BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II PROFIL PERUSAHAAN. berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 09 tahun 1996 tentang Peleburan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara IV ( Perusahaan) (dahulu PT Perkebunan

BAB II GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat PT Perkebunan Nusantara IV

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. bidang usaha agroindustri PT. Perkebunan Nusantara IV mengusahakan

BAB II PROFIL PT.PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN. A. Sejarah Ringkas PT.Pekebunan Nusantara IV Medan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. (BUMN) yang bergerak pada bidang usaha agroindustri PT Perkebunan Nusantara

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN. Utara.Pada umumnya perusahaan-perusahaan perkebunan di Sumatera Utara

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN. Negara bidang perkebunan yang berkedudukan di Medan, Provinsi Sumatera

BAB II PROFIL PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV. PTPerkebunan Nusantara IV Medan disingkat PTPN IV Medan didirikan

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) A. Sejarah Singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara VI, Perusahaan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. (BUMN) yang bergerak pada bidang usaha agroindustri. PT. Perkebunan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II. Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan VI, Perusahaan Perseroan. Perkebunan VIII menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) A. Sejarah singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)

BAB II PROFIL PERUSAHAAN ATAU INSTANSI

BAB II PROFIL PT. PRIMA MEDICAL NUSANTARA (RUMAH SAKIT PABATU PTPN IV) A. Sejarah PT. Prima Medical Nusantara (Rumah Sakit Pabatu PTPN IV)

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II PT.PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN. Sumatera Utara memiliki sejarah panjang sejak zaman Belanda.

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN. PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) merupakan Badan Usaha

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Pembentukan perusahaan ini mempunyai lintasan sejarah yang diawali dengan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perkebunan terluas dan penghasil kelapa sawit terbesar di Indonesia.Secara umum kondisi

BAB II PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN. yang memiliki dua komoditi yaitu kelapa sawit dan teh.

Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM :

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA KOMISARIS DAN DIREKSI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II (Persero) NOMOR : II.0/Kpts/06/XI/2010 TENTANG

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Makmur didirikan pada tanggal 27 Mei 1996, dikantor Notaris Robert

BAB II PT. PERKEBUNAN SUMATERA UTARA

8 Universitas Sumatera Utara BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. tanpa badan hukum, yang menggunakan atau mempekerjakan karyawan/pekerja

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara III (Persero) merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha

KEPUTUSAN DEWAN KOMISARIS PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO) NOMOR : PC-07/05/2014 TENTANG PIAGAM KOMITE AUDIT

BAB II PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) Negara. Setiap perusahaan mempunyai sejarah masing-masing. Sejarah

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Group atau Astra International Group dimana perusahaan ini bergerak dalam

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk

BAB II PROFIL PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) KEBUN SAWIT LANGKAT

DAFTAR ISI. SK BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PT BARATA INDONESIA(Persero)

BAB I PENDAHULUAN. terselesaikan dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa sumber daya manusia

6. Mengangkat dan memberhentikan seorang Sekretaris Perseroan.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)

BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN. PT Sintang Raya di Kabupaten Kubu Raya merupakan PT (Perseroan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) didirikan berdasarkan Peraturan

BAB II PROFIL PTPN IV BAH BIRUNG ULU PEMATANG SIANTAR. A. Sejarah Ringkas PTPN IV Bah Birung Ulu Pematang Siantar

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI

2. Pedoman Perilaku (Code of Conduct) PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero) tanggal 27 Juni 2006.

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) A. Sejarah singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)

7. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 50 Tahun 1999 tentang Kepengurusan Badan Usaha Milik Perusahaan Daerah;

BAB 3 OBJEK PENELITIAN

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK

BAB 1 LATAR BELAKANG. dengan munculnya krisis budaya moral. Di beberapa negara Asia pondasi

KOMITE AUDIT CHARTER PT INDOFARMA (PERSERO) TBK

BAB II. Negara (BUMN) yang bergerak pada bidang usaha agroindustri. PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) mengusahakan perkebunan dan

BAB II PROFIL PT. KPBN CABANG MEDAN. s/d XIV dibentuk berdasarkan hasil kesepakatan bersama Direksi PN/PTP

BAB II PROFIL INSTANSI / LEMBAGA. 1. Sejarah Ringkas PT. Perkebunan Nusantara III Medan

BAB I PENDAHULUAN. kecil, pimpinan perusahaan dapat mengawasi secara langsung kinerja di

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI NO.SKB.003/SKB/I/2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV. Peraturan Pemerintah Nomor 09 tahun 1996 tentang peleburan kebun-kebun

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA/ INSTANSI A. SEJARAH

PIAGAM KOMITE AUDIT 2015

PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II PROFIL PT. KHARISMA PEMASARAN BERSAMA NUSANTARA (KPBN) CABANG MEDAN

I. PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan;

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Industri Karet Nusantara adalah anak perusahaan dari PT. Perkebunan Nusantara

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS)

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp

Internal Audit Charter

PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Prinsip-prinsip GCG 1. Transparansi

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT. I Pendahuluan 1. II Tujuan Pembentukan Komite Audit 1. III Kedudukan 2. IV Keanggotaan 2. V Hak dan Kewenangan 3

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT WIJAYA KARYA BETON Tbk

Board Manual PT Indonesia Power

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Ruang Lingkup 2 BAB II KERANGKA UMUM PENYAJIAN 3 BAB III MATERI LAPORAN TAHUNAN 4

Kebijakan Corporate Governance. PT. Persero Batam. Tim GCG PT. Persero Batam Hal : 1 of 9

PENDAHULUAN. agar mampu bersaing dalam pasar bebas yang kuncinya adalah efisiensi, PT Perkebunan Nusantara (PTPN). Selain efisiensi secara finansial,

DAFTAR ISI BOARD MANUAL

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN. PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Holding merupakan Badan Usaha Milik

Laporan aktivitas PKBL, dimana aset neto akhir tahun 2015 sebesar Rp

PEDOMAN KERJA (BOARD MANUAL) Dewan Komisaris dan Direksi PT Perkebunan Nusantara IX

Piagam Unit Komite Audit ("Committee Audit Charter" ) PT.Catur Sentosa Adiprana Tbk.

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT

KESEPAKATAN BERSAMA DIREKSI DAN KOMISARIS DALAM MENERAPKAN BOARD MANUAL

BAB I PENDAHULUAN. manusia di muka bumi. Sepanjang hidupnya manusia telah menggabungkan diri

Kebijakan Manajemen Risiko

BAB II PROFIL PERUSAHAAN/ INSTANSI. A. Sejarah Singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan sektor terbesar yang mendorong

Pedoman Kerja Dewan Komisaris dan Direksi PT Nusa Raya Cipta Tbk PEDOMAN KERJA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

BAB II PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN. bidang usaha Agribisnis kelapa sawit dan karet. PTPN III merupakan hasil

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 09 tahun 1996 tentang Peleburan

Transkripsi:

BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) PT. Perkebunan Nusantara IV disingkat PTPN IV didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1996, merupakan hasil peleburan 3 (tiga) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yaitu PT. Perkebunan VI (Persero), PT. Perkebunan VII (Persero), dan PT. Perkebunan VIII (Persero) sebagaimana dinyatakan dalam Akta Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Perkebunan Nusantara IV No. 37 tanggal 11 Maret 1996 yang dibuat dihadapan Notaris Harun Kamil, S.H., Notaris di Jakarta, yang anggaran dasar telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Surat Keputusan Nomor: C2-8332.HT.01.01.Th.96 tanggal 8 Agustus 1996 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 8 Oktober 1996 Nomor 81 dan Tambahan Berita Negara No. 8675. 1. Peleburan Perusahaan (1996 2000) Peleburan Perusahaan PT. Perkebunan VI, VII, VIII yang merupakan cikal pendirian PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero). Perusahaan memulai menyusun langkah-langkah strategis dan melakukan transformasi bisnis untuk meningkatkan produktivitas agar dapat bersaing. 2. Perencanaan Strategi (2001 2005) Merencanakan strategi transformasi bisnis dimana semakin tingginya permintaan kelapa sawit dengan merencanakan pengembangan areal

kelapa sawit dan mulai melaksanakan konversi tanaman the dan kakao ke kelapa sawit di Unit Balimbingan, Bah Birong Ulu dan Marjandi. 3. Pembentukan Direktorat (2006 2010) Perusahaan membentu Direktorat Perencanaan dan Pengembangan Usaha dengan Mengganti Direktorat Pemasaran menjadi Direktorat Keuangan. Perusahaan mulai melakukan pengembangan areal kelapa sawit di Kab. Labuhan Batu dan Mandailing Natal dan membentuk Unit Proyek Pengembangan Batang laping, Timut, Panai Jaya. 4. Restrukturisasi (2011-2015) Perusahaan mulai melakukan restruktur organisasi dan SDM untuk menuju perusahaan best practices. Restruktur Organisasi dimulai dengan menyederhanakan proses bisnis dan melakukan penggabungan Grup Unit Usaha yang semula ada 5 GUU menjadi 4 GUU dan melakukan penggabungan Unit Usaha PKS Sosa ke Unis Usaha Sosa, melakukan spin off rumah sakit dan sekolah. Perusahaan juga sedang mempersiapkan restruktur organisasi di tingkat Bagian dan Unit Usaha. Di akhir tahun 2014 PTPN IV telah berubah status dari BUMN menjadi anak perusahaan BUMN. 5. Perubahan Nama Perusahaan (2015) Pada tahun 2015 perusahaan tidak melakukan perubahan nama perusahaan. Perusahaan melakukan perubahan nama perusahaan pada tahun 2014 berdasarkan ketentuan Pasal 1 Akta Perubahan Anggaran

Dasar Nomor: 25 tanggal 23 Oktober 2014 yang dibuat dihadapan Notaris Nanda Fauz Iwan, S.H., M.Kn., nama perusahaan berubah menjadi PT. Perkebunan Nusantara IV atau disingkat PTPN IV. PT. Perkebunan Nusantara IV adalah Perusahaan yang bergerak pada bidang usaha agro bisnis dan agro industri. PTPN IV mengusahakan perkebunan dan pengolahan komoditas kelapa sawit dan teh yang mencakup pengolahan areal dan tanaman, kebun bibit dan pemeliaraan tanaman menghasilkan, pengolahan komoditas menjadi bahan baku berbagai industri, pemasaran komoditas yang dihasilkan dan kegiatan pendukung lainnya. PTPN IV memiliki 20 unit usaha yang mengelola budidaya kelapa sawit dan 1 unit usaha yang mengelola budidaya teh dan 1 unit kebun plasma kelapa sawit, serta 1 unit usaha perbengkelan (PMT Dolok Ilir) yang menyebar di 9 Kabupaten, yaitu Kabupaten Langkat, Deli Serdang, Serdang Berdagai, Simalungun, Asahan, Labuhan Batu, Padang Lawas, Batubara dan Mandailing Natal, Dalam pengolahan, PTPN IV memiliki 16 Unit Pabrik Kelapa Sawot (PKS) dengan kapasitas total 635 ton Tandan Buah Segar (TBS) perjam, 2 unit Pabrik The dengan kapasitas total 155 ton Daun Teh Basah (DTB) perhari, dan 2 unit Pabrik Pengolahan Inti Sawit dengan kapasitas 405 ton perhari. Selain mengelola kedua komoditi tersebut PTPN IV juga mengelola balai benih kelapa sawit yang terdapat di unit usaha Adolina. PTPN IV juga didukung oleh 1 Unit Usaha Engineering Manufacturingand Construction yaitu Pabrik Mesin Tenera (PMT).

Maka pengelompokkan Unit Usaha dalam Distrik Kebun PTPN IV ditetapkan sebagai berikut: a. Distrik I Terdiri dari 9 Unit Usaha, Unit Usaha yang tergabung dalam Distrik I berada di wilayah Kabupaten Simalungun dan Asahan. Adapun Unit Usaha tersebut adalah: 1. Bah Jambi 2. Balimbingan 3. Marihat 4. Tonduhan 5. Pasir Mandoge 6. Dolok Sinumbah 7. Sei Kopas 8. Masjandi 9. Bah Birung Ulu b. Distrik II Terdiri dari 6 Unit Usaha, Unit Usaha yang tergabung dalam Distrik II berada di wilayah Kabupaten Simalungun dan Asahan. Adapun Unis Usaha tersebut adalah: 1. Bukit lima 2. Dolok Ilir 3. Laras 4. Gunung Bayu

5. Mayang 6. Tanah Itam Ulu c. Distrik III Terdiri dari 8 Unit Usaha, Unit Usaha yang tergabung dalam Distrik III berada di wilayah Kabupaten Seradang Berdagai, Deli Serdang, Simalungun, Langkat dan Mandailing Natal. Adapun Unit Usaha tersebut adalah: 1. Adolina 2. Aek Nauli 3. Pabatu 4. Padang Matinggi 5. Sawit Langkat 6. Tinjowan 7. Timur 8. Batang Laping d. Distrik IV Terdiri dari 7 Unit Usaha, Unit Usaha yang tergabung dalam Distrik IV berada di wilayah Kabupaten Labuhan Batu, Asahan dan Tapanuli Selatan. Adapun Unit Usaha tersebut adalah: 1. Ajamu 2. Berangir 3. Meranti Paham 4. Panai Jaya

5. Pulu Raja 6. Sosa 7. Air Batu PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan memiliki 3 (tiga) anak perusahaan, yaitu PT. Sarana Agro Industri, PT. Sarana Perkebunan Nusantara dan PT. Prima Medica Nusantara. Selain memiliki anak perusahaan, PTPN IV juga memiliki Perusahaan Asosiasi, yaitu PT. ESW Nusantara Tiga, PT. Pupuk Agro Nusantara, PT. Industri Nabati Lestari dan PT. Agro Sinergi Nusantara. B. Visi dan Misi PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) a. Visi Menjadi perusahaan unggul dalam usaha agroindustri yang terintegrasi. b. Misi 1. Menjalankan usaha dengan prinsip-prinsip usaha terbaik, inovatif dan berdaya saing tinggi. 2. Menyelenggarakan usaha agroindustri berbasis kelapa sawit, teh dan karet. 3. Mengintegrasikan usaha agroindustry hulu, hilir dan produk baru, pendukung agroindustry dan pendayagunaan asset dengan preferensi pada teknologi terkini yang teruji (proven) dan berwawasan lingkungan.

C. Budaya Perusahaan Memberi, membimbing dan mendorong prilaku seluruh karyawan perusahaan agar dalam melaksanakan tugas selalu: 1. Berfikir positif untuk dapat menangkap setiap peluang. 2. Proaktif dalam menghasilkan inovasi dan prestasi. 3. Kerjasama tim untuk membangun kekuatan. 4. Menempatkan kepentingan perusahaan sebagai pertimbangan utama bagi setiap keputusan yang diambil oleh setiap jajaran perusahaan. 5. Menempatkan peningkatan kesejahteraan karyawan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari pencapaian sasaran perusahaan. D. Struktur Organisasi Struktur Organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Suatu instansi terdiri dari berbagai unit kerja berfungsi melaksanakan serangkaian kegiatan tertentu. Struktur Organisasi berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT. Perkebunan Nusantara IV No. 04.13/kpts/117/X/2016 tentang Struktur Organisasi PT. Perkebunan Nusantara IV. Berikut ini adalah Struktur Organisasi PT. Perkebunan Nusantara IV:

Sumber: PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan, 2017 Gambar 2.1 Struktur Orgaisasi PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Sumber: PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan, 2017

E. Uraian Tugas Berikut ini adalah Uraian Tugas (Job Description) dari setiap unit pada PT. Perkebunan Nusantara IV: 1. RUPS RUPS memegang segala wewenang yang tidak diserahkan kepada Direksi atau Komisaris dalam batas yang ditentukan Undang-Undang Perseroa atau Anggaran Dasar. Sebagai pemegang tertinggi dalam perseroan, RUPS berhak memperoleh segala keterangan yang berkaitan dengan kepentingan perseroan dari Direksi atau Komisaris RUPS. 2. Dewan Komisaris Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan yang dilakukan oleh Direksi serta memberikan nasihat kepada Direksi termasuk pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perseroan, Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan serta ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham, serta peraturan perundang-undangan yang berlaku, untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan. 3. Komite Audit

a. Bertugas memonitori dan mengevaluasi proses penyelesaian Laporan Keuangan Tahun buku setiap tahunnya dan penetapan laporan pertanggungjawaban keuangan perusahaan tahun sebelumnya. b. Melakukan evaluasi atas efektivitas Satuan Pengawasan Intern (SPI). c. Melakukan evaluasi atas sistem Pengendalian Intern kegiatan tertentu. d. Melakukan evaluasi dan memonitori atas laporan Direksi tentang progress pelaksanaan arahan RUPS. e. Melakukan evaluasi atas Laporan Manajemen Triwulan Direksi. 4. Komite Pemantau MR dan GCG a. Membantu Dewan Komisaris dalam mengkaji sistem manajemen risiko yang disusun oleh Direksi serta menilai toleransi yang dapat diambil oleh perusahaan. b. Membantu Dewan Komisaris dalam mengidentifikasi risiko usaha sesuai best practices pengelolaan risiko. c. Memantau pelaksanaan kebijakan manajemen risiko yang terdiri dari risiko keuangan, risiko pasar, risiko dana, risiko operasional, risiko legal dan risiko sumber daya manusia sesuai Best Practices pengelolaan risiko. d. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan operasional sesuai best practices pengelolaan risiko dan selanjutnya melaporkan kepada Dewan Komisaris. e. Melakukan pendalaman atas potensi risiko sesuai dengan best practices pengelolaan risiko yang perlu mendapatkan perhatian

Komisaris dan memberikan saran perbaikan dan tindaklanjut kepada Komisaris. f. Membantu Komisaris dalam mengkaji kebijakan GCG secara menyeluruh yang disusun oleh Direksi serta menilai konsistensi penerapannya, termasuk yang bertalian dengan etika bisnis dan tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility). g. Memastikan seluruh aktifitas berlandaskan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (GCG) dan beretika bisnis yang sehat. h. Melakukan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh Dewan Komisaris. 5. Direktur Utama a. Mengelola Perusahaan sesuai amanat RUPS untuk mewujudkan sasaran Perusahaan. b. Menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan perusahaan untuk kepentingan perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan serta mewakili perusahaan baik didalam maupun diluar pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS. c. Memimpin, mengkoordinasikan dan mensinkronisasikan pelaksanaan program kegiatan Direktur Produksi, Direktur SDM dan Umum, Direktur Keuangan dan Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha, Manajer Grup dan Manajer Unit. d. Menjalankan arahan dari Dewan Komisaris dan RUPS.

e. Mengatur pembagian tugas dan wewenang masing-masing anggota Direksi. f. Mengadakan dan memimpin rapat Direksi secara berkala, untuk mengevaluasi pelaksanaan program kegiatan masing-masing Direktorat, Grup Unit Usaha dan Unit Usaha. g. Memberi penjelasan kepada Dewan Komisarisatau Rapat Umum Pemegang Saham, mengenai Rencana Jangka Panjang Perusahaan,Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan serta Laporan Tahunan. h. Melaksanakan pemenuhan aspek legal dan kepatuhan Perusahan terhadap Anggaran Dasar, keputusan RUPS dan peraturan perundangundangan. i. Mengkoordinir penyelenggaraan akuntansi keuangan, akuntansi biaya, verifikasi dan administrasi asset. j. Mengkoordinir Direksi melakukan evaluasi secara berkala terhadap pencapaian target Indikator Kinerja Kunci (IKK) atau Key Performance Indicator (KPI) serta merumuskan tindakan perbaikan yang diperlukan. k. Mengkoordinir pembuatan Laporan Manajemen Triwulan, Semesteran dan Tahunan yang akan disampaikan kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham. l. Melakukan pembinaan dan monitoring tugas-tugas dibidang Satuan Pengawasan Intern dan SekretarisPerusahaan (termasuk P2BJ).

m. Mengkoordinir pelaksanaan dan pemantauan terhadap implementasi Good Corporate Governance dan Manajemen Resiko. n. Mengkoordinir perumusan program kegiatan masing-masing Direktorat, Grup Unit Usaha dan Unit Usaha, dan Sekretaris Perusahaan serta SPI yang dijabarkan dari RKAP dan RJPP. o. Mengkoodinir penyusunan RJPP, RKAP dan rencana-rencana lainnya untuk disampaikan kepada Dewan Komisaris dan RUPS. p. Penanggung jawab pelaksanaan pengadaan tanah untuk kepentingan pengembangan usaha Perusahaan. 6. Direktur Operasional a. Merencanakan, melaksanakan dan mengawasi seluruh pelaksanaan operasional perusahaan. b. Membuat standar perusahaan mengenai semua proses operasional, produksi, proyek dan kualitas hasil produksi. c. Membuat stategi dalam pemenuhan target perusahaan dan cara mencapai target tersebut. d. Membantu tugas-tugas direktur utama. e. Mengecek, mengawasi dan menentukan semua kebutuhan dalam proses operasional perusahaan. f. Merencanakan, menentukan, mengawasi, mengambil keputusan dan mengkoordinasi dalam hal keuangan untuk kebutuhan operasional perusahaan.

g. Mengawasi seluruh karyawan apakah tugas yang dilakukan sesuai dengan standar operasional perusahaan. h. Bertanggung jawab pada pengembangan kualitas produk ataupun karyawan. i. Membuat laporan kegiatan untuk diberikan kepada direktur utama. j. Bertanggung jawab pada proses operasional, produksi, proyek dan kualitas hasil produksi. 7. Direktur Komersil a. Memastikan penggunaan yang efisien dari semua sumber daya, b. Mengembangkan strategi, pencarian peluang baru bagi keberhasilan pengembangan perusahaan. c. Bertanggungjawab untuk pembentukan dan pelatihanyang efektif dari tim penjualan. d. Manajemen penjualan, pilihan saluran distribusi dan pengelolaan jaringan dealer. e. Mengembangkan lini produk dan harga, berbagai program yang dapar meningkatkan penualan perusahaan 8. Direktur SDM dan Umum a. Memimpin dan mengkoordinasikan tugas-tugas di bawah Direktorat SDM dan Umum. b. Menyusun struktur organisasi Perusahaan beserta uraian tugasnya. c. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan di bawah Direktorat SDM dan Umum.

d. Melaksanakan dan mengendalikan program kegiatan dibidang SDM, Umum, Hukum dan Pertahanan serta Pengadaan. Melaksanakan pengelolaan SDM, termasuk rekrutmen, penempatan, penilaian kinerja, karir, remunerasi dan purna tugas. e. Menyusun Perjanjian Kerja Bersama (PKB) untuk dibahas bersama dengan Serikat Pekerja dan peraturan kepegawaian. f. Mengurus permasalahan hukum yang dihadapi Perusahaan dan pengurusan hak atas tanah sesuai ketentuan yang berlaku. g. Menjalankan arahan dari Direktur Utama, Dewan Komisaris dan RUPS. Mengadakan rapat-rapat internal secara berkala dilingkungan SDM, dan kegiatannya. h. Melakukan evaluasi secara berkala terhadap pencapaian target Indikator Kinerja Kunci (IKK) ataukey Performance Indicator (KPI) yang berkaitan dengan aspek operasional. i. Melaksanakan dan memantau penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dan Manajemen Risiko di lingkungan Bidang SDM, Umum, Hukum dan Pertanahan serta Pengadaan. j. Menindaklanjuti temuan hasil audit SPI dan auditor eksternal yang berkaitan dengan tugas operasionalnya. k. Menyiapkan Laporan Manajemen Triwulan, Semesteran dan Tahunan di bidang SDM, Umum, Hukum dan Pertanahan, dan Pengadaan.

l. Merumuskan dan menetapkan program kegiatan Bagian SDM, Bagian Umum, Bagian Hukum dan Pertanahanserta Bagian Pengadaan yang didasarkan kepada RKAP dan RJPP yang telah disahkan. m. Merumuskan kebijakan dan menyusun pedoman kerja yang digunakan dilingkungan Direktorat SDM dan Umum dan selanjutnya disampaikan kepada Direktur Utama untuk ditetapkan. 9. Sekretaris Perusahaan a. Bertugas memastikan kepatuhan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku. b. Memberikan penjelasan atas peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan. c. Mengkoordinasikan atas kepatuhan pelaksanaan GCG di lingkungan PT. Perkebunan Nusantara IV. d. Menyimpan dokumen-dokumen perusahaan. e. Menyimpan dan mengawasi stempel resmi perusahaan. f. Membantu jika diperlukan dalam mempersiapkan Laporan Tahunan Perusahaan. 10. Bagian Satuan Pengawas Intern (SPI) a. Bertugas menilai terhadap informasi keuangan mencakup penilaian terhadap informasi keuangan sesuai prinsip-prinsip akuntansi yang lazim. b. Menilai terhadap ketaatan Unit Usaha yang bersangkutan pada peraturan perundang-undangan yang mendasari transaksi/kegiatan

yang mempunyai pengaruh kepada laporan keuangan serta ketaatan terhadap RKAP yang telah ditetapkan. c. Menilai terhadap penggunaan sumber daya ekonomi perusahaan, apakah telah dikelola dengan baik efisien dan berdaya guna. d. Menilai capaian realisasi yang sebenarnya dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan termasuk pengajuan ketaatan Unit Usaha terhadap peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan kehematan, daya guna dan hasil guna. e. Melakukan audit terhadap kegiatan dalam perusahaan yang diindikasikan adanya kecurangan atau penyimpangan maupun tindak pidana korupsi. 11. Bagian Perencanaan Strategis a. Merencanakan, mengatur, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas perencanaan, penyusunan program kerja. b. Pelaksaan evaluasi program, anggaran, dan pelaporan kinerja. 12. Bagian Tanaman a. Membuat, meninjau dan merevisi standard performance bidang tanaman. b. Merumuskan kebijakan kultur teknis tanaman dan panen yang lebih baik guna meningkatkan efektifitas dan produktifitas kerja. c. Melaksanakan pemesanan kecambah Kelapa Sawit yang bersertifikat dan biji karet yang berkualitas.

d. Melaksanakan pengkajian, pengujian sarana dan metode baru bidang tanaman. 13. Bagian Pengolahan a. Melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan pengolahan bahan baku menjadi produk akhir. b. Melakukan pengawasan terhadap identifikasi yang berhubungan dengan proses pengolahan. c. Melakukan pengawasan terhadap jumlah bahan baku yang diterima serta produksi yang dikirim. d. Membuat laporan manajemen pengolahan. 14. Bagian Teknik a. Bertanggung jawab atas tersedianya mesin, peralatan dan kebutuhan listrik demi kelancaran produksi. b. Mendelegasikan dan mengkoordinir tugas-tugas di bagian perawatan mesin dan listrik. 15. Bagian Keuangan a. Membuat dan menyampaikan Laporan Manajemen (LM) intern dan tahunan kepada pemegang saham. b. Membuat dan menyampaikan Laporan Keuangan (Konsolidasian) interim dan tahunan sesuai dengan pernyataan standar akuntansi keuangan kepada stakeholders.

c. Mempersiapkan bahan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang berkaitan dengan data keuangan. d. Melaksanakan pemeriksaan kas, persediaan dan aktiva lainnya serta verifikasi penggunaan unag kerja dan administrasi keuangan Distrik manajer dan Kebun atau unit secara periodik. e. Menyusun perencanaan strategi dan rencana jangka panjang bagian serta rencana kerja anggaran perusahaan/rencana operasional di bagian keuangan. 16. Bagian Akuntansi a. Melaksanakan kegiatan proses akuntansi yang meliputi aktiva, kewajiban, kewajiban, ekuiti, penjualan, dan beban. b. Melaksanakan rekonsiliasi perkiraan internal dan eksternal. c. Menyusun perencanaan strategi dan rencana jangka panjang bagian serta rencan kerja anggaran perusahaan/rencana kerja operasional di bagian akuntansi. d. Menyusun proyeksi dan realisasi cash flow perusahaan. 17. Bagian Pemasaran a. Menentukan kebijaksanaan dan strategi pemasaran perusahaan yang mencakup jenis produk yang akan dipasarkan, harga pendistribusian dan promosi 18. Bagian Pengembangan Usaha

a. Menjalankan kerja sama dengan pihak luar dalam ranga pengembangan dan kerja sama strategi perusahaan, serta tata kelola perusahaan yang baik. 19. Bagian SDM a. Melaksanakan pengelolaan SDM berbasis kompetensi, kinerja dan kontribusi yang diberikan kepada perusahaan. b. Melaksanakan pembangunan sistem da Training Program dalam rangka pemenuhan kompetensi. c. Melaksanakan kegiatan promosi, kenaikan golongan, demosi dan mutasi. 20. Bagian Umum dan PKBL a. Mengurus penerbitan sertifikast Hak Guna Usaha dan Hak Guna Bangunan Kantor Direksi. b. Mengurus pengelolaan Poliklinik Kantor Direksi dan memonitor pengiriman pasien Poliklinik Kantor Direksi. c. Melaksanakan analisa dan evaluasi keamanan perusahaan dalam upaya penyelenggaraan pengamanan personil, asset, informasi atau dokumen, lingkungan dan investasi. d. Melaksanakan investasi dan interogasi internal serta menuangkannya ke dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dan resume hasil pemeriksaan. 21. Bagian Logistik

a. Melakukan pengadaan barang atau jasa yang diperlukan unit kerja lain guna mendukung pelayanan dan operasional perusahaan. b. Melakukan analisa kebutuhan pengadaan barang atau jasa yang diminta para unit kerja lain guna memenuhi pengadaan barang atau jasa. 22. Bagian Hukum dan Pertanahan a. Merumuskan program kegiatan berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan. F. Rencana Kegiatan Untuk melaksanakan tugas komite audit perlu disusun program kerja tahunan. Rencana kerja tahunan PT. Perkebunan Nusantara IV dimaksud antara lain: a. Memonitor juga mengevaluasi proses penyelesaian laporan keuangan tahunan dan penetapan laporan pertanggung jawaban keuangan perusahaan. b. Melakukan evaluasi atas efektifitas satuan pengawasan intern kegiatan tertentu. c. Melakukan evaluasi dan memonitor atas laporan direksi. d. Malukan evaluasi atas laporan manajemen triwulan direksi. e. Melakukan evaluasi atas laporan kinerja bulanan Grup Unit Usaha tertentu.

f. Melakukan evaluasi atas sistem pengendalian intern kegiatan tertentu. g. Melakukan evaluasi atas rencana dan realisasi perusahaan. h. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan). i. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diminta komisaris. j. Ketentuan pelaksanaan program kerja komite audit.