1 TESIS FUNGSI DAN PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) DALAM PEMERINTAHAN DESA (Studi Di Kabupaten Kupang) OLEH : OTNIEL BOBSUNI NIM : 12105097 PROGRAM STUDY MAGISTER ILMU HUKUM UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA 2008
2 FUNGSI DAN PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) DALAM PEMERINTAHAN DESA (Studi Di Kabupaten Kupang) TESIS Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Guna Memperoleh Gelar Magister Ilmu Hukum OLEH : OTNIEL BOBSUNI NIM : 12105097 PROGRAM STUDY MAGISTER ILMU HUKUM UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA
3 2008 TESIS INI TELAH DISETUJUI Tanggal,. Pembimbing (Dr. SADJIJONO, SH, M.Hum)
4 DAFTAR ISI ii JUDUL... LEMBARAN PENGESAHAN... i ii KATA PENGANTAR... iii RINGKASAN... iv ABSTRACT... vi DAFTAR ISI...vii BAB I PENDAHULUAN... 1 1. Latar Belakang Masalah... 1 2. Rumusan masalah... 12 3. Tujuan Penelitian... 12 4. Manfaat Penelitian... 12 5. Tinjauan Pustaka... 12 6. Metode Penelitian... 18 a. Jenis Penelitian... 18 b. Sumber Bahan Hukum... 18 c. Teknik Analisa Bahan Hukum... 19 d. Analisis Bahan Hukum... 19 7 Sistematika Penulisan... 19 vii
5 BAB II FUNGSI DAN PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA...... 21 1. Fungsi Badan Permusyawaratan Desa... 21 2. Peran Badan Permusyawaratan Desa... 24 3. Kewenangan Badan Permusyawaratan Desa... 29 BAB III PROSES PEMBENTUKAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DI KABUPATEN KUPANG... 34 1. Prosedur Pembentukan... 34 2.Sistem Pemilihan... 39 BAB IV PENUTUP... 48 1. Kesimpulan... 48 2. Saran-saran... 48 DAFTAR BACAAN viii
6 DAFTAR BACAAN HAW Widjaja, OTONOMI DESA merupakan otonomi yang asli, bulat dan utuh, RajaGrafindo, Jakarta, 2003 Penjelasan Undang-undang Pemerintahan Desa, Arkola, Surabaya No. 5 Tahun 1997 tentang Penjelasan Undang-Undang No 32 Pemerintahan Daerah, Fokusmedia Bandung 2006 Tahun 2004 tentang HAW Widjaja, PENYELENGGARAAN OTONOMO DI INDONESIA dalam rangka sosialisasi Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, PT, RajaGrafindo, Jakarta 2005 Abdurahman, Beberapa pemikiran Tentang Otonomi Deaerah, Sarana Press. 1987 Ateng Syafrudin, Pasang Surut Otonomi Daerah, Bina Cipta, Bandung 1988 Rony Hanitijo Soemitro, Metodologi Penelitian Hukum, Ghalia, Jakarta 1990 S. Nasution dan M. Thomas, Penuntun Membuat Tesis, Skripsi, Disertasi, PT. Bumi Aksara 2006
7 Telah diuji pada Tangga PANITIA PENGUJI TESIS KETUA :1 ANGGOTA :2.
8
9 KATA PENGANTAR PUJI syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala karunia dan rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini dengan judul Fungsi dan Peran Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Dalam Pemerintahan Desa sesuai dengan apa yang penulis harapkan. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada : 1. H.R. Djoko Soemadijo SH, selaku Rektor Universitas Narotama dan penanggung jawab penyelenggaraan Program Magister Ilmu Hukum 2. Bapak Prof. Dr..H.H. Sri Soemantri M. SH. MS; selaku Direktur Pelaksana Program Pasca Sarjana 3. Bapak Dr. Sadjijono, SH, MHum, selaku Ketua Program Pasca Sarjana Ilmu Hukum juga sebagai pembimbing bagi penulis 4. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan bekal ilmu hukum dalam masa perkuliahan penulis. 5. Bapak dan Ibu Panitia Penguji Program Study ilmu Hukum 6. Segenap karyawan karyawati di lingkungan Universitas Narotama yang banyak membantu dam melayani penulis. 7. Orang tua, dan Adik-adik serta keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan moral doa dan dana kepada penulis. Atas segala bantuan dan dorongan yang penulis tidak sebutkan semoga mendapat rahmat dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan tesis ini dan semoga dapat bermanfaat guna menambah pengetahuan bagi yang membacanya. Surabaya, Mei 2008 Penulis iii
10 RINGKASAN Sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Pemerintah Daerah berwenang untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan. Pemberian otonomi luas kepada daerah diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran serta masyarakat. Disamping itu melalui otonomi luas, daerah diharapkan mampu meningkatkan daya saing dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan dan kekhususan serta potensi dan keanekaragaman daerah dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Otonomi daerah menggunakan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam arti diberikan kewenangan untuk mengurus dan mengatur semua urusan pemerintahan. Seiring dengan prinsip tersebut penyelenggaraan otonomi daerah harus selalu berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan selalu memperhatikan kepentingan dan aspirasi yang tumbuh dalam masyarakat. Undang-Undang Dasar 1945 pasal 18 menyatakan pembagian daerah Indonesia atas daerah besar dan kecil dengan bentuk susunan pemerintahannya ditetapkan dengan undang-undang dengan memandang dan mengingat dasar permusyawaratan dalam sistem pemerintahan Negara dan hak-hak asal-usul yang bersifat istimewa. Dengan demikian Desa berdasarkan Undang-undang ini adalah Desa atau yang disebut dengan nama lain selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yuridiksi, berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan/atau dibentuk dalam system Pemerintahan Nasional yang berada di Kabupaten/Kota. Sebagai wujud demokrasi, dalam penyelenggaraan Pemerinthana Desa dibentuklah Badan Permusyawaratan Desa (BPD) atau sebutan lain yang sesuai dengan budaya yang berkembang di Desa bersangkutan, yang berfungsi sebagai lembaga pengaturan, dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa, seperti dalam pembuatan dan pelaksanaan Peraturan Desa, Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, Keputusan iv
11 Kepala Desa. Di Desa juga dibentuk Lembaga Kemasyarakatan yang berkedudukan sebagai mitra kerja pemerintah desa dalam memberdayakan desa. Keberadaan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sangat berdampak posetif dalam proses penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah diharapkan dapat memberikan jaminan pada tiap-tiap daerah untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat. Demikian kajian tesis ini yang dapat dipersembahkan terima kasih. v