Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

dokumen-dokumen yang mirip
Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

OPTIMALISASI PRODUKSI PERALATAN MEKANIS SEBAGAI UPAYA PENCAPAIAN SASARAN PRODUKSI PENGUPASAN LAPISAN TANAH PENUTUP DI PT

BAB III LANDASAN TEORI

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

KAJIAN TEKNIS KERJA ALAT GALI MUAT UNTUK PENGUPASAN LAPISAN TANAH PUCUK PADA LOKASI TAMBANG BATUBARA DI PIT

ejournal Teknik sipil, 2012, 1 (1) ISSN ,ejurnal.untag-smd.ac.id Copyright 2012

KAJIAN TEKNIS ALAT GALI MUAT DAN ALAT ANGKUT DALAM UPAYA MEMENUHI SASARAN PRODUKSI PENGUPASAN LAPISAN TANAH PENUTUP PADA PENAMBANGAN BATUBARA DI PT

Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 1 Periode: Maret-Agustus 2015

BAB I PENDAHULUAN. sangat signifikan khususnya terhadap batubara. Batubara merupakan

EVALUASI PENCAPAIAN TARGET PRODUKSI ALAT MEKANIS UNTUK PEMBONGKARAN OVERBURDEN DI PIT 4 PT DARMA HENWA SITE ASAM-ASAM

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

Kajian Biaya Produksi Pemindahan Material Batugamping dari Room of Material ke Crusher di PT Lafarge Cement Indonesia, Lhoknga, Aceh Besar

PERHITUNGAN PEMINDAHAN TANAH MEKANIS PADA PEKERJAAN PEMATANAGN LAHAN PERUMAHAN PANORAMA ALAM ASRI II KEC. SUNGAI KUNJANG SAMARINDA

BAB III LANDASAN TEORI

Perencanaan Produksi dan Pentahapan Pengupasan Lapisan Penutup pada Bulan Maret - Desember 2015 di PT Cipta Kridatama Site Cakra Bumi Pertiwi

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

EVALUASI PRODUKSI OVERBURDEN PADA FRONT KERJA EXCAVATOR HITACHI SHOVEL

Jl. Raya Palembang Prabumulih KM.32 Indralaya, Sumatera Selatan, Indonesia ABSTRAK ABSTRACT

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... Bab

BAB IV PENAMBANGAN 4.1 Metode Penambangan 4.2 Perancangan Tambang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

STUDI PEMILIHAN ALTERNATIF PENGADAAN KENDARAAN OPERASIONAL TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH DI TPA NGIPIK KABUPATEN GRESIK

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 2 Periode: Sept Feb. 2016

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dewasa ini Industri pertambangan membutuhkan suatu perencanaan

PRODUKTIVITAS ALAT MUAT DAN ANGKUT PADA PENGUPASAN LAPISAN TANAH PENUTUP DI PIT 8 FLEET D PT. JHONLIN BARATAMA JOBSITE SATUI KALIMANTAN SELATAN

OPTIMALISASI PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PROYEK TOL PANDAAN- MALANG. (Optimalization of Using Heavy Equipment on Pandaan-Malang Highway Project)

KAJIAN TEKNIS PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT LIEBHERR 9400 DALAM KEGIATAN PEMINDAHAN OVERBURDEN DI PT RAHMAN ABDIJAYA JOB SITE PT ADARO INDONESIA

KAJIAN TEKNIS PRODUKTIFITAS ALAT MUAT DAN ALAT ANGKUT BATUBARA PADA PENAMBANGAN BATUBARA DI PT. BUKIT ASAM. SITE MTBU TANJUNG ENIM SUMATERA SELATAN

ANALISIS BIAYA PRODUKSI PENAMBANGAN BATU KAPUR PADA BULAN APRIL 2017 DI BUKIT KARANG PUTIH PT. SEMEN PADANG ELSA RAHMA AFRILA

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

ANALISIS KOEFISIEN TAHANAN GULIR ALAT ANGKUT DUMP TRUCK PADA JALAN ANGKUT DI KUARI BATUGAMPING

BAB III METODOLOGI DAN PEMBAHASAN START. Identifikasi masalah. Pengolahan data stockpile hingga menjadi model. Analisa pengadaan alat berat

PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS BULLDOZER PADA AKTIVITAS DOZING DI PT. PAMAPERSADA NUSANTARA TABALONG KALIMANTAN SELATAN

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

PRODUKSI ALAT BERAT Rumus umum produksi alat :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada Bab 1, permasalahan

ANALISA BIAYA PENGGUNAAN ALAT BERAT

EVALUASI KINERJA EXCAVATOR BACKHOE

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

METODOLOGI PENELITIAN

KAJIAN TEKNIS ALAT MUAT DAN ALAT ANGKUT DALAM UPAYA PENCAPAIAN PRODUKSI BATUBARA SEBESAR TON/BULAN PT

2 Dosen Jurusan Teknik Pertambangan, Sekolah Tinggi Teknologi Nasional.

LOADER Alat untuk memuat material ke dump truck, atau memindahkan material, penggalian ringan. Produksi per jam (Q)

Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan IV 2016 ISBN Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 2 Periode: Sept Feb. 2016

ANALISIS KESERASIAN ALAT MEKANIS (MATCH FACTOR) UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS

RE DESAIN PENGATURAN PERALATAN COALGETTING UNTUK MEMENUHI TARGET PRODUKSI DESEMBER 2016

ANALISA JUMLAH ARMADA TRUCK YANG EKONOMIS MENGGUNAKAN TEORI BARISAN PADA PEKERJAAN PEMINDAHAN TANAH MEKANIS

ABSTRAK. Kata kunci : data insinyur, data material, data excavator, data dump truck, data proyek. vii Universitas Kristen Maranatha

BAB II EARTHMOVING DAN HAULING

KAJIAN TEKNIS PRODUKSI ALAT MUAT DAN ALAT ANGKUT UNTUK MEMENUHI TARGET PRODUKSI TON/BULAN DI PT SEMEN PADANG INDARUNG SUMATERA BARAT

Proposal Kerja Praktek Teknik Pertambangan Universitas Halu Oleo

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

BAB III LANDASAN TEORI

MODEL TRANSPORTASI PENGANGKUTAN BATUBARA KE LOKASI DUMPING DENGAN METODE SUDUT BARAT LAUT DAN METODE BIAYA TERENDAH PADA PT. BUKIT ASAM (PERSERO), Tbk

DAFTAR ISI. Halaman RINGKASAN... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... xi DAFTAR LAMPIRAN...

ANALISA PERHITUNGAN BIAYA PENGUPASAN OVERBURDEN PADA ALAT BULLDOZER DI PT. ALAM RAYA ABADI KABUPATEN HALMAHERA TIMUR

PROPOSAL KERJA PRAKTEK

BAB III METODOLODI PERHITUNGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.15 No.3 Tahun 2015

Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 2 Periode: Sept Feb. 2016

BAB V PEMBAHASAN. perkecil ukurannya sebesar ton per bulan. Sedangkan kemampuan

Jl. Raya Palembang Prabumulih KM.32 Indralaya, Sumatera Selatan, Indonesia ABSTRAK

ANALISIS EKONOMIS SEBAGAI DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PENGGANTIAN EXCAVATOR

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Metode Penambangan 5.2 Perancangan Tambang Perancangan Batas Awal Penambangan

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan modal yang maksimal. Kebutuhan modal yang maksimal. menyebabkan perusahaan tambang berusaha agar kegiatan penambangan

RENCANA TEKNIS PENIMBUNAN MINE OUT PIT C PADA TAMBANG BATUBARA DI PT. AMAN TOEBILLAH PUTRA SITE LAHAT SUMATERA SELATAN

BAB III LANDASAN TEORI

SIMULASI PERENCANAAN PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN PENGGALIAN TANAH

ASSALAMUALAIKUM WR.WB

Artikel Pendidikan 23

BAB III TEORI DASAR. Mesin Diesel. Diferensial Kontrol Kemudi Drive Shaft. Gambar 3.1 Powertrain (Ipscorpusa.com, 2008)

BAB II TINJAUAN UMUM

KESERASIAN ALAT MUAT DAN ANGKUT UNTUK KECAPAIAN TARGET PRODUKSI PENGUPASAN BATUAN PENUTUP PADA PT. ADARO INDONESIA KALIMANTAN SELATAN

EVALUASI PRODUKSI ALAT GALI MUAT DAN ALAT ANGKUT SEBAGAI UPAYA PENCAPAIAN TARGET PRODUKSI PADA PT PAMA PERSADA NUSANTARA DISTRIK KCMB

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

TINJAUAN PUSTAKA. rangkaian kegiatan yang dimaksudkan untuk mempersiapkan dan memudahkan

ANALISIS INVESTASI PENGADAAN ALAT BERAT DI PT. KARBINDO ABESYAPRADHI DENGAN METODE NPV DAN IRR

Rezky Anisari (1) 1. PENDAHULUAN

EVALUASI PENGGUNAAN ALAT-ALAT BERAT PROYEK

MANAJEMEN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN TANAH PROYEK PEMBANGUNAN JALAN AP-10 BATANG WELERI (III) JATENG

KUANTIFIKASI PENGARUH TAHANAN KEMIRINGAN DAN KECEPATAN TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR HD785-5 DI SITE PT INCO SOROWAKO

EVALUASI KINERJA ALAT CRUSHING PLANT DAN ALAT MUAT DALAM RANGKA PENINGKATAN TARGET PRODUKSI BATUBARA PADA PT MANDIRI CITRA BERSAMA

RICARD. Pembimbing : V. HARTANTO, Ir., M.Sc. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG ABSTRAK

MINE (ROM) AIR TALANG SEGINIM PT. DANAU MAS HITAM, BENGKULU

STUDI TEKNIS PENGEBORAN 3 STEEL DAN 4 STEEL UNTUK PENYEDIAAN LUBANG LEDAK DI PT SEMEN TONASA KABUPATEN PANGKEP PROVINSI SULAWESI SELATAN

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Transkripsi:

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: 2460-6499 Kajian Teknis dan Ekonomi Alternatif Penggantian Alat Angkut lama Trxbuild dengan Alat Angkut Baru Hino di Area Penambangan Andesit di PT Tarabatuh Manunggal Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat 1 Muhammad Faris Ghazy, 2 Zaenal, 3 Dono Guntoro 1,2,3 Prodi Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Islam Bandung, Jl. Tamansari No. 1 Bandung 40116 e-mail : Farisozy93@gmail.com Abstract: PT Tarabatuh Manunggal is one of the companies engaged in andesite rock mining, where the company has a production target of 1,100,000 Ton / year and approximately 95,000.00 Ton / Month. In its production activities, the company uses 2 Volvo EC 480 DL digging equipment that has been used for 2 years of production, 2 new Hino 500 New Ranger FM 260 JD Operating Vehicles New Operations Beginning in 2017 and 5 units of old Dump Trxbuild D20 Truck that has been produced for about 4 years. The problem is that this company is planning to use the existing equipment, because it has decreased, but in doing a plan can not be compared with its performance alone, but must be done technically in question And also Cost. (PWC). Based on the result of technical study, digging tool has working efficiency 78,13% with production equal to 1,637,39 Ton / Shift, and old conveyance has work efficiency 70,68% with production equal to 1,411,52 Ton / Shift. Production of new conveyance equipment has a working efficiency of 79.53% with production of 1,963.78 Ton / Shift. This difference occurs because of differences in the work efficiency of the tool and also the time of the device, where the new tool has better working efficiency and better time to run than the old one. Based on the results of economic studies, the results obtained where the old means of transportation is Rp 1,068,812,199 / year, and for the cost of new transportation equipment is Rp 786.179.066,4 / year. In addition, the results are also the results of calculations. The old conveyance is Rp 5886.894.914 and for new conveyance of Rp 5.089.849.010. Based on the results of technical and economic studies, it can be used for conveyance is to replace with a new conveyance. Keywords: Production, Operating Cost, Present Worth Cost Abstract: PT Tarabatuh Manunggal merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang penambangan batuan andesit, dimana perusahaan ini memiliki target produksi sebesar 1.100.000 Ton/tahun dan kurang lebih 95.000,00 Ton/Bulan. Dalam kegiatan produksinya perusahaan ini menggunakan alat galimuat Volvo EC 480 DL sebanyak 2 unit yang telah digunakan untuk produksi selama 2 tahun, 2 unit alat angkut baru Hino 500 New Ranger FM 260 JD Baru Beroperasi Awal tahun 2017 dan 5 unit alat angkut lama Dump Truck Trxbuild D20 yang telah produksi selama kurang lebih 4 tahun. Permasalahan yang terjadi adalah perusahaan ini berencana untuk mengganti peralatan yang digunakan tersebut, karena dinilai kinerja alat-alat tersebut sudah menurun, namun dalam melakukan suatu perencanaan penggantian alat tidak hanya dinilai dari kinerjanya saja, namun harus dilakukan kajian secara teknis yang meliputi kajian produksi peralatan tersebut dan juga kajian secara ekonomi yang meliputi kajian biaya operasi, dan juga Present Worth Cost (PWC). Berdasarkan hasil kajian teknis, alat gali-muat mempunyai efisiensi kerja 78,13 % dengan produksi sebesar 1.637,39 Ton/Shift, dan alat angkut lama mempunyai efisiensi kerja 70,68 % dengan produksi sebesar 1.411,52 Ton/Shift. Sedangkan produksi alat angkut baru mempunyai efisiensi kerja 79,53 % dengan produksi sebesar 1.963,78 Ton/Shift. Perbedaan ini terjadi karena adanya perbedaan pada efisiensi kerja alat dan juga waktu edar alat, dimana alat baru memiliki efisiensi kerja dan juga waktu edar yang lebih baik dibandingkan dengan alat yang lama. Berdasarkan hasil kajian ekonomi, didapatkan hasil dimana biaya operasi alat alat angkut lama adalah sebesar Rp 1.068.812.199 /tahun, dan untuk biaya operasi alat angkut baru adalah sebesar Rp 786.179.066,4 /tahun. Selain itu didapatkan juga hasil perhitungan PWC alat angkut lama yaitu sebesar Rp 5.886.894.914 dan untuk alat angkut baru yaitu sebesar Rp 5.089.849.010. Berdasarkan hasil kajian teknis dan ekonomi tersebut, dapat direkomendasikan bahwa untuk alat angkut memang direkomendasikan untuk diganti dengan alat angkut yang baru. Kata Kunci : Produksi, Biaya Operasi, Present Worth Cost 573

574 Muhammad Fariz Ghazy, et al. A. Pendahuluan Latar Belakang Pertambangan adalah proses dalam mencari, mengeskploitasi, mengolah, dan memanfaatkan bahan tambang yang terdapat dari dalam bumi untuk memenuhi berbagai macam kepentingan umat manusia. Industri pertambangan merupakan suatu kegiatan yang padat modal serta padat teknologi, berdasarkan modal yang cukup besar dengan berbagai macam kebutuhan yang diperlukan untuk menunjang kegiatan penambangan tersebut, salah satunya adalah kebutuhan alat mekanis penambangan seperti alat galimuat, dan alat angkut, karena kedua alat tersebut berperan sangat penting dalam kegiatan penambangan. Sama halnya dengan peralatan mekanis lainya, alat gali-muat dan alat angkut yang digunakan dalam suatu kegiatan penambangan tentunya memiliki batas pemakaian atau yang sering disebut dengan umur pakai alat, maka salah satu upaya yang perlu dilakukan agar kegiatan penambangan tidak terganggu oleh masalah alat mekanis tersebut, maka perlu dilakukan penggantian terhadap alat-alat tersebut jika sudah habis masa pakainya. Dalam kajian ekonomi harus mencangkup penilain situasi dan kondisi pada saat sekarang, kondisi mendatang, terutama memperhitungkan perubahan kondisi yang mungkin terjadi. Perubahan ekonomi global sangat berpengaruh terhadap perubahan biaya produksi, harga jual, dan sebagainya. Pada biaya produksi juga terdapat biaya bahan bakar, dan lain lain. Harga minyak yang tidak stabil juga akan mempengaruhi biaya produksi. Dalam penggantian suatu alat mekanis perlu direncanakan terlebih dahulu, dimana dalam perencanaan terebut tidak hanya dikaji dari segi fisik saja, akan tetapi harus juga dikaji dari segi ekonomisnya. Oleh karena itu untuk merencanakan penggantian alat mekanis perlu dilakukan kajian secara terknis dan ekonomi agar dapat diputuskan alat tersebut perlu diganti atau tidak. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui produksi dari alat angkut lama dan alat angkut baru. 2. Mengetahui biaya operasi (operating cost) alat angkut lama dan alat angkut baru. 3. Mengetahui perbandingan Present Worth Cost alat angkut lama dengan alat angkut baru. 4. Mengetahui apakah alat angkut lama perlu diganti dengan alat angkut baru. B. Landasan Teori Pemindahan Tanah Mekanis Pemindahan Tanah Mekanis (PTM) adalah semua pekerjaan yang berhubungan dengan kegiatan penggalian (Digging, Breaking, Loosening), pemuatan (Loading), pengangkutan (Hauling, Transporting), penimbunan (Dumping, Filling), perataan (Spreading, Leveling) dan pemadatan (Compacting) tanah atau batuan dengan menggunakan alat-alat mekanis. Dalam industri Pertambangan pemindahan tanah mekanis juga dapat diaplikasikan dalam kegiatan penambangan, seperti untuk pengupasan lapisan tanah penutup, pengambilan material tambang, dan pembuatan jalan-jalan tambang. Alat-alat mekanis yang digunakan dalam kegiatan pemindahan tanah mekanis dalam tambang, dimana alat-alat yang digunakanya terdiri dari : 1. Alat gali : Berbagai Macam janis Bor, Backhoe, Bucket Wheel Volume 3, No.2, Tahun 2017

Kajian Teknis dan Ekonomi Alternatif Penggantian 575 Excavator, Dragline, Power Shovel. 2. Alat muat : Berbagai jenis Excavator, Wheel loader, Dragline, 3. Alat angkut : Berbagai jenis Dump truck, Power scraper, Belt conveyor, dan sebagainya. 4. Alat garu : Contohnya adalah Tractor, Bulldozer yang dilengkapi dengan alat garu. 5. Alat penghancur : Hydraulic breaker, Hand held hydraulic breaker. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Alat Angkut 1. Jalan Angkut Tambang Jalan angkut pada lokasi tambang sangat mempengaruhi kelancaran operasi penambangan terutama dalam kegiatan pengangkutan, karena hal ini akan menentukan waktu yang diperlukan untuk pengangkutan material (Cycle time) yang tentunya akan berpengaruh terhadap produksi alat yang digunakan, oleh karena itu geometri jalan angkut perlu diperhatikan dengan teliti. Terdapat beberapa geometri jalan angkut yang perlu diperhatikan agar tidak menimbulkan hambatan yang dapat mempengaruhi keberhasilan kegiatan pengangkutan, salah satunya adalah memperhitungkan lebar jalan angkut, dimana lebar jalan angkut didasarkan pada lebar kendaraan terbesar yang digunakan. Semakin lebar jalan angkut yang digunakan maka operasi pangangkutan akan semakin aman dan lancar. 2. Efisiensi Operator Efisiensi Operator alat mekanis merupakan faktor yang perlu diamati dan dinilai juga karena berkaitan dengan efisiensi kerja yang akan berpengaruh terhadap produktivitas alat yang dioperasikanya. Merupakan faktor manusia yang menggerakkan alat-alat yang sangat sukar untuk ditentukan efisiensinya secara tepat karena selalu berubah-ubah dari hari kehari bahkan dari jam ke jam tergantung dari keadaan cuaca, keadaan alat yang dikemudikan, suasana kerja dan lainnya. 3. Kondisi Material Setiap jenis tanah atau batuan pada dasarnya memiliki sifat fisik dan mineralogi yang berbeda-beda. Oleh sebab itu sebaiknya jika akan melakukan perkejaan pemindahan tanah atau material dengan alat mekanis maka harus diketahui terlebih dahulu jenis serta kondisi materialnya. 4. Rimpull Rimpull adalah besarnya kekuatan tarik yang dapat diberikan oleh mesin atau ban penggerak yang menyentuh permukaan jalur jalan dari suatu kendaraan. 5. Tahanan Gulir/ Tahanan Gelinding (Rolling Resistance) Tahanan guling/tahanan gelincir (Rolling Resistance, biasa disingkat RR) merupakan segala gaya-gaya luar yang berlawanan arah dengan arah gerak kendaraan yang sedang berjalan di atas suatu jalur. 6. Tahanan Kemiringan (Grade Resistance) Yaitu besarnya gaya berat yang melawan atau membantu gerak kendaraan karena kemiringan jalur jalan yang dilaluinya. 7. Percepatan (Acceleration) Merupakan waktu yang diperlukan untuk mempercepat gerak kendaraan dengan memakai kelebihan Rimpull yang tidak digunakan untuk menggerakkan kendaraan pada keadaan jalur jalan tertentu. 8. Efisiensi Kerja Pekerja atau mesin tidak mungkin selamanya bekerja 60 menit dalam 1 (satu) Teknik Pertambangan, Gelombang 2, Tahun Akademik 2016-2017

576 Muhammad Fariz Ghazy, et al. jam, karena akan terdapat hambatan-hambatan yang selalu terjadi, misalnya operator terlambat datang, istirahat terlalu lama, berhenti bekerja lebih awal, menunggu alat, dan lain sebagainya. Efisiensi kerja adalah penilaian terhadap suatu pelaksanaan pekerjaan yang merupakan perbandingan antara waktu yang dipakai untuk bekerja dengan waktu yang tersedia yang dinyatakan dalam (%). 9. Waktu Edar Alat Waktu Edar sangat dipengaruhi oleh keahlian operator dan kondisi material itu sendiri, dimana waktu edar alat ini merupakan waktu yang digunakan oleh alat mekanis untuk melakukan satu siklus kegiatan. Lamanya waktu edar dari alat-alat mekanis akan berbeda antara material yang satu dengan yang lainnya. 10. Faktor Pengembangan (Swell Factor) Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa, suatu material jika telah diberaikan atau dibongkar dari tempat asalnya, maka material tersebut akan mengalami pengembangan pada volumenya yang disebabkan oleh berbagai kondisi, salah satunya adalah faktor jenis material itu sendiri, iklim, dan sebagainya. Faktor pengembangan volume ini disebut dengan Swell Factor, dimana Swell Factor ini merupakan perbandingan antara densitas loose dengan densitas insitu material, atau perbandingan antara volume insitu material dengan volume loose material yang telah dibongkar dan dinyatakan dalam (%). 11. Faktor Isian Mangkuk (Fill Factor) Sama hal nya dengan Swell Factor, faktor isian mangkuk atau yang sering disebut dengan Fill Factor, Merupakan perbandingan antara volume material yang dapat ditampung oleh mangkuk terhadap kemampuan tampung mangkuk secara teoritis. 12. Metode Perhitungan Produktivitas Alat Mekanis Perhitungan produktivitas alat mekanis dapat digunakan untuk menilai kinerja dari alat mekanis yang digunakan daam suatu kegiatan pemindahan tanah mekanis. Semakin baik tingkat penggunaan alat maka semakin besar produktivitas yang dihasilkan alat tersebut. Perhitungan produktivitas alat-alat mekanis dapat dihitung dengan beberapa cara yaitu tergantung dari tingkat ketelitian yang dikehendaki. Berikut ini adalah beberapa cara untuk menghitung produktivitas alat : 1. Perhitungan Langsung (direct computation) Yaitu suatu cara perhitungan dengan memperhatikan tiap-tiap faktor yang mempengaruhi produksi untuk menentukan volume asli atau tonase yang dapat dihasilkan oleh masing-masing alat yang dipergunakan. Cara ini ternyata yang paling teliti dari yang lain-lainnya karena semua kondisi yang mungkin akan dihadapi sudah diperhitungkan berdasarkan data lapangan yang tersedia. 2. Tabular Method Adalah suatu cara perhitungan dengan mempergunakan keterangan-keterangan dan data yang berbentuk tabel yang khas untuk masing-masing alat dan diambil dari pengalaman-pengalaman sebelumnya yang memiliki sifat pekerjaan yang hampir serupa. Tetapi terkadang juga dilengkapi hasil percobaan yang dilakukan oleh pabrik pembuat alat-alat tersebut. Pada cara ini semua pekerjaan sifatnya disama-ratakan, sehingga variabel yang selalu dimiliki oleh setiap proyek yang jarang-jarang dapat disamakan dengan keadaan di tempat lain dianggap kira-kira serupa. 3. Slide Rule Method Adalah cara perhitungan dengan memakai manufacture earth moving calculator, yang dikeluarkan oleh pabrik alat yang digunakan untuk melakukan pekerjaan pemindahan tanah mekanis, dalam metode ini perhitungan yang dilakukan hampir sama Volume 3, No.2, Tahun 2017

Kajian Teknis dan Ekonomi Alternatif Penggantian 577 dengan prinsip-prinsip perhitungan yang dipergunakan pada perhitungan langsung, perbedaannya adalah dalam manufacture earth moving calculator sudah terdapat data yang dibutuhkan untuk melakukan perhitungan produksi alat tersebut. Tingkat ketelitian metode ini lebih tinggi dibandingkan dengan metode tabular. 4. Perhitungan Perkiraan (Guestimating) Metode perhitungan ini kurang lebih sama dengan cara pertama dan ketiga, namun bagian-bagian yang tidak dianggap begitu penting diabaikan atau disederhanakan, sehingga perhitunganya jadi lebih mudah dan singkat. Namun metode ini hanya dapat dilakukan seorang ahli yang teah berpengalaman dalam bidang pemindahan tanah mekanis, jadi untuk penelitian cara ini tidak dianjurkan. 5. Perhitungan Produktivitas Alat Angkut Untuk menghitung produktivitas alat angkut dapat ditentukan dengan persamaan sebagai berikut : P1a = (Ea x 60 ) x (Np x Ha x FFm) x SF x ρi Ca Keterangan : P1a = Produktivitas alat angkut (Ton/jam/unit). Ea = Efisiensi kerja alat angkut (%). Np = Jumlah pemuatan. Ha = Kapasitas teoritis bucket alat angkut (LCM). FFm = Fill Factor alat muat (%). SF = Swell Factor (%). Ca = Waktu edar alat angkut (menit). ρi = Density insitu (ton/bcm) 6. Perhitungan Biaya Produksi Alat Mekanis Biaya Penyusutan (Depresiasi) Selisih antara biaya awal dengan nilai jual kembali yang diperhitungkan berdasarkan waktu dengan menggunakan satu bulan sebagi periode satuan waktu. Biaya Investasi. Adapaun biaya investasi alat ini, meliputi biaya untuk bunga modal, asuransi, dan pajak (Interest, Insurance, Tax). Biaya Operasi (Operating Cost) Operating Cost atau biaya operasi adalah biaya setiap jam yang harus dikeluarkan untuk keperluan pengoperasian alat-alat mekanis, seperti : - Biaya Bahan Bakar - Biaya Minyak Pelumas - Biaya Penggantian Ban - Biaya Reparasi Ban - Biaya Reparasi Umum - Upah Operator Perhitungan Present Worth Cost Present Worth Cost (PWC) yaitu adalah perhitungan untuk perencanaan investasi suatu proyek pada tahun awal (present) untuk suatu jangka waktu tertentu berdasarkan cost (biaya) yang dibutuhkan. Teknik Pertambangan, Gelombang 2, Tahun Akademik 2016-2017

578 Muhammad Fariz Ghazy, et al. C. Hasil Penelitian dan Pembahasan Tabel C.1. Efisiensi Kerja Total Waktu (menit) Keterangan Waktu Simbol Alat Gali- Muat Alat Angkut Baru Alat Angkut Lama Volvo Hino Trxbuild Waktu Produktif Wp 481 Waktu Hambatan Wh 105,19 98,46 141,05 Waktu Efektif We 375,81 382,54 339,96 Efisiensi Kerja (%) E 78,13% 79,53% 70,68% Tabel C.2. Data Kondisi Material Fill Factor Swell Factor % % 77,61 55,14 Tabel C.3. Perbandingan Produksi Alat Angkut Produksi Alat Baru (Hino New Ranger) Alat Lama (Trxbuild D20) Jam 245,47 (Ton/Jam/4 unit) 176,44 (Ton/jam/4 Unit) Shift 1.963,78 (Ton/Shift/4 Unit) 1.411,52 (Ton/Shift/4 Unit) Tabel C.4. Perbadingan Biaya Operasi Alat Angkut Tahun Tahun Alat Angkut Alat Baru Hino Alat Lama Trxbuild Selisih Biaya Ke Rp Rp RP 1 2017 786.179.066,4 1.068.812.199 282.633.132,6 2 2018 816.289.724,6 1.109.747.706 293.457.981,6 3 2019 847.553.621,1 1.152.251.043 304.697.422,3 4 2020 880.014.924,8 1.196.382.258 316.367.333,5 5 2021 913.719.496,4 1.242.203.699 328.484.202,4 6 2022 948.714.953,1 1.289.780.100 341.065.147,4 7 2023 985.050.735,8 1.339.178.678 354.127.942,5 8 2024 1.022.778.179 1.390.469.222 367.691.042,7 Rata-Rata 323.565.525,6 Volume 3, No.2, Tahun 2017

Kajian Teknis dan Ekonomi Alternatif Penggantian 579 Tabel C.5. Perbandingan Ekonomi Alat Angkut yang lama Dengan Alat Baru Aspek Ekonomi Faktor Alat lama Alat Baru selisih Biaya Operasi (Rp/tahun) 1.068.812.199 786.179.066,4 282.633.132,6 Parameter Present Worth Cost (Rp) 5.886.894.914 5.089.849.010 797.045.904 Tabel C.6. Perbandingan Teknis dan Ekonomis Trxbuild Alat Angkut Perbandingan Hino Selisih Satuan Efisiensi Kerja 70,68 78,46 % Jumlah Alat 4 4 Unit Produktivitas 44,110 61,370 ton/jam Produksi 176,44 245,48 ton/jam Jarak 279 m Ongkos Produksi Present Wort Cost D. Kesimpulan Rp 104.316 Rp 75.651 Rp 28.666 jam Rp 2.364,910 Rp 1.232,695 Rp 1.132,215 ton/jam Rp 8,476 Rp 4,418 Rp 4,058 ton/m/jam Rp 568.402 Rp 566.677 Rp 1.725 jam Rp 12.886,020 Rp 9.233,777 Rp 3.652,243 ton/jam Rp ton/m/jam Rp 46,186 Rp 33,096 13,090 1. Produksi alat angkut lama adalah sebesar 1.411,52 Ton/Shift, lalu produksi alat angkut baru sebesar 1.963,78 Ton/Shift. 2. Biaya operasi alat angkut lama adalah sebesar Rp 1.068.812.199/tahun, dan alat angkut baru yaitu Rp 786.179.066,4/tahun dengan kenaikan biaya operasi setiap tahunya sebesar 3,83 % (berdasarkan tingkat inflasi). 3. Present Worth Cost (PWC) alat angkut lama yaitu sebesar Rp 5.886.894.914 dan untuk alat angkut baru yaitu sebesar Rp 5.089.849.010. 4. Berdasarkan kajian dan perhitungan secara teknis dan ekonomi alat angkut lama sebaiknya diganti dengan alat angkut baru karena secara teknis dan juga ekonomi alat angkut baru lebih baik dibandingkan dengan alat angkut yang lama. Daftar Pustaka Arif, Irwandi, 2008, Analisis Investasi Tambang, Program Studi Teknik Pertambangan, Institut Teknologi Bandung, Bandung. C.K. Wentworth., 1922, Wentworth Scale (Geology, US) A Particle Classification System, Classifying Based On Diameter. Hiroo Kayanoki., 2003 Hino Motors Ltd PT Indomobil Sukses Internasional Tbk.,Summit Global Auto Management B.V. Moh Yasin., 2011, Metode Analisis Data Statistik Jember Indonesia Teknik Pertambangan, Gelombang 2, Tahun Akademik 2016-2017

580 Muhammad Fariz Ghazy, et al. Ohasi,Tetsuji, 2009, Specifications & Application Handbook Komatsu Edition 30, Komatsu, Tokyo. Pradjosumarto, Partanto, 1993, Pemindahan Tanah Mekanis, Jurusan Teknik Pertambangan, Institut Teknologi Bandung, Bandung. Roseke, Bernie, 2013, Project Engineer Swell Factor For Various Material, Canada. Sarwono, S.Si., MM 2016 Badan Pusat Statistik Kabupaten Bogor Penerbit BPS Kabupaten Bogor, Cibinong. Sarwono, S.Si., MM 2016 Kabupaten Bogor Dalam Angka Penerbit BPS Kabupaten Bogor, Cibinong. Suhayanto, 2017, Tingkat Inflasi,Badan Pusat Statistik, Jakarta. Sjafruddin Prawiranegara, 2017, Tingkat Suku Bunga di Indonesia Tahun 2017,Bank Indonesia, Jakarta Stermole, Franklin J, 1996, Economic Evaluation and Investment Decision Methods, Invesment Evaluation corporation 2000 Golden drive, Colorado. Thompson, R.J., 1999. Designing and Managing Unpaved Opencast Mine Haul Roads for Optimum Performance. Denver, Colorado T. Turkandi, Sidarto, D. A. Agustiyanto dan M. M. Purbo Hadiwidjoyo, 1992. Peta Geologi Lembar Jakarta Jakarta. Yumpu., 2011 TRXBUILD D20 Dump Truck Singapore Technologies Kinetics Ltd. Volume 3, No.2, Tahun 2017