DEFINISI BRONKITIS. suatu proses inflamasi pada pipa. bronkus

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bronchitis adalah suatu peradangan yang terjadi pada bronkus. Bronchitis

BAB I PENDAHULUAN. penyakit saluran napas dan paru seperti infeksi saluran napas akut,

Jika tidak terjadi komplikasi, penyembuhan memakan waktu 2 5 hari dimana pasien sembuh dalam 1 minggu.

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan berbagai spektrum penyakit dari tanpa gejala atau infeksi ringan

BAB I PENDAHULUAN. akhir tahun 2011 sebanyak lima kasus diantara balita. 1

Bronkitis pada Anak Pengertian Review Anatomi Fisiologi Sistem Pernapasan

BAB I PENDAHULUAN. terisi dengan cairan radang, dengan atau tanpa disertai infiltrasi dari sel

BAB I PENDAHULUAN. Bronkitis menurut American Academic of Pediatric (2005) merupakan

Maria Ulfa Pjt Maria Lalo Reina Fahwid S Riza Kurnia Sari Sri Reny Hartati Yetti Vinolia R

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan peradangan brokioli yang lebih kecil.edema membran

Mengapa Kita Batuk? Mengapa Kita Batuk ~ 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Para orang tua menjadi khawatir ketika anak menderita sakit. Ibu. ketika anak terserang penyakit (Widodo, 2009).

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pneumonia adalah penyakit batuk pilek disertai nafas sesak atau nafas cepat,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dunia, diantaranya adalah COPD (Chonic Obstructive Pulmonary Disease)

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit paru obstruktif kronik atau yang biasa disebut PPOK merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pneumonia dijuluki oleh William Osler pada abad ke-19 sebagai The

BAB 1 PENDAHULUAN. saluran pernapasan sehingga menimbulkan tanda-tanda infeksi dalam. diklasifikasikan menjadi dua yaitu pneumonia dan non pneumonia.

BAB I PENDAHULUAN. (Thomas, 2004). Ada beberapa klasifikasi utama patogen yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Asma adalah penyakit saluran nafas kronis yang penting

Sesi dengan fasilitasi Pembimbing : 3 X 50 menit (coaching session) Sesi praktik dan pencapaian kompetensi: 4 minggu (facilitation and assessment)

BAB 1 PENDAHULUAN. menyerang lebih dari 25% populasi dewasa. (Smeltzer & Bare, 2001)

BAB 1 PENDAHULUAN. napas, batuk kronik, dahak, wheezing, atau kombinasi dari tanda tersebut.

BAB II TINJUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. maka masa balita disebut juga sebagai "masa keemasan" (golden period),

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK PREVALENSI INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT SEBAGAI PENYEBAB ASMA EKSASERBASI AKUT DI POLI PARU RSUP SANGLAH, DENPASAR, BALI TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. patofisiologi, imunologi, dan genetik asma. Akan tetapi mekanisme yang mendasari

Mulyadi *, Mudatsir ** *** ABSTRACT

INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT

BAB I PENDAHULUAN. American Thoracic Society (ATS) dan European Respiratory Society (ERS)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan rakyat secara menyeluruh. Pemberantasan penyakit. berperanan penting dalam menurunkan angka kesakitan

Bab I. Pendahuluan. yang ditandai oleh progresivitas obstruksi jalan nafas yang tidak sepenuhnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Gambar 3.1. Kerangka Konsep Karakteristik Pasien PPOK Eksaserbasi Akut

ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DENGAN GANGGUAN SISTEM RESPIRASI KELOMPOK 4

BAB I PENDAHULUAN. asma di dunia membuat berbagai badan kesehatan internasional. baik, maka akan terjadi peningkatan kasus asma dimasa akan datang.

F. Originalitas Penelitian. Tabel 1.1 Originalitas Penelitian. Hasil. No Nama dan tahun 1. Cohen et al Variabel penelitian.

KERANGKA ACUAN KUNJUNGAN RUMAH ISPA PUSKESMAS DTP CIGASONG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) atau Chronic Obstructive

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Asma masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di. dunia dan merupakan penyakit kronis pada sistem

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. pernapasan bagian atas adalah batuk pilek biasa, sakit, radang tenggorokan,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

B A B I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG

Famili : Picornaviridae Genus : Rhinovirus Spesies: Human Rhinovirus A Human Rhinovirus B

Prevalens Nasional : 5,0% 5 Kabupaten/Kota dengan prevalens tertinggi: 1.Aceh Barat 13,6% 2.Buol 13,5% 3.Pahwanto 13,0% 4.Sumba Barat 11,5% 5.

Organ yang Berperan dalam Sistem Pernapasan Manusia. Hidung. Faring. Laring. Trakea. Bronkus. Bronkiolus. Alveolus. Paru-paru

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang besar di dunia luas dengan prevalensi, dan biaya yang tinggi. Penyakit ini

BAB 1 PENDAHULUAN. memulihkan fungsi fisik secara optimal(journal The American Physical

BAB I KONSEP DASAR A. PENGERTIAN

Materi Penyuluhan Konsep Tuberkulosis Paru

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ukuran dari bakteri ini cukup kecil yaitu 0,5-4 mikron x 0,3-0,6 mikron

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bronkiektasis kelainan anatomik dilatasi bronkus yang kronik dan menetap. Bronkus yang terkena biasanya berukuran sedang (generasi 4-9).

BAB 1 PENDAHULUAN. udara ekspirasi yang bervariasi (GINA, 2016). Proses inflamasi kronis yang

Penemuan PasienTB. EPPIT 11 Departemen Mikrobiologi FK USU

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis tidak dikategorikan ke dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Influenza adalah suatu penyakit infeksi saluran pernafasan. akut yang disebabkan oleh virus influenza. Penyakit ini dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan yang baik atau kesejahteraan sangat diinginkan oleh setiap orang.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. negara di seluruh dunia (Mangunugoro, 2004 dalam Ibnu Firdaus, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. tuberculosis. Mycobacterium tuberculosis adalah bakteri penyebab. yang penting di dunia sehingga pada tahun 1992 World Health

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan. penelitian, manfaat penelitian sebagai berikut.

MODUL PULMONOLOGI DAN KEDOKTERAN RESPIRASI BATUK DARAH. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adalah penyakit paru kronis ditandai dengan hambatan

Buletin ini dapat memantau tujuan khusus SIBI antara lain :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. SK/XI/2008 tentang pedoman pengendalian Penyakit Paru Obstruktif Kronik,

BAB I PENDAHULUAN. termasuk kelompok gangguan saluran pernapasan kronik ini. Dalam beberapa

BATUK. Ebta Narasukma Anggraeny. etha's doc 1

Asma sering diartikan sebagai alergi, idiopatik, nonalergi atau gabungan.

BAB I PENDAHULUAN. yang paling banyak diderita oleh masyarakat. Sebagian besar dari infeksi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi saluran napas bawah masih tetap menjadi masalah utama dalam

BAB I PENDAHULUAN. menjadi dua yaitu, infeksi saluran napas atas dan infeksi saluran napas bawah.

Sistem pernapasan adalah sistem tubuh manusia yang menghasilkan energi yang diperlukan untuk proses kehidupan.

SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA

BAB I PENDAHULUAN. ini terdapat diseluruh dunia, bahkan menjadi problema utama di negara-negara

Penyebab: si kecil diserang jasad renik, seperti kuman, mikroba atau virus. Namun penyebab terbesar adalah virus.

ABSTRAK RESIKO KEJADIAN ISPA PADA PEROKOK PASIF DAN PENGGUNA KAYU BAKAR DI RUMAH TANGGA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka kematian ibu dan bayi di Indonesia masih tinggi, walaupun dari

BAB I PENDAHULUAN. satunya sehat secara fisik. Tujuan tersebut memicu seseorang untuk menjaga

ABSTRAK PROFIL PENDERITA HEMOPTISIS PADA PASIEN RAWAT INAP RSUP SANGLAH PERIODE JUNI 2013 JULI 2014

BAB I A. LATAR BELAKANG. morbiditas kronik dan mortalitas di seluruh dunia, sehingga banyak orang yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK) menurut Global Initiative of

BAB I PENDAHULUAN. berfokus dalam menangani masalah penyakit menular. Hal ini, berkembangnya kehidupan, terjadi perubahan pola struktur

BAB III ANALISIS SISTEM

BULETIN SURVEILANS ISPA BERAT DI INDONESIA (SIBI) : Maret 2014 Data masih bersifat sementara dan dapat berubah seiring dengan penerimaan laporan

BAB I PENDAHULUAN. progressif nonreversibel atau reversibel parsial. PPOK terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi pada saluran napas merupakan penyakit yang umum terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. keterbatasan aliran udara yang menetap pada saluran napas dan bersifat progresif.

BAB I PENDAHULUAN. ISPA adalah suatu infeksi pada saluran nafas atas yang disebabkan oleh. yang berlangsung selama 14 hari (Depkes RI, 2010).

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN ASMA BRONKHIAL DI RUANG ANGGREK BOUGENVILLE RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

BAB 1 PENDAHULUAN. bronkospasme periodik (kontraksi spasme pada saluran nafas). Asma

Transkripsi:

PENDAHULUAN Survei Kesehatan Rumah Tangga Dep.Kes RI (SKRT 1986,1992 dan 1995) secara konsisten memperlihatkan kelompok penyakit pernapasan yaitu pneumonia, tuberkulosis dan bronkitis, asma dan emfisema masih menduduki 3 (tiga) penyebab kematian dari 10 (sepuluh) penyebab kematian di Indonesia Proyeksi global yang dibuat Harvard School of Public dan WHO juga memperlihatkan salah satu penyakit penyebab kematian pada tahun 2020 yaitu Infeksi saluran pernapasan bagian bawah (lower Respiratory Tract Infection) 1

2

DEFINISI BRONKITIS Bronkitis bronkus suatu proses inflamasi pada pipa Proses inflamasi ini akan menyebabkan pembengkakan pada pipa saluran napas, penyempitan saluran napas. 3

DEFINISI Bronkitis akut peradangan akut membran mukosa bronkus yang disebabkan oleh infeksi mikroorganisme, virus dan bahan2 kimia. Penyakit ini sering melibatkan trakea sehingga lebih tepat jika disebut trakeobronkitis akut. Bronkitis akut merupakan terminologi secara klinis yaitu inflamasi dari saluran napas besar dengan karakteristik batuk tanpa pneumonia Bronkitis akut perkiraan diderita sekitar 5% pada usia dewasa Insidensi yang paling tinggi dijumpai pada musim dingin dibandingkan musim panas 4

ETIOLOGI Musim dingin Respiratory virus Virus paling sering dijumpai rhinovirus, adenovirus, influenza virus A dan B parainfluenza virus, respiratory syncytial virus, BAKTERI : Bakteri atipikal seperti Bordetella pertussis, Chlamydophila (Chlamydia) pneumoniae, dan Mycoplasma pneumoniae. 5

PATOLOGI Bronkitis akut merupakan suatu proses inflamasi terhadap infeksi pada epitelium dari bronkus. Deskuamasi sel epitel dari saluran napas pada tingkatan membran basali dengan terdapatnya sel-sel limfosit akibat terinfeksi influenza A trakeobronkitis. MANIFESTASI KLINIS Awalnya gejala flu seperti pilek (runny nose), tenggorokkan (sore throat). sakit Batuk awalnya tidak produktif tetapi dalam beberapa hari akan terdapat produksi sputum yg banyak Dahak mukus, mukopurulen 6

Sesak napas Jika terdapat penyakit kronik kardiopulmonal. Peradangan bronkus hiperreaktivitas saluran pernapasan yang memudahkan terjadinya bronkospasme Merupakan faktor risiko terjadi serangan asma pada penderita asma PEMERIKSAAN FISIS Umumnya pada pemeriksaan fisis toraks terlihat normal Dapat terdengar suara mengi di beberapa tempat Ronki kering dapat terdengar jika produksi sputum meningkat Pemeriksaan radiologis menunjukkan normal. 7

LABORATORIUM Pemeriksaan PCR pada nasopharyngeal swabs baik dalam hal menegakkan penyebab bronkitis akut yaitu B. pertussis, M. pneumoniae, or C. pneumoniae PENATALAKSANAAN Self limited disease Antitusif kodein atau dekstrometorphan Antibiotika infeksi sekunder bakterial atau pada PPOK 8

ANTIBIOTIKA erythromycin, doxycycline, or trimethoprim sulfamethoxazole BRONKODILATOR B2 Agonis : Salbutamol SOAL UKDI 1. Seorang laki-laki berumur 32 tahun mengalami batuk selama 2 minggu dengan dahak berwarna hijau disertai sesak napas, tidak ada riwayat penyakit sebelumnya dan tidak merokok. Pada foto toraks menunjukkan tidak ada kelainan. Apakah diagnosis sementara yang paling mungkin pada kasus ini? A. Asma B. PPOK C. TB paru D. Pneumonia E. Bronkitis akut 9

2. Seorang laki-laki 45 tahun datang dengan keluhan demam, batuk sekitar 1 minggu pada awalnya kering kemudian menjadi berdahak coklat. Riwayat merokok 1 bungkus per hari. Diagnosis kelainan di atas adalah A. Bronkitis B. Bronkiektasis C. Karsinoma paru D. TB paru E. Pneumonia 3. Seorang laki-laki 40 th, pekerjaan sopir angkot datang ke tempat praktek dokter dengan keluhan sakit tenggorokan dan batuk sejak 2 minggu yang lalu yang awalnya disertai pilek. Saat ini pileknya sudah sembuh, batuknya masih tetap khususnya malam hari. Dari anamnesa diketahui pasien adalah perokok berat yang sudah sering mendapat advis untuk menghentikan rokoknya, riwayat penyakit sebelumnya tidak ada. Dari pemeriksaan didapatkan pharynx kemerahan dan lain-2 dalam batas normal. Terapi yang diberikan dokter berupa advis berhenti merokok dan obat. Obat manakah di bawah ini yang paling tepat untuk pasien tsb? A. Gliseril guaiakolat B. Dextrometorfan C. Doveri D. Gliseril guaiakolat + dekstrometorfan 10

4.Bakteri yang paling sering menyebabkan infeksi saluran nafas bagian bawah adalah... A. Adenovirus B. Parainfluenza virus C. Mycoplasma pneumonia D. Klebsiella pneumonia E. Neisseria 11