lembaga publik yang berorientasi pada value for money. Dengan telah ditetapkannya Rumah Sakit Sumber Waras sebagai Badan Layanan Umum Daerah berdasarkan Peraturan Bupati Bangli Nomor 39 Tahun 2011 tentang Penetapan Rumah Sakit Sumber Waras sebagai Badan Layanan Umum Daerah sebagai tindak lanjut dari Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah. 1

Mengacu kepada peraturan perundang-undangan tersebut di atas, bahwa di setiap rumah sakit harus dilaksanakan upaya peningkatan kesehatan, salah satunya melalui unit Hukum, Humas dan Pemasaran Rumah Sakit. Dalam rangka memberikan pedoman dalam pengorganisasian dan tata kerja, maka disusunlah Pedoman Pengorganisasian dan Tata Kerja Unit Teknologi Informasi RS Sumber Waras. 2

BAB II GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT SUMBER WARAS RS Sumber Waras berdiri berkat dedikasi seorang dokter bernama J. Suwanta Sinarya. Di awal tahun 1982, dr. J. Suwanta Sinarya memulai jurnal pengabdiannya sebagai dokter dan Kepala Puskesmas di Kecamatan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Saat itu di wilayah Kecamatan Ciwaringin masih minim fasilitas kesehatan. Tingginya kebutuhan masyarakat untuk memperoleh pelayanan kesehatan berbenturan dengan keterbatasan dan kemampuan Puskesmas setempat. Hal inilah yang menjadi motivasi dasar dr. J. Suwanta Sinarya untuk membuka praktek sendiri. Tahun 1989, sebuah klinik didirikan di atas sebidang tanah milik dr. Suwanta, dan di tahun yang sama dibangun pula laboratorium pratama. Semakin tingginya kebutuhan medis masyarakat setempat ditambah layanan pribadi dr. Suwanta yang memuaskan menjadi pendorong perkembangan tempat praktek. Secara bertahap layanan dan fasilitas kesehatan terus berkembang. Setelah melalui proses panjang serta dukungan beberapa rekan medis, dr. Suwanta berhasil mendirikan rumah sakit yang diberi nama RS Sumber Waras. Pada mulanya daya tampung RS Sumber Waras sangat terbatas. Kapasitas bed hanya tersedia 25 bed dengan layanan penyakit anak, penyakit dalam, penyakit syaraf serta layanan dan fasilitas bedah ringan. Seiring berjalannya waktu, RS Sumber Waras makin berbenah dan mengembangkan diri. Tahun 2008 sarana gedung pun dibangun dan pada paruh waktu pertama tahun 2009 sarana dan fasilitas medis makin lengkap dengan hadirnya gedung baru yang dinamakan Gedung Irene. Untuk makin meningkatkan pelayanan kepada para pasien, RS Sumber Waras di tahun 2013 ini juga merencanakan pembangunan gedung baru dengan merenovasi total bangunan lama bekas rumah tinggal dr. Suwanta. Dengan dibangunnya gedung baru ini, fasilitas medis di RS Sumber Waras akan semakin lengkap dan pelayanan kepada para pasien akan semakin optimal. 3

BAB III VISI, MISI, DAN TUJUAN RUMAH SAKIT SUMBER WARAS 3.1 Visi RS Sumber Waras Setiap organisasi perlu memiliki visi agar mampu eksis dan unggul dalam persaingan yang semakin ketat dan perkembangan tuntutan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang ideal. Sejalan dengan hal tersebut, Rumah Sakit Sumber Waras merumuskan sebuah visi yakni : Tercapainya Rumah Sakit yang dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat di wilayah Cirebon melalui pelayanan yang profesional dan memuaskan Artinya : Manajemen Rumah Sakit bersama seluruh jajarannya bercita-cita untuk mewujudkan Rumah Sakit yang unggul, Rumah Sakit yang terbaik dalam hal pelayanan yang terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat baik yang mampu maupun yang tidak mampu. Visi ini diharapkan dapat memberikan inspirasi yang mampu memberi motivasi, menjiwai dan mendorong setiap gerak langkah insan pegawai RS Sumber Waras menuju cita-cita terwujudnya pelayanan kesehatan yang bermutu dan professional yang terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat dan menjadikan Rumah Sakit Sumber Waras sebagai kebanggaan masyarakat Ciwaringin Cirebon. 3.2 Misi RS Sumber Waras Misi adalah strategi yang dilakukan untuk mencapai visi. Untuk mencapai visi Rumah Sakit ditetapkan misi sebagai berikut: 1. Menyediakan dan mengembangkan kelengkapan jenis pelayanan dengan menerapkan hospital Information system yang terintegrasi 2. Meningkatkan citra pelayanan Rumah Sakit yang cepat, tepat, bermutu dengan harga terjangkau oleh masyarakat 3. Meningkatkan citra petugas kesehatan yang ramah dan sopan dengan Sumber Daya Manusia yang handal dan berkualitas 4. Membangun sarana prasarana Rumah Sakit sehingga setara dengan Rumah Sakit kelas B 5. Melakukan upaya menjadi rumah sakit andalan dan kebanggaan masyarakat Cirebon 4

3.3 Tujuan RS Sumber Waras Tujuan RS Sumber Waras sebagaimana tertuang dalam Peraturan Internal Rumah Sakit Sumber Waras yakni : a. Mempermudah akses masayarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan; b. Memberikan perlindungan terhadap keselamatan pasien, masyarakat, lingkungan Rumah Sakit dan sumber daya manusia di Rumah Sakit ; c. Meningkatkan mutu dan mempertahankan standar pelayanan rumah sakit; dan d. Memberikan kepastian hukum kepada pasien, masyarakat, sumber daya manusia Rumah sakit dan Rumah Sakit. 5

BAB IV 6

BAB V STRUKTUR ORGANISASI UNIT IT SUB BAGIAN IPRS (INSTALASI PERAWATAN RUMAH SAKIT) RUMAH SAKIT Direktur RS Sumber Waras Wakil Direktur Administrasi Umum, Keuangan dan SDM Kepala Bagian Umum Kepala Sub Bagian Hukum, Humas dan Pemasaran RS Kepala Bagian IPRS IT 7

BAB VI URAIAN JABATAN I. URAIAN TUGAS UNIT TEKNOLOGI INFORMASI Unit Teknologi Informasi merupakan unit pelayanan yang berada di bawah Sub Bagian IPRS Rumah Sakit. Unit Informasi mempunyai tugas pokok sebagai berikut : Bertanggung Jawab kepada : Ka. Sub Bag. IPRS Rumah Sakit. Tugas Pokok : 1. Membantu Ka. Sub Bagian IPRS Rumah Sakit merencanakan, menyusun kebijakan dan prosedur di Unit Kerja Teknologi Informasi sesuai dengan kebijakan Rumah Sakit Sumber Waras. 2. Pelaksana pengelolaan, pemeliharaan, perangkat keras(hardware), jaringan, dan perangkat lunak (software). 3. Pelaksanaan monitoring perangkat teknologi informasi pada bagian / unit kerja di RS Sumber Waras. Kegiatan Unit Teknologi Informasi: 1. Penanganan permasalahan Aplikai SIM RS yang terjadi setiap hari. 2. Melakukan proses updating aplikasi SIM-RS, antivirus, software pendukung lainnya. 3. Melakukan penanganan teknis terhadap hardware yang mengalami masalah. 4. Melakukan proses backup data aplikasi SIM-RS. 5. Menerima dan menangani keluhan dari masing-masing unit kerja di RS Sumber Waras yang berhubungan dengan SIM-RS rawat jalan, rawat inap dan penunjang serta yang berkaitan dengan teknologi informasi lainnya. 8

6. Melakukan proses updating website yang terdiri dari update berita, artikel, pengumuman, agenda kegiatan serta menanggapi untuk kritik dan saran. 7. Mengelola email rumah sakit. 8. Melaksanakan tugas dari atasan langsung. II. URAIAN TUGAS MASING-MASING STRUKTUR A. TUGAS UNIT TEKNOLOGI INFORMASI Uraian Tugas sebagai berikut : 1. Membuat perencanaan kegiatan Tim IT RS Sumber Waras. 2. Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan di unit kerja Tim IT RS Sumber Waras. 3. Melakukan monitoring dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di unit kerja Tim IT RS Sumber Waras. 4. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan; dan 5. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan B. URAIAN TUGAS STAFF TEKNOLOGI INFORMASI Staff Pengelola Jaringan dan Update Website Uraian Tugas sebagai berikut : 1. Memperbaiki jaringan apabila terjadi kerusakan. 2. Mengatur ip address agar jaringan bisa terkoneksi dengan baik. 3. Maintenance jaringan internet agar terus berfungsi dengan baik 4. Maintenance dan update website rumah sakit dengan berita, artikel, pengumuman yang terbaru. 5. Melaksanakan tugas dari atasan langsung Staff Pengelola Hardware dan Software Uraian Tugas sebagai berikut : 1. Maintenance dan Troubleshooting PC Sistem Operasi RS Sumber Waras. 2. Update defenition Anti Virus pada Komputer Unit RS Sumber Waras. 3. Maintenance printer yang ada di RS Sumber Waras 9

4. Melakukan instalasi untuk software yang diperlukan dalam kelancaran kegiatan RS Sumber Waras. 5. Melaksanakan tugas dari atasan langsung Staff Pengelola SIM-RS Rawat Jalan dan Penunjang Uraian Tugas sebagai berikut : 1. Melakukan proses Input, Edit, dan Void tindakan pada aplikasi SIM RS Rawat Jalan 2. Input master tarif tindakan pada aplikasi SIMRS 3. Melakukan upgrade versi aplikasi SIMRS pada tiap-tiap unit Rawat Jalan dan Penunjang. 4. Melakukan penanganan komplain / keluhan penggunaan aplikasi SIM RS pada tiap-tiap unit Rawat Jalan maupun Penunjang 5. Training On the Job pada tiap-tiap unit pelayanan rawat jalan 6. Menangani kuitansi pembayaran yang salah dari kasir 7. Melaksanakan tugas dari atasan langsung Staff Pengelola SIM-RS Rawat Inap Uraian Tugas sebagai berikut : 1. Melakukan proses Input, Edit, dan Void tindakan pada aplikasi SIM RS Rawat Inap 2. Input master tarif tindakan pada aplikasi SIMRS 3. Melakukan upgrade versi aplikasi SIMRS pada tiap-tiap unit Rawat Inap. 4. Melakukan penanganan komplain / keluhan penggunaan aplikasi SIM RS pada tiap-tiap unit Rawat Inap 5. Training On the Job pada tiap-tiap unit pelayanan rawat Inap 10

6. Menangani kuitansi pembayaran yang salah dari kasir 7. Melaksanakan tugas dari atasan langsung Staff IT Support Uraian Tugas sebagai berikut : 1. Membantu TIM IT lainnya dalam proses penanganan atau permasalahan yang terjadi 2. Memberikan masukan kepada tim terkait dengan penanganan sistem. 3. Melaksanakan tugas dari atasan langsung 11

BAB VII TATA HUBUNGAN KERJA, POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL 7.1 Tata Hubungan Kerja a. Tata Hubungan Kerja Internal Pengaturan hubungan kerja yang menyangkut unit-unit kerja di dalam suatu organisasi merupakan tata hubungan kerja internal. Adapun bentuk hubungan dengan unit-unit kerja dalam satu organisasi sebagai berikut : 1. Berkoordinasi dengan masing-masing unit terkait dengan kebutuhan sistem informasi yang akan dikembangkan. 2. Berkoordinasi dengan antar Tim IT dalam penanganan permasalahan yang terjadi di unit-unit kerja di RS Sumber Waras b. Tata Hubungan Kerja Eksternal Tata hubungan kerja eksternal adalah pengaturan hubungan kerja antara unitunit kerja dalam suatu organisasi dengan unit kerja di luar organisasi tersebut. Hubungan kerja dengan unit organisasi lain tersebut dapat berupa kerjasama lintas program ataupun lintas sektor. Adapun bentuk hubungan dengan unit-unit kerja di luar organisasi dapat berbentuk: 1. Hubungan teknis dengan Tim IT RS Sumber Waras terkait dengan teknis pengelolaan database website. 2. Koordinasi Tim IT RS dengan Tim IT BPJS terkait dengan bridging system. 3. Koordinasi Tim IT RS dengan Tim TeraMedics terkait dengan SIM RS. 12

Tata hubungan kerja Unit Teknologi Informasi akan dijabarkan secara rinci ke dalam Standar Prosedur dan Operasional masing-masing bidang Teknologi Informasi. 7.2 Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil Untuk dapat memberikan pelayanan yang optimal, Unit Teknologi Informasi memiliki tenaga sebanyak 1 orang kepala unit dan 5 staf. Pola Ketenagaan Teknologi Informasi sebagai berikut: Penanggung jawab : Direktur RS Sumber Waras Penasehat : 1. Wakil Direktur Administrasi Umum, Keuangan dan Sumber Daya Manusia 2. Wakil Direktur Pelayanan dan Keperawatan 3. Wakil Direktur Penunjang dan Sarana Prasarana Pengarah : 1. Kepala Bagian Umum RS Sumber Waras 2. Kepala Sub Bagian Hukum, Humas dan Pemasaran Rumah Sakit Ketua : Kepala Bagian IPRS Anggota : Staf IT Teknologi Informasi Kualifikasi pendidikan personil unit Teknologi Informasi adalah sebagai berikut 13

No UNIT NAMA JABATAN STATUS KEPEGAWAIAN KWALIFIKASI PENDIDIKAN 1 TEKNOLOGI INFORMASI 1. Kelly Anggoro Ka. Bagian IPRS Pegawai Tetap RS 2. Eris Budimansyah S.E Ka. Bagian Keuangan (ADM) Pegawai Tetap RS Sarjana Ekonomi 3. Ahmad Hendra Saputra Staf f Pengelola Hardware dan Software Kontrak TeraMedics Staf f Pengelola SIMRS Rawat Jalan dan Penunjang Kontrak TeraMedics Staff Pengelola SIMRS Rawat Inap Kontrak TeraMedics 4. IQbal Nurhidayat,S.Kom Staff IT Support Kontrak RS S1 Sarjana Komputer 14

BAB VIII PERTEMUAN/RAPAT Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan, koordinasi internal dan antar unit perlu dilakukan sehingga tercipta kerja sama disemua unit. Untuk terciptanya kondisi dan situasi kerja yang harmonis, di unit Teknologi Informasi melaksanakan rapat-rapat kecil di internal unit kerja dan rapat besar di bawah Bagian Umum dua bulan sekali setiap hari Sabtu pada minggu ke IV. Untuk menjadi ajang koonsolidasi intern supaya meningkatkan kinerja unit Teknologi Informasi. 15

BAB IX PELAPORAN Setiap kegiatan di unit Teknologi Informasi dilaporkan secara lisan sebagai bahan laporan harian Kepala Sub bagian IPRS rumah sakit. 16