BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi yang terjadi sekarang ini memberikan dampak yang signifikan bagi kelangsungan hidup perusahaan. Kunci penting untuk bersaing secara global adalah sumber daya manusia. Demi mendapatkan dan mempertahankan serta mengembangkan sumber daya manusia, organisasi harus menciptakan suatu lingkungan di mana pembelajaran adalah suatu keharusan di mana organisasi harus mengidentifikasikan pengetahuan dan mentransfernya ke karyawan serta memperbaharuinya secara terus menerus. (Thomas H, journal of knowledge management, 2000, p4-10). Salah satu masalah yang dihadapi oleh banyak perusahaan saat ini adalah mengenai rendahnya kualitas sumber daya manusia. Sumber daya manusia sangatlah penting dan memiliki banyak tantangan, sebab manusia memiliki karakteristik yang sangat berbeda dibandingkan sumber daya yang lain karena dapat menentukan keefektifan dan keberhasilan suatu perusahaan. (Marihot Tua Efendi Hariandja, 2007, p13). Perusahaan yang lengkap dengan sarana dan prasarana tidak akan berarti tanpa adanya manusia sebagai pengelola dan pembuat gagasan.(hasibuan 2000, p9-10), manusia sebagai karyawan merupakan aset yang berharga dalam suatu perusahaan yang menjadi perencana dan pelaku aktif dari setiap aktivitas perusahaan serta sebagai penentu terwujudnya tujuan perusahaan. Peningkatan kualitas sumber daya manusia ditentukan antara lain oleh pendidikan dan pelatihan kerja. Dalam pengertiannya 1
2 bahwa pendidikan dan pelatihan kerja merupakan alternatif investasi jangka panjang dalam pengembangan sumber daya manusia yang tidak ternilai harganya. Perusahaan haruslah memerhatikan setiap aspek yang dibutuhkan oleh para karyawannya, seperti halnya karyawan yang diterima melalui proses perekrutan dan seleksi sering sekali kemampuan karyawan tersebut belum sesuai dengan yang diharapkan, salah satunya yang berkaitan dengan tuntutan produktifitas yang mengharuskan perusahaan untuk memberikan pelatihan kepada para calon karyawan. Pegawai yang sudah lama kerja pun harus tetap mendapat pelatihan kerja karena adanya tuntutan pekerjaan yang dapat berubah akibat perubahan lingkungan kerja, perubahan strategi dan perubahan lain-lainnya (Marihot Tua Efendi Hariandja, 2007, p167). Dari penjelasan sebelumnya maka peran pelatihan sangat dibutuhkan bagi karyawan, karena dapat juga membantu karyawan dalam mengatasi tekanan dan konflik serta meningkatkan motivasi karena karyawan merasakan adanya peningkatan kemampuan di diri mereka. Di samping itu perusahaan menginginkan adanya efisiensi biaya, sehingga perusahaan menggunakan sistem kompensasi di mana insentif diberikan kepada karyawan berdasarkan hasil kerja setiap individu karyawan. Penggunaan sistem kompensasi ini diharapkan akan memacu karyawan untuk bekerja lebih baik dan memotivasi karyawan untuk mendapatkan insentif yang besar berdasarkan hasil kerja karyawan tersebut. Menurut Milkovich dan Newman (2002, p7), kompensasi merupakan keseluruhan bentuk kembalian finansial, pelayanan nyata, dan tunjangan karyawan yang diterima sebagai bagian dari hubungan pekerjaan. Menurut Handoko (2000, p156), kompensasi penting bagi karyawan sebagai
3 individu karena besarnya kompensasi mencerminkan ukuran nilai karya karyawan di antara karyawan itu sendiri, keluarga dan masyarakat. Kompensasi yang apabila diberikan secara benar maka karyawan akan lebih terpuaskan dan termotivasi untuk mencapai sasaran-sasaran organisasi. Apabila karyawan memandang kompensasi yang diterimanya tidak memadai maka akan berakibat pada turunnya prestasi, motivasi, dan kepuasan kerja secara drastis. Pemberian insentif atau kompensasi tambahan untuk kinerja yang unggul, adalah model yg banyak digunakan karena dipercaya dapat memotivasi karyawan dan meningkatkan efektivitas organisasi (Dale W. Shimko, 2000, p30-34). Menurut manager Humas PT. Hero Supermarket. Tbk, Gatot Subroto, Kantor Pusat hanya sebagian karyawan yang mempunyai tingkat motivasi tinggi. Karyawan dinilai lebih aktif dan bersedia berkorban bagi perusahaan di saat kondisi perusahaan sedang bagus, di mana tingkat penjualan tinggi. Sedangkan ketika kondisi perusahaan menurun, karyawan menampilkan sikap yang kurang mendukung keberhasilan manajemen, karena menurut persepsi karyawan di saat kondisi perusahaan sedang menurun, maka keuangan perusahaan ikut menurun sehingga menimbulkan kekhawatiran karyawan mengenai kompensasi mereka. Biasanya perusahaan selalu melempar kesalahan atas kinerja karyawan yang kurang maksimal hal ini mengakibatkan karyawan merasa kurang memiliki kemampuan untuk melakukan tugas mereka dan menimbulkan penurunan motivasi dalam bekerja. Pada awal awal tahun 2010, Hero mengalami penurunan penjualan meski tidak terlalu signifikan dan banyak media yang
4 mengatakan Hero menahan deviden sejak tahun 1989 yang menimbulkan persepsi publik bahwa adanya kemungkinan keuangan Hero sedang memburuk. Masalah masalah yang sering timbul seperti menurunnya motivasi karyawan akibat pemberian kompensasi yang kurang efisien serta kurangnya pelatihan kerja karyawan sehingga karyawan merasa kurang memiliki kemampuan dalam melakukan pekerjaannya. Hal atau masalah masalah tersebut berdampak kepada efektifitas organisasi. Oleh karena itu kami mengangkat masalah ini sebagai penelitian dengan judul: Pengaruh Kompensasi dan Pelatihan terhadap Motivasi Kerja serta Dampaknya terhadap Efektifitas Organisasi dengan Pendekatan SPSS dan LISREL (Studi KasusPT. Hero Supermarket. Tbk, Gatot Subroto, Kantor Pusat) 1.2 Indentifikasi Masalah Pokok bahasan yang dapat diidentifikasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Seberapa besar pengaruh kompensasi dan pelatihan terhadap motivasi kerja secara simultan dan parsial pada PT. Hero Supermarket. Tbk, Gatot Subroto, Kantor Pusat? 2) Seberapa besar pengaruh kompensasi dan pelatihan terhadap motivasi kerja dan dampaknya terhadap efektifitas organisasi secara simultan dan parsial pada PT. Hero Supermarket. Tbk, Gatot Subroto, Kantor Pusat berdasarkan pendekataan SPSS dan LISREL?
5 1.3 Tujuan Penelitian 1) Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kompensasi dan pelatihan terhadap motivasi kerja secara simultan dan parsial pada PT. Hero Supermarket. Tbk, Gatot Subroto, Kantor Pusat? 2) Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kompensasi dan pelatihan terhadap motivasi kerja dan dampaknya terhadap efektifitas organisasi secara simultan dan parsial pada PT. Hero Supermarket. Tbk, Gatot Subroto, Kantor Pusat berdasarkan pendekataan SPSS dan LISREL? 1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi penulis Untuk mengetahui pengaruh kompensasi dan pelatihan terhadap motivasi kerja dan dampaknya terhadap efektifitas organisasi berdasarkan pendekataan SPSS dan LISREL. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan, terutama dalam bidang manajemen sumber daya manusia. 2. Bagi perusahaan Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kompensasi dan pelatihan terhadap motivasi kerja dan dampaknya terhadap efektifitas organisasi. Sebagai acuan untuk menentukan skala prioritas dalam pemberian kompensasi dan pelatihan untuk motivasi kerja pada perusahaan.
6 3. Bagi Universitas Sebagai masukan yang memberikan pengetahuan dan wawasan mengenai kompensasi dan pelatihan serta pengaruhnya terhadap motivasi kerja dan dampaknya terhadap efektifitas organisasi. Mengetahui cara perhitungan dengan pendekatan SPSS vs LISREL.